Vous êtes sur la page 1sur 55

KELAINAN GINEKOLOGI

(KISTA OVARIUM, MYOMA UTERI,


CA CERVIX)

by
Muladefi Choiriyah
JURUSAN KEPERAWATAN- FKUB

KISTA OVARIUM

Normal menstrual cycle

Sumber: http://www.radiologyassistant.nl

Definisi Kista ovarium

Masa jinak atau malignant yang muncul di


ovarium.
Secara histologi, dibedakan menjadi:
1.
2.

Pertumbuhan neoplasma ovarian cystic neoplasms


Disfungsi hormonal b.d ovulasi functional ovarian
cysts

1. FUNCTIONAL CYSTS
Berasal dr folikel yg disebabkan oleh
gangguan hormonal b.d ovulasi
Subkategori : kista folikuler & kista korpus
luteum
Diameter : 3 s/d >7 cm
Dapat menghilang/ mengecil sendiri atau
operasi

Subklasifikasi kista fungsional

Sumber: http://www.radiologyassistant.nl

Theca Lutein Cyst

Jenis kista folikular yang jarang dijumpai.


Adanya luteinisasi dan hypertropi lapisan theca
interna.
Karena peningkatan hyperreactio luteinalis (LH)
atau peningkatan -HCG.
Bilateral, diameter 1-4 cm, dapat hilang sendiri.
Berhub dg kehamilan kembar, diabetes,
gestational thropoblastic diseases.

Faktor resiko kista fungsional


Usia (prepubertas, remaja dan
dewasa)
Merokok

Kontrasepsi (progestin)

Tamoxifen (tx ca mamae)

B. BENIGN NEOPLASTIC CYST

Massa ovarium jinak


Dibedakan berdasarkan dari sel yang
membentuk.
Serous dan mucinous cystadenoma dan
mature cystic teratoma paling sering dijumpai

1. Kistadenoma ovarii musinosum

Paling sering dijumpai

Berasal dari sel


germinativum

Ciri khas : dinding agak


tebal putih keabu2an,
cairan khas lendir kental
spt gelatin, melekat, warna
kuning - coklat

2. Kistadenoma ovarii serosum

Sering dijumpai

Berasal dari germinal


ephitelium

Ciri khas: pertumbuhan


papila ke dalam rongga
kista, cairan cair, warna
kuning - coklat

3. Dermoid cyst/ovarian teratoma

Berasal dr single germ cell yg tdr dr 3 lapisan :


ektoderm, mesoderm, endoderm

Pertumbuhan lambat, ukuran 5-10 cm, bilateral

Dinding : epitelium squamosa keratinin

Isi : kel sebaceous, kel keringat, rambut, lemak

Asal dermoid cyst

Bukan dari fertilisasi


Berasal dari parthenogenesis oleh single oocyte
Kromosom : 46, XX, karyotype.

Gejala

Asymptomatic
Symptomatic : nyeri tertekan, nyeri haid
Nyeri intermitent hingga memberat Torsi
Kadang muncul gangguan haid

Diagnosis
1.

2.
3.

4.

Pemeriksaan fisik pelvis teraba: dapat


digerakkan, berbatas tegas, di sisi uterus.
Peningkatan -HCG sebagai tumor marker.
Tumor markers: protein yang diproduksi oleh
sel tumor (CA 125, serum AFP, CA 19-9)
Imaging : transvaginal atau transabdominal
sonography, MRI, USG

Management
Observasi : cysta fungsional hilang dalam 6
bulan
Surgical exicision

1.

2.

Cystectomy/oophorectomy
Laparoscopy
Laparotomy

Komplikasi

Perdarahan ke dalam kista


Menyebabkn

nyeri, syok, pembesaran kista

Torsi / putaran tangkai


Tjd

pada kista dg diameter > 5cm, kehamilan,


postpartum

Infeksi pada tumor


Robek dinding kista peritonitis akut
Keganasan
Sindrom Meigs
Ditemukan

asites, hidrotoraks

MYOMA UTERI
Muladefi Choiriyah
PSIK- FK Universitas Brawijaya Malang

Uterine fibroids

Berasal dari sel otot polos uterus & jar. Fibroid sekitar

Berbentuk : bulat, tampak putih, berbatas tegas,


whorl like pattern, pseudocapsule.

Tumbuh lambat, selnya tdk pecah dan tidak


menginvasi organ lain

Tumor yang sensitive terhadap estrogenprogesterone hyperesterogenic

Penyebab
Secara cytogenetic
Mutasi tumor : belum diketahui dg pasti
Ditemukan defect pada kromosom 6,7,12
dan 14

Faktor resiko

Klasifikasi

Tanda-gejala
Perdarahan menorrhagia

Nyeri pelvis akut

Sensasi tertekan pada abdomen

Infertilitas

Perdarahan

A. Normal Uterus

B. Uterus dengan Myoma

Myoma uteri & Kehamilan

Dapat menyebabkan infertilitas


Pengaruh myoma pd kehamilan :

Kemungkinan abortus >besar

Kelainan letak janin

Menghalangi kemajuan persalinan

Dpt menimbulkan perdarahan postpartum

Pengaruh kehamilan pd myoma :

Tumor membesar krn pengaruh estrogen yg mningkat

Diagnosis

Clinical history
Examination : increase abdominal size and
negative pregnancy test
USG
MRI

Komplikasi

Keganasan (leiomiosarkoma)
Torsi (putaran tangkai)

Terapi

Konservatif dg pemeriksaan periodic


Operasi

Myomektomi
Hysterektomi

Uterine Artery Embolisation menyuntikkan


Polyvinyl alcohol (PVA)
MRI

Uterine Artery Embolisation

CA CERVIX

Ca Cervix

Tumor ganas pada lapisan permukaan cervix

Terjadi penggandaan sel dan perubahan sifat


displasia

Insiden

wanita usia 40-59 tahun


Pada usia 20-39 tahun mjd kanker penyebab
kematian kedua
Tinggi pada negara berkembang 83%/th
Di US menempati urutan ke tiga kanker
gynekologi
Hispanic, latin, african-american sering
terjangkit.

Insiden

Etiologi

95% Infeksi oleh Human Papiloma Virus


(HPV) serotype 16 & 18 sexual transmitted
Herpes simplex virus 2

Risk factor

Sosial ekonomi rendah


Merokok
Kontrasepsi oral kombinasi
Multiparitas > 7
Hub. Sexual < 20 thn
Multipartner sexual
Umur (usia 35-55 thn)

Tanda/gejala

Prakanker : tanpa gejala


Keluar cairan encer dr vagina (keputihan)
berbau, bernanah
Perdarahan setelah senggama
Perdarahan setelah masa menopause
Timbul anemia jika terjadi perdarahan kronis
Timbul nyeri nyeri pelvis

Perjalanan kanker

Normal displasia ringan sedang berat


karsinoma insitu karsinoma invasif.

Perubahan displasia hingga karsinoma insitu


masih terbatas intra epitel, belum ada
penembusan basal membran.

Disebut sebagai perubahan pra kanker : CIN


atau Neoplasma Intra epitel Servik ( NIS ).

NIS dianggap sebagai precusor dari karsinoma servik


uteri ( Kanker leher rahim ) terdiri dari

NIS 1 = displasia ringan

NIS 2 = displasia sedang

NIS 3 = displasia berat dan karsinoma insitu

Stadium kanker
FIGO (Federation of Gynecology and Obstetrics)
:
Stadium 0
: Carcinoma In Situ (CIN) tumor
tumbuh di lapisan sel serviks

Stadium 1

1A1: dg mikroskop, besarnya < 7mm, dalamnya < 3 mm


1A2: dilihat dg mikroskop, besarnya > 7mm, dalamnya > 3-5
mm
1B1: dapat dilihat tanpa mikroskop, ukuran < 4 cm
1B2: dapat dilihat tanpa mikroskop, ukuran > 4 cm

Stadium 2

2A : meluas smp atas vagina, belum mnyebar ke jaringan


lbh dalam dari vagina

2B : menyebar ke jaringan sekitar vagina & serviks tp blm


sampai panggul

Stadium 3 :
Tumor telah menginfiltrasi sampai ke ddng pelvis &atau 1/3
distal vagina.

IIIa : Infiltrasi ke 1/3 distal vagina tanpa infiltrasi dinding pelvis

IIIb : Infiltrasi sampai dinding pelvis dan/atau dengan hidronefrosis


atau kegagalan fungsi ginjal

Stadium IVa : Menginfiltrasi mukosa


vesika urinaria atau rektum & sampai
keluar pelvis. Penyembuhan 6,7 %
Stadium IVb : Metastase jauh

stadium

Terapi
Std I IIa : Histerektomi radikal
Std IIb : Radiologi, kemoterapi
Std IV
: Paliatif, suportif

DETEKSI DINI

IVA test

Pap smear

tes Schillen

Kolposkopy

Biopsi

IVA (INSPEKSI VISUAL


ASAM ASETAT)

Efektif, aman, praktis, murah,Tidak invasive,


dapat dilakukan oleh perawat dan bidan
Dg cara mengoleskan asam asetat 3-5% pada
cervix kanker : bercak putih IVA (+)

Schiller test

Inspeksi visual Cervix diolesi iodium


Sel yg normal akan berwarna coklatt
Sel abnormal berwarna putih/kuning

PAPANICOLOU SMEAR :
Klasifikasi

Klas I : Jinak
Klas II : Jinak, atipik, perlu periksa
ulang
Klas III : suspek atau displasia
Klas IV : mungkin +/karsinoma insitu
Klas V : positif/karsinoma invasif

Sensitifitas (+) (70 - 80%)


Spesifisitas (-) (90 - 95%)
Murah, Mudah, Tidak sakit

Biopsi

Kolposkopi

Pencegahan

Menunda kegiatan seksual usia dini


Tidak berganti-ganti pasangan
Kontrasepsi pelindung
Peningkatan asupan asam folat, vit A & C
Menghindari kebiasaan merokok
Melakukan pap-smear interval 1-3 tahun
Gaya hidup sehat
Vaksinasi HPV : Gardasil dan cervarix

TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi