Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dr.Mulyono
Akut abdomen
Nyeri perut hebat selama > 6 jam.
Penyebab tersering :
Anak
: apendisitis akut
Neonatus : abnormalitas
kongenital/sepsis
Penilaian Klinis
Anamnesis, PF,
Penunjang
3 klasifikasi abdomen
akut:
Patologi primer TGI
Sekunder akibat
penyakit kritis lain
Manifestasi penyakit
sistemik
Tatalaksana Awal
Stabil ? Stabilisasi : ABC
Perlu laparoskopi/laparotomi ?
Perawatan post op di ICU monitoring ketat TD,
RR, Pulse oxymetri, EKG.
Akses vaskuler 2 jalur
Obstruksi usus : iskemi ?
Pasang NGT
Ambil sampel darah, urin
Bolus cairan iv
Pertimbangkan antibiotik
Pemeriksaan Pencitraan
Foto polos abdomen : obstruksi usus, batus sal.kemih,
pneumoperitoneum, pneumatosis intestinalis
USG, CT Scan : sesuai indikasi
Obstruksi usus
Hambatan mekanis pasase usus secara
intrinsik (intraluminal) atau akibat
kompresi ekstrinsik.
Tersering : adhesi.
Tatalaksana : dekompresi,
mengistirahatkan usus
Intususepsi (Invaginasi)
Nyeri akut mendadak, relatif teratur,
diantara dua serangan anak tenang.
Usia < 2 tahun.
Tanda dehidrasi.
Feses : red currant jelly.
USG : doughnut sign.
Appendisits akut
Nyeri paraumbilikal, diikuti muntah,
kemudian terlokalisir di kuadran kanan
bawah.
Demam
Peritonitis, Leukosit > 12.000/mm3
Tatalaksana Medis di
PICU
Atasi dehidrasi (intravena)
Pembedahan :
Persiapan operasi :
DR, hitung jenis, CRP, IT rasio, prokalsitonin.
Antibiotik.
Operan :
tindakan di kamar bedah, reseksi usus,
komplikasi perdarahan, elektrolit.
Masalah :
sindrom usus pendek, ileostomi/kolostomi,
gangguan metabolik, sepsis
Ileostomi/Colostomi
Risiko kehilangan cairan > 500
ml/hari
Risiko infeksi pada stoma.
Terima Kasih
Sindrom Kompartemen
Abdomen
Pendahuluan
Disfungsi organ terminal (jantung, paru, TGI,
SSP) akibat penekanan saraf , pembuluh
darah, otot dalam rongga abdomen.
Diagnosis berdasar kombinasi :
1. Kenaikan Tekanan intraabdominal 17
mmHg
2. Disfungsi organ terminal
3. Dekompresi abdomen memberi efek positif
Istilah
Tekanan intraabdomen (TIA)
Tekanan dalam rongga abdomen.
Meningkat saat inspirasi, dipengaruhi posisi,
kontraksi otot abdomen
Hipertensi intraabdomen
Peningkatan TIA 12 mmHg yang menetap/berulang
tetap.
Patofisiologi
Peningkatan TIA menggangu homeostasis
kardiovaskuler, respirasi, ginjal, SSP
Dampak TIA pada Kardiovaskuler &
Respirasi
Reduksi komplians dinding dada, tekanan pincak
inspirasi meningkat, pelepasan mediator inflamasi
Peningkatan pulmonary dead space
Vasokonstriksi intrathoraks : hipertensi paru
Penekanan vena kava, venous return menurun, emboli
Kompresi pembuluh darah abdomen : tahanan vaskuler
sistemik
Kompresi jantung : menurunkan end diastolik volume
Penurunan isi sekuncup jantung
Tekanan atrium kanan dan kiri meningkat, CVP tidak
Mekanisme sindrom
kompartemen abdomen akibat
luka bakar :
Jaringan parut dan edema dinding
abdomen menyebabkan kompresi
abdomen.
Peningkatan resistensi vaskular
mesenterikus dan pelepasan mediator
inflamasi.
Asites dan edema usus akibat resusitasi
cairan masif.
SKA sekunder :
peningkatan TIA subakut/kronik, bukan
oleh kerusakan intraabdominal, akibat
resusitasi cairan masif pada
syok/sepsis.
SKA tersier/rekuren :
SKA berulang setelah resolusi
Diagnosis SKA
Pasien dicurigai SKA bila :
Pasien dengan VM menunjukkan
tekanan inspirasi dan tekanan plateau
tinggi, sulit diventilasi.
Perdarahan abdomen akibat
pankreatitis, tidak membaik dengan
resusitasi.
Pasien luka bakar dan sepsis dengan
penurunan produksi urin.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah lengkap, elektrolit, LFT, Ur, Cr,
albumin, hitung jenis, studi koagulasi,
CKMB, troponin, urinalisis, kultur urin, BGA,
laktat
Pencitraan
USG, CT Scan (round belly sign : distensi
abdomen dengan peningkatan diameter
AP, vena kava kolaps, penebalan dinding
usus, hernia inguinal)
Pengukuran TIA
Pemantauan fisik, pengukuran tekanan
intravesika, gastrik, uterus, rektal.
Tatalaksana
1.
2.
3.
4.
Terapi bedah
Dekompresi laparoskopi
Trauma tumpul, TIA 25-35 cm H2O
Dekompresi bedah
Segera, mencegah disfungsi organ
Dekompresi pencegahan
Membiarkan laparotomi terbuka seblum
terjadi SKA
Komplikasi
Hipotensi
Dicegah dengan resusitasi cairan,
penambahan manitol dan bicnat.
Prognosis
Mortalitas 80-100 % bila tidak
segera diatasi.
Luka bakar : TIA 30 mmHg risiko
sepsis
Terima Kasih