Vous êtes sur la page 1sur 95

ANALISIS STRATEGI MNC

SKYVISION
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir
Mata Kuliah Manajemen Stratejik

Disusun oleh:

Rhyan Kharisma Adhi


Rinda Nuzla Rahmi
Yossy

120110090064
120310090081
140110090080

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT,


atas segala karunia yang dilimpahkan pada kami, sehingga
atas izin dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Manajemen Stratejik. Makalah ini disajikan
terutama untuk membantu mahasiswa memahami tentang
cara penyusunan suatu perencanaan strategis di mana hal
tersebut menjadi pembelajaran keterampilan yang perlu
dimiliki untuk menjadi profesional di dunia bisnis.
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Dalam makalah ini kami menyajikan manajemen


stratejik yang dilaksanakan oleh perusahaan MNC Skyvision.
Kami sangat berharap semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu para mahasiswa yang sedang mempelajari
mata kuliah manajemen stratejik dan seminar manajemen
stratejik, dan mereka yang menyusun skripsi atau tugas
akhir, serta mereka yang mengadakan penelitian, sehingga
membantu memudahkan mereka.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.

Bandung, Desember 2013


Tim
Penyusun

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KOMPONEN A
A.1. ANALISIS KINERJA DAN POSTUR STRATEGIK
A.1.1. Penjelasan Situasi Saat Ini
A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
A.1.3. Strategic Posture
1.3.1. Current Vision26
1.3.2. Current Mision6
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

1.3.3. Current Objectives


1.3.4. Current Stategies
1.3.5. Current Policies7
A.1.4. Corporate Governance, Business Ethics, CSR7
1.4.1. Corporate Governance7
1.4.2. Business Ethics & Code of Conduct8
1.4.3. Corporates Social Responsibility9
A.2. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
A.2.1. Analisis Fungsi Bisnis
2.1.1. Marketing30
2.1.2. Finance4
2.1.3. Operation4
2.1.4. Human Resource Management5
2.1.5. Management Information System
Intergrasi pada Tabel IFAS7
A.2.2. Value Chain Analysis
2.2.1. Value Chain Analysis (Kompilasi)1
A.2.3. Tangible Intangible Resources & Organisational
Capabilities Analysis2
A.3. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL4
A.3.1. Analisis Lingkungan Makro4
3.1.1. Lingkungan Politik dan Regulasi4
3.1.2. Lingkungan Ekonomi4
3.1.3. Lingkungan Sosial Budaya5
3.1.4. Lingkungan Teknologi5
Intergrasi pada Tabel EFAS
A.3.2. Analisis Lingkungan Mikro
3.2.1. Customer (Market) Analysis
3.2.2. Competitors (Industry) Analysis
3.2.3. Collaborator (Suppliers) Analysis4
A.4. ANALISIS SITUASIONAL PERUSAHAAN
A.4.1. Strategic Factors Analysis Summary
A.4.2. Review Of Mission And Objectives

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

KOMPONEN B PERENCANAAN (FORMULASI) STRATEGI


B.1. PEMETAAN STRATEGI KORPORASI PERUSAHAAN
B.1.1. Strategi Korporasi
1.1.1. Growth / Expansion Strategy
1.1.2. Delay / Stability Strategy
1.1.3. Retrenchment Strategy
B.1.2. Strategi Bisnis
1.2.1. Review Unit Bisnis Strategis
1.2.2. Review Strategi Generik (Porter)
B.1.3. Strategi Fungsional
1.3.1. Marketing Strategy
1.3.2. Strategy in Finance
1.3.3. Strategy in Operation
1.3.4. Strategy In Human Resources Management
i.

Strategy in Management Information System

1.3.5. Strategy in Research and Development


B.2. PENENTUAN ALTERNATIF STRATEGI
2.1. BCG Matriks
2.2. GE Matriks
2.3. TOWS Matriks
B.3. ALTERNATIF STRATEGI-PRO DAN KONTRA
B.4. RANKING STRATEGI TERPILIH
B.5. INTEGRASI STRATEGI PADA KEUANGAN

KOMPONEN C
C.1. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM
C.1.1. Organisation Chart
C.1.2. Job Description
C.1.3. Types Cross Functional

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

C.2. PENJADWALAN PELAKSANAAN PROGRAM


C.2.1. Programs To Be Implemented
C.2.2. People / Departemen Responsible To Implement
Progam
C.2.3. Budget (Proposed Budget For Each Program)
KOMPONEN D EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
D.1. PENGUKURAN KUANTITATIF
D.1.1. Indikator Kinerja Keuangan
D.1.2. Indikator Kinerja Pemasaran
D.1.3. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia
D.1.4. Indikator Kinerja Operasi
D.1.5. Indikator Kinerja Sistem Informasi Manajemen
D.1.6. Indikator Kinerja Penelitian dan Pengembangan

D.2. PENGUKURAN KUALITATIF


D.2.1. Survey Kepuasan Pelanggan
D.2.2. Survey Kepuasan Karyawan
D.2.3. Survey Lainnya
D.3. BALANCE SCORE CARD

KOMPONEN A
ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.1. Analisis Kinerja & Postur Stratejik


A.1.1. Keadaan Perusahaan Saat Ini
PT MNC Skyvision (MSV) adalah pelopor dalam
industri televisi satelit berbayar di Indonesia. Didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1988, MSV mulai memasarkan
layanan TV berbayar berbasis satelit mereka pada
awal tahun 1994 di bawah nama merek INDOVISION.
Sejak tahun 1994, MSV dimanfaatkan C-band
langsung Broadcast Satellite (DBS) layanan analog
menggunakan Palapa C-2 satelit. Kemudian pada
tahun 1997, MSV mengalami perubahan teknologi
radikal dari Palapa C-2 Analog di C-Band untuk
Indostar-I Digital dalam frekuensi S-Band. Indostar-I
satelit secara khusus diluncurkan untuk memenuhi
penyaluran program MSV di Indonesia, dan dikelola
oleh PT. Media Citra Indostar (MCI), sister company
yang juga merupakan anak perusahaan dari Global
Mediacom.
Produk Yang Dihasilkan
Produk MNC Skyvision adalah tv berlangganan
atau yang disebut juga seagai pay tv. Pada awalnya,
Perseron hanya mengeluarkan satu merek yakni
Indovision yang sekaligus juga sebagai pioneer tv
berlangganan saat itu. Saat ini, produk tv berbayar
MSV diperkuat dengan dua merek tambahan yang
disasar untuk dua kalangan berbeda dibandingkan
merek Indovision yang telah ada sebelumnya, yakni
Okevision dan Top TV.

Pasar Yang Dilayani


Tiga merek yang dikeluarkan MSKY meiliki pasar
yang berbeda. Indovison ditawarkan untuk kalangan
menengah ke atas dengan harga yang relatif mahal
tentu dibarengi dengan konten ekslusif yang beragam.
Kemudian Okevision, merek ini
ditujukan untuk
kalangan remaja yang menginginkan hiburan berupa
film dengan jargonnya Bioskop Masuk TV. Sedangkan
Top Tv ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke
bawah dengan konten yang menyesuaikan dengan
harga yang ditawarkan. Sehinggan produk MSKY dapat
dinikmati oleh seluruh segmen di masyarakat baik
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

untuk dewasa, remaja, maupun anak-anak yang


diwakili oleh beragam channel yang ada.
Jangkauan Pemasaran Produk
Dengan dimilikinya satelit tersendiri yang sekaligus
dikelola secara sendiri juga membuat layanan MSV
dapat dinikmati di seluruh wilayah Indonesia dengan
kualitas tayangan terdepan. Oleh karenanya MSV
berusaha menjangkau seluruh masyarakat yang
tersebar di berbagai kepulauan di Indonesia.
Kepemilikan Perusahaan
MNC Skyvision merupakan anak perusahaan dari
PT Global Mediacom, sehingga kepemilikan mayoritas
sahamnya berada di tangan PT Global Mediacom yakni
sebesar 66,47%. Sedangkan kepemilikan saham publik
di MNC Skyvision sebesar 20%. Berikut in adalah
persentase kepemilikan saham dari para pemegang
saham MNC Sky Vision.

Pesaing Perusahaan
Saat ini sudah mulai bermunculan perusahaan yang
masuk ke dalam industri tv berlangganan (Pay TV) ini,
diantaranya adalah PT Indonusa Telemedia (Yes TV), PT
karya Megah Adijaya (Aora TV), First Media, PT Karya Elang
Mahkota Teknologi (Nexmedia). Akan tetapi MNC Skyvision
melalui merek Indovision, Okevision dan Top TV masih
menjadi market leader dalam industri ini. Sementara itu
pesaing utamanya yakni TelkomVision kini telah diakuisisi
oleh CT Corp dari PT Indonusa Telemedia.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan


Tabel 1.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Ratio/Tahun

Tahun 2010

Current Ratio
Quick Ratio
Cash Ratio
Cash Turnover Ratio
Inventory to Net Working Capital Ratio

77%
47%
229%
86,29
-1,28

Debt To Asset Ratio


Debt To Equity Ratio
Longterm Debt To Equity Ratio
Times Interest Earned Ratio

71%
243%
172%
4,52

Receivable Turnover
Inventory Turnover
Working Capital Turnover
Fixed Asset Turnover
Total Asset Turnover
Average Collection Period
Gross Profit Margin
Return On Investment
Return On Equtiy
Earning Per Share
Net Profit Margin
Operating Profit Margin
Return On Asset
Price Earning Ratio
Market/Book Ratio

9,83x
5,72x
-9,53x
0,86x
0,46x
37,1 hari
23,20%
4,79%
16,44%
23,6
10%
14,59%
4,79%
-

Sales Growth
Profit Growth

Tahun 2011
Liquidity Ratio
61%
45%
160%
49,92
-0,41
Leverage Ratio
72%
260%
163%
1,06
Activity Ratio
7,38x
9,03x
-4,85x
0,95x
0,50x
49,4 hari
Profitability Ratio
24,17%
1,89%
6,82%
10,5
3,75%
6,16%
1,89%
Book To Market Ratio

Growth Ratio
33,83%
23,09%
38,13%
-55,49%

Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-1 : Liquidity


Ratio
Implikasi Terhadap

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tahun 2012
120%
75%
148%
66,48
2,25
54%
118%
72%
1,19
7,9x
3,65x
11,28x
0,97x
0,48x
45,9 hari
26,97%
1,65%
3,62%
12,4
3,4%
5,07%
1,65%
149
18,5
37,73%
25,26%

Prosentasi
(Peningkatan/P
enurunan)

Arti Rasio

Current Ratio
Current Asset :
Current
Liabilities
201020112011
2012
-16%
59%

Mengindika
sikan
kemampua
n
perusahaa
n dalam
membayar
hutang
jangka
pendeknya
mengguna
kan aset
jangka
pendek.

LIQUIDITY RATIO
Terjadi penurunan di tahun
2011 dari tahun 2010, hal
ini mengindikasikan
menurunnya kemampuan
perusahaan dalam
membayar hutang jangka
pendeknya dengan
menggunakan aset jangka
pendek. Terjadi
peningkatan di tahun 2012
dari tahun 2011, ini baik
bagi perusahaan karena
perusahaan semakin baik
untuk membayar hutang
jangka pendeknya.

Quick Acid Ratio


Current AssetInventory
Current
201020112011
2012
-2%
20%

Mengindika
sikan
kemampua
n
perusahaa
n dalam
membayar
hutang
jangka
pendeknya
mengguna
kan aset
jangka
pendek
yang lebih
lancar

Terjadi penurunan di tahun


2011 dari tahun 2010, hal
ini mengindikasikan
menurunnya kemampuan
perusahaan dalam
membayar hutang jangka
pendeknya dengan
menggunakan aset jangka
pendek yang lebih
lancar.Terjadi peningkatan
di tahun 2012 dari tahun
2011, ini baik bagi
perusahaan karena
perusahaan semakin baik
untuk membayar hutang
jangka pendeknya

Cash Ratio
Cash +
Marketable
Securities
Current
201020112011
2012
-69%
-12%

Melihat
sejauh
mana
kemampu
an
perusahaa
n untuk
melunasi
utangutangnya
dengan
mengguna
kan kas
yang
dimilikinya

Terjadi penurunan baik dari


tahun 2010-2011 dan
2011-2012, hal tersebut
menginsikasikan bahwa
penggunaan kas
perusahaan untuk
melunasi hutangnya
semakin buruk.

Menunjukk
an
efesiensi
perusahaa
n dalam
mengguna
kan kas
untuk
menghasilk
an
penjualan

Terjadi penurunan ratio di


tahun
2010-2011,
mengindikasikan
bahwa
perusahaan
tidak
memaksimalkan kas yang
dimilikinya
untuk
menghasilkan
penjualan.
Tetapi di tahun 2011-2012.
terjadi
peningkatan,
mengindikasikan
bahwa
perusahaan
mulai
mengoptimalkan kas yang
dimilikinya
untuk
menghasilkan penjualan.

Cash Turn Over


(Sales : Cash)
201020112011
2012
-42,15%
33,17%
20102011
68%

20112012
653%

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Perusahaan Bila
Rasio
Meningkat/Menuru
Semakin meningkat,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
operasional
perusahaan menjadi
lebih baik. Efek
jangka menengah
untuk perusahaan
yaitu beban hutang
lancar yang dimiliki
perusahaan semakin
berkurang. Efek
jangka panjang bagi
perusahaan yaitu
kepercayaan para
kreditur semakin
meningkat.
Semakin meningkat,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
operasional
perusahaan menjadi
lebih baik. Efek
jangka menengah
untuk perusahaan
yaitu beban hutang
lancar yang dimiliki
perusahaan
semakin berkurang.
Efek jangka panjang
bagi perusahaan
yaitu kepercayaan
para kreditur
semakin meningkat.
Semakin
meningkat, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
tidak adanya kas
yang tidak terpakai.
Efek jangka
menengah yaitu,
beban hutang
lancar menjadi
berkurang. Efek
jangka panjangnya
yaitu kepercayaan
kreditur untuk
meminjamkan
kasnya menjadi
meningkat.
Semakin lambat
perputaran kas,
semakin buruk. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
kas yang digunakan
tidak optimal. Efek
jangka
menengahnya yaitu
tidak terdongkraknya
pendapatan oleh
kas. Efek jangka
panjangnya yaitu
pembiayaan

operasional jangka
panjang perusahaan
menjadi terhambat

Prosentase
(Penurunan/
Peningkatan
)

Arti
Rasio

Interpretasi atas rasio


yang dicapai

LIQUIDITY RATIO
Inventory to
Net Working
Capital
Inventory
Current
AssetCurrent
Liabilities
201020112011
2012
68%
653%

Mengukur
kemampu
an
perusaha
an unutuk
membiay
ai
persediaa
n dari
modal
kerja
bersih
yang
tersedia.

Baik di tahun 2010-2011


dan
2011-2012
terjadi
peningkatan rasio cukup
signifikan,
ha
ini
mengindikasikan
kemampuan
perusahaan
untuk
membiayai
persediaan dari modal kerja
bersih
yang
tersedia
semakin baik. Akan tetapi
jika dilihat dari nilai rasio
pada tahun 2011 dengan
persentase 225% (di atas
100%)
hal
tersebut
menunjukkan
jumlah
persediaan
yang
terlalu
berlebih yang dimiliki oleh
perusahaan.

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun
/tetap
Semakin tinggi semakin
baik. Efek jangka
pendeknya
jumlah inventory perusa
haan
dapat mengalami penuru
nan sehingga
memungkinkan terjadiny
a stock out. Efek jangka
menengahnya
likuiditas perusahaan
menurun yang
menyebabkan
menurunnya
kepercayaan supplier
dalam memberikan
pinjaman. Sedangkan
efek jangka panjangnya
perusahaan akan
mengalami
kebangkrutan.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Liquidity Ratio
5
4
3
current ratio
quick ratio

2
Axis Title

cash ratio
1

cash turnover ratio


inventory to NWC ratio

2010

2011

2012

-1
-2

Current Ratio di tahun 2011 menurun 16% dari tahun 2010


dan meningkat 59% pada tahun 2012 dari tahun 2011.
Menurunnya rasio di tahun 2010-2011 karena jumlah hutang
jangka pendek perusahaan yang semakin meningkat yang
tidak diimbangi dengan peningkatan aset jangka pendek.
Akan tetapi di tahun 2011-2012 rasio ini mengalami
peningkatan karena jumlah aset jangka pendek yang dimiliki
perusahaan melebihi hutang jangka pendeknya. Rasio
tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang jangka pendeknya membaik.
Dengan begitu, dampaknya adalah kepercayaan dari para
kreditur
menjadi
meningkat
karena
likuiditas
dari
perusahaan yang meningkat juga.
Untuk Quick Acid Ratio di tahun 2011 terjadi penurunan
sebesar 2% dari tahun 2010 dan meningkat 20% pada tahun
2012 dari tahun 2011. Menurunnya rasio di tahun 20102011 dikarenakan oleh peningkatan jumlah hutang jangka
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

pendek dan penurunan jumlah inventori, sedangkan


meningkatnya rasio di tahun 2011-2012 lebih dikarenakan
peningkatan jumlah aset meskipun inventory mengalami
penurunan. Raaio tersebut menunjukan bahwa kemampuan
perusahaan melunasi hutang jangka pendeknya tanpa
dipengaruhi inventori juga mengalami peningkatan. Dengan
begitu
dampak
secara
berkelanjutan
tumbuhnya
kepercayaan dari para kreditur (pihak yang memberikan
dana).
Untuk cash ratio, terlihat bahwa terjadi sedikit penurunan
masing-masing sebesar 20% dan 7% di tahun 2011 dan
2012. Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah
hutang jangka pendek perusahaan. Ratio tersebut
menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang jangka pendeknya dengan ketersediaan kas yang
dimiliki perusahaan mengalami penurunan. Hal ini juga
dapat mempengaruhi kepercayaan para kreditur.
Untuk cash turnover ratio, terlihat bahwa terjadi
penurunan sebsear 42% dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan
terjadi peningkatan sebesar 33,17% dari tahun 2011 ke
tahun 2012. menurunnya rasio di tahun 2010-2011 lebih
disebabkan oleh ketidakoptimalan penggunaan kas di tahun
2011 untuk menghasilkan penjualan dibandingkan pada
tahun 2010, di tahun 2012 rasio ini mengalami peningkatan
dimana jumlah sales yang meningkat cukup berimbang
dengan peningkatan kas. Rasio ini menunjukan efisiensi
perusahaan dalam menggunakan kas dalam menghasilkan
penjualan yang meningkat. Dengan begitu hal tersebut
menunjukan dampak positif bagi pendapatan perusahaan.
Untuk inventory to net working capital ratio, terlihat
bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan yakni
sebesar 68% dan 653% di tahun 2011 dan 2012. Hal ini
disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah total asset
yang dimiliki perusahaan di tahun 2012. Rasio ini
menunjukan kemampuan perusahaan dalam membiayai
persediaan dari modal kerja bersih yang dimiliki. Dengan
begitu inventory perusahaan dapat menurun jumlahnya.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-2 : Leverage


Ratio

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Prosentasi
(Peningkatan/Pe
nurunan)

Arti Rasio

Interpretasi Atas
Rasio Yang Dicapai

LEVERAGE RATIO
Debt to Asset
Ratio
Total
Liabilities:Total
201020112011
2012
-1,92%
-24,89%

Menunju
kkan
seberapa
besar
proporsi
aset
perusaha
an yang
didanai
melalui
hutang

Pada tahun 2010,


DAR perusahaan
yaitu sebesar 0,54,
pada tahun 2011
sebesar 0,72, dan
pada tahun 2012
sebesar 0,71. Rasio
yang kurang dari 1
ini menunjukkan
bahwa proporsi aset
masih lebih besar
dibandingkan
dengan hutang.

Debt to Equity
Ratio
Total
Liabilities:Total
201020112011
2012
6,9%
-54,39%

Menunjuk
kan
perbandin
gan total
hutang
perusaha
an
dengan
modal
perusaha
an.

Meningkatnya rasio
di tahun 2011-2012
menunjukkan bahwa
total hutang yang
dimiliki perusahaan
lebh besar dari
modal perusahaan.
Akan tetapi di tahun
2011-2012
menurunnya rasio
menunjukkan
komposisi antara
hutang dan modal
yang dimiliki
perusahaan lebih
efisien.

Long -term debt


to Equity Ratio
Longterm
Debt:Total Equity
201020112011
2012
-5,15%
-55,65%

Menunjuk
kan
seberapa
banyak
hutang
jangka
panjang
perusaha
an
dibanding
kan
dengan
modal
perusaha
an

Menurunnya rasio
dari 2010 ke 2011
dan 2011 ke 2012
menunjukkan bahwa
perusahaan
mencoba untuk
mengkompoisikan
hutang jangka
panjang perusahaan
dengan ekuitas yang
dimilikinya secara
lebih efisien.

Times Interest
Earned
EBIT:Interest
201020112011
2012
-76%
12%

Mengukur
kemampua
n
perusahaa
n
memenuhi
beban
tetapnya
berupa
bunga
dengan
laba yang
diperolehn
ya

Menurunya rasio dari


tahun 2010 ke tahun
2011 menunjukkan
bahwa kemampuan
perusahaan untuk
memenuhi ebban
tetapnya menurun.
Akan tetapi diai tahun
2011 ke 2012
mengalami
peningkatan sehingga
kemampuan
perusahaan memenuhi
beban tetapnya
dengan laba yang
diperolehnya semakin
baik.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Implikasi Terhadap
Perusahaan Bila
Rasio
Meningkat/Menurun/T
Semakin kecil atau
rendah, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
beban pembiayaan
aset oleh hutang
berkurang. Efek
jangka menengahnya
yaitu kemungkinan
terbayarnya hutang
semakin besar. Efek
jangka panjangnya
yaitu risiko
kebangkrutan akibat
besarnya proporsi
hutang semakin kecil.
Semakin kecil atau
rendah, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
pendanaan
operasional jangka
pendek oleh ekuitas
menjadi lebih kuat.
Efek jangka
menengahnya yaitu
komposisi hutang
menjadi lebih kecil.
Efek jangka
panjangnya yaitu
kekuatan modal
perusahaan semakin
kuat
Semakin menurun,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
pendanaan
operasional jangka
pendek oleh ekuitas
menjadi lebih kuat.
Efek jangka
menengahnya yaitu
komposisi hutang
jangka panjang
menjadi lebih kecil.
Efek jangka
panjangnya yaitu
kekuatan modal
perusahaan terhadap
hutang jangka panjang
semakin kuat
Semakin besar atau
semakin tinggi nilai
rasio maka semakin
baik. Efek jangka
pendeknya perusahaan
semakin dapat
memenuhi beban tetap
yang harus dibayarkan
dengan laba yang
diperoleh. Sedangkan
efek jangka menengah
dan panjangnya adalah
meningkatnya
kepercayaan investor
bahwa perusahaan
dapat
membayarkan kompen
sasi atas dana yang
ditanamkan ke dalam
perusahaan.-

Leverage Ratio
5
4.5
4
3.5
debt to asset ratio

debt to equity ratio

2.5

longterm debt to
equity ratio

times interest earned


ratio

1.5
1
0.5
0
2010

2011

2012

Untuk debt to asset ratio, terlihat bahwa terjadi


penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan 2012 masing
masing sebesar 1,92% dan 24,89%. Hal ini disebabkan
oleh peningkatan jumlah hutang dan diimbangi dengan
peningkatan jumlah asset yang dimiliki perusahaan. Ratio ini
menunjukan semakin meningkatnya dana pinjaman yang
telah dipergunakan untuk meningkatkan asset perusahaan.
Dengan begitu kekayaan perusahaan meningkat dan dapat
membiayai operasional perusahaan.
Untuk debt to equity ratio, terlihat bahwa terjadi
peningkatan dari tahun 2010-2011 sebesar 6,9% dan terjadi
penurunan sebesar 54,39% di tahun 2011-2012. Hal ini
disebabkan oleh terjadinya peningkatan hutang perusahaan
dan terjadi penurunan dalam equity perusahaan. Ratio ini
menunjukan perbandingan antara hutang perusahaan
dengan modal perusahaan yang bila dilihat maka terjadi
penurunan. Dengan demikian struktur modal pada hutang
perusahaan meningkat dibandingkan dengan modalnya.
Untuk longterm debt to equity ratio, terlihat bahwa
terjadi penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dan 2012.
hal ini disebabkan oleh semakin efisiennya komposis antara
hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan dengan
ekuitas yang dimilikinya.
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Untuk times interest earned ratio, terlibat bahwa terjadi


penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar -76% dan
terjadi peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar
12%. Penurunan rasio di tahun 2011 disebabkan oleh nilai
EBIT yang menurun dan peningkatan di tahun 2012
disebabkan oleh peningkatan nilai EBIT. Ratio ini untuk
mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutupi beban
bunganya. Dengan begitu karena nilai EBIT yang menurun
maka bunga yang dibayarkan perusahaan juga menurun.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-3 : Activity


Ratio
Prosentase
(peningkatan/penu
runan)

Arti Ratio

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio meningkat
/menurun/tetap

Interpretasi
atas rasio
yang dicapai

ACTIVITY RATIO
Receivale
Turnover
Sales
Account
201020112011
2012
-24,86%

7,54%

Inventory Turn
Over
COGS:Average
201020112011
2012

57,78%

Rasio menurun
dari tahun 2010
ke tahun 2011 ini
menunjuukkan
perusahaan tidak
efektif dalam
menghasilkan
penjualan dari
piutang. Akan
tetapi di tahun
2011 ke tahun
2012 mengalami
peningkatan

Mengukur
distribusi atau
perputaran
persediaan
selama kurun
waktu
tertentu.

Rasio
meningkat dari
tahun 2011 ke
tahun 2012
efektivitas
perusahaan
dalam
perputaran
inventori yang
dimiliki
menurun.

Mengukur
berapa
banyak
keuntungan
yang
dihasilkan
oleh setiap
rupiah modal
kerja pada
perusahaan

Baik di tahun
2010-2011 dan
2011-2012 rasio
ini
mengindikasika
n bahwa
perusahaan
semakin efisien
dalam
menggunakan
modal kerja
bersihnya untuk
menghasilkan
penjualan.
Peningkatan rasio
ini
mengindikasikan
bahwa
pemanfaatan
aset tetap
perusahaan
untuk
menghasilkan
penjualan
semakin baik

-59,56%

Working Capital
Turn Over
Sales : (Curent
201020112011
2012
49,09%

Mengukur
efektivitas
penjualan
yang
dihasilkan
oleh setiap
rupiah
piutang
perusahaan

3,32%

Fixed Assets Turn


Over
Sales: Total Fixed
201020112011
2012
9,55%
1,94%

Mengukur
kemampua
n
perusahaan
menggunak
an fixed
asset dalam
menghasilk
an
penjualan

Menurunnya rasio berarti


semakin buruk. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu semakin
menumpuknya piutang
yang tidak dimaksimalkan
untuk penjualan. Efek
jangka menengahnya
yaitu peningkatan
penjualan dari
pemaksimalan piutang
semakin menurun. Efek
jangka panjangnya yaitu
peluang piutang yang
tidak tertagih semakin
besar.
Semakin rendah semakin
buruk. Efek jangka
pendeknya dapat
menurunkan pendapatan
perusahaan. Untuk efek
jangja menengahnya
pertumbuhan laba
perusahaan mengalami pe
nurunan. Sedangkan efek
jangka panjangnya
dengan penuruan yang
terus menerus ,
perusahaan dapat
mengalami
risiko kebangkrutan.
Semakin rendah semakin
buruk. Efek jangka pendek
bagi perusahaan yaitu
tidak ada kontribusi modal
kerja untuk penjualan.
Efek jangka menengahnya
yaitu hasil penjualan tidak
maksimal menghasilkan
profit dikarenakan untuk
menutupi utang lancar.
Efek jangka panjangny
potensi kerugian akibat
utang lancar yang sangat
tinggi semakin besar.
Semakin tinggi semakin
baik. Efek jangka
pendeknya penggunaan
aset tetap untuk
penjualan semakin
efektif, jangka
menengahnya,
penjualan meningkat
dari kontribusi aset
tetap, serta jangka
panjangnya semakin
baiknya kinerja
perusahaan dalam
pemanfaatan aset tetap.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Prosentase
(Penurunan/Penin
gkatan)

Arti Rasio

Interpretasi
atas rasio yang
dicapai

Total Assets Turn


Over
Sales: Total Asset
201020112011
2012
9,35%
-3,86%

Mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menggunaka
n
keseluruhan
aset dalam
menghasilka
n penjualan

Penurunan rasio
di tahun 20112012 berarti
menurunnya
efesiensi rupiah
penjualan yang
dihasilkan oleh
setiap rupiah
yang
diinvestasikan
dalam bentuk
aset perusahaan.

Average
Collection Period
Account
Receivable:
Average Sales per
day
201020112011
2012
33%
-7%

Menguku
r
efektivit
as
perusah
aan
dalam
penagih
an atau
penerim
aan
pembay
aran
atas
piutangn
ya

Peningkata
n di tahun
2011-2012
menunjukk
an
eketivitas
perusahaa
n dalam
penagihan
piutang
atas
penjualann
ya

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun/
tetap

ACTIVITY RATIO

Semakin tinggi semakin


baik. Efek jangka pendek
bagi perusahaan yaitu
penggunaan total aset
untuk peningkatan
penjualan semakin efektif
dan efisien. Efek jangka
menengahnya yaitu
penjualan semakin
meningkat dari kontribusi
penggunaan total aset
yang baik. Efek jangka
panjangnya yaitu
pengeloaan investasi
perusahaan semakin baik.
Semakin rendah
semakin baik.
Implikasinya
perusahaan dapat
memperoleh kas
dari penagihan
piutang atas
penjualannya
semakin cepat dan
perusahaan dapat
menggunakan hasil
penagihannya
tersebut untuk
mendanai aktivitas
operasional lainnya

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Activity Ratio
60
50
40

receivable turnover
inventory turn over

30

working capital
turnover

20

fixed asset turnover


total asset turnover

10

average collection
period

0
2010

2011

2012

-10
-20

Untuk receivable turnover terjadi penurunan sebesar


24,86% di tahun 2011 dan terjadi peningkatan sebesar
7,52% di tahun 2012. Penurunan di tahun 2011 disebabkan
oleh peningkatan sales yang lebih rendah dari peningkatan
recievale yang naik cukup signifikan dibandingkan tahun
sebelumnya, dan peningkatan di tahun 2012 disebabkan
oleh berimbangnya jumlah receivable dengan sales yang
dihasilkan. Rasio ini menunjukkan efektivitas perusahaan
dalam menghasilkan penjualan dari setiap piutang yang
dihasilkan.
Untuk inventory turnover, terlihat bahwa terjadi
peningkatan sebesar 57,78% di tahun 2011 dan terjadi
penurunan sebesar 59,56% di tahun 2012. Peningkatan di
tahun 2011 disebabkan oleh penurunan jumlah inventori
dan peningkatan cost of goods sold. Sementara itu
penurunan disebabkan oeh peningkatan inventori yang
cukup signifikan bila dibandingkan dengan peningkatan cost
of goods sold. Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang
tertaman dalam persediaan berputar pada satu periode.
Untuk working capital turnover, menunjukan bahwa
terjadi kenaikan baik di tahun 2011 dan 2012 sebesar 49,9%
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

dan 3,32%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan


perusahaan. Rasio ini menunjukan berapa banyak penjualan
yang dihasilkan oleh setiap rupiah modal kerja pada
perusahaan.
Untuk fixed asset turnover, terjadi peningkatan baik di
tahun 2011 dan 2011 masing-masing sebesar 9,55% dan
1,94%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan
perusahaan. Rasio ini menunjukan berapa banyak penjualan
yang dihasilkan oleh setiap aset tetap yang dimiliki
perusahaan.
Untuk total asset turnover terjadi peningkatan di tahun
2011 sebesar 9,35% dan terjadi penurunan yang kecil di
tahun 2012 sebesar 3,86%. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan total asset lebih besar dibandingkan
peningkatan penjualan yang terjadi tahun tersebut. Rasio ini
menunjukan berapa banyak penjualan yang dihasilkan oleh
setiap rupiah total asset pada perusahaan.
Untuk average collection period terjadi peningkatan di
tahun 2011 sebesar 33% dan terjadi penurunan di tahun
2012 sebesar 7%. Peningkatan di tahun 2011 disebabkan
oleh peningkatan piutang lebih besar dari peningkatan
penjualan yang terjadi di tahun tersebut, sedangkan
penurunan di tahun 2012 disebabkan oleh rendahnya
perbandingan antara piutang dan penjualan yang dihasilkan
di tahun tersebut dibandingkan tahun 2011. Rasio ini
mengukur berapa rata-rata hari penjualan yang tertanam
pada piutang usaha.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-4 : Profitability


Ratio
Prosenta
se
(Peningkatan/pen
urunan)

Arti Rasio

Interpretasi atas
rasio yang
dicapai

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun/
tetap

PROFITABILITY RATIO
Gross Profit
Margin
Gross Profit :
201020112011
2012
4,19%
11,56%

Menunjukk
an berapa
banyak
margin
yang
memungki
nkan
perusahaa
n untuk
menutup
beban
perusahaa
n dan
masih
dapat
memperole
h profit.

Peningkatan rasio di
tahun 2011 dan
2012 semakin besar
margin yang dapat
dimanfaatkan untuk
menutup bebanbeban perusahaan
dan masih dapat
menghasilkan profit.

Return On
Investment
Earning After Tax :
201020112011
2012
-60%
-12%

Mengukur
seberapa
efektif
perusahaan
mengguna
kan aset
untuk
menghasilk
an
keuntunga
n

Pennuruna rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif
dalam
menggunkan
investasinya
dalam bentuk aset
untuk
menghasilkan
keuntungan.

Return on Equity
Earning After Tax :
Total Equity
201020112011
2012
-58%
-46%

Menunjukk
an tingkat
pengemba
lian dari
investasi
yang
dilakukan
shreholder
s terhadap
perusahaa
n

Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif dalam
menggunkan modal
yang telah
diinvestasikan
untuk menghasilkan
keuntungan

Earning Per Share

Menunjuk
kan
pendapat
an
setelah

Penurunan di tahun
2011 menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk
memaksimalkan

20102011
-55%

20112012
18%

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Semakin rendah semakin


buruk. Efek jangka
pendek bagi perusahaan,
mannfaat dari
peningkatan biaya
operasional semakin
kecil. Efek jangka
menengahnya, profit
perusahaan dapat
berkurang karena
sebagian margin
digunakan untuk
menutupi utang dan Efek
jangka panjangnya utang
lancar maupun utang
jangka panjang yang
dapat ditutupi oleh
margin pendapatan
semakin kecil.
Semakin meningkat
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
investasi yang
dilakukan perusahaan
untuk menghasilkan
keuntungan semakin
efektif dan efisien. Efek
jangka menengahnya
yaitu keuntungan
perusahaan meningkat
dari pemanfaatan
investasi berupa aset.
Efek jangka panjangnya
yaitu kinerja
perusahaan dalam
pengelolaan investasi
perusaahn semakin
baik.
Semakin turun rasio
semakin buruk. Efek
jangka pendek bagi
perusaahan yaitu
pemanfaatan modal
perusahaan untuk
menghasilkan
keuntungan semakin
tidak efektif dan efisien.
Efek jangka
menengahnya yaitu
keuntungan perusahaan
tidak terdongkrak oleh
penggunaan modal. Efek
jangka panjangnya yaitu
berkurangnya kinerja
pengelolaan modal
perusahaan untuk
menghasilkan
keuntungan.
Peningkatan rasio ini
semakin baik.
Implikasinya adalah
investor akan semakin
tertarik dengan

pajak
para
pemegan
g saham
untuk
setiap 1
lembar
saham
yang
dimiliki.

keuntungan
investornya
menurun yang
disebabkan oleh
menurunnya profit.
Sedangkan
peningkatan yang
terjadi di tahun
2012 lebih
disebabkan oleh
meningkatnya profit

Prosentase
(Penurunan/Penin
gkatan)

Arti Rasio

Interpretasi atas
rasio yang dicapai

Net Profit Margin


Net Profit : Sales

Menunjukk
an berapa
banyak
profit
setelah
pajak yang
dihasilkan
setiap
rupiah
pendapata
n

Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2011 menujukkan
bahwa kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan profit
dari setiap rupiah
pendapatan yang
dihasilkan menurun.

Penurunan rasio ini pada


umumnya semakin
buruk. Efek jangka
pendek bagi perusahaan
yaitu manfaat dari
bertambahnya beban
perusahaan semakin
kecil. Efek jangka
menengahnya yaitu
keuntungan yang
diperoleh perusahaan
tidak sebanding dengan
peningkatan beban
perusahaan. Efek jangka
panjangnya yaitu jika
ada investor yang ingin
menanamkan modalnya
terhadap perusahaan,
penilaiannya akan buruk.

Menunjukk
an
kemampua
n
perushaan
dalam
menghasilk
an
keuntunga
n operasi
dibandingk
an dengan
penjualan
yang
dicapai.
Mengukur
kemampua
n
perusahaan
dalam
menghasilk
an laba
dengan
memanfaat
kan aset
yang
dimiliki.

Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2011 menujukkan
bahwa kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan
keuntungan operasi
dari setiap rupiah
pendapatan
penjualan yang
dihasilkan menurun.

Semakin rendah semakin


buruk. Implikasinya bagi
perusahaan adalah
perusahaan semakin
tidak mampu untuk
menghasilkan
keuntungan operasi dari
penjualan yang
dilakukan.

Pennuruna rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif
dalam
memanfaatkan
aset yang
dimilikinya untuk
menghasilkan
keuntungan.

Penurunan rasio ini


semakin buruk.
Implikasinya adalah
aset yang dimiliki
perusahaan tidak
efektif dan efisien
dalam menghasilkan
keuntungan.

20102011
-63%

20112012
-9%

Operating Profit
Margin
Operating
201020112011
2012

-57%

-17%

Retun On Asset
Earning Available
for C/S:Total Asset
201020112011
2012

-60%

-12%

Profitability Ratio

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

perusahaan untuk
memanamkan
modalnya karena
semakin
menguntungkan bagi
mereka.

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Profitability Ratio
30
25
20
15

gross profit margin

ROI

ROE

EPS

NPM

10
5
0
2010

2011

2012

Untuk gross profit margin terjadi peningkatan di tahun


2011 dan 2012 sebesar 4,19% dan 11,56%. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan gross profit yang terjadi baik
di tahun 2011 maupun 2012. Rasio ini menunjukan berapa
banyak margin yang memungkinkan perusahaan untuk
menutup beban-beban perusahaan dan masih dapat
memperoleh profit. Dengan demikian hal tersebut
memberikan
keuntungan
yang
cukup
besar
bagi
perusahaan,
Untuk return on investment terlihat bahwa terjadi
penurunan baik di tahun 2011 maupun 2012 sebesar 60%
dan 12%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan total aset
yang
cukup
signifikan
bila
dibandingkan
dengan
peningkatan profit perusahaan. Rasio ini menunjukan tingkat
pengembalian perusahaan atas pemanfaatan asset yang
dimiliki.
Untuk return on equity terlihat bahwa terjadi penurunan
baik di tahun 2011 maupun 2012 sebesar 58% dan 46%.
Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian dari investasi
yang dilakukan oleh stakeholder terhadap perusahaan.
Sehingga pengembalian investasi menurun.
Untuk earnings per share terlihat bahwa terjadi
penurunan di tahun 2011 sebesar 55% dan terjadi
peningkatan di tahun 2012 sebesar 18%. Penurunan cukup
signifikan lebih disebabkan oleh menurunnya profit di tahun
2011. Rasio ini menunjukkan pendapatan yang diterima oleh
investor dari setiap lembar saham yang ditanamkannya di
perusahaan.
Untuk net profit margin terlihat bahwa terjadi penurunan
baik di tahun 2011 dan 2012 sebesar 63% dan 9%.
Penurunan cukup signifikan lebih disebabkan oleh
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

menurunnya profit di tahun 2011. Rasio ini menunjukkan


berapa banyak profit setelah pajak yang dihasilkan dari
penjualan yang dilakukan perusahaan.

Tabel 2. Interpretasi Kinerja Keuangan-5 : Book To


Market Ratio
Prosentase
(peningkatan/pe
nurunan)

Arti Rasio

Interpretasi atas
rasio yang
dicapai

BOOK TO MARKET RATIO


Price Earning Ratio
Market Price Per
Share : EPS
2012
149

Market/Book Ratio
Market Price Per
Share : BV per
2012

18,5

Menunjukka
n penilaian
pasar
terhadap
sebuah
saham
berdasarka
n
pendapatan
nya
sehingga
menunjukk
an berapa
banyak
investor
bersedia
membayar
untuk
setiap
rupiah
pendapatan

Nilai PER 149


menunjukkan bahwa
harga saham MNC
Skyvision 149 kali
lebih tinggi dari laba
bersih yang
dihasilkannya.

Mengetahui
secara
langsung
nilai pasar
saham
dihargai
dari book
value
saham
tersebut.

Nilai MBV sebesar


18,5 menunjukkan
bahwa hargas
saham MNC
Skyvision di pasar
di nilai 18,5 kali
lebih tinggi
dibandingkan book
value harga saham
tersebut.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menur
un/tetap
Semakin tinggi PER,
semakin mahal harga
sahamnya. Akan
tetapi harga yang
mahal bukan berarti
tidak diminati
investor. Karena PER
juga merefleksikan
tingkat kepercayaan
investor atau pelaku
pasar terhadap
performance saham
tersebut. Jika ada
saham yang
diperdagangkan
dengan PER tinggi,
tetapi tetap diminati
investor artinya
investor atau pelaku
pasar memiliki tingkat
kepercayaan kepada
saham dan atau
perusahaan tersebut.
Semakin tinggi rasio
dibandingkan ratarata industri maka
hal itu menunjukkan
bahwa perusahaan
dapat lebih efisien
menggunakan
asetnya untuk
menciptakan nilai.

Growth Ratio
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2010

2011

2012

-20.00%

Sales Growth
Profit Growth

-40.00%
-60.00%
-80.00%

Untuk sales growth, dapat dilihat baik antara 2009-2010,


2010-2011, dan 2011-2012 terjadi peningkatan penjualan.
Hal ini dibuktikan oleh komitmen perusahaan yang terus
memperbaiki produknya dengan menambah jumlah
distributor sehingga penjualan perusahaan mengalami
peningkatan yang cukup baik dari tahun ke tahun.
Peningkatan penjualan juga dapat terlihat dari pangsa pasar
MSV yang meningkat dan menjadikannya sebagai market
leader.
Untuk profit growth terjadi penurunan profit di tahun
2010-2011 sedangkan sisanya mengalami peningkatan. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya beban penjualan dan
operasional
perusahaan,
dimana
pos
terbesar
pengeluarannya adalah biaya yang dikeluarkan untuk
ekspansi dan promosi. Oleh karenanya pertumbuhan profit
menjadi negatif, dimana saat tahun tersebut perusahaan
berkonsentrasi untuk melakukan segala upaya untuk
meningkatkan pendapatan di tahun ke depan termasuk
dengan adanya kenaikan biaya operasional.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.1.3. Strategic Posture


A.1.3.1. Current Vision

Menyajikan tayangan-tayangan lokal dan internasional


yang bermutu dan bersifat mendidik (edutainment),
tayangan-tayangan hiburan yang sehat (entertainment)
dan tayangan-tayangan lainnya yang bermanfaat bagi
seluruh keluarga.
Mendukung pembangunan nasional di daerah-daerah
yang tidak memperoleh akses informasi dan hiburan
dengan menghadirkan tayangan berkualitas di daerah
tersebut.
Menjadi pilihan pertama pelanggan televisi berlangganan
karena reputasi yang terpercaya dan tayangan-tayangan
yang bermanfaat.

A.1.3.2. Current Mission

Menghadirkan
sebanyak
mungkin
saluran-saluran
eksklusif yang memberikan manfaat maksimal bagi
keluarga Indonesia.
Memperluas jaringan layanan langsung di seluruh
Indonesia untuk memberikan manfaat di seluruh
Indonesia
Memanfaatkan
perkembangan
teknologi
secara
maksimal untuk memberikan nilai tambah yang optimal
bagi para pelanggan.

A.1.3.3. Current Objectives


Sesuai dengan Akta No.66 tanggal 15 Maret 2012,
maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam
bidang penyelenggaran jasa penyiaran berlangganan.
A.1.3.4. Current Strategy
MNC Sky Vision (MSV) adalah pelopor perusahaan
berbasis televisi satelit berbayar di Indonesia. Saat ini MSV
memiliki tiga merek yakni INDOVISION, TopTv, dan Okevision
untuk mencapai semua segmen pasar di Indonesia. Satelit
MSV, jejak Indostar-II memungkinkan piutang program kami
di mana saja di Indonesia.
Menggunakan frekuensi S-band yang paling stabil dan
cocok untuk iklim tropis di Indonesia. Teknologi kompresi
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

digital memungkinkan MSV untuk memberikan kualitas


audio superior dan video. Menggunakan decoder digital kecil
dan parabola Mini (80cm diameter), MSV yang mengatur
perangkat keras sederhana dan mudah untuk menginstal.
MSV saat ini mendistribusikan lebih dari 105 kualitas
unggul lokal dan saluran internasional untuk keluarga
Indonesia, dikategorikan berdasarkan genre mereka seperti
olahraga, berita, film, pengetahuan, anak-anak, agama,
hiburan, hobi / minat khusus dan lagi. Ini ditawarkan melalui
berbagai paket Indovision dan TopTv. Jumlah cabang kantor
MSV mencapai 58 yang tersebar di seluruh kepulauan
Indonesia menawarkan berbagai layanan seperti Customer
Care, maintance Hardware, dan banyak lagi.
Layanan distribusi TV MSV berkualitas tinggi dengan
adanya decoder digital dan parabola mini. Dengan
memanfaatkan
teknologi
digital,
MSV
akan
terus
memberikan distribusi televisi standar yang tinggi,
mencerminkan kualitas kelas dunia.
A.1.3.5. Current Policy

CSR

Dividend Policy

Perseroan merencanakan akan membayar dividen


tunai kepada seluruh pemegang saham sekurangkurangnya satu kali dalam setahun dengan jumlah 35%
dari Laba bersih Tahun Berjalan mulai tahun buku 2012,
dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau
tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak
dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Tahun
2012 PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) menyepakati
pembagian keuntungan (dividen) tunai senilai Rp 28,3
miliar atau Rp 4 per saham. Angka ini diambil 34,5
persen dari laba perusahaan di 2012 sebesar Rp 81,8
miliar.

A.1.4. Corporate Governance, Business Ethic &


A.1.4.1. Corporate Governance
Sepanjang tahun 2012 PT MNC Sky Vision Tbk. (MSV/
Perseroan) secara berkesinambungan telah melakukan
upaya untuk memastikan bahwa kelima prinsip GCG yaitu
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi
serta Kewajaran dan Kesetaraan, telah diintegrasikan di
seluruh kegiatan usaha.
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Memaksimalkan nilai perusahaan melalui penerapan


prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.

Meningkatkan kinerja Perseroan dan daya saing melalui


manajemen yang bersih dan transparan.

Menciptakan lingkungan kerja yang


Perseroan, karyawan dan masyarakat.

Mendukung
nasional.

investasi

dan

sehat

pertumbuhan

bagi

ekonomi

A.1.4.2. Business Ethic & Code of Conduct


Perseroan menerapkan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, independensi, keadilan dan tanggung jawab
sebagai dasar kode etik dan perilaku bisnis Perseroan.
Equal Employment Opportunity
Perusahaan
berkomitmen
penuh
dalam
melaksanakan kesempatan kerja yang sama. Rencana
pembangunan karyawan itu selalu didasarkan pada
keterampilan dan kinerja. Perusahaan bersama-sama
dengan karyawan harus membuat dan memberikan,
inovatif, adil dan menyukai tempat kerja produktif bagi
keberhasilan organisasi serta untuk pengembangan karir
dan kesejahteraan semua karyawan. Tindakan terhadap
karyawan yang membuat laporan tentang lapangan kerja
yang tidak adil , dilarang .
Diskriminasi , Pelecehan dan Intimidasi
Keragaman karyawan adalah kepentingan dalam
mencapai visi Perseroan sebagai perusahaan media
terpadu yang terkemuka. Perusahaan bertekad untuk
mendukung praktek-praktek non - diskriminasi dan
menghormati semua agama dan praktik keagamaan
untuk semua karyawan .

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Perusahaan melarang segala bentuk pelecehan atau


intimidasi, baik yang dilakukan oleh atau terhadap
seorang manajer, rekan kerja, pelanggan, vendor
ataupun pengunjung. Diskriminasi dan pelecehan, entah
berdasarkan ras, jenis kelamin, warna kulit, agama, asalusul kebangsaan, status kewarganegaraan, usia, jenis
kelamin, cacat, status perkawinan, orientasi seksual, asal
keturunan, status veteran atau status sosial ekonomi,
tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan budaya
perusahaan dalam menyediakan tempat kerja yang
terhormat, profesional dan bermartabat .
Sebuah Tempat Kerja Aman dan Bebas Narkoba
Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja
bebas narkoba yang sehat dan produktif . Untuk menjual,
mendistribusikan , menggunakan atau berada di bawah
pengaruh obat-obatan terlarang di tempat kerja ,
dilarang .

A.1.4.3. CSR
MSV selalu mengedepankan etik dalam kegiatan
usahanya dan menjalankan nilai-nilai kepatutan yang
berlaku, dengan menyelenggarakan program-program
tanggung jawab sosial perusahaan. Program-program
tersebut mengacu pada prinsip berkelanjutan, sarat manfaat
serta memberikan dampak luas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
People
Management : GCG & Code of conduct (terlampir di atas)
Training and Development : Recruitment, Training,
Leveraging and Support, keterlibatan komunitas dengan
kegiatan karyawan.
Donor Darah
Sunatan Massal HUT MCOM
Santunan Anak Yatim
Beasiswa Karyawan
Indonesia Tanah Airku
Planet

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Responsible Sourcing : Supply Chain Management,


Mengatasi Masalah Terkait Lingkungan, diantaranya :
Penanaman 1000 Pohon
Profit
Product Responsibility : Product Quality and Quality
Management, Responsiveness and Customer Service,
Usability (menciptakan satu produk dengan banyak
kegunaan), Recycling End-of-Life Products.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.2. Analisis Lingkungan Internal


Analisis lingkungan internal dilakukan dengan meninjau
faktor-faktor yang ada di dalam perusahaan yang
merupakan kekuatan dan kelemahan dari perusahaan
tersebut.
Data
internal
perusahaan
meliputi
tiga
sumberdaya yang dimiliki perusahaan yaitu sumberdaya
manusia,
sumberdaya
keuangan
dan
sumberdaya
pemasaran.
A.2.1 Analisis Fungsi Bisnis
A.2.1.1. Marketing
Analisis pemasaran yang kami lakukan berdasarkan
pada konsep marketing mix yang terdiri dari product, price,
place, promotion, people, process, dan phisycal evidence.

Produk
Kekuatan
MNC Sky Vision merupakan pelopor tv berlangganan di
Indonesia, saat ini MNC Sky Vision memiliki satelit direct
to home (DTH) yaitu indostar II dengan penggunaan
kompresi MPEG-4 sehingga mampu menyiarkan lebih dari
160 saluran dan tahan terhadap perubahan cuaca iklim
tropis sehingga memiliki jangkauan keseluruh Indonesia
meliputi 13.700 pulau dan lebih dari 9.8 juta km persegi.
MSV juga memiliki jumlah saluran eksklusif terbanyak
yang tidak dimiliki oleh pesaing lain yaitu total 26
saluran
eksklusif
yang
berkualitas
dimana
17
diantaranya adalah saluran lokal yang diproduksi oleh
MNC. Bahkan 40% dari saluran Top 20 sepanjang tahun
2012 adalah saluran eksklusif MSV.
MNC Sky Vision memperkuat strategi merek dengan
meluncurkan dua merek tambahan dengan segmen yang
berbeda dari Indovision yang ditargetkan untuk
menengah keatas yang tinggal di kota kota besar di
Indonesia. Top tv sebagai produk dengan harga lebih
terjangkau untuk keluarga menengah kebawah yang
tinggal di daerah daerah maupun wilayah yang tidak
terjangkau oleh TV terestrial dan OK vision untuk kaum
muda yang membutuhkan tayangan film dan hiburan
sesuai slogannya bioskop masuk rumah. Produk MSV
sendiri fokus terhadap TV berlangganan, berikut
kelebaran dan kepanjangan dari produk MSV:
Tabel Product Mix

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

KELEBARAN PRODUK
PAY TV
Susu
INDOVISION

Jenis Produk
Kedalaman
Produk

TOP TV
OKEVISION

Kelemahan
MSV fokus terhadap satu produk saja yaitu Pay TV
sedangkan para pesaingnya telah mampu menyediakan
produk Pay TV dan juga layanan jaringan internet.
Sehingga menjadi kelemahan bagi MSV yang tidak
mampu memenuhi permintaan pasar terhadap pay tv
berlayanan internet.
Unsur utama marketing mix adalah Produk. Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk diperhatikan, penggunaan, atau konsumsi
yang bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Keputusan produk umumnya didasarkan pada nama
merek, Fungsi, Style, Kualitas, Keselamatan, Packaging,
Perbaikan dan Dukungan, Garansi , aksesoris dan Jasa.
Atribut-atribut produk dapat dimanipulasi tergantung
pada apa yang diinginkan target pasar. Juga, pelanggan
selalu mencari hal-hal baru dan lebih baik, itulah
sebabnya mengapa pemasar harus meningkatkan
produk yang sudah ada, mengembangkan yang baru,
dan menghentikan produk lama
yang tidak lagi
dibutuhkan atau diinginkan oleh customer. Pada bagian
ini, perlu dijelaskan mengenai lini produk MNC Sky Vision
yang mencakup kelebaran dan kedalaman produk. Untuk
mengetahui tingkat kelebaran dan kedalaman produk
MNC Sky Vision, secara singkat telah kami rangkum
kedalam tabel dibawah ini. MNC Sky Vision memiliki 3
jenis layanan TV berlangganan yaitu Indovision, Top TV,
dan OK vision.

Price
Kekuatan
Produk MSV yang telah terbagi berdasarkan segmen yang
berbeda membuat MSV mampu menggapai konsumen
disetiap lapisan segmen tersebut
INDOVISION
Package
s
Super
Galaxi
(75
channel)
Venus

Price
(000)
249/
bulan

OKEVISION
(additional)

TOP TV
Packag
es

Price
(000)

Basic

85/bulan

Add.
sport

75/bulan

149/bula

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Packa
ges
Studio
1
Studio
2
Studio

Price
(000)
75/bulan
35/bulan
30/bulan

(45
channel)

Galaxi
(58
channel)

179/bula
n

Mars
(37
channel)

149/bula
n

3
Studio
4
Studio
5
Studio
6
Studio
7
Studio
8

55/bulan
20/bulan
130/bulan
110/bulan
75/bulan

Kelemahan
MSV bertahan pada harga yang ditetapkan tidak
terpengaruh oleh kompetitor yang melakukan adu harga
murah.

Place
Kekuatan
MSV melakukan gebrakan dengan membuka 31 kantor
cabang di 31 kota besar di Indonesia, sehingga jumlah
seluruh kantor cabang menjadi 40 kantor di 40 kota.
Tahunn 2012 MSV melakukan perluasan penjualan dan
layanan teknis di 23 kota kota baru diseluruh Indonesia
terutama di kota kota baru yang perekonomiannya
mulai menggeliat. Hingga saat ini MNC Sky Vision
memiliki 85 kantor cabang. Perluasan ini menjadi
kekuatan MSV untuk tetap memperkuat merknya untuk
mencapai konsumen.
Kelemahan :
Kantor cabang yang dimiliki MSV hampir di 40 kota
menjadi kelemahan bagi MSV karena tidak semua
wialyah yang ada di Indonesia yang mudah diakses. Hal
ini dapat meningkatkan distribution price dan juga
menjadi cost bagi MSV sehingga meningkatkan beban
yang dapat mempengaruhi competitive price.

Promosi
Kekuatan
MSV melakukan kampanye pemasaran seperti beriklan di
berbagai media termasuk televisi FTA, radio, surat kabar
dan majalah. Hingga saat ini MSV juga terus melakukan
aktivitas pemasaran yang sangat agresif untuk
menunjang program akuisisi pelanggan baru maupun
program loyalty diantaranya:
Mall Launch event untuk Indovision HD dan Okevision.
Program experiential marketing
CNN Journalist Competition (September 2012).

People
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Kekuatan
MSV mengimplementasikan berbagai macam program
pendidikan dan pelatihan seperti mendayagunakan Learning
channel yaitu saluran pembelajaran khusus bagi karyawan
dalam bentuk komunikasi langsung secara interaktif.
Proses
Kekuatan
Dalam proses penyampaian layanan, MNC skyvision
menyusun serta menerapkan strategi dan kebijakan di
direktorat Subscriber Management
untuk memastikan
layanan prima bagi pelanggan dengan mengutamakan first
call resolution serta tingkat layanan yang telah ditetapkan
sehingga layanan purna jual dapat berjalan baik. Selain itu
MSV juga memberikan pelayanan teknis yang lebih cepat
dan lebih akurat melalui lebih dari3400 teknisi yang bekerja
di 85 kantor MSV yang tersebar diseluruh Indonesia.
Kelemahan
Implementasi aftersales services tidak sesuai target, terlihat
dari banyaknya komplain dari para pelanggan MSV yang
beredar di internet
Physical Evidence
1.
Decoder
Digital Merupakan
alat
untuk
mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk
semula, sehingga bisa di nikmati oleh pelanggan.
2.
Viewing Card (Kartu Tayang) - kartu ini dibutuhkan
penlanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode
tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
3.
LNB-F
4.
2 F Konektor
5.
Kabel 20 Meter
6.
Remote Control
7.
Dish (Parabola Mini) dengan diameter 80 cm
A.2.1.2. Finance
Obtaining fund
Hingga saat ini sumber pendanaan yang dimiliki oleh PT Mas
oem Farma terdiri dari hutang dan
modal sendiri. aktifitas
pendanaan MSV memperoleh kas bersih sebesar Rp886,7
miliar atau meningkat dari Rp47,2 miliar pada tahun 2011.
Sebagian besar dana diperoleh dari penawaran umum
saham perdana sebesar Rp1,24 trilliun.
Allocating Fund (Investing Decission)
Dana dari hasil dari penawaran umum yang akan diterima
mnc skyvision, setelah dikurangi seluruh biaya biaya emisi
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan


penawaran umum, akhirnya menggunakan Rp460 miliar
untuk membayar utang pihak berelasi, utang bank, dan
biaya bunga adalah sebagai berikut:
1. Sekitar 70% akan digunakan sebagai belanja modal
untuk pembelian peralatan penyiaran (dekoder,
antena, kartu tayang) dan peralatan penunjang
penyiaran
antara
lain
adalah
compression
equipment,head-and,fasilitas uplink dan lain lain.
2. Melunasi sejumlah pinjaman dari PT Bank Rakyat
Indonesia sebagai pihak yang tidak terafiliasi dengan
mnc skyvision sebesar Rp 50 miliar dengan tingkat
bunga 7.21% pertahun. Pinkaman ini digunakan untuk
modal kerja mnc skyvision dan dijamin dengan
deposito yang dimiliki oleh PT Global Mediacom
sebesar Rp 52.632 miliar
3. Melunasi sejumlah pinjaman ke PT Global Mediacom
sebesar Rp 10 miliar dengan tingkat bunga 8 per
tahun dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat
diperpanjang yang digunakan untuk modal kerja mnc
skyvision dan tidak memiliki jaminan.
4. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, antara lain
untuk penarikan dan rekondisi dekoder dan perbaikan
fasilitas kerja di mnc skyvision sendiri.
Operation (Dividend Policy)
MNC Skyvision merencanakan akan membayar dividen
tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun dengan jumlah 35% dari Laba
bersih Tahun Berjalan mulai tahun buku 2012, dengan tetap
memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan
Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan.

A. 2.1.4. Human Resource Management


Human resource planning
Kekuatan
Perencanaan karyawan yang diterapkan oleh MSV sudah
terprogram dengan sangat baik. Karena MSV bersinergi
dengan group hiring MNC media.
Recruitment
Kekuatan
MSV bersinergi dengan group hiring mnc media untuk
memanfaatkan program recruitment yang diselenggarakan
dan aktif dalam mengikuti job fair dan mendayagunakan
situs online Job MNC untuk menemukan kandidat
berkualitas.
Selection
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Kekuatan
Dengan adanya rekrutmen yang tersinergi disertai
pendayagunaan situs online Job MNC maka seleksi karyawan
pun
menjadi
berkualitas
dimana
karyawan
yang
berkualitaslah yang lolos dalam seleksi. Selain itu, hasil
seleksinya dapat memilih karyawan yang tepat untuk
mengisi jabatan yang tepat pula.
Placement
Kekuatan
Penempatan karyawan telah diposisikan dengan tepat.
Proses rekrutmen dan seleksi yang tepat menghasilkan
penempatan yang tepat pula.
Orientation
Kekuatan
Manajemen SDM MSV merupakan satu hal yang amat
penting bagi perusahaan. Oleh karenanya MSV melakukan
proses orientasi pada para karyawannnya agar tugas yang
dilakukan masing-masing karyawan nantinya dapat berjalan
dengan baik.
Training and Development
Kekuatan
Pendayagunaan learning channel sebagai saluran khusus
untuk pembelajaran karyawan dalam bentuk komunikasi
langsung dan interaktif seperti pelatihan pengetahuan
produk dan prosedur instalasi/ penarikan peralatan untuk
teknisi
MSV melaksanakan program pelatihan kepemimpinan dan
kompetensi bersama dengan group training MNC media
maupun pihak lain. Sehingga standar training dan
development yang diadakan oleh MSV sudah berstandar
MNC media.
Kelemahan
Training and development yang diberikan terhadap karyawan
tidak ada pengususan untuk pelatihan pada tingkatan
manajerial.
A.2.1.5. Management Information system
Kekuatan
Sistem informasi management yang diimplementasikan
sudah mampu mendukung kebutuhan informasi baik dilevel
operasional, manager, dan juga strategical dilihat dari
kesuksesan Global media com dalam menjalankan sistem
informasi apalagi MSV merupakan perusahaan yang
berbasis
teknologi
sehingga
integrasi
antar
level
manajemennya berjalan sangat baik. Selain itu MSV juga
memiliki sistem management pelanggan yang menyediakan
informasi terkait penyediaan, penjualan, dan pemasaran
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

persediaan penjadwalan pemasangan, akuntansi dan pajak


dan call centre.
.Tabel 8. IFAS, Kekuatan
Faktor Strategis
Internal

Weig
ht

Ratin
g

Scor
e

Explanation

Jangkauan Produk

0.11

0.55

Produk MSV memiliki 3 merek yang


diperuntukkan untuk segmen yang
berbeda-beda sehingga MSV dapat
memenuhi permintaan masyarakat
dari segmen yang berbeda tersebut

Saluran distribusi
yang
luas
dan
komprehensif

0.11

0.44

0.06

4.5

0.27

MSV
memperkuat
jaringan
distribusi dan layanan pelanggan
dengan membuka 85 cabang yang
tersebar diseluruh indonesia. selain
itu sejak tahun 2009 MSV memiliki
satelit baru yaitu indostar II dengan
dengan kapasitas saluran lebih
banyak sehingga lebih mampu
mendistribusikan lebih dari 160
saluran
Reputasi adalah salah satu sumber
daya berwujud yang signifikan
untuk MSV dimana MSV merupakan
market Leader yang memiliki
pangsa pasar 71%. Ditambah lagi
MSV merupakan pemegang lisensi
tayangan TV berlangganan melalui
satelit yang pertama di Indonesia.

Metode pemasaran
yang komprehensif

0.07

0.28

Infrastruktur
terdepan

0.1

0.5

Supply chain

0.03

0.12

Strength

Positif
persepsi
reputasi
perusahaan

Meluncurkan
3
merek
tv
berlangganan
yaitu
indovision,
okevision, dan top tv untuk segmen
yang
berbeda
adalah
stategi
pemasaran yang sulit ditiru oleh
para pesaingnya.
MSV adalah satu satunya
perusahaan TV berlangganan yang
memiliki
satelit
sendiri
yang
bernama Indostar II dengan lisensi
eksklusif frekuensi Sband yang
tahan terhadap perubahan cuaca
iklim
tropis
serta
memiliki
jangkauan keseluruh Indonesia
Sejak tahun 2011 telah dilakukan
pemutakhiran
atas
teknologi
kompresi video dari MPEG 2
menjadi standar MPEG 4. Hal ini
menjadi competitive adantage bagi
MSV. Selain itu MSV memiliki
fasilitas kontrol satelit sendiri untuk
mengontrol kinerja satelit agar
menghasilkan
tayangan
yang
jernih.
MSV melakukan negosiasi dengan
pemasok
peralatan
penerima
(dekoder) untuk menurunkan biaya
agar dapat mengurangi biaya
akuisisi pelanggan.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Total Kekuatan (S)

0.48

2.16

Tabel 9. IFAS, Kelemahan


Faktor
Strategis
Internal

Weig
ht

Rati
ng

Scor
e

Explanation

Rasio
hutang
terhadap
equity
yang tinggi (sangat
leveraged)

0.07

2.5

0.17
5

Laba Bersih dari MSV begitu


merosot
disamping
Biaya
Depresiasi yang juga besar Hal ini
bisa menempatkan MSV dalam
bahaya jika kreditur perusahaan
mulai menuntut pembayaran utang

Cost inefficiency

0.12

2.5

0.3

Kenaikan expense yang lebih besar


dibandingkan revenue yang hanya
37%, berarti proses bisnis yang
dilakukan msv belum efisien.

Kualitas
implementasi
Aftersales
service
masih rendah

0.11

0.22

Dapat dilihat dari masih banyaknya


keluhan
pelanggan
terhadap
layanan tv MSV dan penanganan
yang belum cepat tanggap.

Un-innovatif

0.12

2.5

0.3

Pesaing dari MSV sudah mulai


berinovasi dimana tidak hanya
menyediakan
layanan
tv
berlangganan tapi sudah ditambah
dengan layanan internet.

Riset produk

0.1

1.5

0.15

Belum dibentuk divisi kusus untuk


menangani
research
and
development

Total Kelemahan (W)

0.52

1.24
5

Total Skor

3.40
5

Weakness

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.2.2. Value Chain Analysis

Tabel 11. Analisis Rantai Nilai Perusahaan : Operation


Aktivitas
Operation
Infrastruktur Perusahaan

Penjelasan
MSV membangun infrastruktur dari sisi layanan teknis dengan
mengelola sendiri tenaga kerja teknisi baik untuk
pemasangan maupun layanan purnajual.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Manajemen SDM

Teknologi

Pembelian

MSV belum melakukan pemisahan khusus untuk divisi


pengembangan produk, sehingga rekrutmen khusus untuk
pekerjaan ini belum diadakan. Dari sisi kualitas pelayanan,
MSV merekrut lebih dari 3400 teknisi yang bekerja di 85
kantor Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk
meningkatkan pelayanan pada pelanggan. MSV
mendayagunakan Learning Channel yaitu saluran
pembelajaran khusus bagi karyawan dalam bentuk
komunikasi langsung secarainteraktif. Learning Channel juga
menyiarkan program-program pelatihan secara terjadwal,
misalnya pelatihan pengetahuan produk dan
prosedur instalasi/ penarikan peralatan untuk teknisi.
Frekuensi S-Band yang tahan terhadap perubahan cuaca iklim
tropis serta memiliki jangkauan keseluruh Indonesia meliputi
13.700 pulau dan lebih dari 9.8 juta km persegi. Dengan
kapasitas 10 transponder, Indostar II mampu
mendistribusikan lebih dari 160 saluran berkualitas optimal
untuk keluarga Indonesia.
Untuk pembelian barang dan jasa diatas nilai tertentu, MSV
sudah membentuk tim pengadaan barang lintas direktorat
dan persetujuan prinsip Good Corporate Governance di setiap
pengambilan keputusan bisnis. Total biaya yang dikeluarkan
pada tahun 2012 sebanyak 3,9 miliar rupiah. Dan biaya
asuransi sebesar 10,8 miliar rupiah

Tabel 13. Analisis Rantai Nilai Perusahaan : Marketing and


Selling
Aktivitas
Service
Infrastruktur Perusahaan

Penjelasan

Manajemen SDM

MSV memiliki hampir 10.000 profesional yang berupaya untuk


memastikan bahwa setiap pelanggan memperoleh
layananterbaik di setiap tahap, mulai dari akuisisi, retensi
hingga upselling.
Indovision memiliki Indovision Entertainment Center di
pusat-pusat
perbelanjaan, yang disediakan khusus bagi pelanggan agar
dapat menikmati layanan Indovision dengan nyaman.
Meningkatnya beban penjualan pada tahun 2012 sebesar
261% menjadi
Rp 86 miliar dari Rp23,8 miliar untuk memperoleh pelanggan
baru dan

Teknologi

Pembelian

MSV menerapkan strategi pemasaran baru, yaitu dengan


meminjamkan peralatan kepada pelanggan. Mall Launch
event untuk Indovision HD dan Okevision. MSV juga
memperkuat strategi merek dengan
meluncurkan dua merek tambahan dengan segmentasi yang
berbeda dari Indovision yang menargetkan keluarga kelas
menengah keatas.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

memperkenalkan layanan baru dengan melakukan kampanye


pemasaran seperti beriklan di berbagai media termasuk
televisi FTA, radio, surat kabar dan majalah.

Tabel 14. Analisis Rantai Nilai Perusahaan : Service


Aktivitas
Service
Infrastruktur Perusahaan
Manajemen SDM
Teknologi

Pembelian

Penjelasan
MSV juga membuka layanan teknis di 23 kota-kota baru di
seluruh Indonesia terutama kota kota kecil.
MSV memberikan pelatihan bagi para petugas call center,
sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien.
Perseroan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
kepuasan pelanggan. Survey
kepuasan pelanggan diselenggarakan secara rutin untuk
memastikan bahwa Perseroan dapat terus memperbaiki
kekurangankekurangan yang ada dalam memberikan layanan
kepada pelanggan. CUSTOMER ORIENTED MANAGEMENT ini
membuahkan 10 penghargaan nasional yang kami terima di
tahun 2012
Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp68,3 miliar,
meningkat
sebesar 57% dari Rp43,6miliar di tahun 2011. Kenaikan
tersebut terkait dengan ekspansi usaha Perseroan,
diantaranya pembukaan 23 cabang baru yang mulai
beroperasi pada tahun 2012 sehingga total menjadi 85 kantor
cabang, yang membutuhkan sumber daya lebih banyak
termasuk alat tulis dan peralatan kantor, jasa profesional
serta lisensi.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 15. Value Chain Analysis (Kompilasi)


Infrastruktur Perusahaan Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur
Perusahaan

MSV membangun
infrastruktur dari sisi
layanan teknis dengan
mengelola sendiri tenaga
kerja teknisi baik untuk
pemasangan maupun
layanan purnajual
HRM

MSV menerapkan
strategi pemasaran baru,
yaitu dengan
meminjamkan peralatan
kepada pelanggan.. MSV
juga memperkuat
strategi merek
HRM

MSV mendayagunakan
Learning Channel yaitu
saluran pembelajaran
khusus bagi karyawan
dalam bentuk komunikasi
langsung secara interaktif.

MSV memiliki hampir


10.000 profesional yang
berupaya untuk
memastikan bahwa
setiap pelanggan
memperoleh
layananterbaik di setiap
tahap, mulai dari akuisisi,
retensi
hingga
upselling
Aplikasi
Teknologi

MSV memberikan
pelatihan bagi para
petugas call center,
sehingga mereka dapat
bekerja lebih efisien.

Indovision memiliki
Indovision
Entertainment Center di
pusat-pusat
perbelanjaan, yang
disediakan khusus bagi
pelanggan agar dapat
menikmati layanan
Indovision dengan
nyaman.

Survey kepuasan
pelanggan
diselenggarakan secara
rutin untuk memastikan
bahwa Perseroan dapat
terus memperbaiki
kekurangan kekurangan
yang ada dalam
memberikan layanan
kepada pelanggan

Aplikasi Teknologi
Frekuensi S-Band yang
tahan terhadap perubahan
cuaca iklim tropis serta
memiliki jangkauan
keseluruh Indonesia

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

MSV juga membuka


layanan teknis di 23
kota-kota baru di
seluruh Indonesia
terutama kota kota
kecil.
HRM

Aplikasi Teknologi

Pembelian

Pembelian

MSV membentuk tim


pengadaan barang
lintas direktorat dan
persetujuan prinsip
Good Corporate
Governance di setiap
pengambilan keputusan
bisnis. Total biaya yang
dikeluarkan pada tahun
2012 sebanyak 3,9
miliar rupiah.

Pembelian

Mengeluarkan beban
penjualan pada tahun
2012 sebesar Rp 86
miliar untuk memperoleh
pelanggan baru dan
memperkenalkan
layanan baru

MSV mengalami
peningkatan dalam
beban umum dan
administrasi tercatat
sebesar 57% terkait
dengan ekspansi usaha
Perseroan`

Marketing & Selling

After Sales Services

Operations

A.2.3. Tangible & Intangible Resources Analysis


Tangible & Intengible resources Analysis MNC Skyvision,
dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Tabel 16. TIROCA

Tangible
Resources

Explanation

Financial

Cash Account

yes

yes

piutang

yes

no

CP

Kapasitas meminjam

yes

no

CP

Kemodernan infrastruktur

yes

yes

yes

kestrategisan
cabang

yes

yes

no

TCA

merek dagang

yes

yes

no

TCA

Kecanggihan teknologi

yes

yes

no

TCA

patent

yes

no

Phisical

Technological

Organisational

lokasi

no

Daya saing

TCA

te
s

SCA

CP

keefektifan
strategis

rencana

yes

yes

no

TCA

keunggulan

sistem

yes

yes

no

TCA

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

pengendalian
keunggulan
evaluasi

sistem

yes

no

CP

pengalaman
kapabilitas

dan

yes

yes

no

TCA

kemampuan
dipercaya

untuk

yes

yes

no

TCA

keefektifan tim kerja

yes

no

keterampilan manajerial

yes

yes

no

TCA

keahlian teknis

yes

yes

no

TCA

penciptaan ide kreatif

yes

yes

no

TCA

nama merek

yes

no

CP

yes

no

CP

keandalan produk

yes

yes

kinerja mutu produk

yes

no

CP

pelayanan
yang unggul

yes

no

CP

yes

no

CP

keinovatifan layanan

yes

no

CP

kemampuan
untuk
merekrut,
memotivasi,
dan
mempertahankan
modal SDM

yes

no

CP

Intangible
Resources
Human
Resources

Innovation
creativity

and

Reputation

reputasi
pelanggan

dengan

CP

TCA

Organisationl
Capability
Adaptability
consumer
Product
Development
Process

HRM Process

to

kapabilitas
pengembangan
yang unggul

pelanggan

layanan

A.3 Analisis Lingkuangan Eksternal


A.3.1 Analisis Lingkungan Makro
A.3.1.1 Lingkungan Politik dan Regulasi
Peluang :
Peralihan dari tv analog ke tv digital kini sedang menjadi
program pemerintah yang hangat diperbincangkan. Hal
tersebut
disebabkan
oleh
adanya
International
Telecommunication Union (ITU) melalui the Geneva 2006
Frequency Plan (GE06) Agreement, yang di antaranya telah
menetapkan bahwa tanggal 17 Juni 2015 merupakan batas
waktu untuk negara-negara di seluruh dunia untuk
melakukan migrasi dari penyiaran tv analog ke penyiaran tv
digital. Ini peluang yang baik bagi MSV untuk terus
menjalankan bisnisnya karena sebagai penyedia siaran
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

digital melalui Indovision tentu akan sangat diuntungkan


dengan adanya program peralihan ini.
Ancaman :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor. 52 tahun 2005, tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Berlangganan [34] menunjukkan
penyelenggaraan yang bersifat terbuka dan perizinan
melalui seleksi artinya calon penyelenggara manapun yang
memenuhi persyaratan boleh mengikuti seleksi. Regulasi ini
dapat menjadi ancaman dimana bisa saja sewaktu-waktu
perusahaan dengan modal yang besar dan memenuhi
seluruh kriteria yang disyaratkan untuk masuk ke dalam
industri ini, seperti yang akan dilakukan oleh CT Corp
maupun Viva Group.
A.3.1.2 Ekonomi
Peluang :
Tingkat pertumbuhan pelanggan TV berbayar kian
mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuh ekonomi
Indonesia yang bagus. Kebutuhan masyarakat akan hiburan
dan informasi yang berkualitas juga turut memicu
meningkatnya jumlah pelanggan. Penonton TV mulai
mencari alternatif chanel yang menarik sekalipun harus
merogoh kocek. Kenaikan jumlah pelanggan tersebut jelas
mendongkrak pendapatan pebisnis stasiun televisi berbayar.
Ancaman :
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil secara
tidak langsung dapat mempengaruhi daya beli masyarakat
akan produk ini.
A.3.1.3 Sosial Budaya
Peluang:
Pergeseran gaya hidup membuat tv digital menjadi sebuah
kebutuhan bagi masyarakat. Terelbih dengan adanya 3
segmen berbeda yang ditawarkan sehingga MSV dapat
merangkul semua konsumen berdasarkan segmennya.
Ancaman :
Saat ini masyarakat lebih memperhatikan kepada kuantitas
konten yang diberikan bukan kepada kualitas.
A.3.1.4 Teknologi
Peluang :
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, perkembangan
teknologi menjadi suatu peluang untuk berinovasi karena
MSV memiliki infrastruktur dan sumber daya yang kuat.
Ancaman :

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Perkembangan teknologi akan menjadi ancaman bagi MSV


jika MSV tidak cepat beradaptasi dengan perkembangan
teknologi tersebut.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 17. EFAS, Peluang


Faktor Strategis
Eksternal

Weight

Rating

Score

Explanation

Regulasi
Pemerintah

0.08

0.32

Pertumbuhan
perekonomian
Indonesia

0.15

3.5

0.525

Populasi penduduk
Indonesia
meningkat

0.15

3.5

0.525

Lifestyle
masyarakat
Indonesia

0.16

0.64

Merujuk pada prinsip diversity


of ownership dan diversity of
content sehingga tidak terjadi
monopoli terkait kepemilikan
hak penggunaan frekuensi atau
adanya
hak
ekslusif
atas
sejumlah siaran tertentu
Pertumbuhan pelanggan TV
berbayar yang cukup pesat
adalah karena ekonomi terus
tumbuh sehingga daya beli
masyarakat meningkat
Jumlah penduduk mencapai
245 juta jiwa, GDP perkapita
US$4,300, dan kepemilikan TV
mencapai
35
juta
orang.
Menurut
laporan
media
partners Asia Market pada
2010, angka pertumbuhan TB
berbayar akan berkembang
signifikan menjadi 9% pada
2020, dengan total jumlah
pelanggan
TV
berbayar
mencapai 3,8 juta
Kebutuhan masyarakat akan
hiburan dan informasi yang
berkualitas juga turut memicu
meningkatnya
jumlah
pelanggan
seiring
dengan
peningkatan
kecerdasan
masyarakat yang cenderung
lebih pintar dan kritis dalam
memilih
tayangan-tayangan
yang menurut mereka bagus

Perkembangan
teknologi

0.15

0.60

Total Peluang (O)

0.63

Opportunity

Mulai maraknya LED TV yang


menggunakan teknologi HD,
sehingga menuntut Indovision
sebagai penyedia konten harus
mulai mendukung tayangan HD

2.61

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Tabel 18. EFAS, Ancaman


Faktor Strategis
Eksternal

Weight

Rating

Score

Explanation

Kebijakan
Kemenkominfo
tentang
pelaksanaan
program penyiaran
digital

0.13

0.26

Konsumen
merasa
harus
membayar secara paksa untuk
menikmati
acara
yang
ditawarkan tersebut. Hal ini
merujuk kepada keputusan
konsumen itu sendiri.

Perkembangan
teknologi

0.10

0.20

Pesatnya
perkembangan
teknologi
membuat
MSV
sebagai perusahaan berbasis
teknologi
harus
terus
beradaptasi sehingga tidak
tertinggal dibandingkan para
pesaingnya

Pesaing illegal

0.16

0.32

Ahkir akhir ini banyak


bermunculan
layanan
tv
sejenis yang illegal yang
menawarkan harga yang lebih
murah
karena
membajak
siaran
dari
indovision.
Contohnya
mitravision,
matrixvision

Total Ancaman (T)

0.37

0.78

Total Score

3.39

Threat

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.3.2 Analisis Lingkungan Mikro


A.3.2.1 Consumer (Market) Analysis
Gambar 1. Analisis Konsumen (C1 : Consumer (Market)
Analysis)
Jenis Produk

B2C

Customer
Masyarakat
Korporasi

TV
Berlangganan
Jenis Produk

B2B

Agen/Dealer

TV
Berlangganan

Vision1Tv
Indovisionesia
Dunia Channel
Antennas
,dll. (10000
agen)

Tabel 19. Template Analisis Pelanggan (Pasar)


Perusahaan
Wilayah Pemasaran

Nama Pelanggan
Bisnis

Jenis Produk Yang


Dibeli

Seluruh Kota di
Indonesia
(melalui 9 kantor
cabang utama dan 85
kantor cabang
pembantu)

Masyarakat

TV Berlangganan

Kategori Pelanggan
(Kelas Low,
Medium, High)
Low, Medium, High

Korporasi

TV Berlangganan

Medium, High

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Interpretasi Hasil Analisis :


MNC Skyvision memiliki jangakauan pemasaran yang cukup
luas, dimana produk MSV dapat dinikmati di seluruh wilayah
di Indonesia. MSV melayani pelanggan baik dari segmen
masyarakat rumah tangga maupun pelanggan hotel
berbintang lima yang menggunakan channel Indovision di
kamar-kamarnya. Dengan adanya 3 merek yang berbeda
yakni Indovision, Okevision, dan TopTv , MSV mencoba
menjangkau pelanggannya dalam 3 kategori yang berbeda
dimana Indovision ditargetkan untuk kalangan menengah ke
atas karena harganya yang relatif lebih mahal dan jumlah
channel yang banyak, sedangkan TopTv ditargetkan untuk
masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan strategi
merek tersebut, MSV dapat menjangkau pelanggannya di
setiap level yang berbeda.
Produk MSV bisa didapatkan langsung oleh konsumen secara
langsung (B2C) maupun melalaui distributor atau agen yang
ada (B2B). Saat ini MSV membuka layanan pendaftaran
online untuk berlangganan melalui layanan internet dengan
mengisi form yang telah disediakan pada website resmi
MSV, sehingga masyarakat yang sulit untuk menemukan
distributor atau agen MSV dapat dimudahkan untuk
mendapatkan layanan MSV.
Jadi, dapat disimpulkan MSV berusaha untuk memudahkan
konsumennya untuk mendapatkan produk layanan MSV,
baik dengan jangkauan pemasaran yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia maupun dengan 3 merek yang berbeda
yang menjangkau semua level masyarakat.
MSV juga
memudahkan konsumen dengan membuka pendaftaran
online dan menempatkan agen dan kantor cabang
pembantu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

A.3.2.2 Competitors (Industry) Analysis


1. Threat Of New Entrance
a. Diferensiasi Produk
MSV memiliki saluran ekslusif terbanyak yang tidak
dimiliki pesaing dengan total 26 saluran ekslusif
dimana 17 diantaranya adalah saluran lokal yang
diproduksi oleh MNC sendiri, contohnya adalah MNC
Sport, MNC music, dll.
b. Regulasi Pemerintah
Regulasi pemerintah yang ada belum cukup ketat
sehingga tidak ada pembatasan jumlah pelaku
usaha yang masuk ke dalam industri ini. Yang ada
selama ini hanyalah pembatasan terhadap pelaku
usaha asing yang masuk ke dalam industri ini.
2. Rivalry Among Existing Firms
a. Tingkat Pertumbuhan Industri. Berdasarkan
data yang ada, prospek pertumbuhan industri tv
berlangganan
kian
menjanjikan
dengan
pertumbuhan rata-rata 30%. Dengan semakin
terjangkaunya
paket-paket
yang
ditawarkan
membuat image bahwa tv berlangganan mahal di
mata masyrakat, semakin hilang. Ini terlihat dari
pertumbuhan jumlah pelanggan MSV juga dari
tahun ke tahun yang kian meningkat, yang juga
dialami oleh para pesaingnya.
b. Jumlah Pesaing. Hingga saat ini ada setidaknya
ada 10 perusahaan yang bergerak di industri ini.
Akan tetapi hanya sedikit dari perusahaan yang
produknya dapat dinikmati oleh masyarakat di
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

seluruh
Indonesia,
yakni
Indovision
dan
Telkomvision. Sedangkan sisanya hanya dapat
dinikmati di wilayah tertentu saja, misalnya First
Media yang baru dapat dinikmati di Jakarta.
c. Biaya Keluar dan Masuk Industri. Biaya
investasi yang dikeluarkan untuk masuk dalam
industri ini cukup mahal, karena perushaan harus
menyiapkan infrastruktur yang baik agar layanan
dapat diberikan dengan baik pula terhadap
konsumen, baik dari pengadaan parabola maupun
satelit.
3. Threat of Substitute Product or Services.
Satu layanan yang kini mulai mengancam industri ini
adalah kehadiran IPTV yang merupakan teknologi
terkini
yang
memiliki
beberapa
keunggulan
dibandingkan pay tv, diantaranya adalah internet,
telepon, channel yang lebih beragam, video on
demand, karaoke, dan tv on demand. Akan tetapi
kehadiran IPTV ini kini masih sedikit mengalami
kendala dimana hanya pengguna tertentu saja yang
dapat menikmati layanan ini misalnya adalah
pengguna dari apartemen dan kantor karena
membutuhkan jaringan kabel atau MSAN (MultiService Access Node) serta GPON (Gigabyte Passive
Optical Network) yang belum tentu dimiliki semua
rumah.
4. Bargaining Power of Buyer
a. Jumlah pembeli dalam industri ini sangat potensial,
akan tetapi munculnya perusahaan-perusahaan
yang menawarkan beragam paket membuat
konsumen memiliki hak secara penuh untuk
menentukan pilihannya sesuai kebutuhan dan gaya
hidup mereka.
b. Pilihan pembeli juga dipengaruhi oleh kualitas
layanan yang diberikan serta harga yang
ditawarkan. Ketika layanan menjadi buruk atau ada
pesaing yang memberikan harga lebih murah
dengan kualitas yang sama maka konsumen akan
mudah untuk berpindah ke produk perusahaan lain.
c. Menggunaan tv berlangganan tidak memberikan
manfaat
ekonomis
secara
langsung
pada
konsumennya. Oleh karenanya banyak juga dari
konsumen ketika mereka tidak membutuhkannya
lagi ataupun karena rutinitas mereka sehingga
tidak dapat menikmati layanan yang diberikan
maka
mereka
akan
dengan
sendirinya
menghentikan paket-paket langganan tersebut.
5. Bargaining power of Supplier.
Supplier memiliki kekuatan daya tawar yang relatif
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

tinggi, dimana supplier dapat memutuskan apakah


bekerja sama dengan perusahaan atau tidak.
6. Relative power from other Stakeholders
Kekuatan pemerintah dalam industri ini cukup kuat,
dimana ketika perusahaan menerbitkan regulasi baru
terutama mengenai perizinan dan pembatasan jumlah
pelaku usaha maka beberapa perusahaan akan tidak
bisa masuk ke industri ini atau bahkan keluar dari
industri ini.
Tabel 20. Analisis Kekuatan Dalam Industri
Forces
Threat of New
Entrances
Rivalry Among Existing
Firms
Threat of Substitute
Product or Services

Rating
High

Logic
Pendatang baru memerlukan modal yang besar
untuk masuk ke dalam industri ini.
High
Jumlah pesaing dalam industri ini banyak dan
pesaingnya pun beragam.
High
Loyalitas pelanggan Pay TV rendah, adanya produk
pengganti dengan harga yang kompetitif meskipun
kualitas lebih rendah.
High
Perusahaan dalam industri ini menawarkan produk
yang sejenis sehingga konsumen dapat memilih
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
mereka.
High
Banyakya pesaing dalam industri membuat
supplier dapat memilih perusahaan mana yang
akan dipasoki kebutuhannya.
Medium
Kebijakan pemerintah terhadap industri ini tdak
ketat.
Industri ini berbasis teknologi sehingga perkembangannya sangat pesat,
karena di industri ini sudah banyak pelaku usaha yang terlibat dalam
industri. Pendatang baru pun dapat dengan mudah masuk ke industri ini
dengan sumber daya yang cukup. Oleh karenanya pembeli dan supplier
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perusahaan dalam industri ini.
Pemerintah pun secara tidak langsung mempengaruhi berjalannya
perusahaan dari sisi regulasi.

Bargaining Powers of
Buyers

Bargaining Powers of
Suppliers
Relative Power of
Stakeholders
Kesimpulan

2. Strategic Groups
Gambar 2.

V
a
r
i
a
s
i

MNC
SKY
Matriks
Kelompok
VISION :
Groups)
Indovisi
on;

Strategis (Strategic

Mahal
Okevisio
n;

Sedang
H
a
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
TopTV

PT
Indonus
a
Telemedi
a:
Groovia

PT Karya
Elang
Mahkota
Teknologi:
Indosiar
SCTV
Ochannel
Screenplay
NexMedia

r
g
a

Link
Net:
First
Media
PT
Karya
Megah
Adijaya :
Aora TV

Rendah
Rendah

Cukup

Tinggi
Kelebaran Lini Produk

3. Key Success Factor Analysis


Faktor Kunci Sukses :
1. Jangakauan Produk
2. Saluran Distribusi
3. Infrastruktur
4. Raputasi Merk
5. Kualitas Produk
Tabel 21. Analisis KSFA
Key
succsess
faktor

Jangkaua
n Product

bob
ot

0.36

First
Media

MNC
Skyvision

4.
5

1.62

0.72

Indonusa
Telemedia

1.44

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Keterangan
Jangkauan produk
untuk memenuhi
segmen yang
berbeda untuk
menciptakan
permintaan

Saluran
Distribusi

0.35

4.
5

1.57
5

0.7

1.05

Infrastruk
tur

0.12
5

0.5

0.25

0.375

Reputasi
merk

0.08
5

4.
5

0.38
25

0.25
5

3.
5

0.297
5

Kualitas
product

0.08

0.4

0.32

0.32

TOTAL

4.47
75

2.24
5

3.482
5

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Distribusi dilihat dari


penyebaran kantor
cabang untuk
mencapai konsumen
Infrastruktur
merupakan alat
pendukung untuk
memenuhi
permintaan sesuai
keinginan konsumen
Konsumen sangat
dipengaruhi reputasi
merek untuk
mengambil
keputusan dalam
penggunaan produk
Kualitas menentukan
konsumen
satisfaction

A.3.2.3 Collaborators (Supplier) Analysis


1. Supply Chain Analysis
Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Jenis Pasokan :
Satelit Trans Provider
Jenis Pasokan :
Remote Control

Jenis Pasokan :
Kabel

Nama Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
Prime
Electronics
Nama Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
PT Samindo

Tabel 22. Template Analisis Rantai Pasokan


Nama Jenis Pasokan
Nama Pemasok
Set Top Box (STB) /
PT Samsung Electronics
Decoder
Indonesia
Satelit Trans Provider
Prime Electronics and
Satelite Inc.
Remote Control
PT Samsung Electronics
Indonesia
Kabel
PT Samindo Electronics

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

2. Industry Value Chain Analysis


Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Nama Pesaing :
Indonusa
Telemedia
Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Nama Pesaing :
First Media
Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Nama Pesaing :
Karya Megah
Adidaya
Jenis Pasokan :
Set Top Box (STB)
/ Decoder
Nama Pesaing :
Emtek

Nama
Pemasok :
PT
Samsung
Elektronics
Nama
Pemasok :
Skyworth
Digital
Technology

Jenis
Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Jenis
Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Nama
Pesaing :
Indonusa

Nama
Pemasok :
Prime
Electronics
Nama Pemasok :
Mitsui & Co., Ltd.

Nama
Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia

Nama
Pemasok :
Polytron
Corporation

Jenis Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Nama
Pesaing :
Karya Megah
Adidaya

Nama
Pemasok :
Polytron
Corporation

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Nama Pemasok :
APT Satelite
Company Ltd.

Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control

Nama
Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia

Nama
Pemasok :
PT
Panasonic

Nama
Pesaing :
Indonusa
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control

Nama Pemasok :
Polytron
Corporation

Jenis Pasokan
:
Remoted
Control

Kabel

Jenis
Pasokan :
Kabel
Nama
Pesaing :
Indonusa
Jenis Pasokan
:
Kabel
Nama
Pesaing :
First Media

Nama
Pesaing :
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Nama
Pesaing :
Karya Megah

Jenis
Pasokan :

Nama
Pemasok :
Logitech Ltd.

Jenis Pasokan
:
Kabel

Nama
Pemasok :
Samindo
Electronics

Nama
Pemasok :
Kabelindo
Murni Tbk.

Nama
Pemasok :
PT. Kmi Wire
and Cable
Tbk.

Nama Pemasok :
PT. Tranka Kabel

Nama
Pesaing :
Karya Megah

Nama
Pemasok :
LG Corporation

Nama
Pesaing :

Jenis Pasokan
:
Kabel
Nama
Pesaing :
Emtek

Nama
Pemasok :
PT Sumi Indo
Kabel Tbk.

Tabel 23. Template Analisis Rantai Nilai Industri


Nama Pemasok
Samsung Electronics Indonesia
Polytron Corporation
Skyworth Digital Technology
Prime Electronics and Satellite
Mitsui CO Ltd
APT Satellite Company
Logitech Ltd
LG Corporation
PT Panasonic
Samindo Electronics
Kabelindo Murni
KMI wire and cable
PT Tranka Cable
PT Sumi Indo Kabel

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Jenis Pasokan
Set Top Boxes, Remote Control
Set Top Boxes, Remote Control
Set Top Boxes
Satelit Transporder
Satelit Transporder
Satelit Transporder
Remote Control
Remote Conrol
Remote Control
Kabel
Kabel
Kabel
Kabel
Kabel

A.4 Analisis Situasional Perusahaan (SFAS Table)


A.4.1 Strategic Factor Analysis Summary
Tabel 24. Tabel Strategic Factors Analysis Summary
(SFAS)
Faktor Strategik

Bobot

Rating

Skor
S

Jangkauan
Produk (S1)

Infrastruktur
terdepan (S2)

Saluran distribusi
(S3)

Cost
inefficiency(W1)

Un-innovatif (W2)

Lifestyle
masyarakat
Indonesia (O1)
Pertumbuhan
perekonomian
Indonesia (O2)

Pesaing illegal
(T1)

Regulasi
pemerintah (T2)

Durasi
M
L
X

0.09

3.5

0.315

0.08

3.5

0.28

0.09

3.5

0.315

0.11

3.5

0.385

0.15

0.6

0.16

3.5

0.56

0.15

3.5

0.525

0.09

3.5

0.315

0.08

2.5

0.2

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Keterangan
Produk yang dapat
dijangkau
perusahaan
terhadap semua
segmen menjadi
keunggulan bagi
perusahaan
Infrastruktur menjadi
modal untuk
menghasilkan
layanan yang
berkualitas
Saluran distribusi
sebagai competitive
adventage bagi
perusahaan
Pemborosan dari
segi biaya dapat
menurunkan profit
perusahaan.
Kurangnya inovasi
dapat membuat
produk perusahaan
tidak mampu
bersaing dengan
produk
competitornya
Penggunaan Pay TV
kini menjadi bagian
dari gaya hidup
masyarakat
Pertumbuhan
ekonomi memicu
pertumbuhan
pendapatan
masyarakat yang
sekaligus
meningkatkan daya
beli masyarakat
Munculnya pesaing
ilegal dapat
mengurangi jumlah
pelanggan
perusahaan
Longgarnya regulasi
pemerintah dimana

perusahaan dapat
dengan mudah
masuk ke dalam
industri ini
TOTAL

3.495

A.4.2 Review of Mission and Objectives


Visi dan misi dari MSV yang ada saat ini, masih dapat
dipakai dan relevan dengan kondisi perusahaan saat ini, visi
dan
misi
mencerminkan
bahwa
perusahaan
akan
menghadirkan memperluas jaringan dan memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk menghadirkan sebanyak
mungkin saluran saluran eksklusif yang memberikan manfaat
maksimal bagi keluarga Indonesia.
-

Faktor stratejik yang perlu dilakukan perusahaan


pada jangka pendek adalah melakukan review kembali
mengenai operasional perusahaan untuk mencapai cost
efficiency, cepat tanggap dengan lifestyle masyarakat
indonesia sehingga tidak tertinggal dengan perkembangan
teknologi dan inovatif.

Faktor stratejik yang perlu dilakukan perusahaan


dalam jangka menengah adalah mempertahankan
infrastruktur terdepan dan tetap reaktif terhadap
perubahan teknologi. Begitu juga dengan saluran
distribusinya. Dan mencari solusi yang tepat untuk
menghadapi pesaing ilegal yang pasti merugikan MSV.

Faktor stratejik yang perlu dilakukan perusahaan


dalam jangka panjang adalah memperhatikan jangkauan
produk berdasarkan segmen dan perlu direview secara
berkala seiring dengan perubahan lifestyle masyarakat
Indonesia diiringi dengan regulasi pemerintah tentang
industri telekomunikasi dan pertumbuhan perekonomian.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

KOMPONEN B
PERENCANAAN (FORMULASI) STRATEGI

B.1 Pemetaan Strategi Perusahaan


B.1.1Corporate Strategy
MNC Sky Vision menggunakan strategi growth
concentration horizontal dalam mengembangkan bisnis
TV berbayar. Hingga kuartal pertama tahun 2013,
perusahaan menargetkan expand 20 kantor cabang
sehingga perusahaan memiliki total 103 cabang (Kontan,
6 Oktober 2012). Konsentrasi penambahan kantor
cabang lebih banyak di luar Jawa lantaran pertumbuhan
pengguna tertinggi ada di Sumatera, seperti Pekanbaru
dan Palembang yang penetrasinya sejauh ini masih
minim. Selain itu akan didirikan di Jembrana yang
nantinya membawahi Tabanan dan Gilimanuk. Untuk
pemasangan ritel di kawasan Badung yang membawahi
sejumlah kawasan wisata termasuk Kuta, Jimbaran,
Seminyak, dan Nusa Dua akan langsung melalui kantor
Denpasar.
Selain menambah cabang, MNC Sky Vision juga
memperbanyak
salurannya.
10
saluran
baru
ditambahkan sepanjang tahun 2013. Sebelumnya, MNC
Sky sudah menawarkan 114 saluran televisi lokal
maupun internasional, di mana 24 saluran di antaranya
eksklusif disiarkan oleh MNC Sky Vision.

B.1.2. Strategi Bisnis


1.2.1.

Review Unit Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang dilakukan oleh MNC Sky Vision


saat ini fokus terhadap pengembangan infrastruktur
untuk menghasilkan keunggulan komparatif dibanding
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

pesaing. Diantaranya dengan pemilihan satelit S-band


yang belum dimiliki pesaing, pengembangan di bidang
infrastruktur penjualan dan teknis, dan penambahan
saluran eksklusif sepanjang tahun.
1.2.2.

Review strategi Generik (Porter)

1. Competitive Strategy
Saat ini MNC Sky Vision menerapkan generic
strategy dalam bentuk differentiation strategy. Dapat
dilihat dari produk MSV yang ditujukan untuk segmensegmen yang berbeda sehingga membedakan posisi
MSV dibanding pesaingnya disamping penggunaan
satelit S-Band yang hanya dimiliki oleh MSV.
a. Timing Tactics
MSV mengimplikasikan tactic pioneer/first mover
sebagai perusahaan pertama yang menawarkan TV
berlangganan di Indonesia sehingga mendapatkan
pangsa pasar terbesar apalagi dengan produk yang
merangkul semua segmen. Selain itu MSV ialah satusatunya perusahaan yang memiliki produk TV
berlangganan
berkualitas
karena
menggunakan
infrastruktur tercanggih yaitu satelit S-Band dengan 10
transporder sehingga tahan terhadap kondisi cuaca
ekstrim Indonesia.
b. Market Location Tactics
MSV mengimplikasikan market location tactics
deffensive. Dengan beragamnya konten ekslusif serta
strategi 3 merek membuat perusahaan lain sulit untuk
menyaingi pangsa pasar MSKV.
2. Cooperative Strategy
Perseroan menerapkan strategic alliances dengan
beberapa perusahaan untuk meningkatkan pangsa
pasar Perseroan, yakni adanya kerja sama dengan
beberapa TV Kabel lokal untuk menambah jangkauan
pasar, diantaranya adalah dengan Kadri Vision, Borneo
TV, dan Mitra TV untuk pasar Kalimantan. Selain itu
juga dilakukan kerja sama sejenis di Makassar. Kerja
sama ini selain untuk meminimilisasi kelemahan dari
segi layanan purna jual untuk di daerah tersebut, akan
tetapi juga strategi perusahaan untuk melawan adanya
pesaing illegal yang marak bermunculan di luar Pulau
Jawa.
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

B.1.3 Strategi Fungsional


1.3.1 Marketing Strategy
MNC Sky Vision adalah pioneer dalam industri TV
berlangganan di Indonesia. MSV di tahun 2004
menerapkan strategi pemasaran baru dimana pelanggan
tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli perangkat
yang digunakan untuk mendapatkan siaran TV
berlangganan, tetapi perusahaan meminjamkannya
kepada para pelanggan. MSV juga menerapkan strategi
pemasaran secara langsung ke konsumen atau direct to
customer baik melalui kantor cabang yang ditempatkan
di berbagai wilayah di Indonesia maupun agen-agen yang
terdaftar secara resmi di perusahaan. MSV memperkuat
strategi pemasarannya dengan mengeluarkan 3 merek
yang menyasar segmen berbeda. Merek tersebut adalah
Indovision, Okevision, dan Top TV. Ketiga merek itu
memiliki tujuan pasar yang berbeda yang diharapkan
dapat menjangkau seluruh konsumen dari berbagai
segmen.
Segmenting
Segmentasi pasar konsumen MSV di bagi dalam 2 aspek,
antara lain :
No
1

Dasar Segmentasi
Geografis
Wilayah
Demografis
Usia
Penghasilan
Pekerjaan
Kelas Sosial

Analisis
Produk
MSV
dipasarkan
seluruh wilayah Indonesia.

di

Semua segmen usia (anak-anak,


remaja, dewasa)
Semua segmen penghasilan
Semua segmen pekerjaan
Menengah
ke
bawah
dan
menengah ke atas

Targeting
Sebagai perusahaan TV berlangganan, MSV memilih
strategi spesialisasi produk dalam strategi targeting
pemasarannya.
Produk
dari
MSV
adalah
TV
berlangganan. Akan tetapi, dengan strategi pemasaran
yang baik, satu produk tersebut dikembangkan menjadi 3
merek yang menjangkau segmen yang berbeda. Pertama
ialah Indovision ditujukan untuk kalangan menengah ke
atas tentunya dengan konten eksklusif yang beragam
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

sehingga harga yang ditawarkanpun lebih tinggi. Kedua


ialah Okevision, dengan jargonnya Bioskop Masuk TV,
ditujukan untuk kalangan remaja yang sangat tertarik
akan hiburan khususnya film. Terakhir ialah Top TV, yang
ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah dengan
konten yang disesuaikan dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan Indovison.
M

P
P
P
Positioning
Produk MSV dilekatkan pada keluarga yang
membutuhkan tayangan hiburan dan informasi, bahkan
pendidikan berkualitas untuk anak-anak. Produk MSV
diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh anggota
keluarga dengan konten yang beragam dan berkualitas.

1.3.2

Financial Strategy
Financing
Sumber
pendanaan
perusahaan
berasal
dari
hutang dan saham. Dari aktifitas pendanaan MSV
memperoleh kas bersih sebesar Rp 886,7 miliar pada
tahun 2012 atau meningkat sebesar Rp 47,2 miliar
dibandingkan tahun 2011. Sebagian besar dana diperoleh
dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp 1,24
trilliun. Akan tetapi, jika dilihat dari proporsi total liabilitas
dan ekuitas perusahaan, proporsi hutang perusahaan
adalah 54% dan sisanya 46% terdiri dari ekuitas sehingga
sebagian besar pendanaan perusahaan diperoleh melalui
hutang. Rasio DER menunjukkan nilai 118%, angka ini
kurang baik bagi perusahaan karena jika tidak dikelola
dengan baik maka kewajiban yang dimiliki perusahaan
bisa saja tidak terpenuhi. Sementara itu, rasio DAR
menunjukkan
nilai
54%,
artinya
perusahaan
menggunakan 54% dari hutangnya untuk membiayai
aset perusahaan.
Dividend
MNC Sky Vision membayar dividen tunai kepada
seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya satu kali
dalam setahun dengan jumlah 35% dari laba bersih

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

tahun berjalan mulai tahun buku 2012 dengan tetap


memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan
Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan. Rasio EPS menunjukkan
peningkatan
seiring
dengan
peningkatan
profit
perusahaan. Dengan porsi 35% tersebut, perusahaan
dapat memanfaatkan 65% bagian dari laba bersih
sebagai modal perusahaan untuk melakukan aktivitas
atau investasi.
Investing
Investasi perusahaan dilakukan dengan pembelian
peralatan penyiaran (dekoder, antena, kartu tayang) dan
peralatan penunjang penyiaran antara lain adalah
compression equipment, head-and, fasilitas uplink,
penambahan kantor cabang perusahaan, dan lain lain.
Investasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan
MSV.
1.3.3

Operation Strategy
MNC Skyvision merupakan pioneer dalam industri tv
berlangganan.
Perusahaan
sempat
mengalami
penurunan kinerja di tahun tahun sebelumnya akibat
kesalahan strategi dan model bisnis yang dilakukan. Akan
tetapi, perusahaan mampu bangkit dari situasi buruk
tersebut dengan menerapkan model bisnis yang baru.
Perusahaan meningkatkan jasa yang ditawarkan dengan
memangkas biaya yang harus dikeluarkan konsumen,
sehingga konsumen bukan membeli peralatan penunjang
tapi dengan meminjamkannya.
Dari segi kualitas, Perseroan terus meningkatkan dan
mempertahankan
kualitas
layanannya
dengan
penggunaan satelit yang tercanggih yang tahan dengan
perubahan cuaca sehingga siaran yang diberikan tetap
stabil. Perseroan juga meningkatkan sistem kompresi dari
MPEG-3 ke MPEG-4 yang dapat menyiarkan siaran lebih
banyak dari sebelumnya.
Dari
segi
pengadaan
persediaan,
Perseroan
membentuk tim pengadaan lintas direktorat dimana
keputusan yang diambil adalah berjenjang sehingga
keputusan bisnis yang diambil kemudian akan dpaat
sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan.

1.3.4
HRM Strategy
Pengadaan
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Dalam rekrutmen jabatan di perusahaan, MSV


memprioritaskan kandidat internal untuk mengisi jabatan
tersebut baik melalui proses mutasi dan promosi. Selain
secara internal, perusahaan juga mengadaan rekrutmen
dari luar untuk mengisi kekosongan jabatan, yakni
melalui sinergi dengan Group Hiring MNC Media untuk
memanfaatkan
program
rekrutmen
yang
diselenggarakan. MSV juga aktif mengikuti berbagai job
fair dan mendayagunakan situs online Job MNC untuk
menemukan kandidat berkualitas.
Pengembangan
MSV mendayagunakan Learning Channel yaitu
saluran pembelajaran khusus bagi karyawan dalam
bentuk komunikasi langsung secara interaktif. Learning
Channel juga menyiarkan program-program pelatihan
secara terjadwal, misalnya pelatihan pengetahuan
produk dan prosedur instalasi/ penarikan peralatan untuk
teknisi. Untuk pengembangan karir, MSV mengadakan
program-program
pelatihan
kepemimpinan
dan
kompetensi yang diselenggarakan oleh Group Training
MNC Media maupun pihak eksternal. Karyawan juga
memperoleh kesempatan penugasan sementara di
fungsi-fungsi tertentu untuk meningkatkan kompetensi
dan pengalaman kerja. Semua karyawan memperoleh
kesempatan yang sama untuk mengembangkan karirnya
baik secara struktural melalui promosi/ mutasi ke jabatan
yang lebih tinggi maupun berdasarkan tingkat/ grading
atau dipromosikan sesuai dengan penilaian kinerja
secara berkala.
Pemeliharaan
Untuk mempertahankan tenaga kerja yang terbaik,
MSV menerapkan sistem remunerasi yang kompetitif
yaitu pay for performance. Kenaikan remunerasi,
penyesuaian gaji, dan pemberian bonus didasarkan atas
kinerja Perseroan, individu dan/ atau praktek di industri.
Perseroan juga memberikan penghargaan kepada
karyawan dalam bentuk lain yaitu beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan dan ziarah rohani. Perseroan
juga mematuhi ketentuan Upah Minimum Provinsi (UMP)
dan mengikutsertakan karyawan dalam program
Jamsostek.
Karyawan
tetap
pada
khususnya,
diikutsertakan dalam program asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan dan dana pensiun.

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

N
o

Industri TV
Berlangganan

MNC Skyvision

1360

1700

Pangsa
Pasar
201
201
1
2
46% 42%

Indonusa Telemedia

912

1273

31%

32%

FirstMedia

384

580

13%

14%

Aora TV

130

200

4%

5%

NexMedia

90

145

3%

4%

TV Berbayar Lainnya

88

116

3%

3%

2964

4014

100
%

100
%

Total

Jumlah Pelanggan
(000)
2011
2012

B.2 Penentuan Alternatif Strategi


B.2.1 BCG Matrix
Data Pangsa Pasar dan Pertumbuhan Pelanggan
Perusahaan
TV Berlangganan Tahun 2011-2012

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Gambar 5. BCG Matrix (Original)

BC G Matr ix
Po sis i Pe rsa i nga n Re la tif

Interpretasi atas pemetaan :


Berdasarkan data pada BCG Matriks di atas, diperoleh posisi
perusahaan MNC Sky Vision yang berada di posisi Stars (asumsi
kuadran mengacu pada buku Manajemen Strategik oleh Popy
Rufaidah, SE, MBA, Ph.D). Hal ini disebabkan oleh MSV
merupakan perusahaan pioneer yang memulai usaha di
industri ini dan hingga saat ini masih tetap menjadi market
leader di industri TV berlangganan.

Gambar 6. BCG Matrix (Modifikasi)

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

E
3

1
5
4
E
F
A
S

Posisi MSV
STAR

QUESTION MARK

IFAS =
3.405
EFAS = 3.39

S
C
O
R
E

CASH COW

DOGS

Berdasarkan matriks BCG Modifikasi dan Original, MNC Sky


Vision berada pada posisi Star. Oleh karena itu, MSV dapat
menerapkan strategi Horizontal Integration, dengan melakukan
akuisisi terhadap beberapa pesaing terutama pesaing tv
berbayar lokal.

B.2.2. GE Matrix
I

5
2
E
F
A
S

E
3

5
4

Invest

Selectiv
e
Growth

Growth or
Let Go

Growth o
S
Selective
2
r
C
Growth
Let Go
O
1
R
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
E
Growth or
Harvest
LET Go

Posisi MSV
Harvest

IFAS =
3.405
EFAS = 3.39

Divest

Berdasarkan gambar diatas, MNC Sky Vision sebaiknya memilih


alternatif strategi growth berupa integrasi horizontal terhadap
pesaing.

B.2.3. TOWS MATRIX PT MNC Sky Vision


EFAS
I
F
A
S

Kebijakan Kemenkominfo (O1)


Pertumbuhan
perekonomian
Indonesia (O2)
Populasi penduduk Indonesia
meningkat (O3)
Lifestyle masyarakat Indonesia
(O4)
Perkembangan teknologi (O5)

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

Kebijakan Kemenkominfo (T1)


Perkembangan teknologi (T2)
Pesaing illegal (T3)

Saluran distribusi yang luas dan


komprehensif (S1)
Mekanisme pengelolaan
karyawan yang terstandarisasi
(S2)
Positif persepsi reputasi
perusahaan (S3)
Metode pemasaran yang
komprehensif (S4)
Infrastruktur terdepan (S5)
Supply chain (S6)

Growth Strategy (Alt 1, 3)

Rasio hutang terhadap equity


yang tinggi (W1)
Cost inefficiency (W2)
Kualitas
implementasi
aftersales
service
masih
rendah (W3)
Un-innovatif (W4)
Riset produk (W5)

Growth
Strategy
(diversifikasi konsentris) (Alt
3)

New product
(Alt 1)

Integrasi Horizontal (Alt 11)

development

Horizontal growth (Alt 2)

IT
and
Improvement
Strategy (Alt 8)

Financial Strategy (Alt 4)

Delay/Stabilitas Strategy (Alt


9)

Management and
strategy (Alt 5)

Turn
Around
Strategy
(contraction) (Alt 10)

research

Competitive Strategy
(cost leadership) (Alt6)
After
program
(Alt 7)

Sales/marketing

Strategi yang diusulkan:


Alt
1
:
New
Product
Development
Alt 2 : Horizontal Growth
Alt
3
:
Diversifikasi
Konsentris
Alt 4 : Financial Strategy
Alt 5 : Management and
research
Alt 6 : Cost Focus and
Differentiation

Alt 7 : After Sales and


Marketing Program
Alt 8 : IT Improvement
Strategy After
Alt 9 : Delay / Stability
Alt 10 : Turn Around
Alt 11 : Growth Strategy Horizontal

Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision

B.3. Strategik Alternatif (Pro and Contra)


Alternatif Strategi

1. Growth Strategy
(New Product
Development)

2. Growth Strategy
(horizontal Growth)

3. Growth Strategy
(Diversifikasi
Konsentris)

4. Financial Strategy

5. Management and
research

6. Competitive
Strategy
(cost leadership)???
7. After Sales and
marketing program

8. IT and Improvement
Strategy
9. Delay/stabilitas
strategy

Recommended Strategy
Pro
Contra
SO Strategy
Memperluas pangsa
Memerlukan biaya besar,
pasar, mengembangkan
membutuhkan riset
perusahaan, menambah
mendalam terhadap pasar
return, meningkatkan
dan produk yang akan
skala bisnis perusahaan
dihasilkan, Memerlukan
waktu yang panjang)
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
WO Strategy
Memperluas pangsa
Memerlukan riset yang
pasar dengan melakukan
mendalam baik terhadap
diversifikasi produk
pasar maupun produk yang
menjadi berbagai macam akan dikembangkan, serta
produk yang lebih
membutuhkan tenaga SDM
inovatif karena produk
yang kompeten
yang ditawarkan MSV
masih kalah inovatif
dibandingkan pesaing
Memberikan keunggulan
Memerlukan komitmen
kompetitif melalui biaya
pihak internal dan sulit
pendanaan dengan
untuk menentukan strukur
penerbitan saham dalam
modal terbaik yang
dan mendukung strategi
digunakan bagi perusahaan
bisnis
untuk mengumpulkan modal
Untuk menganalisis
Membutuhkan waktu dan
produk apa dan
biaya yang cukup besar dan
bagaimana yang perlu
tenaga yang profesional
dikembangbangkan dan
dapat sesuai dengan
kebutuhan pasar saat ini
Memperbesar margin
Memerlukan riset yang kuat,
keuntungan yang akan
dan SDM yang kompeten.
diperoleh perusahaan
dengan tetap
meningkatkan sales.
Dapat meningkatkan
Peningkatan cost
loyalitas pelanggan dan
brand awareness
WT Strategy
Memberikan efisiensi
waktu dalam
pengambilan keputusan
Untuk menganalisis
kondisi industri dan
pasar, meningkatkan
efisiensi sebagai

Memerlukan biaya yang


besar, tenaga ahli, dan
perkembangan teknologi
yang pesat
Membutuhkan komitmen
pihak internal perusahaan,
bila terlalu lama bisa
berakibat kinerja dan profit

persiapan pelaksanaan
perusahaan menurun
strategi baru
10. Turn Around
Menganalisis kegiatan
Membutuhkan komitmen
Strategy
bisnis yang selama ini di
pihak internal perusahaan,
(contraction)
jalankan sehingga dapat
membutuhkan waktu dalam
mengetahui bagianproses pengkajian ulang dan
bagian perusahaan yang
belum tentu mendapatkan
memberi pengaruh buruk solusi
bagi kegiatan bisnis
perusahaan secara
keseluruhan
ST Strategy
11. Intergrasi Horizontal Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
Alternatif Strategi dari BCG
12. Growth Strategy
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
Horizontal
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
Alternatif Strategi dari GE Matrix
13. Growth Strategy
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
Horizontal
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal

B.4. Ranking of Recommended Strategy


Table 22. Tabel Ranking Rekomendasi Strategi Terpilih
Ranking

Strategi 1

Recommended
Strategy

Growth Strategy
(Horizontal Growth)

Strategi 2

Strategi 3

After sales
(marketing strategy)

New product
development

Information
Maraknya pesaing illegal di daerah luar
Pulau Jawa yang merugikan perusahaan
akibat pembajakan siaran cukup dapat
diminimalisir dengan akuisisi tv
berbayar lokal yang telah berizin untuk
menekan pasar yang diciptakan
pesaing illegal. Sejauh ini, hanya ada
bentuk kerja sama strategis dengan
beberapa pay tv lokal.
Walaupun MSV memiliki produk yang
ditargetkan pada segmen yang
berbeda, namun produk MSV masih
terlalu mahal dibandingkan para
pesaingnya. Selain itu MSV harus
memperhatikan rasio hutangnya karena
kondisi leveragenya dapat
membahayakan perusahaan dalam
jangka menengah.
Seiring dengan perkembangan
teknologi, maka tren keinginan dan

Kode

Alternative 2

Alternative 7

Alternative 1

Strategi
menurunkan cost
apa rinda
namanya?

Strategi 4

kebutuhan masyarakatpun akan


berubah. Dengan berubahnya keinginan
dan kebutuhan konsumen, perusahaan
harus mengembangkan produk baru
sesuai dengan keinginan pasar, agar
perusahaan dapat bertahan.
Naiknya biaya operasional khususnya
dalam pemasaran, yang tidak diserta
dengan peningkatan penjualan.
Perusahaan melakukan ekspansi di
tahun 2011 akan tetapi penjualan yang
dihasilkan kurang signifikan.

Alternative 6

B.5. Integrasi pada Strategi Keuangan


Ratio/Tahun

Realisa Forecast
si 2012

Current Ratio

120%

140%

Quick Ratio

75%

85%

Cash Ratio

148%

170%

Cash
Turnover 66,48
Ratio
Inventory to Net 2,25
Working
Capital
Ratio
Debt To Asset Ratio
Debt
Ratio

To

54%

Equity 118%

85
3

52%
109%

Longterm Debt To
Equity Ratio
Times
Interest
Earned Ratio

72%

64%

1,19

1.21

Receivable
Turnover
Inventory Turnover

7,9x

8.00

3,65x

4.00

Working
Turnover

Capital 11,28
x

Fixed
Turnover
Total
Turnover

Asset 0,97x

0.94

Asset 0,48x

0.37

Average Collection 45,9


Period
hari
Gross Profit Margin 26,97
%
Return
Investment

On

1,65
%

11.30

46 hari
27%

1.40%

Target

Operasionalisasi Strategi

Liquidiy Ratio
Naik
Penurunan jumlah persediaan
16.67%
Naik
Penurunan jumlah persediaan
13.33%
Naik
Peningkatan kas perusahaan
14.86%
Naik
Peningkatan pendapatan hasil
27.86%
penjualan
Naik
Pengoptimalan jumlah
33.33%
persediaan dan tingkat
penjualan
Leverage Ratio
Turun
Penurunan proporsi hutang
-3.70%
Turun
Perbaikan struktur modal
-7.63%
perusahaan dengan
peningkatan modal sendiri
Turun
Penurunan proporsi hutang
-11.11% jangka panjang perusahaan
Naik 1.68% Peningkatan laba perusahaan

Strategik
Planning

Horizonta
l Growth

Financial
Strategy

Activity Ratio
Naik 1.27% Peningkatan layanan purna
jual
Naik 9.59% Pengoptimalan jumlah
persediaan dan penjualan
Naik 0.18% Pengoptimalan modal kerja
dan
After
Penjualan
sales
Turun
Pengoptimalan penggunan
Strategy
-3.09%
aset tetap
Turun
Pengoptimalan investasi dan
-22.92% penggunaan aset
Profitability Ratio
Naik 0.22% Peningkatan layanan purna
New
jual
Product
Naik 1.22% PemaksimaLan
penjualan
developm
dengan
ent
produk baru
Strategy
Turun
Peningkatan penjualan
&
-15.15%

Return On Equtiy

3.60%

Earning Per Share

3,62
%
12,4

Net Profit Margin

3,4%

4%

13.00

Turun
Peningkatan penjualan
-0.55%
Naik 4.84% Penghematan biaya
operasional
Naik 8.82% Penghematan biaya
operasional

Integratio
n
Horizonta
l

KOMPONEN C
IMPLEMENTASI STRATEGI

C.1 Organisasi Pelaksana Program


C.1.1 Organisation Chart
Presiden
Direktur

Finance
&
Accountin

HR &
Gen
Services

Finance &
Accountin

Human
Resource

Corporate
Finance

Compens
ation

Tax &
Accountin
g

Training
&
Develop.

Purchasin
g

General
Services

Advisor

Operatio
n

Subscribe
r

Import &
Logistic

Customer
Care

Compliance
& Audit

Branch
Operatio
n
Technical
Service

Subscribe
r
Retention
DTH
Admin

Corporate
Secretary

Retrieval
& Recon dition

Research &
Development

Marketing

Broadcast
Ops
Corporate
Information
Technology

Business
Information
System

C.1.2 Job Description


Presiden Direktur
Presiden Direktur memiliki kewenangan untuk
pengambilan keputusan tertinggi, yang paling utama,
dan bersifat strategik, bertanggung jawab atas
pengawasan kerja setiap divisi kerja serta keseluruhan
performa perusahaan. Presdir juga harus dapat menjaga
hubungan antar divisi kerja, menjaga motivasi pekerja
dibawahnya, dan memastikan tujuan utama perusahaan
tercapai.
Advisor
Merupakan tenaga ahli di luar struktur formal
perusahaan yang memberikan saran untuk Presiden
Direktur terhadap keputusan strategis yang akan di
ambil.
Finance and Accounting Division
Dari sisi finansial, divisi ini juga bertanggung jawab
pada perencanaan (penganggaran), pengeksekusian,
pengendalian dan pengawasan sumber daya finansial
perusahaan. Kemudian dari sisi accounting, divisi ini
bertanggung jawab menjalankan kegiatan akuntasi yaitu
pembukuan, pencatatan dan pelaporan setiap transaksi
yang dilakukan dan menyusun laporan dan analisis
kondisi keuangan. Divisi ini bertugas memastikan agar
fungsi keuangan dijalankan dengan optimal dengan
tujuan akhir meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan.
Human Resources and General Services Division
Divisi ini juga bertanggung jawab atas seluruh hal
terkait dengan sumber daya yang dipekerjakan di
perusahaan baik dari rekrutmen, pelatihan, atau
pengembangan,
hingga
pemeliharaannya.
Selain
menjalankan fungsi-fungsi dalam manajemen sumber
daya manusia, divisi ini juga diintegrasikan fungsi bisnis
lainnya yaitu legal dan administrasi yaitu mencakup
pengadministrasian dokumen dan kegiatan bisnis
perusahaan.
Operation Division
Divisi ini berkewajiban menjaga kelangsungan proses
operasional perusahaan yakni dalam hal bisnis TV
berlangganan. Mulai dengan menyiapkan peralatan
penunjang dan bagaimana aktivitas operasi berlangsung.
Selain itu juga bertanggung jawab dalam manajemen

persediaan, kontrol atas kualitas produk yang dihasilkan,


dan lain-lain.
Subscriber Division
Divisi ini berkewajiban untuk menjaga hubungan baik
dengan para pelanggan TV berbayar MNC Sky Vision.
Baik melalui penanganan keluhan maupun aktivitas
lainnya untuk menjaga kesetiaan pelanggan terhadap
produk MSV.
Research and Development Division
Divisi ini mengemban tugas dan tanggung jawab
untuk
menemukan
produk
atau
cara
baru
atau
mengembangkan produk agar dapat memperoleh produk
berkualitas tinggi sesuai dengan keinginan pasar dan dengan
struktur biaya yang rendah.

Marketing Division
Divisi ini bertugas menyusun perencanaan pemasaran
setiap periode penjualan, mengintegrasikan keseluruhan
penggunaan marketing mix agar dapat menampilkan
satu brand image yang sama dan menanamkan hal
tersebut kepada pelanggan.
Compliance and Audit Division
Divisi ini bertanggung jawab atas aspek kelegalan
perusahan dan memastikan bahwa seluruh karyawan
mengikuti standar dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Divisi ini juga bertugas melakukan evaluasi kinerja
melalui fungsi audit di dalamnya.
Broadcast Ops Division
Divisi ini bertanggung jawab atas berlangsungnya
kegiatan penyiaran, baik melakukan perencanaan konten
apa saja yang akan disiarkan dan melakukan kontrol atas
konten yang disiarkan tersebut.
Corporate Information Technology
Divisi IT ini bertanggung jawab atas seluruh teknologi
informasi yang dikembangkan dan diimplementasikan
oleh perusahaan serta memastikan bahwa teknologi
informasi yang digunakan dapat mendukung tujuan
perusahaan.

C.2 Penjadualan Program

C.2.1 Programs To Be Implemented


1. Horizontal Growth
Program :
Cost Benefit Analysis
Penilaian Bisnis Pesaing
Dilakukan untuk menilai manfaat dan biaya yang akan
timbul ketika diakuisisinya perusahaan pesaing, dan
penilaian terhadap kinerja sekarang dan masa depan
perusahaan pesaing.
2. After Sales Marketing Program
Program :
Sosialisasi Informasi dan Nilai Budaya Perusahaan
Pelatihan After Sales Service Yang Berkualitas
Dilakukan untuk menekan angka ketidakpuasan
konsumen terhadap kegiatan setelah penjualan (after
sales service). Dengan adanya program ini diharapkan
karyawan akan semakin baik dalam menangani
konsumen ketika ada keluhan atau pengaduan.
3. New Product Development
Program :
Market Research
Product Research and Development
Testing Product
Pengembangan produk baru dilakukan melalui riset
untuk memastikan produk baru yang dihasilkan sesuai
dengan harapan konsumen.
4. Nama Strateginya apa?
Program :
Analisis Rantai Nilai Perusahaan
Dengan biaya operasi yang cukup besar di tahun
sebelumnya
dan
banyaknya
pesaing
yang
menawarkan
produk
serupa
mengharuskan
perusahaan untuk menekan biaya yang tidak penting
atau terlalu besar agar tetap mempertahankan profit
dan sales.
C.2.2 People Responsible To Implemet Program
Pelaksanaan program penunjang strategi MNC Sky
Vision dilaksanakan oleh Presiden Direktur, Finance and
Accounting Division, Marketing Division , Operating
Division, Human Resources Division, Research and
Development Divison, Corporate Information Technologi
Divison, and Business Information System Divison.

C.1.3 Types of Cross Functional Team


Cross functional team biasanya hanya dilakukan
ketika perusahaan akan meluncurkan suatu produk atau
varian baru ataupun pengambilan keputusan strategis
sehingga dibutuhkan masukan dari beberapa bagian.
Oleh karena itu dibentuklah cross functional team.
Selebihnya , lebih ditekakkan pada pertukaran informasi
dari satu divisi ke divisi lain yang saling berkaitan.

Division
Finance &
Accountin
g

Marketing

Marketing
Penganggaran dan
Realisasi terhadap
biaya pemasaran
dan penjualan
serta pencatatan
dan pelaporan
terhadap biaya
dan pendapatan
penjualan.

Operation
Perencanaan,
realisasi, dan
pengendalian
atas biaya
produksi,
pembelian
aset,
persediaan.

Perencanaan
terhadap
produk yang
akan
diproduksi
untuk
melayani
permintaan
pasar

Operation

HR & General
Services

Research &
Development

Perencanaan,
realisasi, dan
pengendalian atas
biaya-biaya
pengembangan
pekerja,
kompensasi serta
biaya dalam fungsi
keuangan dan
administrasi
lainnya,
Perencanaan atas
SDM bagian
marketing serta
pengendalian
terhadap data
pemasaran dan
penjualan

Penganggaran dan
Realisasi atas biaya
penelitian dan
pengembangan,
serta evaluasi dari
proyek yang
dilakukan

Perencanaan dan
pengendalian atas
data produksi dan
penjadualan
produksi

Perencanaan,
realisasi dan
pengendalian atas
desain dan kualitas
produk yang
dikembangkan.
Perencanaan dan
pengendalian atas
SDM RnD dan data
riset
pengembangan

HR &
General
Services

Tabel Penjadualan Program


Tabel 28. Strategi-1 : Vertical Growth

Melakukan research
pasar untuk
menghasilkan
produk baru yang
dapat diterima
pasar

Ko
de

Progra
m

P.1.
1

Cost
Benefit
Analysi
s

Penilaia
n Bisnis
Pesaing

P.1.
2

Bulan
PIC/DIC

Keterangan
1
0

1
1

1
2
Melakukan
analisa cost dan
benefit yang
akan diperoleh
ketika
melakukan
akuisisi
terhadap
pesaing dan
melakukan
penilaian bisnis
terhadap
pesaing yang
akan diakuisisi

Presdir,
Finance
&
Accounting,
Marketing,
Corporate
Information,
Operation

Optimal Success Parameter

Distinctive Competency

Marketin
g

Peningkatan pangsa pasar sebesar


30%

Finance

Peningkatan keuntungan 30%

Pengetahuan
Bisnis,
Menilai
Bisnis
Pengetahuan
Pasar,
Finansial

HRM

Kemampuan
Perusahaan,
Kemampuan

Operatio
n

Tabel 29. Straregi-2 : Marketing Program (After Sales


Service)
Ko
de

Progra
m

Keteranga
n

Bulan
PIC/DIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9

P.2.
1

Sosialis
asi
Informa
si
dan
Nilai
Budaya
Perusah
aan

Presiden
Direktur,
Human
Resource,
Training
and
Develop
ment

P..2
.3

Pelatiha
n
Kinerja
After
Sales
Service
Yang
Berkuali
tas

Training
and
Develop
ment,
Expert,
Sales
Division,
Customer
Care

1
0

1
1

1
2
Diskusi dan
Evaluasi
mengenai
nilai budaya
perusahaan
yang
tertanam di
pribadi
masing
masing
karyawan
Pelatihan
untuk
karyawan
level teknis
dalam
menangani
layanan
purna jual
yang
berkualitas
untuk
konsumen

P.2.
4

Evaluasi
Pelatiha
n

Evaluasi
dari
pelatihan
yang telah
dijalankan,
apakah
perlu
dipertahank
an atau
mengganti
dengan
metode
yang bisa
meningkatk
an
kompetensi
karyawan

Training
and
Develop
ment,
,Sales
Division,
Customer
Care

Optimal Success Parameter

Distinctive Competency

Marketing

Peningkatan penjualan 10%

Finance

Peningkatan keuntungan 10%

HRM

Peningkatan kinerja karyawan

Operation

Kegiatan
penanggulangan
complain berkurang

Pemahaman Budaya Perusahaan,


peningkatan
kompetensi,
Komitmen
dan
Loyalitas
Karyawan

Tabel 30. Strategi-3 : New Product Development


Bulan

Keterangan

Ko
de

Progra
m

PIC/DIC

P.3.
1

Market
Researc
h

Marketin
g
Division

Evaluasi tren
pasar saat ini

P.3.
2

Product
Researc
h
and
Develop
ment

Researc
h
and
Develop
ment
Division

Riset dan
pengembanga
n produk yang
sesuai dengan
tren pasar saat
ini

1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0

1
1

1
2

P.3.
3

Penguat
an SDM

Mempersiapka
n karyawan
untuk
implementasi
produk baru

Human
Resourc
e
Division

Optimal Success Parameter

Distinctive Competency

Marketing

Peningkatan penjualan 20%

Finance

Peningkatan keuntungan 20%


Peningkatan
keahlian
karyawan

HRM

Pemahaman Tren Pasar, Skill Riset,


Komitmen Karyawan, Kemampuan
Finansial

Operation

Tabel 31. Strategi-4 : Cost Leadership


Ko
de

P.4.
1

Progra
m

PIC/DI
C

Analisis
Rantai
Nilai
Perusah
aan

Presdir
,
Adviso
r,
Financ
e,
Opera
tion

Bulan

Keterangan

1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0

1
1

1
2
Evaluasi rantai
nilai perusahaan
dan menentukan
solusi untuk
efisiensi biaya

Optimal Success Parameter

Distinctive Competency

Marketing

Pemahaman
Rantai
Nilai
Bisnis,
Komitmen
Karyawan,
Integrated
System Antar Divisi

Finance

Penurunan
sebesar 35%

expense

HRM
Operation

Kegiatan
antar
terintegrasi

divisi

Tabel 32. Total Anggaran Yang Diusulkan


No

Strategi

Vertical Growth

Program

Cost Benefit Analysis

Kode
Progra
m
P.1.1

Budget (Rp)

Rp 50.000.000

After Sales
Marketing
Program

New Product
Development

Cost Leadership

Penilaian Bisnis

P.1.2

Rp 500.000.000

Sosialisasi Informasi
Nilai dan Budaya
Perusahaan
Pelatihan After Sales
Service Yang
Berkualitas
Evaluasi Pelatihan
Market Research
Product Research And
Development
Penguatan SDM
Analisis Rantai Nilai
Perusahaan

P.2.1

Rp 80.000.000

P.2.2

Rp 450.000.000

P.2.3
P.3.1
P.3.2

Rp 350.000.000
Rp 600.000.000

P.3.3
P.4.1

Rp 150.000.000

Tabel 33. Total Anggaran Yang Diusulkan


No

Strategi

Cost Benefit
Analysis

Penilaian Bisnis

Sosialisasi
Informasi Nilai
dan Budaya
Perusahaan

Pelatihan After
Sales Service

Market Research

Product Research
and Development

Penguatan SDM

Analisis Rantai
Nilai Perusahaan

Program

Analisis biaya yang


dikeluarkan untuk
akuisisi
Analisis manfaat yang
akan diperoleh dengan
akuisisi
Analisis Past
Performance
Perusahaan
Analisis Prospek
Kinerja Perusahaan
Pertemuan rutin
dengan karyawan
terkait penanaman
nilai dan budaya
perusahaan dalam diri
karyawan
Pelatihan terkait after
sales service yang
berkualitas
Evalauasi setelah
pelatihan
Survei keinginan dan
kebutuhan konsumen
Riset alternatif produk
yang sesuai kebutuhan
pasar
Pengembangan produk
Sosialisasi dan
pelatihan terkait
produk baru
Studi rantai nilai
perusahaan
Evaluasi efesiensi

Kode
Progra
m
P.1.1.1

Budget (Rp)

Rp 2.000.000.000

P.1.1.2

Rp 120.000.000

P.1.2.1

Rp 75.000.000

P.1.2.2

Rp 50.000.000

P.2.1.1

Rp 150.000.000

P.2.2.1

Rp 250.000.000

P.2.2.2

Rp 50.000.000

P.3.1.1

Rp 50.000.000

P.3.2.1

Rp 250.000.000

P.3.2.2
P.3.3.1

Rp 600.000.000
Rp 100.000.000

P.4.1.1

Rp 80.000.000

P.4.1.2

Rp 100.000.000

masing-masing
tahapan
Keputusan terkait
solusi kelemahan
dalam rantai nilai

P.4.1.3

Rp 30.000.000

Komponen D
Evaluasi dan Pengendalian Strategi
D.1 Pengukuran Kuantitatif
D.1.1

Marketing Performance (Indicators)

Indikator keberhasilan dari segi marketing performanc


e yang ditetapkan
berdasakan strategi
yang
ditetapkan perusahaan saat ini adalah :
Jumlah Penjualan Naik Sebesar 30%
Jumlah Pelanggan Baru Bertambah Sebesar 15%
Jumlah Komplain After Sales Menurun Sebesar 80%
Sebagai pioneer dalan produk TV berlangganan, MSV
telah membangun fondasi pemasaran yang kuat,
didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau
seluruh wilayah di Indonesia. Produk MSV dapat dinikmati
di seluruh wilayah Indonesia, yang menjadi keunggulan
dibandingkan kompetitor lainnya. Selain itu dengan
strategi 3 merek yang diciptakan, membuat pasar produk
dari MSV dapat mejangkau seluruh segmen masyarakat.
Selain itu, faktor lain yang ikut berpengaruh adalah
kegiatan layanan purna jual (after sales). Dengan after
sales services yang berkualitas, maka loyalitas dari
pelangganpun akan terbangun, dan bukan tidak
mungkin,
kepuasan
konsumen
tersebut
akan
menciptakan
konsumen-konsumen
baru.
Karena
berdasarkan survey yang dilakukan, masih banyak
laporan mengenai layanan after sales servis yang belum
memuaskan konsumen.

D.1.2HRM Performance (Indicators)

Kinerja pegawai secara umum sudah memiliki nilai


yang baik, tetapi ada beberapa bagian yang perlu
menjadi perhatian khusus, misalnya kinerja pegawai
pada after sales service. Mengacu pada keinginan
perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya
dengan menambah kantor cabang dan memperluas
jangkauan pemasaran, karyawan pun dituntut untuk lebih
profesional dan produktif. Oleh karenanya, indikator
keberhasilan sumber daya manusia adalah kenaikan
produktivitas karyawan sebesar 20%. Dan khusus untuk
kinerja karyawan after sales dapat dilihat dari persentase
penurunan jumlah komplain.
D.1.3Operation Management Performance (Indicators)
Sebagai perusahaan pioneer dalam industri TV
berlangganan, sudah tentu MNC Sky Vision sudah
memiliki nama dihati para pelanggannya. MNC Sky Vision
berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan segala
kemudahannya.
MSV selalu berusaha memberikan
tayangan dengan kualitas terbaik yang tahan cuaca
sehingga konsumen tidak ketinggalan tayangan hiburan
favoritnya. Adapun indikator keberhasilannya adalah :
Pengembangan research and development dari intern
perusahaan, menciptakan nilai baru agar tercipta sistem
operasi yang baik dan produk yang berkualitas tinggi
Pengurangi inefesiensi dalam supply chain perusahaan
Peningkatkan pelayanan pada konsumen.
D.1.4Financial Management Performance (Indicators)
Dari segi leverage, debt to equity ratio, terlihat bahwa
terjadi penurunan dari 2,60 pada tahun 2011 menjadi
1,18 pada tahun 2012, hal ini disebabkan oleh terjadinya
peningkatan ekitas yang cukup signifikan meskipun
hutang perseroan juga meningkat. Dari rasio ini
menunjukkan komposisi hutang dan modal perusahaan
menjadi lebih efisien.
Sedangkan dari segi profitabilitas, gross profit marjin
meningkatan dari 0,2417 pada tahun 2011 menjadi
0,2697 pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya laba kotor perusahaan yang disumbang
oleh peningkatan penjualan. Ratio ini menunjukan berapa
banyak margin yang memungkinkan perusahaan untuk

menutup beban-beban penjualan perusahaan dan masih


dapat memperoleh profit. Dengan demikian hal tersebut
memberikan keuntungan yang cukup besar bagi
perusahaan,
Untuk ROI terlihat bahwa terjadi penurunan dari
0,0189 pada tahun 2011 menjadi 0,0165 pada tahun
2012. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aset yang dimiliki mengala penurunan.
Untuk ROE terlihat bahwa terjadi penurunan dari 0,0682
pada tahun 2011 menjadi 0,0362 pada tahun 2011. Rasio
ini menunjukan tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan oleh stakeholder terhadap perusahaan.
Sehingga pengembalian investasi menurun.
Oleh karenanya indikator keberhasilan dari segi
financial performance berdasarkan kondisi perusahaan
saat ini adalah Efesiensi Biaya Operasi sebesar 20%,
Kenaikan Profit sebesar 30%, dan kenaikan ROE sebesar
25%.

D.2 Pengukuran Kualitatif


D.2.1Survei Kepuasan Pelanggan
Survei kepuasan pelanggan merupakan alat ukur
penting bagi MSV untuk memastikan bahwa produknya
dapat diterima dengan baik oleh para pelanggannya.
Oleh karenanya, Perseroan memberikan perhatian yang
sangat besar terhadap kepuasan pelanggan ini. Survei
kepuasan pelanggan diselenggarakan secara rutin untuk
memastikan bahwa Perseroan dapat terus memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada dalam memberikan
layanan kepada pelanggan.
Dengan penerapan Customer Oriented Management
ini, perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan
mempertahankan pelanggan-pelanggan lamanya untuk
setia menggunakan layanan MSV. Selain itu dengan
adanya 10 penghargaan nasional yang diterima di tahun
2012 membuktikan bahwa kepuasan pelanggan yang ada
dapat dimaksimalkan oleh Perseroan.

D.2.2Survei Kepuasan Karyawan


Selain pelanggan, Perseroan menganggap kunci
keberhasilan dari Perseroan adalah karyawan atau tim
yang bekerja untuk MSV. Oleh karenanya, survei
kepuasan karyawan menjadi alat ukur penting dalam
perusahaan.
Survei ini mengukur tentang kepuasan karyawan di
perusahaan MSV atas pemenuhan kebutuhan dan
keinginan di tempat kerja berdasarkan kepuasannya
terhadap tanggung jawab pekerjaan yang diembannya,
lingkungan kerja, maupun kebijakan perusahaan dalam
renumerasi serta pengembangan karir di perusahaan.
Semakin meningkatnya penjualan dan membaiknya
kinerja perusahaan ini disumbang oleh kinerja karyawan
yang terus membaik yang didorong dari komitmen para
karyawan terhadap Perseroan. Selain itu, tingkat
turonver karyawan yang rendah membuktikan karyawan
secara umum puas dengan kebijakan dan lingkungan
kerja yang ada.

D.3 Balance Score Card


Gambar 10. Strategy Map Untuk Objek Perusahaan Yang
Diteliti

Pespektif
Keuangan

Perspektif
Konsumen

Perspektif
Internal

Persepktif
Pertumbuhan
dan
Penjualan

Efesiensi
Biaya
Operasion
al

Meningkat
-kan Profit
30%

Meningka
t-kan ROE
20%

Mempertahan
-kan
Kepuasan
Pelanggan

Memperluas
Pangsa Pasar

Inovasi
Produk

Penguatan
Nilai Budaya
Perusahaan

Menambah
Kemitraan

MeningkatInovasi Jasa
kan
kualitas
layanan

Meningka
tkan
fasilitas
pendukun
g

Pelatihan
Intensif
Karywan

Tabel 33. Balance Score Card : Financial Perspective


Perspec Objectiv
Measure
Target
Initiatives(=pr
tive
es
ment
ogram)
Area
Kenaikan Profit
Meningk
Product
Laba
at 30%
Research &
Development
Financial Peningkat ROE
Meningk
Peningkatan
Perspecti
an ROE
at 25%
After Sales
ve
Service
Efesiensi Biaya
Turun
Analisis Value
Biaya
Operasi
20%
Chain
Operas

Kode
Progr
am
P.3.2

P.2.1
P.2.2
P.4.1

Tabel 34. Balance


Perspec Objectiv
tive
es
Area
Meningka
tkan
Kepuasan
Konsume
n
Custome Memperl
r
uas
Perspecti
Pangsa
ve
Pasar
Menamba
h
Kemitraa
n

Score Card : Customer Perspective


Measure
Target Initiatives(=pro
ment
gram)
Penurunan
Jumlah
Komplain

Persentase
Pangsa
Pasar MSV
Brand
Awareness

Jumlah
Komplai
n
Menuru
n 80%
Meningk
at 20%

Jumlah
Konsum
en
Meningk
at

Pelatihan After
Sales Service

Market Research

Kode
Progr
am
P.2.2

P.3.1

Menambah link
dengan berbagai
perusahaan

Tabel 35. Balance Score Card : Internal Business


Perspective
Perspec Objectiv Measure
Target Initiatives(=pro
tive
es
ment
gram)
Area
Inovasi
Kenaikan
Jumlah
Product Research
Produk
Jumlah
Pelangg and Development
Pelanggan
an Naik
Custome
15%
r
Peningkat Survei
Tingkat
Pelatihan After
Perspecti
an
Kepuasan
Komplai
Sales Service
ve
Kualitas Pelanggan
n
Layanan
Menuru
n
Inovasi
Survei
Tingkat
Market Research
Jasa
Kepuasan
Kepuasa
Pelanggan
n
Konsum
en
Meningk
at
Peningkat Penambah Peningk Market Research

Kode
Progr
am
P.3.2

P.2.2

P.3.1

P.3.1

an
an Fasilitas
Fasilitas
Pendukun
g

atan
Loyalita
s
Pelangg
an

Tabel 36. Balance Score Card : Learning and Growth


Perspective
Perspe Objecti Measure Target Initiatives(=p Kode
ctive
ves
ment
rogram)
Progr
Area
am
Penguat Survei
Karyaw
Pelatihan
an Nilai Karyawan
an
Kinerja SDM
dan
Profesio
Budaya
nal
Learnin
Perusah
Dalam
g and
aan
Bekerja
Growth
Pelatiha Karyawan
75%
Pelatihan
Perspec
n
Siap dan
Karyaw
Kinerja SDM
tive
Intensif Ahli
an Ahli
Karyaw Dalam
an
Pekerjaan
nya

Vous aimerez peut-être aussi