Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Asalamualikum Wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa, karna berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini saya
akan membahas FERMENTASI CUKA APEL.
Karya Tulis Ilmiah ini telah di buat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh sebab itu saya berterimakasih
sebesar-besarmya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Karya
Tulis Ilmiah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
dan juga kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstuktif dari pembaca sangan
kami harapkan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.
Daftar isi
Kata pengantar.............................................................................................1
Daftar isi...............................................................................................2
1. Bab 1 pendahuluan............................................................................3
1.1.
Latar belakang............................................................................3
1.2.
Tujuan........................................................................................5
1.3.
Manfaat......................................................................................5
1.4.
Rumusan masalah......................................................................5
2. Bab 2 isi...............................................................................................6
2.1 Tinjauan pustaka..............................................................................6
2.2 Alat dan bahan pembuatan cuka apel............................................9
2.3 Pembahasan.................................................................................10
2.3.1
Pengertian bioteknologi................................................10
2.3.2
Pengertian fermentasi...................................................10
2.3.3
2.3.4
Proses
pembuatan
asam
cuka
dari
buah
apel
melalui
fermentasi..........................................................12
2.3.5
3 Bab 3 penutup.........................................................................................20
3.1 Kesimpulan.................................................................................20
3.2 Kritik dan saran...........................................................................20
Daftar pustaka.........................................................................................21
BAB 1
Pendahuluan
proses
sehari-hari sudah
ditambahkan dalam semangkuk bakso, digunakan untuk membuat acar, atau pun
dibuat sebagai pelengkap hidangan pempek (cuka pempek) (Partana 2008). Perlu
diketahui bahwa pada awalnya cuka bukanlah digunakan untuk menambahkan rasa
asam pada makanan (Institut Teknologi Sepuluh November n.d.). Cuka ditemukan pada
abad ke-3 sebelum masehi dengan tujuan untuk memberi warna pada logam. Namun,
seiring berjalannya waktu, pada tahun 1847, ahli kimia yang berasal dari Jerman,
Hermann Kolb mensintesis asam asetat dari zat anorganik yaitu zat yang berasal dari
sumber daya alam mineral non-makhluk hidup. Pada tahun 1910, asam asetat dapat
dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi kayu, yang saat ini lebih
dikenal sebagai cuka industri (FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia n.d.). Sejak
itu, cuka lebih mudah didapatkan dan sering digunakan sebagai bahan tambahan
makanan yang dikonsumsi. Namun, sebuah surat kabar mengatakan bahwa cuka
industri merupakan salah satu cairan yang dapatdigunakan untuk membersihkan noda
atau kerak yang terdapat pada keramik kamar mandi (Wardhani 2014). Tidak sekedar
itu saja, sekarang sudah banyak sumber yang mengatakan bahwa cuka merupakan
pembersih yang efektif, seperti di situs vinegarworkswonders.com (2010) dan
vinegartips.com (2014). Memahami bahwa cuka industri merupakan bahan yang dapat
digunakan sebagai alat kebersihan rumah tangga, secara logis, dampaknya jika
dikonsumsi oleh tubuh manusia tidaklah baik. Meskipun demikian, saat ini belum ada
banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti apakah benar bahwa cuka industri
berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi. Belum ada bukti nyata yang serius
akan bahaya yang ditimbulkan oleh cuka industri sehingga bahaya cuka industri belum
dapat dibuktikan secara ilmiah. Terlepas dari bahaya atau tidaknya cuka industri bagi
tubuh manusia, perlu diketahui bahwa cuka industri hanya sekedar memberi rasa asam,
bukan sebagai penambah vitamin dan mineral yang signifikan. Hal ini disebabkan
kandungannya semata-mata hanya air dan asam asetat murni, yang berisi kandungan
mineral yang sangat sedikit dengan ketiadaan vitamin di dalamnya (USDA n.d.).
Adapun alternatif bagi cuka industri yang dapat dipertimbangkan, yakni cuka buah,
dikatakan memiliki vitamin dan mineral yang utuh dari buah yang menjadi bahannya,
sekaligus memberi rasa asam dari asam asetat yang juga dimiliki oleh cuka industri.
Maka, dengan adanya alternatif bagi cuka industri, peneliti tertarik untuk meneliti
kandungan cuka buah, manfaatnya bagi tubuh manusia, dan cara pembuatan cuka
buah dengan memanfaatkan bahan-bahan dasar yang mudah ditemukan di kalangan
masyarakat. Dengan demikian, maka peneliti dapat membuktikan bahwa cuka buah
dapat menjadi alternatif bagi cuka industri.
1.2 Tujuan
1) Tujuan khusus
2) Tujuan umum
1. Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel dari proses fermentasi.
2. Mengetahui suatu proses fermentasi.
3. Mengetahui manfaat dari cuka apel.
1.3 Manfaat
Bagaimana proses pembuatan asam cuka dari buah apel dari proses fermentasi ?
BAB 2
Isi
A. Apel
Apel adalah tanaman buah yang biasa tumbuh di iklim sub tropis, apel
di Indonesia dikembangkan di beberapa wilayah, terutama di wilayah Pasuruan,
khususnya di Kecamatan Tutur Nongkojajar. Pada pembuatan Cuka apel, buah apel
yang dipakai dalam pembuatannya adalah jenis Apel hijau malang (manalagi) nama
latinnya Malus sylvestris mill yang berasal dari Australia dan dan kini sedang
dikembangkan di Indonesia (Anonymous,2005). Apel untuk cuka biasanya terlalu
masam dan sepat untuk dimakan segar tetapi memberikan rasa yang memuaskan pada
cuka.
a. Sistematika
Divisi
: spermatophyte
Subdivisi
: angiosperma
Klas
: dicotyledonae
Ordo
: Rosales
Famili
: Rosaceae
Genus
: Malus
Species
High Density Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan
pembuluh darah (British Medical Journal,1996).
3) Pektin
Kandungan pektin (serat larut yang dikandung buahbuahan dan sayuran), telah
diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Secara spesifik pada
sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel ditemukan asam D-glucaric yang
bermanfaat mengatur kadar kolesterol, jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol
sampai 35 persen. Apel sebesar lima gram berukuran sedang mempunyai serat yang
tinggi dan serat ini bermanfaat untuk melencarkan pencernaan dan menurunkan berat
badan (Cornell University.Amerika,1996).
4) Tannin
Apel mengandung tannin yang berkonsentrasi tinggi. Tannin ini mengandung zat
yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh
tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegah infeksi saluran
kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung (Yuliati, 2007).
B. Cuka Apel
Cuka apel adalah cairan hasil fermentasi buah apel segar yang mula mula gula
diubah menjadi alkohol (etanol), kemudian alkohol ini diubah menjadi asam asetat
(Anonymous, 2006).
yaitu
respirasi
dengan
oksidasi
berlangsung
tidak
sempurna
dan
Apel 500 gr
Gula 100 gr
Air 500 ml
NaHCO3
asam sitrat
ragi roti (Saccharomyces cereviseae) sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml sari buah apel.
Timbangan
Kain saring
Baskom
Panci
toples
kompor
belender
labu ukur
lilin
2.3 Pembahasan
2.3.1 Pengertian Bioteknologi
Menurut sebagian orang bioteknologi adalah pemanfaatan organisme (mikroba)
atau produksi organisme yang bertujuan untuk menghasilkan produk atau jasa yang
menguntungkan manusia.
Bioteknologi dibagi menjadi 2 yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern.
Bioteknologi
konvensional
adalah
proses
fermentasi
yang
masih
Fermentasi asam laktat terjadi pada sel-sel otot. Proses tersebut mengunakan
bahan baku berupa asam piruvat ( hasil dari glikolisis). Hasil dari proses tersebut
berupa asam laktat dan ATP. Timbunan asam laktat yang berlebuhan dapat
mengakibatkan otot terasa nyeri dan lelah. Berikut adalah reaksi fermentasi dari asam
laktat :
Glukosa 2 Asam piruvat 2 fosfoenol piruvat 2 asam laktat
Glikolisis
B. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dapat terjadi pada khamir dan yeast (saccharomyces sp). Pada
proses tersebut menggunakan bahan baku berupa asam piruvat. Hasil dari proses
tersebut berupa etanol, CO2, dan ATP.
Berikut adalah reaksi fermentasi alkohol :
Glukosa 2 asam piruvat 2 asetaldehid 2 etanol
Glikolisis
2.3.4 Proses pembuatan asam cuka dari buah apel melalui proses fermentasi
c. Diatur pH dari filtrat menjadi 4,5. Bila pH < 4 ditambahkan NaHCO3 dan bila > 5
ditambahkan asam sitrat.
g. Selama peragian, botol penampung diisi air untuk menghalangi masuknya udara dari
luar.
h. Apabila fermentasi telah selesai, larutan sari buah yang telah difermentasi disaring
dengan menggunakan corong yang dilapisi kapas bersih.
k. Awal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan hasil kadar alkohol
optimum. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan fermentasi kembali sehingga
didapatkan kadar asam asetat optimum dalam pembuatan cuka apel, semakin lama
fermentasi maka semakin bagus pula kadar asam asetat yang terjadi.
Gula Sederhana
Khamir
Alkohol Karbondioksida
Asam asetat
Air
Buah apel yang selama ini kita kenal dengan segala kandungan vitamin, mineral,
serta unsurunsur lainnya seperti fitokimian, serat tanin, dll, ternyata dapat juga diolah
menjadi cuka. Cuka apel (apple cider vinegar) berasal dari hasil fermentasi buah apel
segar. Cairan bening kuning keemasan ini memiliki rasa yang masam dan aroma segar
menyengat. Konon, cuka apel sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu untuk
mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, hipertensi, peningkatan
kadar kolesterol, jerawat, dan gangguan kulit. Cuka apel juga telah dimanfaatkan oleh
orang Mesir dan Romawi zaman dulu sebagai ramuan herbal. Cuka apel tidak
menimbulkan keasaman dalam tubuh, walaupun sebenarnya rasa dari cuka apel
tersebut masam. Seperti kita ketahui, tidak selalu makanan yang rasanya asam
memiliki pH asam. Contoh, jeruk, nanas, mangga, jeruk nipis, atau jeruk lemon
termasuk makanan dengan pH basa. Sebaliknya makanan dengan pH asam tidak
selalu rasanya asam. Contoh makanan dengan pH asam; daging yang dapat
meningkatkan keasaman darah, coklat yang rasanya sama sekali tidak asam, dll. Hal ini
disebabkan karena faktor yang menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau
basa bukan berdasarkan rasa atau baunya, melainkan dari jenis kandungan
mineralnya, kadar proteinnya, dan kadar airnya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan
dengan pH asam, dapat meningkatkan keasaman dalam darah sehingga menimbulkan
kondisi yang disebut asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme yang
diikuti terjadinya pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), serta
munculnya penyakit-penyakit degeneratif, termasuk obesitas.
Adapun kandungan mineral dan vitamin dari cuka apel sebagai berikut:
Kalium:
merupakan salah satu mineral dalam cuka apel yang berperan dalam proses
penyembuhan. Sebagai elektrolit yang komposisinya hampir sama denganelektrolit
tubuh, kalium berguna meningkatkan metabolisme tubuh.
Asam amino:
berperan sebagai bahan untuk membangun protein yang bermanfaat mengganti sel-sel
tubuh yang rusak, sebagai pemberi kalori pada tubuh, membuat protein dalam darah
yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmose darah, menurunkan kadar
kolesterol darah, menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh. Asam amino dalam
cuka apel kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk buah apel segarnya.
Vitamin dan Beta Karoten :
Vitamin A: berperan untuk menjaga kesehatan mata juga sebagai antioksidan untuk
membersihkan radikal bebas yang membuat kerusakan sel.
Vitamin B1 (tiamin): memelihara sifat permeabilitas dari dinding pembuluh darah.
sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan jaringan tubuh (oedema) seperti
pada penyakit beri-beri, memelihara fungsi syaraf sehingga mencegah terjadinya
neuritis,
meningkatkan
sistem
kekebalan
tubuh,
mencegah
rematik,
kanker,
jantung agar tetap normal, dan sebagai obat penenang alami (magnesium plus
kalsium).
Enzim:
suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi untuk memperlancar
metobolisme zat-zat di dalam tubuh dan sekaligus meningkatkan daya tahan atau
imunitas tubuh terhadap adanya zat asing yang dapat merugikan tubuh.
Serat pectin:
merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air yang berfungsi
sebagai pelindung yang melindungi dinding lambung dan usus, sehingga akan
terlindungi bila terdapat luka, toksin kuman, atau asam lambung yang berlebih.
Beberapa fungsi lain dari serat pectin:
Merangsang gerak peristaltic usus sehingga pencernaan terhadap makanan menjadi
lebih baik.
Membentuk volume makanan sehingga memberikan rasa kenyang.
Melunakkan dan memadatkan feses sehingga memudahkan defikasi (buang air besar)
dan mencegah konstipasi (sembelit).
Mencegah penyerapan lemak dan kolesterol, karena serat merangsang sekresi
(pengeluaran) getah empedu yang membuat lemak menjadi emulsi dan terbuang
bersama feses (kotoran).
Memperlambat penyerapan glukosa sehingga membantu mencegah kenaikan glukosa
(gula darah) pada penderita diabetes mellitus.
Membentuk lapisan gel di dinding lambung sehingga efektif mengatasi penyakit maag.
Mencegah terjadinya kanker usus terutama kanker colon (usus besar).
Sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan
kolesterol darah. Selain itu, pectin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan
memperlunak feses serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus. Adapun
khasiat dan manfaat dari cuka apel sebagai berikut:
1. Antibakteri dan antiseptik.
2. Hipokolesterolemik yaitu menurunkan lonjakan kadar kolesterol darah.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh.
cukup 1 sdt cuka apel. Sebagian ahli menganjurkan minum banyak air, 2-3 gelas
setelah beberapa saat meminum cuka apel. Gunanya untuk lebih mempercepat
pengeluaran racun dan lemak dalam tubuh. Cuka apel juga bisa dicampurkan dalam
masakan atau salad. Mengonsumsi cuka apel tidak menimbulkan efek samping, selama
cuka apel tersebut organik dan digunakan sesuai dosisnya. Ciri cuka apel yang alami
adalah adanya mother, yaitu endapan cuka di dasar botol dan warna cuka juga lebih
keruh.
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Banyak
sekali
yang
kita
ketahui
tentang
manfaat
buah
apel
bagi
kesehatan,demikian dengan cuka apel yang mempunyai manfaat yang sangat banyak
bagi kesehatan,karena cuka apel mempunyai kandungan mineral dan vitamin yang
sangat
banyak,
antara
lain
kalium,asam
amino,vitamin
dan
Daftar pustaka
http://www.slideshare.net/essensisense/cuka-buah-sebagai-alternatif-cuka-industri#
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-chandraben-6197-2-.pdf
http://id.scribd.com/doc/141961508/Pembahasan-Cuka-Apel
http://blogs.unpad.ac.id/boenga/files/2011/08/Cuka-Apel-dan-Segala-Khasiatnya.pdf
http://www.academia.edu/4537974/makalah_heterofermentasi#
http//agitas.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pembuatan-cuka-apel_23.html?=1