Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
8 Oktober 2010
KARBOHIDRAT
Kelompok 2 :
Andra Vidyarini
Kumalawati Dewi
Irani Rachmawati
Wilda Haerul F.
Vilia Dita Arika
I14104009
I14104010
I14104012
I14104020
I14104037
Asisten Praktikum :
Yulaika Widhiastuti
Irni Fahriyani
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh
membedakan
satu
dengan
lainnya,
serta
menentukan
jenis
penggunaannya.
Contoh monosakarida diantaranya adalah glukosa, fruktosa, galaktosa dan
xylosa. Contoh disakarida diantaranya adalah sukrosa (gula tebu atau gula
pasir), maltose, dan laktosa (gula susu). Contoh polisakarida diantaranya adalah
pati (amilosa dan amilopektin), pektin selulosa, dan gum. Karbohidrat dapat diuji
dengan menggunakan uji molisch, uji fehling dan uji pati dalam bahan pangan.
Uji molisch adalah uji yang didasarkan kepada adanya reaksi hidrolisis dan
dehidrasi asam sulfat pekat terhadap ikatan glikosidik dari karbohidrat
membentuk furfural (turunan karbohidrat) yang kemudian bereaksi dengan Anaftol sehingga membentuk senyawa berwarna. Dalam uji fehling, indikator yang
digunakan adalah pereaksi fehling. Pereaksi fehling dapat direduksi selain
dengan karbohidrat yang memiliki sifat pereduksi, juga dapat direduksi oleh
reduktor lain. Pereaksi fehling terdiri dari dua jenis larutan, yaitu larutan Fehling A
dan larutan Fehling B.
menjelang digunakan untuk menguji suatu karbohidrat. Dalam uji fehling, ion
Cu++ dalam suasanan basa akan diendapkan menkadi Cu2O. Uji pati dalam
bahan pangan dilakukan untuk mengetahui suatu ikatan kompleks yang terdapat
dalam suatu bahan pangan. Komponen dari pati yang berperan adalah amiliosa.
1.2
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
II. METODELOGI
2.1
2.3
2.3.1
Prosedur Percobaan
Uji Molisch
+ 2 tetes molisch + aduk
sampel
Uji Fehling
+ 10 tetes pereaksi fehling + aduk
Sampel
10 menit
Air mendidih
Amati
2.3.3
III.
3.1
Uji Molisch
Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang
Warna
Coklat kekuningan
Coklat kekuningan
Hitam pekat total
Hitam pekat sebagian
Kuning kecoklatan-hitam-orange kecoklatan
Kuning kehitaman-hitam-orange kecoklatan
Kuning kehijauan
Kuning kehijauan
Coklat kekuningan
Coklat kekuningan
Hitam pekat
Hitam pekat
3.2
Uji Fehling
Aldehida adalah reduktor kuat yang dapat mereduksi oksidator-oksidator
lemah. Pereaksi Fehling adalah salah satu contoh oksidator lemah yang
merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri
dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan
CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium
natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan
tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Berikut
adalah reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling yang menghasilkan endapan
merah bata dari Cu2O.
Warna
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Biru gelap
Biru gelap
Coklat muda
Coklat muda
Merah bata
Merah bata
3.3
macam pati memiliki sifat yang berbeda-beda, tergantung dari panjang rantai
karbonnya, serta lurus atau bercabangnya rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua
fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa
dan fraksi tidak larut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan
ikatan -(1,4)-D-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan
-(1,4)-D-glukosa sebanyak 4-5% dari berat total (Winarno, 1992). Gambar
struktur amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada Gambar 3.
iodium dengan pati dapat membentuk suatu ikatan kompleks yang berwarna biru
pekat. Hal ini disebabkan oleh struktur molekul pati yang berbentuk spiral,
sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna biru. Komponen
pati yang berperan dalam reaksi dengan iodium adalah amilosa. Pada uji ini, pati
akan merefleksikan warna biru bila berupa polimer glukosa yang lebih besar dari
dua puluh, seperti molekul-molekul amilosa. Hasil pengamatan dari uji pati dalam
bahan pangan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Uji Pati dalam Bahan Pangan
Sampel
Warna
Biru muda
Kentang
Biru muda
Biru keunguan
Biscuit crackers
Biru keunguan
Ungu gelap
Tepung agar-agar
Ungu gelap
Dilihat dari warna yang terbentuk terdapat perbedaan antara ketiga sampel
yang diuji menunjukkan tinggi rendahnya kandungan pati dalam bahan pangan
tersebut. Semakin berwarna ungu gelap maka bahan tersebut memiliki
kandungan amilosa yang lebih tinggi dibandingkan kandungan amilopektinnya.
Hal tersebut dapat dibuktikan pula dengan melihat persenatse kandungan
amilosa tertinggi, urutan pertama adalah tepung agar-agar memiliki kandungan
amilosa sebesar ....%, urutan kedu, yaitu biskuit cracker yang menunjukkan
warna biru keunguan dengan kandungan amilosa sebesar .......%, terakhir
kentang memiliki kandungan amilosa sebesar ...% yang relatif lebih kecil
dibandingkan dengan bahan pangan lainnya yang ditunjukkan pula dengan
perubahan warna menjadi biru muda.
Kesimpulan
Berdasrkan beberapa uji yang telah dilakukan untuk menentukan sifat
faktor,
salah
satunya
kekurang-telitian
praktikan
dalam
4.2
Saran
Pada uji Molisch ditemui beberapa hasil warna yang jauh berbeda dari
Molisch terutama saat memasukkan asam sulfat pekat. Masukkan asam sulfat
pekat tersebut secara perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi agar dapat
dilihat secara perlahan-lahan perubahan warna yang pertama terbentuk saat
larutan karbohidrat ditambahkan asam sulfat pekat. Selain itu, ketika melihat
perubahan warna pada larutan, hendaknya lihat bagian cincin antara asam
dengan larutan air bukan dilihat perubahan warna larutan secara kesuluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Anita. Kandungan Zat Gizi pada Kentang.
http://meynyeng.wordpress.com/2010/03/30/ (13 Oktober 2010).
Bayu. Pembentukan Warna pada Uji Molisch dan Uji Fehling Larutan.
http://www.scribd.com/32243236/biokimia-karbohidrat/ (12 Oktober 2010).
Frisna. Reaksi Aldehid dengan Pereaksi Fehling dan Benedict.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/ (13 Oktober 2010).
Setiastuty, E. dan Hakim, L. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Makanan. Bogor:
Direkotorat Program Diploma IPB.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarata: Gramedia Pustaka
Utama.