Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: VALDIMEX
Efek samping
Nama pabrik
: hipersensitif
: Bristol-myers squibb
2.nama obat
: CEPEZET
Golongan obat : klorpromazin hidroklorida 100 mg / tablet
Fungsi
: pengobatan umum,neurosis,gangguan system
saraf pusat yang memerlukan penenang,pramedikasi,anestesi,
hipotensi terkontrol, induksi,hipotermi,dan anti muntah.
Efek samping
: Lesu,gangguan tidur,mengantuk,pusing,,mulut
kering,agitasi,dan ruam kulit.
Nama pabrik
: Mersi
3.nama obat
: CLORILEX
Golongan obat : klozapin 25 mg ; 100 mg
Fungsi
: Penderita skizofrenia yang tidak member
respons atau intoleransi terhadap neuroleptik
Efek samping
: granulositopenia,agranulositosis,eosinifilia
leukosiosis dapat terjadi terutama pada minggu pertama teori,
mengantuk,lelah,sedasi,pusing dan sakit kepala.
Nama pabrik
: Mersifarma
4.nama obat
: GOVOTIL
Golongan obat : haloperidol 2mg ;5 mg
Fungsi
: psikosis kronis dan akut
Efek samping
: reaksi neurologic yang bersifat ekstra pyramidal
seperti hipertonia otot dan gemetar (parkinsonisme) kejang otot,
dan gerakan bola mmata terkodinir
Nama pabrik
: Guardian pharmatama
5.nama obat
: LODOPIN
Golongan obat : zotepine
Fungsi
: pengobatan skizofrenia
Efek samping
: menggigil,sakit kepala,nyeri,demam,tak enaak
badan, hipertensi,aritmia,leucopenia,rasa cemas,gangguan
menstruasi.
Nama pabrik
: kalbe farma
6.nama obat
: MEPROSETIL
Golongan obat : klopromazin hidroklorida 25 mg 100 mg
Fungsi
: psikosis
hiperaktif,skizofreniadini,ansietas,mual,muntah yang bersifat
sentral,mabuk perjalanan
Efek samping
: kadang takikardia,rasa kering pada mulut dan
tenggorok
Nama pabrik
: Meprofarma
7.nama obat
: MUTABON M
Golongan obat : perhenazine 2 mg, amtriptyline Hcl 10 mg
Fungsi
: terapi pemeliharaan pada gangguan emosi dan
mental dengan ansietas, ketegangan dan depresi
Efek samping
: mengantuk,ketergantungan efek
antimuskarinik,insomnia,depresi,kejang,agitasi,takikardi,hipotensipo
stural,reaksi alergi,kerusakan toleransi glukosa
Nama pabrik
: schering-plough
8.nama obat
: NOPRENIA
Golongan obat : risperidone
Fungsi
: skizofrenia akut dan kronik,psikosis yang lain
dengan gejala positif (seperti halusinasi,delusi,gangguan pola
piker,kecurigaan) dan atau negative ( seperti afek tumpul,menarik
dirisecara sosial,dan emosional serta sulit berbicara ) yang nyata.
Mengurangi gejala afektif (seperti depresi, perasaan bersalah,dan
cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.
Efek samping
: insomnia,agitasi,ansietas,sakit
kepala,somnolen,kelelahan,kadang hipotensi ortostatik, reflek
takikardia atau hipertensi.
Nama pabrik
: novell pharma
9.nama obat
: PROMACTIL
Golongan obat : klorpromazin hideroklorida 100 mg
Fungsi
: depresi saraf pusat antiemetikum,
sedativum,trankuilizer,anti-spasmodikum,hipnotikum,anal-getikum.
Efek samping
: lesu, mengantuk, pusing, sakit kepala,
konstipasi,polunia,jantung berdebar,insomnia,fotofobi
Nama pabrik
: Combiphar
10.nama obat : RISPERDAL CONST
Golongan obat : Rispendone
Fungsi
: terapi skizofrenia dan gangguan skizoafektif
Efek samping
:
somnolen,akatisia,parkinsonisme,dyspepsia,konstipasi,mulut kering,
rasa lelah,peningkatan berat badan,
Nama pabrik
: Jansen-cilag/ alkermec therapecitiecs
11.nama obat : RIZODAL
Golongan obat : risperidon 1mg 2 mg; 3mg
Fungsi
: skizofrenia akut dan kronis,kondisi kejhiwaan
lain dimana muncul,reaksipositif,dan negative,efektif mengurangi
gejala penyakit skizofernia
Efek samping
: insomnia , agitasi, ansietas, sakit kepala,
mengantuk,b fatigue, symptom ekstrapiramidol,penambahan berat
badan,
Nama pabrik
: Guardian pharmatama
12. nama obat : ZOFREDAL
B. Anti Parkinson
Mekanisme kerja: meningkatkan reseptor dopamin, untuk
mengatasi gejala parkinsonisme akibat penggunaan obat
antipsikotik.
Efek samping: sakit kepala, mual, muntah dan hipotensi.
Jenis obat yang sering digunakan: levodova, tryhexifenidil (THF).
C. Anti Depresan
Hipotesis: syndroma depresi disebabkan oleh defisiensi salah
satu/beberapa
aminergic
neurotransmitter
(seperti:
noradrenalin,serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di SSP,
khususnya pada sistem limbik.
Mekanisme kerja obat:
Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmiter
Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter
Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine
Oxidase)
sehingga
terjadi
peningkatan
jumlah
aminergik
neurotransmitter pada neuron di SSP.
Efek farmakologi:
Mengurangi gejala depresi
Penenang
Indikasi: syndroma depresi
Jenis obat yang sering digunakan: trisiklik (generik), MAO inhibitor,
amitriptyline (nama dagang).
Efek samping: yaitu efek samping kolonergik (efek samping
terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering,
penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik.
D. Obat Anti Mania/Lithium Carbonate
Mekanisme
kerja:
menghambat
pelepasan
serotonin
mengurangi sensitivitas reseptor dopamin.
Hipotesis: pada mania terjadi peluapan aksi reseptor amine.
Psikoterapi
Tx medikamentosa
Tx kerja
Tx rekreasi
Tx drama
Tx kejang listrik
Tx pembedahan
Psikoterapi = Tx Wawancara
1. Suportif = dukungan
2. Analitik = membongkar kondisi jiwa & mencari permasalahan
1.
2.
3.
4.
Anti-psikotik
Anti-ansietas
Anti-depresan
Lain-lain
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Phenothiazine
Butirophenon
Diphenil butil piperidin
Benzamide
Dibenzodiazepine
Benzisoxazol
Cirinya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Demikianlah pembahasan tentang psikofarmakologi, dan mudahmudahan dapat menjadi sedikit informasi bagi kita untuk membuat
perawatan kita ke pasien jiwa lebih baik lagi.
Tx Medikamentosa = Tx obat-obatan
dan
Efek farmakologi:
Mengurangi agresivitas
Tidak menimbulkan efek sedatif
Mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of idea
Indikasi:
Mania dan hipomania, lebih efektif pada kondisi ringan. Pada mania
dengan kondisi berat pemberian obat anti mania dikombinasi
dengan obat antipsikotik.
Efek samping: efek neurologik ringan: fatigue, lethargi, tremor di
tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare.
Efek toksik: pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang
koordinasi, nistagmus dan disorientasi; pada ginjal (meningkatkan
jumlah lithium, sehingga menambah keadaan oedema.
EVALUASI
Reaksi obat efektif jika:
1. Emosional stabil
2. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
3. Halusinasi, agresi, delusi, menarik diri menurun
4. Perilaku mudah diarahkan
5. Proses berpikir ke arah logika
6. Efek samping obat
7. Tanda-tanda vital: tekanan darah, denyut nadi
Diagnosa medis
Riwayat penyakit
Riwayat pengobatan
Hasil pemeriksaan laboratorium (yang berkaitan)
Jenis obat yang digunakan, dosis, cara dan
pemberian
Program terapi lain
4 & 6 = atipikal
waham
halusinasi
oral :
penarikan diri
1. Ekstra piramidal
hendaya: pekerjaan
2. Hormonal
perawatan diri
Golongan Phenothiazine:
4. Sistem pencernaan
Chlorpromazine (CPZ)
Ekstrapiramidal
Trifluoperazine (TPZ)
1. Parkinsonisme
Perphenazine (PPZ)
2. Tardive diskinesia
3. Akatisia
Parkinsonisme
1. tremor
2. rigiditas
3. bradikinesia
diatasi dgn obat anti parkinson
tab: trihexyphenidil atau Inj S.A./im
Wanita : galaktorrhoe,amenorrhoe
(2-4 minggu)
Pria: impotensi,ginekomastia
1. agranulositosis
2. leukopenia
3. thromobositopenia
4. anemia
Gelisah
sulit stupor
- mulut kering
tidur
- lidah kaku
- diare
- kerusakan hepar ikterus
Golongan : benzodiazepine
Anti-psikotik atipikal
Golongan
Sulpiride
Dibenzodiazepine & Benzisoxazole
non benzodiazepine
Benzodiazepine Contoh:diazepam
efek
- anti cemas - alprazolam
- sedatif - chlordiazepoxide
Cirinya:
1. Mampu menghilangkan gejala (+) & (-)
Diazepam
Injeksi digunakan untuk Gaduh gelisah
Golongan trisiklik
Amitriptylin: menghambat induksi jantung
2.Penthotal : anestesi
Tx kejang listrik
Manfaat
1. Kontra indikasi
2 macam : - konvensional
- monitor (premedikasi)
Indikasi :
- gaduh gelisah
- konversi histeri
- manik
- depresi berat
- pasien resisten tx obat
- psikosis akut
Kontra indikasi
- absolut:
1. penyakit otak
2. penyakit jantung
3. penyakit paru : kaverne
4. penyakit tulang : patah tulang
- relatif:
1. kehamilan trimester I
PSIKOFARMAKA
Psikofarmaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap SSP
(Sistem Syarat Pusat) dengan mempengaruhi fungsi-fungsi psikis
(rohaniah) dan proses-proses mental.
Perubahan dan kemajuan besar dalam farmakoterapi psikosis telah
dimulai dengan introduksi dari klorpromazin pada tahun 1952,
disusul dengan dengan alkaloida Rauwolfia Reserpin (1954) yang
pada saat itu sudah beberapa tahun digunakan sebagai obat
hipertensi. Sekitar 1957 obat-obat antidepresi pertama mulai
digunakan, yaitu obat tuberkolosa yaitu iproniazida dan imipramin.
Pada waktu itu juga telah diperkembangkan tranquillizertranquillizer modern, yakni meprobamat dan senyawa-senyawa
benzodiazepine (diazepam,dan sebagainya). Semua obat ini lalu
disusul dengan banyak turunannya dan psikofarmaka yang lainnya.
Obat-obat baru ini tidak hanya lebih efektif dari obat-obat
sebelunya, melainakan sangat merubah dan mempermudah
perawatan penderita-penderita di rumah sakit gangguan jiwa.
Mereka menjadi lebih terbuka dengan para perawat dan terapinya,
selain itu waktu perawatan dirumah sakit juga dapat diperpendek,
karena para penderita gangguan jiwa dapat diobati secara ambulan
(poliklinis, dirumahnya sendiri). Namun demikian psikofarmaka
ternyata tidak dapat mengantikan terapi shock secara keseluruhan,
antara lain electro-shock pada keadaan-keadaan depresi tertentu.
Penggolongan
Psikofarmaka dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
A. Obat-obat yang menekan fungsi-fungsi psikis tertentu pada
SSP(Sistem Syaraf Pusat) yang terdiriatas :
1. Neuroleptika
Obat ini bekerja secara antipsikotis dan sedative. Digunakan pada
bermacam-macam psikosis (schizophrenia,mania,dll). Obat ini
disebut juga major tranquillizer.