Vous êtes sur la page 1sur 8

Insersi dan Pencabutan Implanon

Implanon adalah peralatan kontrasepsi yang ditanam yang berfungsi seperti kontrasepsi
yang mengandung progestin lain dengan membuat mucus serviks yang tebal dan pada
akhirnya atrofi endometrium uterus. Dibandingkan dengan Sistem Norplan yang asli,
Implanon nampaknya menyebabkan inhibisi ovulasi yang lebih hebat pada pasien.
Implanon didesain sebagai implant tunggal dengan panjang 4 cm dengan diameter 2 mm
dan membrane struktur luar terdiri dari copolymer ethylene vinyl acetate ( EVA ).
Membrane luar copolymer tidak bereaksi dengan jaringan sekitar seperti yang dilakukan
Norplant, menyebabkan jaringan fibrosis yang lebih sedikit; mengakibatkan ekstraksi yang
lebih mudah ketika isinya dikeluarkan. Inti implant mengandung 68 mg etonogestrel di
EVA. Progestin dilepaskan awalnya pada laju 60 microgram/hari pada minggu 5 dan 6 dari
penggunaan dan kemudian menurun hingga 35 ampai 45 microgram / hari di akhir tahun
pertama. Jumlah etonogestrel yang dilepaskan terus menurun hingga 30 sampei 40
microgram / hari dan 25 hingga 30 microgram / hari pada 2 dan 3 tahun penggunaan,
masing masing. Implanon efektif selama 3 tahun dan memiliki durasi 5 tahun. Implant
ditempatkan dalam jaringan subkutan pada lengan atas dengan jarum disposable 19 Gauge,
dengan inserter preloader. Insersi dengan prosedur bedah minor yang dilakukan di ruangan.
Implanon disetujui pada Juli 2006 oleh Food and Drug Administration ( FDA ) Amerika
Serikat.
Indikasi
Implanon digunakan untuk kontrasepsi
Kontraindikasi
Absolut
Kehamilan adalah kontraindikasi absolute

Relatif
-

Thrombolembolisme
Kanker payudara
Gangguan fungsi liver
Perdarahan abnormal vagina yang tidak dapat dijelaskan
Hipersensitivitas akibat komponen produk

Peralatan
-

Meja pemeriksaan
Drape bedah steril dan sarung tangan, cairan antiseptic, penanda kulit steril
Anestesi local ( lidocaine 1% tanpa epinephrine), spuit ( 3mL ) dan jarum (25

hingga 27 G )
Kassa steril, bandage adhesive ( pembalut self adhesive seperti Coban ), kassa balut

tekan
Produk Implanon ( blade no 11, clamp mosquito lurus dan lengkung, dan forsep
yang dibutuhkan untuk pencabutan )

Peringatan
Walaupun kontrasepsi yang mengandung progestin tidak menunjukkan kelahiran cacat,
sangat penting untuk memastikan bahwa pasien tidak hamil sebelum menginsersi
Impalnon. Jika seorang pasien ditemukan hamil atau menjadi hamil setelah insersi, perlatan
harus dicabut.
Peringatan juga harus disarankan pada pasien dengan gangguan perdarahan dan pasien
yang mendapat anti koagulan. Implanon dapat menjadi kontrasepsi cocok untuk pasien ini,
namun peringatan harus tetap diberikan untuk perdarahan minimal.
Edukasi pasien preposedur
Implanon lebih dari 99% efektif dan ketika peralatan diinsersi secara benar resiko
kehamilan kurang dari 1 per 100 wanita yang menggunakannya. Kira kira 82% wanita
melanjutkan menggunakan Implanon selama 2 tahun atau lebih. Implanon kurang efektif
pada wanita yang overweight atau sedang mengambil pengobatan tertentu. Kontrasepsi
dengan progestin sangat berguna pada pasien dengan penyakit liver yang diketahui,

hipertensi, psikosis, retardasi mental, atau riwayat thromboemboli. Hal ini harus dicatat
pada daftar thromboemboli pabrikan, gangguan liver dan kanker payudara sebagai
kontraindikasi penggunaan Implanon bahwa praktisi klinis telah menunjukkan bahwa
kontrasepsi berbasis progestin aman pada pasien ini dan lebih menyukai disbanding produk
yang mengandung estrogen.
Implan harus dicabut setelah semua progestin dilepaskan, umumnya pada akhir tahun
ketiga. Wanita harus diinformasikan bahwa Implanon tidak melindungi terhadap Human
Immunodeficeincy Virus ( HIV ) atau penyakit menular seksual lainnya. Formulir consent
pasien

yang

lebih

detail

tersedia

pada

website

pabrikan

dan

online

pada

www.expertconsult.com
Keuntungan
-

Menstrual : ketidaknyamanan menstrual dan ovulasi dan kram menurun. Sedikit


perdarahan dibandingkan peralatan implant lain, dengan amenorrhea yang konsisten
dilaporkan ( 20% pada 1 tahun ). Pada pengguna Implanon, nyeri uterus berkurang

atau menghilang pada 88% wanita yang sebelumnya mengalami dismenorrhea.


Seksual dan psikologi : Hubungan seksual dapat menyenangkan karena takut akan

kehamilan menjadi berkurang, menyebabkan lebih banyak spontanitas


Resiko kanker : Tidak diketahui
Faktor factor tambahan : Laju kontinuasi yang tinggi dilaporkan pada percobaan
klinis dan kista folikular asimptomatis jarang terjadi disbanding pengguna Mirena
atau Norplant. Implant tunggal mengakibatkan pencabutan yang cepat.

Kelemahan
-

Menstrual : Amenorrhea dan oligomenorrhea umumnya dilaporkan. Keluhan pasien


yang umum adalah perdarahan menstrual yang irregular persistan dan tidak dapat

diprediksi.
Seksual dan psikologi : perdarahan irregular dapat mengganggu hubungan seksual

Sakit kepala dan jerawat adalah efek samping yang sering dilaporkan
Interaksi dengan obat lain dapat membuat Implanon kurang efektif. Obat obatan
ini termasuk barbiturate, griseofulvin, rifampin, fenilbutason, carbamazepin,
felbamate, oxcarbasepine, topiramate dan modafinil. Pengobatan herbal seperti
seperti St.John dapat mengurangi efektivitas. Pada situasi ini, metode sekunder non
hormonal dari control kelahiran harus dipertimbangkan.

Pemilihan Pasien
Implan Implanon biasnaya digunakan untuk wanita dengan kontraindikasi atau efek
samping berat dari estrogen. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kandidat Implanon
temasuk

pasien

dengan

riwayat

thrombosis,

penyakit

arteri

koroner, penyakit

serebrovaskular, hipertensi atau gangguan liver. Termasuk dalam daftar ini adalah pasien
yang menderita dari efek samping terkait estrogen lainnya seperti sakit kepala migraine,
riwayat chloasma akibat obat, dan hipertrigliseridemia dan wanita yang baru saja post
partum, menyusi, lebih dari usia 35 tahun atau perokok. Peringatan yang telah
dipublikasikan sama dengan pil yang mengandung progestin. Pasien yang khawatir dengan
fertilitas mereka setelah putus dari Implanon harus dikonsulkan bahwa mereka akan
mengalami perjalanan kembali ke dasar fertilitas mereka dengan cepat, dengan lebih dari
94 % kembali berovulasi dalam 3 hingga 6 minggu setelah pencabutan implant. Penting
untuk menginformasikan pasien bahwa perdarahan irregular dapat diduga dan terjadi
sementara batang implant masih ada. Jika pola perdarahan menjadi tidak dapat ditoleransi,
terapi tambahan dapat digunakan untuk membuat pola peradarahn lebih dapat diterima.
Prosedur
Idealnya, insersi harus dijadwalkan dalam beberapa hari pertama perdarahan menstruasi
regular, dan penggunana metode cadangan dari control kelahiran ( cpnth : kondom ) harus
direkomendasikan untuk 7 hari setelah insersi.
Prosedur insersi untuk Implanon berbeda dengan injeksi. Pabrikan telah mengadakan
seminar pelatihan khusus dan dukungan onsite yang tersedia untuk penyedia sarana
kesehatan yang berharap menggunakan peralatan ini ekpada pasiennya. Penyedia harus

melengkapi kursus pabrikan sebelum dapat memesan Implanon dan melakukan prosedur.
Prosedur ini dilakukan dalam seting ruangan. Batang Implanon dan inserter harus tetap
steril selama prosedur. Jika pada suatu waktu steriltias terganggu, perlatan baru harus
digunakan.
Teknik Insersi
Video dapat dilihat pada website Implanon
1. Tempatkan punggung pasien pada meja pemeriksaan dengan lengan nondominan
fleksi pad asiku dan rotasi eksternal. Tangan pasien harus dekat dengan kepala
2. Tandai tempat insersi 6 hingga 8 cm di atas garis siku pada lengan nondominan.
Tempat harus berada di media lengan, antara trisep dan bisep. Penanda kedua harus
dibuat pada lengan yang sama 6 hingga 8 cm proksimal ( lebih ke atas lengan ) dari
penanda pertama
3. Persiapkan situs inseris dengan pilihan antiseptic
4. Anestesi area secara local dengan 1 hingga 3 cc Lidocaine 1% atau 2% dengan atau
tanpa epinephrine
5. Buang peralatan inserter ( tanpa batas kontrasepsi pada jarum / kanula ) dari
tempatnya
6. Tempatkan shield pada jarum, identifikasi batang putih pada ujung jarum
7. Jika tidak terlihat, tekan sisi alat, dengan jarum mengarah ke bawah, untuk
emnggeser batang ke ujung jarum
8. Arahkan jarum ke atas dan getarkan atau tekan batang kembali ke ujung jarum dan
buang shield
9. Sekarang dimungkinkan untuk batang jatuh dari jarum. Simpan aplikator pada
posisi ke atas hingga insersi untuk meminimalisir resiko ini.
10. Sementara melakukan countertraksi pada kulit, masukkan ujung bevel jarum ke atas
menghadap kulit. Sudut insersi harus kurang dari 20 derajat.
11. Tempatkan aplikator pada posisi horizontal pad akulit dan angkat kulit ke atas
dengan ujung jarum untuk membuat jarum subdermal
12. Cubit kulit dan insersi jarum secara penuh ke jaringan subdermal, meunuju penanda
kedua yang dibuat awal pada lengan.
13. Patahkan segel aplikator dengan menekan pendukung obturator. Balikkan obturator
90 derajat arah sebaliknya.

14. Tahan obturator pada tempatnya di lengan dan retraksi kanula. Jangan mendorong
atau menarik bturator. Geser kanula dari peralatan, membuat insersi jatuh pada
tempatnya dan dimplan pad apasien
15. Konfirmasi penempatan peraltan, Periksa jarum untuk memastikan perlatan tidak
didalamnya. Ujung aplikator harusnya sudah terlihat. Palpasi kulit untuk mereaskan
alat berada di lokasi yang tepat. Jika batang tidak dapat dipalpasi, dapat digunakan
ultrasound atau MRI. Batang tidak dapat dilihat dengan X ray polos. Bentuk
alternative dari kontrasepsi harus digunakan hingga penempatan yang tepat telah
diverifikasi
16. Luka dapat ditutup dengan kassa tekan
17. Kartu diberikan kepada pasien dengan detail peralatan implant yang ditanam
Teknik Pencabutan
1. Pencavutan dilakukan denga posisi pasien sama dengan posisi insersi. Batang harus
dapat dipalpasi atau dilokasi dengan ultrasound sebelum pencabutan. Tempat
pencabutan harus disiapkan dengan alrutan antiseptic
2. Anestesi local daerah pencabutan, termasuk area di bawah batang
3. Buat insisi longitudinal 2 - 3 mm pada ujung batang dekat dengan siku
menggunakan blade no 11
4. Tekan batang menuju insisi hingga terlihat. Mungkin dibutuhkan diseksi lebih luas
padajaringan untuk memvisualisasi batang
5. Ambil batang dengan hemostat dan cabut
6. Jika tidak dapat melihat batang, dapat digenggam dengan hemostat ujung satu
melalui kulit dan diseksi lebih juah dengan hemostat ujung ganda untuk
memfasilitasi pencabytan. Fascia di atas kapsul dapat dinsisi dengan gunting atau
blade no 11
7. Pastikan seluruh implant telah dicabut dengan mengukurnya
8. Implant yang baru dapat diinseris dengan insisi yang sama atau lengan yang satunya
jika diinginkan
9. Tutup luka dengan kassa tekan
Laporan Sampel Operasi

Diagnosis preoperasi : Kontrasepsi elektif dengan peralatan implant


Diagnosis postoperative : Sama
Prosedur yang dilakukan : Insersi Impanon
Dokter bedah : Dr.
Kehilangan darah : Tidak ada
Komplikasi : Tidak ada
Prosedur :
Pasien ditempatkan pada posisi supine dengan lengan kiri di atas kepala mengekspos
bagina medial lengan kiri atas. Daerah di atas ruang antecubital disiapkan dan di drape.
Infiltrasi local pada kulit dengan 2 4 mL lidoaine 1% dengan epinephrine dilakukan
sepanjang 3 hingga 4 cm kiria2 2 lebar jari dari ruang antecubital menggunakan jarum
27 gauge dan efek anestesi yang diinginkan tercapai. Insisi vertical kecil dibuat di
kulit,Insersi kanula gauge 19 diarahkan pada sudut 20 derajat, bevel ke atas, melalui
insisi dank e dalam jaringan subkutan, cibt kulit untuk membuat jarum berada di bawah
kulit. Inserter kanula distabiliasi dan di tempatkan dalam ruang subkutan. Inserter
kanula dibuang setelah ujung terminal dari implant dipalpasi untuk mengonfirmsi
penempatan yang akurat dalam jaringan yang telah ditandai. Insisi kulit kemudian
ditutup dengan Steri Strips dan kassa steril ditempatkan di atasnya. Pasien ditoleransi
bail pada prosedur insersi dan akan kembali untuk tindak lanjut dalam 3 hari.
Kesalahan umum
-

Insersi dangkal, membuat impant jelas terlihat di bawah permukaan kulit


Implant diinsersi terlalu dalam, yang membuat sulit dipalpasi dan mempersulit

proses pencabutan
Tidak mampu memindahkan keseluruhan bagian obturator dari kanula yang

mengakibatkan ketidakmampuan implant maju lebih jauh.


Ketidakmampuan mengonfirmasi penempatan yang tepat dari Implanon dengan
plapasi digital setelah prosedur akibat penempatan terlalu dalam pada jaringan
lemak. Konfirmasi penempatan dengan ultrasound atau MRI. Pasien harus

menggunakan metode kontrasepsi penghalang hingga penempatan yang benar


dikonfirmasi. Pencatatan aktivitasi dilakukan pada akhir catatan operasi dan pada
rekam medis pasien.
Komplikasi
-

Nyeri post prosedur


1. Tentukan apakah ada bukti kerusakan saraf local
2. Ekimosis : pastikan kassa tidak menekan terlalu ketat. Gunakan ice pack
selama 24 jam
3. Gunakan NSAID atau acetaminophen sesuai indikasi
Infeksi pada area insersi
1. Tidak ada abses. Curigai selulitis local. Jangan mencabut batang.
Bersihkan area infeksi dengan cairan antiseptic dan gunakan antibiotic
oral selama 7 hari. Evaluasi salama 24 jam dan lagi setelah siklus
antibiotic selesai
2. Jika ada abses. Mulai antibiotic selama 7 hingga 10 hari. Persiapkan area
infeksi, insisi dan drainase nanah, dan buang batang. Drain dan tutup
luka dan lanjutkan antibiotic dan rawat luka.

Manajemen Postprosedur
Setelah insersi,beri tekanan pada tempat insersi selama 24 jam, gunakan kassa kecil selama
3 hingga 5 hari
Setealha pencabutan, Steri Strips harus dtingglakan hingga mereka terlepas. Luka diterapi
seperti laserasi sederhana
Edukasi pasien post prosedur
Proses penyembuhan luka harus didiskusikan dengan pasien, dan harus diingatkan bahwa
implant tidka melindungi dari penyakit menular seksual.

Vous aimerez peut-être aussi