Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara biaya berubah yang berkaitan dengan perubahan dalam penggunaan akivitas . Biaya-biaya mengalami perubahan pada perubahan aktivitas yang dilakukan melalui berbagai macam cara. Berdasarkan perubahan tersebut biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Biaya Tetap(fixed cost) Biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap sama dalam rentang yang relevan walaupun tingkat keluaran aktivitas mengalami perubahan. Dari definisi biaya tetap tersebut ditekankan pada rentang yang relevan dan istilah dalam jumlah keseluruhan. Rentang yang relevan (relevant range) adalah rentang keluaran di mana asumsi hubungan biaya/ keluaran berlaku. Grafik Biaya Tetap Biaya
Unit yang diproduksi
Dari Grafik tersebut dalam rentang yang relevan, perilaku biaya tetap ditunjukkan dengan garis harizontal. Catatan akhir untuk biaya tetap adalah biaya tetap dapat berubah, tetapi perubahan itu tidak bergantung pada perubahan keluaran. 2. Biaya Variabel (variabel cost) Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas. Jadi, biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun. Biaya variabel dapat dinyatakan dengan persamaan linear sebagai berikut : Jumlah biaya variabel = Biaya variabel per unit x Jumlah unit
Grafik Biaya Variabel
Biaya
Unit yang di produksi
Berdasarkan Grafik di atas menggambarkan sebuah garis lurus yang dimulai dari titik pangkal. Pada nol unit yang diproduksi, jumlah biaya variabel adalah nol. Akan tetapi, ketika unit yang diproduksi meningkat, jumlah variabel juga meningkat. 3. Biaya Campuran Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. Biaya campuran dapat dinyatakan sebagai persamaan linear berikut : Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel Grafik Biaya Campuran Biaya
Jumlah unit
Berdasarkan grafik di atas terdapat titik pertemuan yang menyatakan
komponen biaya tetap, dan kemiringan garis menunjukkan biaya variabel per unit dan penggerak biaya. II.
Peranan Model Penggunaan Sumber Daya Dalam Memahami Perilaku Biaya
Dalam melakukan suatu kegiatan, perusahaan pasti memerlukan sumber daya, sehingga dapat dikatakan sumber daya adalah salah satu elemen penting dalam ekonomi. Ketika sumber daya di akuisisi untuk kegiatan operasional, perusahaan akan mendapatkan kapasitas aktivitas. Kapasitas aktivitas merupakan kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan. a. Sumber Daya Fleksibel (Flexible Resource) Sumber daya fleksibel merupakan sumber daya yang disediakan saat akan digunakan atau diperlukan. Contohnya, bahan baku langsung sering dibeli saat dibutuhkan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.Tidak terdapat kapasitas yang terbuang untuk kategori sumber daya ini. Sumber daya fleksibel ini diperoleh dari pihak luar dan tanpa komitmen yang panjang. Umumnya, sumber daya fleksibel ini diperlakukan sebagai biaya variable, karena biaya sumber daya yang dipasok sama dengan biaya sumber daya yang dipergunakan, dan biaya tersebut akan naik jika permintaan sumber daya itu meningkat pula. b. Sumber Daya Terikat (Committed resources) Sumber daya terikat adalah sumber daya yang harus dibeli sebelum diperlukan, tanpa melihat sumber daya tersebut akan digunakan secara penuh atau tidak. Sumber daya ini diperoleh dengan menggunakan kontrak eksplisit ataupun kontrak implisit. Menyewa atau membeli peralatan pabrik dan gedung merupakan salah satu contoh bentuk akuisisi sumber daya di muka. Beban tahunan yang berkaitan dengan kategori multiperiode tidak bergantung pada penggunaan aktual sumber daya. Karena itu, pembebanan tersebut dapat diartikan sebagai biaya tetap terikat (commited fixed cost) dan menyediakan kapasitas aktivitas dalam jangka panjang. c. Implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan(Implications for Control and Decision Making) Para manajer terdorong untuk lebih ekstra dalam memberi perhatian dan melakukan pengendalian untuk menggunakan sumber daya dan pengeluaran serta
menghilangkan kelebihan kapasitas akibat system pengendalian operasional
informasi. Perhitungan dan evaluasi perubahan permintaan dan penawaran sumber daya yang dihasilkan dari keputusan yang berbeda sangat perlu dilakukan oleh manajer. d. Perilaku Biaya Bertahap (Step-Cost Behavior) Biaya bertahap memperlihatkan biaya yang konstan untuk berbagai macam output aktivitas lalu naik ke tingkat yang lebih besar pada grafik, tetapi biaya tersebut tetap untuk berbagai aktivitas yang sama, Rentang output yang harus diperoleh sumber daya dalam jumlah terntentu ditunjukkan oleh lebar setiap tahap pada grafik. Apabila lebar tahap kecil, dapat diasumsikan biaya tersebut sebagai biaya variable. Fungsi biaya bertahap ini banyak diikuti oleh sumber daya terikat khususnya dalam kontrak implisit. Biaya bertahap dengan lebar tahap yang besar dikelompokkan sebagai biaya tetap, sebagian besar biaya ini adalah konstan dalam rentang aktivitas normal perusahaan. e. Prilaku Aktivitas dan Biaya Campuran (Activities and Mixed Cost Behavior) Biaya campuran merupakan biaya yang memiliki komponen tetap dan variable. Total cost dari suatu aktivitas dan ukuran keluaran kegiatan sering diungkapan dalam catatan akuntansi. Oleh karena itu, pemisahan biaya total III.
menjadi komponen tetap dan variable perlu dilakukan.
Metode Untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan Variabel Ada 3 metode yang dapat kita gunakan untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, antara lain : 1. Metode Tinggi Rendah 2. Metode Scatterplot 3. Metode Kuadrat Terkecil Setiap metodenya membuat asumsi penyederhanaan hubungan biaya linear. Biaya-biaya campuran kita anggap mengikuti hubungan linear (asumsi linearitas) seperti berikut ini : Y = F + VX Y = total biaya aktivitas ( variabel tidak bebas )
F = komponen biaya tetap ( parameter titik potong )
X = ukuran keluaran aktivitas ( variabel bebas ) V = biaya variabel / unit aktivitas. Karena catatan yang berada pada catatan akuntansi hanya menyatakan X dan Y maka nilai-nilai tersebut harus digunakan untuk mengperkirakan parameter F dan V, dengan cara ini bagian yang tetap dan variabel dapat diestimasi dan perilaku biaya campuran dapat diperediksi. 1. Metode Tinggi Rendah. Dua titik yang dipilih dari scattergraph adalah titik tertinggi dan titik terendah berkenaan dengan tingkat aktivitas. kedua titik ini lalu dibuat untuk menghitung titik potong dan kemiringan garis dimana kedua titik tersebut berada. Persamaan untuk menentukan biaya variable per unit dan biaya tetap yaitu: Biaya Variable per unit = Perubahan biaya/Perubahan Keluaran = (biaya tinggi biaya rendah) / (keluaran tinggikeluaran rendah Biaya Tetap= Jumlah biaya titik tinggi (biaya variable per unit x keluaran tinggi) 2. Metode Scatterplot Pada metode ini menyangkut pemeriksaan scattergraph dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dan aktivitas. Langkah pertama dalam metode ini, haruslah memplot titik data sehingga hubungan biaya persiapan dan tingkat aktivitas dapat kita lihat 3. Metode Kuadrat Terkecil Metode ini menggunakan semua tititk data pada scattergraph dan menghasilkan suatu garis terbaik untuk semua titik. Garis terbaik adalah garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik titik tersebut dari garis. Garis yang lebih dekat dengan titik dibandingkan garis yang lain disebut garis kecocokan terbaik yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil. Dalam menggunakan metode kuadrat Terkecil dapat menggunakan Program regresi komputer dalam penerapan perhitungan Persentase variabilitas variabel tidak bebas yang diperjelas oleh suatu variabel bebas disebut koefisien determasi. Semakin tinggi persentase variabelitas
yang diterangkan semakin baik garisnya. Nilainya berkisar antara 0 1, koefisien
determasi ditandai dengan
R2 . Koefisien korelasi adalah akar dari koefisien
determasi. Nilai koefisien korelasi adalah 1 dan +1
DAFTAR REFERENSI Hansen & Mowen. 2009. Managerial Accounting (Akuntansi Manajemen). Jakarta : Salemba Empat.