Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISEASE
Oleh :
Muhammad Yahya
Pendahuluan
Pertama kali diungkapkan oleh James
Parkinson pada tahun 1817
Penyakit ini menyerang manula berkisar
antara usia 50 60 tahun dan tidak jarang
juga pada usia pertengahan
Tidak mengenal perbedaan jenis kelamin
dan ras
Pengertian
Merupakan suatu penyakit degeneratif
pada sistem saraf yaang ditandai dengan
adanya tremor pada waktu kita
beristirahat, berbagai kesulitan untuk
memulai pergerakan dan juga berupa
kekakuan otot.
Disebut juga sebagai sindrom parkinson
yaitu adanya rigiditas, tremor, dan
bradikinesia
Etiologi
Penyakit Parkinson sering dihubungkan
dengan kelainan neurotransmitter di otak
dan faktor-faktor lainnya seperti :
Defisiensi dopamine dalam substansia nigra
di otak memberikan respon gejala penyakit
Parkinson
Etiologi yang mendasarinya mungkin
berhubungan dengan virus, genetik,
toksisitas, atau penyebab lain yang tidak
diketahui.
Gambaran Klinik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Diagnosis
Dengan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan yang seksama, umumnya
diagnosis sindrom parkinson sudah dapat
ditegakkan
Pada tiap kunjungan perlu diperoleh :
TD yang diukur dalam keadaan berbaring dan
berdiri
Menilai respon terhadap stres
Mencatat dan mengikuti kemampuan
fungsional
Pemeriksaan penunjang
Terapi Obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Levodopa (L dopa)
Inhibitor dopa dekarboksilasi dan ledova
Bromokriptin
Obat antikolinergik
Antihistamin
Amantadin (Symmetrel)
Selegiline
Komplikasi
Komplikasi terbanyak dan tersering dari
penyakit Parkinson yaitu demensia,
aspirasi, dan trauma karena jatuh.
Terapi Fisik
Untuk meningkatkan koordinasi motorik dan
ketangkasan diperlukan stimuli yang terarah
dengan cara latihan atau olahraga harian yang
teratur juga dengan cara bermain.
Merupakan program jangka panjang
Dapat dilakukan di rumah
Jenis latihan yang dapat dilakukan diantaranya
berjalan, bersepeda, berenang dan berkebun
atau dengan melakukan senam lansia.Teknik
berjalan yang benar termasuk ke dalam
koordinasi motorik kasar.
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan
neurovaskuler
Kurang perawatan diri b/d keterbatasan fisik
Perubahan persepsi sensori b/d integrasi
sensori (defisit neurologis)
Resiko cedera b/d otot-otot yang tidak
terkoordinasi
Ketidakberdayaan
Resiko kurang pemenuhan nutrisi
Perubahan konsep diri
Intervensi
Beri dukungan moral
Lakukan fisioterapi (senaman menguatkan
otot dan pergerakan badan )
Jaga keseimbangan diet untuk
mempertahankan kekuatan otot dan
anggota badan.
Hindari stressor yang meningkatkan stress
dan depresi