Vous êtes sur la page 1sur 7

ASKEP PERIOPERATIF LAPAROSCOPY DENGAN DIAGNOSA

COLELITIASIS

1. Pre Operatif
Pengkajian Klien :
P : Klien mengatakan nyeri setelah makan, Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk, R :

Abdomen kuadran kanan, S : Skala 6, T : hilang timbul.


Klien terlihat menahan kesakitan
Klien tampak gelisah
Klien tampak cemas
Klien mengatakan takut karena sebelumnya tidak pernah dioperasi
TTV : TD 130/90 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7C dan

kesadaran kompos mentis (GCS 15)


Klien mengatakan bahwa nyeri perutnya sangat menganggu aktivitasnya seharihari.
Askep Pre Operatif
a. Analisis Data
DS : Klien mengatakan nyeri hilang timbul seperti ditusuk-tusuk dan bertambah
sakit ketika setelah makan.
DO : TTV TD : 130/90 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7C
dan kesadaran kompos mentis (GCS 15)
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, obstruksi/spasme duktus.
Intervensi Keperawatan:
Tujuan Intervensi : setelah dilakukan tindakan selama diruang pre operatif
diharapkan nyeri dapat teratasi/terkontrol dengan kriteria klien tampak lebih
rileks sebelum menjalani operasi dan mampu menahan rasa nyerinya.
Mengobservasi P, Q, R, S, T
Memantau TTV untuk mengetahui keadaan umum klien
Mengatur posisi klien senyaman mungkin di ruang persiapan operasi
Mengajarkan teknik relaksasi-distraksi : napas dalam
Mengalihkan nyeri yang dirasakan klien dengan cara mengajak berbincangbincang.
Evaluasi

S : Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang


O : Klien tampak rileks dan tidak meringis
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Rencana keperawatan dihentikan
b. Analisis Data :
DS : Klien mengatakan takut karena sebelumnya tidak pernah dioperasi.
DO : Klien tampak gelisah dan cemas di ruang pre operatif.
Diagnosa Keperawatan :
Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan
Intervensi Keperawatan :
Tujuan Intervensi : Setelah dilakukan tindakan selama diruang pre operatif
diharapkan klien dapat lebih tenang dan siap untuk menjalani operasi.
Mengkaji penyebab kecemasan
Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya.
Memberikan informasi tentang proses operasi/pembedahan
Memberikan semangat dan motivasi pada pasien.
Evaluasi :
S : Klien mengatakan rasa takutnya sedikit berkurang
O : Klien tampak masih sedikit gelisah
A : Masalah keperawatan belum teratasi teratasi
P : Lanjutkan intervensi : Monitor TTV tiap 2 jam, berikan suasanya yang
menyenangkan bagi klien.
2. Inta Operatif
Pengkajian Klien :
TTV TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit, RR: 20x/menit, S : 36,7C, sat O 2
100% dan kesadaran GCS 15 (E4M6V5).
Terdapat luka terbuka akibat insisi kulit
Tampak alat-alat bedah dimasukkan ke dalam kulit klien
Tampak dilakukan insisi pada daerah kantong empedu.
a. Analisis Data
DO :
Tampak dilakukan insisi pada kulit klien

Tampak luka terbuka akibat insisi pada daerah abdomen

Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan
Intervensi Keperawatan :
Tujuan : Setelah melakukan teknik aseptik, resiko terjadi infeksi dapat dicegah

Mencuci tangan desinfeksi


Mempertahankan sterilitas alat dan bahan pada saat jalannya pembedahan
Mempertahankan teknik aseptik selama melakukan tindakan pembedahan
Menggunakan jas operasi, handscoen, dan duk yang streril
Desinfeksi area operasi sebelum dan sesudah operasi dengan betadin dan

alkohol.
Menjahit luka insisi
Menutup luka dengan menggunakan kasa steril dan plester
Evaluasi :
S: O : KU : Lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi : monitor TTV tiap 8 jam, rawat luka tiap hari.
b. Analisis Data
DO : Tampak terjadi perdarahan pada luka insisi
Diagnosa Keperawatan:
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan pada
saat proses pembedahan
Intervensi Keperawatan:
Tujuan : untuk mencegah kekurangan volume cairan yang dapat mengakibatkan
shock hipovolemik.
Memonitor TTV klien selama jalannya pembedahan
Mengkaji intake dan output pasien
Memberikan pasien cairan elektrilit seperti infuse RL
Kolaborasi pemberikan obat (drips adona) untuk menghentikan perdarahan.
Evaluasi :
S:O : Tampak perdarahan pada bagian yang di insisi

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi : Monitor TTV selama pembedahan berlangsung,
kolaborasi pemberian adona untuk menghentikan perdarahan.
c. Analisis Data
DO : Tampak alat-alat bedah dimasukkan ke dalam kulit klien
Diagnosa Keperawatan:
Resiko injury berhubungan dengan kemungkinan tertinggalnya alat-alat bedah
pada tubuh klien.
Intervensi Keperawatan
Tujuan : untuk mencegah terjadinya luka yang disebabkan oleh alat-alat bedah
yang dapat tertinggal di dalam tubuh klien.
Memperhatikan area insisi tempat memasukkan alat bedah
Menghitung jumlah alat bedah yang digunakan pada saat proses pembedahan
sebelum menutup luka
Memastikan tidak ada alat atau bahan yang tertinggal dalam tubuh klien
sebelum luka insisi dijahit dan diplester.
Evaluasi :
S:O : KU : Lemah

Tampak alat-alat bedah dimasukkan pada bagian abdomen

klien.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan : monitor TTV selama berlangsungnya pembedahan,
memastikan tidak ada alat pembedahan yang tetinggal dalam tubuh klien
3. Post Operatif
Pengkajian Pasien :
Klien tampak meringis kesakitan
Klien mengatakan sangat sakit pada bagian perut dan semakin sakit ketika
bergerak
Klien sulit untuk bergerak
a. Analisis Data :
DO : Klien tampak meringis kesakitan
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan
Intervensi Keperawatan :

Tujuan : untuk mengurangi nyeri yang dirasakan setelah prosedur pembedahan


Mengkaji tingkat nyeri, perhatikan lokasi dan karakteristik, termasuk
intensitas, perhatikan petunjuk nyeri non verbal.
Mempertahankan imobilitas bagian yang sakit dengan tirah baring
Mengajarkan teknik manajemen nyeri sperti relaksasi, latihan napas dalam,
dan pengalihan perhatian.

Evaluasi
S:O : Kesadaran : Komposmentis

KU : Lemah

A : Masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi : Monitor TTV tiap 8 jam, anjurkan teknik relaksasi dan
distraksi, serta kolaborasi pemberian analgetik
b. Analisi Data :
DO : Klien sulit untuk bergerak
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akibat proses pembedahan
Intervensi Keperawatan :
Membantu klien untuk berpindah dari tempat tidur ruang operasi ke tempat
tidur ruang perawatan
Membantu klien untuk meminimalkan gerakan pada daerah pembedahan saat
duk steril akan diganti dengan selimut pasien
Menginstruksikan klien untuk latihan rentang gerak secara perlahan-lahan
Evaluasi :
S:O : Klien tampak lemah, Kesadaran : komposmentis KU : Lemah
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi : monitor TTV tiap 8 jam, mengintruksikan kepada


klien untuk melakukan latihan rentang gerak secara perlahan-lahan.

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


LAPAROSCOPY DENGAN DIAGNOSA COLELITIASIS
DI OK MINIMAL INVASIF RUMAH SAKIT UMUM
WAHIDIN SUDIROHUSODO

Oleh
ALFRINA YUNIARTI
C121 O8 287

Oleh

ALFRINA YUNIARTI
C121 O8 287
CI INSTITUSI

CI LAHAN

()

(.....)

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Vous aimerez peut-être aussi