Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Diare menyebabkan 1,5 juta kematian per tahun dan menduduki peringkat
dua penyebab kematian pada anak. Rotavirus diidentifikaskan sebagai penyebab
diare paling sering pada anak. Diperkirakan 29% kematian pada anak dibawah
usia 5tahun disebabkan oleh rotavirus. Infeksi rotavirus dapat berefek pada anak
tanpa memperhatikan sosio-ekonomi, kondisi lingkungan dan seringkali
menyebabkan dehidrasi dibanding penyebab diare lain. Pemberian vaksin adalah
solusi yang tepat untuk diare jenis ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi cross sectional dengan
menggunakan subjek pasien diare di layanan kesehatan tersier pada bulan januari
2011 sampai juni 2012. Kriteria inklusi: anak usia kurang dari 2 tahun dengan
diare akut. Diare akut adalah perubahan konsistensi feses menjadi lembek dan
peningkatan frekuensi buang air besar. Kriteria ekslusi: anak dengan disentri,
diare > 14 hari, diare setelah MRS akibat sebab lain. Riwayat pemberian susu
diklasifikasikan ke breast feeds (BF), those on top feeds only (FF) and those on
both breast feeds and top feeds (MF). Klasifikasi dan menegement diare mengacu
pada WHO tentang menegement diare. Anak pada penelitian ini mendapat terapi
rehidrasi oral atau cairan intravena tergantung keparahan dehidrasinya. Sample
feses dikumpulkan dari anak MRS sebelum dilakukan terapi. Sample feses
dianalisa untuk antigen rotavirus dengan menggunakan teknik ELISA dan kit
Rotavirus Antigen Detection Microwell by IVD Research Inc. Quality Diagnostic
Products (Cat Code Rota-96). Uji ELISA ini digunakan untuk mengetahui kadar
kualitatif antigen rotavirus di feses. Data dianalisa menggunakan software IPSS
17.0.
Dari 250 anak, 123 (49.2%) laki-laki dan 127 (50.8%) perempuan.
Distribusi usia menunjukkan angkan maksimum pada keompok usia 6 bulan 15
bulan (74.8% dari keseluruhan keompok dan 78.3% dari kelompok rotavirus).
Sebanyak 44 (17.6%) anak mendapat asi eklusif (BF), 90 (36%) mendapat makan
pendamping saja (FF) dan 116 (46.4%) mendapat asi eksklusi dan makan
pendamping (MF). Dari 250 anak dengan diare, 109 (43.6%) disertai muntah
selama diare. Sebanyak 81 (32.4%) disertai batuk pilek dan 83 (33.2) disertai
demam selama diare. Insidensi letargi sebanyak 41.2%, rewel 39.2%, mata
cowong 21.2%, perubahan skin pinc 28%. Sebanyak 204 (81.6%) dengan BAK
CRITICAL APPRAISAL
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Applicability
Populasi riset yang diambil dalam penelitian ini bisa dijadikan contoh
untuk dilakukannya penelitian di Indonesia. Subyek penelitian yang diambil
berdasarkan umur dan gejala (diare).
Tidak
Jelas
Tidak
Jelas