Vous êtes sur la page 1sur 28

ASMA

RHENY GIOVANNY
0861050036

Definisi Asma

Gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel


yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Pada orang yang rentan inflamasi ini menyebabkan episode
mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan, dan batuk,
khususnya pada malam hari atau dini hari. Inflamasi ini juga
berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan napas terhadap
berbagai rangsangan (GINA /Global Initiative of Asthma)
Konsensus Nasional Asma Anak (KNAA) 2001: mengi
berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik
sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung
malam/diri hari (nokturnal), musiman, setelah kerja fisis,
serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan
atau keluarganya.

Etiologi

Faktor autonom
Immunologis
Infeksi
Endokrin
psikologis

jenis tatalaksana asma:


I.
II.

Tatalaksana jangka panjang


Tatalaksana serangan asma

I. Tatalaksana
Jangka Panjang

Diagnosis asma anak


Batuk dan/atau mengi
Riwayat Penyakit
Pemeriksaan fisis
Uji Tuberkulin
Tidak jelas asma:
Timbul masa neonatus
Gagal tumbuh
Infeksi kronik
Muntah/tersedak
Kelainan fokal paru
Kelainan sistem kardiovaskuler

Patut diduga asma


Episodik]
Nokturnal/mornig dip
Musiman
Pasca aktivitas fisik
Riwayat Atopi pasien/keluarga
Jika fasilitas ada, periksa peak flow meter
atau spirometer untuk menilai:
Reversibilitas (15%)
Variabilitas (15%)
Berikan bronkodilator
berhasil
Diagnosis kerja: ASMA
Tentukan derajat dan pencetusnya:
Bila asma sering/persisten foto
rongen
Berikan obat antiasma: tidak berhasil nilai
ulang diagnosis dan ketaatan berobat

tidak

Pertimbangkan pemeriksaan:
Fototorak dan sinus
Uji faal paru
Respon terhadap bronkodilator
Uji imunologis
Tdk mendukung
diagnosis lain

Mendukung
diagnosis lain

Diagnosis dan pengobatan sesuai DK


Pertimbangkan asma sbg
peny. penyerta

Bukan asma

Derajat Penyakit Asma (1)

Asma episodik jarang (ringan)


Meliputi 75% dari populasi anak
Serangan asma sekali dalam 4-6minggu
Mengi ringan setelah aktivitas berat
Diantara serangan,tanpa gejala dan uji fungsi paru normal
Terapi profilaksis (obat pengendali tidak diperlukan)

Asma episodik sering (asma sedang)


Meliputi 20% populasi asma anak
Serangan lebih sering, seminggu sekali atau kurang
Mengi pada aktivitas sedang yang dapat dicegah dengan
obat
Uji fungsi paru mendekati normal
Terapi profilaksis biasanya diperlukan

Derajat Penyakit Asma (2)

Asma persisten

Meliputi 5% populasi asma anak


Serangan sering, lebih dari 3 kali seminggu
Uji fungsi paru abnormal
Terapi profilaksis (obat pengendali) harus diberikan

Menentukan Derajat Penyakit Asma


Parameter klinis,
kebutuhan obat,
dan faal paru.

Asma episodik
jarang (Asma
ringan)

Asma episodik
sering (Asma
sedang)

Asma persisten
(Asma berat)

1. Frekuensi serangan

<1x/bulan

>1x/bulan

Sering

2. Lama serangan

<1 minggu

>1 minggu

Hampir sepanjang
tahun, tidak ada remisi

3. Diantara serangan

Tanpa gejala

Sering ada gejala

Gejala siang dan


malam

4. Tidur dan aktivitas

Tidak terganggu

Sering terganggu

Sangat terganggu

5. Pemeriksaan fisis di
luar serangan

Normal (tidak ada


kelainan)

Mungkin terganggu
(ada kelainan)

Tidak pernah normal

6. Obat pengendali anti


inflamasi

Tidak perlu

Non steroid / steroid


hirupan dosis rendah

Steroid hirupan / oral

7. Uji faal paru (diluar


serangan)

PEF / FEV1>80%

PEF / FEV1 60-80%

PEF/FEV1 <60%
Variabilitas 20-30%

8. Variabilitas faal paru


(bila ada serangan)

Variabilitas .15%

Variabilitas >30%

Variabilitas >50%

Kelompok Obat Asma

Obat pereda (reliever) :


meredakan gejala serangan atau
gejala asma yang sedang timbul.
Obat pengendali (controller) :
profilaksis serangan yang diberikan
tiap hari, ada atau tidak serangan/
gejala.

Obat Pereda (reliever)


Nama generik

Nama dagang

Sediaan

Keterangan

Terbutalin

Bricasma, Brasmatic,
Bintasma, Fartolin,
Lasmalin, dll.

Sirup, tablet,
MDI,
turbuhaler

0,05 mg/kgBB/x
tablet 2,5 mg

Salbutamol

Ventolin, Respolin,
Salbuven, Suprasma,
Asmacel, Librentin, dll.

Sirup, tablet,
MDI,
Rotahaler,
Diskhaler

Tablet 2 mg

Orsiprenalin

Alupent

Sirup, tablet,
MDI

Heksoprenalin

Ipradol

tablet

Fenoterol

Berotec

MDI

Trimetokuinol

Inolin

Ped.drop,tablet

Bronsolvan, Kalbron,
Amilex, bronchophylin

Sirup, tablet

Gol. -agonis

Golongan Santin
Teofilin

Obat Pengendali (controller)


Nama Generik

Nama Dagang Sediaan

Keterangan

Gol. Anti-inflamasi nonsteroid

Kromoglikat

Intal-5

MDI

Pulmicort,
inflammide

MDI, Turbuhaler

Meptin

Sirup, tablet, MDI

Volmax

Tablet

Gol. Anti-inflamasi steroid

Budesonid
Gol. -agonis kerja pajang

Prokaterol
Gol. Obat lepas lambat
Salbutamol
Gol. Anti histamin baru
Ketotifen

Zaditen,
Sirup, Tablet
Profilas,
Astifen, Intifen

Gol. Antileukotrin
Zafirlukas

Accolate

tablet

<3 thn: 2x0,5 mg


3 thn: 2x1 mg

Terapi medikamentosa jangka panjang


Asma episodik jarang

Obat pereda: -agonis &/teofilin


(hirupan atau oral) bila perlu
4-6 mg
Obat: dosis/minggu

Asma episodik sering

3x

Tambahkan obat pengendali:


kromoglikat/steroid hirupan dosis rendah
6-8 mg, respons:

Asma persisten

>3x

(-)

(+)

Obat pengendali: steroid hirupan


Obat pereda: -agonis teruskan
6-8 mg, respon:

(-)

(+)

Pertimbangkan penambahan salah satu obat:


-agonis kerja panjang
-agonis lepas terkendali
Teoflin lepas lambat
Anti leukotrien
6-8 mg, respon:

(-)

(+)

Naikkan dosis steroid hirupan


6-8 mg, respon:

(-)

Tambahkan steroid oral

(+)

KIE

Pendidikan/penyuluhan kepada si
penderita:

Penderita mengetahui apa itu asma,


penyebabnya, pengobatan, efek samping obat
dan bagaimana dapat menghindari timbulnya
serangan
Penderita menghindari paparan alergen

Pendidikan terhadap keluarga

Keluarga mengerti apa itu asma, bagaimana


prognosisnya dan dapat berperan serta dalam
penanggulangannya.

Prognosis

Prognosis jangka panjang asma anak


pada umumnya baik.
Sebagian besar asma anak hilang atau
berkurang dengan bertambahnya umur.
70-80% asma anak umur 21 tahun
asmanya sudah menghilang.

II. Tatalaksana
Serangan Asma

Anamnesis

Identitas pasien
Riwayat penyakit

Riwayat perjalanan penyakit

Keluhan utama sesak napas


Adanya riwayat serangan sesak napas
berulang yang kadang menghilang secara
spontan, batuk terutama menjelang pagi
atau malam hari

Riwayat keluarga

Tanda Klinis Serangan Asma

First stage: coryza, udema bronkus,


batuk
Second stage: batuk berdahak, napas
pendek, wheezing (mengi)
Third stage: Severe bronchial spasma:
bunyi napas melemah

Patofisiologi serangan asma


Pencetus
Bronkokontriksi, edema mukosa, sekresi berlebihan
Obstruksi jalan napas
Ventilasi tidak seragam
Ketidakseimbang
an ventilasi dan
perfusi

atelektasis
Surfaktan
Berkurang
Vasokontriksi
pulmonal

Hipoventilas
alveolari

asidosis
PaCO2
PaO2

Hiperinflasi
Kelenturan
Berkurang
Kerja Pernapasan
Bertambah

Derajat Serangan Asma (1)


Parameter
klinis,fungsi
paru,lab

Ringan

Sedang

Berat

Ancaman
henti napas

aktivitas

Berjalan
Bayi:menangis
keras

Berbicara
Bayi: tangis
pendek dan
lemah,
kesulitan
makan

Istirahat
Bayi : berhenti
makan

Bicara

kalimat

Penggal
kalimat

Kata-kata

Posisi

Bisa berbaring

Lebih suka
duduk

Duduk
bertopang
lengan

Kesadaran

Mungkin
teragitasi

Biasanya
teragitasi

Biasanya
teragitasi

Kebingungan

Sianosis

Tidak ada

Tidak ada

Ada

Nyata

Derajat Serangan Asma (2)


Parameter
klinis, fungsi
paru, lab

Ringan

Sedang

Berat

Ancaman henti
nafas

Mengi

Sedang, sering
hanya pada
akhir ekspirasi

Nyaring ,
sepanjang
ekspirasi
.inspirasi

Sangat nyaring,
terdengar tanpa
stetoskop

Sulit/tidak
terdengar

Sesak napas

Minimal

Sedang

Berat

Otot bantu
napas

Biasanya tidak

Biasanya ya

Ya

Gerakan
paradoktorakoabdominal

Retraksi

Dangkal ,
retraksi
interkostal

Sedang,
ditambah
retraksi
suprasternal

Dalam,
ditambah naps
cuping hidung

Dangkal /hilang

Laju napas

meningkat

Meningkat

Meningkat

Menurun

Derajat Serangan Asma (3)


Parameter klinis, Ringan
fungsi paru, lab

Sedang

PaCO2

<45mmhg

<45mmhg

Berat

Ancaman
Henti Napas

Ada
>20mmhg

Tidak ada,
tanda kelelahan
otot napas

Pulsus paradoksus Tidak ada


<10mmhg

Ada 1020mmhg

PEFR atau FE1


Pra b.dilator
Pasca b.dilator

(%nilai dugaan/
>60%
>80%

% nilai terbaik)
40-60%
60-80%

SaO2%

>95%

91-95%

<90%

PaO2

Normal
(biasanta tidak
perlu diperiksa)

>60mmhg

<60mmhg

*Berdasarkan konsensus Nasional Asma Anak

<40%]
<605
Respons <2jam

Pencetus Serangan asma

Alergen
Infeksi
Iritan
Cuaca
Kegiatan jasmani
ISPA
Refluks gastroeousophagus
Psikis

Alur tatalaksana serangan asma pada anak


Klinik/UGD
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awal
Nebulisasi -agonis 1-3x selang 20 menit
Nebulisasi ketiga +antikolinergik
Jika serangan berat nebulisasi 1 kali(+antikolinergik)
Serangan Ringan
(nebulisasi 1x, respon
baik, gejala hilang)
Observasi 1-2 jam
Jika efek bertahan
boleh pulang
Jika gejala timbul lagi
perlakukan sbg
serangan sedang

Boleh Pulang

Serangan Sedang
(nebulisasi 2-3x, respon
parsial
Berikan oksigen
Nilai kembali derajat
serangan, jika sesuai dgn
serangan sedang
observasi di ruang rawat
sehari
Pasang jalur parenteral

Serangan berat
(nebulisasi 3x, respon buruk)
Sejak awal berikan oksigen
saat/diluar nebulisasi
Pasang jalur parenteral
Nilai ulang klinisnya, jika
sesuai dgn serangan berat,
rawat di ruang rawat inap
Foto rongent torak

Ruang Rawat Sehari

Ruang Rawat Inap

Terapi Non Medikamentosa

Waktu serangan

Pemberian O2
Pemberian cairan
Dainase postural
Menghindari paparan alergen

Diluar serangan

Pendidikan
Imunoterapi /desensitisasi

Komplikasi Serangan Asma

Emfisema
Atelektasis
Bronkiektasis
Bronkopneumonia
Kegagalan pernapasan
Kegagalan jantung

Keadaan yang Harus dirujuk

Serangan asma sedang

Memerlukan observasi di ruang rawat sehari (boleh


pulang bila perbaikan klinis stabil)

Serangan asma berat

Memerlukan perawatan diruang rawat inap di rumah


sakit

Vous aimerez peut-être aussi