Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Nabi Muhammad adalah sosok
manusia yang sempurna. Beliau adalah orang terpilih untuk dijadikan panutan
bagi umat manusia. Beliau mempunyai sifat-sifat yang Arif dan Bijaksana.
Sifat-sifat baiknya itu ditunjukkan pada semua umat manusia, baik pada
kalangan keluarga, sahabat maupun semua penduduk disekitar. Dalam
lingkungan keluarga, Nabi mendapat rahmat yang diperuntukkan bagi
keluarganya.
Hidup berkeluarga, menurut islam, harus diawali dengan pernikahan.
Pernikahan itu sendiri merupakan upacara suci yang harus di lakukan oleh
kedua calon pengantin, harus ada penyerahan dari pihak wali pengantin putri
(Ijab), harus ada penerimaan dari pihak pengantin putra (Qabul) dan harus
disaksikan oleh dua orang saksi yang adil.
Sebelum membentuk keluarga melalui upacara pernikahan, calon
suami istri hendaknya memahami hukum berkeluarga. Dengan mengetahui
dan memahami hukum berkeluarga, pasangan suami istri akan mampu
menempatkan dirinya pada hukum yang benar. Apakah dirinya sudah
diwajibkan oleh agama untuk menikah. Sehingga perhatian terhadap
kemuliaan akhlak ini menjadi satu keharusan bagi seorang suami maupun
seorang istri. Karena terkadang ada orang yg bisa bersopan santun berwajah
cerah dan bertutur manis kepada orang lain di luar rumah namun hal yg sama
sulit ia lakukan di dalam rumah tangganya, maka dari itu akhlak mulia ini
harus ada pada suami dan istri sehingga bahtera rumah tangga dapat berlayar
di atas kebaikan, Sehingga perhatian terhadap kemuliaan akhlak ini menjadi
satu keharusan bagi seorang suami maupun seorang istri. Karena terkadang
ada orang yg bisa bersopan santun berwajah cerah dan bertutur manis kepada
orang lain di luar rumah namun hal yg sama sulit ia lakukan di dlm rumah
tangganya,Menyinggung akhlak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
kepada keluarga maka hal ini tdk hanya berlaku kepada para suami sehingga
para istri merasa suami sajalah yg tertuntut utk berakhlak mulia kepada
istrinya,Karena akhlak mulia ini harus ada pada suami dan istri sehingga
bahtera rumah tangga dapat berlayar di atas kebaikan. Memang suamilah yg
paling utama harus menunjukkan budi pekerti yg baik dlm rumah tangga
karena dia sebagai sebagai pimpinan. Kemudian ia di haruskan utk mendidik
anak istri di atas kebaikan sebagai upaya menjaga mereka dari api neraka
sebagaimana di firmankan Allah SWT
Wahai orang orang yg beriman jagalah diri-diri kalian dan keluarga
kalian dari api neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaga
malaikat-malaikat yg kasar, yg keras, yg tdk pernah mendurhakai Allah
terhadap apa yg diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yg diperintahkan.
Hidup berkeluarga akan mendatangkan berbagai hikmah yang dapat
dirasakan oleh para pelakunya. Hidup berkeluarga berarti mengamalkan
ajaran yang disyariatkan. Setelah berkeluarga, seseorang akan lebih serius
dalam beribadah. Fikiran tidak lagi memikirkan calon kekasih atau terganggu
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian akhlak?
2. Bagaimana pengertian keluarga?
3. Apa yang dimaksud dengan akhlak dalam keluarga?
4. Bagaimana peran akhlak dalam keluarga ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian akhlak
2. Untuk mengetahui bagaimana pengertian keluarga
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akhlak dalam keluarga
4. Untuk mengetahui bagaimana peran akhlak dalam keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
2
1 Jalaluddin Rahmat dan Muhtar Gandatama,1994 Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern,
Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 107.
2 Ilyas, yunahar, catatan kuliah, fakultas ushuluddin universitas islam imam muhammad ibn suud
riyadh saudi arabia. 1980, hal 59
keturunan
manusia,hendaklah
dilakukan
dengan
hak
suami
sebelum
hak
dirinya
dan
kerabat-
lelaki
yaitu
istri
shalihah
yg
bila
dipandang
akan
yang
wajib
diketahui
dalam
mempergauli
istri
adalah
mengedepankan sikap welas asih, cinta, dan kelembutan. Dalam AlQur`an, Allah berfirman;
Dan bergaullah dengan mereka (para istri) secara patut,
kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,(maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan
padanya kebaikan yang banyak. (Qs. An-Nisa` : 19)Rasulullah
Shallallahu alaihi Wassalam bersabda,
Mukmin yg paling sempurna iman adalah yang paling baik
akhlak dan sebaik-baik kalian
istrinya.
Kedua, Sebagai seorang kepala keluarga, suami dianjurkan untuk
memperlakukan istri dan anak-anaknya dengan kasih sayang dan
menjauhkan diri dari sikap kasar.Adakalanya seorang suami menjadi tokoh
terpandang di tengah masyarakat, ia mampu dan pandai sekali berlemah
lembut
dalam
tutur
kata,
sopan
dalam
perbuatan
tapi
gagal
Akan tetapi karena keterbatasan orang tua dalam mengajar dan mendidik
anak,
maka
untuk
kelanjutan
pendidikan
memerlukan
bantuan
36. dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa akidah sangat erat kaitannya
dengan ibadah dan akhlak. Sesudahkita diperintahkan untuk menyembah
Allah dan dilarang menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apaun, baik itu waktu, jabatan, pekerjaan, kesenangan,
kedudukan, berhala ataupun yang lain.
2. Akhlak kepada orang tua {birrul walidain}
Istilah birrul walidain berasal langsung dari Nabi Muhammad saw.
Dalam sebuah riwayat disebut bahwa Abdullah ibn masud seorang
sahabat Nabi yang terkenal bertanya kepada Rasulullah saw tentang
amalan apa yang di sukai oleh ALLAH SWT, Beliau menyebutkan
pertama sholat tepat pada waktunya; kedua birrul walidain dan ketiga, aljihadu fi sabilillahi (H, mutafaqun alaihi)
Birrul walidain terdiri dari kata birru dan al- walidaini .birru atau
al- birru yang artinya kebajikan (ingat penjelasan tentang al-birru dalam
surat Al-baqarah ayat 1772), al- walidain artinya dua orang tua atau bapak
dan ibu, jadi birrul walidain artinya adalah berbuat kebajikan kepada
kedua orang tua, seperti dalam firman allah swt:
dan tuhanmu telah memerintahkanmu supaya kamu jangan
menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu (QS, Al-isra:23)
a. kedudukan birrul walidain
birrul walidain menempati kedudukan yang istimewa dalam ajaran
islam, ada beberapa alasan yang membuktikan hal tersebut, antara lain
dalam firman allah: dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari
bani israil yaitu: janganlah kamu menyembah selain allah, dan
berbuat baiklah kepada ibu bapakmu, ( QS.Al-baqarahayat 83)
Dalam hadist rasulullah SAW menyebutkan bahwa: keridhoan
allah ada pada keridhoan orang tua dan kemarahan allah ada
terhadap kemarahan orang tua (HR. Tirmidzi)
Demikianlah allah dan rasul-nya menempatkan birrul walidain
pada posisi yang istimewa setelah ibadah kepadanya dan menjadi
sebuah landasan akan keridhoanya, sehingga berbuat baik kepada
9
orang tua menempati posisi yang sangat mulia, dan sebaliknya durhaka
kepada orang tua menempati posisi yang sangat hina,
Secara khusus Allah juga mengingatkan betapa besar jasa dan
perjuangan seorang iu dalam mengandung, menyusui, merawat dan
mendidik anaknya. Dan hal itu di jelaskan dalam (surat luqman ayat
14) sebagaiman yang telah kita kutip di atas. Kemudian bapak
sekalipun tidak ikut mengandung dan menyusui, tapi dia berperan
penting
dalam
mencari
nafkah,
membimbing,
12
b) melunasi hutang-hutangnya
c) melaksanakan wasiatnya
d) meneruskan silaturrahim yang di binanya di waktu hidup
e) memuliakan sahabat-sahabatnya
f) mendoakanya
c. Uququl walidain
Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa ALLAH SWT
menempatkan perintah untuk birrul walidain langsung sesudah
perintah untuk beribadah kepada-Nya, maka sebaliknya ALLAH SWT
menempatkan uququl walidain sebagai dosa-dosa besar ranking kedua
sesudah syirik9.
Uququl walidain artinya mendurhakai kedua orang tua, istilah
inipun berasal langsung dari rosulullah saw sebagaimana ddi sebutkan
dalam salah satu hadistnya
dosa-dosa besar adalah: memper sekutukan allah. Durhaka
kepada kedua orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu.. (HR.
Bukhari)
Demikianlah pembahasan tentang birrul walidain sebagai
penutup Mari kita berdoa kepada allah
ya allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa orang tuaku dan
kasihilah mereka seperti mereka mengasihiku di waktu kecil
9 Ilyas, yunahar, catatan kuliah, fakultas ushuluddin universitas islam imam muhammad
ibn suud riyadh saudi arabia. 1980, hal 59
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, karena
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan-pendidikan serta anak
mampu menghayati suasana kehidupan religius dalam kehidupan keluarga
yang akan berpengaruh dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil
dari bimbingan orang tuanya, agar menjadi anak yang berakhlak mulia, budi
pekerti yang luhur yang berguna bagi dirinya demi masa depan keluarga
agama, bangsa dan negara.
14
B. Saran
Setelah memahami makalah ini, maka sebaiknya kita mempelajari
sumber-sumber hukum Islam, dalil-dalil yang shahih yang menunjukkan
kepada kita hukum Allah swt, apa syarat-syarat ijtihad, dan bagaimana metode
berijtihad yang benar sesuai batasan-batasan syariat. Kemidian
mengapllikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
15
Bengkulu,
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
i
16
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak..................................................................................3
B. Pengertian Keluarga...............................................................................3
C. Akhlak Dalam Keluarga........................................................................4
D. Peran akhlak dalam keluarga.................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Kritik dan Saran ...................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................iii
MAKALAH
ii
AKHLAK III
17
Oleh :
Lisa Andayani
1316351566
Dosen Pembimbing :
Jonsi Hunandar, M. Ag
AKHLAK TASAWUF
FAKULTAS USUHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
BENGKULU
2015
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin Rahmat dan Muhtar Gandatama,1994 Keluarga Muslim Dalam
Masyarakat Modern, Bandung: Remaja Rosdakarya
Drs.Nipan,
Fuad
Kauma.1997
Membimbing
Suami,Yogyakarta.Mitra Pustaka.
18
Istri
Mendampingi
iii
19