Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DECOMPENSASI CORDIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien termasuk data etnis, budaya dan agama
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang paling sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan
kesehatan, meliputi dipsnea, kelemahan fisik, dan edema sistemik.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
-
b. Sirkulasi
Gejala:
Tanda:
c. Integritas Ego
Gejala:
Ansietas
kuatir,
takut,
stress
yang
berhubungan
dengan
d. Eliminasi
Gejala : Penurunan berkemih, urine berwarna gelap, berkemih pada malam hari
(nokturia), diare/konstipasi.
e. Makanan/Cairan
Gejala:
Tanda:
f. Kebersihan Diri
Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri.
Tanda :
g. Neurosensoris
Gejala:
Tanda:
h. Pernafasan
Gejala:
Tanda:
i. Keamanan
Gejala:
Tanda:
Kelemahan tubuh
j. Interaksi Sosial
Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
k. Belajar
Gejala:
Tanda:
5. Pemeriksaan fisik
1. Pernapasan
Adanya krekel dan wheezing, oleh karena terjadinya gerakan udara melalui cairan
dan menunjukan adanya kongesti paru .
2. Jantung
Auskultasi bunyi jantung S3 dan S4 , adanya tanda tersebut berarti pompa mulai
mengalami kegagalan .
3. Pengindraan/ tingkat kesadaran
Bila volume darah dan cairan dalam pembuluh darah meningkat , maka darah
yang beredar menjadi encer dan kapasitas transport oksigen menjadi berkurang .
sehingga otak dapat mengalami konfusi.
4. Perifer
Kaji adanya edema , periksa tungkai bawah , sacrum , punggung , jari dan tangan .
5. Vena Jugularis
Kaji adanya distensi vena jugulaaris.
6. Urin
Kaji jumlah urin , pasien kadang mengalami oligouria .atau anuria.
Data Objektif
-
Terdapat udema sekitar tungkai bawah, jari dan tangan, punggung ataupu
sakrum.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d. perubahan kontraktilitas miocard atau perubahan
inotropik, perubahan frekwensi, irama, konduksi listrik,perubahan struktural (misal :
kelainan katup, aneurisme ventrikular)
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasiglomerulus
(menurunnya curah jantung) meningkatnya produksiantidiuretik hormone dan retensi
natrium atau air.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2
kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama.
4. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan faktor resiko perubahan
membran kapiler alveolus.
C. PERENCANAAN
Terlampir.
D. PELAKSANAAN
Proses implementasi/pelaksanaan merupakan langkah keempat yang dilaksanakan
sesuai yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Pada pelaksanaan
tindakan terdapat jenis tindakan yaitu tindakan mandiri dan kolaborasi.
E. EVALUASI
1. Curah jantung kembali normal
2. Volume cairan kembali normal
3. Aktivitas terpenuhi
4. Kerusakan pertukaran gas tidak terjadi