Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GANGGUAN HEMATOLOGI
OLEH :
ANIS SADAH
IKA
Pengertian hematologi
Hematologi adalah Ilmu yang mempelajari
tentang darah serta jaringan yang
membentuk darah.
Hematologi terdapat komposisi dan
struktur sel darah manusia yaitu darah
terdiri dari elemen- elemen berbentuk dan
plasma dalam jumlah setara. Elemenelemen berbentuk tersebut adalah sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keeping darah (trombosit).
(Elizabeth J corwin, 2001)
NILAI NILAI NORMAL DALAM SEL DARAH DEWASA:
1. Sel darah merah : 4,2 6,2 juta per ml darah
2. Sel darah putih : 5000 10.000 juta per ml darah
3. Trombosit : 140.000 340.00 per ml darah
4. Hematokrit (% sel darah merah) : 45-52% untuk pria, 36- 48%
untuk wanita
5. Hemoglobin : 14,0 17,4 gram per 100 ml untuk pria, 12,0 16,
0 gram per 100ml untuk wanita.
(Elizabeth J corwin 2001)
Perubahan-Perubahan Yang
Terjadi Pada Wanita Hamil
1. Perubahan Sistem
Hematologi
2. Perubahan Volume Darah Gangguan Hematologi
3. Perubahan Vaskular LokalPada Kehamilan
4. Perubahan Hematologi
5. Sistem Pembekuan Darah1) Anemia Fisiologis
2) Anemia Defisiensi Besi
3) Defisiensi Folat
4) Tombositpneia Pada
Kehamilan
5) Hemostasis Dan
Trombositosis Selama
Kehamilan
6) Pengobatan Thrombosis
Pada Kehamilan
Etiologi Anemia
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak
seperti persalinan yang lalu, haid
dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik
seperti TBC paru, cacing usus,
malaria dan lain-lain
Penyebab yang pasti belum
diketahui, akan tetapi terdapat
faktor predisposisi, yaitu :
1. Faktor Genetik : Virus tertentu
menyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen
2. Radiasi
3. Obat-obat Imunosupresif, obatobat karsinogenik
4. Faktor herediter, Mis : pada
kembar monozigot
5. Kelamin kromosom, Mis : pada
down Syndrom
Definisi Anemia
Anemia adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang
dari 12 gr% (Wiknjosastro,
2002).
Klafikasi Anemia dalam
kehamilan
Klasifikasi anemia dalam
kehamilan menurut Mochtar
(1998), adalah sebagai
berikut:
1.Anemia Defisiensi Zat
Besi
2. Anemia Megaloblastik
3. Anemia Hipoplastik
4. Anemia Hemolitik
Pathway anemia
pada ibu hamil
Komplikasi
1. Sepsis
2. Pendarahan
3. Gagal Organ
4. Kematian
Pemeriksaan
Diagnostik
1. Pemeriksaan
Laboraturium
2. Biopsi Limpa
3. Cairan Serebrospinalis
4. Sitogenik
Penatalaksanaan
Transfusi Darah
Kortikosteroid
Sitostatika
Infeksi sekunder dihindari
Imonoteraphi
Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel
darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk sereal
tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah,
dyspepsia, anoreksia
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas
(DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan
sudut mulut pecah. (DB).
6) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi.
Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis :
perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar,
dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi;
baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran
terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan,
penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan
ekimosis (aplastik).
10) Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Hilang
libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
2. Pemeriksaan Fisik
a.
Gambaran Umum
Perlu menyebutkan:
Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.
BB sebelum sakit, BB saat ini, BB ideal, Status gizi, Status Hidrasi, Tanda-tanda vital:
a) TD
b) Nadi
c) Suhu
d) RR
b. Pemeriksaan head toe toe
1) KepalaTidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada
nyeri kepala.
2) Leher Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.
3) MukaWajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tak
ada lesi, simetris, tak oedema.
4) MataTidak ada gangguan seperti konjungtiva tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan)
5) TelingaTes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan.
6) Hidung tak ada pernafasan cuping hidung.
7) Mulut dan FaringTak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut
tidak pucat.
8) ThoraksTak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris.
9)
Paru
Inspeksi ; Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada
riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.
Palpasi ;Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
Perkusi ;Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
Auskultasi ; Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan
lainnya seperti stridor dan ronchi.
10) Jantung
Inspeksi; Tidak tampak iktus jantung.
Palpasi; Nadi meningkat, iktus tidak teraba.
Auskultasi ;Suara S1 dan S2 tunggal, tak ada mur-mur.
11) Abdomen
Inspeksi; Bentuk datar, simetris, tidak ada hernia.
Palpasi; Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
Perkusi; Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.
Auskultasi ; Peristaltik usus normal 20 kali/menit.
12) Inguinal-Genetalia-Anus Tak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe,
tak ada kesulitan BAB.
Diagnosa
Keperawatan
kebutuhan oksigen.
2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yang kurang, anoreksia
3.
Resiko infeksi b/d pertahanan tubuh sekunder yang tidak
adekuat (mis: penurunan hemoglobin, eukopenia,
supresi/penurunan respon inflamasi)
Intervensi
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
Tujuan/Kriteria hasil: Melaporkan peningkatan toleransi
aktivitas(termasuk aktivitas sehari-hari.
Intervensi:
a.Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan
otot.
Rasional : Menunjukkan perubahan neurologi karena defesiensi
vitamin B12
mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera.
b. Awasi tekanan darah, nadi, pernapasan selama dan sesudah
aktivitas
Rasional : Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan
paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
c. Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing.
Rasional : Hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat
menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko cedera.
d. Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi.
Rasional : Regangan/stres kardiopulmonal berlebihan/stres dapat
menimbulkan kegagalan.
Terima kasih
Dan
Semoga bermanfaat