Vous êtes sur la page 1sur 45

ASUHAN KEPERAWATAN SOL (SPACE

OCCUPYING LESION)

Dedi supriadi, S.Kep.,Ners

SOL
(Space Occupying Lesion)
SOL (lesi desak ruang) merupakan
generalisasi masalah tentang adanya
lesi pada ruang intracranial khususnya
yang mengenai otak.

Penyebab
Banyak penyebab yang dapat
menimbulkan lesi pada otak seperti ;
1. Kontusio serebri
2. Hematoma
3. Infark
4. Abses otak
5. Tumor intra kranial
(Long, 1996)

Anatomi Fisiologi otak


OTAK ?
Struktur pusat pengaturan yang memiliki
volume sekitar 1.350 cc.
Terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron.
Bertanggung jawab terhadap pengaturan
seluruh badan dan pemikiran manusia
Otak
Pemikiran (Kognisi manusia)

Bagian Bagian otak

Bagian Bagian otak


Otak dapat dibagi ke dalam tiga
bagian umum, yaitu :
Otak depan
Otak tengah
Otak belakang.

Otak Depan
Bagian-Bagian penting otak depan :
Thalamus :
- Terdiri dari sejumlah pusat saraf
- Fungsi : tempat penerimaan untuk
sensor data dan sinyal-sinyal motorik.
Ex : Untuk mengirim data dari mata dan
telinga menuju bagian yang tepat
dalam korteks.

Otak Depan
Hypothalamus
- Fungsi : untuk mengontrol nafsu makan
dan syahwat dan mengatur kepentingan
biologis lainnya.
- Hypothalamus, thalamus, otak tengah,
dan otak belakang (tidak termasuk
cerebellum)
Batang otak (fungsi :berfungsi
untuk mengatur seluruh proses kehidupan yang
mendasar.

Otak Depan
System limbic
- Memungkinkan kita mengontrol
insting/naluri kita
Ex : kita tidak serta merta memukul
seseorang yang tidak sengaja
menginjak kaki kita
Terdiri dari tiga bagian utama :
- Amygdala dan septum
mengontrol
kemarahan, agresi, dan ketakutan
- Hippocampus
penting dalam merekam memori
baru

Otak Tengah
Merupakan pusat saraf dalam lingkup kecil
Merupakan lanjutan dari formasi reticular dan
merespon pendengaran dan pengelihatan
(seperti gerak mata)
Bagian utama
Korteks
Merupakan puncak fungsional otak
tindakan
sengaja, dan kesadaran

Otak Belakang
Terletak di dasar kepala
Terdiri dari 4 bagian fungsional :
- Medulla oblongata :
Titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri
badan menuju bagian kanan badan
Mengontrol fungsi otomatis otak
Ex :Detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.

Otak Belakang
- Pons
Merupakan stasiun pemancar
mengirimkan data ke pusat otak bersama
dengan formasi reticular
Ponslah yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur

Otak Belakang
- Formasi reticular
Berperan penting dalam pengaturan gerakan
dan perhatian
Seolah-olah berfungsi untuk mengaktifkan
bagian lain dalam otak
- Cerebellum
Disebut juga otak kecil
Mengontrol banyak fungsi otomatis otak
Ex : keseimbangan dan koordinasi

Abses Otak
Abses otak adalah suatu proses infeksi
yang melibatkan parenkim otak,
terutama disebabkan oleh penyebaran
infeksi dari fokus yang berdekatan atau
melaui sistem vaskular.

Etiologi
Berbagai mikroorganisme dapat ditemukan pada AO, yaitu:
Bakteri : Staphylococcus aureus, Streptococcus anaerob,
Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus alpha
hemolyticus, E. coli dan Baeteroides.
Jamur dan parasit :Nocardia asteroides, Cladosporium
trichoides dan spesies Candida dan Aspergillus
Komplikasi :
Infeksi telinga (otitis media, mastoiditis )hampir setengah
dari jumlah penyebab abses otak
Paru-paru (bronkiektaksis,abses paru,empiema ) jantung (
endokarditis ), organ pelvis, gigi dan kulit

Manifestasi Klinik
Gejala fokal yang terlihat pada abses otak:
Lobus Gejala :
Frontalis : mengantuk, tidak ada perhatian,
hambatan dalam mengambil
keputusan,Gangguan intelegensi, kadangkadang kejang
Temporalis : tidak mampu meyebut objek;tidak
mampu membaca, menulis atau,mengerti katakata;hemianopia.

Patofisiologi
Dapat terjadi akibat penyebaran perkontinuitatum
(infeksi yang terjadi di sekitar otak)
Hematogen (dari tempat yang jauh)
Secara langsung (trauma kepala dan operasi
kraniotomi.)

Komplikasi
Komplikasi meliputi :
- retardasi mental
- epilepsi
- kelainan neurologik fokal yang lebih berat.
Komplikasi ini terjadi bila AO tidak sembuh
sempurna.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi antibiotik. Kombinasi antibiotik
dengan antibiotik spektrum luas.
Antibiotik yang dipakai :Penicilin,
chlorampenicol (chloramyetin) dan
nafacillen (unipen).
Bila telah diketahui bakteri anaerob,
metrodiazelo (flagyl) juga dipakai.
- Surgery : aspirasi atau eksisi lengkap
untuk evaluasi abses.

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Abses Otak
PENGKAJIAN
Anamnesis
- Identitas klien ;usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tgl MRS, askes dst.
- Keluhan utama ; nyeri kepala disertai dengan penurunan
kesadaran.
- Riwayat penyakit sekarang ; demam, anoreksi dan malaise,
peninggian tekanan intrakranial serta gejala nerologik fokal .
- Riwayat penyakit dahulu ; pernah atau tidak menderita infeksi
telinga (otitis media, mastoiditis ) atau infeksi paru-paru
(bronkiektaksis,abses paru,empiema )jantung ( endokarditis ),
organ pelvis, gigi dan kulit.

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Abses Otak
Pemeriksaan fisik
KU
GCS (Glasgom Coma Scale)
Pola fungsi kesehatan :
- Aktivitas/istirahat :
Gejala malaise
Tanda
ataksia,masalah berjalan,kelumpuhan,gerakan
involunter.
- Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis
Tanda : TD meningkat,nadi menurun (berhubungan peningkatan TIK
dan pengaruh pada vasomotor).

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Abses


Otak
- Eliminasi
Tanda : adanya inkontensia dan/atau retensi
- Nutrisi
Gejala : kehilangan nafsu makan
Tanda : anoreksia,muntah.turgor kulit jelek,membran mukosa kering.
- Higiene
Tanda : ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri
(pada periode akut)
- Neurosensori
Gejala : sakit kepala,parestesia,timbul kejang, gangguan penglihatan
Tanda ; penurunan status mental dan kesadaran,kehilangan memori,
sulit dalam mengambil keputusan,afasia,mata; pupil unisokor
(peningkatan TIK),nistagmus.kejang umum lokal.

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Abses Otak
- Nyeri /kenyamanan
Gejala : Sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh
ketegangan;leher/punggung kaku
Tanda : tampak terus terjaga. Menangis/mengeluh
- Pernapasan
Gejala : adanya riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda : peningkatan kerja pernapasan ( episode awal ). Perubahan
mental (letargi sampai koma) dan gelisah.
- Keamanan
Gejala ; adanya riwayat infeksi lain meliputi : mastoiditis, telinga
tengah, sinus,abses gigi, infeksi pelvis,abdomen atau kulit, fungsi
lumbal, pembedahan, fraktur pada tengkorak/cedera kepala.
Tanda ; suhu meningkat, diaforesis, menggigil.

Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
LED meningkat dan mungkin disertai
leukositosis.
CT Scan : Mengidentifikasi dan melokalisasi
abses besar dan abses kecil disekitarnya
Arteriografi : Menunjukkan lokasi abses di lobus
temporal atau abses cerebellum

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi
Intervensi :
- Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap
sesuai indikasi.
- Tingkatkan tirah baring, bantulah kebutuhan perawatan
diri yang penting
- Berikan analgetik :asetaminofen, kodein

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan persepsi-sensori b.d defisit neurologis.
Intervensi :
- Kaji status mental
- Kaji kesadaran sensorik seperti respon sentuhan,
panas/dingin,benda tajam/tumpul
- Bicara dengan suara yang lembut dan pelan. Gunakan
kalimat yang pendek dan sederhana.
- Rujuk pada ahli fisioterapi, terapi
wicara, dan terapi kognitif.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risti perubahan perfusi jaringan serebral b.d edema
serebral
Intervensi :
- Pantau status neurologis dengan teratur dan
bandingkan dengan keadaan normalnya, seperti GCS
- Pantau pernapasan, catat pola dan irama pernapasan.
- Berikan obat sesuai indikasi seperti ; deksametason,
klorpomasin, asetaminofen.

Tumor Otak

Sebuah lesi yang terletak pada intrakranial


yang menempati ruang di dalam tengkorak
(Brunner & Suddarth, 2002)
Proses pertumbuhan termasuk benigna
dan maligna yang mengenai otak dan
sumsum tulang belakang ( Bullock, 1996 )

Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui
Faktor Resiko :
- Dapat terjadi pada setiap kelompok Ras
- Meningkat pada orang yang terpajan zat kimia
tertentu
- Genetik berperan serta dalam tibulnya tumor

Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala peningkatan TIK :
- Sakit kepala
Merupakan keluhan utama pada kira-kira 20%
kasus
Sifat nyeri : Berdenyut dan rasa penuh dikepala
- Muntah
Khas : proyektil (muncrat) tdk didahului rasa mual
Sering timbul pada pagi hari
- Papil edema
Terjadi karena peningkatan tek. Intrakranial
Nervus II

Manifestasi Klinis
Gejala terlokalisasi ( spesifik sesuai dengan dareh otak
yang terkena )
- Tumor korteks motorik

Gerakan seperti kejang kejang


Terletak pada satu sisi tubuh ( kejang jacksonian )
- Tumor lobus frontalis
Gangguan kepribadian dan mental
Timbul perlahan-lahan (bulan tahun)
Kesukaran dalam pandangan kedepan (lack of fore
sight)

Manifestasi Klinis
- Tumor lobus temporalis
Mengakibatkan uncinate fit yaitu kejang parsiil
Halusinasi bau atau rasa
80% dengan halusinasi bau busuk
20% halusinasi bau bunga
- Tumor lobus parietalis
Dapat merangsang korteks sensoris
Berguna untuk diskriminasi tekstur, berat, ukuran, bentuk
dan identifikasi obyek yang diraba

Manifestasi Klinis
- Tumor lobus oksipitalis
Jarang ditemukan
Nyeri kepala di daerah oksipital
Disusul oleh adanya gangguan penglihatan.
- Tumor serebellum
Cepat mengadakan obstruksi aliran cairan serebro
spinalis
Cepat menimbulkan tekanan intrakranial yang meningkat
Nyeri kepala, muntah dan papil edema disertai gangguan
koordinasi

Patofisiologis

Pemeriksaan diagnostik
CT Scan: memberi informasi spesifik mengenai
jumlah, ukuran, kepadatan, jejas tumor dan
meluasnya edema serebral sekunder serta
memberi informasi tentang sistem vaskuler
MRI: membantu dalam mendeteksi jejas yang
kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah
hiposisis, dimana tulang menggangu dalam
gambaran yang menggunakan CT Scan

Pemeriksaan diagnostik
Biopsi Stereotaktik bantuan komputer (tiga dimensi): dapat
mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberi dasar pengobatan serta informasi prognosis
Angiografi; memberi gambaran pembuluh darahserebral
dan letak tumor
Elektroensefalografi (EEG); mendeteksi gelombang otak
abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat
memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada
waktu kejang

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Tumor Otak

Pengkajian
Data dasar
Riwayat kesehatan
Aktivitas / istirahat
Sirkulasi
Integritas Ego
Eliminasi
makanan / cairan
Neurosensori

Sistem Motorik
Keamanan
Seksualitas
Interaksi sosial
Hormonal
Pernapasan
Nyeri / Kenyamanan

Pemeriksaan Fisik
Kaji tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan
GCS
Kaji status mental
Kaji rasa nyaman dan nyeri
Kaji fungsi sensori
Kaji fungsi motorik
Kaji apakah ada tremor dan pusing
Kaji reflek
. Kaji tanda peradangan (meningen)

Diagnosa keperawatan yang sering


muncul
Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penghentian
aliran darah ke otak oleh SOL
Intervensi :
- Pantau/catat status neurologis dengan teratur dan
bandingkan dengan keadaan normalnya, seperti GCS
- Pantau TTV
- Bantu pasien untuk berkemih/membatasi batuk,
muntah dan mengejan
- Berikan obat sesuai indikasi

Diagnosa keperawatan yang sering


muncul
Resiko tinggi terhadap ketidakefektifan pola napas b.d
kerusakan neurovaskuler, kerusakan kognitif
Intervensi :
- Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi
dada
- Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
abnormal
- Berikan oksigen tambahan

Diagnosa keperawatan yang sering


muncul
Nyeri ( akut ) / kronis b.d agen pencedera fisik, kompresi
saraf oleh SOL, peningkatan TIK
Intervensi :
- Berikan lingkungan yang tenang
- Tingkatkan tirah baring, bantu perawatan diri pasien
- Dukung pasien untuk menemukan posisi yang nyaman
- Berikan analgetik seperti; asetaminofen, kodein

Vous aimerez peut-être aussi