Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(1315351101)
(1315351104)
Pengertian Persediaan
Persediaan (inventory) adalah aset lancar bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan termasuk asset, dimana merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
Persediaan merupakan aset yang berwujud berupa :
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi.
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan pemerintah.
e. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk
digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
f. Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang
digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian.
g. Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai persediaan,
contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.
Persediaan dapat meliputi : barang konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan,
suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku,
barang dalam proses/setengah jadi, anah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat, hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Dalam hal
pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis seperti cadann energi
(misalnya minyak) atau untuk tujuan bejaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras),
hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakatantara lain berupa sapi,
kuda, ikan, benih padi, dan bibit diakui sebagai persediaan. Sementara persediaan dengan
kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan. Persediaan dicatat sebesar jumlah uang yang menjadi nilai
dari persediaan tersebut. Jumlah uang tersebut menunjukkan biaya yang dapat diukur secara
andal atas perolehan/kepemilikan persediaan. Persediaan yang diperoleh dari pembelian
disajikan sebesar harga perolehan, yang meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan ditambah dengan biaya lain yang secara langsung dapat dibebankan pada
persediaan serta dikurangi apabila ada potongan harga, rabat, atu pengurang lain yang serupa.
Untuk persediaan yang diproduksi sendiri diukur sebesar harga pokok produksi, yaitu biaya
langsung yang terkait dengan produksi persediaan ditambah biaya tidak langsung yang
dialokasikan secara sistematis. Sedangkan persediaan yang diperoleh dengan cara lainnya,
pengukurannya menggunakan nilai wajar.
Contoh persediaan berupa hewan dan tanaman dari hasil pengembangbiakan,
persediaan dari donasi, dari rampasan dan lainnya. Pada akhir periode, apabila terdapat sisa
persediaan, metode yang digunakan untuk mengukur nilai persediaan akhir tersebut adalah
metode First In First Out (FIFO) dan metode harga pembelian terakhir. Metode FIFO
digunakan untuk jenis persediaan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat/pemda,
sedangkan harga pembelian terakhir digunakan untuk persediaan yang nilainya tidak material
dan jenisnya bermacam-macam, seperti barang konsumsi, amunisi, bahan untuk
pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan
leges, bahan baku dan barang dalam proses/setengah jadi.
Pengukuran Nilai Persediaan disajikan sebesar:
1.) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya
yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga,
rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang
digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh. Barang
persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti pita
cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
2.) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar
persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi
dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran
ukuran yang digunakan pada saat penyusunan renana kerja dan anggaran.
3.) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Harga/nilai
wajar perseiaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak
yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. Persediaan hewan dan
tanaman yang dikembangbiakan dinilai dengan menggunakan nilai wajar.
Pencatatan Persediaan
Akuntansi pemerintahan dalam mencatat pengadaan persediaan menggunakan metode
fisik (physical method) atau metode periodik (periodical method) artinya persediaan yang
diperoleh atau diadakan dicatat sebagai belanja yang merupakan komponen atau
nominal/temporer. Namun persediaan yang dibeli/diperoleh secara pisik diadministrasikan
oleh bagian gudang/barang berdasarkan prinsip perpetual. Secara periodik (biasanya akhir
tahun buku) berdasarkan hasil perhitungan pisik, nilai persediaan dicatat dalam akun
persediaan di sisi debit, dan akun cadangan dicatat di sisi kredit.
Contoh :
Berdasarkan bukti-bukti pendukung, pemerintah daerah A melakukan pembeliaan
kertas ukuran folio sebanyak 500 rim dan ukuran HVS 80 gram sebanyak 500 rim. Harga
kertas termasuk PPN sebesar Rp.33.000.000,- dan pajak penghasilan yang dipungut senilai
Rp.450.000,Transaksi diatas akan dicatat sebagai berikut :
Belanja Barang
Utang pada pihak ketiga-PPN
Utang pada pihak ketiga-PPN pasal 22
Kas pada bendaharawan pengeluaran
Barang berupa kertas folio dan HVS 80 gram diadministrasikan oleh bagian gudang/barang
kedalam buku persediaan barang sebesar nilai pisiknya sebagai kartu pengendali.
Apabila PPN dan PPh pasal 22 telah disetor ke kas Negara, maka ayat jurnalnya adalah :
1.3
Rp. 3.000.000,-
Rp.
Rp. 3.450.000,-
450.000,-
Penyajian
Persediaan disajikan dalam kelompok aset lancar pada neraca pemerintah berdasarkan
harga perolehan terakhir jika persediaan diperoleh dengan pembelian, sebesar biaya standar
yang dikeluarkan jika persediaan diproduksi sendiri dan sebesar nilai wajar jika diperoleh
dengan cara lain seperti donasi/rampasan. Persediaan disajikan didalam neraca dengan akun
lawan cadangan persedian yang merupakan bagian dari ekuitas dana lancar. Kedua akun
tersebut harus disajikan dengan jumlah yang sama (self balancing). Persediaan disajikan
sebagai bagian dari aset lancar. Berikut ini adalah contoh penyajian persediaan dalam Neraca
Pemerintah Daerah
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
NERACA
20X
1
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(X
XX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
20X
0
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
(X
XX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Persediaan
Jumlah Aset Lancar
B. Pengungkapan
Disamping penyajian diatas hal-hal lain yang dipandang perlu untuk diungkapkan dalam
laporan keuangan sehubungan dengan persediaan meliputi:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
c. Kondisi persediaan; Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau
usang. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca,
tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Hal-hal tersebut di atas
tidak dilaporkan dalam neraca tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
keuangan.
Daftar Pustaka :
http://fikrymazdirah.blogspot.co.id/2015/06/akutansi-pemerintahaan.html
http://meweks.blogspot.co.id/2012/12/dasar-hukum-akuntansi-persediaan-api.html
https://www.academia.edu/9764767/Tugas_akpem_akuntansi_persediaan