Vous êtes sur la page 1sur 7

RINGKASAN

Data sifat fisik fluida merupakan bagian penting yang perlu diketahui dalam suatu pekerjaan simulasi
reservoir. Karena data sifat fisik seperti : specific gravity, kelarutan gas dalam minyak, faktor volume
formasi, kompresibilitas, serta viskositas ini akan menggambarkan karakteristik dari fluida hidrokarbon
yang dimiliki oleh setiap lapisan reservoir. Kurang lengkapnya data sifat fisik fluida pada Well BRG-05
Horizon C2 dan Well BRG-12 Horizon E2 dari Formation Talang Akar ini, menyebebkan
pengidentifikasian terhadap fluida hidrokarbon pada lapangan ini menjadi kurang lengkap. Dengan
demikian perhitungan menggunakan persamaan korelasi sifat fisik fluida pada Skripsi ini dilakukan,
untuk menentukan data sifat fisik fluida seperti yang tersebut di atas. Tahap awal pengerjaan adalah
dengan mengumpulkan data data sifat fisik fluida dari semua lapisan dan dibuat dalam suatu format
tabel. Setelah itu, membuat hubungan dari data data sifat fisik ini terhadap tekanan saturasi dalam
bentuk kurva agar didapat persamaan trendline. Langkah berikutnya menentukan korelasi yang akan
digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida. Korelasi yang akan dicoba dalam perhitungan ini antara
lain : Standing, Vasquez-Beggs, Glasso, Marhouns, dan Petrosky-Farshad. Dari ke lima korelasi ini, yang
digunakan dalam perhitungan adalah korelasi yang menghasilkan prosentase kesalahan terkecil.
Perhitungan untuk menentukan korelasi ini menggunakan data sifat fisik fluida dari lapisan yang sudah
lengkap datanya. Berikutnya menentukan tekanan saturasi, temperatur, API, SG gas, dan SG minyak
berdasarkan persamaan trendline yang dihasilkan. Harga parameter parameter inilah yang akan
digunakan dalam perhitungan sifat fisik fluida berdasarkan korelasi yang telah ditentukan. Semua harga
parameter yang telah dihitung ini, kemudian dikumpulkan dalam suatu tabulasi perhitungan sifat fisik
fluida, dan membuat plot dari harga kelarutan gas dalam minyak, faktor volume formasi minyak, dan
viskositas minyak terhadap tekanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hubungan dari ke tiga data
sifat fisik tersebut terhadap tekanan, serta menentukan karakteristik fluida hidrokarbon yang dimiliki
oleh lapisan C2 dan E2 ini. Dari perhitungan di atas, lapisan C2 menunjukan bahwa pada tekanan
saturasi sebesar 2889 psi menghasilkan harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 932.784 scf/STB,
faktor volume formasi minyak untuk tekanan di atas tekanan saturasi sebesar 1.6598 bbl/STB dan di
bawah tekanan saturasi sebesar 1.6604 bbl/STB. Viskositas minyak yang dihasilkan pada lapisan ini
sebesar 0.2705 cp. Sedangkan untuk lapisan E2, pada tekanan saturasi sebesar 3099 psi menghasilkan
harga kelarutan gas dalam minyak sebesar 991.554 scf/STB, faktor volume formasi minyak di atas
tekanan saturasi sebesar 1.7245 bbl/STB dan di bawah tekanan saturasi 1.7246 bbl/STB, serta harga
viskositas minyaknya sebesar 0.2631 cp

Karakteristik Reservoir (Pengertian Umum)

Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasi/terkumpulnya fluida hidrokarbon, yang terdiri dari
minyak dan gas, dan air. Proses bisa terjadinya akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah
memenuhi beberapa persyaratan, yang merupakan unsur-unsur suatu reservoir minyak bumi. Unsurunsur yang menyusun reservoir adalah sebagai berikut :
1. Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak bumi, gas bumi atau keduanya.
Biasanya batuan reservoir berupa lapisan batuan yang porous dan permeable.
2. Lapisan penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan batuan yang bersifat impermeable, yang terdapat
pada bagian atas suatu reservoir, sehingga berfungsi sebagai penyekat fluida reservoir.
3. Perangkap reservoir (reservoir trap), merupakan suatu unsur pembentuk reservoir yang berupa suatu
sinklin, yakni suatu bentuk cekungan, dimana nantinya akan terisi fluida, yang secara urutannya dari atas
ke bawah adalah fasa gas, minyak dan air.
Karakteristik suatu reservoir sangat dipengaruhi oleh karakteristik batuan penyusunnya, fluida reservoir
yang menempatinya dan kondisi reservoir itu sendiri, yang satu sama lain akan saling berkaitan. Ketiga
faktor itulah yang akan kita bahas dalam mempelajari karakteristik reservoir.

1. Batuan Reservoir
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan
kimia. Komposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan jenis batuan yang
terbentuk.
Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat (sedimen
klastik) serta batuan shale (sedimen non-klastik) atau kadang-kadang vulkanik. Masing-masing batuan
tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, demikian juga dengan sifat fisiknya. Komponen
penyusun batuan serta macam batuannya dapat dilihat pada Diagram di bawah ini.

Diagram Komponen Penyusun Batuan


(Pettijohn, F. J., Sedimentary Rock, 1957)
Unsur atau atom-atom penyusun batuan reservoir perlu diketahui mengingat macam dan jumlah atomatom tersebut akan menentukan sifat-sifat dari mineral yang terbentuk, baik sifat-sifat fisik maupun
sifat-sifat kimiawinya. Mineral merupakan zat-zat yang tersusun dari komposissi kimia tertentu yang
dinyatakan dalam bentuk rumus-rumus dimana menunjukkan macam unsur-unsur serta jumlahnya yang
terdapat dalam mineral tersebut.

2. Fluida Reservoir

1. Jenis Fluida Reservoir:


Minyak: minyak berat & minyak ringan
Gas: gas kondensate, gas basah & gas kering
Air
2.

Sifat Fisik Fluida Reservoir

a.

Densitas
Definisi :

Perbandingan antara berat minyak (lb) terhadap volume minyak (cuft) pada kondisi permukaan Biasa
dinyatakan dalam specific gravity

go = spesific gravity
ro = densitas minyak, lb/cuft
rw = densitas air, lb/cuft

b.

Viskositas Minyak

Definisi :
Ukuran ketahanan minyak terhadap aliran, atau ukuran besarnya keengganan minyak untuk mengalir
Satuan :
centipoise (cp) atau gr/100 detik/1 cm
Dipengaruhi :
Temperatur dan jumlah gas terlarut

c.

Faktor Volume Formasi Minyak

Definisi :
Perbandingan volume minyak dan gas terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak
pada kondisi standard (14,7 psi, 60oF)

d.

Kelarutan Gas dalam Minyak


Definisi :
Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB minyak pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 oF
Dipengaruhi :
Tekanan, Temperatur dan Komposisi Migas

e.

Kompressibilitas Minyak
Definisi : Perubahan volume minyak akibat adanya perbedaan tekanan

Bob

: FVF pada tekanan buble point

Boi

: FVF pada tekanan reservoir

Pi

: tekanan reservoir

Pb

: tekanan buble point

jenis fluida reservoir


Batuan yang menyimpan hidrokarbon dinamakan reservoir. hidrokarbon tersebut dapat berupa dalam
fasa gas atau cair atau kedua fasa tersebut. Dalam industri perminyakan, terdapat 5 jenis fluida reservoir
yang memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. 5 jenis fluida reservoir tersebut adalah,
A. Dry gas
Pada dry gas, komponen utamanya adalah metana sehingga fasa gas adalah keadaan reservoirnya.
bahkan, reservoir ini tetaplah berfasa gas mulai dari reservoir hingga ke permukaannnya. segala properti
di reservoir dan di permukaan tidak berubah. berdasarkan data lapangan, reservoir ini memiliki initial
GOR 100.000 scf/stb dan kandungan heptana plus sebesar 0,7 % mol
B. Wet gas
kandungan utama dari reservoir ini umumnya hampir sama dengan dry gas hanya saja lebih banyak
kandungan hidrokarbon intermediate (C2 - C4). keadaan hidrokarbon di reservoir adalah berupa gas
namun pada saat di permukaan, terjadi proses kondensasi akibat penurunan tekanan dan temperatur.
perlu diketahui bahwa setiap reservoir ketika sedang diproduksi minyaknya maka baik tekanan maupun
temperatur akan mengalami penurunan. dry gas juga mengalami penurunan namun karakternya yang
berbeda menjadikan fas gas tetap terbentuk dari reservoir hingga ke permukaan. kondesat yang
terbentuk di permukaan pada wet gas terbilang bernilai mahal sebab dalam perminyakan kita selalu
menginginkan hidrokarbon berantai pendek yang memiliki heating value yang lebih besar. Berdasarkan
hasil data lapangan, reservoir ini memiliki GOR sebesar 70.000 - 100.000 scf/stb dengan derajat API lebih
dari 50
C. Retrograde gas

komponen sebagian besar diisi dengan metana dan hidrokarbon intermediate.


suhu reservoir berada pada suhu kritikal dan suhu cricondenterm (suhu tertinggi yang dapat dicapai).
di reservoir terjadi kondensat saat tekanan turun mencapai kurang dari dew pressure. bila tekanan terus
menurun maka liquid kembali menjadi gas
properties di reservoir dengan permukaan berbeda
field identification : GOR (8000 - 70.000 scf/stb), initial Specific Gravity Stock Tank Oil > 40 API, lightly
coloured
lab analysis : C7+ <12,5>

D. Black Oil
sebagian besar reservoir minyak berupa black oil
temperatur reservoir selalu lebih kecil daripada temperatur minyak
nama lainnya adalah low shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan menghasilkan sedikit
penurunan persentase fasa cair
field identification : GOR <>
E. Volatile Oil
temperatur reservoir sedikit lebih rendah dibandingkan temperatur kritik minyak
nama lainnya adalah high shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan menghasilkan besar
penurunan persentase fasa cair.
field identification : GOR 2000 - 3300 scf/stb, SG oil 30 - 50 API, warna coklat tua.

Vous aimerez peut-être aussi