Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENYIMPANGAN SEKSUAL
OLEH :
SABINUS B. KEDANG, S.Kep, Ns, M.Kep
PENGERTIAN
Keinginan/hasrat manusia
(Napoleon Hill, 1994)
1. Pertimbangan Perkembangan
Proses perkembangan manusia mempengaruhi aspek psikososial,
emosional dan biologik kehidupan yang selanjutnya akan
mempengaruhi seksualitas individu
Hanya aspek seksualitas yang telah dibedakan sejak fase konsepsi
2. Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan
Tubuh, jiwa dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama
untuk dapat mencapai kepuasan seksual
Trauma atau stress dapat mempengaruhi kemampuan individu
untuk melakukan kegiatan atau fungsi kehidupan sehari-hari yang
tentunya juga mempengaruhi ekspresi seksualitasnya, termasuk
penyakit
Kebiasaan tidur, istirahat, gizi yang adekuat dan pandangan hidup
yang positif mengkontribusi pada kehidupan seksual yang
membahagiakan
Lanjutan....
3. Peran dan Hubungan
Kualitas hubungan seseorang dengan pasangan
hidupnya sangat mempengaruhi kualitas
hubungan seksualnya
Cinta dan rasa percaya merupakan kunci utama
yang memfasilitasi rasa nyaman seseorang
terhadap seksualitas dan hubungan seksualnya
dengan seseorang yang dicintai dan dipercayainya
Pengalaman dalam berhubungan seksual
seringkali ditentukan oleh dengan siapa individu
tersebut berhubungan seksual
Lanjutan.....
4. Konsep Diri
Pandangan individu terhadap dirinya sendiri
mempunyai dampak langsung terhadap seksualitas
5. Budaya, Nilai dan Keyakinan
Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat
tentang seksualitas dapat mempengaruhi individu
Tiap budaya mempunyai norma-norma tertentu
tentang identitas dan perilaku seksual
Budaya turut menentukan lama hubungan seksual,
cara stimulasi seksual dan hal lain terkait dengan
kegiatan seksual
Lanjutan.....
6. Agama
Pandangan agama tertentu yang diajarkan, ternyata
berpengaruh terhadap ekspresi seksualitas seseorang
Berbagai bentuk ekspresi seksual yang diluar kebiasaan,
dianggap tidak wajar
Konsep tentang keperawanan dapat diartikan sebagai
kesucian dan kegiatan seksual dianggap dosa, untuk agama
tertentu
7. Etik
Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997)
tergantung pada terbebasnya individu dari rasa bersalah dan
ansietas
Apa yang diyakini salah oleh seseorang, bisa saja wajar bagi
orang lain
Disfungsi seksual
Suatu keadaan dimana seorang individu
mengalami suatu perubahan dalam fungsi
seksual
yang
digambarkan
sebagai
ketidakpuasan, merasa tidak dihargai, tidak
adekuat.
Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
Lanjutan.....
Ejakulasi dini; terjadi pengeluaran sperma
sebelum atau setelah penetrasi
Dispareunia; terjadi nyeri pada genetalia
sebelum, selama, atau setelah hubungan
seksual
Vaginismus; spasme otot vagina pada saat
hubungan seksual
Impoten ; gangguan ereksi pada pria
PENYIMPANGAN PERILAKU
SEKSUAL
1. Transeksualisme
Rasa tidak nyaman yang menetap dan adanya
ketidakwajaran seks dengan preokupasi yang
menetap (sedikitnya untuk 2 tahun) dengan
menyisihkan karakteristik seks primer dan
sekunder dan memperoleh karakteristik lawan jenis
2. Gangguan identitas jender pada masa kanakkanak, remaja dan dewasa
Tekanan yang kuat dan menetap mengenai status
sebagai laki-laki atau perempuan dengan keinginan
yang kuat untuk berjenis kelamin lawan seks dan
penanggalan struktur anatomis individu
Lanjutan....
3. Pedofilia
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan antara rangsangan
dan keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain yang melibatkan seorang anak
atau lebih yang berusia 13 tahun kebawah
4. Ekshibisionisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan
dan keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain dengan memamerkan genitalnya
kepada orang asing/orang yang belum dikenal
Lanjutan.....
5. Sadisme Seksual
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau rangsangan
lain yang menimbulkan kesakitan yang nyata atau
stimulasi psikologis dan penderitaan fisik
6. Masokisme Seksual
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan ,fantasi atau rangsangan
lain yang melibatkan penghinaan, pemukulan,
pengikatan atau hal-hal lain yang sengaja dilakukan
untuk menderita
Lanjutan.....
7. Voyeurisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsunag selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau rangsangan
lain yang melibatkan pengamatan terhadap orangorang yang telanjang, sedang menanggalkan pakaian
atau sedang melakukan kegiatan seksual tanpa
diketahui mereka
8. Fetisisme
Terjadi hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau rangsangan
lain dengan menggunakan objek mati
Lanjutan....
9. Fetisisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selam 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan
seksual,
tindakan,
fantasi
atau
rangsangan
yang
kuat
dg
melihat
atau
menggunakan pakaian dalam wanita
10. Froteurisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berakhir 6 bulan antara rangsangan dan keinginan
seksual, tindakan, fantasi atau rangsangan seksual
dengan menggosokan genitalia pada individu yang
tidak menyetujuinya
Lanjutan.....
Fantasi
seksual
tentang
melakukan
hubungan seksual dengan pasangan bukan
suami/istri menandai adanya permasalahan
Dampak;
individu
merasa
melakukan
selingkuh dan merasa bersalah terhadap
pasangannya
Faktasi ; melakukan fantasi seksual wajar
dan tidak berarti bahwa individu yang
berfantasi tersebut ingin melakukan hal
yang sebenarnya
Lanjutan...
Lanjutan....
Kebanyakan homoseksual menganiaya
anak-anak
Dampak; org homoseksual sering
diberhentikan dari pekerjaan sbg guru, org
tua tdk mengijnkan anaknya bergaul dg org
homoseksual
Fakta; org heteroseksual melakukan
aktivitas seksual dg anak dibawah umur
jauh lebih byk dari mrk yg homoseksual
Lanjutan.....
Pengkajian
Berikut ini pedoman wawancara yang baik dalam
mengumpulkan data yang berkaitan dengan aspek
psikoseksual :
Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan
fakta yang menyadari bahwa klien sedang mempunyai
pertanyaan atau masalah seksual
Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
Memberikan waktu yang memadai untuk membahas
masalah seksual, jangan terburu-buru
Menggunakan pertanyaan yang terbuka, umum dan luas
untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan,
persepsi dan dampak penyakit berkaitan dengan
seksualitas
Lanjutan....
Faktor predisposisi
Faktor biologis/genetik
Pandangan psikoanalitik; Freud memandang
seksualitas sbg salah satu kunci kekuatan
dlm
kehidupan
manusia.
Seksualitas
berkembang sebelum usia pubertas dan org
mengekspresikan seksualitas tergantung
faktor keturunan, biologik, dan sosial
Pandangan
perilaku;
perilaku
seksual
diperoleh dari proses pembelajaran
Sumber koping
Pengetahuan individu tentang seksualitas
Pengalaman masa lalu yang positif tentang
seksual
Dukungan pasangan seksual
Norma sosial dan budaya yang mendorong
ekspresi seksual yang sehat
Lanjutan......
Perlu dikaji berbagai mekanisme koping yang mungkin
digunakan klien untuk mengekspresikan masalah
seksualnya, antara lain :
Fantasi, mungkin digunakan untuk meningkatkan
kepuasan seksual
Denial, mungkin digunakan untuk tidak mengakui
adanya konflik atau ketidakpuasan seksual
Rasionalisasi, mungkin digunakan untuk memperoleh
pembenaran atau penerimaan tentang motif, perilaku,
perasaan dan dorongan seksual
Menarik Diri, mungkin dilakukan untuk mengatasi
perasaan lemah, perasaan ambivalensi terhadap
hubungan intim yang belum terselesaikan secara tuntas
Disfungsi seksual
Batasan Karakteristik :
Tidak adanya hasrat untuk aktivitas seksual
Perasaan jijik, ansietas, panik sebagai respons terhadap
kontak genital
Tidak adanya pelumasan atau sensasi subjektif dari
rangsangan seksual selama aktivitas seksual
Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi
penis selama aktivitas seksual
Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau ejakulasi
Ejakulasi prematur
Nyeri genital selama koitus
Kontriksi vagina yang mencegah penetrasi penis
Tujuan Perawatan
Intervensi
Perubahan pola
seksualitas
Batasan Karakteristik :
Laporan adanya kesukaran, pembatasan
atau perubahan dalam perilaku atau
aktivitas seksual
Laporan bahwa getaran seksual hanya
dapat dicapai melalui praktik yang berbeda
Hasrat untuk mengalami hubungan seksual
yang memuaskan dengan individu lain
tanpa butuh getaran melalui praktik yang
berbeda
Tujuan Perawatan
Intervensi Kep.
Kaji riwayat seksual, perhatikan ekspresi area ketidakpuasan
pasien terhadap pola seksual
Kaji area-area stress dalam kehidupan pasien dan periksa
hubungan dengan pasangan seksualnya
Catat faktor-faktor budaya, sosial, etnik dan religius yang
mungkin menambah konflik yang berkenaan dengan praktik
seksual yang berbeda
Terima dan jangan menghakimi
Bantu therapy dengan perencanaan modifikasi perilaku untuk
membantu pasien yang berhasrat untuk menurunkan perilakuperilaku seksual yang berbeda
Jika perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit
atau pengobatan medis, berikan informasi untuk pasien dan
pasangannya berkenaan dengan hubungan antara penyakit dan
perubahan seksual
TERIMA KASIH