Vous êtes sur la page 1sur 3

DAYA TAHAN LABA

Analisis ini membantu menghasilkan ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang andal.
Analisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat
diprediksi atau komponen yang mampu “bertahan” (persistent).
Penyusunan Ulang dan Penyesuaian Laba
Aktivitas analisis ekuitas antara lain adalah menyusunlaba dan komponen laba sehingga
dapat memisahkan elemen yang stabil, normal, dan terus-menerus dengan elemen acak,
tidak tentu, tidak biasa dan tidak berulang. Penyusunan ulang juga berguna untuk
mengetahui elemen laba kini yang seharusnya dicakup dalam hasil operasi pada satu atau
beberapa periode sebelimnya.
Informasi mengenai Daya Tahan Laba
Analisis hasil operasi untuk menyusun dan menyesuaikan laba membutuhkan informasi
yang relevan dan andal. Sumber informasi ini yaitu:
1. Laporan laba rugi
2. Laporan keuangan lainnya dan catatan atas laporan keuangan
3. Management Discussion and Analysis (MD&A)
Informasi relevan mencakup informasi yang mempengaruhi kemampuan laba untuk dapat
dibandingkan dan diinterpretasikan. Misalnya, perubahan kombinasi produk, inovasi
teknologi, penghentian kerja dan keterbatasan bahan baku.
Penyusunan Ulang Laba dan Komponen Laba
Penyusunan ulang dan penyesuaian laba dapat membantu menetapkan kekuatan laba
suatu perusahaan. Penyusunan ulang bertujuan untuk menyusun komponen laba guna
menyajikan klasifikasi yang lebih berarti dan format yang relevan untuk analisis.
Komponen dapat dibagi, diatur atau dihilangkan pengaruh pajaknya, tetapi totalnya harus
direkonsiliasi terhadap laba bersih untuk tiap periode. Perlakuan yang sama diterapkan
pada komponen seperti ekuitas dalam laba (rugi) anak perusahaan atau afiliasi yang
belum direkonsiliasi. Komponen yang dilaporkan setelah pajak harus dikeluarkan
bersamaan dengan dampak pajak mereka jika diklasifikasi uleng terpisah dari laba
operasi yang berlanjut.
Pengungkapan pajak penghasilan memungkinkan kita dapat memisahkan faktor yang
tidak menurunkan atau meningkatkan pajak. Pemisahan ini memungkinkan untuk
menganalisis sifat berulang dari faktor ini. Selain itu kita harus menambahkan faktor
seperti pajak luar negeri tambahan, beban yang bukan pengurang pajak, serta pajak
negara dan pajak lokal
Penyesuaian Laba dan Komponen Laba
Proses penyesuaian menggunakan data dari laporan laba rugi yang disusun ulang dan
informasi yang tersedia lainnya untuk meletakkan komponen laba pada periode yang
lebih layak. Analis harus berhati-hati meletakkan pos luar biasa pada periode tertentu.
Selain itu, manfaat pajak penghasilan dari kerugian operasi yang ditarik ke depan
seharusnya dipindahkan pada tahun terjadinya kerugian. Untuk perubahan prinsip atau
estimasi akuntansi, seluruh jumlah tahun yang dianalisis harus disesuaikan dalam basis
yang dapat diperbandingkan. Kemampuan analis untuk menyesuaikan seluruh periode
berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan tergantung dari ketersediaan informasi.
Tujuan dari penyesuaian adalah untuk menempatkan komponen laba pada periode yang
paling sesuai.
Faktor Penentu Daya Tahan Laba
Faktor-faktor penentu daya tahan laba antara lain:
1. Manajemen laba
2. Keragaman
3. Tren
4. Insentif
Tren dan Daya Tahan Laba
Laba yang mencerminkan tren pertumbuhan yang stabil lebih diinginkan. Tren ini dapat
dinilai melalui metode statistik atau dengan pernyataan tren (trend statement). Tren laba
memberi informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan masa depan dan menilai
kualitas manajemen. Distorsi akuntansi yang mempengaruhi tren harus diwaspadai,
terutama mengenai perubahan prinsip akuntansi dan dampak kombinasi usaha, utamanya
pembelian.
Manajemen dan Daya Tahan Laba
Beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai mencakup:
- Perubahan metode atau asumsi akuntansi.
- Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa (dan tidak biasa)
- Mandi besar (big bath)
- Penurunan nilai
- Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban
Insentif dan Daya Tahan Manajemen
Insentif bagi manajer sangat terkait dengan laba perusahaan. Pada awalnya manejemen
melaporkan laba yang terlalu rendah sehingga menciptakan cadangan untuk dapat
digunakan pada tahun berikutnya. Dengan adanya insentif kinerja bagi manajer, dan
penggunaan angka akuntansi untuk mengendalikan dan mengawasi kinerja mereka, analis
harus menyadari adanya potensi manajemen laba dan bahkan salah saji. Analis harus
mampu mengenali perusahaan yang memiliki dorongan kuat untuk melakukan
manajemen laba, dan kemudian meneliti praktik akuntansi perusahaan untuk memastikan
integritas laporan keuangan.

Vous aimerez peut-être aussi