Vous êtes sur la page 1sur 7

13.

ASKEP
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri,
mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat
dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera
dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik
merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan
sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.
Pada pengkajian data yang dapat ditemukan pada pasien Limfoma antara lain :
1.Data subyektif
a.Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38Oc
b.Sering keringat malam
c.Cepat merasa lelah
d.Badan lemah
e.Mengeluh nyeri pada benjolan
f.Nafsu makan berkurang
g.Intake makan dan minum menurun, mual, muntah
2.Data Obyektif
a.Timbul benjolan yang kenyal, mudah digerakkan pada leher, ketiak atau pangkal paha
b.Wajah pucat
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Resiko

infeksi

berhubungan

dengan

imunosupresi

dan

malnutrisi

2.Hipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi


3.Nyeri berhubungan dengan interupsi sel saraf
4.Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen
terhadap perdaharan
5.Gangguan integritas kulit/ jaringan berhubungan dengan massa tumor mendesak ke
jaringan luar
6.Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi,
kelelahan.

7.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,
meningkatnya

kebutuhan

metabolic,

dan

menurunnya

absorbsi

zat

gizi.

8.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan intake yang kurang
9.Perubahan kenyamanan berhubungan dengan mual, muntah
10.Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis,
pengobatan dan perawatan
11.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan
interpretasi, tidak mengenal sumber-sumber

C.RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN


1.Hipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi
a.Tujuan : suhu badan dalam batas normal ( 36 37,5C)
b.Intervensi :
Observasi suhu tubuh pasien
Rasional : dengan memantau suhu diharapkan diketahui keadaan sehingga dapat mengambil
tindakan yang tepat.
Anjurkan dan berikan banyak minum (sesuai kebutuhan cairan anak menurut umur)
Rasional : dengan banyak minum diharapkan dapat membantu menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh.
Berikan

kompres

hangat

pada

dahi,

aksila,

perut

dan

lipatan

paha.

Rasional : kompres dapat membantu menurunkan suhu tubuh pasien secara konduksi.
Anjurkan untuk memakaikan pasien pakaian tipis, longgar dan mudah menyerap keringat.
Rasional : Dengan pakaian tersebut diharapkan dapat mencegah evaporasi sehingga cairan
tubuh menjadi seimbang.
Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.
Rasional

antipiretik

akan

menghambat

pelepasan

panas

oleh

hipotalamus.

2.Nyeri berhubungan dengan interupsi sel saraf


a.Tujuan : nyeri berkurang
b.Intervensi :
Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri, perhatikan isyarat verbal dan non verbal setiap 6 jam
Rasional : menentukan tindak lanjut intervensi.
Pantau tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap 6 jam

Rasional : nyeri dapat menyebabkan gelisah serta tekanan darah meningkat, nadi, pernafasan
meningkat
Terapkan tehnik distraksi (berbincang-bincang)
Rasional : mengalihkan perhatian dari rasa nyeri
Ajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam) dan sarankan untuk mengulangi bila merasa nyeri
Rasional : relaksasi mengurangi ketegangan otot-otot sehingga mengurangi penekanan dan
nyeri.
Beri dan biarkan pasien memilih posisi yang nyaman
Rasional : mengurangi keteganagan area nyeri.
Kolaborasi dalam pemberian analgetika.
Rasional : analgetika akan mencapai pusat rasa nyeri dan menimbulkan penghilangan nyeri.
3.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,
meningkatnya

kebutuhan

metabolic,

dan

menurunnya

absorbsi

untuk

meningkatkan

masukan

zat

gizi.

kalori

total

a.Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi


b.Intervensi :
Beri makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional

memberikan

kesempatan

Timbang BB sesuai indikasi


Rasional : berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, evaluasi keadequatan rencana nutrisi
Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi
Rasional : meningkatkan keinginan pasien untuk makan sehingga kebutuhan kalori terpenuhi
Ciptakan lingkungan yang nyaman saat makan
Rasional : suasana yang nyaman membantu pasien untuk meningkatkan keinginan untuk
makan
Beri HE tentang manfaat asupan nutrisi
Rasional : makanan menyediakan kebutuhan kalori untuk tubuh dan dapat membantu proses
penyembuhan

dan

meningkatkan

daya

tahan

tubuh

4.Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi,


kelelahan.
a.Tujuan : aktivitas dapat ditingkatkan
b.Intervensi :
Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, peningkatan kelemahan/kelelahan dan perubahan
tanda-tanda vital selama dan setelah aktivitas

Rasional : menetapkan kemampuan/kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi


Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan ADL
Rasional : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan kebutuhan
oksigen
Libatkan keluarga dalam perawatan pasien
Rasional : membantu dan memenuhi ADL pasien
Beri aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien
Rasional : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan kebutuhan
oksigen).
5.Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, pengobatan
dan perawatan
a.Tujuan : pasien tidak cemas/berkurang
b.Intervensi
Kaji dan pantau tanda ansietas yang terjadi
Rasional ketakutan dapat terjadi karena kurangnya informasi tentang prosedur yang akan
dilakukan,

tidak

tahu

tentang

penyakit

dan

keadaannya

Jelaskan prosedur tindakan secara sederhana sesuai tingkat pemahaman pasien.


Rasional : memberikan informasi kepada pasien tentang prosedur tindakan akan
meningkatkan pemahaman pasien tentang tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
masalahnya
Diskusikan ketegangan dan harapan pasien.
Rasional : untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien
Perkuat faktor-faktor pendukung untuk mengurangi ansiates.
Rasional : untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien
D.Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan limfoma maligna dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat
E.Evaluasi
Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan keperawatan hasil yang diharapkan adalah :
1.Suhu badan dalam batas normal ( 36 37,5c)
2.Nyeri berkurang
3.kebutuhan nutrisi terpenuhi
4.Aktivitas dapat ditingkatkan/ADL pasien terpenuhi

5.Pasien tidak cemas/berkurang

4.

GEJALA KLINIS
Gejala umum penderita limfoma non-Hodgkin yaitu :
- Pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit
- Demam
- Keringat malam
- Rasa lelah yang dirasakan terus menerus
- Gangguan pencernaan dan nyeri perut
- Hilangnya nafsu makan
- Nyeri tulang
- Bengkak pada wajah dan leher dan daerah-daerah nodus limfe yang terkena.
- Limphadenopaty

Gejala

Penyebab

Kemungkinan
timbulnya gejala

Gangguan pernafasan

Pembesaran kelenjar getah bening

Pembengkakan wajah

di dada

Hilang nafsu makan

Pembesaran kelenjar getah bening

Sembelit berat

di perut

20-30%
30-40%

Nyeri perut atau perut


kembung
Pembengkakan tungkai

Penyumbatan pembuluh getah

10%

bening di selangkangan atau perut


Penurunan berat badan

Penyebaran limfoma ke usus halus 10%>

Diare
Malabsorbsi
Pengumpulan cairan di

Penyumbatan pembuluh getah

sekitar paru-paru

bening di dalam dada

20-30%

(efusi pleura)
Daerah kehitaman dan

Penyebaran limfoma ke kulit

10-20%

Penurunan berat badan

Penyebaran limfoma ke seluruh

50-60%

Demam

tubuh

menebal di kulit yang


terasa gatal

Keringat di malam hari


Anemia

Perdarahan ke dalam saluran

30%, pada akhirnya bisa

(berkurangnya jumlah sel

pencernaan

mencapai 100%

darah merah)

Penghancuran sel darah merah


oleh limpa yang membesar &
terlalu aktif
Penghancuran sel darah merah
oleh antibodi abnormal (anemia
hemolitik)
Penghancuran sumsum tulang
karena penyebaran limfoma
Ketidakmampuan sumsum tulang
untuk menghasilkan sejumlah sel
darah merah karena obat atau
terapi penyinaran

Mudah terinfeksi oleh

Penyebaran ke sumsum tulang dan 20-30%

bakteri

kelenjar getah bening,


menyebabkan berkurangnya

No
1 DS :

ANALISIS DATA

pembentukan antibodi
ETIOLOGI
MASALAH KEPERAWATAN
b/d kehilangan Nyeri Akut

1. Diare 3-5x/ hari


2. Muntah 2-3x/hari

cairan aktif

DO :
1. Turgor

kembali

lambat
2. Mukosa bibir kering
3. Adanya
peningkatan

suhu

tubuh
4. Mata cowong
5. Suhu tubuh 38 oC

DS :

b/d Gangguan Hipertermia (00007)

1. Keluarga

pasien

mengatakan bahwa
pasien
demam

mengalami
dan

Termoregulasi Domain :
11 (Keamanan/Perlindungan)
Kelas : 6 (Termoregulasi)

berkeringat

di

malam hari tanpa

Aksis :

menggigil

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

DO :
1. Suhu tubuh > 3805
2. Pasien mengalami
demam pel ebstein

DS :
1. An.X diare dengan
frekuensi

BAB

3-

5x/hari
2. BAB cair
DO :
1. Adanya
peningkatan bising
usus
2. Abdomen supel

Hipertermia
Individu
Peningkatan
Tubuh
Dewasa
Akut
Aktual

b/d Proses
Infeksi

Diare (00013)
Domain :
3 (eliminasi dan pertukaran)
Kelas :
2 (Fungsi Gastrointestinal)
Aksis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Diare
Individu
Peningkatan
Gastrointestinal
Bayi
Akut
Aktual

Vous aimerez peut-être aussi