Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Mengi (wheezing) :
Wheezing
Definisi:
Bunyi kontinyu yang termasuk suara bersiul dengan nada tinggi, dianggap akibat udara
yang mengalir melallui jalan napas yang sempit.
(Sumber: kamus kedokteran Dorland, edisi 29).
Adalah keluhan napas menciut, sering menyertai sesak napas, merupakan manifestasi
penyempitan saluran napas seperti pada asma dan bronchitis kronis. Secara klinis lebih
jelas pada saat ekspirasi.
(Sumber: buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2 edisi 3)
Etiologi:
Wheezing dapat terjadi oleh karena perubahan temperature, allergen, latihan jasmani,
dan bahan iritan terhadap bronkus.
(Sumber: buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2 edisi 3)
Gejala:
adanya penyempitan di saluran napas besar, pada saluran napas kecil gejala batuk dan
sesak lebih dominant.
(sumber: buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 1 edisi 4)
2. Obat salbutamol : untuk penderita asmamenjadi brochodilator.
STEP 2
1. Apa hubungan penderita bertegkar dengan suaminya dengan sesak nafas?
2. Apa hubungan penyakit di skenario dengan penyakit serupa dengan keluarganya?
3. Mengapa sesak berkurang setelah di berikan obat salbutamol? (faramakokinetik
dan farmakodinamik)
4. Faktor yang mencetuskan sesak nafas?
5. Patofisologi?
6. Penegakan diagnosis?
7. Anatomi dan fisiologi dari sistem pernafasan?
8. Penatalaksanaan?
9. DD?
10. Macam-macam sesak nafas?
11. Diagnosis?
0
STEP 3
1.
Anatomi dan fisiologi dari sistem
pernafasan? (pengatuan regulasi)
Anatomi system respirasi
Nares anterior cavum nasi nares posterior berjalan ke nasofaring
orofaring & laringofaring laring trachea bronchus principalis dextra et
sinistra bronchiolus terminalis bronchiolus respiratorius ductus alveolar
saccus alveolar alveoli pulmo
Anatomi :
Superior :
Nares anterior
ca vum nasi
nares posterior
naso faring
oro faring
laringo faring
laring
inferior :
trakea
bronkus principalis
bronkus lobaris
bronkus segmentalis
bronkiolus terminalis
bronkiolus respiratoris
ductus alveolaris
saccus alveolaris
alveoli
EKSPIRASI
ventilasi pulmo
difusi I
transport
difusi II
Ventilasi
masuknya campuran gas2 kedalam dan keluar paru karena ada selisih tekanan
yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dari otot2.
Terdiri dari beberapa aspek :
Difusi gas antara alveolusdan kapiler paru (respirasi eksterna ) ntara darah
dan sel jaringan.
Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuainya dg distribusi
udara dalamalveolus2.
Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dg darah
Inspirasi : Selama inspirasi volume thorak bertambah besar karena
diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi otot yaitu otot
sternokleidomastoideus mengangkat sternum keatas dan otot seratus,
skalenus dan intercostalis eksternus mengangkat iga.peningkatann volume ini
menyebabkan tekanan turun.selisih tekanan antara saluran udara dan
atmosfer menyebabkan udara mengalir kedalam paru 2 sampai tekanan
saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer.
Ekspirasi : merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada.
Pada waktu otot ics eksternus relaksasi dinding dada turun dan lengkung
diafragma naik kedalam
rongga thorak menyebabkan volume thorak
berkurang. karena volume berkurang maka tekanan atmosfer naik sehingga
udara keluar.
Transportasi
Difusi
Pada waktu oksigen diinspirasi sampai ke alveoli maka tekanan akan
mengalami penurunan smpai 103mmhg.di sini hanya udara yang bersih yang
mencapai alveoli. Karena tekanan O2 dalam kapiler darah lebih rendh
daripada tekanan tekanan alveoli maka O2 akan mudah berdifusi kedalam
aliran darah. Perbedaan tekanan CO2 antara darah dan alveoli yg jauh lebih
rendah juga menyebabkan CO2 berdifusi kedalam alveoli kemudian CO2 ini
dikeluarkan ke atmosfer.
Respirasi sel / respirasi interna
Saat metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi CO2 terbentuk sebagai
sampah metabolisme dan dikeluarkan melalui sel.
Sumber:Patofisiologi. Sylvia A. Price. EGC
2.
3.
4.
faktor resiko :
perokok
lingkungan
pekerjaan
usia
lifestyle
FAKTOR RESIKO
Secara umum faktor risiko asma dibagi kedalam dua kelompok besar,
faktor
risiko yang berhubungan dengan terjadinya atau berkembangnya asma
dan factor risiko yang berhubungan dengan terjadinya eksaserbasi atau
serangan asma yang disebut trigger faktor atau faktor pencetus. Adapun
faktor risiko pencetus asma bronkial yaitu32):
1. Asap Rokok
2. Tungau Debu Rumah
3. Jenis Kelamin
4. Binatang Piaraan
5. Jenis Makanan
6. Perabot Rumah Tangga
7. Perubahan Cuaca
8. Riwayat Penyakit Keluarga
Asap Rokok
Pembakaran tembakau sebagai sumber zat iritan dalam rumah yang
menghasilkan campuran
berbahaya. Lebih
gas
yang
komplek
dan
partikel-partikel
Perokok aktif
Merokok dapat menaikkan risiko berkembangnya asma karena pekerjaan
pada
pekerja yang terpapar dengan beberapa sensitisasi di tempat bekerja37.
Namun hanya sedikit bukti-bukti bahwa merokok aktif merupakan faktor
risiko berkembangnya asma secara umum.
Jenis Kelamin
Jumlah kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan
perempuan26). Perbedaan jenis kelamin pada kekerapan asma bervariasi,
tergantung usia dan mungkin disebabkan oleh perbedaan karakter
biologi. Kekerapan asma anak laki-laki usia 2-5 tahun ternyata 2 kali lebih
sering dibandingkan perempuan sedangkan pada usia 14 tahun risiko
asma anak laki- laki 4 kali lebih sering dan kunjungan ke rumah sakit 3
kali lebih sering dibanding anak perempuan pada usia tersebut, tetapi
pada usia 20 tahun kekerapan asma pada laki-laki merupakan kebalikan
dari insiden ini47).Peningkatan risiko pada anak laki-laki mungkin
disebabkan semakin sempitnya saluran pernapasan, peningkatan pita
suara, dan mungkin terjadi peningkatan IgE pada laki-laki yang
cenderung membatasi respon bernapas.Didukung oleh adanya hipotesis
dari observasi yang menunjukkan tidak ada perbedaan ratio diameter
saluran udara laki-laki dan perempuan setelah berumur 10 tahun,
mungkin disebabkan perubahan ukuran rongga dada yang terjadi pada
masa puber laki-laki dan tidak pada perempuan.Predisposisi perempuan
yang mengalami asma lebih tinggi pada laki-laki mulai ketika masa
puber, sehingga prevalensi asma pada anak yang semula laki-laki lebih
tinggi dari pada perempuan mengalami perubahan dimana nilai
prevalensi pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Aspirin lebih
sering menyebabkan asma pada perempuan
Binatang Peliharaan
Binatang peliharaan yang berbulu seperti anjing, kucing, hamster, burung
dapat menjadi sumber alergen inhalan. Sumber penyebab asma adalah
alergen protein yang ditemukan pada bulu binatang di bagian muka dan
ekskresi. Alergen tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil (sekitar 3-4
mikron) dan dapat terbang di udara sehingga menyebabkan serangan
asma, terutama dari burung dan hewan menyusui38).
Jenis Makanan
Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan laut,
kacang, berbagai buah-buahan seperti tomat, strawberry, mangga, durian
berperan
menjadi penyebab asma38). Makanan produk industri dengan pewarna
buatan (misal:tartazine), pengawet (metabisulfit), vetsin (monosodum
glutamat-MSG) juga bias memicu asma39). Penderita asma berisiko
mengalami reaksi anafilaksis akibat alergi makanan fatal yang dapat
mengancam jiwa. Makanan yang terutama sering mengakibatkan reaksi
yang fatal tersebut adalah kacang, ikan laut dan telor39). Alergi
makanan seringkali tidak terdiagnosis sebagai salah satu pencetus asma
meskipun penelitian membuktikan alergi makanan sebagai pencetus
bronkokontriksi pada 2% -5% anak dengan asma40).Meskipun hubungan
antara sensitivitas terhadap makanan tertentu dan perkembangan asma
masih diperdebatkan, tetapi bayi yang sensitif terhadap makanantertentu
akan mudah menderita asma kemudian, anak-anak yang menderita
enteropathy atau colitis karena alergi makanan tertentu akan cenderung
menderita asma. Alergi makanan lebih kuat hubungannya dengan
penyakit alergi secara umum dibanding asma3).
Perubahan Cuaca
Kondisi cuaca yang berlawanan seperti temperatur dingin, tingginya
kelembaban dapat menyebabkan asma lebih parah, epidemik yang dapat
membuat asma menjadi lebih parah berhubungan dengan badai dan
meningkatnya konsentrasi partikel alergenik. Dimana partikel tersebut
dapat menyapu pollen sehingga terbawa oleh air dan udara. Perubahan
tekanan atmosfer dan suhu memperburuk asma sesak nafas dan
pengeluaran lendir yang berlebihan. Ini umum terjadi ketika kelembaban
tinggi, hujan, badai selama musim dingin. Udara yang kering dan
dinginmenyebabkan sesak di saluran pernafasan42).
5.
Ortopnea
Sesak napas yang timbul pada pasien sikap berbaring.Untuk itu pasien harus
mengambil sikap duduk atau setengah duduk untuk menghilangkan sesak
napasnya.
Asma kardial
Terjadi pada edema paru akut.sesak napas timbul tiba-tiba karena edema paru
mendadak akibat gagal jantung kiri akut
(Anatomi Fisiologi sistem Pernapasan & sistem Kardiovaskular,EGC)
6.
DD?
Paru :
Enfisema :sesak nafas tapi tak ada wheezing
Asma bronchial : disebabkan hipersensivitas di bronchus sehingga menyebabkan
penyempitan
Dan wheezing
Jantung :
Kelainan katub di jantung (regurgitasi vulva pulmonalis dan stenosis mitral)
Heart failure
PJB
Penegakan
diagnosis?
7.
1)
2)
Pemeriksaan Laboratorium :
5)
6)
Pemeriksaan EKG
8.
Diagnosis?
Penyakit Asma
Posted by Penyakit Asma
Gambar : Skema
tubuh penderita asma
Keterangan :
a. Skema tubuh penderita asma yang dilihat dari paru-paru
b. Pembuluh atau saluran pernapasan normal
c. pembuluh atau saluran pernapasan pada penderita asma yang dilihat adanya cairan
yang mengendap dalam saluran pernapasan akibat polusi udara, debu, alergi dsb.
1. etiologi asma
1. infeksi virus (bronkitis dan bronkiolitis)
2. alergen inhalan (bulu hewan, debu, polusi)
3. inhalan iritan (cat, bensin, asap tembakau, udara dingin)
4. alergen makanan (susu, telur, ikan laut)
5. mekanisme pencetus (polip nasal, tertawa, perubahan suhu, aktivitas fisik)
6. stress psikologis ( obat, vaksin, penisilin, aspirin )
Sumber:Patofisiologi. Sylvia A. Price. EGC
2. klasifikasi asma
o
Asma
o
o
o
o
o
o
Asma
o
o
9.
Patofisologi?
11. Penatalaksanaan?
konsumsi salbutamol
istirahat yang cukup
Jangka panjang :
Jangka pendek :
Membiarkan
penderita
menghirup
oksigen
murni/oksigen konsentrasi tinggi dari sebuah masker
Pengobatan
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan
rutin untuk mencegah serangan.
~ Agonis reseptor beta-adrenergik
merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tibatiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor betaadrenergik.
Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah,
sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.
Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama
ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping
terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih
sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua
reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam.
Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah
serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang
dihirup) dan sangat efektif.
Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara,
sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang
mengalami penyumbatan berat.
Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut,
tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
~ Theophylline
Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk,
mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting.
Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh
darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau
secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek,
sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal
atau kejang.
Pada saat pertama kali mengkonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit
mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat
menyesuaikan diri dengan obat.
Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat
atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi
(kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
~ Corticosteroid
menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma.
Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan
menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan
mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa
menyebabkan:
- gangguan proses penyembuhan luka
- terhambatnya pertumbuhan anak-anak
- hilangnya kalsium dari tulang
- perdarahan lambung
- katarak prematur
- peningkatan kadar gula darah
- penambahan berat badan
- kelaparan
- kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk
mengurangi serangan asma yang berat.
Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena
dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat
yang sampai ke bagian tubuh lainnya.
Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika
pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
~ Cromolin dan nedocromil
diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan
berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk
mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini
sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun
penderita bebas gejala.
~ Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida)
bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang
berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan
menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah
mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
~ Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton)
merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah
aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang
menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau
sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan
obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak
mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau
pengubah leukotrien.
Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan
theophylline per-oral.
Udara dingin
NORMAL
Udara inspirasi di atmosfer bertekanan uap lebih rendah diembunkan di dalam
trakturs respiratorius P uap menjadi 47 mmHg ; cairan terus hilang seiring dengan
aktivitas bernapas kita (sekitar 300-400 ml per hari)
UDARA DINGIN
P uap atmosfir jauh lebih rendah mendekati 0 atm ; selisih dengan udara di dalam
traktus respiratorius lebih besar pengembunan agar mencapai P Uap 47 mmHg lebih
keras cairan lebih banyak hilang reflek di saraf pusat bronkokontriksi agar tidak
kehilangan lebih banyak cairan.
FIsiologi Guyton & Hall ed. XI
Perkembangan
Hingga kini, belum ada obat yang benar-benar dapat
menyembuhkan
asma.
Penelitian
terus
dilakukan
untuk
mendapatkan obat baru. Salah satunya berkonsentrasi untuk
menemukan mediator yang lebih kuat dari histamin (salah satu
mediator
yang
banyak
dikenal).
Mediator yang lebih kuat ini adalah platelet-activating factor dan
cysteinyl-leukotrienes (Cys-LT). Antagonis leukotrien adalah salah
satu bentuk baru obat antiasma, penemuan baru selama 20 tahun
terakhir. Obat jenis ini juga bersifat antagonis terhadap Cys-LT.
Berbagai penelitian lain juga dilakukan untuk mengobati asma
http://www.klinikasmaalergi.com/articles/index.html?page=4