Vous êtes sur la page 1sur 3

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PNEUMONIA

I. Pneumonia adalah suatu penyakit pada saluran napas bagian bawah


(parenkhim paru) yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti bakteri,
virus, jamur, dan benda asing.
II. Etiologi: yang sering timbul bakteri
-

Bayi 0-2 bulan: streptococus group b gram negatif enterobacterial


klamidia.
Usia 2bulan -5 tahun : pneumococus dan himofilus-influenza.
Adolesence: pneumococus.

III. Patofisiologi
Virus / bakteri paru-paru melalui jalan pernapasan terjadi hiper sekresi
secret masuk saluran bagian bawah mengakibatkan mucociliary aparatus
tidak dapat bekerja normal sehingga sekret tidak dapat dikeluarkan oleh
mucociliriary apparatus terjadi perkembangbiakan kuman penyakit pada
parenkhim paru.
IV. Mekanisme pertahanan tubuh pada sistem pernapasan.
1. Pada trachea/ branchi terdapat afferent untuk refleks batuk apabila
terangsang batuk.
2. Selaput lendir trachea, bronchi, bronkhioli dilengkapi cilia (rambut getar)
selalu bergerak secara ritmis.
3. Pada Alveoli dan selaput lendir terdapat makrofag dapat memakan benda
asing.
Penyakit ini bisa terjadi apabila:
1. Jumlah kuman yang masuk sangat banyak sehingga tidak dapat dikalahkan
oleh sistem pertahanan tubuh.
2. Sistem pertahanan tubuh kurang akibat dehidrasi di selaput lendir saluran
pernapasan.
3. Dehidrasi lokal akibat hidung tersumbat atau pemberian o2 yang kering air
dari mucous dan endothel dihisap oleh udara terjadi dehidrasi lokal dan
muccociliary apparatus lumpuh.
4. Refleks batuk hilang akibat pemberian obat batuk codein, dextrometophan).
5. Immuno deficiency campak, pertusis, dll.
Manifestasi klinik
1. Demam tinggi bila kuman didahului ISPA.
2. Batuk bersifat produktif bayi dan anak kecil tidak keluar dahak.

3. Sesak napas, P.C.H (+). Retraksi pada otot epigastrik, interkostal, suprasternal
sesak yang lebih hebat , tampak gerakan dagu pada setiap kali bernapas.
4. sianosis perubahan warna bibir/ lidah, ujung jari kebiruan.
5. Perubahan kesadaran apabila konsentrasi O2 dalam darah arterial (PAO2 )
atau (PACO2) anak gelisah.
6. Nyeri dada akibat gesekan pleura yang meradang.

Pengkajian
Pemeriksaan fisik:
-

k/u kelihatan sakit berat.


Tanda-tanda vital : n. Cepat, resp. Cepat dan dangkal, PCH (+), suhu naik,
tekanan dapat normal.
Pada inspeksi: bibir cianosis, ujung jari kebiruan.
Pada palpasi: bentuk dada`simetris, leher tidak ada pembesaran vena
yugolaris.
Pada perkusi: thorax terasa nyeri dada.
Pada auskultasi ada`perubahan suara pernapasan:
*Suara pernapasan vesicular meninggi sebagai akibat meningkatnya
gerakan udara yang keluar masuk alveoli yang masih terbuka.
* Ada ronchi basah yang terdengar sebagai akibat adanya letusan
gelembung udara didalam rongga alveoli.
*Suara pernapasan bronkhial/ sub-bronkhial ditempat yang seharusnya
VBS (vesikuler breathing sound).

Laboratorium:
-

Leukositosis antara 15.000-40.000 MM3.


L.E.D meningkat mencapai 100/jam
Urine warna tua albumen +
apus tenggorok.+

Radiologi:
-

Pada foto didapatkan bercak lobus.

Diagnosa keperawatan
1. Tidak efektifnya pola napas b/d ekspansi dada yang tidak adekuat yg ditandai
adanya retraksi dada Tujuan : napas efektif setelah dilakukan perawatan
3x24jam
-

Latihan napas dalam

Latihan batuk yang efektif


Latihan meniup.

2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam yang


tinggiditandai anak gelisah
Tujuan :elektrolit normal.setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
Intervensi:
-

Catat pemasukan/ pengeluaran cairan.


Motivasi pasien untuk mau minum.
Kolaborasi untuk pemberian cairan parenteral.
Koreksi elektrolit hasil merujuk dengan dokter.

3. Perubahan kenyamanan pada klien berhubungan dengan adanya nyeri dada.


Tujuan: kenyamanan pasien terpenuhi setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
Intervensi:
-

Lakukan napas dalam


Alihkan perhatian pasien ke hal yang lain.
Kolaborasi dengan dokter untuk terapi.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


peningkatan metabolisme tubuh / penurunan nafsu makan.
Tujuan : nutrisi terpenuhi.setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
Intervensi:
-

Berikan makanan sesuai kebutuhan


Timbang berat badan setiap hari
Lakukan oral hygiene
Beri makan porsi kecil tapi sering
Catat pemasukan makanan.

Vous aimerez peut-être aussi