Vous êtes sur la page 1sur 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..1
KATA PENGANTAR2
TIM PENYUSUN ..3
BAB.I DEFINISI ..4
BAB.II RUANG LINGKUP..5
2.1.Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3R..............................................5
2.2.Kebijakan pelaksanaan K3RS...................5
2.3.Standar Pelayanan K3 di Rumah Sakit.........6
BAB. III TATA LAKSANA..7
3.1.Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3RS )..........8
3.2.Pengelolaan Barang Berbahaya dan Beracun....9
BAB.IV DOKUMENTASI ...10
DAFTAR PUSTAKA....11

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ( K3RS )


RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang.Penyusunan Panduan K3RS ini
berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1087 / MENKES / SK / VIII/2010.Tentang
Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
Dengan meningkatnnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat maka tuntunan pengelolaan program kesehatan dan keselamatan kerja
di Rumah Sakit ( K3 RS ) semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia ( SDM )
Rumah Sakit,pengunjung / pengantar pasien,pasien dan masyarakat sekitar Rumah
Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan
kerja,baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena
kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi
standar.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
kesehatan,kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh

masyarakat

agar

terwujud

derajat

kesehatan

yang

setinggi

tingginnya.Selain dituntut mampu untuk memberikan pelayanan dan pengobatan


yang bermutu,Rumah Sakit juga harus melaksanakan dan mengembangkan
program K3RS.
Semoga Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ini
bermanfaat dalam upaya mewujudkan keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung,
dan masyarakat serta lingkungan sekitar Rumah Sakit.
Kami mohon masukan dan saran untuk perbaikan dalam
penulisan panduan ini.
Palembang,
2014

TIM PENYUSUN
Dr. Ismail, Sp.OT

Maret

Indra Kesuma, S.Pd, M.Kes


Mugito,AMTE
Desi Andrianovita, S.Kep, Ns
Sudarto, ST, M.Si
Hendri Dunant, S.Kom
Eva Yunila, S.Si, Apt
Tugiyanto, SST
Nuraliah, S.Kep, NS
Nindi Permana Aktuarini, Am.Keb
Syawaluddin, ST
Dra. Suriatin, M.Si
Dra. Citra Willia, Apt, M.Kes
Drg. Emilia Chrystiana P, Sp.Orth, M.Kes
Ir. Septi Heryani, MM
Atrizal, ST
Dr. Rosdiana Meri
Dr. Yenny Dian A, Sp.PD, KHOM, FINASIM
Dr. Kristina Sihaloho
Dr. Riza Chandra Wijaya, M.Kes
Ferry Elen,SKM
Hj.Witri,SKM
Erlina,SKM
Zulkifli
Dr. Syamsu Indra, Sp.PD, KKV, FINASIM
Dr. Delpiana Sialagan
Dr. Emildya Triana
Syukuriah, SST
Dewi Septa Rica, SST
Nyayu Jamilah,S.Si

BAB I
DEFINISI

1. Kesehatan Kerja Menurut WHO / ILO (1995)


Kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas
merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
pekerjaan atau jabatannya.
2. Kesehatan

dan

keselamatan

kerja

adalah

upaya

untuk

memberikan

jaminankeselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh


dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
3. Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit adalah upaya
terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit
untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja rumah sakit yang sehat,
aman dan nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar
orang sakit, maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP
2.1.Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSUP.Dr.Muhammad Hoesin akan terwujud
secara utuh,dengan adanya 3 komponen yang saling berinteraksi:

1. Kapasitas kerja adalah status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.
2. Beban kerja adalah beban fisik dan mental yang ditanggung oleh pekerja
dalam melaksankan tugasnya harus dalam kondisi yang seimbang.
3. Lingkungan kerja adalah lingkungan terdekat dari seorang pekerja harus baik.
2.2.Kebijakan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS)
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang banyak kegiatan,memiliki aset yang
besar serta teknologi, namun keberadaan Rumah Sakit juga memiliki dampak
negatif terhadap timbulnya penyakit dan kecelakaan akibat kerja apabila Rumah
Sakit tidak melaksanakan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3RS),oleh karena itu Manajemen RSUP.Dr.Muhammad Hoesin Palembang
membuat kebijakan sebagai berikut :
1) Membuat kebijakan tertulis dari pimpinan Rumah Sakit
2) Menyediakan Organisasi K3RS di Rumah Sakit sesuai dengan Kepmenkes
Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen K3RS
3) Melakukan sosialisasi K3RS di seluruh unit kerja Rumah Sakit
4) Membudayakan perilaku K3RS di Rumah Sakit
5) Meningkatkan SDM yang profesional dalam bidang K3RS di masing-masing
unit kerja Rumah Sakit
6) Meningkatkan Sistem Informasi K3 Rumah Sakit
2.3.Standar Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit Umum Dr.Muhammad Hoesin Palembang wajib melaksanakan
pelayanan kesehatan kerja seperti tercantum pada pasal 23 UU kesehatan no.36
tahun 2009 ,mewujudkan Pelayanan Kesehatan dengan cara melakukan :
1. Melakukan koordinasi dengan Bagian Sumber Daya Manusia dan memonitor
dalam hal pemeriksaan kesehatan (Cek-Up) bagi pekerja baru.
2. Melakukan koordinasi dengan Bagian Diklat dalam upaya memberikan
pendidikan dan penyuluhan serta pelatihan tentang Kesehatan dan
Keselamatan kerja di Rumah Sakit,memberikan bantuan kepada pekerja di
rumah sakit dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental terhadap
pekerjanya
3. Melakukan pemeriksaan secara berkala dan pemeriksaan khusus sesuai
dengan keadaan, kondisi pekerjaan di rumah sakit
4. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan
fisik pekerja

5. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi pekerja yang


menderita sakit
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja rumah sakit yang
akan pensiun atau pindah kerja
7. Melakukan koordinasi dengan tim PPI RSUP.DR.Muhammad Hoesin dalam
menangani penularan infeksi terhadap pekerja dan pasien
8. Melaksanakan kegiatan survey terhadap kesehatan pekerja
9. Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan yang berkaitan dengan
kesehatan kerja (Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia,
biologi, psikososial, dan ergonomi)
10. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang
disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit dan unit teknis terkait di wilayah
kerja Rumah Sakit.

BAB III
TATA LAKSANA
Pada prinsipnya pelayanan Kesehatan dan keselamatan kerja berkaitan erat
dengan sarana, prasarana, dan peralatan kerja. bentuk pelayanan kesehatan dan
keselamatan kerja yang dilakukan di RSUP.Dr.Muhammad Hoesin diantaranya
adalah :
1. Pembinaan dan pengawasan keselamatan, keamanan sarana, prasarana,serta
peralatan kesehatan
2. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap
3.
4.
5.
6.
7.

pekerja
Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja
Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja
Memberi rekomendasi/ masukan mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja/ gedung dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait

keselamatan/

keamanan
8. Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya
9. Pembinaan dan pengawasan Manajemen Sistem Penanggulangan Kebakaran
(MSPK)
10. Membuat evaluasi, pencatatan, dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan
dan keselamatan kerja.

3.1.Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3RS )


Program Kesehatan dan Keselamatan kerja di RSUP.Dr.Muhammad Hoesin
Palembang bertujuan untuk melindungi Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung,
dan masyarakat serta lingkungan sekitar Rumah Sakit. Kinerja setiap petugas
petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen
yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja.
Program K3RS yang harus diterapkan adalah :
1) Pengembangan kebijakan K3RS
2) Pembudayaan perilaku K3RS
3) Pengembangan Sumber Daya Manusia K3RS
4) Pengembangan Pedoman dan Standard Operational Procedure (SOP) K3RS
5) Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja
6) Pelayanan kesehatan kerja
7) Pelayanan keselamatan kerja
8) Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat, cair, gas
9) Pengelolaan, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya
10) Pengembangan manajemen tanggap darurat.
11) Pengumpulan,pengolahan,dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3RS
12) Review program tahunan

3.2.Pengelolaan Barang Berbahaya dan Beracun.


Barang Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,

dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
a. Kategori Barang Berbahaya dan Beracun (B3)
Memancarkan radiasi, Mudah meledak, Mudah menyala atau terbakar,
Oksidator, Racun, Korosif, Karsinogenik, Iritasi, Teratogenik, Mutagenic, Arus
listrik.
b. Prinsip dasar pencegahan dan pengendalian B3
(1). Identifikasi semua B3 dan instalasi yang akan ditangani untuk mengenal
ciri-ciri dan karakteristiknya.
(2). Evaluasi, untuk menentukan langkah-langkah atau tindakan yang
diperlukan sesuai sifat dan karakteristik dari bahan atau instalasi yang
ditangani sekaligus memprediksi risiko yang mungkin terjadi apabila
kecelakaan terjadi
(3). Pengendalian sebagai alternatif berdasarkan identifikasi dan evaluasi yang
dilakukan meliputi pengendalian operasional, pengendalian organisasi
administrasi, inspeksi dan pemeliharaan sarana prosedur dan proses kerja
yang aman, pembatasan keberadaan B3 di tempat kerja sesuai jumlah
ambang.
(4). Untuk mengurangi resiko karena penanganan bahan berbahaya

BAB IV
DOKUMENTASI
Sebelum melaksanakan kegiatan K3RS di Rumah Sakit,Tim K3RS
melakukan perencanaan dengan baik agar setiap kegiatan dapat terserap dengan
baik pula ,Tim K3RS mengadakan sosialisasi pentingnya K3RS dalam menunjang
kegiatan kerja di Rumah Sakit Dr.Moehammad Husin Palembang,dengan
memanfaatkan fasilitas K3RS yang telah ada di Rumah Sakit.Tim K3RS

melakukan inventarisir jumlah Kelengkapan K3RS seperti: alat / fasilitas


perlengkapan Penanggulangan Kebakaran,menyiapkan perlengkapan bila terjadi
gangguan bencana alam,serta alat keselamatan kerja bagi pegawai,dan
keselamatan pasien.
Melakukan perawatan Kelengkapan K3RS secara berkala.setiap kegiatan
K3RS terdokumentasi secara tertulis seperti adanya fom inventarisir peralatan
/kelengkapan penunjang K3RS baik yang berada di dalam gedung maupun yang
berada di luar gedung.menyiapkan fom pelaporan insiden kecelakaan kerja,fom
unt kegiatan pemantauan fungsi dari setiap Fasilitas K3 RS yang ada di
lingkungan kerja Rumah Sakit,setiap kegiatan di monitoring oleh Tim Monitoring
K3RS,data kegiatan dalam kurun waktu satu tahun di masukkan sebagai
dokumentasi K3 RS untuk di evaluasi dan di laporkan ke Manajemen sebagai
dasar untuk kegiatan K3 RS di masa yang akan datang.

Vous aimerez peut-être aussi