Vous êtes sur la page 1sur 46

Iqbal Muhammad Iqbal

Susana Sari Lestari


Hilman Ares Yogaswara
Raisa Cesarda
Randika Rachman

Preseptor:
dr. Aida Nurul Fatia Sp.F

SMF ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN


RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

*Hukum: Tindakan menghentikan

kehamilan atau mematikan janin


sebelum waktu kelahiran, tanpa
melihat usia kandungannya.

*Kedokteran: penghentian kehamilan


sebelum usia 28 minggu dan berat
badan janin 1000 gram.

Klasifikasi :
Abortus spontan
Abortus Provokatus
Terapeutikus
Kriminalis
Abortus provokatus kriminalis
termasuk kedalam lingkup
pengertian pengguguran
kandungan menurut hukum

*Di Indonesia tindakan aborsi masih

dianggap suatu tindak pidana


sebagaimana yang diatur dalam Buku II
Bab XIV Pasal 299, Bab XIX Pasal 346,
347, 348, 349, Buku III Bab VI Pasal 535
Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Pasal 299 KUHP berbunyi sebagai berikut:


* (1) Barang siapa dengan sengaja mengobati

seorang wanita
atau menyuruh supaya diobati, dengan memberitahukan atau
menimbulkan harapan bahwa dengan pengobatan itu
kandungannya dapat digugurkan, diancam pidana penjara
paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
empat puluh lima ribu rupiah.

(2)

Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari


keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai
pekerjaan atau kebiasaan, atau bila dia seorang dokter,
bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.

*(3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut

dalam menjalankan pekerjaannya, maka haknya untuk


melakukan pekerjaan itu dapat dicabut.

*Dalam pasal 299 KUHP ini yang perlu dibuktikan adalah

tentang memberitahukan dan menimbulkan harapan


terhadap wanita hamil tersebut. Juga perlu dibuktikan
bahwa wanita itu betul-betul mengandung, karena jika
dalam hal itu salah dikira bahwa wanita itu hamil,
maka orang yang mengerjakannya itu tidak dapat
dihukum, oleh karena tidak ada kandungan atau objek
yang diganggu.

Pasal 346 KUHP berbunyi sebagai


berikut :
"Seorang wanita yang dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang
lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun."

Pasal 347 KUHP berbunyi sebagai berikut :

(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal, dia
diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Dalam hal ini berarti wanita hamil itu berada dibawah pengaruh
daya paksa.

Pasal 348 KUHP berbunyi sebagai berikut :


(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungannya seorang wanita dengan izin wanita


itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal,

dia diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.


Dalam pasal 348 ini, aborsi dilakukan dengan persetujuan dari
wanita hamil itu sendiri.

Pasal 349 KUHP berbunyi sebagai berikut :


Jika seorang dokter, bidan atau ahli obat-obatan

membantu melakukan kejahatan yang tersebut dalam


pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347
dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal-pasal
itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
haknya untuk menjalankan pekerjaannya dalam mana
kejahatan itu dilakukan.

Pasal 535 KUHP berbunyi sebagai berikut :


Barang siapa secara terang- terangan mempertunjukan
suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun
secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan
sarana atau pertolongan untuk menggugurkan kandungan,
ataupun secara terang-terangan atau dengan menyiarkan
tulisan tanpa diminta, menyatakan bahwa sarana atau
pertolongan yang demikian itu bisa didapat, diancam dengan
pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

METODE YANG SERING DIGUNAKAN DALAM


ABORTUS

Pada umur kehamilan sampai dengan 4


minggu

*Menyemprotkan cairan kedalam liang vagina


*Pemberian obat-obatan dan bahan kimia
*Kerja fisik yang berlebihan
*Melakukan kekerasan pada daerah perut
*Electric shocks untuk merangsang rahim
*Menggunakan penghisap

*Umur kehamilan sampai 8 minggu


- Obat-obatan yang merangsang otot rahim
- Penyuntikan cairan ke dalam rahim
- Menyisipkan benda asing ke dalam mulut
rahim

*Pada umur kehamilan antara 12-16


minggu

- Menusuk kandungan
- Dengan instrumen, kuret, sonde,
kateter

1.

Kematian segera

*
*

Vagal reflex terjadi karena rangsangan


pada permukaan dalam canalis cervicalis.
Khas terjadi di meja operasi
Emboli udara
sering terjadi pada aborsi dengan alat
semprot. Udara ikut masuk ke dalam
pewmbuluh darah dan menyebabkan emboli
udara pada arteri koronaria.

2.

3.

Kematian tidak begitu cepat


1.

Emboli cairan

2.

Perdarahan

robeknya vagina, cervix

atau uterus
Kematian Lambat

1.
2.

Sepsis: alat tdk steril, uterus tdk bersih,


robeknya usus besar
Gagal ginjal setiap keadaan syok, apapun
sebabnya gagal ginjal akut.

PEMBUKTIAN SECARA MEDIS


Jika ibu hidup :

* Tanda fisik hamil, striae gravidarum,

hiperpigmentasi mammae, bentuk payudara

* Tanda kekerasan pada bagian bawah perut dan


sekitar genital

* Sisa produk kehamilan


* Pemeriksaan toksikologi
* Alat yang tertinggal

*Jika ibu meninggal


* Dilakukan Otopsi
* Temukan tanda kehamilan
* Tanda kekerasan bawah perut dan sekitar genital
* Periksa uterus dan bagian dalam genital, temukan adanya tanda
kongesti

* Cari kemungkinan perforasi fundus uteri


* Toksikologis darah dan urin
* PA cari trofoblas, desidua, sel radang

* Pasal 15
(1) dalam keadaan darurat sebagai upaya
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janin,
dapat dilakukan tindakan medis tertentu
(2) tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan:

a.

Berdasarkan indikasi medis yang mengharus


kan diambilnya tindakan tersebut

b.

Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai


keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawab
profesi serta berdasarkan perimbangann tim
ahli.

c.

Dengan
persetujuan
ibu
hamil
yang
bersangkutan atau suami atau keluarganya.

d.

Pada sarana kesehatan tertentu.

* (3)

ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan


medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 dan 2 ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.

* Seorang

ibu yang karena takut ketahuan


melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian, dengan sengaja
merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana
penjara
paling
lama
tujuh
tahun.
(Kinderdoodslag) (KUHP pasal 341)

* Seorang

ibu, yang untuk melaksanakan niat


yang ditentukan karena takut akan ketahuan
bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas
nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuahan anak sendiri dengan rencana,
dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun. (kindermoord) (KUHP Pasal 342)

* Pelaku ibu kandung


* Tidak mempersoalkan status pernikahan
* Pelaku lain yg terlibat dihukum karena
pembunuhan (343):

* pasal 338; tanpa rencana 15 tahun


* pasal 339 & 340; dgn rencana 20 thn, seumur
hidup/hukuman mati

* Korban bayi anak kandung sendiri

* Pembunuhan dilakukan pada saat dilahirkan


atau tidak lama kemudian

* Saat belum ada rasa kasih sayang tak ada


tanda perawatan.

* Sebelum ada yg mengetahui kelahirannya.

* Motif pembunuhan karena takut ketahuan telah


melahirkan

* Budaya: hal yang tabu bagi ib yang hamil tanpa


suami

Dalam kasus pembunuhan anak sendiri, hal-hal yang


harus ditentukan atau yang perlu dijelaskan dokter
dalam pemeriksaannya adalah: (1,2,3)
*Berapa umur bayi dalam kandungan, apakah sudah
cukup bulan untuk dilahirkan.
*Apakah bayi lahir hidup atau sudah mati saat
dilahirkan.
*Bila bayi lahir hidup, berapa umur bayi sesudah
lahir.
*Apakah bayi sudah pernah dirawat.
*Apakah penyebab kematian bayi.

* Untuk menjawab kelima hal di atas, diperlukan


pemeriksaan yang lengkap, yaitu pemeriksaan
luar dan pemeriksaan dalam (autopsi) pada
tubuh bayi serta bila perlu melakukan
pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan
mikroskopis pada jaringan paru (patologi
anatomi) dan pemeriksaan test apung paru.

* Pemeriksaan Medis
* Pengertian pembunuhan dibuktikan dgn:
* Lahir hidup
* Kekerasan
* Sebab kematian akibat kekerasan
* Pengertian baru lahir, dinilai berdasar
* Maturitas & usia kehamilan
* Usia pasca lahir
* Asupan laik hidup (viable)
* Tanda perawatan

* Pastikan hubungan antara tersangka ibu dengan


jenazah bayi.

* Jika bayi menunjukkan tanda-tanda hidup

sesudah seluruh tubuhnya berpisah dari badan


ibunya

* Tanda lahir hidup :


* Pernafasan, denyut jantung, denyut tali pusat,
gerakan otot seran lintang, menangis, dll.

* Didapat dari keterangan saksi ( dokter )


* Dada tampak mengembang
* Diafragma turun ke sela iga 4 atau 5
* Tepi paru tumpul hampir menutup kantung
jantung, total berat paru 1/35 BB

* Paru mirip mozaik dan marmer (dasar merah tua


dg bercak merah muda dan tonjolan putih
septum interkapsuler)

* Krepitasi (+)
* Tes apung paru (+), tes apung usus (+)
* Mikroskopis tampak atelektasis dan emfisema

* Kematian yang diakibatkan oleh tindakan kriminal atau

pembunuhan, dilakukan dengan mempergunakan kekerasan


atau memberi racun terhadap bayi tersebut. Cara yang
digunakan untuk membunuh anak antara lain:
* Pembekapan, menutup hidung dan mulut dengan telapak
tangan, menekan dengan bantal, selimut dan lain-lain.
* Penekanan dada, sehingga mengganggu pergerakan
pernafasan.
* Dengan menjerat leher bayi (strangulasi). Kadang-kadang
dengan memakai tali pusat.
* Dengan menenggelamkan bayi.

* Menusuk fontanella, epicanthus mata, ubun-ubun


besar, ubun-ubun kecil, jantung, sumsum tulang
dengan menggunakan jarum atau peniti.

* Memukul kepala bayi atau melintir kepala bayi.


* Memberi obat-obatan, seperti: opium, arsen dan

lain-lain misalnya dengan mengoleskan opium di


sekitar putting susu, lalu diisap oleh bayi tersebut.

* Begitu bayi lahir, dibungkus dan dimasukkan ke


dalam kotak kemudian dibuang.

*Pemeriksaan luar :
* Bayi cukup bulam, prematur
* Kulit
* Mulut: benda asing yang menyumbat
* Tali pusat : terputus atau masih melekat pada

uri. Bila sudah, apakah terpotong rata/tidak,


apakah sudah terikat dan diberi obat antiseptik,
apakah tanda kekerasan pada tali pusar

* Kepala : capt suksedaneum, molase tulang


tengkorak

* Tanda kekerasan : tanda bekapan sekitar mulut

dan hidung, memar pada mukosa bibir dan pipi,


tanda pencekikan, jerat pada leher, memar atau
lecet pada tengkuk

* Tanda asfiksia : tardieu spots pada permukaan


paru jantung, epigotis

* Tulang belakang : kelainan kongenital/kekerasan

* VIABLE Kemampuan bayi untuk dapat hidup di luar kandungannya


tanpa bantuan peralatan klinis.

* Kriteria:
- Umur kehamilan >28 minggu
- Panjang badan (kepala-tumit) >35 cm
- Panjang badan (kepala-tungging) >23 cm
- BB > 1000g
- Lingkar kepala >32 cm dan
- Tidak ada cacat bawaan yang fatal

*Lahir

mati (still birth) kematian hasil


konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari
ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan
(baik sebelum ataupun setelah kehamilan
berumur 28 minggu dalam kandungan).
*Kematian ditandai oleh janin yang tidak
bernapas atau tidak menunjukkan tanda
kehidupan lain, seperti denyut jantung, denyut
nadi, tali pusat atau gerakan otot rangka.

1.
2.

Infeksi dalam rahim

3.
4.

Kelainan kongenital

Asfiksia dalam rahim (solusio plasenta,


kompresi tali pusat)
Trauma lahir:

Partus lama,
Fraktur tengkorak pada tindakan forceps.

* Lahir

hidup (live birth) keluar atau


dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap,
yang setelah pemisahan, bernapas atau
menunjukkan tanda kehidupan lain, tanpa
mempersoalkan usia gestasi, sudah atau
belumnya tali pusat dipotong dan uri
dilahirkan.

* Penentuan

umur janin atau embrio dalam


kandungan rumus De Haas, adalah

* untuk

5 bulan pertama, panjang kepala-tumit


(cm) = kuadrat umur gestasi (bulan) dan

* selanjutnya = umur gestasi (bulan) x 5.

Umur

Panjang Badan (kepalatumit)

1 bulan

1 x 1 = 1 (cm)

2 bulan

2 x 2 (cm)

3 bulan

3 x 3 (cm)

4 bulan

4 x 4 (cm)

5 bulan

5 x 5 (cm)

6 bulan

6 x 5 (cm)

7 bulan

7 x 5 (cm)

8 bulan

8 x 5 (cm)

9 bulan

9 x 5 (cm)

*Cara penentuan umur neonatus:


Udara dalam saluran cerna :
- Bila hanya terdapat dalam lambung

atau
duodenum hidup beberapa saat (1-2 jam)

- Bila dalam usus besar, telah hidup 5- 6 jam dan bila terdapat dalam
rektum telah hidup 12 jam

Mekonium
- Akan keluar kira-kira dalam waktu 24 jam setelah lahir
Perubahan tali pusat
- Setelah bayi keluar tali pusat kering baik lahir hidup atau mati
- Pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah setelah bayi hidup
kira-kira 36 jam lalu tali pusat mengering seperti benang dalam 6-8
hari dan akan mengalami kesempuhan sempurna dalam 15 hari.

Eritrosit berinti
- Akan hilang dalam 24 jam pertama setelah lahir
Ginjal
- Hari ke 2-4 terjadi deposit asam urat yang berwarnajingga
berbentuk kipas

Perubahan siklus darah


- Setelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri
dan vena umbilikus dalam waktu 3-4 hari

- Duktus venosus akan tertutup setelah 3-4


minggu

- Foramen ovale tertutup setelah 3 minggu 1


bulan

Vous aimerez peut-être aussi