Vous êtes sur la page 1sur 19

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

ASUHAN KEPERWATAN PADA


PENYAKIT HIPOTIROIDISME

Keompok III :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

IBRAHIM RAUF MANDE


BERTIS NAOMI
ASWAY
BUDIMAN
NURHAYANTI
NUHAYATI.J. BADANI
SARI MURTI
SITI NURJAYA
EMA ISMAYANTI.

907312906105. 0073
907312906105. 0027
907312906105. 0104
907312906105. 0105
907312906105. 0081
907312906105.
907312906105.
907312906105.
907312906105.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


AVICENNA KENDARI
2010

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan taufik dan hidayahNya sehingga, kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah KESEHATAN ANAK Dalam bentuk Makalah yang berjudul
"hipotiroidisme " , dapat penulis rampungkan penyusunannya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini yang telah diusahakan
penyusunannya dengan sebaik-baiknya, namun masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi bentuk maupun isinya, hal ini disebabkan karena keterbatasan
penulis. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat obyektif sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua saran dan
motivasi semua pihak semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT dan penulis
mengucapkan banyak terima kasih.

Penyusun

Kendari, 07 Juni 2010


2

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
HAL
KATA PENGANTAR ..
.

DAFTAR ISI
.
II
BAB I. PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG .

4
B. TUJUAN.
.
5
C. PERMASALAHAN..

BAB II. PEMBAHASAN


A.

KONSEP MEDIS
1. DEFINISI....
. 6
2. JENIS
..
7
3. ETIOLOGI..
.. 7
4. PATOFISIOLOGI..
10
5. GAMBARAN KLINIS ...
11
6. PEMERIKSAAN DIGNOSA.
11
7. KOMPLIKASI
.. 12

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

8. PENANGANAN DAN PENGOBATAN..


12
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
. 13
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
14
3. INTERVENSI
.

14

BAB. III PENUTUP


A. KESIMPULAN

24
B. SARAN-SARAN...
. 24
DAFTAR PUSTAKA..
.

25

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi
yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan HT disertaipeningkatan
kadar TSH dan TRH akibat umpan balik negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun tidak
diketahui, tetapi tampaknya terdapat kecenderungan genetikuntuk mengidap penyakit ini.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Askep klien hipotiroid.Hashimoto.Pada

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan
kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yangmasih berfungsi.
Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium
radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme.Gondok endemik adalah
hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar
tiroid. Pada defisiensi iodiurn terjadi gondok karenasel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan
hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa dalam. darah. Kadar HT yang
rendah akan disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan balik.Kekurangan
yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang
aktif(hipotiroidisme goitrosa).

B. Tujuan
Tujun penulisan makalah adalah agar pembaca dapat memehami dan lebih mengerti lagi tantang
apa yang dimaksud dangan hipotiroidisme . Serta diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
menambah wawasan tentang ulkus peptikum.

A. Permaslahan.
Berdasarkan uraian latar belakang Sindrom Nefrotik pada anak, maka kami akan memberikan
batasan pada pokok permasalahan makalah kami adalah :
5

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

1.

Definisi hipotiroidisme

2. Patofisiologi dan etiologi pada hipotiroidisme.


3.

Manifestasi klinik dan komplikasi pada hipotiroidisme

4. Pemeriksaan diagnostic hipotiroidisme.


5. Penatalaksanaan dan pengobatan hipotiroidisme.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dasar teori.
1. . Daefinisi.
Hipotiroidisme adalah satu keadaan penyakit disebabkanoleh kurang penghasilan hormon tiroid
oleh

kelenjar

tiroid.Hipotiroidisme

adalah

suatu

aktifdanmenghasilkan terlalu sedikit hormontiroid.

keadaan

dimana

kelenjar

tiroidkurang

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

Hipotiroid yang sangat beratdisebutmiksedema.Hipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar


hormon tiroiddalam darah. Kelainan ini kadang-kadang disebut miksedema.

2. Jenis.
Lebih dari 95% penderita hipotiroidismemengalami hipotiroidisme primeratau tiroidal yang
mengacu kepadadisfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. Apabiladisfungsi tiroid disebabkan olehkegagalan
kelenjar hipofisis, hipotalamusatau keduanya hipotiroidismesentral(hipotiroidisme sekunder) atau
pituitaria.Jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis_hipotiroidisme tersier.

Primer
a. Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi yodium
b. Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium radioaktif
7

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron.

Sekunder : kegagalan hipotalamus ( TRH, TSH yang berubah-ubah, T4 bebas) atau


kegagalan pituitari ( TSH, T4 bebas).

3. Etiologi
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atauhipotalamus.
Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendahakan disertai oleh
peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negative oleh HT pada hipofisis
anterior dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme terjadi akibatmalfungsi hipofisis, maka kadar HT
yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH.
TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH maupun
HT. Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar
HT, TSH, dan TRH.

a. Penyakit Hipotiroidisme
1. Penyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi yang
merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan HT disertaipeningkatan
kadar TSH dan TRH akibat umpan balik negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun
tidak diketahui, tetapi tampaknya terdapat kecenderungan genetikuntuk mengidap penyakit ini.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Askep klien hipotiroid.Hashimoto.Pada
tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa
bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yangmasih berfungsi.
8

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

2. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium


3. radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme.Gondok endemik
adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan.
Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodiurn terjadi gondok karena
sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap
sernua iodium yang tersisa dalam. darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar
TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan balik.Kekurangan yodium jangka
panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif
(hipotiroidisme goitrosa).

4. Kekurangan yodium jangka panjang merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme


di negara terbelakang.
5. Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme. Namun, terapi
untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi, pemberian obat penekan
TSH, atau terapi iodium radioaktif untuk mengbancurkan jaringan tiroid.Semua pengobatan ini
dapat menyebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi, terutama masa anak-anak, adalah
penyebab kanker tiroid. Defisiensi iodium juga dapat meningkatkan risiko pembentukan kanker
tiroid karena hal tersebut merangsang proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

4. Patofisiologi. /patway
Gangguan organik kelenjar tiroid

g3 fungsi hepatelamus
Produsi hormon tiroid

Peroduksi ATP dan ADP menurun


Kelemahan

peristaltic usus menurun

Gangguan metabolism
produksi kalor menurun

Aktivitas intolaransi

penurunan fungsi gastro intestinal

penurunan suhu tubuh

Penurunan fungsi pernafasan


Depresi fentilasi
Polanapas ridak evektif
Kelainan fungsi pernapasan
Suplai O2 kejaringan berkurang
Suplai O2 ke jaringan otak barkurang
Perubahan pola kognitif
Prubahan proses berfikiir

10

peniungkatan absorsi jaringan


konstipasi

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

5. Gambaran Klinis
a. Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat
b. Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan
penurunan curah jantung
c. Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
d. Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan
dan penyerapan zat gizi dari saluran cema.
e. Konstipasi.
f. Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi.
g. Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh.
6. Perangkat Diagnostik
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat
mendiagnosis kondisi dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui fungsi tiroid biasanyamenunjukkan kadar T4 yang
rendah dan kadar TSH yang tinggi.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tertundanya pengenduran otot selama pemeriksaan refleks.
Penderita tampak pucat, kulitnya kuning, pinggiran alis matanya rontok, rambut tipis dan rapuh,
ekspresi wajahnya kasar, kuku rapuh, lengan dan tungkainya membengkak serta fungsi
mentalnya berkurang. Tanda-tanda vital menunjukkan perlambatan denyut jantung, tekanan
darah rendah dan suhu tubuh rendah. Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya
pembesaran jantung.

7. Komplikasi
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi
(perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi,
hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian dapat terjadi

11

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat (misalnya koma
miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
8. Pentalaksanaan dan pengobatan.
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu denga
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormone tiroid buatan
T4. Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjartiroid hewan).
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis
yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara
bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terusdiminum sepanjang hidup
penderita.Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon
tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat
diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4. Bentuk
yanglain

adalah

tiroid

yang

dikeringkan

(diperoleh

dari

kelenjar

tiroid

hewan).

Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang
terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai
kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita.
Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.

B. Konsep dasar asuhan keperawatan.


1. Pengkajian Keperawatan
Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu
lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin
informasi
antara lain
1) Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut
12

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
2) Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
a. Pola makan
b. Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur).
c. Pola aktivitas.
3) Tempt tinggal klien sekarang dan pada waktu balita.
4) Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh;
a. Sistem pulmonari
b. Sistem pencernaan
c. Sistem kardiovaslkuler
d. Sistem muskuloskeletal
e. Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
f. Sistem reproduksi
g. Metabolik
5) Pemeriksaart fisik mencakup
a. Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar mata,
wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak
menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek.
Kulitkasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat.
b. Nadi lambat dan suhu tubuh menurun.
c. Perbesaran jantung.
d. Disritmia dan hipotensi.
e. Parastesia dan reflek tendon menurun.
Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan
lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas
beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien
mencakup kelima komponen konsep diri.
6) Pemeriksaan penunjang mencakup; pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum; pemeriksaan
TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH serum,
sedangkan pada yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal).
2. Diagnosa keperawatan.
1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan. kelelahan dan penurunan proses kognitif.
2. Perubahan suhu tubuh
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal
4. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi
5. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan

13

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

3. Intervensi
1.

Intoleran aktivitas berhubungan dengan. kelelahan dan penurunan proses kognitif.


Tujuan : Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas dan kemandirian
Intervensi
a.

Atur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang
dapat ditelerir.
Rasional : Mendorong aktivitas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan
istirahat yang adekuat.

b.

Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.
Rasional : Memberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan mandiri.

c.

Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktifitas yang tidak menimbulkan stress.
Rasional : Meningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien.

d.

Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas


Rasional : Menjaga pasien agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan atau
kurang.

2. Perubahan suhu tubuh


Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh yang normal.
Intervensi
a.

Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut.


Rasional : Meminimalkan kehilangan panas

b.

Hndari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar (misalnya, bantal pemanas,
selimut listrik atau penghangat).
Rasional : Mengurangi risiko vasodilatasi perifer dan kolaps vaskuler.

c.

Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunannya dari nilai dasar suhu
normal pasien.
Rasional : Mendeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulainya koma miksedema

d.

Lindungi terhadap pajanan hawa. dingin dan hembusan angin.


Rasional : Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien dan menurunkan lebih lanjut
kehilangan panas
.
14

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

3.

Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal


Tujuan :Pemulihan fungsi usus yang normal.
Intervensi
a.

Dorong peningkatan asupan cairan


Rasional : Meminimalkan kehilangan panas

b. Berikan makanan yang kaya akan serat


Rasional : Meningkatkan massa feses dan frekuensi buang air besar
c.

Ajarkan kepada klien, tentang jenis -jenis makanan yang banyak mengandung air
Rasional : Untuk peningkatan asupan cairan kepada pasien agar . feses tidak keras

d. Pantau fungsi usus


Rasional : Memungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi
yang normal.
e.

Dorong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan.


Rasional : Meningkatkan evakuasi feses

f. Kolaborasi : untuk pemberian obat pecahar dan enema bila diperlukan.


Rasional : Untuk mengencerkan fees.

4. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi


Tujuan
Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas yang normal.
Intervensi
a.

Pantau frekuensi; kedalaman, pola pernapasan; oksimetri denyut nadi dan gas darah
arterial.
Rasional : Mengidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan
selanjutnya dan mengevaluasi efektifitas intervensi.

b. Dorong pasien untuk napas dalam dan batuk


Rasional : Mencegah aktifitas dan meningkatkan pernapasan yang adekuat.
c. Berikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati
Rasional : Pasien hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguan pernapasan akibat
gangguan obat golongan hipnotik-sedatif.
d. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan ventilasi
jika diperlukan.
15

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

Rasional : Penggunaan saluran napas artifisial dan dukungan ventilasi mungkin


diperlukan jika terjadi depresi pernapasan.
5. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan
status kardiovaskuler serta pernapasan.
Tujuan
Perbaikan proses berpikir.
Intervensi
a. Orientasikan pasien terhadap waktu, tempat, tanggal dan kejadian disekitar dirinya.
b. Berikan stimulasi lewat percakapan dan aktifitas yang, tidak bersifat mengancam.
Askep klien hipotiroid

Rasional : Memudahkan stimulasi dalam batas-batas toleransi pasien terhadap


stres.
c. Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan
mental merupakan akibat dan proses penyakit . .
Rasional : Meyakinkan pasien dan keluarga tentang penyebab perubahan kognitif
dan bahwa hasil akhir yang positif dimungkinkan jika dilakukan terapi yang tepat

BAB III
PENUTUP
16

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

A. KESIMPULAN
a) Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut
miksedema.

b) Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto. Pada tiroiditis
Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan
kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi. Penyebab kedua
tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun
pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka
panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif
(hipotiroidisme goitrosa).
Kekurangan yodium jangka panjang merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme di
negara terbelakang.

c) Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh.


Gejalanya ringan dan timbul secara bertahap, bisa disalahartikan sebagai depresi.
Ekspresi wajah menjadi tumpul, suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat,
kelopak mata menutup dan mata serta wajah menjadi bengkak.
Banyak penderita yang mengalami penambahan berat badan, sembelit dan tidak tahan
terhadap cuaca dingin.
Rambut menjadi tipis, kasar dan kering; kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan
menebal.
Banyak penderita yang mengalami sindroma terowongan karpal.
Denyut nadi bisa melambat, telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye
(karotenemia) dan alis mata bagian samping mulai rontok.
Beberapa penderita, terutama yang berusia lanjut, menjadi pelupa, bingung dan pikun.
Jika tidak diobati, pada akhirnya akan terjadi anemia dan gagal jantung.
Keadaan ini bisa berkembang menjadi stupor atau koma (koma miksedema). Keadaan ini
17

Tugas: Keperawatan Medikalbedah


bisa berakibat fatal; pernafasan menjadi lambat, penderita mengalami kejang dan aliran
darah ke otak berkurang.
Koma miksedema bisa dipicu oleh:
- cuaca dingin
- infeksi
- trauma
- obat-obatan (misalnya obat penenang yang menekan fungsi otak).

B. SARAN SARAN.
Dari hasil penyusunan makalah ini, kami mengharapkan :
1) Semoga makalah ini dapat memberikan dan menambah wawasan bagi pembaca.
2) Saran dan kritik pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.

18

Tugas: Keperawatan Medikalbedah

DAFTAR PUSTAKA

Flynn RW, McDonald TM, Jung RT, et al. Mortality and vascular outcomes in patients treated
for thyroid dysfunction, http://www.aafp.org/afp/20071001/bmj.html last log in :
December 1,2007
McDermott MT, Woodmansee WW, Haugen BR, Smart A,Ridgway EC. The Management of
subclinical hyperthyroidism by thyroid specialists. Thyroid 2004,90-110 Van Sande J,
Parma J, Tonacchera M, Swillens S, Dumont J,Vassart G. Somatic and clinical in
thyroid diseases.2003, 201-220.
NANDA NIC DAN NOC. 2007-2008, nursing diaagnosis:definiition and classificasion,
philadelphia,USA

19

Vous aimerez peut-être aussi