Vous êtes sur la page 1sur 16

GIZI DALAM DAUR HIDUP:

1. Gizi wanita hamil & menyusui,


bayi, anak, dan remaja
2. Gizi dewasa dan usia lanjut

1. Gizi wanita hamil

Efek/pengaruh

gizi thd fertilitas?


Pengaruh diit sebelum hamil sampai hamil
thd outcome/hasil kehamilan
Pengaruh
diit
selama
hamil
thd
outcome/hasil kehamilan

Bacaan:

Hytten and Leitch (1977). The Physiology of Human Pregnancy


A WHO report (1965) on Nutrition in Pregnancy and Lactation

Diit dan fertilitas:


Angka kelahiran yg tinggi di negara2 berkembang
yg umumnya mempy masalah gizi serius,
tampaknya menggambarkan bahwa tidak ada
hubungan antara gizi dan fertilitas
Selama dan pasca PD II, Singapore, Mlaysia,
Cina, pangan kurang, harga mahal, waniat
menderita kurang gizi, fertilitas tidak terpengaruh
(45-50 per 1000)
Di Eropa dan Amerika Utara angka kelahiran yg
rendah bukan krn kurang gizi tapi karena
pengetahuan ttg kontrasepsi

Di Belanda (1944) dan Rusia (1942) penurunan


rate konsepsi karena wanita kekurangan pangan
dalam waktu sekitar 6 bulan dan dibarengi dengan
stress emosional yang berkepanjangan.
Tampaknya ammerrhoea yg banyak dijumpai
waktu itu dipengaruhi oleh stress dan gizi

Diit sebelum hamil sampai hamil


Wanita yg mendapat makanan baik/cukup sejak
lahir hingga dewasa, dan mendapat layanan
kesehatan yg memadai mendapat keuntungan
sampai hamil dp wanita kalangan sosek rendah.
Peluang untuk mendapatkan/melahirkan bayi
sehat juga lebih baik dp wanita kalangan sosek
rendah
Hal tsb antara lain karena lebar/ukuran pelvis
berhubungan erat dg tinggi badan

Faktor

lain yg berhubungan dg kualitas


outcome kehamilan adalah ukuran/besar
bayi.
Pengenalan
antibiotikan,
hygiene
sanitasi dan perumahan yg baik,
layanan medis yang memadai akan
mengurangi paparan terhadap cemaran.
Outcome kehamilan dipengaruhi oleh
hal2 ini dari pada diit selama hamil itu
sendiri.

Gizi selama kehamilan.


Berat bayi lahir.
Diit wanita hamil kelp.sosek tinggi
mengandung energy, dan zat gizi lain lebih
tinggi dp diit wanita hamil kelp sosek
rendah; Rataan berat bayi yg dilahirkan juga
lebih besar.
Terdapat
cukup bukti statistik yg
menunjukkan hubungan antara asupan
energy yg tinggi selama hamil dg berat bayi
lahir yg di atas rataan.

Gizi selama kehamilan.


Di India, BBLR dari wanita sosek rendah 2
kali dp wanita sosek tinggi (29% vs. 14%).
Hubungan semacam ini tidak dijumpai di
Cina dan Singapura pada tahun 1947
dibanding 1950, dimana pada th 50 asupan
gizi meningkat secara signifikan, meski
masih jauh dari memuaskan.
Bila menderita kurang gizi berat (severe
malnutrition), berat lahir turun/lebih rendah

Gizi selama kehamilan.


Di Belanda, Perancis, Rusia, Australia,
German (1945-1950), banyak wanita
mengalami kurang pangan dan gizi, dan
berdampak pada berat bayi lahir.
Studi di Taiwan: 2 kelompok wanita
hamil diberi diit energy 1700 J, 20g
protein, vitamin+mineral, kelp 170 J
energy, tanpa proetin, vit & meneral
sama.

Pada

kehamilan kedua diit/suplemen


alternatif diberikan.
Hasil: Kenaikan rataan bera lahir pada
kelompok suplemen kecil, tetapi jumlah
BBLR (signifikan) lebih rendah.
Studi di Guatemala:
Memberikan hasil yang serupa. Tambahan
asupan energy berpengaruh pada kenaikan
berat lahir, tetapi tidak tambahan asupan
protein (pada kondisi penelitian tsb, Lechtig
et al, 1875)

BBLR

(apapun
penyebabnya)
berhubungan erat dg kematian bayi.
Lebih darin 50% bayi lahir dg BB <
1500 g tidak dapat bertahan hidup
sampai satu minggu
Tetapi bila berat lahir mencapai 2000
peluang survivalnya akan baik, bila
disertai layanan yg baik/memadai

Gizi bayi:
Dipengaruhi gizi selama hamil, berat lahir
Umumnya sampai usia 4/6 bulan baik, bila
Gizi selama hmail, berat lahir normal, dan
tdk ada kelainan bawaan
ASI saja cukup sampai usia 4 bualn
Masalah susu pengganti (susu formula):
pengenceran, hygienae sanitasi)
MPASI, kualitas dan kuantitas

Gizi

anak balita:
Anak 1-3 tahun: masih sangat tergantung
dalam pemilihan makanan, tetapi sudah
mulai dengan makanan orang dewasa
3-5 tahun: kertergantungan dalam memilih
makanan sudah sedikit berkurang, tetapi
masih rentan
Kelompok usia ini juga rentan thd penyakit
infeksi, shg konsumsi dan asupan makanan
terganggu

Kelompok usia sekolah dan remaja


Sudah mandiri dalam memilih makanan
(tetapi tetap tgt yang pada ekonomi
rumahtangga)
Pada masa pertumbuhan pesat, perlu asupan
gizi yang memadai/cukup
Pada perempuan mulai menstruasi, asupan
besi perlu diperhatikan
Terkadang persepsi salah, pingin langsing,
berpantang atau diit terlalu ketat.

Usia lanjut
Anemi, def. Vit C, osteoporosis (karena
kurang Ca sejak muda).
Masalah gigi geligi, nafsu makan
menurun, masalah psokologis, dll

Thank You

Vous aimerez peut-être aussi