Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Berlian Adji
G99142072
G99141121
Sylva Medika
G99141113
Osi Davianus
G99141168
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
MEDULLOBLASTOMA
Medulloblastoma adalah suatu tumor yang ditemukan di daerah serebellum
(fossa posterior), termasuk salah satu dari PNET (primitive neuroectodermal
tumour). Merupakan 7-8% tumor intracranial dari keseluruhan 30% tumor otak pada
anak.
Berkembang dari sel neuroepitel yang berasal dari atap ventrikel IV. Sel ini
kemudian bermigrasi ke lapisan granular serebellum. Tumor kemudian sering
ditemukan di daerah vermis serebelli dan atap ventrikel IV untuk anak-anak berusia
lebih muda. Sedangkan anak yang lebih tua sering terdapat di hemisfer serebelli.
I.
Histopatologi
Medulloblastoma merupakan tumor padat dengan sel yang kecil, inti basofilik,
berbagai macam ukuran dan bentuk, sering dengan multiple miosis. Sebenarnya
secara histologik tidak terlalu penting, sebab beberapa tumor embrional lainnya
(neuroblastoma dan pineblastoma) dapat menunjukkan tampilan yang sama.
Tampak tampilan Homer-Wrigt rosettes.
Subtipe secara histopatologis :
A. Medullomyoblastoma; berupa sel sel otot polos dan lurik. Terdiri atas
sel-selk dengan differensiasi neuronal maupun glial.
B. Melanotic Medulloblastoma; Sel kecil, tidak berdiferensiasi dan
mengandung melanin. Tipe yang paling jarang.
C. Large-Cell Medulloblastoma; Medulloblastoma dengan nucleus dan
nucleoli yang besar. Sangat reaktif secara imunulogis terhadap
synaptophysin. Ini adalah tipe yang terburuk.
II.
III.
IV.
M4 : metastase ekstraneural.
V.
Kelompok Resiko
A. Average Risk : Berusia lebih dari 3 tahun, M0, tumor residu pasca operasi <
1,5 cm2. Survival rate untuk 5 tahun = 78%.
B. Poor Risk : Berusia lebih dari 3 tahun, M1M4, tumor residu pasca operasi >
1,5 cm2. Survival rate untuk 5 tahun = 30-55 %
C. Infants : Berusia kurang dari 3 tahun, M1-M4, tumor tetap berkestensi pasca
VI.
3. Mielography
Dahulu pemeriksaan ini adalah tes diagnostik standar untuk MB.
Sekarang, pada pasien dengan kontraindikasi MRI, mielographi bersama CT
scan adalah pilihan utama.
4. Bone Scan
Karena MB dapat bermetastase di luar CSS di mana sebagian besar ke
tulang, maka bone scan penting untuk mendeteksinya.
A. Scientigraphy (Nuclear Medicine)
Terapi
Terapi standar meliputi pembdehan yang agresif diikuti oleh radiasi ke
seluruh sumbu kraniospinal dengan penguatan radiasi pada tempat tumor primer
maupun focal metastasenya. Pemberian kemoterapi juga sangat bermanfaat.
A. Radioterapi
1. Average risk group :
Berdasar pada CCG, dosis radio terapi sebesar 23,4 Gy pada sumbu
kranio spinal dengan boost pada tumor primer sebesar 32,4 Gy,hingga total
radiasi maksimum adalah 55,8 Gy. Hal ini juga berlaku untuk Poor risk
group.
2. Poor Risk Group
Direkomendasikan 36 Gy pada sumbu kranio spinal dengan boost
sebesar 19,8 Gy pada tumor primer dan fokal metastasenya. Metastase
spinal yang berada di rostral corda spinalis terminal, di boost hingga total
45 Gy. Sedangkan bila berda di kaudal dari corda spinalis terminal, boleh
di boost hingga 50,4 Gy.
3. Infants
Pada kelompok ini, radioterapi masih controversial sebab efek
samping radioterapi terhadap perkembangan intelektual, lebih berat pada
C. Pembedahan
Meliputi Craniotomi suboccipital dan dilakukan ventrikuloperitoneal
shunt untuk mengatasi hydrocephalus. 40 % pasien pasca operasi mengalami
disfungsi neurologik seperti disfungsi serebellar, mutism, hemiparese dalam 1248 jam pasca operasi, dll.\
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Pediatric
Medullolastoma
available
at
http://reference.medscape.com/article/987886-overview. Access on
12 July 2013.
2. Medulloblastoma
available
at
http://www.