Vous êtes sur la page 1sur 18

REGULASI EKSPRESI

GEN PADA EUKARIOTIK


OLEH :
KELOMPOK 2
Anggrasti Megah Insani
Gigih Hasbi Ramadhan

Pengaturan eukariot lebih


kompleks daripada
pengaturan ekspresi gen
pada prokariot

1.

2.

3.

Pada eukariot tingkat tinggi gen-gen yang berbeda akan ditranskripsi pada
jenis sel yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme
pengaturan pada tahap transkripsi, dan juga prosesing mRNA, memegang
peran yang sangat penting dalam proses diferensiasi sel.
Pada sel eukariot gen yang mengkode protein yang berfungsi bersamasama biasanya terletak pada kromosom yang berbeda. Situasi ini berbeda
dari bakteri, dimana gen yang mengkode protein berfungsi bersama-sama
terletak berdampingan satu sama lain dalam operon. Operan tidak terdapat
pada sel eukariot.
Ekspresi gen pada sel eukariot, berlangsung di sejumlah tahapan yang
berbeda yaitu : transkripsi, pasca transkripsi, translasi dan pasca tarnslasi.

Contoh Klasik dari Perkembangan


Ekspresi Gen Yang Teregulasi
Transkripsi pada Kromosom Lampbrush
pada Oosit Amfibi

Pada kebanyakan organisme eukariot, sintesis protein tidak


diikuti dengan sintesis RNA. Sebagai gantinya, semua
komponen yang dibutuhkan dalam sintesis protein telah
disediakan oleh sel telur dan disimpan dalam kondisi dorman.
Komponen ini telah disintesis bersamaan dengan peristiwa
oogenesis pada tahap profase I.
Pada tahapan ini, kromosom terlihat sebagai bentukan yang
disebut struktur lampbrush.

Contoh Klasik dari Perkembangan


Ekspresi Gen Yang Teregulasi
Transkripsi pada Kromosom Lampbrush
pada Oosit Amfibi

Pada kromosom lampbrush sangat terkondensasi. Transkrip


gen yang telah disintesis selama oogenesis harus disimpan
dalam kondisi tidak aktif namun dalam bentuk yang stabil
hingga terjadi fertilisasi.
Transkrip gen harus diletakkan pada tempat tertentu pada
sitoplasma sel telur selama oogenesis.
Pada katak (mungkin juga pada vertebrata lain) materi genetik
yang dibuat saat oogenesis ini mengendalikan pertumbuhan
hingga tahap blastula.
Untuk tahap gastrula dan seterusnya, dibutuhkan ekspresi gen
lain lagi.

Transkripsi pada Kromosom Lampbrush


pada Oosit Amfibi

Pada kromosom lampbrush sangat terkondensasi. Transkrip


gen yang telah disintesis selama oogenesis harus disimpan
dalam kondisi tidak aktif namun dalam bentuk yang stabil
hingga terjadi fertilisasi.
Transkrip gen harus diletakkan pada tempat tertentu pada
sitoplasma sel telur selama oogenesis.
Pada katak (mungkin juga pada vertebrata lain) materi genetik
yang dibuat saat oogenesis ini mengendalikan pertumbuhan
hingga tahap blastula.
Untuk tahap gastrula dan seterusnya, dibutuhkan ekspresi gen
lain lagi.

Amplifikasi Gen rRNA pada Oosit Amfibi


Sampaitahap gastrulasi, tidak ada rRNA yang disintesis oleh
embrio amfibia. Sehingga, jumlah rRNA yang disintesis
selama oogenesis, haruslah banyak.
Faktanya, telur amfibi memiliki 1012 ribosom. Jumlah tersebut
dihasilkan oleh mekanisme yang disebut amplifikasi gen
tertentu.
Pada oosit amfibi, gen rRNA-nya memiliki ratusan lipatan
agar dapat disimpan dalam sel telur dewasa.
Ex : Pada spesies Xenophus laevis precursor rRNA disintesis
dan diproses di nukleolus. Satu nukleus Xenophus laevis
memiliki ratusan nukleolus, yang masing-masing mengandung
molekul DNA sirkuler. Yang bereplikasi secara rolling circle
replication.

Populasi Transkripsi Gen adalah Divergen


pada Tipe Sel Yang Berbeda
Berdasarkan RNA-DNA saturation hybrodation experiment
(eksperimen hibridasi kejenuhan RNA-DNA) diliht bahwa:
RNA diekstrak dari sel-sel tertentu dan dibolehkan untuk
dihibridasi dengan DNA inti total (denaturated).
RNA ditambahkan pada reaksi hibridasi yag berlebih (relative
pada kosentrasi DNA) sehingga semua urutan DNA
komplementar direpresentasikan antara populasi RNA yang
membentuk RNA-DNA hybrid.
Penyediaan bagian genom yang ditunjukkan oleh urutan
populasi mRNA pada jenis sel tertentu.
Hasilnya kurang dari 10 % dari DNA pada genom di
representasikan antara molekul mRNA pada sitoplasma dari
satu jenis sel

Transkripsi pada Eukariot Tingkat


Tinggi
Pada prokariot, semua informasi yang diperlukan untuk
memulai transkripsi diberikan oleh sinyal dari promoter
Pada eukariot, RNA polymerase II yang menerjemahkan
hampir semua kode gen, tidak dapat memulai proses
transkripsi tanpa bantuan tambahan empat protein aksesori
atau disebut factor transkripsi umum.
Faktor transkripsi tersebut terdiri atas faktor A, B, D, dan E.

Mekanisme Pengaturan Transkripsi pada


Eukariot Tingkat Tinggi
Faktor D berikatan dengan TATA box pada untaian DNA sebagai
langkah awal.
Lalu faktor A berikatan dengan faktor D dan untaian DNA.

Faktor B selanjutnya bergabung dengan faktor D dan membentuk


kompleks pemulaian transkripsi.

Lalu RNA polymerase II berikatan dengan kompleks factor


yang ada..
Setelah itu factor E berikatan dengan untaian DNA di ujung
RNA polymerase.
Lalu kompleks yang sudah lengkap tersebut memulai proses
transkripsi secara akurat.

Hampir Semua Unit Transkripsi Eukariot


Adalah Monogenik
Pada eukariot, set gen yang berbeda ditranskripsikan pada tipe sel
yang berbeda
Bentuk gen ekspresi yang berbeda terjadi pada jaringan yang
berbeda dan dikontrol oleh protein trans-acting selama diferensiasi
Pada eukariot tingkat tinggi, operon sudah tidak lagi ada dan tidak lagi
diperlukan, namun pada eukariot tingkat rendah (jamur) masih dapat
ditemukan operon meskipun sudah sangat jarang.

Hampir semua mRNA dari eukariot tingkat tinggi adalah


monogenik, yakni hanya mengandung satu sekuens kode dari
satu structural gen

Elemen regulatori (Enhancer dan Silencer )


dalam Memodulasi Transkripsi pada
Eukariot
Enhancer berfungsi untuk
Silencer berfungsi untuk
meningkatkan transkripsi
mengurangi transkripsi

Enhancer merupakan elemen


yang tergolong besar, bekerja
untuk menyelesaikan
keseluruhan atau bagian
khusus dari jaringan tertentu,
maka dari itu enhancer hanya
akan meningkatkan transkripsi
dari gen-gen target yang
bersifat kebutuhan spesifik.

Example: Enhancer terletak


diantara gen -hemoglobin
dan gen -hemoglobin;
enhancer tersebut
merangsang transkripsi gen globin selama perkembangan
embrionik dan merangsang
transkripsi gen -globin saat
dewasa.

Regulasi Transkripsi oleh Metilasi DNA


Ekspresi gen juga ditentukan oleh penambahan gugus metil, atau
metilasi dapat menyebabkan perbedaan ekspresi gen pada
jaringan.
Beberapa bukti bahwa gugus metil memberikan pengaruh dalam
ekspresi gen :
(1)hubungan antara level ekspresi gen dan derajat metilasi yaitu,
metilasi rendah ekspresi gen tinggi, dan metilasi tinggi
ekspresi gen rendah.
(2) pola metilasi spesifik pada suatu jaringan.
(3) basa analog 5-azacytidin yang tidak dapat dimetilasi setelah
bergabung dengan DNA, menunjukkan ekspresi gen pada
jaringan tersebut tidak terekspresikan.

Regulasi Transkripsi oleh Metilasi DNA


Lebih dari 90% metilasi pada DNA eukariot terjadi di CG skuens
dinukleotida.
5-methyl
CG
GC
5-methyl

Pola metilasi pada suatu jaringan bersifat spesifik.


Hipotesis : pola metilasi terbentuk selama perkembangan
jaringan demetilase spesifik yang mengembalikan grup metil
dari sisi penting pada gen yang telah ditentukan sehingga gen
tersebut terekspresi pada tipe sel khusus.

PERAN DNA-Z
Kemungkinan keterlibatan Z-DNA dalam mengatur
ekspresi gen adalah struktur protein regulator tertentu
dapat mengikat dalam alur utama heliks ganda yang kidal
dan tidak heliks ganda biasa.

Struktur Kromatin: Sisi Sensitif


Nuclease Berdekatan dengan Gen Aktif
Sensitivitas nuklease gen aktif tergantung pada kehadiran dua
protein non histon kromosom yang disebut HMG14 dan
HMG 17.
Ketika protein ini dikembalikan dari kromatin aktif,
sensitivitas nuclease hilang. Ketika ditambahkan kembali,
sensitivitas dipulihkan.

Vous aimerez peut-être aussi