Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Jonas N. B, Sp.OG
Disusun oleh :
Clara Amanda
(11.2011.017)
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Suku
: Ny. Y
: 29 thn
: Ibu Rumah Tangga
: SD
: Sunda
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal masuk RS
Keterangan
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Suku
Agama
Alamat
: Tn. A
: 30 thn
: Karyawan
: SD
: Sunda
: Islam
: Kp. Cisempur 03/02
Anamnesa
Keluhan Utama
1 amp, terpasang Kateter urin, kemudian Pasien di rujuk ke RSUD Ciawi karena Anestesi tidak
standby di RS tersebut.
Pasien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan ke 4. Hamil pertama dan kedua lahir
meninggal , lahir spontan di paraji. Jumlah anak hidup satu, kehamilan ke 3, BBL: 3500, jenis
kelamin perempuan, sekarang berusia 5 tahun.
Pasien menggunakan alat kontrasepsi suntik selama 4 tahun. Pasien haid teratur setiap
bulannya dengan siklus 28 hari, selama 7 hari, hari pertama haid terakhir (HPHT) pada
26/6/2015. Pasien tidak pernah memeriksakan kandungannya, dan melakukan pemeriksaan USG
1x di RS Bhakti Medicare dengan hasil B.O.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Siklus menstruasi
: 28 hari
Lama menstruasi
: 7 hari
: 2 - 3 pembalut / hari
: (-)
: Tidak ada
Riwayat Antenatal Care :Tidak pernah kontrol kehamilan . Riwayat USG (+) 1x di RS Bhakti
Medicare dengan kesan B.O
3
Pemeriksaan Fisik
Pada tanggal 04 September 2015 (pukul 10.00 WIB)
-
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
: 90/70 mmHg
o Nadi
: 96 x/menit
o Pernafasan
: 20 x/menit
o Suhu
: 36.5 oC
Berat badan
: 55 kg
Tinggi badan
: 155 cm
Pemeriksaan Umum
Mata
Thorax
o Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
o Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
o Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
o Genitalia
o Ekstermitas
Hematologi
o Darah rutin
Hemoglobin
: 8.6 g/dL
Hematokrit
: 25 %
Lekosit
Trombosit
: 319.000 /uL
Clotting time
: 1130
Bleeding time
: 300
: 12.700 /uL
Gol. Darah
:A
Rhesus
: +/POS
o Glukosa sewaktu
: 118 mg/dL
dengan TD 70 per palpasi. Kemudian sudah di loading RL 1000cc, Vit K 1 amp, As Tranexamat
1 amp, terpasang Kateter urin, kemudian Pasien di rujuk ke RSUD Ciawi.
Pasien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan ke 4. Jumlah anak hidup satu. Anak
pertama dan kedua lahir meninggal, secara spontan di paraji.
Pasien menggunakan alat kontrasepsi suntik selama 4 tahun. Pasien haid teratur setiap
bulannya dengan siklus 28 hari, selama 7 hari, hari pertama haid terakhir (HPHT) pada
26/6/2015 dan usia kehamilan 10 minggu.. Pasien tidak pernah memeriksakan kandungannya,
dan melakukan pemeriksaan USG 1x di RS Bhakti Medicare dengan hasil B.O. Tidak ada
riwayat hipertensi, diabetes, asma, serta alergi obat dan makanan.
Dari pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit sedang / compos mentis. Tanda tanda vital :
Tekanan darah 90/70 mmHg, Nadi 96 x/menit, Pernafasan 20 x/menit, Suhu 36.5 oC, Berat
badan 55 kg, tinggi badan 155 cm.
Pemeriksaan Obstetrik dan Ginekologi tidak di lakukan pemeriksaan Leopold, teraba TFU 1
jari di atas symphisis. Pemeriksaan luar: Vulva dan vagina dalam keadaan normal, darah (+),
lendir (+). Pemeriksaan dalam : Vulva dan vagina tak ada kelainan, portio tipis lunak, ostium
terbuka, teraba jaringan, sarung tangan : terlihat adanya darah dan lendir.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin: Hemoglobin 8.6 g/dL, Hematokrit
25 %,
Lekosit 12.700 /uL, Trombosit 319.000 /uL, Clotting time 1130, Bleeding time 300, Gol.
Darah A, Rhesus +/POS, Glukosa sewaktu 118 mg/dL. USG: Sisa kehamilan (+)
Diagnosa Kerja
Abortus Inkomplit (G4P3A0)
Tatalaksana
PONEK & VK
4/09/2015
03.00 Konsultasi dokter spesialis obsgyn advice dr. Freddy, SpOG/ dr. Santi :
o Perbaiki KU
7
o R/ USG
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
Os pindah ke VK
4/09/2015
RR: 20x/m
S: 36.7C
Perdarahan sedikit
4/09/2015
RR: 20x/m
Nadi: 90x/m
S: 36.7 C
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
4/09/2015
15.00 Kuretase
Laporan Kuretase
4 September 2015 pkl 15.15
-
Pasien dalam posisi litotomi, dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada vulva vagina
dan sekitarnya
Dengan bantuan speculum atas, portio di jepit dengan tenakulum 1 cm di arah jam 11
Diagnosa Akhir :
Abortus Inkomplit (P3A1) post Kuretase
26/7/2015
: TSS/CM
TD
: 100/60 mmHg
Nadi
: 88x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36.5 oC
Mata
: CA +/+ SI -/-
Thorax
Abdomen
Genitalia
: vulva dan vagina tidak ada kelainan, lochia rubra (+), lendir (-),
Flatus (+) BAB (-) BAK (+) dengan DC
Ekstermitas
10
ANALISIS KASUS
ABORTUS
Abortus adalah kehamilan yang berhenti prosesnya pada umur kehamilan di bawah 20
minggu, atau berat fetus yang lahir 500 gram atau kurang. Sedangkan Llewollyn & Jones (2002)
mendefenisikan abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas, dimana masa
gestasi belum mencapai 22 minggu dan beratnya kurang dari 500 gram. WHO
merekomendasikan viabilitas apabila masa gestasi telah mencapai 20 minggu atau lebih dan
berat janin 500 gram atau lebih.1
Klasifikasi
Klasifikasi menurut terjadinya abortus adalah sebagai berikut :1,2
1. Abortus spontan adalah keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis maupun
2.
mekanis.
Abortus buatan, Abortus provocatus (disengaja, digugurkan), yaitu:
a. Abortus buatan menurut kaidah ilmu (Abortus provocatus artificialis atau abortus
therapeuticus). Indikasi abortus untuk kepentingan ibu, misalnya : penyakit
jantung, hipertensi esential, dan karsinoma serviks. Keputusan ini ditentukan oleh
tim ahli yang terdiri dari dokter ahli kebidanan, penyakit dalam dan psikiatri, atau
psikolog.
b. Abortus buatan kriminal (Abortus provocatus criminalis) adalah pengguguran
kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang yang tidak berwenang dan
dilarang oleh hukum.
12
13
hari setelah abortus masih ada perdarahan juga, abortus inkompletus atau
endometritis pasca abortus harus dipikirkan1-3
8. Abortus septik (septic abortion) adalah abortus yang disertai infeksi berat dengan
penyebaran kuman ataupun toksinnya kedalam peredaran darah atau peritonium.1-3
TEORI
KASUS
Abortus adalah kehamilan yang berhenti Pada kasus ini, di dapatkan anmnesis:
prosesnya pada umur kehamilan di bawah 20 -
atau kurang.
flek-flek
kemudian
berangsur-angsur
1. Amenore
2. Perdarahan pervaginam
3. Rasa mulas atau kram perut di daerah
simfisis, sering disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus
4. Pemeriksaan ginekologi
1. Inspeksi
vulva:
perdarahan
Nadi
: 90/70 mmHg
: 96 x/menit
15
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36.5 oC
Ostium terbuka
TEORI
Abortus Inkomplit1,2
kehamilan
Abortus
inkomplit
sebagian
hasil
adalah
konsepsi
pada
Anamnesis
-
Pemeriksaan Fisik
-
Tatalaksana:
-
Evaluasi
terhadap
keadaan
umum
yang
terjadi.
Pada
pasien
yang
RS Bhakti Medicare
dahulu.
-
Dilatasi
serviks
sebelum
tindakan
ostium
ekstema
yang
sudah
terbuka.
Blighted Ovum
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) terjadi ketika ovum yang telah dibuahi
menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang.
Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu
sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu
tentang kehamilannya.4
Etiologi: 4
17
60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur
dan sperma
Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, factor imunologi
Usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
Patofisiologi:
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat
berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan
hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam
di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana
hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai
pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang
menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan
menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun
laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin)
yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.4
Diagnosis:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar
dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya
kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilanan
embriogenikdapat ditegakkan ilapada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30
mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur. 4
18
Gambar
Blighted
Ovum
Teori
Kasus
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka Pada kasus ini, pasien telah melakukan USG di
tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan RS Bhakti Medicare dengan hasil Blighted
hasil konsepsi dari rahim (kuretase).
Ovum
19
Kuretase
-
uterus
Syok Hipovolemik
Secara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi
tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan
hemodinamik.5
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akibat berkurangnya volume plasma di
intravascular. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang
menyebabkan perpindahan cairan
berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus syok hipovolemik yang paling
sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga syok hipovolemik di sebut juga dengan
syok hemoragik.5
Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada organ-organ tubuh
atau fraktur yang disertai dengan luka ataupun luka langkung pada pembuluh arteri utama.5
Pemeriksaan dari gejala klinis:
-
gelisah, namun tekanan darah dan tekanan nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas masih
dalam kedaan normal.
2. Stadium-II
Perdarahan sekitar 15-30%.
Pada stadium ini vasokontriksi arteri tidak lagi mampu menkompensasi fungsi
kardiosirkulasi, sehingga terjadi takikardi, penurunan tekanan darah terutama sistolik dan
tekanan nadi, refiling kapiler yang melambat, peningkatan frekuensi nafas dan pasien
menjadi lebih cemas.
3. Stadium-III
Perdarahan sebanyak 30-40%.
Gejala-gejala yang muncul pada stadium-II menjadi semakin berat. Frekuensi nadi terus
meningkat hingga diatas 120 kali permenit, peningkatan frekuensi nafas hingga diatas 30
kali permenit, tekanan nadi dan tekanan darah sistolik sangat menurun, refiling kapiler
yang sangat lambat.
4. Stadium-IV
Perdarahan lebih dari 40%.
Pada saat ini takikardi lebih dari 140 kali permenit dengan pengisian lemah sampai tidak
teraba, dengan gejala-gejala klinis pada stadium-III terus memburuk. Kehilangan volume
sirkulasi lebih dari 40% menyebabkan terjadinya hipotensi berat, tekanan nadi semakin
kecil dan disertai dengan penurunan kesadaran atau letargik. 5
21
Tatalaksana5,6
Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab syok :
1.
2.
3.
4.
syok.
5. Cari dan hentikan segera penyebab pendarahan
6. Kembalikan volume darah dengan
a. Darah segar (Whole blood) dengan cross matched dari group yang sama, kalau
tidak tersedia berikan darah O sebagai life-saving
b. Larutan kristaloid hati-hati edema paru
c. Larutan koloid
7. Monitoring Nadi, Tekanan darah, urine dan perbaikan klinis lainnya.
22
Pada pusat layanan kesehatan atau dapat dimulai sebelumnya harus dilakukan
pemasangan infus intravena. Cairan resusitasi yang digunakan adalah cairan isotonik NaCl 0,9%
atau ringer laktat. Pemberian awal adalah dengan tetesan cepat sekitar 20 ml/KgBB pada anak
atau sekitar 1-2 liter pada orang dewasa. Pemberian cairan terus dilanjutkan bersamaan dengan
pemantauan tanda vital dan hemodinamiknya. Jika terdapat perbaikan hemodinamik, maka
pemberian kristaloid terus dilanjutkan.
Pemberian cairan kristaloid sekitar 5 kali lipat perkiraan volume darah yang hilang dalam waktu
satu jam, karena distribusi cairan koloid lebih cepat berpindah dari intravaskuler ke ruang
intersisial. Jika tidak terjadi perbaikan hemodinamik maka pilihannya adalah dengan pemberian
koloid, dan dipersiapkan pemberian darah segera.5,7
Tanda-tanda bahwa kondisi pasien sudah stabil atau sudah ada perbaikan sebagai berikut
1. Tekanan darah mulai naik, sistolik mencapai 100mmHg
2. Denyut jantung stabil
3. Kondisi mental pasien membaik
4. Produksi urin bertambah. Diharapkan produksi urin paling sedikit 100 ml/4 jam atau
30 ml/1 jam.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ovum / Anembryogenic
Pregnancy.
http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdf
5. Hardisman.
Anesestiologi
FK
Unand.
http://jurnal.fk.unand.ac.idPatofisiologidanAspekKlinisSyokHipovolemik:Updatedanpen
yegar//
6. Tanjung T.M. Syok dalam Kebidanan. Dalam : Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Edisi 4. Jakarta; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010 hal.401-6
7. Kolecki P, Menckhoff CR, Dire DJ, Talavera F, Kazzi AA, Halamka JD, et al.
Hypovolemic
Shock
Treatment
&
Management
2013:
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/760145-treatment
24