Vous êtes sur la page 1sur 59

SEKSUAL

ITAS
Dewi pujiana

esehatan Seksualitas adalah :


ngintegrasiaan aspek somatic, emosiona
telektual & social dari kehidupan seksua
ngan cara yang positif memperkaya dan
eningkatkan kepribadian, komunikasi &
nta (WHO,1975).

Seksualitas berhubungan dengan


bagaimana seseorang merasa
tentang diri mereka
bagaimana mereka
mengkomunikasikan perasaan
kepada orang lain
ciuman, sentuhan, pelukan &
senggama seksual, isyarat gerak
tubuh, etiket, berpakaian &
perbendaharaan kata

KONSEP SEKSUALITAS

Dimensi seksualitas
1. Dimensi Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh norma
& peraturan cultural yang
menentukan apakah prilaku diterima
di dalam kultur

Dimensi Agama dan Etik


Pelaksanaan seksual etik dan emosi
yang berhubungan dengan
seksualitas membentuk dasar untuk
pembuat keputusan seksual
agama
3. berdasarkan
Dimensi

Psikologis
Banyak
keyakinan & sikap kita mengenai
perkembangan psikologis, moral, & psikosek
wanita & pria berdasarkan teori Freud,
Erikson & Kohlberg.
Seksualitas mengandung prilaku yang
dipelajari

Identitas Seksual

Identitas biologis
erbedaan biologis antara pria & wanita
imulai pada masa konsepsi
Material genetic pada telur yang dibuahi meng
ung kromosom yang menjadikan perbedaan
eksual
Hormone sek membantu membedakan
arakteristik antara pria dan wanita

2. Identitas Gender
Adalah rasa menjadi feminism atau mask
Pola interaksi yang berbeda yang diberik
orang tua pada bayi perempuan maupun
dapat mengembangkan rasa identitas je

Yang menentukan peran gender :


Lingkungan (orang tua, teman sebaya & med
Hormone seks
Factor cultural

Orientasi Seksual
perasaan erotic seseorang yang
ditujukan pada jenis kelamin

ntasi seksual akan mempengaruhi gaya hidup seseo

ngalaman pembelajaran dini & proses kognitif


nentukan orientasi seksual.
Terbagi atas :
heteroseksual,homoseksual (guy &
lesbian) dan biseksual

Variasi dalam ekspresi seksual


Transeksual :
orang yang identitas seksual atau jendernya
berlawanan dengan seks biologisnya

nsvestite :
a heteroseksual yang secara periodic berpakaian wa
uk pemuasan psikologis dan seksual yang sifatnya
asia dan dilakukan dalam lingkup pribadi

IKAP TERHADAP KESEHATAN SEKSUA


Sejalan dengan perkembangan &
pertumbuhan seseorang menjadi
tua.
Dipengaruhi oleh perubahan dari
masyarakat, umpan balik dari
orang lain & keterlibatan kelompok
keagamaan & komunitas

Sikap seksual klien


Seseorang memiliki sistim nilai
seksual yang
menentukan mudah atau sulitnya
seseorang
untuk mengekspresikan masalah
seksual
dalam lingkungan perawatan
System nilai seksual :
kesehatan.
keyakinan pribadi dan keinginan
yang berkaitan dengan seksualitas
yang didapat sepanjang daur
kehidupannya

Sikap perawat terhadap seksual


Professional dalam
memahami keragaman
prilaku seksual klien
menjamin klien akan
mendapatkan
perawatan
kesehatan terbaik
tanpa menghilangkan
nilai diri
mereka.

Pemberi informasi yang


akurat, jujur tentang efek
penyakit pada seksualitas
& edukasi sek

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEKSUA

PERKEMBANGAN SEKSUAL
Masa bayi
Bayi dilahirkan dengan kapasitas
untuk
kesenangan dan respon
seksual.
Genitalia sensitive dg sentuhan
sejak lahir
Bayi laki-laki berespon dengan
ereksi penis, ereksi noktural spontan
tanpa stimulasi sedangkan bayi
perempuan dg stimulasi

Prilaku eksplorasi bayi sebagai


langkah perkembangan identitas
diri yang positif.
Bentuk stimulasi taktil lain :
menyusu, memeluk,
menyetuh,membuai, membantu
bayi dalam mendefenisikan
pengalaman kesenangan dan
kenyamanan melalui interaksi
manusia dan dari kontak tubuh

Masa usia bermain dan prasekolah


Menguatnya rasa identitas jender
dan mulai membedakan prilaku
sesuai jender yang didefinisikan
secara social
Anak meniru prilaku orang tua
yang berjenis kelamin sama
Eksplorasi tubuh terus berlanjut spt
mengelus diri sendiri; manipulasi
genital; memeluk boneka, hewan
peliharaan atau orang disekitar
mereka; dan percobaan sensual

Pertanyaan tentang dari mana bayi


berasal atau prilaku seksual yang
diamati harus dijelaskan dengan
terbuka, jujur dan sederhana

Masa usia sekolah

ditekankan tentang edukasi seksua


terus mengajukan pertanyaan tent
seks dan menunjukkan kemandir
mereka dengan menguji prilaku y
sesuai.
mempunyai keinginan &kebutuhan
peningkatan kesopanan
mengalami perubahan pubertas

diberi informasi untuk berhati-hati


terhadap potensial penganiayaan
seksual
Penyuluhan kepada anak bahwa
orang dewasa tidak selalu benar
dan terbuka pada keluarga.
semua orang mempunyai kontrol
terhadap tubuh mereka dan dapat
memutuskan siapa yang boleh
memeluk mereka.

Masa pubertas dan remaja


Anak perempuan mengalami
perubahan sek berupa pembesaran
payudara, menstruasi walaupun
belum teratur, genetalia
eksternal,peningkatan lubrikasi
vaginal
Anak laki-laki mengalami
pembesaran penis, testis, prostat
dan vesika seminalis, bisa
mengalami orgasme, ejakulasi

Perubahan emosi : ditandai dengan


tanggung jawab dan asimilasi pengha
masyarakat.
membutuhkan informasi yang akurat
tentang perubahan tubuh, hubungan d
aktivitas seksual dan kehamilan, peny
yang ditularkan melalui seksual.
masa mengidentifikasikan orientasi seks

PUBERTAS
ADALAH rangkaian peristiwa yang mengarah

ke pematangan seksual. Waktu terjadinya


percepatan pertumbuhan, pematangan tulang
rangka, perkembangan karakteristik seksual
dan pencapaian fertilitas
Tanda:
1.Telarke (perkembangan payudara): 8-10 th
dan peningkatan h. estrogen
2.Adrenarke (perkembangan rambut pubis dan
aksila): 11-12 th.
3.Menarke (menstruasi)

Pubertas Prekoks
1. Pubertas Prekoks : perubahan pubertas sebelum usia

8 th.
2. Kehawatiran ortu: penampilan fisik anaknya berbeda
dari teman-tmannya
3. Jenis :
a. Pubertas prekoks sejati : maturisasi aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarium yang terjadi scr
prematur. Onset usia : 6-8 th
b. Pseudopubertas prekoks: pematangan seksual
wanita secara prematur yg tidak terkait kontrol
hipofisis hipotalamus
etiologi : Tumor ovarium penghasil estrogen
Pengobatan : pembedahan

Lanjutan..
c. Prekositas tunggal: perkembangan peristiwa
pubertas tunggal scr prematur (biasanya
telarke)
Pengobatan : menberikan pengertian dan
keyakinan karena kondisi ini akan menghilang
dan sembuh scr spontan.

Masa dewasa
telah mencapai maturasi tetapi terus
untuk mengeksplorasi dan
menemukan maturasi emosional
dalam hubungan.
Dewasa muda berperan melahirkan
dan membesarkan anak.
aktif untuk belajar teknik stimulasi
dan respon seksual yang memuaskan
pasangan
akhir masa dewasa, individu
menyesuikan diri terhadap perubahan
social dan emosi sejalan dengan anak-

Pembaharuan kembali keintiman


Kedua pasangan dapat mengalami
gangguan gambaran diri

Masa dewasa tua (lansia)


Penekanan Seksual sebagai pertemanan,
kedekatan fisik, komunikasi intim dan
hubungan fisik mencari kesenangan
Kekuatiran pada perubahan fisik
Dewasa tua harus mneyesuaikan
tindakan seksual dan berespon terhadap
penyakit kronis, medikasi, sakit dan nyeri
atau masalah kesehatan lainnya.

ndingan Siklus Respon Seksual pada Wanita da


Wanita
Pria
Excitement : Peningkatan bertahap dalam
rangsangan seksual
lubrikasi vaginal
Ereksi penis
ekspasi
2/3
bagian Penebalan dan elevasi
dalam lorong vagina
skrotum
peningkatan sensitivitas Elevasi
dan
dan pembesaran klitoris pembesaran moderat
serta labia
pada testis.
ereksi
putting
& Ereksi
putting
dan
peningkatan
ukuran tumescence
payudara

Plateu : penguatan respon fase excitement


Retraksi klitoris dibawah Peningkatan ukuran glans
topi klitoral
penis
Pembentukan
platform Peningkatan
intensitas
orgasmus : pembengkakan warna glans
1/3 bagian luar vagina dan Elevasi dan peningkatan
labia minora
50 % ukuran testis
Elevasi serviks dan uterus
Emisi mukooid kelenjar
Perubahan warna kulit yang Cowper
tampak hidup pada labia Peningkatan
dalam
minora
tegangan
otot
dan
Pembesaran
areola
dan pernapasan
payudara
Peningkatan
frekuensi
Peningkatan
dalam jantung,
TD,
dan
tegangan
otot
dan pernapasan
pernapasan

Orgasme : penyaluran kumpulan darah &


tegangang pada otot
kontraksi
platform Penutupan
sfingter
orgasmus, uterus, rectal, & uranius internal
sfingter uretra & kelompok Sensasi ejakulasi yang
otot lain
tidak tertahankan
hiperventilasi
& Kontraksi
duktus
peningkatan
frekuensi deferens
vesikel
jantung
seminalis
prostat,
&
memuncaknya
frekuensi duktusejakulatoris
jantung,
TD
dan Relaksasi sfingter blader
pernapasan.
eksternal
Kontraksi otot uretra &
sfingter rectal
pemuncakkan frekuensi
jantung,
TD
dan

Resolusi : fisiologi & psikologi kembali pada


keadaan tidak terangsang
Relaksasi terhadap dinding Kehilanan ereksi penis
vagina
Kehilangan
refraktori
Perubahan yang cepat pada ketika
dilanjutkan
labia minora
stimulasi menjadi tidak
Berkeringat
nyaman
Bertahap
kembali Reaksi berkeringat
pernapasan
normal, Penurunan testis
frekuensi
jantung,
TD, Pernapasan,
frekuensi
tegangan otot normal
jantung,
TD,tegangan
Sering kemampuan untuk otot kembali normal
kembali orgasme karena
wanita tidak
mengalami
periode refraktori seperti

KEHAMILAN & SEKSUALITAS

Mengalami berbagai emosi menghadapi pera


sebagai calon orang tua.
Ketidaknyamanan fisik dan ketakutan tentan
Cedera sehingga membatasi aktivitas seks

mester 1 : minat seksual wanita menurun


karena mual, muntah & keletihan

mester 2 : mulai peningkatan minat seksual


ena perasaan kelebihan tentang kesehatan &
ejahteraan, vasokongesti pelviks & vulva yan
nginduksi perasaan semiterangsang yang ham
nstan.orgasme ganda dapat terjadi

Trimester 3 : hubungan seksual sering men


sebagian kerena keletihan, ukuran dan posi
ketdaknyamanan karena tekanan pada serv
penis & bagian presentasi bayi.

Setelah persalinan beberapa


wanita tidak berminat melakukan
hubungan seksual.
Perubahan hormonal, terutama
penurunan estrogen, penurunan
jumlah lubrikan vaginal.
Keletihan akibatkan menyusui bayi
Gangguan tidur
Perubahan umum dalam tugas dan
rutinitas rumah tangga

SALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEKSUAL

encegahan konsepsi.
pencegahan dapat dengan cara kontrasepsi, meto
kalender,mucus,suhu basal,koitus interuptus, meto
mekanis (kondom, kap serviks,diafragma dg jeli
spermasida,IUD), metode pembedahan (vasektomi
tubektomi,mengikat tuba)
enganiayaan seksual
mencangkup kekerasan pada wanita, pelecehan se
perkosaan , pedofilia, pornografi anak, inses
nfertilitas

Aborsi
Alasan
aborsi
janin
yang
mempunyai
kecacatan,
penyimpangan prilaku seksual
Penyakit menular seksual

an perawat adalah pelaporan, penyuluhan,Dukun


ibat dalam pemberian medikasi & terapi,
emberikan pengkajian & evaluasi tentang keefek
memberikan pendidikan kepada masyarakat
ngenai fakta, fiksi dan pentingnya mengatasi
salah seksual ini didalam keluarga, sekolah dan
munitas

PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Pengkajian factor yang mempengaruh


a. Faktor fisik
seperti nyeri,medikasi, pembedahan dsb
b. Factor hubungan
c. Factor gaya hidup
d. Factor harga diri

Pada orang dewasa


Bagaimana perasaan anda tentang bagian
engkajian
Riwayat kesehatan seksua
seksual
dari hidup anda ?
Apakah
anda
memperhatikan
adanya
perubahan
dalam cara anda merasakan diri anda
sebagai pria,
wanita, suami, istri ?
Bagaimana
penyakit,
medikasi
atau
pembedahan
yang anda alami telah mempengaruhi
kehidupan
seks anda ?
Bukan hasil yang tidak umum bagi seseorang
dengan kondisi seperti anda mengalami

ada orang tua anak

Apakah anda memperhatikan anak anda


mengeksplorasi tubuhnnya, misalnya saja
menyentuh penisnya ?
Apakah anak anda telah mulai mengajukan
pertanyaan tentang dari mana bayi berasal ?
Pernahkah anda membicarakan dengan anak
anda tentang seks, kehamilan dan kontraseps

da remaja

anyak remaja mempunyai pertanyaan tentan


PMS atau apakah tubuh mereka telah berkem
dengan ukuran (kecepatan) yang tepat.
Apakah anda punya tentang seks atau hal-hal
ainnya ?

Bila ditemukan tentang masalah


kekuatiran seksual, perawat perlu
menyakan masalah ini dengan
terperinci
agaimana
pandangan klien terhadap kekuatiran

eksual mereka ?
apan mulai timbulnya kekuatiran seksual ini dan
agaimana kekuatiran telah merubah sepanjang hidu
pa yang klien anggap sebagai penyebab dari kekuat
rsebut ?
ndakan seperti apa yang klien cari untuk
enghilangkan kekuatiran ini ?
gaimana klien menghendaki kekuatiran untuk
selesaikan dan apa tujuan mereka terhadap pengoba

mbahasan antara perawat dengan klien


at mencangkup :
agaimana metoda yang digunakan berfungsi ?
siko apa saja yang terkandung dalam penggu
etoda tersebut ?
dakah kontraindikasi yang menyingkirkan
etoda tertentu ?
agaimana metoda tersebut akan mempengaru
ehidupan hubungan seksual ?
pakah pasangan akan merasa keberatan deng
etoda tersebut ?

pakah metoda tersebut menyebabkan


etidaknyamanan ?
pakah metoda tersebut teredia secara bebas
erjangkau, mudah untuk digunakan ?
kankah kedua pasangan merasa malu untuk
menggunakan metoda tersebut ?
pakahresiko terhadap kehamilan dapat diterim
pakah ada alternatiflain ?

engkajian pemeriksaan fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

rubahan seksualitas b.d


Ketakutan tentang kehamilan
Efek antihipertensi
Konflik atau stressor perkawinan
Depresi terhadap kematian atau perpisah
dari pasangan

isfungsi seksual b.d


Cedera medulla spinalis
Penyakit kronis
Nyeri
Ansietas mengenai penempatan di ruma
perawatan atau panti

ndrom trauma perkosaan b. d ketidakmampua


endiskusikan pengalaman perkosaan masa lal

ngguan citra diri b.d


fek mastektomi atau kolostomi yang bar
ilakukan
isfungsi seksual
erubahan psca persalinan

angguan harga diri b.d


Kerentanan yang dirasakan setelah
mengalami serangan infark miokard
Pola penganiayaan sewaktu masih kecil

Kurang pengetahuan b.d


Aktivitas seksual pranikah
Penggunaan kontrasepsi
Konflik pengambilan keputusan b.d
Aktivitas social sebelum nikah
Penggunaan kontrasepsi

MPELEMENTASI
romosi kesehatan
Menggali dan mendiskusikan nilai dan tingkat
kepuasan serta memberikan pendidikan seks
membutuhkan keterampilan komunikasi
yang baik.
erawatan akut
erawatan restorative

VALUASI
rutama ditentukan melalui pengalaman ekspr
en dan pasangan tentang kepuasan dalam
emenuhi tujuan personal untuk fungsi seksua

DISFUNGSI SEKSUAL
7 Katagori ganggguan Menurut DSM IV
1. Gang hasrat seksual
2. Gang rangsang seksual
3. Gang Orgasme
4. Gang nyeri seksual
5. Disfungsi seksual krn kondisi medis
6. Disfungsi seksual akibat zat
7. Disfungsi seksual yang tidak ditentukan

49

Fase Siklus Respon


Seksual dan Disfungsi
Seksual yang Menyertai
FASE
1. Harat/Dorongan
2.

Rangsangan (Excitement)

3.

Orgasme (Orgasm)

4.

Resolusi (Resolution)

50

Disfungsi
Gang dorongan seksual hipoaktif,
gang keengganan seksual, dll
Gang rangsangan seksual pada
wanita, gang erektil laki-laki
(impotensi),
Gang Orgasmik perempuan,
gang orgasmik laki-laki, ejakulasi
prematur, disfungsi seksual lain
karena kondisi medis umum/zat
Disforia pascasanggama, Nyeri
kepala pascasanggama

Gangguan Hasrat
Seksual
Dibagi menjadi dua:
1. Hipoactive sexual Desire Disorder

Defisiensi atau tidak adanya fantasi seksual dan


hasrat untuk aktivitas seksual

2. Sexual Aversion Disorder

Keengganan terhadap atau menghindari kontak


seksual genital dengan pasangan seksual

51

Gangguan Rangsang
Seksual
1. Gang Rangsangan Seksual Wanita (Sexual
Arousal Disorder)

Ketidakmampuan menetap atau rekuren untuk


mencapai atau mempertahankan respon lubrikasipembengkakan yang adekuat dari rangsangan
seksual, sampai selesainya aktivitas seksual

2. Gangguan Erektil Laki-laki

Disebut juga disfungsi erektil dan impotensi


Ketidakmampuan untuk mencapai atau
mempertahankan ereksi yang adekuat sampai
selesainya aktivitas seksual

52

Gangguan Orgasme
1. Gang orgasmik wanita
Keterlambatan atau tidak adanya orgasme
yang menetap atau rekuren setelah fase
rangsangan seksual yang normal

2. Gang orgasmik Laki-laki


3. Ejakulasi Prematur
Ejakulasi yang persisten atau rekuren pada

stimulasi yang minimal sebelum, pada, atau


segera setelah penetrai dan sebelum pasien
menginginkan

53

Gang Nyeri Seksual


1. Dispareunia
Nyeri genital yang menetap atau rekuren
yang berhub dg hubungan seksual baik pada
laki-laki ataupun perempuan

2. Vaginismus
Kontraksi/kekakuan otot pada sepertiga

bagian luar vagina yang terjadi secara


involunter yang menghalangi insersi penis
dan hubungan seks

54

Parafilia
Parafilia adalah gang seksual yang ditandai oleh

khayalan seksual yang khusus dan desakan serta


praktek seksual yang kuat yang biasanya
berulang kali dan menakutkan
Jenis-jenis
1. Ekhibisionisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan
kuat untuk memamerkan alat kelaminnya kepada
orang yang tidak dikenal atau tidak menduga
Sekurangnya 6 bulan

55

2. Fetihisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat
berupa pemakaian benda-benda mati (mis. Pakaian
dalam wanita)
Sekurangnya 6 bulan
Objeknya bukan perlengkapan pakaian wanita yang
digunakan pada cross dressing (berpakaian lawab
jenis)
3. Frotteurisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat
untuk menyentuh atau bersenggolan dengan orang yang
tidak menyetujuinya
Sekurangnya 6 bulan
4. Pedofilia
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat
berupa aktivitas seksual dengan anak prapuberitas atau
anak-anak (biasanya berusia 13 tahun atau kurang)
Sekurangnya 6 bulan
56

5. Masokisme Seksual
Mendapat kesenangan seksual karena disiksa atau didominasi
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan
(nyata atau distimulasi) sedang dihina, dipukuli, diikat, atau hal lain
yang membuat menderita
6. Sadisme Seksual
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan
(nyata atau distimulasi) di mana penderitaan korban secara fisik
atau psikologis (termasuk penghinaan) adalah mengembirakan
pelaku secara seksual
Sekurangnya 6 bulan
7. Veyourisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa mengamati
orang yang telanjang yang tidak menaruh curiga, sedang membuka
pakaian, atau melakukan hubungan seksual
Sekurangnya 6 bulan

8. Fetihisme Transvestik
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa cross
dressing
Sekurangnya 6 bulan
57

Parafilia yang Tidak


Tergolongkan
Skatologia Telepon
Nekrofilia
Parsialisme
Zoofilia
Koprofilia dan Klismafilia
Urofilia
Masturbasi

58

Gangguan Seksual yang


Tidak
Tergolongkan
Don Juanisme
Hiperseksualitas, kecanduan seks pada laki-laki

Nimfomania
Nafsu yang berlebihan atau patologis untuk

coitus pada wanita

59

Vous aimerez peut-être aussi