Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OCCUPYING LESION)
SOL
(Space Occupying Lesion)
SOL (lesi desak ruang) merupakan
generalisasi masalah tentang adanya
lesi pada ruang intracranial khususnya
yang mengenai otak.
Penyebab
Banyak penyebab yang dapat
menimbulkan lesi pada otak seperti ;
1. Kontusio serebri
2. Hematoma
3. Infark
4. Abses otak
5. Tumor intra kranial
(Long, 1996)
Otak Depan
Bagian-Bagian penting otak depan :
Thalamus :
- Terdiri dari sejumlah pusat saraf
- Fungsi : tempat penerimaan untuk
sensor data dan sinyal-sinyal motorik.
Ex : Untuk mengirim data dari mata dan
telinga menuju bagian yang tepat
dalam korteks.
Otak Depan
Hypothalamus
- Fungsi : untuk mengontrol nafsu makan
dan syahwat dan mengatur kepentingan
biologis lainnya.
- Hypothalamus, thalamus, otak tengah,
dan otak belakang (tidak termasuk
cerebellum)
Batang otak (fungsi :berfungsi
untuk mengatur seluruh proses kehidupan yang
mendasar.
Otak Depan
System limbic
- Memungkinkan kita mengontrol
insting/naluri kita
Ex : kita tidak serta merta memukul
seseorang yang tidak sengaja
menginjak kaki kita
Terdiri dari tiga bagian utama :
- Amygdala dan septum
mengontrol
kemarahan, agresi, dan ketakutan
- Hippocampus
penting dalam merekam memori
baru
Otak Tengah
Merupakan pusat saraf dalam lingkup kecil
Merupakan lanjutan dari formasi reticular dan
merespon pendengaran dan pengelihatan
(seperti gerak mata)
Bagian utama
Korteks
Merupakan puncak fungsional otak
tindakan
sengaja, dan kesadaran
Otak Belakang
Terletak di dasar kepala
Terdiri dari 4 bagian fungsional :
- Medulla oblongata :
Titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri
badan menuju bagian kanan badan
Mengontrol fungsi otomatis otak
Ex :Detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.
Otak Belakang
- Pons
Merupakan stasiun pemancar
mengirimkan data ke pusat otak bersama
dengan formasi reticular
Ponslah yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur
Otak Belakang
- Formasi reticular
Berperan penting dalam pengaturan gerakan
dan perhatian
Seolah-olah berfungsi untuk mengaktifkan
bagian lain dalam otak
- Cerebellum
Disebut juga otak kecil
Mengontrol banyak fungsi otomatis otak
Ex : keseimbangan dan koordinasi
Abses Otak
Abses otak adalah suatu proses infeksi
yang melibatkan parenkim otak,
terutama disebabkan oleh penyebaran
infeksi dari fokus yang berdekatan atau
melaui sistem vaskular.
Etiologi
Berbagai mikroorganisme dapat ditemukan pada AO, yaitu:
Bakteri : Staphylococcus aureus, Streptococcus anaerob,
Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus alpha
hemolyticus, E. coli dan Baeteroides.
Jamur dan parasit :Nocardia asteroides, Cladosporium
trichoides dan spesies Candida dan Aspergillus
Komplikasi :
Infeksi telinga (otitis media, mastoiditis )hampir setengah
dari jumlah penyebab abses otak
Paru-paru (bronkiektaksis,abses paru,empiema ) jantung (
endokarditis ), organ pelvis, gigi dan kulit
Manifestasi Klinik
Gejala fokal yang terlihat pada abses otak:
Lobus Gejala :
Frontalis : mengantuk, tidak ada perhatian,
hambatan dalam mengambil
keputusan,Gangguan intelegensi, kadangkadang kejang
Temporalis : tidak mampu meyebut objek;tidak
mampu membaca, menulis atau,mengerti katakata;hemianopia.
Patofisiologi
Dapat terjadi akibat penyebaran perkontinuitatum
(infeksi yang terjadi di sekitar otak)
Hematogen (dari tempat yang jauh)
Secara langsung (trauma kepala dan operasi
kraniotomi.)
Komplikasi
Komplikasi meliputi :
- retardasi mental
- epilepsi
- kelainan neurologik fokal yang lebih berat.
Komplikasi ini terjadi bila AO tidak sembuh
sempurna.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi antibiotik. Kombinasi antibiotik
dengan antibiotik spektrum luas.
Antibiotik yang dipakai :Penicilin,
chlorampenicol (chloramyetin) dan
nafacillen (unipen).
Bila telah diketahui bakteri anaerob,
metrodiazelo (flagyl) juga dipakai.
- Surgery : aspirasi atau eksisi lengkap
untuk evaluasi abses.
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
LED meningkat dan mungkin disertai
leukositosis.
CT Scan : Mengidentifikasi dan melokalisasi
abses besar dan abses kecil disekitarnya
Arteriografi : Menunjukkan lokasi abses di lobus
temporal atau abses cerebellum
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi
Intervensi :
- Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap
sesuai indikasi.
- Tingkatkan tirah baring, bantulah kebutuhan perawatan
diri yang penting
- Berikan analgetik :asetaminofen, kodein
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan persepsi-sensori b.d defisit neurologis.
Intervensi :
- Kaji status mental
- Kaji kesadaran sensorik seperti respon sentuhan,
panas/dingin,benda tajam/tumpul
- Bicara dengan suara yang lembut dan pelan. Gunakan
kalimat yang pendek dan sederhana.
- Rujuk pada ahli fisioterapi, terapi
wicara, dan terapi kognitif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risti perubahan perfusi jaringan serebral b.d edema
serebral
Intervensi :
- Pantau status neurologis dengan teratur dan
bandingkan dengan keadaan normalnya, seperti GCS
- Pantau pernapasan, catat pola dan irama pernapasan.
- Berikan obat sesuai indikasi seperti ; deksametason,
klorpomasin, asetaminofen.
Tumor Otak
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui
Faktor Resiko :
- Dapat terjadi pada setiap kelompok Ras
- Meningkat pada orang yang terpajan zat kimia
tertentu
- Genetik berperan serta dalam tibulnya tumor
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala peningkatan TIK :
- Sakit kepala
Merupakan keluhan utama pada kira-kira 20%
kasus
Sifat nyeri : Berdenyut dan rasa penuh dikepala
- Muntah
Khas : proyektil (muncrat) tdk didahului rasa mual
Sering timbul pada pagi hari
- Papil edema
Terjadi karena peningkatan tek. Intrakranial
Nervus II
Manifestasi Klinis
Gejala terlokalisasi ( spesifik sesuai dengan dareh otak
yang terkena )
- Tumor korteks motorik
Manifestasi Klinis
- Tumor lobus temporalis
Mengakibatkan uncinate fit yaitu kejang parsiil
Halusinasi bau atau rasa
80% dengan halusinasi bau busuk
20% halusinasi bau bunga
- Tumor lobus parietalis
Dapat merangsang korteks sensoris
Berguna untuk diskriminasi tekstur, berat, ukuran, bentuk
dan identifikasi obyek yang diraba
Manifestasi Klinis
- Tumor lobus oksipitalis
Jarang ditemukan
Nyeri kepala di daerah oksipital
Disusul oleh adanya gangguan penglihatan.
- Tumor serebellum
Cepat mengadakan obstruksi aliran cairan serebro
spinalis
Cepat menimbulkan tekanan intrakranial yang meningkat
Nyeri kepala, muntah dan papil edema disertai gangguan
koordinasi
Patofisiologis
Pemeriksaan diagnostik
CT Scan: memberi informasi spesifik mengenai
jumlah, ukuran, kepadatan, jejas tumor dan
meluasnya edema serebral sekunder serta
memberi informasi tentang sistem vaskuler
MRI: membantu dalam mendeteksi jejas yang
kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah
hiposisis, dimana tulang menggangu dalam
gambaran yang menggunakan CT Scan
Pemeriksaan diagnostik
Biopsi Stereotaktik bantuan komputer (tiga dimensi): dapat
mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberi dasar pengobatan serta informasi prognosis
Angiografi; memberi gambaran pembuluh darahserebral
dan letak tumor
Elektroensefalografi (EEG); mendeteksi gelombang otak
abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat
memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada
waktu kejang
Pengkajian
Data dasar
Riwayat kesehatan
Aktivitas / istirahat
Sirkulasi
Integritas Ego
Eliminasi
makanan / cairan
Neurosensori
Sistem Motorik
Keamanan
Seksualitas
Interaksi sosial
Hormonal
Pernapasan
Nyeri / Kenyamanan
Pemeriksaan Fisik
Kaji tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan
GCS
Kaji status mental
Kaji rasa nyaman dan nyeri
Kaji fungsi sensori
Kaji fungsi motorik
Kaji apakah ada tremor dan pusing
Kaji reflek
. Kaji tanda peradangan (meningen)