Vous êtes sur la page 1sur 47

1 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

2 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan Rahmatnya, maka Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia atau disingkat ATAPI, telah dibentuk oleh para Dewan Pendiri yang sebanyak 5 (lima) orang.

Karena didorong oleh keinginan yang luhur, maka para pengusaha atau Pemborong
Nasional yang khusus bergerak didalam Bidang Keahlian Konstruksi dengan dijiwai
semangat persatuan dan kesatuan yang berlandaskan pancasila dan UUD tahun
1945.

Kami pengusaha Bidang Keahlian Konstruksi sadar akan kedudukan, tugas, tanggungjawab dan kewajiban kami sebagai bagian dari masyarakat terhadap kelangsungan Pembangunan Nasional yang berkesinambungan agar tercapai masyarakat
yang adil dan makmur serta sejahtera, sesuai amanah UU no 18 tahun 1999, semua
pelaku Tenaga Ahli Konstruksi perlu untuk menyatukan diri dan berhimpun dalam
satu wadah organisasi unutk meningkatkan kemampuan, keahlian, kecerdasan,
pengetahuan dan profesionalisme dalam rangka pelaksanaan pembangunan.

Agar semua tercapai maksud dan tujuan kita, maka dengan ini kami menyatakan
berhimpun dalam satu organisasi yang kami beri nama ASOSIASI TENAGA AHLI
PEMBORONG INDONESIA atau disingkat ATAPI.

i Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

1. ANGGARAN DASAR
BAB I

Nama, Tempat Kedudukan Dan Waktu.............................1

BAB II

Azas, Landasan Dan Tujuan............................................................1

BAB III

Dewan Pendiri..................................................................................1

BAB IV

Organisasi........................................................................................3

BAB V

Keanggotaan, Hak Dan Kewajiban..................................................4

BAB VI

Musyawarah Dan Rapat-Rapat.......................................................5

BAB VII

Pengambilan Keputusan................................................................10

BAB VIII

Susunan Dewan.............................................................................11

BAB IX

Keuangan.......................................................................................13

BAB X

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga..........................14

BAB XI

Peraturan Peralihan......................................................................14

BAB XII

Ketentuan Penutup........................................................................14

2. ANGGARAN RUMAH TANGGA


BAB I

Umum.............................................................................................17

BAB II

Keanggotaan..................................................................................17

BAB III

Sanksi............................................................................................18

BAB IV

Keuangan ......................................................................................20

BAB V

Ketentuan Khusus..........................................................................20

BAB VI

Peraturan Peralihan.......................................................................20

BAB VII

Penyempurnaan Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga....20

BAB VIII

Penutup..........................................................................................21

3. SUSUNAN PENGURUS...................................................................................... 23

4. LAMPIRAN.

ii Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

iii Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

iv Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

ANGGARAN DASAR
ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
(A T A P I)

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA dengan singkatan ATAPI
Pasal 2
Tempat Kedudukan
Tempat kedudukan di setiap tingkatan adalah sebagai berikut :
1. ATAPI ditingkat Pusat berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta
2. ATAPI ditingkat daerah Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi yang bersangkutan
3. ATAPI ditingkat Kabupaten / Kota berkedudukan di Ibu kota Kabupaten / Kota
yang bersangkutan
Pasal 3
Waktu
Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya
BAB II
AZAS, LANDASAN DAN TUJUAN
Pasal 4
Azas
ATAPI berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945
Pasal 5
Landasan
Landasan konstitusi ATAPI adalah:
1. Undang-Undang Dasar tahun 1945 sebagai landasan konstitusional
2. Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konsruksi serta turunannya
3. Undang-Undang No. 1 tahun 1987, tentang kamar dagang dan industri
4. Undang-Undang No. 5 tahun 1985, tentang organisasi kemasyarakatan
5. Peraturan Dasar ATAPI
6. Keputusan Dewan Pendiri
BAB III
DEWAN PENDIRI
Pasal 6
Dewan Pendiri

1 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

1. Dewan pendiri ATAPI adalah orang-orang yang mempunyai keberanian, kepedulian, tekat, semangat, dan mempunyai jati diri yang tidak tercela. Dewan Pendiri
terdiri dari orang-orang yang banyak mengerti mengenai Pengembangan Jasa
Konstruksi. Dewan Pendiri ATAPI berjumlah 5 (lima) orang atau lebih.
2. Dewan Pendiri merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi, berdasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.
3. Dewan Pendiri mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Menunjuk dan memberhentikan Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan
Dewan Pengurus, apabila melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Peraturan Organisasi.
b. Memantau pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan serta program kerja ATAPI yang dijalankan oleh Dewan Pengurus Pusat.
c. Memberikan bimbingan, nasehat, masukan dan pengawasan kepada Dewan
Pengurus Pusat ATAPI
d. Dewan Pendiri menunjuk secara langsung Ketua Umum, sekretaris Jenderal
dan Bendahara Umum DPP-ATAPI, sedangkan MUNAS hanya memilih ketuaketua dan unsur pengurus lainnya serta pertanggungjawaban DPP
e. Dewan Pendiri mengesahkan struktur komposisi Dewan Penasehat, Dewan
Pembina dan Dewan Pengurus Pusat ATAPI, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
sekali.
f. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan
Dewan Pengurus Pusat ATAPI, dilakukan dalam Rapat Khusus Dewan Pendiri
dan dilantik dalam MUNAS.
g. Dewan Pendiri dapat mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) apabila diperlukan penyempurnaan atau perbaikan pasal-pasal
yang diperlukan
h. Keputusan Dewan Pendiri tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun juga. Keputusan Dewan Pendiri mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan syah
demi hukum.
i. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Pendiri dilakukan oleh Rapat Khusus Dewan Pendiri, dengan ketentuan bahwa usul yang bersangkutan
harus disetujui sekurang-kurangnya + 1(satu per dua Plus satu) dari jumlah
anggota Dewan Pendiri, atau atas permintaan anggota Dewan Pendiri sendiri
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
j. Para anggota Dewan Pendiri, memilih salah seorang anggota Dewan Pendiri
menjadi ketua yang juga merangkap sebagai anggota.
k. Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pendiri diatur dalam Peraturan Khusus
Organisasi.
Pasal 7
Rapat Dewan Pendiri
1. Tiap-tiap tahun setelah laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat disampaikan kepada dan diterima oleh Dewan Pendiri, laporan pertanggungjawaban
Dewan Pengurus Pusat dilakukan di depan peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) sebagai laporan masa bakti kepengurusan Dewan Pengurus Pusat dengan
salinan ditujukan kepada Dewan Pendiri.
2. Rapat Luar Biasa Dewan Pendiri diadakan tiap kali dianggap perlu oleh Dewan
Pendiri sendiri maupun atas permintaan tertulis dari Dewan Pengurus Pusat.
3. Ketua Dewan Pendiri atau seorang anggota Dewan Pendiri yang ditunjuk oleh para anggota Dewan Pendiri yang lain, memanggil segenap anggota Dewan Pendiri
untuk mengadakan rapat luar biasa Dewan Pendiri, dengan surat undangan yang
dikirimkan secara tercatat ke alamat terakhir masing-masing anggota Dewan Pendiri, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum rapat tersebut diadakan

2 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

4.

5.
6.
7.

8.

9.

dengan pengertian bahwa tanggal surat undangan dan tanggal rapat tidak dihitung.
Segala rapat diketuai oleh Dewan Pendiri dan jika ketua Dewan Pendiri tidak hadir, rapat dapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Pendiri lainnya yang dipilih
oleh dan diantara mereka yang hadir.
Dalam rapat ini masing-masing anggota Dewan Pendiri berhak untuk mengeluarkan satu suara.
Seorang anggota Dewan Pendiri dalam rapat hanya boleh diwakili oleh anggota
Dewan Pendiri lainnya atau seorang lain dengan surat kuasa khusus.
Segala rapat untuk mengubah atau membubarkan organisasi, sebagaimana disebut dalam Anggaran Dasar ini, hanya dapat secara syah diselenggarakan bila
dalam rapat tersebut hadir sekurang-kurangnya + 1(satu per dua Plus satu) dari
jumlah anggota Dewan Pendiri, dan usul/keputusan yang berkenan didukung atau
disetujui oleh sekurang-kurangnya + 1(satu per dua Plus satu) dari seluruh
anggota Dewan Pendiri yang hadir.
Segala rapat lain dengan maksud tersebut pada ayat 7 diatas, hanya terselenggarakan dengan sah, apabila dalam rapat tersebut hadir sekurang-kurangnya +
1(satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Pendiri, usul/keputusan yang berkenan didukung atau disetujui oleh sekurang-kurangnya suara terbanyak biasa.
Jika atas undangan tersebut, anggota sekurang-kurangnya + 1(satu per dua
Plus satu) dari seluruh anggota Dewan Pendiri yang hadir atau terwakili dengan
sah kurang dari quorum tersebut dalam ayat 7 dan 8 diatas, maka secepatcepatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari, selambat-lambatnya 14(empat belas) hari
kemudian (dengan pengertian tanggal surat panggilan dan tanggal rapat tidak dihitung), ketua dapat memanggil untuk rapat berikutnya, dalam rapat berikut ini dapat
diambil/disetujui oleh sedikitnya + 1(satu per dua Plus satu) dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sah.
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 8
Bentuk

Organisasi ATAPI dari tingkat Pusat sampai tingkat daerah merupakan satu kesatuan, mandiri dan nirlaba serta tidak merupakan bagian dari salah satu organisasi
politik.
Pasal 9
Tujuan
ATAPI bertujuan :
1. Meingkatkan dan mengembangkan kemampuan usaha, bagi kepentingan anggota
ASOSIASI TENAGA AHLI PEMPORONG INDONESIA (ATAPI) sebagai pelakupelaku ekonomi nasional di bidang jasa pelaksana konstruksi yang bersifat spesialisasi dalam rangka mewujudkan kehidupan dunia usaha Nasional yang berdaya saing tinggi
2. Membina hubungan dengan konsep dan program kemitraan yang sinergi dengan
pelaku sebagai penyedia jasa pada jasa pelaksana bersifat spesialisasi keahlian
dengan instansi pemerintah pada khususnya bakditingkat Pusat , Provinsi dan
Kabupaten /Kota
3. Menghinpun dan membentuk kekuatan ekonomi secara bersama dalam dunia
usaha jasa pelaksana konstruksi spesialisasi sehingga tercipta upaya saling mendukung sesama anggota

3 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Pasal 10
Struktur
Struktur ATAPI adalah merupakan satu kesatuan yang terkait oleh satu garis hubungan jenjang bertingkat, dimana setiap kebijakan-kebijakan organisasi ditingkat daerah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan-kebijakan organisasi ditingkat Pusat.
Masing masing tingkatan dengan sebutan sebagai berikut :
1. Pimpinan ditingkat Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat ATAPI disingkat DPPATAPI
2. Pimpinan ditingkat daerah Propinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah ATAPI dengan menyebutkan Propinsinya, disingkat DPD ATAPI dengan menyebut Propinsi
3. Pimpinan ditingkat daerah Kabupaten / Kota disebut Dewan Pimpinan Cabang
ATAPI dengan menyebutkan Kabupaten / Kota disingkat DPC-ATAPI dengan menyebutkan Kabupaten / Kota
Pasal 11
Perangkat
Perangkat organisasi ATAPI di setiap tingkatan adalah sebagai berikut :
1. Perangkat organisasi di tingkat Pusat terdiri atas :
a. Musyawarah Nasional disingkat MUNAS
b. Musyawarah Nasional Khusus disingkat MUNASUS
c. Musyawarah Kerja Nasional disingkat MUKERNAS
d. Rapat Pimpinan Nasional disingkat RAPIMNAS
e. Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP
2. Perangkat organisasi ditingkat Propinsi terdiri atas :
a. Musyawarah Daerah Provinsi disingkat MUSDA
b. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi disingkat MUSDALUB
c. Musyawarah Kerja Daerah Provinsi disingkat MUKERDA
d. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi disingkat RAPIMDA
e. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi disingkat DPD
3. Perangkat organisasi ditingkat kabupaten / kota terdiri atas :
a. Musyawarah Cabang disingkat MUSCAB
b. Musyawarah Cabang Luar Biasa disingkat MUSCABLUB
c. Musyawarah Kerja Cabang disingkat MUKERCAB
d. Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC
BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 12
Keanggotaan
Keanggotaan ATAPI diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Anggota Biasa yaitu orang perseorangan yang berprofesi sebagai tenaga kerja
konstruksi.
2. Anggota Luar Biasa yaitu tokoh masyarakat / pengusaha.
Pasal 13
Hak Anggota
Hak anggota diatur dengan ketentuan sebagai berikut
1. Anggota Biasa mempunyai :
a. Hak suara yaitu hak bicara, hak mengambil keputusan, hak dipilih dan memilih
pengurus ATAPI
4 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

b. Hak untuk mengikuti segala kegiatan dan hak pelayanan untuk mendapat informasi, bimbingan, bantuan, dan perlindungan organisasi dalam menjalankan
kegiatannya.
2. Anggota Luar Biasa mempunyai :
a. Hak bicara yaitu hak mengajukan usul, saran, dan pendapat serta mengajukan
pertanyaan
b. Hak untuk mengikuti semua kegiatan organisasi sesuai dengan ketentuan yang
ada.
Pasal 14
Kewajiban Anggota
Kewajiban anggota adalah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
2. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi dan Kode Etik organisasi
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT
Pasal 15
Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional diatur dengan ketentuan sebgai berikut :
1. Kewenangan MUNAS adalah :
a. Menyusun Anggaran Dasar
b. Menilai pertanggungjawaban DPP
c. Menetapkan kebijaksanaan Umum
2. Pelaksanaan periodisasi dilaksanakan melalui MUNAS sekali dalam 5 (lima) tahun
masa jabatan DPP.
3. Peserta MUNAS terdiri dari atas:
a. Peserta Penuh yaitu utusan dari :
1. DPP sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari
DPP
2. DPD sebanyak 1 (satu) orang dinyatakan dengan surat mandat dari DPDPROV
b. Peserta Peninjau yaitu utusan dari :
1. DPP maksimum 5 (lima) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari
DPP
2. DPD maksimum 2 (satu) orang dinyatakan dengan surat mandat dari DPDPROV
4. Hak Peserta MUNAS diatur dengan ketentuan :
a. Peserta penuh mempunyai hak suara
b. Peserta peninjau menjadi hak bicara
5. Penanggung jawab MUNAS adalah DPP dan untuk melaksanakannya dibentuk
Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggung jawab kepada DPP
Pasal 16
Musyawarah Nasional Khusus
Musyawarah Nasional Khusus diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan MUNASUS untuk menyusun perubahan Anggaran Dasar
2. Pelaksanaan MUNASUS sewaktu-waktu atas permintaan minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah DPD-PROV yang ada dan atau adanya keputusan Dewan Pendiri
3. Peserta MUNASUS sama dengan Peserta MUNAS
4. Hak Peserta MUNASUS sama dengan Hak Peserta MUNAS
5 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

5. Penanggung jawab MUNASUS adalah DPP dan untuk melaksanakannya dibentuk


Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggung jawab kepada DPP.
Pasal 17
Musyawarah Kerja Nasional
1. Kewenangan MUKERNAS adalah:
a. Menyusun dan menetapkan Anggaran Rumah Tangga
b. Merevisi Kebijaksanaan Umum
c. Menyusun Rencana Kerja
2. Pelaksanaan MUKERNAS minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengurusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan DPD dengan jumlah
minimal 2/3 (duapertiga) dari DPD yang ada dan atau adanya Keputusan Dewan
Pendiri
3. Peserta MUKERNAS adalah sama dengan Peserta Penuh MUNAS
4. Hak Heserta MUKERNAS sama dengan Hak Peserta Penuh MUNAS
5. Penanggung jawab MUKERNAS adalah DPP
Pasal 18
Rapat Pimpinan Nasional
Rapat Pimpinan Pusat diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan RAPIMNAS untuk membantu menyusun dan menetapkan hal-hal
yang tidak dapat diputuskan sendiri oleh DPP.
2. Pelaksanaan RAPIMNAS minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengurusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang ada ditambah dengan sekurang kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang kabupaten / kota yang
ada, dan atau adanya keputusan Dewan Pendiri.
3. Peserta RAPIMNAS sama dengan Peserta Penuh MUNAS.
4. Hak peserta RAPIMNAS sama dengan hak Peserta Penuh MUNAS
5. Penanggungjawab RAPIMNAS adalah DPP
Pasal 19
Rapat Dewan Pimpinan
Rapat Dewan Pimpinan diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan
b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebijaksanaan DPP
2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan
b. Tugas dan wewenang mengevaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
rencana kerja DPP.
Pasal 20
Musyawarah Daerah
Musyawarah Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan MUSDA adalah
a. Menilai pertanggungjawaban DPD
b. Menetapkan kebijaksanaan Umum
c. Memilih Dewan Pimpinan Harian dari DPD
2. Pelaksanaan MUSDA sekali dalam lima tahun diakhiri masa jabatan DPD
6 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

3. Peserta MUSDA-PRO terdiri dari:


a. Peserta penuh yaitu utusan dari :
1. DPD sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat mandat dari
DPD- PROV
2. DPC-KAB/DPC-KOT sebanyak 1 (satu) orang dinyatakan dengan surat
mandat dari DPC- KAB/DPC-KOT
3. DPP sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang dapat mandat dari Ketua
Umum DPP
b. Peserta peninjau yaitu utusan dari :
1. DPD-PROV sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang dinyatakan dengan
surat mandat dari DPD-PROV
2. DPD- KAB/DPD-KOT sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang dinyatakan dengan
surat mandat dari DPD- KAB/DPD-KOT
4. Hak peserta MUSDA
a. Peserta penuh mempunyai hak suara
b. Peserta peninjau hak bicara
5. Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan DPD :
a. Peserta MUSDA-PRO menetapkan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) formatur
b. Penetapan formatur melalui musyawarah untuk mufakat, apabila tidak maka dilaksanakan cara pemungutan suara secara langsung, bebas dan rahasia.
c. Formatur terpilih adalah peserta penuh dan harus sudah pernah menjabat minimal 5 (lima) tahun secara terus menerus sebagai salah satu unsur Dewan
Pimpinan Harian di tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
d. Urutan suara terbanyak kesatu diprioritaskan menjadi Ketua, dan jika menolak
maka diserahkan kepada kesepakatan formatur.
e. Ketua terpilih hanya memilih dan menyusun anggota Dewan Pimpinan dari
DPC
6. Penanggungjawab MUSDA adalah DPD dan untuk melaksanakannya dibentuk
Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPD
Pasal 21
Musyawarah Daerah Luar Biasa
Musyawarah Daerah Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan MUSDALUB adalah :
a. Menilai pertanggungjawaban DPD
b. Memberhentikan DPD walaupun masa tugas belum berakhir
c. Memilih Dewan Pimpinan yang baru dari DPD untuk masa periode tersisa.
d. Menetapkan Kebijaksanaan Umum
2. Pelaksanaan MUSDALUB sewaktu-waktu atas permintaan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP
3. Peserta MUSDALUB sama dengan Peserta MUSDA
4. Hak peserta MUSDALUB-PRO sama dengan hak Peserta MUSDA
5. Tata cara pemilihan Ketua sama dengan tata cara pemilihan pada MUSDA
6. Penanggung jawab MUSDALUB adalah DPD, dan untuk pelaksanaannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPD
Pasal 22
Musyawarah Kerja Daerah
Musyawarah kerja Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan MUKERDA adalah:
a. Merevisi Kebijaksanaan Umum
b. Menyusun Rencana Kerja.

7 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

2. Pelaksanaan MUKERDA minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengurusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP.
3. Peserta MUKERDA adalah sama dengan Peserta Penuh MUSDA
4. Hak peserta MUKERDA sama dengan hak Peserta Penuh MUSDA
5. Penanggungjawab MUKERDA adalah DPD
Pasal 23
Rapat Pimpinan Daerah
Rapat Pimpinan Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kewenangan RAPIMDA untuk membantu menyusun dan menetapkan hal-hal
yang tidak dapat diputuskan sendiri oleh DPD
2. Pelaksanaan RAPIMDA minimal 1(satu) kali dalam satu masa periode kepengurusan atau sewaktu-waktu jika diperlukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah DPC-KAB / DPC-KOT yang ada dan atau adanya keputusan DPP
3. Peserta RAPIMDA adalah sama dengan Peserta Penuh MUSDA
4. Hak peserta RAPIMDA sama dengan hak Peserta Penuh MUSDA
5. Penanggungjawab RAPIMDA adalah DPD
Pasal 24
Rapat Dewan Pimpinan Daerah
Rapat Dewan Pimpinan Daerah diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan
b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebijaksanaan DPD
2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan
b. Tugas dan wewenang mengevaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
rencana kerja DPD
Pasal 25
Musyawarah Cabang
Musyawarah Cabang diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kewenangan MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT adalah
a. Menilai pertanggungjawaban DPC-KAB / DPC-KOT
b. Menetapkan kebijaksanaan Umum
c. Memilih Dewan Pimpinan dari DPC-KAB / DPC KOT
2. Pelaksanaan MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT sekali dalam lima tahun diakhir masa jabatan DPC-KAB / MUSCAB-KOT
3. Peserta MUSCAB-KAB / MUSCAB-KOT terdiri dari
a. Peserta Penuh yaitu utusan dari :
1. DPC-KAB / KOT sebanyak 3 (tiga) orang yang dinyatakan dengan surat
mandat dari DPC-KAB / KOT.
2. Anggota minimal (satu per empat) dari jumlah anggota yang telah memiliki
KTA yang diatur dengan surat mandat dari DPC-KAB / KOT
3. DPD sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang mendapat mandat dari Ketua
Propinsi
b.Peserta Peninjau yaitu orang perseorangan yang dinyatakan dengan surat
mandat dari DPC-KAB / KOT
4. Hak peserta MUSCAB-KAB / KOT
a. Peserta Penuh mempunyai hak suara
8 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

b. Peserta Peninjau hak bicara


5. Tata cara pemilihan Ketua DPC-KAB / KOT
a. Peserta MUSCAB-KAB / KOT menetapkan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) formatur
b. Penetapan formatur melalui musyawarah untuk mufakat, apabila tidak maka dilaksanakan cara pemungutan suara langsung bebas dan rahasia.
c. Formatur terpilih adalah peserta penuh dan sudah pernah menjabat minimal 3
(tiga) tahun secara terus-menerus sebagai salah satu unsur DPC-Kab/Kot.
d. Urutan suara terbanyak kesatu diprioritaskan menjadi Ketua, dan jika menolak
maka diserahkan kepada kesepakatan formatur.
e. Ketua terpilih hanya memilih dan menyusun anggota Dewan Pimpinan dari
DPC-Kab/Kot.
6. Penanggungjawab MUSCAB-KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT dan untuk melaksanakannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPC-KAB/KOT
Pasal 26
Musyawarah Cabang Luar Biasa Kabupaten/Kota
Musyawarah Cabang Luar Biasa Kab/Kot diatur dengan ketentuan sebagai berikut
1. Kewenangan MUSCABLUB-KAB / KOT adalah :
a. Menilai pertanggungjawaban DPC-KAB / KOT
b. Memberhentikan DPC-KAB / KOT walaupun masa tugas belum berakhir
c. Memilih Dewan Pimpinan yang baru dari DPC-KAB / KOT untuk masa periode
tersisa
d. Menetapkan Kebijaksanaan Umum
2. Pelaksanaan MUSCABLUB -KAB /KOT sewaktu-waktu atas permintaan lebih besar dari jumlah anggota yang memiliki KTA yang ada dan atau adanya keputusan DPD
3. Peserta MUSCABLUB -KAB / KOT sama dengan Peserta MUSCABLUB -KAB /
KOT
4. Hak Peserta MUSCABLUB -KAB / KOT sama dengan Hak Peserta MUSCAB KAB
/ KOT
5. Tata cara pemilihan Ketua DPC-KAB / KOT sama dengan tata cara pemilihan pada MUSCAB-KAB / KOT
6. Penanggungjawab MUSCABLUB-KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT, dan untuk pelaksanaannya dibentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada DPC-KAB/KOT.
Pasal 27
Musyawarah Kerja Cabang Kabupaten/Kota
Musyawarah Kerja Cabang Kabupaten/Kota diatur dengan ketentuan sebagai berikut
1. Kewenangan MUKERCAB -KAB/ KOT adalah:
a. Merevisi Kebijaksanaan Umum
b. Menyusun Rencana Kerja.
2. Pelaksanaan MUKERCAB-KAB/KOT minimal 1 (satu) kali dalam satu masa periode kepengurusan atau sewaktu-waktu atas permintaan lebih besar dari (satu
perempat) jumlah anggota yang memiliki KTA yang ada dan atau adanya keputusan DPD
3. Peserta MUKERDA-KAB / MUKERDA-KOT adalah sama dengan Peserta Penuh
MUSDA-KAB / MUSDA-KOT
4. Hak peserta MUKERCAB -KAB/KOT sama dengan Hak Peserta Penuh MUSCABKAB/KOT
5. Penanggungjawab MUKERCAB -KAB/KOT adalah DPC-KAB/KOT
9 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Pasal 28
Rapat Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota
Rapat Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota diatur dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Rapat Dewan Pimpinan disingkat RDP
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan
b. Tugas dan wewenang memonitoring dan mengevaluasi serta menetapkan kebijaksanaan DPC-KAB/KOT
2. Rapat Dewan Pimpinan lengkap disingkat RDPL
a. Dilaksanakan minimal sekali dalam 6 (enam) bulan
b. Tugas dan wewenangnya adalah mengevaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan rencana kerja DPC-KAB /KOT
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 29
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diatur dengan ketentuan :
1. Pengambilan keputusan pada musyawarah dan rapat dapat dinyatakan sah bila
jumlah yang hadir mencapai Kuorum.
2. Musyawarah / Rapat dinyatakan kuorum bila peserta yang hadir lebih besar dari
2/3 jumlah Peserta Penuh, sesuai dengan pasal-pasal yang berlaku dalam Musyawarah / Rapat tersebut.
3. Jika belum mencapai kuorum, musyawarah / rapat dapat ditunda selama 12 jam
untuk memberi kesempatan hadir kepada Peserta yang mempunyai hak sebagai
Peserta Penuh.
4. Setelah masa tunda ternyata tetap tidak kuorum maka musyawarah / rapat dapat
diteruskan jika jumlah Peserta yang hadir lebih besar dari Jumlah Peserta Penuh dan keputusan dinyatakan sah serta mengikat.
BAB VIII
KLASIFIKASI BIDANG / SUB BIDANG
KETRAMPILAN TENAGA KERJA
NO

BIDANG / SUB-BIDANG

ARSITEKTURAL
1 Juru Gambar / Draftman Arsitektur
2 Tukang Pasang Bata / Dinding / Bricklayer / Bricklaying (Tukang Bata)
Tukang Pasang Batu / Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan
3
Umum)
4 Tukang Plesteran / Plesterer / Solid Plesterer
5 Tukang Pasang Keramik (Lantai dan Dinding)
6 Tukang Pasang Lantai Tegel / Ubin / Marmer
7 Tukang Kayu / Carpenter (Termasuk Kayu Bangunan)
8 Tukang Pasang Plafon / Ceiling Fixer / Ceiling Fixing
9 Tukang Pasang Dinding Gypsum
10 Tukang Pasang Plafon Gypsum
11 Tukang Cat Bangunan
12 Tukang Taman / Landscape
13 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Plambing
10 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

NO
KODE

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Supervisor Perawatan Gedung Bertingkat


Tukang Pelitur Kayu
Tukang Kusen Pintu dan Jendela Bertingkat
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perumahan dan Gedung
Pelasana Lapangan Pekerjaan Finishing Bangunan Gedung Bertingkat
Tinggi
Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung
Pelaksana Bangunan Perumahan / Pemukiman
Pengawas Bangunan Gedung
Pengawas Bangunan Perumahan
Pelaksana Penata Taman
Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung
Pengawas Mutu Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung
Penata Taman / Lanscape
Pelaksana Madya Perawatan Bangunan Gedung
Pengawas Tukang Cat Bangunan
Pembantu Pelaksana Pemasangan Plafon
Teknisi Kaca
Pemasang Dinding Partisi

SIPIL
1 Juru Gambar / Draftman -Sipil
2 Juru Ukur / Teknisi Survey Pemetaan
3 Teknisi Laboratorium Jalan (Campuran Beton Beraspal)
4 Teknisi Laboratorium Beton
5 Teknisi Laboratorium Tanah
6 Teknisi Laboratorium Aspal
7 Operator Alat Penyelidikan Tanah / Soil Investigation Operator
8 Tukang Pekerjaan Pondasi / Fondation Work
9 Tukang Pekerjaan Tanah / Earthmoving
10 Tukang Besi-beton / Barbender / Bar bending
11 Tukang Cor Beton / Concretor / Concrete Operations
12 Tukang Pasang Perancah / Formworker/Formwork
13 Tukang Pasang Scaffolding/Scaffolder/Scaffolding
14 Tukang Pasang Pipa Gas / Gas Pipe Fitter
15 Tukang Perkerasan Jalan / Paving
16 Tukang Pasang Konstruksi Rig/Piling Rigger/Rigger
17 Tukang "Boring" / Boring and Driving
18 Tukang Pekerjaan Baja
19 Pekerja Aspal Jalan
20 Mandor Produksi Campuran Aspal Panas
21 Mandor Perkerasan Jalan
22 Teknisi Pekerjaan Jalan dan Jembatan
23 Juru Ukur Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
24 Tukang Perancah Besi
25 Tukang Konstruksi Baja & Plat (dan Tukang Pasang Menara)
26 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Pelaksana
27 Lapangan Pekerjaan Jembatan Pelaksana
28 Lapangan Pekerjaan Jaringan Irigasi Pelaksana
29 Saluran Irigasi
30 Pelaksana Bangunan Irigrasi
31 Pelaksana Bendungan
11 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
61
63

Pelaksana Terowongan
Teknisi Perhitung Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air
Pengawas Bendungan
Pengawas Bangunan Irigrasi
Pengawas Saluran Irigrasi
Pengawas Lapangan Pekerjaan Jalan
Pengawas Lapangan Pekerjaan Jembatan
Tekisi Pengerukan
Teknisi Survey Teknik Sipil
Pelaksana Pekerjaan Jembatan
Pelaksana Pekerjaan Jalan
Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Juru Hitung Kuantitas
Juru Ukur Pekerjaan Jalan / Jembatan
Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan Jalan / Jembatan
Steel Erector of Bridge
Pelaksana Bangunan Gedung / Pekerjaan Gedung
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
Tukang Kayu Bekisting
Tukang Pasang Beton Pra Cetak
Tukang Rangka Aluminium
Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Mandor Pemasangan Rangka Baja Jembatan
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka Baja
Juru Gambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Tukang Bekisting (Acuan) dan Perancah Bidang Sumber Daya Air
Mandor Pekerjaan Perkerasan Aspal
Mandor Tukang Pasang Beton Precast
Asisten Teknisi Laboratorium Jalan (Campuran Beton Beraspal)
Asisten Teknisi Laboratorium Beton
Asisten Teknisi Laboratorium Mekanika Tanah
Teknisi Geoteknik

MEKANIKAL
1 Juru gambar / Draftman Mekanikal
2 Operator Bulldozer Operator
3 Motor Grader Operator Mesin
4 Excavator Operator Tangga
5 Intake Dam
6 Operator Road Roller / Road Roller Paver Operator
7 Operator Wheel Loader
8 Operator Crowler Crane
9 Operator Rough Terrain Crane
10 Operator Truck Mounted Crane
11 Operator Tower Crane
12 Operator Wheel Crane
13 Operator Backhoe
14 Operator Pile Hammer
15 Operator Mobil Pengaduk Beton
16 Operator Crawler Tractor Bulldozer
17 Operator Dump Truck
18 Operator Forklif
19 Operator Specialized Equipment Plant
12 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57

Operator Mobile Elevating Work Platform


Operator Concrete Pump Equipment
Operator Slinging & Rigging Operator
Operator Mesin Bor
Operator Mesin Bubut
Mekanik Alat-alat Berat
Tukang Las / Welder / Gas & Electric Welder
Tukang Bubut/Mesin Pemakas
Operator Mesin Pencampur Aspal
Operator Aspal Paver / Operator Mesin Penggelar Aspal
Operator Mesin Penyemprot Aspal
Pelaksana Produksi Hotmix
Sheep Foot Vibrating Compactor Operator
Juru Las Oxyacetylene
Operator Mesin Gergaji Presisi
Operator Mesin Derek
Tukang Pasang Pipa
Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa
Tukang Las MID (CO2) Posisi Bawah Tangan
Tukang Las TIG Posisi Bawah Tangan
Operator Mesin Bubut Kayu
Operator Pengeboran Minyak
Pelaksana Lapangan Pekerjaan ME Bangunan Gedung Bertingkat
Tinggi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Setting Out Bangunan Gedung Bertingkat
Operator Mesin Grader
Operator Mesin Pemecah batu
Pelaksana Perawatan Instalasi Sistem Transportasi Vertikal Dalam Gedung
Concrete Paver Operator (OperatorMesinPenghampar Beton Semen)
Operator Cold Milling Machine
Tukang Las Listrik
Mekanik Tower Crane
Operator Batching Plant
Mekanik Campuran Aspal Panas
Mekanik Heating Ventilation dan Air Condition (HVAC)
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Teknisi Fire Alarm Mekanik
Kapal Keruk Mekanik
Engine Alat Berat

ELEKTRIKAL
1 Teknisi Instalasi
2 Teknisi Instalasi
3 Teknisi Instalasi
4 Teknisi Instalasi
5 Teknisi Instalasi
6 Teknisi Instalasi
7 Teknisi Instalasi
8 Teknisi Instalasi
9 Teknisi Instalasi

Penerangan Dan Daya Fasa Satu


Penerangan dan Daya Fasa Tiga
Sistem Penangkal Petir
Kontrol Terprogram (Berbasis PLC)
Otomasi Industri
Motor Listrik, Kontrol dan Instrumen
Alat Pengukur dan Pembatas (APP )
Jaringan Tegangan Rendah ( JTR )
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

13 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

TATA LINGKUNGAN
1 Pelaksana Plambing / Pekerjaan Plambing
2 Pengawas Plambing / Pekerjaan Plambing
3 Juru gambar / Draftman - Tata lingkungan
4 Tukang Sanitary
5 Tukang Pipa Air / Plumber
6 Tukang Pipa Gas
7 Tukang Pipa Bangunan
8 Tukang Filter Pipa
9 Juru Pengeboran Air Tanah
10 Pelaksana Perpipaan Air Bersih
11 Pelaksana Pembuatan Fasilitas Sampah dan Limbah
12 Pelaksana Pengeboran Air Tanah
13 Pengawas Perpipaan Air Bersih
14 Pengawas Pengeboran Air Tanah
15 Tukang Plambing
16 Mandor Plambing
17 Pelaksana Pengujian Kualitas Air Minum SPAM
18 Pelaksana Pemasangan Pintu Air
19 Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya
20 Pelaksana Lapangan TK II Pekerjaan Perpipaan
21 Pelaksana Pemasangan Pipa Leachate (Lindo dan Gas di TPA)
22 Pelaksana Pekerjaan Bangunan Limbah Permukiman
23 Pelaksana Pekerjaan Lapisan Kedap Air Ditempat Pemproses TPA
24 Teknisi Sondir
25 Teknisi Geologi Teknik
LAIN - LAIN
1 Estimator / Biaya Jalan
2 Quantity Surveyor
3 Mandor Tukang Batu / Bata / Beton
4 Mandor Tukang Kayu
5 Mandor Batu Belah
6 Mandor Tanah
7 Mandor Besi / Pembesian / Penulangan Beton
BAB IX
KLASIFIKASI BIDANG / SUB BIDANG
TENAGA KERJA AHLI KONSTRUKSI
NO

KLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASI (SKA)

ARSITEKTUR
1
Arsitek
2
Ahli Desain Interior
3
Ahli Arsitektur Lansekap
4
Ahli Iluminasi
SIPIL
1
Ahli Teknik Bangunan Gedung
2
Ahli Teknik Jalan
3
Ahli Teknik Jembatan
14 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

NO
KODE

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli

Keselamatan Jalan
Teknik Terowongan
Teknik Landasan Terbang
Teknik Jalan Rel
Teknik Dermaga
Teknik Bangunan Lepas Pantai
Teknik Bendungan Besar
Teknik Sungai dan Drainase
Teknik Irigasi
Teknik Rawa dan Pantai
Teknik Pembongkaran Bangunan
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Geoteknik
Geodesi

MEKANIKAL
1
Ahli Teknik Mekanikal
2
Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi
3
Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik
4
Ahli Teknik Proteksi Kebakaran
5
Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung
ELEKTRIKAL
1
Ahli Teknik Pembangkit Tenaga Listrik
2
Ahli Teknik Transmisi Tenaga Listrik
3
Ahli Teknik Distribusi Tenaga Listrik
4
Ahli Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam
5
Gedung
Ahli Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api
6
TATA
1
Ahli
2
Ahli
Ahli
3
Ahli
4

LINGKUNGAN
Teknik Lingkungan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Teknik Sanitasi dan Limbah
Teknik Air Minum

MANAJEMEN PELAKSANAAN
Ahli Manajemen Konstruksi
1
2
Ahli Manajemen Proyek
3
Ahli K3 Konstruksi
Ahli Sistem Manajemen Mutu
4
BAB X
SUSUNAN DEWAN
Pasal 30
Dewan Pimpinan
15 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Dewan Pimpinan di setiap tingkatan diatur dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Di tingkat Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP terdiri atas :
a. Unsur Dewan Pimpinan dan
b. Unsur Departemen
2. Dewan Pimpinan DPP disingkat DP-DPP, terdiri atas unsur :
a. Ketua Umum dan para Ketua.
b. Sekretaris Umum dan para Sekretaris.
c. Bendahara Umum dan para bendahara.
3. Unsur Departemen, masing-masing dengan sebutan Ketua Departemen, dengan
menyebut bidangnya sesuai kebutuhan.
4. Di tingkat daerah provinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah Provinsi disingkat
DPD terdiri atas :
a. Unsur Dewan Pimpinan dan
b. Unsur Biro
5. Dewan Pimpinan disingkat DP-DPD, terdiri atas unsur :
a. Ketua Prov dan para Wakil ketua Provinsi
b. Sekretaris Prov dan para wakil Sekretaris Provinsi.
c. Bendahara Prov dan Para Wakil Bendahara Prov.
6. Unsur Biro masing-masing dengan sebutan kepala Biro dengan menyebutkan bidangnya sesuai kebutuhan.
7. Di tingkat Cabang Kab/kota disebut Dewan Pimpinan Cabang Kab/kota, terdiri
atas :
a. Unsur Dewan Pimpinan Harian dan
b. Unsur Bidang.
8. Dewan Pimpinan disingkat
a. Ketua Kab/kot dan para Wakil Sekretaris kab/Kot.
b. Bendahara Kab/Kot dan para Wakil Sekretaris Kab/Kot
c. Bendahara kab/Kot dan para Wakil bendahara Kab/Kot
9. Unsur Bidang, masing masing dengan sebutan kepala bidang dengan menyebutkan bidangnya sesuai kebutuhan.
Pasal 31
Persyaratan Dewan Pimpinan
Persyaratan untuk dapat menjadi Dewan Pimpinan adalah anggota yang telah mempunyai KTA dan aktif memperjuangkan organisasi serta tidak rangkap jabatan dengan organisasi sejenis, diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Ketua Umum DPP, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk
sebagai unsur DP di DPP atau DPD, minimal 5 (lima) tahun secara terusmenerus, dan berkedudukan di Jakarta. Dilantik dan disahkan oleh Dewan Pendiri.
2. Ketua DPD, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk sebagai
unsur DP di DPD-Prov atau DPC Kab/ Kot, minimal 5 ( lima ) tahun secara terus
menerus, berkedudukan di Ibu kota provinsinya. Dilantik dan disahkan oleh DPP.
3. Ketua DPC-Kab/ Kot, adalah anggota yang telah memiliki KTA dan pernah duduk
sebagai unsur di DPC-Kot minimal 3 (tiga) tahun secara terus menerus, berkedudukan di Ibu kota Kab/ Kota
4. Dilantik dan disahkan oleh DPD
Pasal 32
Masa Jabatan Dewan Pimpinan
1. Masa jabatan ketua Umum DPP atau Ketua DPD, atau ketua DPC-Kab/Kot, untuk
1 (satu) periode ditetapkan 5 (lima) tahun : Jabatan Ketua Umum DPP, Ketua
16 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

DPP, dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa periode berikutnya, apabila peserta
Munas/Musda Prov/Muscab Kab/Kot bersepakat memilih kembali
2. Untuk jabatan Ketua Umum DPP, akan ditunjuk secara aklamasi oleh Dewan
Pendiri dan dilantik secara bersama diadakan MUNAS
Pasal 33
Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan
Tugas dan wewenang Dewan Pimpinan antara lain diatur dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan bila dianggap perlu dapat mengeluarkan keputusan yang strategis demi tercapainya tujuan ATAPI.
2. Ketua Umum DPP, atau ketua DPD-Prov, atau Ketua DPC-Kab/Kot, adalah pimpinan tertinggi di masing-masing tingkatan, seorang profesional yang dapat menjabarkan dan melaksanakan keputusan musyawarah/rapat-rapat, yang bertanggung jawab ke dalam maupun ke luar terhadap jalannya organisasi, yang mengatur tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota dewan di setiap
tingkatannya yang mengukuhkan dan melantik Dewan Pimpinan di bawahnya.
Pasal 34
Penggantian Antar Waktu Dewan Pimpinan
Pergantian Antar Waktu diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila Ketua Umum DPP berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah
seorang unsur ketua yang dipilih atau yang ditetapkan berdasarkan keputusan
Rapat DPP dan hasilnya diminta pengesahan pada Dewan Pendiri.
2. Apabila Ketua DPD berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah seorang unsur Wakil Ketua yang dipilih atau yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat
DPD dan hasilnya diminta pengesahan pada DPP.
3. Apabila Ketua DPC-Kab/Kot, berhalangan tetap dan/atau karena sesuatu sebab
tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya maka dapat diganti oleh salah
seorang unsur Wakil Ketua yang dipilih atau ditetapkan berdasarkan keputusan
Rapat DPC dan hasilnya diminta pengesahan pada DPD
4. Masa jabatan bagi pengganti dihitung sebagai suatu masa jabatan apabila waktu
menjabat sampai dengan akhir masa jabatan berakhir lebih dari setengah masa
jabatan yang tersisa.
5. Apabila ada jabatan lowong anggota Dewan Pimpinan Harian, maka penggantinya
ditetapkan oleh Ketua Umum di tingkat Pusat, oleh Ketua Prov di tingkat provinsi
oleh ketua Kab/Kot untuk tingkat Kab/Kot untuk tingkat Kab/Kota, dan selanjutnya
diminta pengesahan dari Dewan Pimpinan setingkat di atasnya dan hasilnya di
pertanggung jawabkan pada setingkat diatasnya dan hasilnya dipertanggung jawabkan pada musyawarah tingkatan masing-masing.
6. Apabila ada jabatan lowong anggota Kompartemen, Departemen, Biro di masingmasing tingkatan, maka penggantinya ditetapkan melalui Rapat Dewan Pengurus
Harian masing-masing tingkatannya, dan selanjutnya diminta pengesahan dari
Dewan Pimpinan setingkat di atasnya dan hasilnya di pertanggung jawabkan pada
musyawarah tingkatan masing-masing.
Pasal 35
Pendelegasian Wewenang Dewan Pimpinan
Pendelegasian wewenang diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
17 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

1. Apabila karena satu dan lain hal Ketua Umum DPP/Ketua DPD berhalangan sementara atau karena satu dan lain hal tidak dapat menjalankan tugas untuk waktu
tertentu maka Ketua Umum DPP diwakili oleh salah seorang unsur Ketua DPP,
dan ketua DPP diwakili oleh unsur Wakil Ketua DPD sesuai dengan pembagian
pembidangannya.
2. Dalam menjalankan rutinitas organisasi bila Ketua Umum DPP berhalangan, maka
rapat dipimpin oleh salah seorang unsur Ketua yang hadir atas dasar kesepakatan/penunjukan para Ketua tersebut.
3. Dalam menjalankan rutinitas organisasi bila Ketua DPD berhalangan, maka rapat
dipimpin oleh salah seorang unsur Wakil ketua yang hadir atas dasar kesepakatan/penunjukan para ketua tersebut.
Pasal 36
Dewan Pembina dan Dewan Penasehat
Dewan Pembina dan Dewan Penasehat diatur dengan ketentuan :
1. Dewan Pembina terdiri atas pejabat/Tokoh Masyarakat yang ikut memberikan
arahan dalam mengembangkan serta memajukan organisasi ditingkat Pusat/daerah.
2. Dewan Penasehat tediri atas tokoh Masyarakat, tokoh pengusaha, dan anggota
yang mempunyai keahlian di bidangnya, ikut memberikan arahan yang berguna
untuk memajukan ATAPI.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 37
Sumber Dana
Sumber dana untuk operasional dan pelaksanaan program, didapat melalui pungutan resmi organisasi berupa:
1. Uang iuran dan uang pangkal anggota
2. Dana Pembinaan DPD, Rp. 15.000.000,- (lima belas juta) per lima tahun sekali
3. Bantuan dan Sumbangan yang tidak mengikat
Pasal 38
Pertimbangan Keuangan
1. Perimbangan penerimaan uang iuran untuk setiap tingkatan diatur sebagai berikut :
a) Dewan Pimpinan Pusat
b) Dewan Pimpinan Daerah
c) Dewan Pimpinan Cabang
2. Pembagian harga sesuai dengan Surat Keputusan tentang Petunjuk Dan
Pelaksanaan Biaya Registrasi dan Sertifikasi yang ditetapkan oleh DPP-ATAPI
Pasal 39
Pengelolaan Harta Kekayaan
Pengelolaan harta kekayaan diatur dengan ketentuan :
1. Dewan Pimpinan di setiap tingkatan bertanggung jawab atas harta kekayaan organisasi serta pengelolaannya
2. Bila organisasi bubar maka kekayaan diserahkan kepada Dewan-Dewan sosial
melalui Dewan Pendiri.
BAB XII
18 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

ANGGARAN DASAR DAN


ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 40
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar sebagai landasan konstitusi organisasi, tidak boleh bertentangan
dengan Peraturan Dasar ATAPI.
Pasal 41
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar dilakukan melalui MUNAS atau MUNASUS dan setiap
perubahan harus mencantumkan urutan tanggal perubahan dari Anggaran Dasar
sebelumnya, untuk menjaga kesinambungan, tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Dasar dari ATAPI dan atas persetujuan Dewan Pendiri
Pasal 42
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui MUKERNAS yang mengatur
hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan isinya tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan atas persetujuan Dewan Pendiri
BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 43
Ketentuan Peralihan
1. Bahwa Berdasarkan rapat khusus Dewan Pendiri ATAPI, maka untuk pertama
kalinya ditentukn sebagai Ketua Umum adalah Bp Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA,
MM. dan sebagai sekretaris Jenderal adalah Bp. Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia (DPPATAPI).
2. Bahwa susunan lengkap Dewan Pimpinan Pusat
Asosiasi Tenaga Ahli
Pemborong Indonesia (DPP-ATAPI) diatur dan ditetapkan dalam Surat Keputusan
yang ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP-ATAPI.
Pasal 44
Perubahan
1. Azas, landasan dan tujuan organisasi hanya dapat diubah oleh ketetapan Dewan
Pendiri
2. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Asosiasi
Tenaga Ahli Pemborong Indoesia (ATAPI) dapat dilakukan dalam MUNAS dengan
Persetujuan oleh dewan Pendiri ATAPI
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Penutup

19 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

1. Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur lebih Lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentanga dngan Anggran Dasar
2. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketetuan dalam Anggaran
Dasar dan Anggara umah Tanggga, Tafsir yang Sah Adalah yang ditetapkan
oleh Dewan pendiri
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak disahkan dan ditandatangani oleh Ketua
Umum dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Tenaga Ahli Pemborong Indonesia (DPPATAPI)

Ditetapka Di : J a k a r t a
Pada Tanggal : November 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT


ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
(DPP ATAPI)

Prof. Dr. Drs. Susandy, MBA, MM.


Ketua Umum

Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.


Sekretaris Jenderal

20 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

21 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

ANGGARAN RUMAH TANGGA


ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
(ATAPI)
BAB I
UMUM
Pasal 1
Landasan Penyusunan Anggaran Rumah Tangga disingkat ART ini disusun dengan
berlandaskan pasal 44 AD-ATAPI.
Pasal 2
Kode Etik
1. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD Tahun
1945
2. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi dan menghormati kesepakatan kerja
3. Kami Anggota ATAPI, bekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan
yang tidak sehat dalam melaksanakan kegiatan usahanya
4. Kami Anggota ATAPI, tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya
5. Kami Anggota ATAPI, ikut berperan aktif dalam peningkatan Pembangunan Nasional
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
Persyaratan Menjadi Anggota
Persyaratan menjadi anggota diatur dengan ketentuan
1. Orang perseorangan yang berusaha/bekerja di dalam bidang Jasa Konstrusi dan
orang yang berprofesi sebagai tenaga kerja konstruksi baik sebagai tenaga ahli
maupun sebagai tenaga terampil
2. Menyatakan tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ATAPI
3. Tidak menjadi anggota atau pengurus asosiasi profesi sejenis.
4. Mendaftarkan diri ke sekretariat ATAPI
Pasal 4
Prosedur menjadi Anggota
Prosedur menjadi anggota diatur dengan ketentuan :
3. Pendaftaran dapat dilaksanakan di setiap tingkatan.
4. Calon anggota mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan yang
diminta.
5. Keabsahan menjadi anggota bila telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang
resmi dari ATAPI
22 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Pasal 5
Kehilangan Hak Keanggotaan
Hak anggota sesuai dengan pasal 11 AD, diberikan kepada orang perseorangan
yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), akan hilang apabila :
1. Tidak mendaftarkan ulang keanggotaannya pada tahun berjalan
2. Melanggar AD / ART / Kode Etik ATAPI
3. Dikenai Sanksi Organisasi.
BAB III
SANKSI
Pasal 6
Sanksi Organisasi
Sanksi organisasi dikenakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Menerbitkan surat teguran/peringatan kepada anggota yang melanggar pasal 5
ayat 1 dan 2, ART-ATAPI
2. Mengenakan pembekuan sementara keanggotaan ATAPI
3. Pencabutan kenggotaan
Pasal 7
Proses Penerapan Sanksi
Proses penerapan sanksi organisasi melalui tahapan :
1. Menerbitkan Surat Teguran / Peringatan
2. Surat Teguran / Peringatan ke I dijatuhkan dengan masa berlaku 1 (satu) minggu
terhitung sejak Surat Teguran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena
sanksi
3. Surat Teguran / Peringatan ke II dijatuhkan apabila Surat Teguran / Peringatan
ke I diabaikan dengan masa berlaku 2 (dua) minggu, terhitung sejak Surat Teguran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena sanksi
4. Surat Teguran / Peringatan ke III dijatuhkan apabila Surat Teguran / Peringatan
ke II diabaikan dengan masa berlaku 2 (dua) minggu, terhitung sejak Surat Teguran / Peringatan diterima oleh anggota yang terkena sanksi
5. Apabila Surat Teguran / Peringatan ke I s/d III diabaikan maka akan dilaksanakan pembekuan sementara keanggotaan di ATAPI untuk masa 2 (dua) bulan.
6. Dalam masa pembekuan sementara keanggotaan, anggota tersebut dapat melakukan upaya pembelaan atau permohonan peninjauan kembali kepada Dewan
Pimpinan Pusat.
7. Bila upaya sebagaimana point tersebut diatas tidak dilaksanakan maka kepada
yang bersangkutan dikenakan pencabutan keanggotaannya.
8. Surat Teguran / Peringatan dapat dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat bila
Dewan Pimpinan Daerah tidak bersedia mengeluarkan Surat Teguran / Peringatan padahal nyata-nyata telah melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga.
9. Surat Teguran / Peringatan dapat dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah
Propinsi bila Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kota tidak bersedia mengeluarkan Surat Teguran / Peringatan padahal nyata-nyata telah melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan untuk pencabutan Hak Keanggotaan
harus lebih dahulu mendapat persetujuan dari DPP.
10. Jika ada anggota yang telah nyata-nyata membahayakan atau merugikan organisasi dapat segera dijatuhkan sanksi tanpa melalui prosedur/tahapan yang telah
diatur di atas, akan tetapi diberikan kebebasan untuk mempertanggung jawabkannya melalui pembelaan pada Munas/Musda-Prov/Muscab-Kab/Kot.
23 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

11. Kewenangan untuk pencabutan keanggotaan ada di Ketua Umum DPP dan atas
persetujuan Dewan Pendiri / khusus untuk DPD dan untuk Kabupaten/Kota Keputusan ada pada ketua Umum dan Sekretaris Jenderal
Pasal 8
Sanksi Jabatan
Sanksi Jabatan dilaksanakan melalui proses:
1. Pemberhentian Sementara terhadap pengurus dapat dijatuhkan apabila pengurus
dengan nyata telah melanggar AD/ART, setelah terlebih dahulu diterbitkan Surat
Teguran / Peringatan berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat
DPH yang diagendakan khusus.
2. Sanksi Pemberhentian Tetap terhadap anggota pengurus dijatuhkan apabila setelah 1 (satu) bulan tidak melakukan upaya banding pada tingkatan yang lebih tinggi, atau apabila upaya banding ditolak. Khusus untuk pengurus DPP upaya banding dilakukan melalui Dewan Pendiri.
Pasal 9
Sanksi terhadap Dewan Pimpinan Daerah
Sanksi terhadap DPD dilaksanakan melalui proses:
1. Pembekuan Sementara apabila :
a. DPD Propinsi tidak memenuhi dan atau melalaikan tugas dan kewajibannya
maka DPP dapat melakukan pembekuan sementara kepada DPD Propinsi, setelah terlebih dahulu diterbitkan Surat Teguran / Peringatan berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat DPP yang diagendakan khusus.
b. DPC Kabupaten / Kota tidak memenuhi dan atau melalaikan tugas dan kewajibannya maka DPD Propinsi dapat melaksanakan pembekuan sementara, setelah terlebih dahulu diterbitkan Surat Teguran / Peringatan berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali sesuai keputusan Rapat DPD Propinsi yang diagendakan khusus.
2. Pembekuan Tetap apabila:
a. DPD Propinsi yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
dapat mengajukan banding kepada Dewan Pendiri, dan apabila keputusan Dewan Pendiri setuju dengan keputusan DPP, maka kepada DPD Propinsi tersebut dijatuhkan putusan Pembekuan Tetap.
b. DPC Kabupaten / Kota yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan dapat mengajukan banding kepada DPP, dan apabila keputusan DPP setuju dengan keputusan DPD Propinsi, maka kepada DPC Kabupaten / Kota tersebut dijatuhkan putusan Pembekuan Tetap.
c. DPD Provinsi atau DPC-Kab/Kot menyatakan telah membekukan kepengurusan di tingkatannya masing-masing.
3. Pencabutan Pembekuan dilakukan apabila:
a. DPD Propinsi yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
dapat mengajukan banding kepada Dewan Pendiri, dan apabila keputusan Dewan Pendiri menolak keputusan DPP, maka Pembekuan Sementara dicabut
dan dikembalikan pada keadaan semula.
b. DPC Kabupaten / Kota yang dibekukan sementara dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan dapat mengajukan banding kepada DPP, dan apabila keputusan DPP
menolak keputusan DPD Propinsi, maka Pembekuan Sementara dicabut dan
dikembalikan pada keadaan semula.
BAB IV
KEUANGAN

24 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Pasal 10
Pelaporan
Pengaturan pelaporan keuangan dilaksanakan dengan ketentuan :
1. Laporan keuangan DPD Propinsi disampaikan kepada DPP setiap tanggal 31 Desember tahun berjalan
2. Laporan keuangan DPP disampaikan kepada Dewan Pendiri setiap tanggal 31
Desember tahun berjalan
3. Pembukuan dimulai setiap tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap
tahunnya.
4. Laporan keuangan harus diaudit setiap tahunnya.
BAB V
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 11
Ketentuan Khusus
1. Penggunaan kewenangan khusus oleh Dewan Pendiri (DPP-ATAPI), seperti diatur
dalam Anggaran Dasar lebih lanjut diatur dalam Peraturan Khusus Organisasi.
2. Peraturan Organisasi yang diamanatkan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD-ART) ini, harus sudah ditetapkan dan diterbitkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat dan Dewan Pendiri paling lambat 2 (dua) bulan setelah diterbitkannya Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) organisasi
BAB VI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 12
Peraturan Peralihan
1. Masa jabatan kepengurusan organisasi, masa bhakti bulan november 2013 dan
berakhir pada bulan november 2018.
2. Semua pembentukan Kepengurusan Organisasi dimulai dari pembentukan Dewan
Pertimbangn Pusat, Dewan Pembina Pusat dan Dewan Pimpinan disemua tingkatan, yang harus sudah selesai seluruhnya pada awal 2017
3. Pengesahan struktur pengurus ATAPI oleh Dewan Pendiri diselenggrakan selambat-lambatya 5 (lima) tahun sekali dan dilantik dan atau dikukuhkan didepa MUNAS.
BAB VII
PENYEMPURNAAN ANGGRAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
Penyempurnaan Anggran Rumah Tangga
Penyempurnaan Anggran rumah Tangga Hanya dapat dilaksanakan melalui rapat
khusus Dewan Pendiri ATAPI dan apabila Dewan Pendiri menyetujui perubahan
Anggaran Rumah Tangga maka Dewan Pimpinan Pusat dapat mengadakan pasalpasal yang diinginkan dan hasilnya disampaikan pada Dewan Pendiri, untuk mendapatkan persetujuan. Dan apabila Dewan pendiri tidak menjetujui perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maka yang berlaku adalah yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pendiri

25 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 14
Penutup
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggraan Ruma Tangga ini, akan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ATAPI.
2. Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak disahkan
dan ditetapkan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP-ATAPI.

Ditetapka Di : J a k a r t a
Pada Tanggal : November 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT


ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
(DPP ATAPI)

Prof. Dr. Drs. Susandy, MBA, MM.


Ketua Umum

Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.


Sekretaris Jenderal

26 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

27 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

SUSUNAN PENGURUS
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
I. DEWAN PENDIRI

Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota

: Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.


: Zaffaruddin Tahir, SE.
: Benny, SH.
: Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA, MM.
: Siti Halimah Tahir, SE.

II. DEWAN PENASEHAT PUSAT

Menteri Pekerjaan Umum


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kepala Badan Pembinaan Kontruksi
Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi Nasional
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia
Dirjen Kesatuan Bangsa Dan Politik DEPDAGRI

III. DEWAN PEMBINAN PUSAT

Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota

: Jenderal (Purn) Drs. Daryoto


: Ir. Petrus Hento
: George Celsius Auparay, SH. MM. MH
: Ir. AJ. Syaiful Rachman,Bsc. Msc
: Dr. Darmawi R.Prabowo,SE. MM.
: Kombes (Purn) Drs. Miftahul Karim
: Him M. Beo

IV. DEWAN PIMPINAN PUSAT


a. KETUA UMUM
Ketua I
Ketua II
Ketua III
b. SEKRETARIS JENDERAL
Sekretaris I
Sekretaris II
Sekretaris III

: Prof. Dr. Drs. Ir. Susandy, MBA,MM.


: Ir. H. Dadang Rachmat, SHi.
: Ir. R a m l a n, MBA. MM.
: B e n n y, SH.
: Syarifuddin Tahir, SE. ST. MM.
: Ir. Rudwin Loppies
:Mulia
: Taat Puji Arto

c. BENDAHARA UMUM
Bendahara I
Bendahara II
Bendahara III

: Wita Andraini
: Siti Halimah Tahir, SE.
: Camellia F. Mokoginta
: Shandy, SE.

d. KEPALA-KEPALA DEPARTEMEN

Departemen Organisasi & Keanggotaan : M. Harun Ichsan Indra Dewa


Departemen Sertifikasi & Konstruksi
: Ir. Agung Pangarso
Departemen Hukum & Kelembagaan
: Retno Sri Rahayu, SH.
Departemen Diklat & Pelatihan
: Ir. H. Rifat Saugi, MM.
Departemen Usaha Dana
: Rudy Juian Sugio
28 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

29 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

KODE PROVINSI, KABUPATEN & KOTA


BERDASARKAN
PENETAPAN LPJK NASIONAL
No

Kode
Prov.

NAMA PROVINSI

Nanggroe
01
Aceh
Darussalam

02

Sumatera
Utara

Kode
Kab/Kota

NAMA KABUPATEN / KOTA

1172
1107
1113
1101
1118
1171
1174
1106
1112
1111
1173
1105
1117
1110
1116
1104
1109
1115
1103
1108
1114
1102
1175

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Kota Sabang
Kab. Aceh Barat
Kab. Gayo Lues
Kab. Simeulue
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Lhokseumawe
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Utara
Kota Langsa
Kab. Aceh Timur
Kab. Bener Meriah
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Jaya
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Pidie
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Aceh Singkil
Kota Subulussalam

1206
1225
1277
1218
1274
1219
1211
1220
1205
1278
1217
1273
1210
1204
1223
1272
1216
1209
1203
1271
1215
1208
1222
1202
1276

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kab. Toba Samosir


Kab. Nias Barat
Kota Padang Sidempuan
Kab. Serdang Bedagai
Kota Tebing Tinggi
Kab. Batu Bara
Kab. Karo
Kab. Padang Lawas Utara
Kab. Tapanuli Utara
Kota Gunungsitoli
Kab. Samosir
Kota Pematang Siantar
Kab. Dairi
Kab. Tapanuli Tengah
Kab. Labuhan Batu Utara
Kota Tanjung Balai
Kab. Pakpak Bharat
Kab. Simalungun
Kab. Tapanuli Selatan
Kota Sibolga
Kab Humbang Hasundutan
Kab Asahan
Kab Labuhan Batu Selatan
Kab. Mandailing Natal
Kota Binjai

30 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

03

04

1213
1214
1207
1224
1201
1275
1212
1221

26
27
28
29
30
31
32
33

Kab. Langkat
Kab. Nias Selatan
Kab. Labuhan Batu
Kab. Nias Utara
Kab. Nias
Kota Medan
Kab. Deli Serdang
Kab. Padang Lawas

Sumatera
Barat

1371
1304
1376
1309
1303
1375
1308
1302
1374
1307
1312
1301
1373
1306
1311
1377
1372
1305
1310

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Kota Padang
Kab. Sawahlunto/Sijunjung
Kota Payakumbuh
Kab. Pasaman
Kab. Solok
Kota Bukit Tinggi
Kab. Lima Puluh Koto
Kab. Pesisir Selatan
Kota Padang Panjang
Kab. Agam
Kab. Pasaman Barat
Kab. Kepulauan Mentawai
Kota Sawah Lunto
Kab. Padang Pariaman
Kab. Dharmas Raya
Kota Pariaman
Kota Solok
Kab. Tanah Datar
Kab. Solok Selatan

Riau

1401
1406
1471
1405
1404
1409
1403
1408
1402
1473
1410
1407

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kab. Kuantan Singingi


Kab. Kampar
Kota Pekan Baru
Kab. Siak
Kab. Pelalawan
Kab. Rokan Hilir
Kab. Indragiri Hilir
Kab. Bengkalis
Kab. Indragiri Hulu
Kota Dumai
Kab. Kepulauan Meranti
Kab. Rokan Hulu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kab. Muaro Jambi


Kota Jambi
Kab. Batang Hari
Kab. Bungo
Kab. Sarolangun
Kota Sungai Penuh
Kab. Tebo
Kab. Merangin
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Kerinci
Kab. Tanjung Jabung Timur

1
2
3
4

Kota Palembang
Kab. Ogan Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin

05

Jambi

1505
1571
1504
1509
1503
1572
1508
1502
1507
1501
1506

06

Sumatera
Selatan

1671
1610
1601
1607

31 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

10

1606
1609
1605
1608
1672
1674
1604
1673
1611
1603
1602

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kab. Musi Banyu Asin


Kab. Ogan Komering Ulu Timur
Kab. Musi Rawas
Kab. Ogan Komering Ulu Selatan
Kota Prabumulih
Kota Lubuk Linggau
Kab. Lahat
Kota Pagar Alam
Kab.Eempat Lawang
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir

Bengkulu

1705
1704
1771
1703
1702
1708
1701
1707
1706

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kab. Seluma
Kab. Kaur
Kota Bengkulu
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kepahiang
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Lebong
Kab. Mukomuko

Lampung

1802
1807
1801
1806
1805
1810
1872
1811
1804
1871
1812
1803
1809
1808

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kab. Tanggamus
Kab. Way Kanan
Kab. Lampung Barat
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Tengah
Pringsewu
Kota Metro
Kab. Mesuji
Kab. Lampung Timur
Kota Bandar Lampung
Kab. Tulang Bawang Barat
Kab. Lampung Selatan
Pesawaran
Kab. Tulang Bawang

09 DKI Jakarta

3173
3172
3171
3175
3101
3174

1
2
3
4
5
6

Kota Jakarta Pusat


Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Utara
Kab. Adm. Kepulauan Seribu
Kota Jakarta Barat

10 Jawa Barat

3216
3210
3204
3275
3215
3209
3203
3279
3274
3214
3208
3202
3278

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kab. Bekasi
Kab. Majalengka
Kab. Bandung
Kota Bekasi
Kab. Karawang
Kab. Cirebon
Kab. Cianjur
Kota Banjar
Kota Cirebon
Kab. Purwakarta
Kab. Kuningan
Kab. Sukabumi
Kota Tasikmalaya

07

08

32 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

11

12

11

Jawa
Tengah

12 DI Yogyakarta

3273
3217
3213
3207
3201
3277
3272
3212
3206
3271
3211
3205
3276

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Kota Bandung
Kab. Bandung Barat
Kab. Subang
Kab. Ciamis
Kab. Bogor
Kota Cimahi
Kota Sukabumi
Kab. Indramayu
Kab. Tasikmalaya
Kota Bogor
Kab. Sumedang
Kab. Garut
Kota Depok

3329
3323
3317
3311
3305
3375
3328
3322
3316
3310
3304
3374
3327
3321
3315
3309
3303
3373
3326
3320
3314
3308
3302
3372
3325
3319
3313
3307
3301
3371
3324
3318
3312
3306
3376

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36

Kab. Brebes
Kab. Temanggung
Kab. Rembang
Kab. Sukoharjo
Kab. Kebumen
Kota Pekalongan
Kab. Tegal
Kab. Semarang
Kab. Blora
Kab. Klaten
Kab. Banjarnegara
Kota Semarang
Kab. Pemalang
Kab. Demak
Kab. Grobogan
Kab. Boyolali
Kab. Purbalingga
Kota Salatiga
Kab. Pekalongan
Kab. Jepara
Kab. Sragen
Kab. Magelang
Kab. Banyumas
Kota Surakarta
Kab. Batang
Kab. Kudus
Kab. Karanganyar
Kab. Wonosobo
Kab. Cilacap
Kota Magelang
Kab. Kendal
Kab. Pati
Kab. Wonogiri
Kab. Purworejo
Kota Tegal

3471
3404
3403
3402
3401

1
2
3
4
5

Kota Yogyakarta
Kab. Sleman
Kab. Gunung Kidul
Kab. Bantul
Kab. Kulon Progo

33 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

13

14

15

13

14

15

3518
3512
3506
3576
3529
3579
3523
3517
3511
3505
3575
3528
3522
3516
3510
3504
3574
3527
3521
3515
3509
3503
3573
3526
3520
3514
3508
3578
3502
3572
3525
3519
3513
3507
3577
3501
3571
3524

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Kab. Nganjuk
Kab. Situbondo
Kab. Kediri
Kota Mojokerto
Kab. Sumenep
Kota Batu
Kab. Tuban
Kab. Jombang
Kab. Bondowoso
Kab. Blitar
Kota Pasuruan
Kab. Pamekasan
Kab. Bojonegoro
Kab. Mojokerto
Kab. Banyuwangi
Kab. Tulungagung
Kota Probolinggo
Kab. Sampang
Kab. Ngawi
Kab. Sidoarjo
Kab. Jember
Kab. Terenggalek
Kota Malang
Kab. Bangkalan
Kab. Magetan
Kab. Pasuruan
Kab. Lumajang
Kota Surabaya
Kab. Ponorogo
Kota Blitar
Kab. Gresik
Kab. Madiun
Kab. Probolinggo
Kab. Malang
Kota Madiun
Kab. Pacitan
Kota Kediri
Kab. Lamongan

Kalimantan
Barat

6110
6104
6109
6171
6103
6112
6108
6102
6111
6107
6101
6172
6106
6105

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kab. Melawi
Kab. Pontianak
Kab. Sekadau
Kota Pontianak
Kab. Landak
Kab. Kubu Raya
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Bengkayang
Kab. Kayong Utara
Kab. Sintang
Kab. Sambas
Kota Singkawang
Kab. Ketapang
Kab. Sanggau

Kalimantan Tengah

6201
6208
6271

1
2
3

Kab. Kotawaringin Barat


Kab. Seruyan
Kota Palangka Raya

Jawa
Timur

34 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

16

17

18

6213
6207
6205
6212
6206
6204
6211
6203
6210
6202
6209

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kab. Murung Raya


Kab. Lamandau
Kab. Barito Utara
Kab. Barito Timur
Kab. Sukamana
Kab. Barito Selatan
Kab. Gunung Mas
Kab. Kapuas
Kab. Pulang Pisau
Kab. Kotawaringin Timur
Kab. Katingan

Kalimantan
Selatan

6301
6306
6310
6311
6372
6305
6371
6304
6309
6303
6308
6302
6307

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kab. Tanah Laut


Kab. Hulu Sungai Selatan
Kab. Tanah Bumbu
Kab. Balangan
Kota Banjar Baru
Kab. Tapin
Kota Banjarmasin
Kab. Barito Kuala
Kab. Tabalong
Kab. Banjar
Kab. Hulu Sungai Utara
Kab. Kota Baru
Kab. Hulu Sungai Tengah

Kalimantan
17
Timur

6407
6401
6474
6406
6473
6405
6472
6404
6410
6471
6403
6408
6402
6409

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kab. Bulungan
Kab. Paser
Kota Bontang
Kab. Malinau
Kota Tarakan
Kab. Berau
Kota Samarinda
Kab. Kutai Timur
Kab. Tana Tidung
Kota Balikpapan
Kab. Kutai Kartanegara
Kab. Nunukan
Kab. Kutai Barat
Kab. Penajam Paser Utara

7101
7105
7104
7174
7109
7172
7107
7171
7106
7103
7108
7110
7102
7173
7111

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kab. Bolaang Mongondow


Kab. Minahasa Selatan
Kab. Kepulauan Talaud
Kota Kotamobagu
Kab. Minahasa Tenggara
Kota Bitung
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kota Manado
Kab. Minahasa Utara
Kab. Sangihe Talaud
Kab. Siau Tagulandang Biaro
Kab. Bolaang Mongodow Selatan
Kab. Minahasa
Kota Tomohon
Kab. Bolaang Mongodow Timur

16

18

Sulawesi
Utara

35 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

19

20

21

22

19

20

21

22

Sulawesi
Tengah

7202
7210
7207
7201
7206
7205
7204
7209
7203
7208
7271

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kab. Banggai
Kab. Sigi
Kab. Buol
Kab. Banggai Kepulauan

Sulawesi
Selatan

7371
7317
7311
7305
7322
7316
7310
7304
7315
7309
7303
7326
7325
7373
7314
7308
7302
7313
7307
7301
7372
7318
7312
7306

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Kota Makassar
Kab. Luwu
Kab. Bone
Kab. Takalar
Kab. Luwu Utara
Kab. Enrekang
Kab. Barru
Kab. Jeneponto
Kab. Pinrang
Kab. Pangkajene Kepulauan
Kab. Bantaeng
Kab. Toraja Utara
Kab. Luwu Timur
Kota Palopo
Kab. Sidenreng Rappang
Kab. Maros
Kab. Bulukumba
Kab. Wajo
Kab. Sinjai
Kab. Selayar
Kota Pare-Pare
Kab. Tana Toraja
Kab. Soppeng
Kab. Gowa

Sulawesi
Tenggara

7471
7404
7410
7408
7403
7405
7472
7407
7402
7409
7406
7401

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kota Kendari
Kab. Kolaka
Konawe Utara
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe

Bali

5105
5104
5171
5103
5108
5102
5107

1
2
3
4
5
6
7

Kab. Klungkung
Kab. Gianyar
Kota Denpasar
Kab. Badung
Kab. Buleleng
Kab. Tabanan
Kab. Karang Asem

Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Poso
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Morowali
Kab. Parigi Moutong
Kota Palu

Kab. Konawe Selatan


Kota Baubau
Kab. Wakatobi
Kab. Muna
Kab. Buton Utara
Kab. Bombana
Kab. Buton

36 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

23

24

25

26

23

24

25

26

5101
5106

8
9

Kab. Jembrana
Kab. Bangli

Nusa
Tenggara
Barat

5202
5208
5271
5201
5207
5206
5205
5204
5203
5272

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kab. Lombok Tengah


Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
Kab. Lombok Barat
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Sumbawa
Kab. Lombok Timur
Kota Bima

Nusa
Tenggara
Timur

5313
5316
5307
5301
5319
5312
5306
5315
5311
5305
5310
5304
5317
5309
5303
5314
5371
5318
5308
5302

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kab. Manggarai
sumba tengah
Kab. Alor
Kab. Sumba Barat
Kab. Manggarai Timur
Kab. Ngada
Kab. Belu
Kab. Manggarai Barat
Kab. Ende
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Sikka
Kab. Timor Tengah Selatan
Sumba Barat Daya
Kab. Flores Timur
Kab. Kupang
Kota Rote Ndao
Kota Kupang
Nagekeo
Kab. Lembata
Kab. Sumba Timur

Maluku

8105
8104
8103
8172
8102
8109
8101
8108
8107
8106
8171

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kab. Kepulauan Aru


Kab. Buru
Kab. Maluku Tengah
Kota Tual
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Tenggara Barat
Kab. Maluku Barat Daya
Kab. Seram Bagian Timur
Kab. Seram Bagian Barat
Kota Ambon

Papua

9401
9413
9404
9408
9431
9418
9402
9409
9436
9430

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kab. Merauke
Kab. Boven Digoel
Kab. Nabire
Kab. Yapen Waropen
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Tolikara
Kab. Jayawijaya
Kab. Biak Numfor
Kab. Deiyai
Kab. Lanny Jaya

37 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

9417
9411
9435
9429
9416
9403
9434
9428
9427
9415
9471
9433
9426
9420
9414
9412
9410
9432
9419

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Kab. Pegunungan Bintang


Kab. Puncak Jaya
Kab. Intan Jaya
Kab. Nduga
Kab. Yahukimo

Maluku
Utara

8272
8206
8271
8205
8202
8204
8201
8203

1
2
3
4
5
6
7
8

Kota Tidore Kepulauan


Kab. Halmahera Timur
Kota Ternate
Kab. Halmahera Utara
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Selatan
Kab. Halmahera Barat
Kab. Kepulauan Sula

Banten

3602
3601
3673
3600
3672
3674
3671
3604
3603

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kota Serang
Banten
Kota Cilegon
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang
Kab. Serang
Kab. Tangerang

Gorontalo

7504
7502
7503
7501
7505
7571

1
2
3
4
5
6

Kab. Bone Bolango


Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo Utara
Kota Gorontalo

30

Kepulauan
30
Bangka
Belitung

1900
1906
1971
1905
1902
1904
1901
1903

1
2
3
4
5
6
7
8

Kep. Bangka Belitung


Kab. Belitung Timur
Kota Pangkal Pinang
Kab. Bangka Barat
Kab. Belitung
Kab. Bangka Tengah
Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan

31

31

2105
2001

1
2

Kab. Kepulauan Anambas


Kab. Karimun

27

28

23

27

28

29

Kepulauan Riau

Kab. Jayapura
Kab. Dogiyai
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Supiori
Kab. Asmat
Kota Jayapura
Kab. Puncak
Kab. Waropen
Kab. Keerom
Kab. Mappi
Kab. Mimika
Kab. Paniai
Kab. Yalimo
Kab. Sarmi

38 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

32

33

32 Papua Barat

33

Sulawesi
Barat

2072
2004
2071
2003
2002

3
4
5
6
7

Kota. Tanjung Pinang


Kab. Lingga
Kota. Batam
Kab. Natuna
Kab. Bintan

9104
9101
9108
9105
9109
9106
9107
9102
9171
9103

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kab. Teluk Bintuni


Kab. Fak-Fak
Kab. Raja Ampat
Kab. Manokwari
Kab. Tambrauw
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Kaimana
Kota Sorong
Kab. Teluk Wondama

7604
7601
7605
7602
7603

1
2
3
4
5

Kab. Mamuju
Kab. Majene
Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mamasa
Kab. Mamasa

39 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

DEWAN PIMPINAN PUSAT


ASOSIASI TENAGA AHLI PEMBORONG INDONESIA
Jl. Pagelarang No. 101 Setu Cipayung Jakarta Timur 13880
F : 021 8489449
E : dpp.atapi@gmail.com
W : www.atapi.com.

40 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

KODE ETIK ATAPI


1. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi nilainilai Pancasila dan UUD Tahun 1945
2. Kami Anggota ATAPI, menjunjung tinggi dan
menghormati kesepakatan kerja
3. Kami Anggota ATAPI, bekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan yang
tidak sehat dalam melaksanakan kegiatan
usahanya
4. Kami Anggota ATAPI, tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan
yang diberikan kepadanya
5. Kami Anggota ATAPI, ikut berperan aktif dalam peningkatan Pembangunan Nasional

41 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ATAPI

Vous aimerez peut-être aussi