Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN HIPERBILIRUBINEMIA
I. TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Pengertian ikterus neonatorum adalah diskolorisasi kuning
pada kulit/organ lain akibat penumpukan bilirubin yang disebabkan
oleh produksi bilirubin yang berlebihan, ekskresi berkurang atau
campuran antara keduanya.
B. Patofisiologi
eritrosit
Hb
Fe dan Globin
Bilirubin
Biliverdin
Sumber lain
Bilirubin indirek
Kompleks Bilirubin- Albumin
Uptake
Sel hati
protein X
protein Y
(konyugasi)
Bilirubin Uptake
Glukoronil
Bilirubin Direk
Siklus enterohepatik
glukoronidase
Urobilinogen
Sterkobilin
62
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
C. Etiologi
Icterus fisiologis disebabkan karena :
1. Produksi bilirubin yang bertambah oleh karena pemecahan
eritrosit yang lebih banyak karena secara fisiologis volume
darah bayi lebih banyak sedang umur eritrosit pendek.
2. Up take yang belum sempurna atau kurang.
Intake kalori kurang, protein yang kurang, sedang pengambilan
bilirubin darah oleh sel-sel hepar masih kurang.
3. . Konjugasi yang kurang adekuat
Icterus patologis disebabkan karena :
1. Hemolise yang berlebihan.
2. Hepatoseluler
3. Obstruksi intra hepatal/eksttra hepatal.
D. Tanda dan Gejala
1. Timbul warna kuning pada kulit atau bagian tubuh lain, hal ini
penting ditanyakan mulai pada umur berapa hari.
2. Nafsu makan bayi mungkin berkurang.
3. Warna tinja mungkn akolik (pada sumbatan saluran empedu)
4. Warna air kemih kuning tua.
5. Anak lemah.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
1. Bilirubin serum meninggi
2. Uji combs mungkin (+)
3. Hematokrit mungkn turun.
4. Kelainan morfologi eritrosit
5. Kultur darah mungkin (+)
F. Komplkasi Fototerapi
Kelainan
Tanning (perubahan
warna kulit)
Sindrom bayi bronze
Diare
Intoleransi laktosa
Hemolisis
Kulit terbakar
Dehidrasi
Ruam kulit
Mekanisme
Induksi sintesis melanin dan atau dispresi oleh
cahaya ultra violet
Penurunan ekskresi hepatik dan foto produk
bilirubin
Bilirubin menginduksi sekresi usus
Trauma mukosa epitel vili
Trauma fotosensitif pada eritrosit sirkulasi
Paparan berlebihan karena emisi gelombang
pendek lampu flouressens
Peningkatan kehilangan air tak disadari karena
energi foto yang diabsorbsi
Trauma fotosensitif pada sel mast kulit dengan
63
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
pelapasan histamis
G. Penatalaksanaan
1. Rawat jalan
a. Neonatus cukup bulan yang sehat dengan :
b. Keadaan umum baik.
c. Anak aktif, minum kuat, menangis kuat.
d. Suhu tubuh normal.
e. Tidak ada tanda sakit atau hemolisis
2. Rawat inap bila :
a. Ikterus timbul pada hari pertama.
b. Ikterus menetap setelah 7 hari.
c. Bayi yang mempunyai risiko terjadinya kern ikterus /
hiperbilirubinemia enchepalopathy.
d. Anak lemah, lethargis.
e. Ada kecenderungan perdarahan.
Foto terapi
Prosedur :
1. Diusahakan permukaan tubuh seluas luasnya terpapar dengan
sinar.
2. Posisi tubuh di ubah setiap 2-3 jam.
3. Monitor suhu bayi setiap 4 jam. Untuk bayi dalam inkubator,
termistor probe harus dilindungi dari sinar.
4. Awasi masukan cairan : ASI tetap diteruskan, jika tidak ada atau
tidak cukup, ditambah susu formula.
5. Kebutuhan cairan ditambah 10-15% dari kebutuhan, mungkin
sampai 25%. Jika masukan cairan tidak mencukupi diberikan cairan
perinfus.
6. Timbang bayi setiap hari dan awasi penurunan BB akibat
kehilangan air secara evaporasi atau diare, terutama pada bayi
prematur.
7. Melindungi mata dan gonade dari sumber cahaya.
8. Memeriksa konsentrasi bilirubin serum secara teratur, jangan
menggunakan warna kulit bayi untuk menilai derajad ikterus.
9. Menghentikan foto terapi saat orang tua mengunjungi bayinya dan
membuka pelindung mata untuk memudahkan interaksi alami
antara orang tua dan bayi.
10. Memonitor konsentrasi bilirubin sehari sesudah foto terapi
dihentikan untuk mendeteksi adanya kenaikan bilirubin kembali.
64
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
Diagnosa keperawatan
Gangguan
keseimbangan
cairan
dan elektrolit kurang dari
kebutuhan berhubungan
dengan efek terapi sinar
ditandai :
- Dehidrasi
- Diare
- Kadar kalsium turun
- Suhu
badan
meninkat
Gangguan pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan berhubungan
dengan intake yang
kurang adekuat ditandai
- Nafsu
minum
menurun.
- Lemah, letargia.
Perencanaan keperawatan
Tujuan dan kriteria
Rencana keperawatan
hasil
Tujuan :
1. Observasi tanda-tanda kurang
Cairan dan elektrolit
cairan.
seimbang
selama 2. Monitor tanda vital
menjalani teapi sinar 3. Timbang BB tiap hari.
4. Monitor input dan output
cairan.
5. Berikan cairan personde /
parenteral sesuai program.
6. Kolaborasi dengan dokter.
Tujuan :
Kebutuhan
terpenuhi.
1.
nutrisi
Kriteria :
BB tidak turun lebih
dari
10%,
tidak
terjadi muntah
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.