Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
secara teori dari bintang neutron pertama kali dilakukan oleh Oppenheimer dan
Volko pada tahun 1939 yang mengasumsikan bahwa bintang neutron berada dalam
keadaan gas Fermi neutron yang diikat oleh gravitasi.
Pada tahun 1934, W. Baade dan F. Zwicky berpendapat bahwa bintang
neutron dibentuk dari sisa ledakan supernova, dimana sebagian besar energinya
dilepaskan oleh bintang dan intinya kolaps membentuk bintang neutron dengan massa
maksimum lebih besar dari limit massa Chandrasekhar tersebut.
Perbedaan utama antara inti atom dan bintang neutron adalah bahwa inti atom
diikat hanya oleh gaya kuat nuklir, sedangkan bintang neutron juga diikat oleh gaya
gravitasi. Energi ikat gravitasi dari bintang neutron adalah sekitar 10 % dari massa
bintang neutron, sedangkan energi ikat inti oleh gaya kuat nuklir yang paling besar
dimiliki oleh inti atom 56 Fe sebesar 9 MeV/nukleon atau setara dengan 1 % dari
massa inti 56Fe. Karena persentase energi ikat gravitasi dari bintang neutron besarnya
sekitar sepuluh kali dari energi ikat inti 56 Fe, berarti komposisi dan keberadaan
partikel penyusun bintang neutron berbeda dengan komposisi
dan keberadaan
gravitasi akan mampu mengatasi interaksi degenerasi yang disebakan harus terpenuhi
asas larangan pauli untuk elektron.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami Statistik Fermi Dirac dan aplikasinya
2. Untuk memahami energi Fermi pada Statistik Fermi Dirac
3. Untuk mengetahui tentang evolusi bintang menjadi bintang Neutron
4. Untuk menganalisis Energi Fermi pada Bintang Neutron
dengan
neutron
Bagi pembaca, makalah ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
BAB II
KAJIAN TEORI
B. Energi Fermi
Jumlah total fermion dapat dihitung dengan integral
N=V n ( E ) dE
0
N=V g ( E ) f (E)dE
0
Jumlah fermion tersebut dapat dihitung dengan mudah pada suhu 0 K karena
fungsi distribusi Fermi-Dirac memiliki bentuk yang sederhana. Jika perhitungan
dilakukan pada T =0 maka
EF
N=V g ( E ) f ( E ) dE+V g ( E ) f ( E ) dE
0
EF
EF
N=V g ( E ) x 1 x dE+V g ( E ) x 0 x dE
0
EF
EF
N=V g ( E ) dE
0
g ( E )=
1
4 2 m 2 E 2
3
h
Khusus untuk electron, karena satu keadaan dapat ditempati dua fermion
dengan spin yang berlawanan, maka rapat keadaan untuk fermion sama dengan dua
kali persamaan di atas. Dengan demikian
EF
1
N=V 2 x 3 4 2 m 2 E 2 dE
h
0
3 EF
V
N= 3 8 2m 2 E 2 dE
h
0
3
V
2
N= 3 8 2m 2 x E F3 /2
3
h
3 /2
Dan akhirnya diperoleh ungkapan untuk energy Fermi pada suhu 0 K sebagai berikut
h2 3 N
E F=
2 m 8 V
2/ 3
( )
kT f =E F
EF
h2 3 N
=
k 2 mk 8 V
2 /3
( )
C. Bintang Neutron
Materi purba yang dihasilkan dari proses kelahiran jagat raya terdiri atas 75%
awan gas hidrogen dan 25% awan gas helium, sedangkan semua unsur kimia lainnya
akan terbentuk oleh berbagai reaksi inti pada bagian dalam bintang. Karena pengaruh
gaya gravitasi, maka awan hidrogen dan helium menyusut sehingga energi
potensial gravitasi berkurang akibat jarak rata-rata antaratomnya berkurang. Untuk
mengimbangi agar energi totalnya kekal, maka energi kinetiknya harus bertambah, di
mana pertambahannya diikuti dengan kenaikan suhu.
Sewaktu awan itu terus menyusut, suhu di sekitar pusatnya naik dengan cepat
sekali. Keadaan akhirnya suhu dalam rentang 107K tercapai dan energi kinetic
termal proton cukup besar untuk melampaui tolakan Coulomb antara mereka,
sehingga reaksi inti (fusi) antarproton menjadi helium mulai berlangsung, dan lahirlah
sebuah bintang. Ini terjadi setelah penyusutan berlangsung sekitar 106 tahun.
Bintang sekarang memasuki masa stabil dan penyusutan selanjutnya dihadang
oleh tekanan keluar radiasi (foton) yang menjalar dari pusat ke permukaan bintang.
Bintang terus membangkitkan energi dalam reaksi fusi pada tingkat laju reaksi yang
ditentukan oleh massanya. Untuk bintang seperti matahari, masa ini bertahan kurang
lebih selama 1010 tahun, sedangkan untuk bintang yang lebih besar massanya (10
hingga 100 kali massa matahari) pembakarannya hanya bertahan sekitar 107 tahun.
Ketika semua hidrogen diubah menjadi helium dalam reaksi fusi, penyusutan
karena gravitasi kembali berlangsung dan suhu bintang naik dari sekitar 10 7K
menjadi sekitar 108K. Pada suhu ini, tersedia energi kinetik termal yang cukup untuk
melawan tolakan Coulomb antara inti helium, dan memungkinkan fusi helium
mulai berlangsung.
Bintang Neutron menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui karena sifatsifatnya yang sangat aneh. Dengan diameter sekitar 25 km, seperti ukuran ibukota
negara dibumi ini, bintang neutron mempunyai massa yang sangat besar yaitu sekitar
1,4 massa matahari. Dengan gambaran satu sendok teh bagian dari bintang neutron
bisa mempunyai massa miliaran ton. Bisa dikatakan bahwa bintang neutron sangat
padat. Karena ukurannya yang kecil dan kepadatan yang tinggi, permukaan bintang
neutron memiliki medan gravitasi yang tinggi sekitar 2x1011 atau 200 milyard medan
gravitasi bumi.
Sedangkan medan magnet bintang neutron sekitar sejuta kali lebih kuat
daripada medan magnet yang ada dibumi. Dilihat dari kerapatan bintang neutron
mempunyai kerapatan sekitar 109 dipermukaannya terus membesar menjadi 1017
disekitar pusat bintang hampir sama dengan kerapatan sebuah inti atom.
Bintang Neutron adalah akhir dari suatu bintang, awalnya bintang ini
mempunyai massa 4 8 lebih besar dari massa matahari, bintang ini mempunyai dua
gaya yang seimbang. Yang pertama gaya gravitasi yang cenderung mengerutkan dan
yang kedua gaya nuklir yang cenderung mengembangkan, sesudah kehabisan
pembakaran pada bahan bakar nuklirnya, dan dilanjutkan dengan terjadinya
10
supernova (ledakan yang sangat besar dengan warna-warna yang terang). Sesudah
peristiwa supernova hanya ada gaya gravitasi maka bintang ini mengerut menjadi
kecil. Proton dan elektron didalamnya bergabung menjadi netron, oleh sebab itu
disebut bintang neutron.
Sesudah peristiwa supernova tersebut, maka bintang-bintang yang masanya
beberapa kali lebih dari matahari akan menjadi lubang hitam (black hole), sedangkan
yang lebih ringan dari matahari akan menjadi kerdil putih (white dwaft). Lubang
hitam dimana tidak ada sesuatupun yang bisa lolos darinya termasuk cahaya. Menurut
teori relativitas umum adalah bagian dari angkasa, merupakan hasil deformasi dari
ruang waktu yang disebabkan oleh massa yang terlalu kompak. Disebut hitam karena
menyerap semua sinar yang datang padanya tanpa memantulkannnya.
Observatorium Chandra X-Ray NASA menangkap supernova ini. Bintang
neutron adalah titik biru di pusat gambar berikut.
11
12
Gambar 3. Bintang Neutron yang berjarak 400 tahun cahaya dari bumi
Bintang neutron dapat berotasi hingga 600 putaran per detik. Dari informasi, energi
ikat nuklir diketahui bahwa reaksi fusi (penggabungan) yang terjadi akan berhenti
jika material bintang telah menjadi besi. Dengan demikian terjadi penumpukan besi
hingga massa bintang neutron menjadi 1,4 kali massa matahari.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Bintang Neutron adalah akhir dari suatu bintang , awalnya bintang ini
mempunyai massa 4 8 lebih besar dari massa matahari, bintang ini mempunyai dua
gaya yang seimbang. Yang pertama gaya gravitasi yang cenderung mengerutkan dan
yang kedua gaya nuklir yang cenderung mengembangkan, sesudah kehabisan
pembakaran pada bahan bakar nuklirnya, dan dilanjutkan dengan terjadinya
supernova (ledakan yang sangat besar dengan warna-warna yang terang). Sesudah
peristiwa supernova hanya ada gaya gravitasi maka bintang ini mengerut menjadi
kecil. Proton dan elektron didalamnya bergabung menjadi netron, oleh sebab itu
disebut bintang neutron.
Bintang Neutron memiliki diameter sekitar 25 km dan massa yang sangat
besar yaitu sekitar 1,4 massa matahari. Bisa dikatakan bahwa bintang neutron sangat
padat. Karena ukurannya yang kecil dan kepadatan yang tinggi, permukaan bintang
neutron memiliki medan gravitasi yang tinggi sekitar 2x1011 atau 200 milyard medan
gravitasi bumi. Sedangkan medan magnet bintang neutron sekitar sejuta kali lebih
kuat daripada medan magnet yang ada dibumi. Dilihat dari kerapatan bintang neutron
mempunyai kerapatan sekitar 109 dipermukaannya terus membesar menjadi 1017
disekitar pusat bintang hampir sama dengan kerapatan sebuah inti atom.
Perkiraan besaran-besaran fisis bintang neutron adalah
9
3
Kerapatan 10 kg /m dipermukaan
17
Kerapatan 10 kg/m
Massa
8
Suhu pusat 10 K
14
16
J 10 eV dan
1
= x 1037 atom/ m3
27
6
6 x 10
Satu atom helium menyumbang dua elektron. Dengan demikian, kerapatan elektron
adalah
1
x 1037 atom
6
1
37
3
n=2 N He =2
= x 10 atom/m
3
3
m
3/ 2
( )( ) ( ) (
2
E F=
m
2
=
m
3 n
4
3 /2
20 MeV
15
BAB IV
KESIMPULAN
1. Statistik Fermi-Dirac adalah statistik yang membahas tentang fungsi gelombang
dari fermion yang antisimetris di bawah pengaruh pertukaran fermion. Fermion
merupakan partikel yang tak dapat dibedakan dan mengikuti asas larangan
Pauli: tidak boleh suatu partikel mepunyai bilangan kuantum yang sama dalam
waktu yang sama. Fermion mempunyai spin setengah.
2. Ungkapan untuk energy Fermi pada suhu 0 K sebagai berikut
h 2 3 N 2/ 3
E F=
2 m 8 V
( )
kT f =E F
, maka
EF
h2 3 N
=
k 2 mk 8 V
2 /3
( )
3. Bintang Neutron adalah akhir dari suatu bintang yang awalnya mempunyai
massa 4 8 lebih besar dari massa matahari dengan dua gaya seimbang. Yaitu
16
gaya gravitasi yang cenderung mengerutkan dan gaya nuklir yang cenderung
mengembangkan. Sesudah kehabisan pembakaran pada bahan bakar nuklirnya,
dan dilanjutkan dengan terjadinya supernova (ledakan yang sangat besar
dengan warna-warna yang terang) maka bintang ini mengerut menjadi kecil.
Proton dan elektron didalamnya bergabung menjadi netron, oleh sebab itu
disebut bintang neutron.
17