Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKYVISION
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir
Mata Kuliah Manajemen Stratejik
Disusun oleh:
120110090064
120310090081
140110090080
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KOMPONEN A
A.1. ANALISIS KINERJA DAN POSTUR STRATEGIK
A.1.1. Penjelasan Situasi Saat Ini
A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
A.1.3. Strategic Posture
1.3.1. Current Vision26
1.3.2. Current Mision6
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
KOMPONEN C
C.1. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM
C.1.1. Organisation Chart
C.1.2. Job Description
C.1.3. Types Cross Functional
KOMPONEN A
ANALISIS LINGKUNGAN
Pesaing Perusahaan
Saat ini sudah mulai bermunculan perusahaan yang
masuk ke dalam industri tv berlangganan (Pay TV) ini,
diantaranya adalah PT Indonusa Telemedia (Yes TV), PT
karya Megah Adijaya (Aora TV), First Media, PT Karya Elang
Mahkota Teknologi (Nexmedia). Akan tetapi MNC Skyvision
melalui merek Indovision, Okevision dan Top TV masih
menjadi market leader dalam industri ini. Sementara itu
pesaing utamanya yakni TelkomVision kini telah diakuisisi
oleh CT Corp dari PT Indonusa Telemedia.
Tahun 2010
Current Ratio
Quick Ratio
Cash Ratio
Cash Turnover Ratio
Inventory to Net Working Capital Ratio
77%
47%
229%
86,29
-1,28
71%
243%
172%
4,52
Receivable Turnover
Inventory Turnover
Working Capital Turnover
Fixed Asset Turnover
Total Asset Turnover
Average Collection Period
Gross Profit Margin
Return On Investment
Return On Equtiy
Earning Per Share
Net Profit Margin
Operating Profit Margin
Return On Asset
Price Earning Ratio
Market/Book Ratio
9,83x
5,72x
-9,53x
0,86x
0,46x
37,1 hari
23,20%
4,79%
16,44%
23,6
10%
14,59%
4,79%
-
Sales Growth
Profit Growth
Tahun 2011
Liquidity Ratio
61%
45%
160%
49,92
-0,41
Leverage Ratio
72%
260%
163%
1,06
Activity Ratio
7,38x
9,03x
-4,85x
0,95x
0,50x
49,4 hari
Profitability Ratio
24,17%
1,89%
6,82%
10,5
3,75%
6,16%
1,89%
Book To Market Ratio
Growth Ratio
33,83%
23,09%
38,13%
-55,49%
Tahun 2012
120%
75%
148%
66,48
2,25
54%
118%
72%
1,19
7,9x
3,65x
11,28x
0,97x
0,48x
45,9 hari
26,97%
1,65%
3,62%
12,4
3,4%
5,07%
1,65%
149
18,5
37,73%
25,26%
Prosentasi
(Peningkatan/P
enurunan)
Arti Rasio
Current Ratio
Current Asset :
Current
Liabilities
201020112011
2012
-16%
59%
Mengindika
sikan
kemampua
n
perusahaa
n dalam
membayar
hutang
jangka
pendeknya
mengguna
kan aset
jangka
pendek.
LIQUIDITY RATIO
Terjadi penurunan di tahun
2011 dari tahun 2010, hal
ini mengindikasikan
menurunnya kemampuan
perusahaan dalam
membayar hutang jangka
pendeknya dengan
menggunakan aset jangka
pendek. Terjadi
peningkatan di tahun 2012
dari tahun 2011, ini baik
bagi perusahaan karena
perusahaan semakin baik
untuk membayar hutang
jangka pendeknya.
Mengindika
sikan
kemampua
n
perusahaa
n dalam
membayar
hutang
jangka
pendeknya
mengguna
kan aset
jangka
pendek
yang lebih
lancar
Cash Ratio
Cash +
Marketable
Securities
Current
201020112011
2012
-69%
-12%
Melihat
sejauh
mana
kemampu
an
perusahaa
n untuk
melunasi
utangutangnya
dengan
mengguna
kan kas
yang
dimilikinya
Menunjukk
an
efesiensi
perusahaa
n dalam
mengguna
kan kas
untuk
menghasilk
an
penjualan
20112012
653%
Perusahaan Bila
Rasio
Meningkat/Menuru
Semakin meningkat,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
operasional
perusahaan menjadi
lebih baik. Efek
jangka menengah
untuk perusahaan
yaitu beban hutang
lancar yang dimiliki
perusahaan semakin
berkurang. Efek
jangka panjang bagi
perusahaan yaitu
kepercayaan para
kreditur semakin
meningkat.
Semakin meningkat,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
operasional
perusahaan menjadi
lebih baik. Efek
jangka menengah
untuk perusahaan
yaitu beban hutang
lancar yang dimiliki
perusahaan
semakin berkurang.
Efek jangka panjang
bagi perusahaan
yaitu kepercayaan
para kreditur
semakin meningkat.
Semakin
meningkat, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
tidak adanya kas
yang tidak terpakai.
Efek jangka
menengah yaitu,
beban hutang
lancar menjadi
berkurang. Efek
jangka panjangnya
yaitu kepercayaan
kreditur untuk
meminjamkan
kasnya menjadi
meningkat.
Semakin lambat
perputaran kas,
semakin buruk. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
kas yang digunakan
tidak optimal. Efek
jangka
menengahnya yaitu
tidak terdongkraknya
pendapatan oleh
kas. Efek jangka
panjangnya yaitu
pembiayaan
operasional jangka
panjang perusahaan
menjadi terhambat
Prosentase
(Penurunan/
Peningkatan
)
Arti
Rasio
LIQUIDITY RATIO
Inventory to
Net Working
Capital
Inventory
Current
AssetCurrent
Liabilities
201020112011
2012
68%
653%
Mengukur
kemampu
an
perusaha
an unutuk
membiay
ai
persediaa
n dari
modal
kerja
bersih
yang
tersedia.
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun
/tetap
Semakin tinggi semakin
baik. Efek jangka
pendeknya
jumlah inventory perusa
haan
dapat mengalami penuru
nan sehingga
memungkinkan terjadiny
a stock out. Efek jangka
menengahnya
likuiditas perusahaan
menurun yang
menyebabkan
menurunnya
kepercayaan supplier
dalam memberikan
pinjaman. Sedangkan
efek jangka panjangnya
perusahaan akan
mengalami
kebangkrutan.
Liquidity Ratio
5
4
3
current ratio
quick ratio
2
Axis Title
cash ratio
1
2010
2011
2012
-1
-2
Prosentasi
(Peningkatan/Pe
nurunan)
Arti Rasio
Interpretasi Atas
Rasio Yang Dicapai
LEVERAGE RATIO
Debt to Asset
Ratio
Total
Liabilities:Total
201020112011
2012
-1,92%
-24,89%
Menunju
kkan
seberapa
besar
proporsi
aset
perusaha
an yang
didanai
melalui
hutang
Debt to Equity
Ratio
Total
Liabilities:Total
201020112011
2012
6,9%
-54,39%
Menunjuk
kan
perbandin
gan total
hutang
perusaha
an
dengan
modal
perusaha
an.
Meningkatnya rasio
di tahun 2011-2012
menunjukkan bahwa
total hutang yang
dimiliki perusahaan
lebh besar dari
modal perusahaan.
Akan tetapi di tahun
2011-2012
menurunnya rasio
menunjukkan
komposisi antara
hutang dan modal
yang dimiliki
perusahaan lebih
efisien.
Menunjuk
kan
seberapa
banyak
hutang
jangka
panjang
perusaha
an
dibanding
kan
dengan
modal
perusaha
an
Menurunnya rasio
dari 2010 ke 2011
dan 2011 ke 2012
menunjukkan bahwa
perusahaan
mencoba untuk
mengkompoisikan
hutang jangka
panjang perusahaan
dengan ekuitas yang
dimilikinya secara
lebih efisien.
Times Interest
Earned
EBIT:Interest
201020112011
2012
-76%
12%
Mengukur
kemampua
n
perusahaa
n
memenuhi
beban
tetapnya
berupa
bunga
dengan
laba yang
diperolehn
ya
Implikasi Terhadap
Perusahaan Bila
Rasio
Meningkat/Menurun/T
Semakin kecil atau
rendah, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
beban pembiayaan
aset oleh hutang
berkurang. Efek
jangka menengahnya
yaitu kemungkinan
terbayarnya hutang
semakin besar. Efek
jangka panjangnya
yaitu risiko
kebangkrutan akibat
besarnya proporsi
hutang semakin kecil.
Semakin kecil atau
rendah, semakin
baik. Efek jangka
pendek bagi
perusahaan yaitu
pendanaan
operasional jangka
pendek oleh ekuitas
menjadi lebih kuat.
Efek jangka
menengahnya yaitu
komposisi hutang
menjadi lebih kecil.
Efek jangka
panjangnya yaitu
kekuatan modal
perusahaan semakin
kuat
Semakin menurun,
semakin baik. Efek
jangka pendek bagi
perusahaan yaitu
pendanaan
operasional jangka
pendek oleh ekuitas
menjadi lebih kuat.
Efek jangka
menengahnya yaitu
komposisi hutang
jangka panjang
menjadi lebih kecil.
Efek jangka
panjangnya yaitu
kekuatan modal
perusahaan terhadap
hutang jangka panjang
semakin kuat
Semakin besar atau
semakin tinggi nilai
rasio maka semakin
baik. Efek jangka
pendeknya perusahaan
semakin dapat
memenuhi beban tetap
yang harus dibayarkan
dengan laba yang
diperoleh. Sedangkan
efek jangka menengah
dan panjangnya adalah
meningkatnya
kepercayaan investor
bahwa perusahaan
dapat
membayarkan kompen
sasi atas dana yang
ditanamkan ke dalam
perusahaan.-
Leverage Ratio
5
4.5
4
3.5
debt to asset ratio
2.5
longterm debt to
equity ratio
1.5
1
0.5
0
2010
2011
2012
Arti Ratio
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio meningkat
/menurun/tetap
Interpretasi
atas rasio
yang dicapai
ACTIVITY RATIO
Receivale
Turnover
Sales
Account
201020112011
2012
-24,86%
7,54%
Inventory Turn
Over
COGS:Average
201020112011
2012
57,78%
Rasio menurun
dari tahun 2010
ke tahun 2011 ini
menunjuukkan
perusahaan tidak
efektif dalam
menghasilkan
penjualan dari
piutang. Akan
tetapi di tahun
2011 ke tahun
2012 mengalami
peningkatan
Mengukur
distribusi atau
perputaran
persediaan
selama kurun
waktu
tertentu.
Rasio
meningkat dari
tahun 2011 ke
tahun 2012
efektivitas
perusahaan
dalam
perputaran
inventori yang
dimiliki
menurun.
Mengukur
berapa
banyak
keuntungan
yang
dihasilkan
oleh setiap
rupiah modal
kerja pada
perusahaan
Baik di tahun
2010-2011 dan
2011-2012 rasio
ini
mengindikasika
n bahwa
perusahaan
semakin efisien
dalam
menggunakan
modal kerja
bersihnya untuk
menghasilkan
penjualan.
Peningkatan rasio
ini
mengindikasikan
bahwa
pemanfaatan
aset tetap
perusahaan
untuk
menghasilkan
penjualan
semakin baik
-59,56%
Working Capital
Turn Over
Sales : (Curent
201020112011
2012
49,09%
Mengukur
efektivitas
penjualan
yang
dihasilkan
oleh setiap
rupiah
piutang
perusahaan
3,32%
Mengukur
kemampua
n
perusahaan
menggunak
an fixed
asset dalam
menghasilk
an
penjualan
Prosentase
(Penurunan/Penin
gkatan)
Arti Rasio
Interpretasi
atas rasio yang
dicapai
Mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menggunaka
n
keseluruhan
aset dalam
menghasilka
n penjualan
Penurunan rasio
di tahun 20112012 berarti
menurunnya
efesiensi rupiah
penjualan yang
dihasilkan oleh
setiap rupiah
yang
diinvestasikan
dalam bentuk
aset perusahaan.
Average
Collection Period
Account
Receivable:
Average Sales per
day
201020112011
2012
33%
-7%
Menguku
r
efektivit
as
perusah
aan
dalam
penagih
an atau
penerim
aan
pembay
aran
atas
piutangn
ya
Peningkata
n di tahun
2011-2012
menunjukk
an
eketivitas
perusahaa
n dalam
penagihan
piutang
atas
penjualann
ya
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun/
tetap
ACTIVITY RATIO
Activity Ratio
60
50
40
receivable turnover
inventory turn over
30
working capital
turnover
20
10
average collection
period
0
2010
2011
2012
-10
-20
Arti Rasio
Interpretasi atas
rasio yang
dicapai
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menurun/
tetap
PROFITABILITY RATIO
Gross Profit
Margin
Gross Profit :
201020112011
2012
4,19%
11,56%
Menunjukk
an berapa
banyak
margin
yang
memungki
nkan
perusahaa
n untuk
menutup
beban
perusahaa
n dan
masih
dapat
memperole
h profit.
Peningkatan rasio di
tahun 2011 dan
2012 semakin besar
margin yang dapat
dimanfaatkan untuk
menutup bebanbeban perusahaan
dan masih dapat
menghasilkan profit.
Return On
Investment
Earning After Tax :
201020112011
2012
-60%
-12%
Mengukur
seberapa
efektif
perusahaan
mengguna
kan aset
untuk
menghasilk
an
keuntunga
n
Pennuruna rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif
dalam
menggunkan
investasinya
dalam bentuk aset
untuk
menghasilkan
keuntungan.
Return on Equity
Earning After Tax :
Total Equity
201020112011
2012
-58%
-46%
Menunjukk
an tingkat
pengemba
lian dari
investasi
yang
dilakukan
shreholder
s terhadap
perusahaa
n
Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif dalam
menggunkan modal
yang telah
diinvestasikan
untuk menghasilkan
keuntungan
Menunjuk
kan
pendapat
an
setelah
Penurunan di tahun
2011 menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk
memaksimalkan
20102011
-55%
20112012
18%
pajak
para
pemegan
g saham
untuk
setiap 1
lembar
saham
yang
dimiliki.
keuntungan
investornya
menurun yang
disebabkan oleh
menurunnya profit.
Sedangkan
peningkatan yang
terjadi di tahun
2012 lebih
disebabkan oleh
meningkatnya profit
Prosentase
(Penurunan/Penin
gkatan)
Arti Rasio
Interpretasi atas
rasio yang dicapai
Menunjukk
an berapa
banyak
profit
setelah
pajak yang
dihasilkan
setiap
rupiah
pendapata
n
Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2011 menujukkan
bahwa kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan profit
dari setiap rupiah
pendapatan yang
dihasilkan menurun.
Menunjukk
an
kemampua
n
perushaan
dalam
menghasilk
an
keuntunga
n operasi
dibandingk
an dengan
penjualan
yang
dicapai.
Mengukur
kemampua
n
perusahaan
dalam
menghasilk
an laba
dengan
memanfaat
kan aset
yang
dimiliki.
Penurunan rasio di
tahun 2011 dan
2011 menujukkan
bahwa kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan
keuntungan operasi
dari setiap rupiah
pendapatan
penjualan yang
dihasilkan menurun.
Pennuruna rasio di
tahun 2011 dan
2012 berarti
perusahaan tidak
cukup efektif
dalam
memanfaatkan
aset yang
dimilikinya untuk
menghasilkan
keuntungan.
20102011
-63%
20112012
-9%
Operating Profit
Margin
Operating
201020112011
2012
-57%
-17%
Retun On Asset
Earning Available
for C/S:Total Asset
201020112011
2012
-60%
-12%
Profitability Ratio
perusahaan untuk
memanamkan
modalnya karena
semakin
menguntungkan bagi
mereka.
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
Profitability Ratio
30
25
20
15
ROI
ROE
EPS
NPM
10
5
0
2010
2011
2012
Arti Rasio
Interpretasi atas
rasio yang
dicapai
Market/Book Ratio
Market Price Per
Share : BV per
2012
18,5
Menunjukka
n penilaian
pasar
terhadap
sebuah
saham
berdasarka
n
pendapatan
nya
sehingga
menunjukk
an berapa
banyak
investor
bersedia
membayar
untuk
setiap
rupiah
pendapatan
Mengetahui
secara
langsung
nilai pasar
saham
dihargai
dari book
value
saham
tersebut.
Implikasi bagi
perusahaan ketika
rasio
meningkat/menur
un/tetap
Semakin tinggi PER,
semakin mahal harga
sahamnya. Akan
tetapi harga yang
mahal bukan berarti
tidak diminati
investor. Karena PER
juga merefleksikan
tingkat kepercayaan
investor atau pelaku
pasar terhadap
performance saham
tersebut. Jika ada
saham yang
diperdagangkan
dengan PER tinggi,
tetapi tetap diminati
investor artinya
investor atau pelaku
pasar memiliki tingkat
kepercayaan kepada
saham dan atau
perusahaan tersebut.
Semakin tinggi rasio
dibandingkan ratarata industri maka
hal itu menunjukkan
bahwa perusahaan
dapat lebih efisien
menggunakan
asetnya untuk
menciptakan nilai.
Growth Ratio
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2010
2011
2012
-20.00%
Sales Growth
Profit Growth
-40.00%
-60.00%
-80.00%
Menghadirkan
sebanyak
mungkin
saluran-saluran
eksklusif yang memberikan manfaat maksimal bagi
keluarga Indonesia.
Memperluas jaringan layanan langsung di seluruh
Indonesia untuk memberikan manfaat di seluruh
Indonesia
Memanfaatkan
perkembangan
teknologi
secara
maksimal untuk memberikan nilai tambah yang optimal
bagi para pelanggan.
CSR
Dividend Policy
Mendukung
nasional.
investasi
dan
sehat
pertumbuhan
bagi
ekonomi
A.1.4.3. CSR
MSV selalu mengedepankan etik dalam kegiatan
usahanya dan menjalankan nilai-nilai kepatutan yang
berlaku, dengan menyelenggarakan program-program
tanggung jawab sosial perusahaan. Program-program
tersebut mengacu pada prinsip berkelanjutan, sarat manfaat
serta memberikan dampak luas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
People
Management : GCG & Code of conduct (terlampir di atas)
Training and Development : Recruitment, Training,
Leveraging and Support, keterlibatan komunitas dengan
kegiatan karyawan.
Donor Darah
Sunatan Massal HUT MCOM
Santunan Anak Yatim
Beasiswa Karyawan
Indonesia Tanah Airku
Planet
Produk
Kekuatan
MNC Sky Vision merupakan pelopor tv berlangganan di
Indonesia, saat ini MNC Sky Vision memiliki satelit direct
to home (DTH) yaitu indostar II dengan penggunaan
kompresi MPEG-4 sehingga mampu menyiarkan lebih dari
160 saluran dan tahan terhadap perubahan cuaca iklim
tropis sehingga memiliki jangkauan keseluruh Indonesia
meliputi 13.700 pulau dan lebih dari 9.8 juta km persegi.
MSV juga memiliki jumlah saluran eksklusif terbanyak
yang tidak dimiliki oleh pesaing lain yaitu total 26
saluran
eksklusif
yang
berkualitas
dimana
17
diantaranya adalah saluran lokal yang diproduksi oleh
MNC. Bahkan 40% dari saluran Top 20 sepanjang tahun
2012 adalah saluran eksklusif MSV.
MNC Sky Vision memperkuat strategi merek dengan
meluncurkan dua merek tambahan dengan segmen yang
berbeda dari Indovision yang ditargetkan untuk
menengah keatas yang tinggal di kota kota besar di
Indonesia. Top tv sebagai produk dengan harga lebih
terjangkau untuk keluarga menengah kebawah yang
tinggal di daerah daerah maupun wilayah yang tidak
terjangkau oleh TV terestrial dan OK vision untuk kaum
muda yang membutuhkan tayangan film dan hiburan
sesuai slogannya bioskop masuk rumah. Produk MSV
sendiri fokus terhadap TV berlangganan, berikut
kelebaran dan kepanjangan dari produk MSV:
Tabel Product Mix
KELEBARAN PRODUK
PAY TV
Susu
INDOVISION
Jenis Produk
Kedalaman
Produk
TOP TV
OKEVISION
Kelemahan
MSV fokus terhadap satu produk saja yaitu Pay TV
sedangkan para pesaingnya telah mampu menyediakan
produk Pay TV dan juga layanan jaringan internet.
Sehingga menjadi kelemahan bagi MSV yang tidak
mampu memenuhi permintaan pasar terhadap pay tv
berlayanan internet.
Unsur utama marketing mix adalah Produk. Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk diperhatikan, penggunaan, atau konsumsi
yang bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Keputusan produk umumnya didasarkan pada nama
merek, Fungsi, Style, Kualitas, Keselamatan, Packaging,
Perbaikan dan Dukungan, Garansi , aksesoris dan Jasa.
Atribut-atribut produk dapat dimanipulasi tergantung
pada apa yang diinginkan target pasar. Juga, pelanggan
selalu mencari hal-hal baru dan lebih baik, itulah
sebabnya mengapa pemasar harus meningkatkan
produk yang sudah ada, mengembangkan yang baru,
dan menghentikan produk lama
yang tidak lagi
dibutuhkan atau diinginkan oleh customer. Pada bagian
ini, perlu dijelaskan mengenai lini produk MNC Sky Vision
yang mencakup kelebaran dan kedalaman produk. Untuk
mengetahui tingkat kelebaran dan kedalaman produk
MNC Sky Vision, secara singkat telah kami rangkum
kedalam tabel dibawah ini. MNC Sky Vision memiliki 3
jenis layanan TV berlangganan yaitu Indovision, Top TV,
dan OK vision.
Price
Kekuatan
Produk MSV yang telah terbagi berdasarkan segmen yang
berbeda membuat MSV mampu menggapai konsumen
disetiap lapisan segmen tersebut
INDOVISION
Package
s
Super
Galaxi
(75
channel)
Venus
Price
(000)
249/
bulan
OKEVISION
(additional)
TOP TV
Packag
es
Price
(000)
Basic
85/bulan
Add.
sport
75/bulan
149/bula
Packa
ges
Studio
1
Studio
2
Studio
Price
(000)
75/bulan
35/bulan
30/bulan
(45
channel)
Galaxi
(58
channel)
179/bula
n
Mars
(37
channel)
149/bula
n
3
Studio
4
Studio
5
Studio
6
Studio
7
Studio
8
55/bulan
20/bulan
130/bulan
110/bulan
75/bulan
Kelemahan
MSV bertahan pada harga yang ditetapkan tidak
terpengaruh oleh kompetitor yang melakukan adu harga
murah.
Place
Kekuatan
MSV melakukan gebrakan dengan membuka 31 kantor
cabang di 31 kota besar di Indonesia, sehingga jumlah
seluruh kantor cabang menjadi 40 kantor di 40 kota.
Tahunn 2012 MSV melakukan perluasan penjualan dan
layanan teknis di 23 kota kota baru diseluruh Indonesia
terutama di kota kota baru yang perekonomiannya
mulai menggeliat. Hingga saat ini MNC Sky Vision
memiliki 85 kantor cabang. Perluasan ini menjadi
kekuatan MSV untuk tetap memperkuat merknya untuk
mencapai konsumen.
Kelemahan :
Kantor cabang yang dimiliki MSV hampir di 40 kota
menjadi kelemahan bagi MSV karena tidak semua
wialyah yang ada di Indonesia yang mudah diakses. Hal
ini dapat meningkatkan distribution price dan juga
menjadi cost bagi MSV sehingga meningkatkan beban
yang dapat mempengaruhi competitive price.
Promosi
Kekuatan
MSV melakukan kampanye pemasaran seperti beriklan di
berbagai media termasuk televisi FTA, radio, surat kabar
dan majalah. Hingga saat ini MSV juga terus melakukan
aktivitas pemasaran yang sangat agresif untuk
menunjang program akuisisi pelanggan baru maupun
program loyalty diantaranya:
Mall Launch event untuk Indovision HD dan Okevision.
Program experiential marketing
CNN Journalist Competition (September 2012).
People
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
Kekuatan
MSV mengimplementasikan berbagai macam program
pendidikan dan pelatihan seperti mendayagunakan Learning
channel yaitu saluran pembelajaran khusus bagi karyawan
dalam bentuk komunikasi langsung secara interaktif.
Proses
Kekuatan
Dalam proses penyampaian layanan, MNC skyvision
menyusun serta menerapkan strategi dan kebijakan di
direktorat Subscriber Management
untuk memastikan
layanan prima bagi pelanggan dengan mengutamakan first
call resolution serta tingkat layanan yang telah ditetapkan
sehingga layanan purna jual dapat berjalan baik. Selain itu
MSV juga memberikan pelayanan teknis yang lebih cepat
dan lebih akurat melalui lebih dari3400 teknisi yang bekerja
di 85 kantor MSV yang tersebar diseluruh Indonesia.
Kelemahan
Implementasi aftersales services tidak sesuai target, terlihat
dari banyaknya komplain dari para pelanggan MSV yang
beredar di internet
Physical Evidence
1.
Decoder
Digital Merupakan
alat
untuk
mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk
semula, sehingga bisa di nikmati oleh pelanggan.
2.
Viewing Card (Kartu Tayang) - kartu ini dibutuhkan
penlanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode
tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
3.
LNB-F
4.
2 F Konektor
5.
Kabel 20 Meter
6.
Remote Control
7.
Dish (Parabola Mini) dengan diameter 80 cm
A.2.1.2. Finance
Obtaining fund
Hingga saat ini sumber pendanaan yang dimiliki oleh PT Mas
oem Farma terdiri dari hutang dan
modal sendiri. aktifitas
pendanaan MSV memperoleh kas bersih sebesar Rp886,7
miliar atau meningkat dari Rp47,2 miliar pada tahun 2011.
Sebagian besar dana diperoleh dari penawaran umum
saham perdana sebesar Rp1,24 trilliun.
Allocating Fund (Investing Decission)
Dana dari hasil dari penawaran umum yang akan diterima
mnc skyvision, setelah dikurangi seluruh biaya biaya emisi
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
Kekuatan
Dengan adanya rekrutmen yang tersinergi disertai
pendayagunaan situs online Job MNC maka seleksi karyawan
pun
menjadi
berkualitas
dimana
karyawan
yang
berkualitaslah yang lolos dalam seleksi. Selain itu, hasil
seleksinya dapat memilih karyawan yang tepat untuk
mengisi jabatan yang tepat pula.
Placement
Kekuatan
Penempatan karyawan telah diposisikan dengan tepat.
Proses rekrutmen dan seleksi yang tepat menghasilkan
penempatan yang tepat pula.
Orientation
Kekuatan
Manajemen SDM MSV merupakan satu hal yang amat
penting bagi perusahaan. Oleh karenanya MSV melakukan
proses orientasi pada para karyawannnya agar tugas yang
dilakukan masing-masing karyawan nantinya dapat berjalan
dengan baik.
Training and Development
Kekuatan
Pendayagunaan learning channel sebagai saluran khusus
untuk pembelajaran karyawan dalam bentuk komunikasi
langsung dan interaktif seperti pelatihan pengetahuan
produk dan prosedur instalasi/ penarikan peralatan untuk
teknisi
MSV melaksanakan program pelatihan kepemimpinan dan
kompetensi bersama dengan group training MNC media
maupun pihak lain. Sehingga standar training dan
development yang diadakan oleh MSV sudah berstandar
MNC media.
Kelemahan
Training and development yang diberikan terhadap karyawan
tidak ada pengususan untuk pelatihan pada tingkatan
manajerial.
A.2.1.5. Management Information system
Kekuatan
Sistem informasi management yang diimplementasikan
sudah mampu mendukung kebutuhan informasi baik dilevel
operasional, manager, dan juga strategical dilihat dari
kesuksesan Global media com dalam menjalankan sistem
informasi apalagi MSV merupakan perusahaan yang
berbasis
teknologi
sehingga
integrasi
antar
level
manajemennya berjalan sangat baik. Selain itu MSV juga
memiliki sistem management pelanggan yang menyediakan
informasi terkait penyediaan, penjualan, dan pemasaran
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
Weig
ht
Ratin
g
Scor
e
Explanation
Jangkauan Produk
0.11
0.55
Saluran distribusi
yang
luas
dan
komprehensif
0.11
0.44
0.06
4.5
0.27
MSV
memperkuat
jaringan
distribusi dan layanan pelanggan
dengan membuka 85 cabang yang
tersebar diseluruh indonesia. selain
itu sejak tahun 2009 MSV memiliki
satelit baru yaitu indostar II dengan
dengan kapasitas saluran lebih
banyak sehingga lebih mampu
mendistribusikan lebih dari 160
saluran
Reputasi adalah salah satu sumber
daya berwujud yang signifikan
untuk MSV dimana MSV merupakan
market Leader yang memiliki
pangsa pasar 71%. Ditambah lagi
MSV merupakan pemegang lisensi
tayangan TV berlangganan melalui
satelit yang pertama di Indonesia.
Metode pemasaran
yang komprehensif
0.07
0.28
Infrastruktur
terdepan
0.1
0.5
Supply chain
0.03
0.12
Strength
Positif
persepsi
reputasi
perusahaan
Meluncurkan
3
merek
tv
berlangganan
yaitu
indovision,
okevision, dan top tv untuk segmen
yang
berbeda
adalah
stategi
pemasaran yang sulit ditiru oleh
para pesaingnya.
MSV adalah satu satunya
perusahaan TV berlangganan yang
memiliki
satelit
sendiri
yang
bernama Indostar II dengan lisensi
eksklusif frekuensi Sband yang
tahan terhadap perubahan cuaca
iklim
tropis
serta
memiliki
jangkauan keseluruh Indonesia
Sejak tahun 2011 telah dilakukan
pemutakhiran
atas
teknologi
kompresi video dari MPEG 2
menjadi standar MPEG 4. Hal ini
menjadi competitive adantage bagi
MSV. Selain itu MSV memiliki
fasilitas kontrol satelit sendiri untuk
mengontrol kinerja satelit agar
menghasilkan
tayangan
yang
jernih.
MSV melakukan negosiasi dengan
pemasok
peralatan
penerima
(dekoder) untuk menurunkan biaya
agar dapat mengurangi biaya
akuisisi pelanggan.
0.48
2.16
Weig
ht
Rati
ng
Scor
e
Explanation
Rasio
hutang
terhadap
equity
yang tinggi (sangat
leveraged)
0.07
2.5
0.17
5
Cost inefficiency
0.12
2.5
0.3
Kualitas
implementasi
Aftersales
service
masih rendah
0.11
0.22
Un-innovatif
0.12
2.5
0.3
Riset produk
0.1
1.5
0.15
0.52
1.24
5
Total Skor
3.40
5
Weakness
Penjelasan
MSV membangun infrastruktur dari sisi layanan teknis dengan
mengelola sendiri tenaga kerja teknisi baik untuk
pemasangan maupun layanan purnajual.
Manajemen SDM
Teknologi
Pembelian
Penjelasan
Manajemen SDM
Teknologi
Pembelian
Pembelian
Penjelasan
MSV juga membuka layanan teknis di 23 kota-kota baru di
seluruh Indonesia terutama kota kota kecil.
MSV memberikan pelatihan bagi para petugas call center,
sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien.
Perseroan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
kepuasan pelanggan. Survey
kepuasan pelanggan diselenggarakan secara rutin untuk
memastikan bahwa Perseroan dapat terus memperbaiki
kekurangankekurangan yang ada dalam memberikan layanan
kepada pelanggan. CUSTOMER ORIENTED MANAGEMENT ini
membuahkan 10 penghargaan nasional yang kami terima di
tahun 2012
Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp68,3 miliar,
meningkat
sebesar 57% dari Rp43,6miliar di tahun 2011. Kenaikan
tersebut terkait dengan ekspansi usaha Perseroan,
diantaranya pembukaan 23 cabang baru yang mulai
beroperasi pada tahun 2012 sehingga total menjadi 85 kantor
cabang, yang membutuhkan sumber daya lebih banyak
termasuk alat tulis dan peralatan kantor, jasa profesional
serta lisensi.
Infrastruktur
Perusahaan
MSV membangun
infrastruktur dari sisi
layanan teknis dengan
mengelola sendiri tenaga
kerja teknisi baik untuk
pemasangan maupun
layanan purnajual
HRM
MSV menerapkan
strategi pemasaran baru,
yaitu dengan
meminjamkan peralatan
kepada pelanggan.. MSV
juga memperkuat
strategi merek
HRM
MSV mendayagunakan
Learning Channel yaitu
saluran pembelajaran
khusus bagi karyawan
dalam bentuk komunikasi
langsung secara interaktif.
MSV memberikan
pelatihan bagi para
petugas call center,
sehingga mereka dapat
bekerja lebih efisien.
Indovision memiliki
Indovision
Entertainment Center di
pusat-pusat
perbelanjaan, yang
disediakan khusus bagi
pelanggan agar dapat
menikmati layanan
Indovision dengan
nyaman.
Survey kepuasan
pelanggan
diselenggarakan secara
rutin untuk memastikan
bahwa Perseroan dapat
terus memperbaiki
kekurangan kekurangan
yang ada dalam
memberikan layanan
kepada pelanggan
Aplikasi Teknologi
Frekuensi S-Band yang
tahan terhadap perubahan
cuaca iklim tropis serta
memiliki jangkauan
keseluruh Indonesia
Aplikasi Teknologi
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Mengeluarkan beban
penjualan pada tahun
2012 sebesar Rp 86
miliar untuk memperoleh
pelanggan baru dan
memperkenalkan
layanan baru
MSV mengalami
peningkatan dalam
beban umum dan
administrasi tercatat
sebesar 57% terkait
dengan ekspansi usaha
Perseroan`
Operations
Tangible
Resources
Explanation
Financial
Cash Account
yes
yes
piutang
yes
no
CP
Kapasitas meminjam
yes
no
CP
Kemodernan infrastruktur
yes
yes
yes
kestrategisan
cabang
yes
yes
no
TCA
merek dagang
yes
yes
no
TCA
Kecanggihan teknologi
yes
yes
no
TCA
patent
yes
no
Phisical
Technological
Organisational
lokasi
no
Daya saing
TCA
te
s
SCA
CP
keefektifan
strategis
rencana
yes
yes
no
TCA
keunggulan
sistem
yes
yes
no
TCA
pengendalian
keunggulan
evaluasi
sistem
yes
no
CP
pengalaman
kapabilitas
dan
yes
yes
no
TCA
kemampuan
dipercaya
untuk
yes
yes
no
TCA
yes
no
keterampilan manajerial
yes
yes
no
TCA
keahlian teknis
yes
yes
no
TCA
yes
yes
no
TCA
nama merek
yes
no
CP
yes
no
CP
keandalan produk
yes
yes
yes
no
CP
pelayanan
yang unggul
yes
no
CP
yes
no
CP
keinovatifan layanan
yes
no
CP
kemampuan
untuk
merekrut,
memotivasi,
dan
mempertahankan
modal SDM
yes
no
CP
Intangible
Resources
Human
Resources
Innovation
creativity
and
Reputation
reputasi
pelanggan
dengan
CP
TCA
Organisationl
Capability
Adaptability
consumer
Product
Development
Process
HRM Process
to
kapabilitas
pengembangan
yang unggul
pelanggan
layanan
Weight
Rating
Score
Explanation
Regulasi
Pemerintah
0.08
0.32
Pertumbuhan
perekonomian
Indonesia
0.15
3.5
0.525
Populasi penduduk
Indonesia
meningkat
0.15
3.5
0.525
Lifestyle
masyarakat
Indonesia
0.16
0.64
Perkembangan
teknologi
0.15
0.60
0.63
Opportunity
2.61
Weight
Rating
Score
Explanation
Kebijakan
Kemenkominfo
tentang
pelaksanaan
program penyiaran
digital
0.13
0.26
Konsumen
merasa
harus
membayar secara paksa untuk
menikmati
acara
yang
ditawarkan tersebut. Hal ini
merujuk kepada keputusan
konsumen itu sendiri.
Perkembangan
teknologi
0.10
0.20
Pesatnya
perkembangan
teknologi
membuat
MSV
sebagai perusahaan berbasis
teknologi
harus
terus
beradaptasi sehingga tidak
tertinggal dibandingkan para
pesaingnya
Pesaing illegal
0.16
0.32
0.37
0.78
Total Score
3.39
Threat
B2C
Customer
Masyarakat
Korporasi
TV
Berlangganan
Jenis Produk
B2B
Agen/Dealer
TV
Berlangganan
Vision1Tv
Indovisionesia
Dunia Channel
Antennas
,dll. (10000
agen)
Nama Pelanggan
Bisnis
Seluruh Kota di
Indonesia
(melalui 9 kantor
cabang utama dan 85
kantor cabang
pembantu)
Masyarakat
TV Berlangganan
Kategori Pelanggan
(Kelas Low,
Medium, High)
Low, Medium, High
Korporasi
TV Berlangganan
Medium, High
seluruh
Indonesia,
yakni
Indovision
dan
Telkomvision. Sedangkan sisanya hanya dapat
dinikmati di wilayah tertentu saja, misalnya First
Media yang baru dapat dinikmati di Jakarta.
c. Biaya Keluar dan Masuk Industri. Biaya
investasi yang dikeluarkan untuk masuk dalam
industri ini cukup mahal, karena perushaan harus
menyiapkan infrastruktur yang baik agar layanan
dapat diberikan dengan baik pula terhadap
konsumen, baik dari pengadaan parabola maupun
satelit.
3. Threat of Substitute Product or Services.
Satu layanan yang kini mulai mengancam industri ini
adalah kehadiran IPTV yang merupakan teknologi
terkini
yang
memiliki
beberapa
keunggulan
dibandingkan pay tv, diantaranya adalah internet,
telepon, channel yang lebih beragam, video on
demand, karaoke, dan tv on demand. Akan tetapi
kehadiran IPTV ini kini masih sedikit mengalami
kendala dimana hanya pengguna tertentu saja yang
dapat menikmati layanan ini misalnya adalah
pengguna dari apartemen dan kantor karena
membutuhkan jaringan kabel atau MSAN (MultiService Access Node) serta GPON (Gigabyte Passive
Optical Network) yang belum tentu dimiliki semua
rumah.
4. Bargaining Power of Buyer
a. Jumlah pembeli dalam industri ini sangat potensial,
akan tetapi munculnya perusahaan-perusahaan
yang menawarkan beragam paket membuat
konsumen memiliki hak secara penuh untuk
menentukan pilihannya sesuai kebutuhan dan gaya
hidup mereka.
b. Pilihan pembeli juga dipengaruhi oleh kualitas
layanan yang diberikan serta harga yang
ditawarkan. Ketika layanan menjadi buruk atau ada
pesaing yang memberikan harga lebih murah
dengan kualitas yang sama maka konsumen akan
mudah untuk berpindah ke produk perusahaan lain.
c. Menggunaan tv berlangganan tidak memberikan
manfaat
ekonomis
secara
langsung
pada
konsumennya. Oleh karenanya banyak juga dari
konsumen ketika mereka tidak membutuhkannya
lagi ataupun karena rutinitas mereka sehingga
tidak dapat menikmati layanan yang diberikan
maka
mereka
akan
dengan
sendirinya
menghentikan paket-paket langganan tersebut.
5. Bargaining power of Supplier.
Supplier memiliki kekuatan daya tawar yang relatif
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
Rating
High
Logic
Pendatang baru memerlukan modal yang besar
untuk masuk ke dalam industri ini.
High
Jumlah pesaing dalam industri ini banyak dan
pesaingnya pun beragam.
High
Loyalitas pelanggan Pay TV rendah, adanya produk
pengganti dengan harga yang kompetitif meskipun
kualitas lebih rendah.
High
Perusahaan dalam industri ini menawarkan produk
yang sejenis sehingga konsumen dapat memilih
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
mereka.
High
Banyakya pesaing dalam industri membuat
supplier dapat memilih perusahaan mana yang
akan dipasoki kebutuhannya.
Medium
Kebijakan pemerintah terhadap industri ini tdak
ketat.
Industri ini berbasis teknologi sehingga perkembangannya sangat pesat,
karena di industri ini sudah banyak pelaku usaha yang terlibat dalam
industri. Pendatang baru pun dapat dengan mudah masuk ke industri ini
dengan sumber daya yang cukup. Oleh karenanya pembeli dan supplier
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perusahaan dalam industri ini.
Pemerintah pun secara tidak langsung mempengaruhi berjalannya
perusahaan dari sisi regulasi.
Bargaining Powers of
Buyers
Bargaining Powers of
Suppliers
Relative Power of
Stakeholders
Kesimpulan
2. Strategic Groups
Gambar 2.
V
a
r
i
a
s
i
MNC
SKY
Matriks
Kelompok
VISION :
Groups)
Indovisi
on;
Strategis (Strategic
Mahal
Okevisio
n;
Sedang
H
a
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
TopTV
PT
Indonus
a
Telemedi
a:
Groovia
PT Karya
Elang
Mahkota
Teknologi:
Indosiar
SCTV
Ochannel
Screenplay
NexMedia
r
g
a
Link
Net:
First
Media
PT
Karya
Megah
Adijaya :
Aora TV
Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Kelebaran Lini Produk
Jangkaua
n Product
bob
ot
0.36
First
Media
MNC
Skyvision
4.
5
1.62
0.72
Indonusa
Telemedia
1.44
Keterangan
Jangkauan produk
untuk memenuhi
segmen yang
berbeda untuk
menciptakan
permintaan
Saluran
Distribusi
0.35
4.
5
1.57
5
0.7
1.05
Infrastruk
tur
0.12
5
0.5
0.25
0.375
Reputasi
merk
0.08
5
4.
5
0.38
25
0.25
5
3.
5
0.297
5
Kualitas
product
0.08
0.4
0.32
0.32
TOTAL
4.47
75
2.24
5
3.482
5
Jenis Pasokan :
Kabel
Nama Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
Prime
Electronics
Nama Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
PT Samindo
Nama
Pemasok :
PT
Samsung
Elektronics
Nama
Pemasok :
Skyworth
Digital
Technology
Jenis
Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Jenis
Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Nama
Pesaing :
Indonusa
Nama
Pemasok :
Prime
Electronics
Nama Pemasok :
Mitsui & Co., Ltd.
Nama
Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
Polytron
Corporation
Jenis Pasokan :
Satelit Trans
Provider
Nama
Pesaing :
Karya Megah
Adidaya
Nama
Pemasok :
Polytron
Corporation
Nama Pemasok :
APT Satelite
Company Ltd.
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Nama
Pemasok :
PT Samsung
Elektronics
Indonesia
Nama
Pemasok :
PT
Panasonic
Nama
Pesaing :
Indonusa
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Nama Pemasok :
Polytron
Corporation
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Kabel
Jenis
Pasokan :
Kabel
Nama
Pesaing :
Indonusa
Jenis Pasokan
:
Kabel
Nama
Pesaing :
First Media
Nama
Pesaing :
Jenis Pasokan
:
Remoted
Control
Nama
Pesaing :
Karya Megah
Jenis
Pasokan :
Nama
Pemasok :
Logitech Ltd.
Jenis Pasokan
:
Kabel
Nama
Pemasok :
Samindo
Electronics
Nama
Pemasok :
Kabelindo
Murni Tbk.
Nama
Pemasok :
PT. Kmi Wire
and Cable
Tbk.
Nama Pemasok :
PT. Tranka Kabel
Nama
Pesaing :
Karya Megah
Nama
Pemasok :
LG Corporation
Nama
Pesaing :
Jenis Pasokan
:
Kabel
Nama
Pesaing :
Emtek
Nama
Pemasok :
PT Sumi Indo
Kabel Tbk.
Jenis Pasokan
Set Top Boxes, Remote Control
Set Top Boxes, Remote Control
Set Top Boxes
Satelit Transporder
Satelit Transporder
Satelit Transporder
Remote Control
Remote Conrol
Remote Control
Kabel
Kabel
Kabel
Kabel
Kabel
Bobot
Rating
Skor
S
Jangkauan
Produk (S1)
Infrastruktur
terdepan (S2)
Saluran distribusi
(S3)
Cost
inefficiency(W1)
Un-innovatif (W2)
Lifestyle
masyarakat
Indonesia (O1)
Pertumbuhan
perekonomian
Indonesia (O2)
Pesaing illegal
(T1)
Regulasi
pemerintah (T2)
Durasi
M
L
X
0.09
3.5
0.315
0.08
3.5
0.28
0.09
3.5
0.315
0.11
3.5
0.385
0.15
0.6
0.16
3.5
0.56
0.15
3.5
0.525
0.09
3.5
0.315
0.08
2.5
0.2
Keterangan
Produk yang dapat
dijangkau
perusahaan
terhadap semua
segmen menjadi
keunggulan bagi
perusahaan
Infrastruktur menjadi
modal untuk
menghasilkan
layanan yang
berkualitas
Saluran distribusi
sebagai competitive
adventage bagi
perusahaan
Pemborosan dari
segi biaya dapat
menurunkan profit
perusahaan.
Kurangnya inovasi
dapat membuat
produk perusahaan
tidak mampu
bersaing dengan
produk
competitornya
Penggunaan Pay TV
kini menjadi bagian
dari gaya hidup
masyarakat
Pertumbuhan
ekonomi memicu
pertumbuhan
pendapatan
masyarakat yang
sekaligus
meningkatkan daya
beli masyarakat
Munculnya pesaing
ilegal dapat
mengurangi jumlah
pelanggan
perusahaan
Longgarnya regulasi
pemerintah dimana
perusahaan dapat
dengan mudah
masuk ke dalam
industri ini
TOTAL
3.495
KOMPONEN B
PERENCANAAN (FORMULASI) STRATEGI
1. Competitive Strategy
Saat ini MNC Sky Vision menerapkan generic
strategy dalam bentuk differentiation strategy. Dapat
dilihat dari produk MSV yang ditujukan untuk segmensegmen yang berbeda sehingga membedakan posisi
MSV dibanding pesaingnya disamping penggunaan
satelit S-Band yang hanya dimiliki oleh MSV.
a. Timing Tactics
MSV mengimplikasikan tactic pioneer/first mover
sebagai perusahaan pertama yang menawarkan TV
berlangganan di Indonesia sehingga mendapatkan
pangsa pasar terbesar apalagi dengan produk yang
merangkul semua segmen. Selain itu MSV ialah satusatunya perusahaan yang memiliki produk TV
berlangganan
berkualitas
karena
menggunakan
infrastruktur tercanggih yaitu satelit S-Band dengan 10
transporder sehingga tahan terhadap kondisi cuaca
ekstrim Indonesia.
b. Market Location Tactics
MSV mengimplikasikan market location tactics
deffensive. Dengan beragamnya konten ekslusif serta
strategi 3 merek membuat perusahaan lain sulit untuk
menyaingi pangsa pasar MSKV.
2. Cooperative Strategy
Perseroan menerapkan strategic alliances dengan
beberapa perusahaan untuk meningkatkan pangsa
pasar Perseroan, yakni adanya kerja sama dengan
beberapa TV Kabel lokal untuk menambah jangkauan
pasar, diantaranya adalah dengan Kadri Vision, Borneo
TV, dan Mitra TV untuk pasar Kalimantan. Selain itu
juga dilakukan kerja sama sejenis di Makassar. Kerja
sama ini selain untuk meminimilisasi kelemahan dari
segi layanan purna jual untuk di daerah tersebut, akan
tetapi juga strategi perusahaan untuk melawan adanya
pesaing illegal yang marak bermunculan di luar Pulau
Jawa.
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
Dasar Segmentasi
Geografis
Wilayah
Demografis
Usia
Penghasilan
Pekerjaan
Kelas Sosial
Analisis
Produk
MSV
dipasarkan
seluruh wilayah Indonesia.
di
Targeting
Sebagai perusahaan TV berlangganan, MSV memilih
strategi spesialisasi produk dalam strategi targeting
pemasarannya.
Produk
dari
MSV
adalah
TV
berlangganan. Akan tetapi, dengan strategi pemasaran
yang baik, satu produk tersebut dikembangkan menjadi 3
merek yang menjangkau segmen yang berbeda. Pertama
ialah Indovision ditujukan untuk kalangan menengah ke
atas tentunya dengan konten eksklusif yang beragam
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
P
P
P
Positioning
Produk MSV dilekatkan pada keluarga yang
membutuhkan tayangan hiburan dan informasi, bahkan
pendidikan berkualitas untuk anak-anak. Produk MSV
diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh anggota
keluarga dengan konten yang beragam dan berkualitas.
1.3.2
Financial Strategy
Financing
Sumber
pendanaan
perusahaan
berasal
dari
hutang dan saham. Dari aktifitas pendanaan MSV
memperoleh kas bersih sebesar Rp 886,7 miliar pada
tahun 2012 atau meningkat sebesar Rp 47,2 miliar
dibandingkan tahun 2011. Sebagian besar dana diperoleh
dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp 1,24
trilliun. Akan tetapi, jika dilihat dari proporsi total liabilitas
dan ekuitas perusahaan, proporsi hutang perusahaan
adalah 54% dan sisanya 46% terdiri dari ekuitas sehingga
sebagian besar pendanaan perusahaan diperoleh melalui
hutang. Rasio DER menunjukkan nilai 118%, angka ini
kurang baik bagi perusahaan karena jika tidak dikelola
dengan baik maka kewajiban yang dimiliki perusahaan
bisa saja tidak terpenuhi. Sementara itu, rasio DAR
menunjukkan
nilai
54%,
artinya
perusahaan
menggunakan 54% dari hutangnya untuk membiayai
aset perusahaan.
Dividend
MNC Sky Vision membayar dividen tunai kepada
seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya satu kali
dalam setahun dengan jumlah 35% dari laba bersih
Operation Strategy
MNC Skyvision merupakan pioneer dalam industri tv
berlangganan.
Perusahaan
sempat
mengalami
penurunan kinerja di tahun tahun sebelumnya akibat
kesalahan strategi dan model bisnis yang dilakukan. Akan
tetapi, perusahaan mampu bangkit dari situasi buruk
tersebut dengan menerapkan model bisnis yang baru.
Perusahaan meningkatkan jasa yang ditawarkan dengan
memangkas biaya yang harus dikeluarkan konsumen,
sehingga konsumen bukan membeli peralatan penunjang
tapi dengan meminjamkannya.
Dari segi kualitas, Perseroan terus meningkatkan dan
mempertahankan
kualitas
layanannya
dengan
penggunaan satelit yang tercanggih yang tahan dengan
perubahan cuaca sehingga siaran yang diberikan tetap
stabil. Perseroan juga meningkatkan sistem kompresi dari
MPEG-3 ke MPEG-4 yang dapat menyiarkan siaran lebih
banyak dari sebelumnya.
Dari
segi
pengadaan
persediaan,
Perseroan
membentuk tim pengadaan lintas direktorat dimana
keputusan yang diambil adalah berjenjang sehingga
keputusan bisnis yang diambil kemudian akan dpaat
sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan.
1.3.4
HRM Strategy
Pengadaan
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
N
o
Industri TV
Berlangganan
MNC Skyvision
1360
1700
Pangsa
Pasar
201
201
1
2
46% 42%
Indonusa Telemedia
912
1273
31%
32%
FirstMedia
384
580
13%
14%
Aora TV
130
200
4%
5%
NexMedia
90
145
3%
4%
TV Berbayar Lainnya
88
116
3%
3%
2964
4014
100
%
100
%
Total
Jumlah Pelanggan
(000)
2011
2012
BC G Matr ix
Po sis i Pe rsa i nga n Re la tif
E
3
1
5
4
E
F
A
S
Posisi MSV
STAR
QUESTION MARK
IFAS =
3.405
EFAS = 3.39
S
C
O
R
E
CASH COW
DOGS
B.2.2. GE Matrix
I
5
2
E
F
A
S
E
3
5
4
Invest
Selectiv
e
Growth
Growth or
Let Go
Growth o
S
Selective
2
r
C
Growth
Let Go
O
1
R
Analisis Manajemen Stratejik MNC Skyvision
E
Growth or
Harvest
LET Go
Posisi MSV
Harvest
IFAS =
3.405
EFAS = 3.39
Divest
Growth
Strategy
(diversifikasi konsentris) (Alt
3)
New product
(Alt 1)
development
IT
and
Improvement
Strategy (Alt 8)
Management and
strategy (Alt 5)
Turn
Around
Strategy
(contraction) (Alt 10)
research
Competitive Strategy
(cost leadership) (Alt6)
After
program
(Alt 7)
Sales/marketing
1. Growth Strategy
(New Product
Development)
2. Growth Strategy
(horizontal Growth)
3. Growth Strategy
(Diversifikasi
Konsentris)
4. Financial Strategy
5. Management and
research
6. Competitive
Strategy
(cost leadership)???
7. After Sales and
marketing program
8. IT and Improvement
Strategy
9. Delay/stabilitas
strategy
Recommended Strategy
Pro
Contra
SO Strategy
Memperluas pangsa
Memerlukan biaya besar,
pasar, mengembangkan
membutuhkan riset
perusahaan, menambah
mendalam terhadap pasar
return, meningkatkan
dan produk yang akan
skala bisnis perusahaan
dihasilkan, Memerlukan
waktu yang panjang)
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
WO Strategy
Memperluas pangsa
Memerlukan riset yang
pasar dengan melakukan
mendalam baik terhadap
diversifikasi produk
pasar maupun produk yang
menjadi berbagai macam akan dikembangkan, serta
produk yang lebih
membutuhkan tenaga SDM
inovatif karena produk
yang kompeten
yang ditawarkan MSV
masih kalah inovatif
dibandingkan pesaing
Memberikan keunggulan
Memerlukan komitmen
kompetitif melalui biaya
pihak internal dan sulit
pendanaan dengan
untuk menentukan strukur
penerbitan saham dalam
modal terbaik yang
dan mendukung strategi
digunakan bagi perusahaan
bisnis
untuk mengumpulkan modal
Untuk menganalisis
Membutuhkan waktu dan
produk apa dan
biaya yang cukup besar dan
bagaimana yang perlu
tenaga yang profesional
dikembangbangkan dan
dapat sesuai dengan
kebutuhan pasar saat ini
Memperbesar margin
Memerlukan riset yang kuat,
keuntungan yang akan
dan SDM yang kompeten.
diperoleh perusahaan
dengan tetap
meningkatkan sales.
Dapat meningkatkan
Peningkatan cost
loyalitas pelanggan dan
brand awareness
WT Strategy
Memberikan efisiensi
waktu dalam
pengambilan keputusan
Untuk menganalisis
kondisi industri dan
pasar, meningkatkan
efisiensi sebagai
persiapan pelaksanaan
perusahaan menurun
strategi baru
10. Turn Around
Menganalisis kegiatan
Membutuhkan komitmen
Strategy
bisnis yang selama ini di
pihak internal perusahaan,
(contraction)
jalankan sehingga dapat
membutuhkan waktu dalam
mengetahui bagianproses pengkajian ulang dan
bagian perusahaan yang
belum tentu mendapatkan
memberi pengaruh buruk solusi
bagi kegiatan bisnis
perusahaan secara
keseluruhan
ST Strategy
11. Intergrasi Horizontal Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
Alternatif Strategi dari BCG
12. Growth Strategy
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
Horizontal
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
Alternatif Strategi dari GE Matrix
13. Growth Strategy
Memperluas kegiatan
Memerlukan biaya besar,
Horizontal
bisnis berdasarkan area
membutuhkan riset
geografis dan mengambil mendalam terhadap
kendali yang lebih besar
pesaing, dan membuthkan
terhadap pesaing
kesiapan internal
Strategi 1
Recommended
Strategy
Growth Strategy
(Horizontal Growth)
Strategi 2
Strategi 3
After sales
(marketing strategy)
New product
development
Information
Maraknya pesaing illegal di daerah luar
Pulau Jawa yang merugikan perusahaan
akibat pembajakan siaran cukup dapat
diminimalisir dengan akuisisi tv
berbayar lokal yang telah berizin untuk
menekan pasar yang diciptakan
pesaing illegal. Sejauh ini, hanya ada
bentuk kerja sama strategis dengan
beberapa pay tv lokal.
Walaupun MSV memiliki produk yang
ditargetkan pada segmen yang
berbeda, namun produk MSV masih
terlalu mahal dibandingkan para
pesaingnya. Selain itu MSV harus
memperhatikan rasio hutangnya karena
kondisi leveragenya dapat
membahayakan perusahaan dalam
jangka menengah.
Seiring dengan perkembangan
teknologi, maka tren keinginan dan
Kode
Alternative 2
Alternative 7
Alternative 1
Strategi
menurunkan cost
apa rinda
namanya?
Strategi 4
Alternative 6
Realisa Forecast
si 2012
Current Ratio
120%
140%
Quick Ratio
75%
85%
Cash Ratio
148%
170%
Cash
Turnover 66,48
Ratio
Inventory to Net 2,25
Working
Capital
Ratio
Debt To Asset Ratio
Debt
Ratio
To
54%
Equity 118%
85
3
52%
109%
Longterm Debt To
Equity Ratio
Times
Interest
Earned Ratio
72%
64%
1,19
1.21
Receivable
Turnover
Inventory Turnover
7,9x
8.00
3,65x
4.00
Working
Turnover
Capital 11,28
x
Fixed
Turnover
Total
Turnover
Asset 0,97x
0.94
Asset 0,48x
0.37
On
1,65
%
11.30
46 hari
27%
1.40%
Target
Operasionalisasi Strategi
Liquidiy Ratio
Naik
Penurunan jumlah persediaan
16.67%
Naik
Penurunan jumlah persediaan
13.33%
Naik
Peningkatan kas perusahaan
14.86%
Naik
Peningkatan pendapatan hasil
27.86%
penjualan
Naik
Pengoptimalan jumlah
33.33%
persediaan dan tingkat
penjualan
Leverage Ratio
Turun
Penurunan proporsi hutang
-3.70%
Turun
Perbaikan struktur modal
-7.63%
perusahaan dengan
peningkatan modal sendiri
Turun
Penurunan proporsi hutang
-11.11% jangka panjang perusahaan
Naik 1.68% Peningkatan laba perusahaan
Strategik
Planning
Horizonta
l Growth
Financial
Strategy
Activity Ratio
Naik 1.27% Peningkatan layanan purna
jual
Naik 9.59% Pengoptimalan jumlah
persediaan dan penjualan
Naik 0.18% Pengoptimalan modal kerja
dan
After
Penjualan
sales
Turun
Pengoptimalan penggunan
Strategy
-3.09%
aset tetap
Turun
Pengoptimalan investasi dan
-22.92% penggunaan aset
Profitability Ratio
Naik 0.22% Peningkatan layanan purna
New
jual
Product
Naik 1.22% PemaksimaLan
penjualan
developm
dengan
ent
produk baru
Strategy
Turun
Peningkatan penjualan
&
-15.15%
Return On Equtiy
3.60%
3,62
%
12,4
3,4%
4%
13.00
Turun
Peningkatan penjualan
-0.55%
Naik 4.84% Penghematan biaya
operasional
Naik 8.82% Penghematan biaya
operasional
Integratio
n
Horizonta
l
KOMPONEN C
IMPLEMENTASI STRATEGI
Finance
&
Accountin
HR &
Gen
Services
Finance &
Accountin
Human
Resource
Corporate
Finance
Compens
ation
Tax &
Accountin
g
Training
&
Develop.
Purchasin
g
General
Services
Advisor
Operatio
n
Subscribe
r
Import &
Logistic
Customer
Care
Compliance
& Audit
Branch
Operatio
n
Technical
Service
Subscribe
r
Retention
DTH
Admin
Corporate
Secretary
Retrieval
& Recon dition
Research &
Development
Marketing
Broadcast
Ops
Corporate
Information
Technology
Business
Information
System
Marketing Division
Divisi ini bertugas menyusun perencanaan pemasaran
setiap periode penjualan, mengintegrasikan keseluruhan
penggunaan marketing mix agar dapat menampilkan
satu brand image yang sama dan menanamkan hal
tersebut kepada pelanggan.
Compliance and Audit Division
Divisi ini bertanggung jawab atas aspek kelegalan
perusahan dan memastikan bahwa seluruh karyawan
mengikuti standar dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Divisi ini juga bertugas melakukan evaluasi kinerja
melalui fungsi audit di dalamnya.
Broadcast Ops Division
Divisi ini bertanggung jawab atas berlangsungnya
kegiatan penyiaran, baik melakukan perencanaan konten
apa saja yang akan disiarkan dan melakukan kontrol atas
konten yang disiarkan tersebut.
Corporate Information Technology
Divisi IT ini bertanggung jawab atas seluruh teknologi
informasi yang dikembangkan dan diimplementasikan
oleh perusahaan serta memastikan bahwa teknologi
informasi yang digunakan dapat mendukung tujuan
perusahaan.
Division
Finance &
Accountin
g
Marketing
Marketing
Penganggaran dan
Realisasi terhadap
biaya pemasaran
dan penjualan
serta pencatatan
dan pelaporan
terhadap biaya
dan pendapatan
penjualan.
Operation
Perencanaan,
realisasi, dan
pengendalian
atas biaya
produksi,
pembelian
aset,
persediaan.
Perencanaan
terhadap
produk yang
akan
diproduksi
untuk
melayani
permintaan
pasar
Operation
HR & General
Services
Research &
Development
Perencanaan,
realisasi, dan
pengendalian atas
biaya-biaya
pengembangan
pekerja,
kompensasi serta
biaya dalam fungsi
keuangan dan
administrasi
lainnya,
Perencanaan atas
SDM bagian
marketing serta
pengendalian
terhadap data
pemasaran dan
penjualan
Penganggaran dan
Realisasi atas biaya
penelitian dan
pengembangan,
serta evaluasi dari
proyek yang
dilakukan
Perencanaan dan
pengendalian atas
data produksi dan
penjadualan
produksi
Perencanaan,
realisasi dan
pengendalian atas
desain dan kualitas
produk yang
dikembangkan.
Perencanaan dan
pengendalian atas
SDM RnD dan data
riset
pengembangan
HR &
General
Services
Melakukan research
pasar untuk
menghasilkan
produk baru yang
dapat diterima
pasar
Ko
de
Progra
m
P.1.
1
Cost
Benefit
Analysi
s
Penilaia
n Bisnis
Pesaing
P.1.
2
Bulan
PIC/DIC
Keterangan
1
0
1
1
1
2
Melakukan
analisa cost dan
benefit yang
akan diperoleh
ketika
melakukan
akuisisi
terhadap
pesaing dan
melakukan
penilaian bisnis
terhadap
pesaing yang
akan diakuisisi
Presdir,
Finance
&
Accounting,
Marketing,
Corporate
Information,
Operation
Distinctive Competency
Marketin
g
Finance
Pengetahuan
Bisnis,
Menilai
Bisnis
Pengetahuan
Pasar,
Finansial
HRM
Kemampuan
Perusahaan,
Kemampuan
Operatio
n
Progra
m
Keteranga
n
Bulan
PIC/DIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P.2.
1
Sosialis
asi
Informa
si
dan
Nilai
Budaya
Perusah
aan
Presiden
Direktur,
Human
Resource,
Training
and
Develop
ment
P..2
.3
Pelatiha
n
Kinerja
After
Sales
Service
Yang
Berkuali
tas
Training
and
Develop
ment,
Expert,
Sales
Division,
Customer
Care
1
0
1
1
1
2
Diskusi dan
Evaluasi
mengenai
nilai budaya
perusahaan
yang
tertanam di
pribadi
masing
masing
karyawan
Pelatihan
untuk
karyawan
level teknis
dalam
menangani
layanan
purna jual
yang
berkualitas
untuk
konsumen
P.2.
4
Evaluasi
Pelatiha
n
Evaluasi
dari
pelatihan
yang telah
dijalankan,
apakah
perlu
dipertahank
an atau
mengganti
dengan
metode
yang bisa
meningkatk
an
kompetensi
karyawan
Training
and
Develop
ment,
,Sales
Division,
Customer
Care
Distinctive Competency
Marketing
Finance
HRM
Operation
Kegiatan
penanggulangan
complain berkurang
Keterangan
Ko
de
Progra
m
PIC/DIC
P.3.
1
Market
Researc
h
Marketin
g
Division
Evaluasi tren
pasar saat ini
P.3.
2
Product
Researc
h
and
Develop
ment
Researc
h
and
Develop
ment
Division
Riset dan
pengembanga
n produk yang
sesuai dengan
tren pasar saat
ini
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0
1
1
1
2
P.3.
3
Penguat
an SDM
Mempersiapka
n karyawan
untuk
implementasi
produk baru
Human
Resourc
e
Division
Distinctive Competency
Marketing
Finance
HRM
Operation
P.4.
1
Progra
m
PIC/DI
C
Analisis
Rantai
Nilai
Perusah
aan
Presdir
,
Adviso
r,
Financ
e,
Opera
tion
Bulan
Keterangan
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0
1
1
1
2
Evaluasi rantai
nilai perusahaan
dan menentukan
solusi untuk
efisiensi biaya
Distinctive Competency
Marketing
Pemahaman
Rantai
Nilai
Bisnis,
Komitmen
Karyawan,
Integrated
System Antar Divisi
Finance
Penurunan
sebesar 35%
expense
HRM
Operation
Kegiatan
antar
terintegrasi
divisi
Strategi
Vertical Growth
Program
Kode
Progra
m
P.1.1
Budget (Rp)
Rp 50.000.000
After Sales
Marketing
Program
New Product
Development
Cost Leadership
Penilaian Bisnis
P.1.2
Rp 500.000.000
Sosialisasi Informasi
Nilai dan Budaya
Perusahaan
Pelatihan After Sales
Service Yang
Berkualitas
Evaluasi Pelatihan
Market Research
Product Research And
Development
Penguatan SDM
Analisis Rantai Nilai
Perusahaan
P.2.1
Rp 80.000.000
P.2.2
Rp 450.000.000
P.2.3
P.3.1
P.3.2
Rp 350.000.000
Rp 600.000.000
P.3.3
P.4.1
Rp 150.000.000
Strategi
Cost Benefit
Analysis
Penilaian Bisnis
Sosialisasi
Informasi Nilai
dan Budaya
Perusahaan
Pelatihan After
Sales Service
Market Research
Product Research
and Development
Penguatan SDM
Analisis Rantai
Nilai Perusahaan
Program
Kode
Progra
m
P.1.1.1
Budget (Rp)
Rp 2.000.000.000
P.1.1.2
Rp 120.000.000
P.1.2.1
Rp 75.000.000
P.1.2.2
Rp 50.000.000
P.2.1.1
Rp 150.000.000
P.2.2.1
Rp 250.000.000
P.2.2.2
Rp 50.000.000
P.3.1.1
Rp 50.000.000
P.3.2.1
Rp 250.000.000
P.3.2.2
P.3.3.1
Rp 600.000.000
Rp 100.000.000
P.4.1.1
Rp 80.000.000
P.4.1.2
Rp 100.000.000
masing-masing
tahapan
Keputusan terkait
solusi kelemahan
dalam rantai nilai
P.4.1.3
Rp 30.000.000
Komponen D
Evaluasi dan Pengendalian Strategi
D.1 Pengukuran Kuantitatif
D.1.1
Pespektif
Keuangan
Perspektif
Konsumen
Perspektif
Internal
Persepktif
Pertumbuhan
dan
Penjualan
Efesiensi
Biaya
Operasion
al
Meningkat
-kan Profit
30%
Meningka
t-kan ROE
20%
Mempertahan
-kan
Kepuasan
Pelanggan
Memperluas
Pangsa Pasar
Inovasi
Produk
Penguatan
Nilai Budaya
Perusahaan
Menambah
Kemitraan
MeningkatInovasi Jasa
kan
kualitas
layanan
Meningka
tkan
fasilitas
pendukun
g
Pelatihan
Intensif
Karywan
Kode
Progr
am
P.3.2
P.2.1
P.2.2
P.4.1
Persentase
Pangsa
Pasar MSV
Brand
Awareness
Jumlah
Komplai
n
Menuru
n 80%
Meningk
at 20%
Jumlah
Konsum
en
Meningk
at
Pelatihan After
Sales Service
Market Research
Kode
Progr
am
P.2.2
P.3.1
Menambah link
dengan berbagai
perusahaan
Kode
Progr
am
P.3.2
P.2.2
P.3.1
P.3.1
an
an Fasilitas
Fasilitas
Pendukun
g
atan
Loyalita
s
Pelangg
an