Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN
GANGGUAN PRURITUS
By:
KELOMPOK 6 TINGKAT 2.2
PENGERTIAN
ETIOLOGI
Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai
macam gangguan. Antara lain yaitu :
1. Pruritus local
2. Gangguan sistemik/penyakit
3. Gangguan pada kulit
4. Pajanan terhadap faktor tertentu
5. Hormonal
MANIFESTASI KLINIS
LANJUTAN
KLASIFIKASI PRURITUS
Pruritoceptive itch
Neuropathic itch
Neurogenic itch
Psikogenic itch
LANJUTAN
Pruritus
Pruritus
Pruritus
Pruritus
Pruritus
pada
pada
pada
pada
pada
neopalstik
Mikosis Fungoides
neurologic
Psokologik
Penyakit lain
PATOFISIOLOGI
pertama
kelainan
sistemik
internal
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan secara medis :
Pengobatan topical:
a. Losion calamine. Losion ini tidak dapat
digunakan pada kulit yang kering dan memiliki
batasan waktu dalam pemakaiannya karena
mengandung phenols.
b. Losion menthol/camphor yang berfungsi untuk
memberikan sensasi dingin.
c. Pemakaian emmolient yang teratur, terutama
jika kulit kering.
d. Kortikosteroid topical sedang untuk periode
waktu yang pendek.
PENATALAKSANAAN SECARA
MANDIRI:
a. Mengoleskan pelembab kulit berulang kali
sepanjang hari dan segera setelah mandi.
b. Mandi rendam dengan air hangat suam-suam
kuku
c. Tidak mandi terlalu sering dengan air
berkadar kaporit tinggi..
d. Kamar tidur harus bersih, sejuk dan lembab
e. Mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi
kulit seperti katun dan sutra, menghindari
bahan wol serta bahan sintesis yang tidak
menyerap keringat.
LANJUTAN
e. Menghindari konsumsi kafein, alkohol,
rempah-rempah, air panas dan keringat
berlebihan.
f. Menghindari hal-hal yang telah diketahui
merupakan penyebab gatal.
g. Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.
h. Mencegah komplikasi akibat garukan dengan
jalan memotong kuku.
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan kerusakan
jaringan kulit
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
pruritus.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan lesi dan respon peradangan
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak bagus.
5. Perubahan kenyamanan berhubungan
dengan terjadinya lesi/erupsi dermal.
INTERVENSI
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan
kerusakan jaringan kulit
Tujuan:
- Nyeri berkurang.
Kriteria hasil:
- Kerusakan jaringan pada kulit dapat
teratasi.
Intervensi:
a. Temukan penyebab nyeri/gatal
Rasional:Membantu
mengidentifikasi
tindakan yang tepat untuk memberikan
kenyamanan.
LANJUTAN
b. Catat hasil observasi secara rinci.
Rasional: Deskripsi yang akurat tentang
erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis
danpengobatan.
c. Antisipasi reaksi alergi(dapatkan riwayat
obat).
Rasional: Ruam menyeluruh terutama dengan
awaitan yang mendadak dapat menunjukkan
reaksi alergi obat
LANJUTAN
3. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan lesi dan respon peradangan
Tujuan:
- Integritas kulit kembali normal
Kriteria hasil:
- Lesi dan peradangan teratasi
Intervensi:
a. Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi
(hidrasi stratum korneum yg berlebihan) ketika
memasang balutan basah.
Rasional: Maserasi pada kulit yang sehat dapat
menyebabkan pecahnya kulit danperluasan kelainan
primer.
LANJUTAN
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak bagus.
Tujuan:
- Gangguan citra tubuh/body image tidak terjadi.
Kriteria hasil:
- Pasien mampu menerima terjadinya perubahan fisik,
keterbatasan karena kondisi.
Intervensi:
a. Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak
mata,ucapan merendahkan diri sendiri.
Rasional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap
penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi klien, kesan
orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep
diri.
LANJUTAN
b. Identifikasi stadium psikososial terhadap
perkembangan.
Rasional: Terdapat hubungan antara stadium
perkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.
c. Berikan kesempatan pengungkapan
perasaan.
Rasional:klien membutuhkan pengalaman
didengarkan dan dipahami.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PENDIDIKAN KESEHATAN
THANK YOU
ANY QUESTION ?