Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian buktibukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas
ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang
dimaksud dengan kriteria - kriteria yang telah ditetapkan yang dilakukan
oleh seorang yang kompeten dan independen .
Beberapa keyword dari definisi tersebut di atas dapat diuraikan sebagai
berikut:
Entitas Ekonomi, adalah satuan usaha yang legal seperti PT,CV, Fa,
lembaga pemerintah, atau perusahaan perorangan .
Pengumpulan dan pengevaluasian bukti .
Bukti-bukti
Jenis Audit
Auditing........2010/2011
atau aturan tertentu yang telah ditetapkan baik aturan yang ditetapkan
perusahaan maupun aturan yang ditetapkan oleh atau dengan pihak luar
seperti pemerintah , bank , kreditor atau pihak lainnya. Audit atas
laporan keuangan pada hakekatnya adalah audit ketaatan terhadap
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Jenis Auditor
mengevaluasi
efisiensi,
efektifitas,
dan
keekonomisan
dari
pemeriksaan
atas
tercapainya
penerimaan
negara
dari
sektor
Auditing........2010/2011
antara
Untuk menanggulangi risiko informasi tersebut ada tiga cara yang dapat
dilaksanakan :
Verifikasi Informasi oleh pihak pemakai/pengguna informasi
Pengguna informasi menanggung risiko informasi secara bersamasama dengan manajemen
Dilakukan audit atas Laporan Keuangan .
Auditing........2010/2011
AICPA
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) atau
di Indonesia IAI mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1. Penetapan Standar dan Aturan, ada empat bidang utama dalam auditing
Auditing........2010/2011
terdiri dari :
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang cukup .
2. Independensi dalam sikap mental .
3. Kemahiran profesional yang cermat dan seksama .
B. Standar Pekerjaan Lapangan, meliputi :
1. Perencanaan dan supervisi yang pantas .
2. Pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian intern.
3. Bahan bukti kompeten yang cukup .
Auditing........2010/2011
Auditing........2010/2011
3. Pendidikan lanjutan
4. Rotasi partner
5. Penelaahan oleh partner lain
6. Larangan pemberian atas jasa tertentu
7. Pelaporan ketidaksepakatan
8. Pelaporan jasa konsultasi manajemen.
Auditing........2010/2011
BAB II
LAPORAN AUDIT
Laporan
Audit
Standar
Dengan
Pendapat
Wajar
Tanpa
Pengecualian
Laporan
audit
dengan
pendapat
wajar
tanpa
bukti
kompeten
telah
cukup
dikumpulkan
sehingga
berlaku umum.
5. Tidak terdapat kondisi yang memerlukan penambahan paragraf
Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri dari 7 bagian utama
yaitu :
Auditing........2010/2011
meliputi:
bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit .
mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tanggal dan
periodenya.
menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
Auditing........2010/2011
7. Tanggal
laporan
audit,
adalah
tanggal
saat
auditor
telah
Auditing........2010/2011
10
(kondisi 3) .
Pendapat Wajar dengan pengecualian/qualified opinion diberikan
jika auditor yakin laporan keuangan telah disajikan secara wajar, tetapi
karena ada pembatasan ruang lingkup (kondisi 1) atau tidak ditaatinya
standar akuntansi yang berlaku umum , maka terdapat pengecualian
terhadap ruang lingkup dan pendapat (kondisi 1) atau hanya pada
pendapat (kondisi 2)
Materialitas
Salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika
pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan
pemakai laporan keuangan secara rasional . Hubungan antara materialitas
dengan berbagai jenis pendapat :
Tingkat
Materialitas
Pemakai
biasanya
Jenis Pendapat
Tidak
Keputusan
tidak Wajar
Material
berpengaruh .
Material
tanpa
pengecualian
Auditing........2010/2011
11
Sebagian
besar
dari
keuangan
atau
terpengaruh
Penyimpangan
peraturan
material .
Kendala bagi auditor adalah memutuskan apakah sesuatu tidak material,
material atau sangat material karena tidak ada petunjuknya, tetapi dalam
praktek harus dipertimbangkan beberapa aspek dari materialitas yaitu :
1. Jumlah rupiah dibandingkan terhadap
berupa persentasi
2. Daya Ukur, kalau tidak dapat diukur dengan uang maka tingkat
seperti transaksi
Auditing........2010/2011
12
TINGKAT MATERIALITAS
KONDISI
TIDAK
MATERIAL /TIDAK
YANG
MATERIAL
MEMPENGARUHI
SANGAT
MATERIAL
MEMERLUKA
LAPORAN
MEMPENGARU
KEUANGAN
HI
PEMBEDAAN
KESELURUHAN
LAPORAN
KEUANGAN
KESELURUHAN
Berhubungan
dengan
Auditing........2010/2011
13
Auditing :
Wajar tanpa
Pengecualian
Ruang Lingkup
pengecualian
lingkup,
ruang Pernyataan
tidak
paragraf mem-
dibatasi oleh
klien atau
wajar
kondisi tertentu
pengecualian .
dengan
Penggunaan
Wajar tanpa
Wajar
auditor lain
pengecualian
pengecualian
atau
modifikasi kalimat
Berhubungan
dengan
Akuntansi
Laporan
Wajar tanpa
keuangan
sesuai
tidak pengecualian
standar
akuntansi
Penambahan
dan
pendapat
paragraf Pendapat
tidak
wajar wajar
dengan pengecualian .
yang
berlaku umum .
Standar
akuntansi
Wajar tanpa
Paragraf penjelasan
tidak pengecualian
Paragraf
penjelasan
diterapkan secara
konsisten
Penekanan pada
Tidak
suatu hal .
diterapkan
Paragraf penjelasan
Paragraf
penjelasan
Ketidakpastian
Ketidakpastian
Wajar tanpa
mempengaruhi
pengecualian
Paragraf penjelasan
Paragraf
penjelasan
laporan
keuangan .
Auditing........2010/2011
14
Keraguan
kesi-nambungan
Paragraf penjelasan
Paragraf
pengecualian
penjelasan
usaha.
Berhubungan
dengan auditor
Auditor tidak
Pernyataan
independen
memberi-
tidak
Auditing........2010/2011
15
Auditing........2010/2011
16
BAB III
ETIKA PROFESI
orang
lain,menghargai
orang
lain,menjadi
warga
yang
Auditing........2010/2011
17
Auditing........2010/2011
18
Peraturan ini berlaku bagi partner atau pemegang saham tetapi untuk
non partner berlaku jika mereka terlibat dalam penugasan .
Berlaku bagi Pemilikan langsung dan untuk pemilikan tidak
langsung jika jumlahnya material .
Materialitas harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan
kekayaan pribadi anggota dan penghasilannya.
Interpretasi dari independensi adalah sebagai berikut :
pinjaman antara KAP dengan klien dilarang kecuali jumlahnya kecil,
hipotek rumah, atau pinjaman tanpa agunan .
Auditing........2010/2011
19
keuangan .
2. Akuntan
publik
tidak
berperan
sebagai
pegawai
atau
manajemen perusahaan
3. Dalam pemeriksaan harus sesuai dengan standar auditing yang
berlaku umum
Honor audit tidak boleh dibayar oleh manajemen kecuali auditor
pemerintah atau komite audit
Peraturan 102
Auditor harus mempertahankan integritas dan obyektifitas dan bebas dari
perbedaan kepentingan dan tidak dengan sengaja salah mengemukakan
fakta-fakta atau mendelegasikan pertimbangan-pertimbangannya pada
orang lain .
Auditing........2010/2011
20
Standar-standar teknis
Peraturan 202
Anggota yang melaksanakan audit, penelaahan, kompilasi, bantuan
manajemen, perpajakan , atau jasa profesional lainnya harus taat pada
standar yang diumumkan oleh lembaga yang ditetapkan dewan .
Prinsip Akuntansi
Peraturan 203
Anggota
tidak
dibenarkan
menyatakan
laporan
keuangan
tidak
Peraturan 301
Anggota dalam praktek publik tidak dibenarkan mengungkapkan semua
informasi rahasia klien tanpa ijin khusus dari klien .
Auditing........2010/2011
21
Honor bersyarat
Peraturan 302
Anggota dalam praktek publik tidak boleh membuat honor bersyarat
untuk setiap jasa profesional atau menerima ongkos dari klien yang
anggota perusahaannya juga melakukan ; audit atau penelaahan,
kompilasi, Pemeriksaan prospektif .
Auditing........2010/2011
22
Peraturan 502
Anggota tidak dibenarkan melakukan periklanan dan penawaran yang
bersifat mendustai, menyesatkan dan menipu. Dan penawaran yang
menggunakan pemaksaan, desakan yang berlebihan, dan hasutan dilarang
.
Peraturan 505
Anggota dapat membuka praktek dalam bentuk perusahaan perorangan,
persekutuan, atau perseroan profesional sesuai dengan ketentuan dewan
dan tidak diperkenankan membuka praktek dengan nama yang
menyesatkan dan tidak boleh menyebut dirinya sebagai AICPA
Auditing........2010/2011
23
Auditing........2010/2011
24
BAB IV
KEWAJIBAN HUKUM
Auditing........2010/2011
25
Auditing........2010/2011
26
Auditing........2010/2011
27
Kewajiban kriminal
Beberapa undang-undang seperti Uniform Securities Acts,
Securuties Acts 1933 dan 1934, Federal Mail Fraud Statute dan Federal
False Statement Statute menyebutkan bahwa menipu orang lain dengan
sadar terlibat dalam laporan keuangan yang palsu adalah perbuatan
kriminil .
Auditing........2010/2011
28
dengan pantas
3. Mengikuti standar profesi
4. Mempertahankan independensi
5. Memahami usaha klien
6. Melaksanakan audit yang bermutu
7. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
10. Perlunya asuransi yang memadai; dan
11. Mencari bantuan hukum
Auditing........2010/2011
29
Auditing........2010/2011
30
BAB V
AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVES
Tujuan audit
Auditing........2010/2011
31
Asersi Manajemen
Auditing........2010/2011
32
a. Tujuan umum :
Eksistensi - angka-angka yang dicantumkan memang ada ( eksis
).
Kelengkapan - angka -angka yang ada telah dimasukkan
seluruhnya .
Akurasi - jumlah yang ada disajikan pada jumlah yang benar.
Klasifikasi - angka yang dimasukkan
dijumlah
Auditing........2010/2011
33
Auditing........2010/2011
34
BAB VI
AUDIT EVIDENCE
bukti
Kompetensi dapat diperbaiki dengan :
Independensi penyedia data
Efektifitas struktur pengendalian intern
Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
Tingkat objektivitas
3. Kecukupan, jumlah bahan bukti yang diperoleh dibandingkan dengan
besar sampel .
Auditing........2010/2011
35
Bahan bukti yang digunakan oleh auditor dalam prosedur audit terdiri
dari :
Pemeriksaan fisik .
Konfirmasi .
Dokumentasi .
Pengamatan .
Tanya jawab dengan klien .
Pelaksanaan Ulang (Reperformance) .
Prosedur analitis .
Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang
besar pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis bahan bukti
tertentu jarang mencukupi sendirian untuk memberikan bahan bukti yang
kompeten untuk memenuhi satu tujuan
Prosedur Analitis
Auditing........2010/2011
36
Auditing........2010/2011
37
CHAPTER 11
AUDIT OF THE SALES AND COLLECTION CYCLE :
TESTS OF CONTROLS AND SUBSTANTIVE TESTS OF
TRANSACTIONS
Golongan
Transaksi
Penjualan
Account terkait
Penjualan
Piutang Usaha
Fungsi Bisnis
Pemrosesan
Catatan
Order pelanggan,
order
pelanggan
Persetujuan
penjualan, dokumen
penjualan
pengiriman, faktur
kredit
penjualan, jurnal
Pengiriman
barang
Penagihan ke
Auditing........2010/2011
Dokumen dan
penjualan, laporan
ikhtisar penjualan,
berkas induk piutang
38
Penerimaan kas
konsumen dan
pencatatan
piutang usaha,
penjualan
rekening bulanan
Kas di Bank
Pemrosesan dan
Nota pembayaran,
Piutang usaha
pencatatan
Daftar penerimaan
penerimaan kas
kas, Jurnal
penerimaan kas
Retur dan
Retur dan
Pemrosesan dan
pengurangan
pengurangan
pencatatan retur
retur dan
harga penjualan
harga penjualan
dan pengurangan
pengurangan harga
Piiutang usaha
harga penjualan
penjualan
Penghapusan
Piutang Usaha
Penghapusan
Formulir otorisasi
piutang tak
Penyisiha piutang
piutang tak
penghapusan piutang
tertagih
tak tertagih
Beban piutang
tak tertagih
tertagih
piutang
tertagih
Penyisihan
piutang tak
tertagih
sistem
penjualan
klien,
menyiapkan
kuisioner
untuk
Auditing........2010/2011
39
berkait
transaksi yaitu:
Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang
dilakukan kepada pelanggan yang nonfiktif (existency)
Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)
Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang
dikirim, ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi)
Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai
Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat
Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas
induk,
dan
diikhtisarkan
dengan
benar
(posting
dan
pengikhtisaran)
2. Mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan dan
kelemahannya.
3. Memadukan pengendalian intern kunci dan kelemahannya tersebut
dengan tujuan audit
4. Menaksir resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi kelemahan dan pengendalian tujuan
Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian.
Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan, untuk
mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan.
Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan, untuk
menentukan apakah ada kesalahan moneter atau penyimpangan dalam
transaksi penjualan. Pengujian substantif untuk transaksi penjualan
antara lain sbb:
1. Untuk meyakini bahwa penjualan yang dicatat benar-benar ada
2. Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat
Auditing........2010/2011
40
Auditing........2010/2011
41
pencatatan
penerimaan
piutang
untuk
Auditing........2010/2011
42
Auditing........2010/2011
43
CHAPTER 12
AUDIT SAMPLING FOR TESTS OF CONTROL
AND SUBSTANTIVE TESTS OF TRANSACTIONS
Auditing........2010/2011
44
1. Perencanaan sampel
yang diinginkan
2. Seleksi sampel
3. Pelaksanaan pengujian
pengujian audit
teknik-teknik Tidak
matematis
untuk
menggunakan
perencanaan
sampel
teknik
dan
evaluasi hasil
mengenai
diambil
populasi
lebih
lewat
pertimbangan/judgemental sampling
dengan
acak-sederhana/simpel random
sistematis/systematic
blok/block
probabilitas-proporsional
dg
sembarang/haphazard
ukuran
stratifikasi/stratified
Kandungan
informasi
sampel
dalam
Auditing........2010/2011
metode
ini,
termasuk
45
yang cukup
3. Uji petik sembarang, mengamati suatu populasi dan memilih unsur
lain
yang
membedakan
tanpa
memihak.
ditetapkan
konsisten dengan tujuan audit dan uji petik yang mendasari sampel
yang diambil
Unit uji petik harus ditetapkan
Metode ini terdiri dari:
Seleksi sampel acak sederhana, setiap kombinasi yang mungkin
dari unsur-unsur dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi sampel. Dapat digunakan tabel angka
acak untuk mendukung proses seleksi.
Auditing........2010/2011
46
Metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi proporsi unsurunsur dalam satu populasi yang mengandung karakteristik atau atribut
yang menjadi fokus kepentingan. Proporsi ini
merupakan tingkat
yang
Auditing........2010/2011
47
Auditing........2010/2011
48
CHAPTER 13
COMPLETING THE TESTS IN THE SALES AND COLLECTION
CYCLE :
ACCOUNTS RECEIVABLE
Memutuskan tes yang memadai atas saldo bukan hal yang mudah.
Auditors biasanya menggunakan kertas kerja perencanaan bukti.
Auditing........2010/2011
49
Completeness
Accuracy
Classification
Cutoff
Realizable value
Rights
Presentation and disclosure.
Auditing........2010/2011
50
allowance
dan
biaya
atas
uncollectible
accounts
receivable
receivable
dicatat
pada
realizable
value.
Hal
ini
Auditing........2010/2011
51
Auditing........2010/2011
52
CHAPTER 14
AUDIT SAMPLING FOR TESTS OF DETAILS OF BALANCE
Auditing........2010/2011
53
1. Merencanakan sampel.
Menyatakan tujuan pengujian.
Menetapkan kondisi salah saji.
Menetapkan populasi.
Menetapkan unit sampling, dalam dollar atau unit lain.
Menentukan salah saji yang dapat diterima.
Menentukan resiko yang dapat diterima dari kesalahan penerimaan
(ARIA). Penentuannya dipengaruhi oleh control risk, acceptable
audit risk, dan substantive test.
Mengestimasikan tingkat pengecualian dari populasi.
Menentukan jumlah sampel awal. Penentuan sampel dipengaruhi
oleh materialitas, asumsi rata-rata kesalahan atas salah saji
populasi, ARIA, nilai buku populasi, tingkat perkecualian populasi,
dan hbubungan dengan model resiko audit.
2. Memilih sampel dan melaksanakan pengujian.
Memilih sampel. Dapat dilakukan dengan cara random dan
sistematis, yakni dengan random sederhana, sestematis, atau
dengan komputerisasi.
Melaksanakan prosedur audit.
Auditing........2010/2011
54
Menganalisa perkecualian.
Memutuskan penerimaan terhadap populasi. Apabila populasi
tersebut ditolak, dapat dilakukan beberapa langkah lanjutan yakni
dengan meningkatkan pengujian terhadap area tertentu, menambah
jumlah sampel, membuat jurnal penyesuaian terhadap perkiraan
bersangkutan,
meminta
klien
membetulkan
lebih
dahulu
Auditing........2010/2011
55