Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Rika Nanda D.J
H3113079
ACARA 1
GLOBAL MIGRASI, GRAMATUR, DENSITAS, dan KETAHANAN
JATUH
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemasan merupakan salah satu cara atau metode untuk
memberikan perlindungan pada pangan yang telah dihasilkan baik dalam
diperlukan data jenis pangan yang dikemas dalam kemasan polistiren tersebut
(Mariana, 2013).
Kemasan makanan dan peralatan rumah tangga pada saat ini sangat
beragam. Masyarakat dihadapkan pada banyak pilihan, namun diindikasikan
adanya bahaya migrasi dibalik penggunaan produk tersebut. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian tentang karakterisasi migrasi kemasan dan
peralatan rumah t angga berbasis polimer. Penelitian telah dilaksanakan di
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) (Sugiantoro, 2013).
Sifat kelenturan hanya salah satu sifat kemasan bisa dimakan yang perlu
diperhatikan.
Pemilihan
penggunaan
kemasan
bisa
dimakan
perlu
yang
merangsang
perilaku
pembelian
impuls.
Kemasan
meningkatkan penjualan dan pasar berbagi dan mengurangi pasar dan biaya
promosi. paket banding perhatian konsumen terhadap merek tertentu,
meningkatkan citra, dan merangsang konsumen persepsi tentang produk.
Selanjutnya, kemasan menyampaikan nilai khas untuk produk, kemasan
bekerja sebagai instrumen untuk diferensiasi, dan membantu konsumen untuk
Ditimbang
3. Cara Kerja
1. Global
Migrasi
Dimasukkan
120 ml
simulan ke gelas beker yang telah ditimbang sebelumnya
Dimasukkan 3 bungkus kemasan plastik ke dalam beker glass dan didiamkan 30 menit
Setelah diuapkan, dimasukkan beker glass ke dalam oven 105oC selama 2 jam
Diukur ketebalan tiap-tiap potongan pada 5 tempat dengan jangka sorong, kemudian dirata-ra
3. Ketahanan Jatuh
8 gelas air minum dalam
kemasan
Dijatuhkan satu persatu dari ketinggian minimal 75 cm dari lantai
Diamati hasil jatuhan secara visual
kemasan
Relaxa
Relaxa
Mints
Mentos
Mentos
Relaxa
Relaxa
Mints
Mentos
10
Mentos
simulan
Aquade
s
Alkoho
l 70%
As.
Asetat
4%
Aquade
s
Alkoho
l 70%
Aquade
s
Alkoho
l 70%
As.
Asetat
4%
Aquade
s
Alkoho
l 70%
Berat
Sampel
(W) (gram)
Berat
Berat
Global
Beker glass Beker glass
Migrasi (ppm)
awal (A)
akhir (B)
0,4
124,838
124,856
5,75 x 104
0,4
126,685
126,705
5 x 104
0,5
103,780
103,810
7,5
0,4
127,175
127,203
7 x 104
0,3
125,221
125,241
0,396
103,782
103,806
60606
0,403
126,688
126,695
17370
0,455
124,831
124,893
136246
0,321
127,181
127,207
80997
0,330
125,206
125,198
-24242
dipengaruhi oleh panas, minyak, dan waktu. Semakin tinggi suhu, proses
migrasi semakin cepat dan semakin banyak. Semakin lama kontak antara
makanan dan kemasan, maka semakin banyak komponen yang bermigrasi.
Hasil global migrasi paling besar ada pada kemasan mintz dengan simulan
asam asetat 4% sebesar 0,136 x 10 6 ppm. Dan global migrasi paling kecil
pada kemasan mentos sebesar -0,027 x 106 ppm (Irawan, 2013).
Menurut Irawan (2013), syarat kemasan yang baik adalah jenis
bahan yang digunakan dan yang dilarang untuk kemasan pangan, bahan
tambahan yang diizinkan dan yang dilarang untuk kemasan pangan, dan
cemaran. Prinsipnya, gunakan produk plastik yang terdaftar sesuai
peruntukkannya. Perhatikan suhu dan lemak atau minyak ketika
menggunakan plastik. Hindari memasukkan makanan panas (> 80C)
dalam plastik atau styrofoam. Karakteristik kemasan yang baik yaitu :
1. Jenis dan karakteristik produk pangan meliputi :
a. Segar, terolah minimal atau produk olahan
b. Produk tertentu yang berpotensi terjadinya perubahan
2. Jenis dan karakteristik bahan kemasan
3. Kondisi lingkungan baik di dalam kemasan (oksidasi dan hidrolisis
lemak, oksidasi pigmen, rekasi pencoklatan, denaturasi protein, staling
pada produk bakery, kristalisasi cairan kental, penggumpalan bubuk
pada caking, menurunnya nilai gizi, mengkristal, dsb) maupun diluar
kemasan itu sendiri (sinar, uap air, oksigen, aroma, serangga, binatang
mengerat, mikroba, stress mekanik)
Global migrasi dipengaruhi oleh faktor suhu, lama kontak, luas
permukaan yang kontak dengan makanan, kecepatan migrasi, jenis bahan
plastik dan tipe pangan. Jika semakin besar global migrasi, maka semakin
besar pula senyawa dalam kemasan termigrasi ke produk pangan.
Sebaliknya, semakin kecil global migrasi, maka semakin kecil pula
senyawa dalam kemasan yang termigrasi ke produk pangan.
Kel
3
4
5
6
Top
Gery
chocolat
e
Momogi
0,826
4 x 10-4
25 x 10-4
330,4
0,871
4 x 10-4
25 x 10-4
348,4
0,840
4 x 10-4
25 x 10-4
336,0
0,941
5 x 10-4
25 x 10-4
373,2
0,954
5 x 10-4
25 x 10-4
376,4
0,802
5 x 10-4
25 x 10-4
381,6
0,802
5 x 10-4
25 x 10-4
328,0
2
3
0,820
0,816
5 x 10-4
5 x 10-4
25 x 10-4
25 x 10-4
326,4
362,4
338,3
3770,7
3250,7
Densitas
(g/m3)
8 x 105
8 x 105
8 x 105
1 x 105
1 x 105
1 x 105
8 x 105
8 x 105
8 x 105
7 x 105
8 x 105
9 x 105
8 x 105
8 x 105
8 x 105
841 x 104
833 x 104
804 x 104
8,260 x
104
8,710 x
104
8,400 x
104
7464 x
104
742,8 x
104
763,2 x
104
6466 x
104
656 x 104
638,8 x
Rerata
densit
as
8x
105
1x
101
8x
105
8x
105
8x
105
826 x
104
8457
x 104
754,1
x 104
650,1
x 104
104
0,906
5 x 10-4
25 x 10-4
365,2
0,913
5 x 10-4
25 x 10-4
351,2
3
0,878
Sumber : Laporan Sementara
-4
-4
351,2
10
Cokicoki
5 x 10
25 x 10
724,8 x
104
359,6
730,4 x
104
707 x 104
719,2
x 104
Simamora
(2003),
faktor-faktor
yang
perlu
Total
Utra
A Cokro
A Cokro
A Cokro
Total
Utra
Club
10
A Cokro
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
3
2
3
0
0
3
0
1
1
1
0
1
0
1
1
2
1
Tidak lulus
uji
Tidak lulus
uji
Lulus uji
Tidak lulus
uji
Lulus uji
Lulus uji
Lulus uji
Lulus uji
Lulus uji
Menurut
Sugiantoro
(2013),
ketahanan
jatuh
menyatakan
ketahanan kemasan untuk tidak rusak (bocor, pecah, maupun retak) setelah
dijatuhkan dari ketinggian minimal 75 cm. Salah satu syarat kemasan yang
digunakan untuk mengemas produk makanan dan minuman adalah dapat
melindungi produk dari kerusakan baik itu kerusakan kimiawi, biologis,
maupun fisik (mekanik). Contoh pengujian kemasan terhadap kerusakan
fisik yang mungkin terjadi adalah pengujian Ketahanan Jatuh.
Menurut Sugiantoro (2013), manfaat dilakukan
pengujian
Satuan
-
4
5
6
kgf
-
Persyaratan
Bersih tidak ada benda asing
yang menempel, tidak ada
kerusakan berupa penyok,
goresan dan retak
Tidak boleh menyebabkan
perubahan terhadap bau dan
rasa pada air minum
Min 101
Min 6
Tidak boleh ada bocor
Tidak bolej ada bocor, pecah
maupun retak
penggunaan
kemasan
air
minum
yang
berbeda
juga
DAFTAR PUSTAKA
Abdalkrim, Gaafar Mohammed. 2013. The Role Of Packaging In Consumers
Perception Of Product Quality At The Point Of Purchase. Vol. 5. No. 4.
Ahmed, Rizwan Raheem, 2014. Impact Of Product Packaging On Costumers
Buying Behavior. Vol. 12. No. 2.
Brojonegoro, Argo. 2007. Energi Alternatif Bikin Irit. Lipi. Jakarta.
Dhurup, Manialli. 2013. The Impact Of Packaging, Price And Brand Awareness
On Brand Loyality. Vol. 2. No. 3.
Irawan, Suryo. 2013. Karakteristik Migrasi Kemasan dan Peralatan Rumah
Tangga Berbasis Polimer. Jurnal kimia Kemasan. Vol. 35. No. 2.
Mariana, Dina, dkk. 2013. Validasi Metode Analisis Kandungan Spesifik Residu
Total Monomer Stiren Pada Kemasan Polistiren. Jurnal Kimia Kemasan.
Vol. 35. No. 2.
Namsai, Sripak. 2013. Effect Of Packaging System On Shelf-Life Stability Of
Thai-Style Fried Rice Crackers. Vol. 1. No. 2.
Nasrudin. 2014. Jurus Sukses Beternak Lele. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitable. Penebar Swadaya. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2004. SNI No.19-4370-2004. Syarat Mutu
Botol Plastik Kemasan Air Minum. Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Jakarta.
Sugiantoro, Sugik, dkk. 2013. Lembar Abstrak. Jurnal Kimia dan Kemasan. Vol.
35. No. 2.
Yuyun dan Delli Gunarsa. 2011. Cerdas Mengemas Produk Makanan dan
Minuman. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta.
LAMPIRAN
Perhitungan kelompok 7:
BA
x
106
W
126,695126,688
x
106
0,403
0,826
0,0025
= 330,4 g/m2
berat kemasan( g)
Gramatur ulangan 2 =
Luas
=
0,871
0,0025
= 348,4 g/m2
berat kemasan( g)
Gramatur ulangan 3 =
Luas
=
0,840
0,0025
= 336,0 g/m2
jumlah gramatur
b. Rerata Gramatur =
3
=
c. Densitas =
=
330,4 +348,4+336,0
3
= 338,3 g/m2
gramatur
tebal kemasan
330,4
0,0004
gramatur
tebal kemasan
304,4
0,0004
gramatur
tebal kemasan
336,0
0,0004
jumlah densitas
3
8,26 x 10 5+8,71 x 10 5+8,4 x 10 5
3