Pembuatan ObatKumur Organik dari Limbah Cangkang Sawit Melalui Proses
Pirolisis Harita Cahyo Baskoro, Muhammad Ilham Noor, Ichsan Maulana Universitas Syiah Kuala
Obat kumur yang beredar dipasaran umumnya mengandung alkohol yang
berfungsi sebagai bahan aktif dan memberikan sifat anti bakteri. Alkohol di dalam obat kumur juga memberikan kesan bersih dan segar pada pemakainya. Alkohol pada obat kumur memiliki banyak efek samping salah satunya apabila terdapat dalam konsentrasi diatas 25% dapat meningkatkan potensi terkena kanker. Dilain pihak Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dari industri tersebut dihasilkan limbah cangkang sawit yang sangat banyak. Salah satu cara mengurangi limbah cangkang sawit adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan asap cair dengan menggunakan metode pyrolisis. Asap cair merupakan cairan yang dihasilkan dari kondensasi asap yang dihasilan dari proses pirolisis bahan-bahan yang mengandung komponen kayu seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Asap cair yang telah diproduksi secara komersil telah digunakan di dalam berbagai industri, pada industri makanan, industri kimia, industri pertanian, dan industri kesehatan dan kosmetik namun masih dalam skala yang kecil. Pada industri farmasi atau kosmetik asap cair banyak digunakan sebagai obat kulit dan bahan tambahan pada kosmetik. Dengan kemampuan antimikrobial yang baik asap cair berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat kumur organik. Pengujian kemampuan antimikrobial obat kumur yang dihasilkan dari pirolisis limbah cangkang sawit dilakukan dengan metode MIC dan pengukuran diameter daya hambat (DDH). Pengujian antimikrobial tersebut dilakukan terhadap bakteri streptococcus mutans. Streptococcus mutans merupakan bakteri utama yang menyebabkan karies pada gigi, bakteri ini menempel pada permukaan gigi dan gusi. Kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakarida ekstra sel Polisakarida ekstra sel ini terutama terdiri dari polimer glukosa yang menyebabkan matriks plak mempunyai konsistensi seperti gelatin, akibatnya bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Plak makin lama makin tebal, sehingga akan menghambat fungsi saliva untuk melakukan aktivitas antibakterinya. Kata Kunci: Asap Cair, Cangkang Sawit, Obat Kumur, Streptococcus mutans