Vous êtes sur la page 1sur 39

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

(PUBLIC HEALTH NUTRITION):

THEORETICAL MODEL IN COMBATING


NUTRITIONAL PROBLEMS:
WHICH PROBLEMS TO BE ADDRESSED ( 4
nutritional problems or others)
Consider the magnitude, distribution, and who
are suffering the problems,, and severity
Consider whether the technology is available or
not, manpower, funds, cost effective, human
capacity building, burden, poverty reduction
Feasibility
Prioritizing
Develop problem tree
Develop program tree

PROGRAM ADDRESSED TO
COMBAT
4 NUTRITION PROBLEMS:

IDD (Iodine deficiency disorder)


Iron deficiency anemia (IDA)
Protein energy malnutrition (PEM)
Vitamin A deficiency (VAD)

Malnutrition and death

Inadequate dietary
intake

Inadequate
household
food security

Inadequate
carrying
capacity

High prevalence of
disease

Inadequate
health care

Manifestation

Immediate Causes

Unhealthy
living
environment

Simplified causal model of malnutrition and death


(Source: Unicef, strategy for improve nutrition of children and women in developing
countries.Policy Review paper.E/ICEF/1990/I.6 New York, 1990)

Underlying
Causes

Manifestation
/outcome

Malnutrition and death


Inadequate dietary intake
Inadequate access
to food

High prevalence of disease

Inadequate care for


mothers & children

Insufficient health services &


unhealthy environment

Inadequate education
Formal & nonformal institutions
Political & ideological superstructures
Economic structure
Potential resources

Immediate
Causes
Underlying
Causes
Basic Causes

Higher mortality
rate

Older people
malnourished

Reduced
capacity to care
fo child

Impaired mental dev.

BBLR
Increased risk of adult
chronic disease.

Inadequate food,health
& care

Untimely/inadequate feeding

Inadequate foetal nutrition

Child stunted

Frequency of infections
Inadequate food,health
& care
Reduced mental capacity

Women
Malnourished Pregnacy
low birth
weight

Adolescent
stunted

Inadequate food,health
& care
Higher maternal mortality

Inadequate food,health
& care
Reduced physical capacity
& fat free mass

Component of food
and nutr.system
Food supply

Factors
Animal/crop production

Subject matters
Food, Agric & Rural Dev.

Post harvest technology

Food science & Technology

Export/Import
Food consumption

Market system
Price policies

Food & Nutr.Economic

Purchasing power
Information
Food consumption

Biological Utilization

Food habits

Communication & extension

Socio cultural

Sociology of food & Nutrition

population

Research Meth & Appl.Stat

Environmental & sanitation


Immunization
Safe water
Health status

Nutritional status

Human Nutrition

Sebab-sebab gizi salah/malagizi (malnutrition)


Makan berlebihan yang
berlanjut

Zat pembentuk jaringan


>>

Kanker,ateroskler sakit
osis

Zat2 yg mengganggu
ekskresi >>

Batu empedu

Lemak & enersi >>>

obesitas

Tidak sehat tidak


sakit

Makanan seimbang

Kesehatan sempurna

Kesehatan
empurna

Makanan kurang

Cadangan makann
digunakan,kelainan
biokimia

Keluhan samar,
Tidak sehat tidak
depat lelah, daya sakit
tahan menurun
dll

Gangguan fungsional

Misal
hemeralopia

Sakit

Kelainan anatomik

Misal beri2

Sakit

Masalah Pangan
Lapangan kerja umum Persediaan
Keuangan,perdagangan makanan
,industri,masyarakat

Hasil panen,nilai gizi


Ekspor/impor, Neraca makanan (FBS)

Lap.Perhubungan,Indus Marketing/tata niaga Penyimpanan,pengolahan bama yg


tri, pertanian, daya beli
dijual,pengawetan,perdagfangan,
masyarakt
pengangkutan
Lap.Pendidikan dan
Lap.sosiologi

Penyusunan menu

Penyimpanan,penget gizi,
bama,memilih,tabu,kebiasaan, daya beli

Lap.Pendidikan dan
Lap.sosiologi

Memasak

Penget.pengaruh aalt masak/pembakar

Distribusi dl
keluarga
Konsumsi individu

Pengetahuan,kebiasan, takhyul
Kesehatan,keinginan/kesukaan,kebiasaan,ta
khyul

Keadaan gizi : gizi


salah/malagizi dll

Pengetahuan standar kesehatan dalam


masyarakat

Lp.Kesehatan
Lap kedokteran

PENENTUAN STATUS GIZI

Definisi Status
Gizi

Untuk memahami definisi status gizi,


ada beberepa istilah yang perlu
dipahami, yaitu:
Nutrient (zat gizi) adalah zat yang
ter-kandung dalam makanan yang
penting bagi proses kehidupan.
Nutriture atau Nutrition adalah
keseimbangan antara pemenuhan
zat gizi (supply) dan kebutuhan
zat gizi (requirement) tubuh
untuk berbagai proses kehidupan.

Nutritional Status adalah status


keseim-bangan antara suplai dan
kebutuhan zat gizi tubuh:
a. Gizi seimbang sesuai antara
suplai
dan kebutuhan zat gizi,
b. Gizi kurang suplai tidak
mencukupi
kebutuhan zat gizi, dan
c. Gizi lebih suplai melebihi
kebutuhan zat gizi.

Nutritional Status Indicator (Indikator


Status Gizi) adalah tanda yang dapat
mem-berikan indikasi tentang Status
Gizi. Tanda khusus dan yang sering
dipakai yaitu:
a. Tanda fisik : antropometri
b. Tanda biokimiawi : kandungan
hemoglobin, albumin, ferritin,
Vitamin A,
Yodium, gula, dsb. di dalam darah.
c. Tanda klinis : pucat, lemah,
oedema,

Tanda lain Status Gizi


Perkembangan
intelegensia/kecerdasan
Perkembangan mental - perilaku
Perkembangan motorik
Perkembangan motor milestone
atau motorik kasar (berbaring,
merangkak, duduk, belajar berdiri,
berjalan, melompat, berlari)

Faktor
Sosek

Status kesehatan,
sanitasi dan higiene

Asupan
Asupan
ZatGizi
Gizi
Zat

Penyakit
infeksi

Absorpsi
zat gizi

Kebutuhan zat
gizi tubuh

Outcome:pertumbuhan,
pertumbuhan,keadaan
keadaankesehatan,
kesehatan,
Outcome:
biokimiawi,perkembangan
perkembanganmental/motorik,
mental/motorik,
biokimiawi,
aktivitas,kecerdasan.
kecerdasan.
aktivitas,

Status
gizi

FOKUS: ANTROPOMETRI sebagai INDIKATOR


STATUS GIZI
Antropometri yang umum dipakai

Untuk Assessment

BB,PB
PBatau
atauTB,
TB,LiLA
LiLA
BB,

Untuk penelitian

BB,PB
PBatau
atauTB,
TB,LiLA,
LiLA,
BB,
LK,LD
LD
LK,

Yang paling sering dipakai: BB, PB atau TB dan LiLA

ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG


DIANJURKAN (AKG) :

RDA Recommended dietary Allowance (Canada,


dulu Dietary Standard s/d 1975, kemudian
1983: RNI (recommended Nutrition Intake)
Indonesia:
Mulai 1968 (workshop on Food, 1973, 1978
dst tiap 5 tahun ditinjau dalam WNPG,
WidyaKaraya nasional pangan dan Gizi)
Untuk daerah dg susunan demografi & ukuran
tubuh serta aktifitas berbeda dengan tk
nasional dianjurkan untuk
membuat/memodifikasi

AKG:
Tingkat konsumsi, tk persediaan, dan tk
persediaan yag memenuhi kuantitas & kualitas
Kuantitatif: kandungan zat gizi
Kecukupan : rata2 + 2 SD (mencukupi 97,5%
penduduk), kecuali untuk energi
Kecukupan vit, sdh termasuk cadangan untuk
kebutuhan jangka panjang

Patokan perhitungan: BB untuk masing2 kelompok


umur & sex, yg mewakili populasi/sebag besar
penduduk yg mempunyai tingkat kesehatan
optimal (biasanya digunakan patokan BB)
Kegunaan AKG
Untuk menilai kecukupan gizi yg telah dicapai
suatu masy
Menghitung pemberian tambahan makanan
Perencanaan penyediaan pangan
Labelling
Pendidikan gizi

RDA Recommended dietary Allowance (Canada,


dulu Dietary Standard s/d 1975, kemudian
1983: RNI (recommended Nutrition Intake)
Indonesia:
Mulai 1968 (workshop on Food, 1973, 1978
dst tiap 5 tahun ditinjau dalam WNPG,
WidyaKaraya nasional pangan dan Gizi)
Untuk daerah dg susunan demografi & ukuran
tubuh serta aktifitas berbeda dengan tk
nasional dianjurkan untuk
membuat/memodifikasi

AKG:
Tingkat konsumsi, tk persediaan, dan tk
persediaan yag memenuhi kuantitas & kualitas
Kuantitatif: kandungan zat gizi
Kecukupan : rata2 + 2 SD (mencukupi 97,5%
penduduk), kecuali untuk energi
Kecukupan vit, sdh termasuk cadangan untuk
kebutuhan jangka panjang

Patokan perhitungan: BB untuk masing2 kelompok


umur & sex, yg mewakili populasi/sebag besar
penduduk yg mempunyai tingkat kesehatan
optimal (biasanya digunakan patokan BB)
Kegunaan AKG
Untuk menilai kecukupan gizi yg telah dicapai
suatu masy
Menghitung pemberian tambahan makanan
Perencanaan penyediaan pangan
Labelling
Pendidikan gizi

RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI


NASIONAL 2001 - 2005

Departemen Pertanian
Departemen Dalam Negeri
Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Departemen Kesehatan
World Health Organisation (WHO)

POKOK BAHASAN
Mengapa perlu ?
Perkembangan masalah pangan dan gizi
Tujuan dan sasaran
Strategi kebijakan
Pokok program
Penggunaan

Mengapa Perlu ?
Kesepakatan global
Perkembangan masalah gizi
GBHN
Propenas
UU No. 2 dan PP, No. 25 Tahun 2000

KOMITMEN GLOBAL
1. The Global Strategy for Health for All
1981
2. The World Summit for Children
1990
3. The World Declaration and Plan of Action
for
Nutrition 1992
4. The Forty-eight World Health Assembly
5. 1995
World Food Summit 1992 dan 1996
6. Health for All in the Twenty-first Century
1998

MANDAT :

Penanggulangan kelaparan,
Peningkatan status gizi anak
dan ibu

World Declaration 1992


Menghilangkan kelaparan dan kematian
akibat kelaparan
Menghilangkan kelaparan dan penyakit yang
berhubungan dengan kurang gizi akibat
bencana alam
Menghilangkan masalah kurang yodium dan
Vit. A
Mengurangi kelaparan kronis

TRANSISI EPIDEMIOLOGI DALAM


BIDANG GIZI

Perkembangan budaya manusia, mata


pencaharian dan pola konsumsi makanan
1. Nomaden

Meramu, berburu

Tinggi KH,serat, rendah lemak,


protein rendah/sedang

2.Ladang
berpindah

Berladang, ternak terbatas, Tinggi KH,serat, protein


berburu
rendah/sedang, lemak
rendah/sedang

3. Pertanian
tradisional

Bertani

Tinggi KH, serat sedang, protein


dan lemak rendah/sedang

4. Pertanian yg
sdh mengarah ke
industri

Bertani, pengolahan pasca


panen, jasa, dll

Tinggi KH, protein & lemak lemak


sedang, serart rendah, garam &
gula murni sedang/tinggi

5 Industri

Karyawan,buruh, dll

KH tinggi, protein & lemak


sedang/tinggi, garam,gula tinggi,
serat rendah

GIZI DAN PENYAKIT


DEGENETARIF

Beberapa istilah:

penyakit kronis
tidak menular
Penyakit degeneratif;
diet-related and nutrition-related
diseases

Gizi merupakan faktor penting dalam


promosi dan pemeliharaan kesehatan
sepanjang siklus kehidupan
Peranan gizi sebagai determinan penyakit
kronik tidak menular sudah establis
Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
obesitas, diabetes, kardiovaskuler,
hipertensi, kanker, osteoporosis, gigi geligi,
dll

Beban penyakit-penyakit tsb meningkat


secara cepat dan signifikan

Di Dunia, tahun 2001:


60% dari 56,5 juta kematian yang dilaporkan
46% dari keseluruhan penyakit

Tahun 2020:
beban penyakit ini diperkirakan mencapai
57%.

PENANGANAN
PENANGANAN GIZI
GIZI
DALAM
DALAM KEADAAN
KEADAAN DARURAT
DARURAT

Infra
structure

Gempabumi
Tsunami
Lain-lain

Food chain
Death rate
Other
impacts

LATAR BELAKANG
Bencana alam dan Konflik sosial yang terjadi
di beberapa daerah menimbulkan masalah
kehidupan masyarakat
Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan
termasuk gizi
Diperlukan penanganan gizi darurat secara baik
yang melibatkan lintas program dan lintas sektor

DALAM KEADAAN DARURAT:

JUMLAH PENGUNGSI MENINGKAT


PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN
MAKANAN UNTUK PENGUNGSI TIDAK TEPAT

STATUS GIZI PENGUNGSI MEMBURUK

TENAGA GIZI UNTUK PENGUNGSI


TERBATAS

perlu pedoman uk optimalkan tata laksana


penanganan masalah gizi dalam keadaan darurat

BREAKDOWN OF FOOD SUPPLY CHAIN


Conflict, Earthquake, Tsunami, etc
Production
Economic Channels
Food
need

Food
resource
s

Availability of food resources


Accessibility of food resources
Consumption
Biological
Utilization
Nutritional Status
Health Status

Vous aimerez peut-être aussi