Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nirma Pangestika
115070200111022
115070200111024
Gita Pusspitasari
115070200111026
Doma Martapura
115070200111028
Muhamad Burhanudin A.
115070200111052
115070201111002
115070201111004
Adelia Rochma
115070201111006
115070200111038
115070200111040
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara
pembangunan kesehatan, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes RI, 2009).
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program
pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana, terarah dan
terpadu. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah sarana unit
fungsional kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai
fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama
menggerakkan pogram promosi kesehatan, penanggulangan dan
pencegahan penyakit menular (P2M).
Pada saat ini Puskesmas telah didirikan hampir di seluruh
pelosok tanah air. Untuk menjangkau wilayah kerjanya puskesmas
diperkuat dengan puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan untuk
daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, puskesmas dilengkapi
dengan fasilitas rawat inap (Depkes RI, 2009).
Untuk mencapai fungsi puskesmas yang maksimal diperlukan
kesinambungan antar pihak yang menjalankannya. Keperawatan
komunitas adalah salah satu pihak yang diharapkan mampu
menjadikan puskesmas berjalan sesuai dengan fungsinya dan dapat
memaksimalkan manfaat untuk masyarakat. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar keperawatan
komunitas di indonesia: puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalan ini adalah untuk
mengetahui konsep dasar keperawatan komunitas di indonesia:
puskesmas
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk
menjelaskan mengenai:
a. Pengertian puskesmas
b. Sejarah puskesmas
c. Puskesmas di era desentralisasi
d. Fungsi puskesmas
e. Program pokok dan pengembangan puskemas
f. Wilayah kerja puskesmas
g. Struktur organisasi
h. Sistem rujukan
i. Manajemen puskesmas
2. SEJARAH PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat, atau yang disingkat dan lebih
dikenal di Indonesia dengan nama Puskesmas, adalah unit pelaksana
teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
UPT. Sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, tugasnya adalah
menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan
Pembangunan Kesehatan. Maksudnya adalah sebagai penyelenggara
upaya kesehatan seperti melaksanakan upaya penyuluhan,
pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah
kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sementara pertanggung
jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di
Puskesmas.
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan
masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya
pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada
waktu itu.
Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937
terjadi wabah kolera eltor di Indonesia. Kemudian pada tahun 1948
cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai berkembang di
Indonesia. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka
pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Kemudian pada September 1959, wabah malaria masuk
ke Malang. Dengan tekad di dada, malaria ditargetkan terberantas
pada tahun 1970.
Puskesmas telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah
Dinas Kesehatan Kabupaten di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri
diterapkan di Indonesia pada tahun 1969. Perihal diterapkannya konsep
Puskesmas ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali perhatian yang
dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada pembangunan di bidang
dalam
hal
penting
ini
Dinkes
dalam
harus
c. Memelihara
kesehatan,sistem
manajemen
informasi
dan
dalam
pemberdayaan
masyarakat
untuk
Karena
memang
sistem
desentralisasi
belum
dikarenakan
penilaian
pemerintah
daerah
lebih
maka
pelayanan
kesehatan
salah
satu
strategi
yang
berbasis
pengelolaan
didapat
komunitas
yang
dapat
betapa
perlunya
suatu
otonomi
daerah
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
Perbaikan Gizi masyarakat
Program Pengobatan
Promosi Kesehatan
a. Pengertian
Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan
puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar
hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan baik
induvidu, kelompok maupun masyarakat). Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan,
perorangan, dll
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Advokasi program kesehatan dan program prioritas Kampanye
program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD,
pemukiman.
Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.
c. Kegiatan
Penyehatan air
Penyehatan makanan dan minuman
Pengawasan pembuangan kotoran mannusia
Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
Penyehatan pemukiman
penaggulangan pneumonia
Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
Program rabies
Program Surveilans
Pemberantasan P2B2 demam berdarah
c. Sasaran
Sasaran KIA adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah
dan keluarga yang tinggal dan beraada di wilayah kerja
Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.
Keluarga Berencana (KB)
a. Pengertian
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya kesehatan primer
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan
keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan
metoda kontrasepsi
Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran
gizi.
d. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompokkelompok yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:
Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin
(cantin), ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut
(usila)
Semua penduduk rawan gizi (endemik)
Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
Pekerja penghasilan rendah.
Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
6. Program Pengobatan
Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk
pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan
pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang
dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh
selama anamnesis dan pemeriksaan.
b. Program Pengembangan Puskesmas
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas
adalah beberapa upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan
Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten sesuai dengan
permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Dalam
kesehatan sederhana
Imunisasi peserta didik kelas I dan VI
Pengawasan terhadap keadaan air
Pengobatan ringan pertolongan pertama
Rujukan medik
Penanganan kasus anemia gizi
Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
Pencatatan dan pelaporan
1) Pengorganisasian
Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan.
Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap
kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja. Dengan
perkataan lain, dilakukan pembagian seluruh program kerja
dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas
puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang
dimilikinya. Penentuan para penanggungjawab ini dilakukan
melalui pertemuan penggalangan tim pada awal tahun
kegiatan. Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan
kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua bentuk
penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan:
a. Penggalangan kerjasama dalam bentuk dua pihak,
yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara
puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu
menyelenggarakan upaya kesehatan kerja.
b. Penggalangan kerjasama dalam bentuk banyak pihak,
yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara
puskesmas dengan sektor pendidikan, sektor agama,
sektor kecamatan pada waktu menyelenggarakan
upaya kesehatan sekolah.
Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan:
a. Secara langsung yakni antar sektor-sektor terkait
b. Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan
pertemuan koordinasi kecamatan
2) Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan
selanjutnya adalah menyelenggarakan rencana kegiatan
puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para
pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian,
ditugaskan menyelenggarakan kegiatan puskesmas sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
puskesmas
Informasi tentang kebijakan, program dan
konsep baru
Informasi tentang tatacara penyusunan
POA puskesmas
b. Proses
- Inventarisasi kegiatan puskesmas
termasuk kegiatan lapangan/daerah
-
binaan
Analisis beban kerja tiap petugas
Pembagian tugas baru termasuk
pembagian tanggungjawab daerah
binaan
- Penyusunan POA puskesmas tahunan
c. Keluaran
- POA puskesmas tahunan
- Kesepakatan bersama (untuk hal-hal
yang dipandang perlu)
2. Lokakarya mini bulanan
a. Masukan
- Laporan hasil kegiatan bulan lalu
- Informasi tentang hasil rapat dinas
-
kesehatan kabupaten/kota
Informasi tentang hasil rapat tingkat
kecamatan
Informasi tentang kebijakan, program dan
konsep baru
b. Proses
- Analisis hambatan dan masalah, antara
lain dengan mempergunakan PWS
masalah
c. Keluaran
- Rencana kerja bulan yang baru
2. Telaahan eksternal yakni telaahan triwulan
terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan
kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor lain
terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Telaahan triwulan ini dilakukan dalam Lokakarya
Mini Triwulan puskesmas secara lintas sektor, yaitu
pertemuan yang diselenggarakan setiap 3 bulan
sekali di puskesmas yang dihadiri oleh instansi
lintas sektor tingkat kecamatan, Badan Penyantun
Puskesmas (BPP), staff puskesmas dan
jaringannya, serta dipimpin oleh camat.
Tahapan pelaksanaan:
1. Lokakarya mini tribulanan pertama
a. Masukan
- Penggalangan tim yang dilakukan melalui
-
dinamika kelompok
Informasi tentang program lintas sektor
Informasi tentang program kesehatan
Informasi tentang kebijakan, program dan
konsep baru
b. Proses
- Inventarisasi peran bantu masing-masing
-
sektor
Analisis masalah peran bantu dari
masing-masing sektor
- Pembagian peran masing-masing sektor
c. Keluaran
- Kesepakatan tertulis sektor terkait dalam
mendukung program kesehatan termasuk
program pemberdayaan masyarakat
2. Lokakarya mini tribulanan rutin
a. Masukan
- Laporan kegiatan pelaksanaan program
-
bersangkutan.
Kategori 2 : Unit sasaran berupa wilayah/kelompok
yang sudah mempunyai kegiatan UKBM yang
bersangkutan.
UKBM
Posyandu
Tingkat Perkembangan
Pratama, madya, purnama dan
POD
mandiri
Pratama, madya, purnama dan
3.
Pos UKK
mandiri
Pratama, madya, purnama dan
4.
5.
6.
Dana Sehat
TOGA
Kes. Remaja
mandiri
Pratama I/II/III, madya, purnama
Pratama, madya, dan purnama
Pratama, madya, purnama dan
7.
Polindes
mandiri
Pratama, madya, purnama dan
2.
mandiri
Untuk melakukan analisis tingkat perkembangan UKBM,
digunakan format pendataan UKBM yang bersangkutan.
Rekapitulasi hasil tingkat perkembangan UKBM di
Puskesmas nantinya dapat dikumpulkan di tingkat
kabupaten, menjadi hasil rekapitulasi tingkat
perkembangan UKBM Dati II Kodya/Kabupaten. Hasil ini ini
selanjutnya direkapitulasi di provinsi, sehingga menjadi
hasil analisis tingkat perkembangan UKBM di provinsi yang
bersangkutan.
Analisis kasus, yaitu analisis mendalam terhadap masingmasing UKBM dengan mempelajari sistem informasi UKBM
yang bersangkutan.
Analisis sumber daya
Analisis sumber daya dilakukan untuk mengetahui
kekuatan atau daya bina terhadap program PSM di masa
mendatang. Analisis sumber daya ini meliputi:
- Analisis sumber daya manusia, berapa jumlah dan
kualitas tenaga yang dimiliki.
didayagunakan.
Analisis peralatan, apakah peralatan yang diperlukan
setempat).
b) Rumusan
Rumusan masalah
Rumusan masalah diperlukan agar dapat ditentukan tujuan
yang akan dicapai. Untuk program PSM, rumusan masalah
mencakup 2 hal yaitu :
1. Masalah keterjangkauan, yaitu kesenjangan antara unit
kelompok/wilayah yang seharusnya dijangkau dengan
kelompok/wilayah yang secara nyata telah terjangkau.
2. Masalah tingkat perkembangan, yaitu kesenjangan
antara tingkat perkembangan yang diharapkan
(purnama dan mandiri) dengan tingkat perkembangan
saat ini.
Rumusan tujuan
Rumusan tujuan merupakan jawaban dari permasalahan,
sehingga secara garis besar dapat pula dikelompokkan ke
dalam 2 hal yaitu :
1. Rumusan tujuan untuk meningkatkan keterjangkauan
Rumusan tujuan merupakan pernyataan untuk menutup
gap atau kesenjangan yang dinyatakan oleh rumusan
masalah. Hanya saja tergantung pada kemampuan
sumber daya yang dimiliki. Bila sumber daya terbatas,
rumusan tujuan hanya menutup sebagian sari
kesenjangan itu. Akan tetapi bila sumber daya yang ada
memmenuhi kebutuhan, rumusan tujuan bisa menutupi
keseluruhan kesenjangan masalah keterjangkauan.
UKBM.
Rumusan intervensi
Setelah tujuan dirumuskan, dapat disusun serangkaian
kerjanya masing-masing.
d) Intervensi
Fungsi
Analisis
Luaran
Kesenjangan antara yang diinginkan dengan
R
R
Rumusan
Rencana
Intervensi
Monitoring
Evaluasi
Rumusan Tujuan
Rumusan Intervensi
Advokaso, fasilitasi
berpotensi sehat
berpotensi sehat
dan intervensi
kemitraan dengan
tatanan sasaran
(sekolah, tenpat kerja
dan tempat umum)
UKBM
4 desa belum ada
polindes
50% posyandu
belum sehat
Mamfasilitasi
Advokasi tokoh
berdirinya polindes di
masyarajat dan
2 desa
Menyehatkan 20%
penggalian dana
posyandu
bersama BPP \
Pelatihan kader
IPKS
80% keluarga belum
Pemberdayaan
berpotensi sehat
berpotensi sehat
masyarakat dan
keluarga dibidang
IPKS yang lemah
IPMS
Linakes baru 40%
Tingkat kepatuhan
70%
90%
Puskesmas peduli
keluarga dan
peningkatan kualitas
pelayanan maternal
Catatan :
a. Rumusan masalah menyatakan besarnya masalah saat ini
b. Rumusan tujuan menyatakan tujuan yang hendak dicapai
pada tahun ini saja.
3. Rencana
Ada 2 macam rencana di tingkat puskesmas yaitu :
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang disusun untuk
mengajukan anggaran.
Puskesmas bersama BPP manjabarkan rumusan intervsni
kedlam format RUK, yang mengandung jenis kegiatan
lengkap dengan rincian anggarannya. RUK ini kemudian
diajukan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Pembahasan
di tingkat kabupaten/kota aka menentukan berapa persen
budget yang disetujui, sehingga masih ada rencanan
kegiatan yang harus dicarikan anggaran.
Kekurangan anggaran tersebut kemudian dibahas bersama
BPP untuk menentukan berapa banyak BPP dapat menutupi
kekurangan biaya tersbut. Pembahasan ditingkat
kabupaten/kota dab tungkat kecamatan bersama BPP akan
menentukan paket anggaran yang bisa dipenuhi untuk
mendukung RUL, dengan kemungkinan.
a) Bila peket anggaran bisa membiayai 100% RUK, semua
rencana kegiatan bisa dilaksanakan sehingga tidak perlu
ada perubahan perencanaan.
b) Bila paket annggaran hanya bisa membiayai sebagian
(misalnya 70% RUK), maka perlu dilakukan perubahan
perencanaan, skala prioritas diperlukan untuk memilih
70% kegiatan yang dibiayai dan menunda 30% kegiatan
yang belum dapat dibiayai.
Kegiatan
Perencanaan meliputi IPTS, UKBM, IPKS dan PIMS
(baik program kesehatan dasar maupun program
Februari
kesehatan pengembangan)
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Maret
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
April
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Mei
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Juni
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Juli
prioritas
Review semesteran, membahas pencapaian IPTS,
IPKS dan IPMS
Agustus
September
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Oktober
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
November
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Desember
prioritas
Monitoring bulanan, berupa program, PWS program
Januari
prioritas
Evaluasi menyeluruh, meliputi IPTS, UKBM, IPKS
dan IPMS sekaligus membahas rencana usulan
kegiatan puskesmas.
POAC
P1 P2
P3
P-1
O
A
C
ARRIF
ARRIME
P-2
A
R
R
I
A
R
R
I
P-3
M
E
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit
fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus
penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.
Sementara pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes
dan sebagian ada di Puskesmas.
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan
masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya
pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada
waktu itu. Dan sejak tahun 1979, mulai dirintis pembangunan
Puskesmas di daerah-daerah tingkat Kelurahan atau Desa yang
memiliki jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa.Dan untuk
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada di suatu kecamatan,
maka salah satu Puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penanggung
jawab dan disebut dengan nama Puskesmas Tingkat
Kecamatan atau Puskesmas Pembina. Sedang Puskesmas yang ada di
tingkat Kelurahan atau Desa disebut Puskesmas
Kelurahanatau Puskesmas Pembantu. Pengkategorian Puskesmas
seperti ini, hingga sekarang masih digunakan.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografis dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskersmas.
Untuk mewujudkan rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan
efisien, diperlukan manajemen puskesmas yang baik. Beberapa modelmodel manajemen puskesmas adalah model PIE, POAC, dan P1-P2P3.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati
fungsi puskesmas, karena puskesmas merupakan pelayanan
kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Selayaknya kita
sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program
yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi.
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.
Depkes. 2001. ARRIF : Pedoman Manajemen Peranserta Masyarakat.
http://www.scribd.com/doc/47445956/Pedoman-Manajemen-PeranSerta-Masyarakat. Diakses tanggal 15 Juni 2014 Jam 05.30 WIB.
Depkes. 2002. ARRIME : Pedoman manajemen puskesmas. Jakarta :
Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi. Diakses Tanggal 13 Juni 2014
pukul 18.00 WIB.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC.
Harbakti, Rasa. 2013. Manajemen Puskesmas. Semarang : BPPSDM
DepKes RI Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.
Hatmoko. 2006. Sistem Pelayanan Dasar Kesehatan Puskesmas. Dalam
Efendi, Ferri; Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas
Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
KEMENKES RI NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
http://bksikmikpikkfki.net/file/download/KMK%20No.%20128%20Th
%202004%20ttg%20Kebijakan%20Dasar%20Puskesmas.pdf.
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
Kabupaten
Bogor
(www.e-
bookspdf.org/view/aHR0cDovL3d3dy5ib2dvcmthYi5nby5pZC93cC1jb
250ZW50L3VwbG9hZHMvMjAxMi8xMS9Fa3Nwb3MtUHVza2VzbW
FzLnBkZg==/UGVsYXlhbmFuIEtlc2VoYXRhbiBEYXNhciAtIEthYnVw
YXRlbiBCb2dvciAtIFdlYnNpdGU=)
Risyad, dkk. 2011. Dampak desentralisasi sistem kesehatan di indonesia.
Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga.