Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Oleh:
AJI WIBOWO
NIM: K2502021
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh:
AJI WIBOWO
NIM: K2502021
Skripsi
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,
Penulis
Aji wibowo
NIM : K 2502021
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Aji wibowo. PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTAR SPINDEL DAN
BAHAN PAHAT TERHADAP KEHALUSAN PERMUKAAN BAJA EMS 45
PADA MESIN CNC TU-2A DENGAN PROGRAM ABSOLUT. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari:
2010.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh variasi kecepatan putar
spindel terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45 pada mesin CNC-TU2A dengan
program Absolut, (2) Mengetahui pengaruh variasi bahan pahat terhadap kehalusan
permukaan baja EMS 45 pada mesin CNC-TU2A dengan program Absolut, (3)
Mengetahui pengaruh variasi kecepatan putar spindel dan variasi bahan pahat terhadap
kehalusan permukaan baja EMS 45 pada mesin CNC-TU2A dengan program Absolut, (4)
Mengetahui tingkat kehalusan maksimal yang dihasilkan pada interaksi variasi kecepatan
putar spindel dan variasi bahan pahat terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45 pada
mesin CNC-TU2A dengan program Absolut.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium SMK N 2 Surakarta dan Laboratorium
Teknik DIII UGM Jogyakarta. Populasi berupa Baja EMS 45. Sampel penelitian adalah
Baja EMS 45 dengan Diameter 25,4mm dan Panjang 80mm sebanyak 12 Spesimen.
Teknik sampling menggunakan teknik Purpossive Sampling. Desain eksperimennya
adalah desain faktorial AxB di mana A variasi Kecepatan Putar Spindel yaitu 3200rpm,
1400rpm dan 50rpm sedangkan B variasi pendinginan Bahan Pahat yaitu Pahat Jenis
Karbida dan Pahat Jenis HSS maka terdapat 8 perlakuan di mana setiap perlakuan
dilakukan replikasi sebanyak 4 kali sehingga didapat 32 data. Data diperoleh dengan cara
pengukuran daya motor digunakan dinamometer. Analisis data menggunakan analisis
variansi dua jalan, setelah sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas (uji
Liliefors) dan uji homogenitas (uji Bartlett). Kemudian dilakukan uji komparasi ganda
(uji Scheffe). Selanjutnya dilakukan perhitungan rerata sel.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh negatif antara
variasi kecepatan putar spindel terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45 pada mesin
CNC-TU2A dengan program Absolut. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil analisis data
yang menyatakan bahwa Fobs = 30,07 lebih besar daripada Ftabel = 6,93 pada taraf
signifikasi 1%.. (2) Ada pengaruh yang signifikan antara variasi bahan pahat terhadap
commit
user
kehalusan permukaan baja EMS 45 pada
mesinto CNC-TU2A
dengan program Absolut.
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil analisis data yang menyatakan bahwa Fobs = 13,06
lebih besar daripada Ftabel = 9,33 pada taraf signifikasi 1%. (3) Ada pengaruh negatif
antara interaksi variasi kecepatan putar spindel dan variasi bahan pahat terhadap
kehalusan permukaan baja EMS 45 pada mesin CNC-TU2A dengan program Absolut.
Hal tersebut ditunjukkan pada hasil analisis data yang menyatakan bahwa Fobs =
7,22lebih besar daripada Ftabel = 6,93 pada taraf signifikasi 1%.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada:
Hari
Tanggal
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Suhardi, MT
NIP. 194606041975011001
Suharno, ST, MT
NIP. 197106032006041001
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan
Teknik dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari
: ............................
Tanggal
: ............................
Tanda Tangan
Ketua
: Drs.Subagsono, MT.
.........................
Sekretaris
: Drs.Ranto, MT.
.........................
Anggota I
.........................
Anggota II
: Suharno, ST.MT.
.........................
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbilaalamiin,
segala
puji
hanyalah
kepunyaan
Allah
Subhanahu wa Taala yang dengan rahmat dan karunia-Nya semata penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan
Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan.
Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS yang telah memberikan
persetujuan atas permohonan penyusunan skripsi.
3. Ketua Program Pendidikan Teknik Teknik Mesin JPTK FKIP UNS yang telah
memberikan persetujuan atas permohonan penyusunan skripsi.
4. Drs. Suhardi, MT. selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan penuh kesabaran
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
5. Suharno, ST, MT selaku Dosen Pembimbing II, dengan penuh semangat memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
6. Pimpinan dan segenap karyawan SMK N 2 Surakarta dan UGM Yogyakarta.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga segala amal kebaikan yang telah dilakukan mendapat imbalan yang
lebih baik dan barokah. Kritik, saran, dan masukan sangat penulis harapkan. Semoga
bermanfaat.
Surakarta,
Penulis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................
HALAMAN PENGAJUAN..................................................................
ii
iii
ABSTRAK ............................................................................................
iv
PERSETUJUAN ...................................................................................
vi
PENGESAHAN ....................................................................................
vii
MOTTO ................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN .................................................................................
ix
xi
xiv
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. IdentifikasiMasalah .........................................................................
F. ManfaatPenelitian ...........................................................................
13
14
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
7. Pengukuran Kehalusan................................................................
18
21
23
D. Hipotesis...........................................................................................
24
BAB III
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
25
25
25
25
26
26
26
26
26
28
29
30
26
32
33
39
41
41
42
43
43
45
46
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
B. Implikasi .....................................................................................
50
C. Saran ...........................................................................................
50
51
LAMPIRAN
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
10
11
11
12
28
29
40
commit to user
xiv
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
22
23
28
31
33
36
39
40
42
42
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan .....
43
45
45
Tabel 14. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Baris yang Sama ..
45
Tabel 15. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang sama
46
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
81
82
83
84
85
86
87
89
90
Lampiran 10. Uji Normalitas Kolom B1 (Variasi Suhu Udara Masuk 280 C) ...
91
Lampiran 11. Uji Normalitas Kolom B2 (Variasi Suhu Udara Masuk 200 C) ..
92
Lampiran 12. Uji Normalitas Kolom B3 (Variasi Suhu Udara Masuk 100 C) ...
93
Lampiran 13. Uji Normalitas Kolom B4 (Variasi Suhu Udara Masuk 5 C) ....
94
Lampiran 14. Uji Homogenitas Antar Baris (Baris A1 dan A2) .........................
95
Lampiran 15. Uji Homogenitas Antar Kolom (Kolom B1, B2, B3, dan B4)........
97
99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat perkakas mesin
diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi
komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamanakan mesin CNC
(Computer Numerikally Controlled). Sistem pengoperasiannya menggunakan
program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin
perkakas CNC dan sistem kerjanya lebih sinkron antara komputer dan mekaniknya.
Pengertian singkat mesin CNC (Computer Numerikally Contrlled) adalah suatu
mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah
gerakan dengan menggunakan kode angka dan huruf). Missal: pada layar monitor
mesin kita tulis M05 maka spindle mesin akan mati.
1. Mesin CNC
Mesin CNC secara garis besar digolongkan menjadi 2, yaitu: mesin CNC
Training Unit dan mesin CNC Production Unit. Kedua tipe tersebut diatas pada
prinsip kerjanya sama hanya dalam penerapan dan penggunaannya yang berbeda.
Emsin CNC Training Unit digunakan untuk latihan dasar-dasar pengoperasian dan
pemrograman CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programming Sistem)
dan juga untuk mengerjakan pekerjaan ringan. Mesin CNC Production Unit
diguanakan untuk produksi masal, sehingga mesin dilengkapi dengan asesoris yang
lebih mahal. Missal: sistem Chuk otomatis, pembuka pintu otomatis, pembuangan
tatal dan lain-lain. Mesin berjalan secara otomatis sesuai dengan perintah program
yang diberikan, sehingga dengan program yang sama mesin CNC dapat diperintakan
untuk menukangi proses pelaksanaan program secara terus-menerus.
Ada dua bagian mesin perkakas mesin CNC.
a. Mesin perkakas (machine tools)
Adalah bagian yang melaksanakan proses pengerjaan benda kerja.
commit to user
commit to user
digilib.uns.ac.id
c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan, masing-masing eretan
mempunyai step motor sendiri-sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak
sumbu Y, dan penggerak sumbu Z, jenis dan ukurannnya masing-masing step
motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah: jumlah 1 putaran 72
langkah, momen putar 0,5 Nm dan kecepatan gerak. Untuk kecepatan geraknya
yaitu: gerakan cepat maksimal 700 mm, gerakan pengoperasian manual 5 400
mm/menit dan gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 499 mm/menit.
d. Spindle Kerja (Work Spindle)
Spindle kerja mesin CNC adalah bagian yang berfungsi memutarkan
benda kerja pada mesin bubut dan memutarkan alat potong pada mesin frais atau
pada mesin bor.
Putaran spindle mesin terdapat dua macam:
1) Putaran spindle langsung dinyatakan dengan huruf S dan angka menunjukkan
langsung jumlah putaran spindle.
Contoh: S 1200 (jumlah putaran spidnel mesin n = 1200 putaran/menit).
2) Putaran spindle tidak langsung (kecepatan potong konstan)
Contoh: G 96 S 200 (S 200 menunjukkan kecepatan potong konstan 200
m/menit)
Huruf S dan angka menunjukkan besarnya kecepatan potong dan harus
menulis instruksi G96. Digunakan untuk pembubutan bentuk tirus dan
pembubutan muka (facing). Spindle mesin dapat berputar searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam. Fungsi tambahan ini digunakan apabila spindle
diinginkan berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Fungsi
tambahan ini ditulis pada kalimat program awal dan dinyatakan dengan M03
untuk spindle berputar berlawanan arah jarum jam.
Gambar dibawah menunjukkan spindel kerja pada mesin bubut.
commit to user
e. Alat Potong
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dilihat dari bahannya alat potong dibedakan menjadi dua macam: baja
kecepatan tinggi (HSS) dan karbida (Carbide). Pahat jenis baja kecepatan tinggi
(HSS) biasanya digunakan untuk enda kerja non fero atau tidak bersifat missal.
f. Rumah Alat Potong (Taper Spindle)
Rumah alat potong pada mesin digunakan untuk menjepit penjepit alat
potong (tool harder) pada waktu proses pengerjaan ebnda kerja. Adapun sumber
putaran dihasilkan dari putaran motor utama yang mempunyai kecepatan putar
antara 50 3200 put/menit. Untuk proses pengerjaan dengan mesin produksi
CNC dapat menggunakan lebih dari satu alat potong karena data alat potong
tersimpan dalam memori mesin. Sedangkan proses penggantian alat potong
dilakukan secara manual.
g. Ragam
Ragam pada mesin dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu
proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai penegang
kerja yang akan dijepit. Biasanya pada ragam dilengkapi dengan stopper yang
dapat digunakan sebagai batas pegangan benda kerja.
h. Bagian Pengendali/Kontrol
Bagian pengendali/kontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang
berisikan tombol-tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada bok
kontrol merupakan unsur layanan langsung berhubungan dengan operator.
commit to user
Jika untuk suatu pengerjaan dengan gerakan utama yang berbentuk lingkaran,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kecepatan sayatan diketahui, maka berdasarkan diameter ditentukan jumlah
perputaran per menit dari perkakas atau dari benda kerja (C, van Terheijden &
Harun, 1996: 74).
Benda kerja dipegang oleh alat pemegang benda kerja, yang dipasang pada
ujung spindle, dengan demikian perputaran spindle diikuti perputaran benda kerja.
Ujung benda kerja yang tidak dipegang oleh spindle kepala tetap, bertumpu pada
ujung senter kepala lepas, terutama untuk benda kerja panjang.
Pemotongan yang kasar digunakan putaran rendah dan kecepatan pemakanan
yang besar. Sedang pemotongan tingkat finishing (penyelesaian) putaran dipertinggi
dan kecepatan pemakanan diperlambat, hasilnya akan baik. Kecepatan putar benda
kerja ditunjukkan pada suatu titik yang berputar dalam satuan waktu, jika benda kerja
dengan garis tengah, d1 membuat 1 putaran tiap menit, maka panjang tatal (beram)
yang terpotong/tersayat dalam 1 menit adalah d x = keliling per menit. Jika benda
kerja berputar lebih dari satu putaran dalam 1 menit misalnya n putaran, maka
panjang tatal yang terpotong dalam 1 menit = d x x n mm/menit, panjang tatal ini
diukur dalam satuan milimeter tiap menit dan dinamakan kecepatan potong (v), jadi:
V = d x x n mm/menit
Karena lazim untuk menyatakan v dalam millimeter per menit maka:
v =
.d .n
1000
mm/menit
putaran/menit (rpm)
sehingga:
n =
v . 1000
.d
Keterangan :
v = kecepatan potong dalam mm/menit
d = diameter dalam mm
n = bilangan putaran/kecepatan putar dalam putaran/menit (rpm)
= 3,14 (konstanta lingkaran)
commit to user
commit to user
700oC sehingga cocok pada kecepatan potong sedang. Ada dua macam baja
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
paduan yaitu baja paduan tinggi dan aja paduan rendah kemampuan potongnya
disebabkan oleh paduan tungsten dan chrom pada 0,7% karbon, sedangkan
paduan vanadium memperbaiki struktur butiran dan meningkatkan kemampuan
menerima beban hentakan.
c. Logam Paduan Tuang (Cast Alloy)
Nama perdagangannya adalah Steelit, Tantung, Rex Alloy, Armolloy, dan J
Metal. Paduan ini terutama mengandung Chrom, cobalt, dan wolfram. Bahan ini
tahan pada suhu 760oC dan kecepatan potongannya 50 70 lebih cepat dari HSS,
bahan ini mempunyai kecepatan potong tinggi, tahan aus, tapi rapuh dan tidak
sekeras aja HSS. Bahan ini dibuat dengan bentuk lempengan kecil-kecil hasil
tuangan, lempengan kecil-kecil itu dipasang pada batang baja menggunakan
bahan solder kuningan.
d. Karbida (Cemented Carbide)
Karbida dihasilkan dari campuran bubuk logam tungsten, titanium, dengan
suatu bahan perekat melalui proses sintering dalam tungku atmosfer hydrogen
pada temperature 1550oC. perkakas karbida yang mengandung 94% wlfram
carbide dan 6% cobalt sesuai digunakan untuk memotong ebsi cord an semua
ahan kecuali baja. Khusus untuk memotong baja, karbida yang digunakan
mengandung 82% tungsten carbide, 10% titanium, 8% cobalt dengan kekerasan
75 90 HR. sifat karbida adalah kekerasan yang tinggi tetapi rapuh, cocok untuk
pemotongan kecepatan tinggi pada suhu 900oC kekerasannya maish cukup baik
sehingga baik untuk kecepatan potong tinggi dan permukaan yang dihasilkan
sangat halus. Baja ini tidak dapat dipakai pada pembubutan benda kerja dengan
penyayatan yang berubah-ubah dan mendadak, misalnya benda kerja yang
berlubang-lubang dan mendadak, misalnya benda kerja yang ebrlubang-lubang
atau membubut benda kerja segiempat menjadi bulat karena pahat akan
mendapat tekanan yang selalu berubah-ubah dan tiba-tiba maka pahat akan retak
atau pecah. Ada dua paduan karbida:
a. Karbida Tungsten: digunakan untuk mengerjakan bahan besi tuang dan logam
non fero.
commit to user
6. Baja EMS 45
Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon maksimal 1,7%.
Berdasarkan tingkatan banyaknya karbon dalam baja, digolon gkan menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
a. Baja karbon rendah
Yaitu baja yang mengandung kadar karbon antara 0,10 0,30%. Baja
karbon rendah dalam perdagangan dibuat dalam bentuk plat, profil, batangan
untuk keperluan tempa, pekerjaan mesin, dan lain-lain.
commit to user
7. Pengukuran Kehalusan
a. Pengukuran Kehalusan Permukaan Tak Langsung
1) Cara Meraba (Touch Inspection)
Pemeriksaan kehalusan permukaan dapat dilakukan dengan meraba
menggunakan ujung jari. Berdasarkan kepekaan dalam meraba dapat
dirasakan kasar halusnya permukaan. Untuk mengetahui tingkat kehalusan
dapat dilakukan dengan membandingkan kehalusan permukaan yang
diperiksa dengan kehalusan permukaan benda ukur (Surface Finish
Comparator). Alat pembanding kehalusan permukaan ini biasanya disusun
commit to user
dalam satu set yang terdiri dari beberapa lempengan terbuat dari baja dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
angka kekasaran yang berbeda-beda. Alat pembanding kekasaran permukaan
ini sudah dikelompokkan menurut jenis mesin yaitu mesin bubut, frais, skrap,
dan gerinda.
Untuk membandungkan benda ukur dengan pembandingnya harus
diperhatkan jenis mesin yang digunakan untuk membuat komponen tersebut.
Misalnya, benda ukur diproses dengan mesin bubut maka perbandingannya
juga jenis mesin bubut. Permukaan diperiksa dengan ujung jari, kemudian
dengan ujung jari yang sama meraba lempengan pembanding. Bila dirasakan
ada salah satu lempengan benda ukur maka disimpulkan bahwa kehalusan
permukaan benda ukur sama dengan kehalusan permukaan pembanding.
Dengan cara yang sama, pemeriksaan kehalusan dapat juga dilakukan
dengan menggaruk dan melihat permukaan benda ukur, kemudian dilanjutkan
melihat dan menggaruk alat ukur pembanding. Dari beberapa lempeng
pemanding dipilih satu yang dirasakan sama kehalusannya dengan benda
ukur.
Dari pemeriksaan kehalusan permukaan dengan meraba, melihat dan
menggaruk jelas terlihat beberapa kelemahan yaitu dari penentuan besarnya
tingkat kehalusan secara tepat yang hanya didasarkan atas kepekaan individu.
2) Pemeriksaan Kehalusan dengan Photo
Pemeriksaan dengan cara ini adalah mengambil gambar permukaan
yang diukur. Kemudian gambarnya diperbesar sesuai keperluan. Perbesaran
yang diambil secara vertikal. Dengan membandingkan gambar yang sudah
diperbesar, maka dianalisis kehlausan permukaan benda kerja diambil secara
vertikal. Dengan membandingkan gambar yang sudah diperbesar maka
dianalisis kehalusan permukaan benda kerja.
3) Pemeriksaan Kehalusan dengan Mikroskop
Dengan menggunakan mikroskop adalah cara yang lebih baik daripada
meraba, melihat dan menggaruk. Keterbatasan dengan cara ini adalah
pembagian bagian permukaan dicari harga rata-ratanya. Pemeriksaan
kehalusan permukaan dengan mikroskop ini termasuk juga cara pengukuran
commit to user
commit to user
commit to user
digilib.uns.ac.id
Keterangan
kehalusan DIN
4768
Lembar I
Tinggi profil dari yang terdalam
sampai yang paling menonjol.
Perubahan bentuk dan gelombang
diabaikan.
Ra kehalusan rata-rata
x = Lm
Ra = 1/Lm
y dx
x= 0
Rp
dalamnya
kehalusan
x = Lm
Rp = 1/Lm
y1 dx
DIN
4768
Lembar I
Blatt 1
peralatan DIN
4768
Lembar I
x= 0
commit to user
A1
A2
A3
X
B1
B2
24
Dimana:
commit to user
A
= Variasi kecepatan putaran spindle
perpustakaan.uns.ac.id
B
= Bahan mata pahat
A1
A2
A3
B1
B2
= tingkat kehalusan
D.
digilib.uns.ac.id
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan keranga pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan
jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya yaitu :
1. Ada pengaruh variasi kecepatan putar spindle pada mesin CNC terhadap
kehalusan permukaan benda kerja. Semakin cepat putaran spindle semakin tinggi
tingkat kehalusan permukaan benda kerja.
2. Ada pengaruh variasi jenis bahan mata pahat pada mesin CNC terhadap
kehalusan permukaan benda kerja. Semakin keras bahan mata pahat yang
digunakan semakin tinggi tingkat kehalusan permukaan benda kerja.
Ada interaksi antara variasi kecepatan putar spindel dan penggunaan variasi
jenis bahan mata pahat terhadap kehalusan permukaan benda kerja.
BAB III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id
: Minggu ke
Pelaksanaan Penelitian
: Minggu ke
Analisis Data
: Minggu ke
Penulisan Laporan
: Minggu ke
B. Metode Penelitian
commit to user
Sampel dalam penelitian ini adalah diambil dari bahan EMS 45 dengan ukuran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diameter 25,4 mm dan panjang 80 mm, sebanyak 12 spesimen dengan perincian:
a. 6 spesimen dikerjakan dengan ahan mata pahat jenis kecepatan tinggi (HSS):
1) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan rendah (50 rpm)
2) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan sedang (1400 rpm)
3) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan tinggi (3200 rpm)
b. 6 spesimen dikerjakan dengan bahan mata pahat jenis karbida (Carbide):
1) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan rendah (50 rpm)
2) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan sedang (1400 rpm)
3) 2 buah specimen dikerjakan dengan kecepatan tinggi (3200 rpm)
commit to user
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kecepatan putar spindel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan variasi ahan mata pahat. Adapun kecepatan putar yang digunakan adalah
kecepatan rendah (50 rpm), kecepatan sedang (1400 rpm), dan kecepatan tinggi
(3200 rpm). Kemudian untuk pahatnya digunakan jenis pahat aja kecepatan
tinggi (HSS) dan karbida (Carbide).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula
sejumlah aspek atau unsur didalamnya, yang berfungsi menerima atau
menyesuaikan diri dengan kondisi lain yang disebut variabel bebas, dengan kata
lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung ada atau tidaknya variabel
bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kehalusan permukaan.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah himpunan sejumlah gejala yang berbagai aspek atau
unsur didalamnya, yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat
yang muncul bukan karena variabel lain. Tetapi benar-benar karena variabel
bebas tertentu. Adapun variabel kontrolnya sebagai berikut:
1) Bahan yang digunakan adalah bahan baja VCN 150
2) Mesin bubut CNC merek Heidenhain (Micron) jenis Training Unit
3) Alat ukur yang digunakan adalah surftest 211
4) Tebal pemakanan 1 mm
5) Pendinginan yang digunakan adalah coalant
6) Operator yang dipilih adalah pekerja bengkel sukses yang mengoperasikan
ubut CNC dalam pekerjaannya.
2. Instrumen Penelitian
a. Peralatan
commit to user
digilib.uns.ac.id
3) Mistar baja
4) Tool box
5) Alat ukur kehalusan surftest 211 dengan ketelitian 1m mereka Mintoya
buatan Jepang.
b. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah benda kerja baja EMS 45 dengan
ukuran diamater 25,4 mm dan panjang 80 mm. Dengan komposisi kimia :
Tabel
% Chemical Composition (approx)
Mechanical Properties
Mn
Cr
Mo
Ni
Ys
Uts
HB
0.45
0.8
340
640
190
c. Langkah Eksperimen
Setiap spesimen dilakukan pembubutan permukaan seanyak 2 kali, yaitu
pada bagian permukaan, dan sisi depan.
d. Peralatan
6) Mesin bubut CNC Heindenhain (Micron)
7) Alat potong
8) Mistar baja
9) Tool box
10) Alat ukur kehalusan surftest 211 dengan ketelitian 1m mereka Mintoya
buatan Jepang.
commit to user
e. Bahan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bahan penelitian yang digunakan adalah benda kerja baja EMS 45 dengan
ukuran diamater 25,4 mm dan panjang 80 mm.
f. Langkah Eksperimen
Setiap spesimen dilakukan pembubutan permukaan seanyak 2 kali, yaitu
pada bagian permukaan, dan sisi depan.
3. Tahap Penelitian
Adapun bagan alir tahapan penelitian sebagai berikut:
Persiapan bahan baku Baja EMS 45
d:25, 4mm, P: 80 mm 12 batang
Pengerjaan Bubut CNC
Putar
rpm, 2
Kecepatan
Rendah 50
i
Kecepatan
Rendah 50
i
Putar
rpm, 2
Pengukuran Tingkat
Kehalusan dengan
Surftest-211
Analisis Data
Simpulan
Gambar 13. Diagram: Alir Tahapan Penelitian
4. Desain Eksperimen
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah
tindakan teridentifikasikan) sedemikian rupa sehingga infromasi yang berhubungan
commit to user
dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat terkumpul
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Sudjana, 1989: 1).
Pada penelitian ini digunakan desain eksperimen faktorial 3 x 2, definisi dari
desain eksperimen yang semua (hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu
dikombinasikan dalam eksperimen tersebut, pada penelitian ini terdapat dua variabel
bebas yang kemudian pada desain eksperimen ini disebut faktor. Faktor pertama
mempunyai 3 taraf, meliputi variasi kecepatan putar spindel (rendah, sednag, tinggi).
Sedangkan faktor kedua terdiri 2 taraf yaitu pemakaian jenis bahan pahat antara lain
pahat jenis baja kecepatan tinggi (HSS) dan karb ida (carbide). Sehingga pada desain
eksperimen faktorial 3 x 2 ini akan diperoleh data sebanyak 30 data.
Kombinasi perlakuan dengan mengkombinasikan masing-masing taraf pada
faktor A dengan taraf-taraf pada faktor B. Faktor A terdiri dari 3 taraf (variasi
kecepatan putar spindel) yaitu kecepatan putar rendah (sudut 30o), kecepatan putar
sedang, kecapatan putar tinggi. Sedangkan faktor B terdiri dari 2 taraf yaitu
pemakaian pahat jenis baja kecepatan tinggi (HSS) dan Karbida (Carbide).
Tabel 6. Desain Eksperimen Faktorial Pengaruh Variasi Kecapatan Putar Spindel dan
Variasi Jenis Bahan Pahat Terhadap Kehalusan Permukaan Benda Kerja
pada Mesin CNC TU-2A
Faktor B (Variasi Jenis Pahat)
commit to user
Jumlah
Rata-rata
Pahat jenis
digilib.uns.ac.id
karbida (Carbide)
(HSS)
X111
X121
X112
X122
X113
X123
Jumlah
J110
J120
Rata-rata
X110
X120
X211
X221
X212
X222
X213
X223
Jumlah
J210
J220
Rata-rata
X210
X220
X311
X321
X312
X322
X313
X323
Jumlah
J310
J320
Rata-rata
X310
X320
Jumlah Besar
J010
J020
Rata-Rata Besar
X010
X020
50 rpm
1400 rpm
3200 rpm
J100
X100
J200
X200
J300
X300
J000
X000
commit to user
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data pada variabelperpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors.
Adapun prosedur yang ditempuh dalam pengujian ini adalah seagai berikut:
1) Tentukan hipotesis
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2) Tentukan taraf nyata = 0,01
3) Menentukan harga SD dengan rumus:
n X 1 - ( x 1 )2
2
SD =
n (n - 1)
4) Pengamatan X1, X2, .....Xn dijadikan bilangan Z1, Z2, .....Zn dengan
menggunakan rumus : Z1 =
X1 X
SD
banyaknya Z1 , Z2 , Z3 = Zi
n
Dk
1/dk
Si2
commit to user
Log Si2
1
N1 1
perpustakaan.uns.ac.id
2
N2 - 1
1/(N1 - 1)
Si2
Log Si2
1/(N2 - 1)
Si2
Log Si2
N1 1 Log Si2
digilib.uns.ac.id
N2 1 Log Si2
Kekeliruan
Nk - 1
1/(Nk - 1)
Si2
Log Si2
Nk 1 Log Si2
Jumlah
(N1 1)
(1/N1-1)
Xi (( Xi)
2
Si =
/ n1
n1 1
2. Analisis Data
a. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis setelah diperoleh data dengan
metode eksperimen yang berdistribusi normal dan memiliki varian yang
homogen. Maka digunakan analisis varian dua jalan. Dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
a) Ho1 : A2 = 0; Hi1 : ada salah satu perbedaan
b) Ho2 : B2 = 0; Hi2 : ada salah satu perbedaan
c) Ho3 : B2 = 0; Hi3 : ada salah satu perbedaan
2) Memilih taraf signifikan tertentu ( = 0,01)
3) Menetapkan krtieria pengujian, yaitu:
a) Ho1 diterima apabila F F (a 1, ab (n 1))
Ho1 ditolak apabila F F (a 1, ab (n 1))
b) Ho2 diterima apabila F F (b 1, ab (n 1))
Ho2 ditolak apabila F F (b 1, ab (n 1))
commit to user
digilib.uns.ac.id
4) Menentukan besarnya F
Rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisa data guna menentukan
jumlah kuadrat (JK), derajat kebebasan (dk), mean kuadrat (KT), dan F
observasi adalah:
a
X2 =
i =1
X
j =1
k =1
2
ijk
dengan dk = abn
X
j =1
k =1
ijk
i =1
k =1
ijk
Jij0 = jumlah nilai pengamatan yang ada dalam taraf ke i faktor A dalam
taraf ke j faktor B
n
X
k =1
ijk
X
i =1
j =1
k =1
2
ijk
Ry
J
= 000 , dengan dk = 1
abn
= bn X
i =1
i =1
i00
000
J 000 2
bn - RX dengan dk = (a 1)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
= an X
i =1
i =1
i00 X
J 000 2
000
digilib.uns.ac.id
- RX dengan dk = (b 1)
(X
b
= n
j =1
i =1
i =1
0j0 X
J 0j0 2
n
j =1
b
000
- RX
= n
i =1
(X
b
j =1
0j0 X
000
-X
0j0 X
000
= Jab Ax Bx dengan dk = (a 1 ) ( b 1)
A
Derajat
kebebasan
(dk)
1
11
b1
(a 1) (b 1)
ab (n 1)
Abn
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Rx
Ax
Bx
ABx
Ex
X2
commit to user
Mean kuadrat
(KT)
Ax/dkA
Bx/dkB
BAx/dkAB
Ex/dkE
KTA/KTE
KTB/KTE
KTAB/KTE
Karena dalam penelitian ini ada tiga taraf faktor A dan dua buah taraf faktor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B, yang semuanya digunakan dalam eksperimen, maka untuk menghitung
statistik F, digunakan model tetap, yaitu:
Ho1 dipakai statistik FA = KTA/KTE
Ho2 dipakai statistik FB = KTB/KTE
Ho3 dipakai statistik FAB = KTAB/KTE
5) Menetapkan kesimpulan, taraf signifikansi 1%
FA Ft1 Ho1 ditolak
FB Ft1 Ho2 ditolak
FAB Ft1 Ho3 ditolak
b. Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan
Komparasi ganda anava bertujuan untuk mengetahui rerata mana yang
berbeda atau rerata mana yang sama. Dalam penelitian ini, komparasi ganda yang
digunakan untuk tindak lanjut anava dua jalan adalah dengan memakai metode
Scheffe.
Langkah-langkah yang harus ditempuh pada metode Scheffe adalah sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rataan yang ada.
2) Menentukan tingkat signifikansi = 1%
3) Mencari nilai statistik uji F dengan menggunakan formula:
a. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris
(Xi - Xj)
Fij =
1
1
+
RKG
n . i n . j
, RKG = E
(Xi - Xj)
Fij =
1
1
RKG
+
n . i n . j
, RKG = E
commit to user
c. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Xi - Xj)
F ij - ik =
1
1
RKG
+
n . ij n . kj
, RKG = E
(Xi - Xj)
F ij - ik =
1
1
RKG
+
n . ij n . ik
, RKG = E
n. j
n.ij
= Ukuran sel ij
n.kj
= Ukuran sel kj
Uji Scheffe yang digunakan pada penelitian ini adalak menggunakan
uji Scheffe untuk komparasi rataan baris, komparasi rataan antar kolom,
komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama dan komparasi rataan antar
sel pada baris yang sama. Hal ini dilakukan untuk mencari nilai atau rerata sel
paling kecil untuk mengatahui tingkat kehalusan paling baik hasil
pembubutan dengan mesin bubut CNC TU-2A.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua
faktor yang disimbulkan dengan huruf A dan B. Hasil penelitian kehalusan
permukaan yang dilakukan dengan faktor A berupa variasi kecepatan putar
spindel (3200rpm, 140rpm, 50rpm) dan faktor B berupa jumlah variasi jenis mata
pahat (HSS dan karbida) dapat dideskripsikan data sebagai berikut:
Tabel 7. Data Hasil Pengukuran kehalusan permukaan Baja EMS 45 .
3200rpm
jumlah
rata-rata
140rpm
jumlah
rata-rata
50rpm
jumlah
rata-rata
jumlah besar
rata-rata
besar
1.66
jumlah
rata-rata
11.29
1.88
9.50
1.58
6.05
1.01
26.840
1.32
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Tabel 8. Hasil Rata-rata Pengukuran tingkat kehalusan permukaan benda kerja
hasil pembubutan baja EMS 45 dengan mesin CNC-TU2A
Variasi Bahan Mata Pahat
Variasi Kecepatan Putar
Spindel
HSS
Karbida
3200rpm
140rpm
50rpm
2.110
1.653
1.733
1.433
1.137
0.880
1.500
1.000
1.433
1.653
0.880
2.500
2.000
1.733
2.11
1.14
Tingkat Kehalusan
permukaan
0.500
0.000
Karbida
HSS
Gambar 14. Histogram Pengaruh Variasi kecepatan putar spindle dan bahan mata
pahat terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45 pada mesin CNCTU2A.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Gambar 15. Grafi Hubungan Antara Kecepatan putar Spindel dan Bhan Mata
Pahat terhadap kehalusan permukaan Baja EMS 45
Grafik hubungan antara kecepatan putar spindle dan bahan mata pahat terhadap
kehalusan permukaan baja EMS-45
2.50
karbida
2.00
HSS
1.50
1.00
0.50
0.00
50
1400
3200
Kecepatan Putar Spindel (Rpm)
Uji normalitas dipakai untuk menguji apakah data hasil penelitian yang
didapatkan mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors, dengan taraf signifikansi
1%. Selanjutnya mencari harga Lmaks
[F ( z i ) S ( zi)]
pada masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
perhitungannya jika didapatkan harga Lmaks lebih kecil dari harga LTabel, maka data
berdistribusi normal. Keputusan uji normalitas dan data selengkapnya terdapat
dalam Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas dengan Metode Lilliefors
Data Hasil Uji
Keputusan
Baris A1
Baris A2
Baris A3
Kolom B1
Kolom B2
Sumber
Perlakuan
Lmaks dari perlakuan tidak berada pada daerah kritik atau lebih kecil dari
LTabel, maka Ho masing-masing perlakuan diterima, jadi data hasil pengukuran
tingkat kehalusan permukaan benda verja hasil pembubutan denan mesin CNCTU2A dalam penelitian ini secara keseluruhan berasal dari populasi yang yang
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa buah ratarata data. Penelitian ini menggunakan metode Bartlett untuk uji homogenitas
dengan pengambilan kesimpulan dengan taraf signifikansi 1%. Untuk uji
homogenitas antar baris jika didapatkan harga X2Hitung lebih kecil dari haga X2Tabel
[X2(0,99)(5) = 20,1], berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang
homogen., sedangkan untuk uji homogenitas antar kolom jika didapatkan harga
X2Hitung lebih kecil dari harga X2Tabel [X2(0,99)(8) = 20,1], berarti data yang
didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Hasil uji homogenitas dengan
metode Bartlett terlihat dalam Tabel 10.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas dengan Metode Bartlett
Sumber Variasi
X2Hitung
X2Tabel (1-)(k-1)
Keputusan Uji
Baris
1,013
15,1
Ho diterima
Kolom
0,265
20,1
Ho diterima
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan
KT
FObservasi
FTabel
Sumber Variasi
DK
JK
Rata-rata Perlakuan
40,0214
2,3647
1.18234
30,07 6,93
< 0,01
0,5134
0,51342
13,06 9,33
< 0,01
AB
0,01661
0,01661
7,42 6,93
< 0,01
Kekeliruan (E)
12
0,4719
0,03932
Jumlah
18
43,4046
Keterangan:
A : Variasi Kecepatan Putar Spindel
commit to user
B : Variasi Bahan Mata Pahat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
AB: Pengaruh bersama (interaksi) antara Variasi Kecepatan Putar Spindel dan
Variasi Bahan Mata Pahat.
Menurut rangkuman hasil uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 11
diatas dapat diambil keputusan uji sebagai berikut:
a. Pengaruh Variasi Kecepatan Putar Spindel Terhadap Tingkat Kehalusan
Tabel 11 menunjukan bahwa FObservasi = 30,07 dan FTabel = 6,93 pada taraf
signifikansi sehingga FObservasi > FTabel, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
variasi kecepatan putar spindel terhadap tingkat kehalusan permukaan benda kerja
hasil pembubutan baja EMS 45 dengan mesin CNC-TU2A dan hipotesis dapat
diterima.
Pengaruh Variasi Bahan Mata Pahat Terhadap Tingkat Kehalusan Permukaan
Tabel 11 menunjukan bahwa FObservasi = 13,06 dan FTabel = 9,33 pada taraf
signifikansi sehingga FObservasi > FTabel, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
variasi bahan mata pahat terhadap tingkat kehalusan permukaan benda kerja hasil
pembubutan dengan mesin CNC TU-2A dan hipotesis kedua dapat diterima.
Pengaruh Bersama (Interaksi) antara Variasi Kecepatan Putar Spindel dan Bahan
Mata Pahat Terhadap Kehalusan Permukaan Baja EMS 45 Pada Mesin CNC
TU2A.
Tabel 11 menunjukan bahwa FObservasi = 7,42 dan FTabel = 6,93 pada taraf
signifikansi sehingga FObservasi > FTabel, dapat disimpulkan ada pengaruh bersama
(interaksi) Variasi Kecepatan Putar Spindel dan Bahan Mata Pahat Terhadap
Kehalusan Permukaan Baja EMS 45 Pada Mesin CNC TU2A, jadi hipotesis
ketiga tidak diterima. Penggunaan kecepatan putar spindel dan bahan mata pahat
menghasilkan kehalusan yang semakin besar dan kekasaran permukaan semakin
kecil, yaitu pada variasi bahan mata pahat karbida pada kecepatan putar spindle
3200rpm senilai 2,110. Penggunaan tingkat kecepatan putar spindle kecil dan
bahan mata pahat HSS, akan menghasilkan kehalusan permukaan semakin kecil
dan kekasaran permukaan semakin besar, yaitu pada variasi bahan mata pahat
commit
to user
HSS dengan kecepatan putar spindle
50rpm
senilai 0,880.(tabel 8)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
No.
Komparasi
FObs
(p-1)F;p-1; N-pq
Kesimpulan
FA1 - A2
6,79
13,86
FA1 A3
58.19
13,86
Berbeda Signifikan
FA2 A3
25.23
13,86
Berbeda Signifikan
No. Komparasi
FB1 B2
FObs
(q-1)F;q-1;N-pq
26,12
9,33
Kesimpulan
Berbeda Signifikan
No.
Komparasi
FObs
(pq-1)F;pq-1;N-pq
FA1B1 A2B1
57,87
13,86
Berbeda Signifikan
FA1B1 A2B2
51,37
13,86
Berbeda Signifikan
FA3B1 A3B2
23,59
13,86
Berbeda signifikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Tabel 15. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang Sama.
No
.
Komparasi
FObs
(pq-1)F;pq-1;N-pq
FA1B1 A2B1
5,41
25,30
FA1B1 A3B1
36,14
25,30
Berbeda Signifikan
FA2B1 A3B1
27,58
25,30
Berbeda signifikan
FA1B2 A2B2
1,85
25,30
FA1B2 A3B2
30,81
25,30
Berbeda Signifikan
FA2B2 A3B2
11,68
25,30
Kesimpulan
ada perbedaan yang sangat signifikan antar kolom pada taraf signifikan 0,01.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
pembubutan. Kecepatan putar spindel yang tinggi akan menghasilkan
permukaan yang lebih halus bila dibandingkan dengan kecepatan rendah.
2. Tabel 11 memperlihatkan bahwa pengaruh variasi bahan mata pahat terhadap
tingkat kehalusan permukaan benda kerja hasil pembubutan Baja EMS 45
dengan mesin CNC-TU2A adalah FB pada taraf signifikansi 0,01, dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara variasi
bahan mata pahat terhadap tingkat kehalusan permukaan Baja EMS 45 hasil
pembubutan dengan mesin CNC-TU2A. Pengaruh ini disebabkan perubahan
variasi bahan mata pahat mengakibatkan tingkat kekerasan bahan mata pahat
juga berubah. Perbedaan ini akan dapat mempengaruhi besarnya gesekan yang
terjadi akibat benda kerja dan pahat. Semakin keras bahan pahat yang
digunakan, akan menghasilkan permukaan yang lebih halus.
3. Tabel 11 memperlihatkan bahwa pengaruh bersama (interaksi) antara variasi
kecepatan putar spindel dan variasi bahan mata pahat terhadap kehalusan
permukaan Baja EMS 45 adalah FAB lebih besar daripada FTabel pada taraf
signifikansi 0,01, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada interaksi antara
variasi kecepatan putar spindel dan variasi bahan mata pahat terhadap
kehalusan permukaan baja EMS 45, hal ini karena perubahan variasi
kecepatan putar spindel dan variasi bahan mata pahat yang berbeda-beda
merupakan suatu interaksi yang baik agar dapat menentukan tingkat kehalusan
yang diinginkan, karena hasil akhir dari pengerjaan bahan dari pembubutan
yang dibutuhkan dalam setiap produksi adalah kerataan atau kehalusan
permukaan. Proses pembubutan dengan CNC-TU2A membutuhkan suatu
ketelitian dalam menentukan besar kecepatan putar spindel yang tepat dan
bahan mata pahat yang sesuai dengan bahan yang dibubut.
4. Komparasi ganda pasca anava yang dilakukan dengan menggunakan uji
Scheffe menunjukan bahwa tingkat kehalusan permukaan pada semua
perlakuan mempunyai perbedaan. Tabel 12 menunjukkan hasil komparasi
rataan antar baris (variasi kecepatan putar spindel) dari data eksperimen yang
telah dilakukan, dapat dilihat bahwa keseluruhan FObservasi lebih besar dari
commit
to user
kriteria uji sehingga disimpulkan
bahwa
pada semua variasi kecepatan putar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
spindel berpengaruh terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45. Tabel 13
menunjukkan hasil komparasi rataan antar kolom (variasi bahan mata pahat)
dari data eksperimen yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa FObservasi lebih
besar dari kriteria uji sehingga disimpulkan bahwa pada variasi bahan mata
pahat berpengaruh terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45. Tabel 14
menunjukkan hasil komparasi rataan antar sel dalam baris yang sama dari data
eksperimen yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa sebagian besar FObservasi
lebih besar dari kriteria uji sehingga disimpulkan bahwa pada sebagian besar
variasi kecepatan putar spindel dan variasi bahan mata pahat bebeda
pengaruhnya terhadap kehalusan permukaan Baja EMS 45. Tabel 15
menunjukkan hasil komparasi rataan antar sel dalam kolom yang sama dari
data eksperimen yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa sebagian besar
FObservasi lebih besar dari kriteria uji sehingga disimpulkan bahwa pada
sebagian besar variasi kecepatan putar spindel dan variasi jenis bahan mata
pahat bebeda pengaruhnya terhadap kehalusan permukaan Baja EMS 45 hasil
pembubutan dengan mesin CNC-TU2A.
5. Tabel 8 yang merupakan rangkuman hasil penelitian tingkat kehalusan
permukaan Baja EMS 45 hasil pembubutan dengan mesin CNC-TU2A, dapat
dilihat tingkat kehalusan permukaan Baja EMS 45 pada variasi kecepatan
putar spindel 50rpm dan bahan mata pahat HSS yang paling maksimal 2,110,
hal ini karena variasi kecepatan putar spindel dan variasi bahan mata pahat
yang berbeda-beda merupakan suatu interaksi yang baik agar dapat
menentukan tingkat kehalusan
6. Gambar 15 merupakan grafik pengaruh variasi keceptan putar spindel dan
variasi bahan mata pahat terhadap kehalusan permukaan baja EMS 45. Grafik
tersebut dibuat berdasarkan data tingkat kehalusan permukaan benda kerja dari
hasil penelitian. Tingkat kehalusan permukaan yang paling rendah sebesar
0,880 saat perlakuan variasi kecepatan putar spindel 50rpm dan variasi bahan
mata pahat HSS, sedangkan tingkat kehalusan permukaan maksimal sebesar
2,110 ketika perlakuan variasi kecepatan putar spindel 3200rpm dan variasi
commit
to user karena kekerasan bahan mata
bahan mata pahat Karbida, hal
ini disebabkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
pahat dan variasi kecepatan putar spindel akan mempengaruhi ketahanan dan
besarnya gesekan yang terjadi akibat benda kerja dan pahat waktu proses
pembubutan dengan mesin CNC-TU2A.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Penelitian
Hasil dari penelitian tingkat kehalusan permukaan Baja EMS 45 yang
dilakukan dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan variasi kecepatan putar spindel terhadap
kehalusan permukaan Baja EMS 45 hasil pembubutan dengan Mesin CNCTU2A, hal ini ditunjukkan pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa
FObservasi = 30,07lebih besar dari FTabel = 6,93 (FObservasi > FTabel) pada taraf
signifikansi 1%. Semakin tinggi kecepatan putar spindel kehalusan semakin
meningkat.
2. Ada pengaruh yang signifikan variasi bahan mata pahat terhadap kehalusan
permukaan Baja EMS 45 hasil pembubutan dengan Mesin CNC-TU2A, hal ini
ditunjukkan pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa FObservasi =
13,06 lebih besar dari FTabel = 9,33 (FObservasi > FTabel) pada taraf signifikansi
1%.
3. Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan variasi kecepatan putar
spindel dan bahan mata pahat terhadap kehalusan permukaan Baja EMS 45
hasil pembubutan dengan mesin CNC-TU2A, hal ini ditunjukkan pada hasil
uji analisis data yang menyatakan bahwa FObservasi = 7,22 lebih besar dari FTabel
= 6,93 (FObservasi > FTabel) pada taraf signifikansi 1%.
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
B. Implikasi
Hasil dari penelitian daya motor tersebut yang didukung oleh landasan
teori yang telah dikemukakan tentang variasi kecepatan putar spindel dan bahan
mata pahat terhadap kehalusan permukaan benda verja, dapat diterapkan ke dalam
beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Implikasi teoritis
2. Implikasi praktis
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh dan implikasi yang ditimbulkan,
dapat disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya yang sejenis sangat baik kalau dianalisa
faktore-faktor atau variabel-variabel lain yang mempengaruhi tingkat
kehalusan permukaan pada proses pembubutan baja EMS 45 dengan
commit to user
mesin CNC-TU2A.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
2. Untuk menghasilkan tingkat kehalusan permukaan yang paling tinggi
dapat dilakukan dengan memilih kecepatan putar spindel 3200rpm dan
bahan mata pahat karbida. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses
produksi.
3. Penelitian ini diharapkan sebagai langkah awal bagi peneliti lain yang
akan mengadakan penelitian yan grelevan di masa mendatang, diharapkan
penelitian ini dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam
melakukan penelitian.
commit to user