Vous êtes sur la page 1sur 1

Aulia Nurrozaq

20120310125
Pendidikan Dokter 2012

Pertanyaan Klinis

: Bagaimana langkah pemberian terapi analgesik oleh dokter pada


pasien karsinoma serviks yang disertai rasa nyeri?

Patient
Intervention
Comparison
Outcome

: Pasien dengan karsinoma serviks (berbagai stadium)


: Terapi analgesik sebagai pelayanan paliatif
:: Penurunan/hilangnya nyeri sehingga meningkatkan kualitas hidup

Jawab:
Karsinoma serviks adalah tumor tumor ganas paling sering ditemukan dalam sistem
reproduksi wanita. Pada fase pre kanker pasien sering tidak mendapati gejala yang mencolok,
namun pada stadium lanjut pasien akan mengalami berbagai macam gejala pada sistem
reproduksi. Salah satu gejala tersebut adalah sensasi nyeri dimana umumnya terjadi pada
pasien dengan karsinoma serviks stadium sedang hingga berat, selain tidak menutup
kemungkinan apabila disertai infeksi. Sensasi nyeri dapat diakibatkan berbagai macam hal.
Nyeri abdomen bawah tengah mungkin disebabkan lesi yang disertai infeksi atau akumulasi
cairan, pus dalam cavum uteri yang menyebabkan uterus berkontraksi. Nyeri tungkai bawah,
gluteal, sacrum umumnya disebabkan desakan atau invasi tumor terhadap syaraf cavum
perlvis. Sensasi nyeri ini dapat menimbulkan gangguan psikologis berupa kecemasan
berlebihan dan depresi, apabila hal ini berlangsung lama bukan tidak mungkin dapat
mengakibatkan penurunan kualitas hidup pada pasien kanker.
Terapi medikamentosa pada nyeri disesuaikan dengan derajat nyeri pada pasien,
derajat tersebut sesuai persepsi pasien menggunakan skala nyeri. Pada derajat ringan,
Parasetamol (NSAID) digunakan dengan dosis 500 mg1000 mg per 4 jam. NSAID sangat
efektif untuk menangani nyeri tulang. Selain itu, dipakai pada nyeri akibat inflamasi dan
kerusakan jaringan, nyeri karena metastase tulang, demam neoplastik dan nyeri post operasi.
Pada nyeri derajat sedang, Codein atau Tramadol digunakan. Dalam pemberiannya dapat
dikombinasikan dengan NSAID dan atau terapi adjuvant untuk menghasilksan efek analgetik
yang optimal. Pada nyeri derajat kuat, digunakan opioid kuat berupa Morfin atau Fentanyl.
Hanya saja diperlukan pengamatan lebih mengenai efek samping ketika menggunakan opioid
kuat, antara lain gangguan kesadaran, delirium, halusinasi, mioklonus dan depresi nafas
(melambatnya pernafasan).

Vous aimerez peut-être aussi