Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A
K
I
OT
DIM
AN
A-
NA
MA
NA
RK
LATAR BELAKANG:
3,3 jt
2008
4,2 jt
2011
4,5 jt
2013
upaya maksimal
pencegahan
dan rehabilitasi
terpadu akan
menekan jumlah
penyalahgunaan
2015
Latar Belakang:
Anggapan masyarakat bahwa penyalah
gunaan narkotika sebagai perbuatan
kriminal dan juga menjadi aib keluarga
serta dikucilkan, ternyata tidak
menyelesaikan masalah.
Pemahaman yang benar, adalah
penyalahgunaan narkotika
menyebabkan fungsi otak terganggu
(penyakit otak kronis dan kambuhan), menyebabkan gangguan prilaku sehingga
memerlukan pertolongan.
Upaya penanganannya melalui proses Rehabilitasi secara menyeluruh dan
berkelanjutan sampai pulih.
Tindakan memenjarakan penyalah guna/pecandu tanpa mendapat layanan
rehabilitasi medis dan sosial mengakibatkam penyalah guna/pecandu masih
mengulangi perbuatannya karena penyakitnya belum pulih (tidak terjadi efek jera).
Penyalah guna/pecandu yang melaporkan diri untuk mendapat
rehabilitasi tidak dipidana.
2
yuk! Rehab.
APA ITU
NARKOTIKA ?
berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis.
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
sehingga mengganggu daya pikir, daya ingat, konsentrasi, persepsi,
perasaan dan perilaku.
mengganggu
daya pikir,
daya ingat,
konsentrasi,
daya ingat,
persepsi
perasaan dan
perilaku
zat/obat
dari alami
(tanaman)
atau
sintetis
(bukan
tanaman)
gangguan
kesadaran
minta lagi.!
menimbulkan
ketergantungan
Contoh
Amfetamin,
Metamfetamin
Istilah Gaul
Shabu, Kristal
Efek
Gangguan sistem saraf (termasuk
stroke), serangan jantung
Depresan
Alkohol,
Opioid
Opium, Heroin,
Halusinogen
Ekstasi, Mushroom,
bunga kecubung
Lainnya
Efek: Gangguan
sistem saraf
(termasuk stroke),
serangan jantung.
Shabu, Kristal
stimulan
Efek: Berkeringat,
perasaan panas dan
dingin, sulit tidur dan
sulit konsentrasi.
Inex
eks
tas
en
og
lusin
Magic mushroom
ha
ganja
Opioid:
Opium,
Heroin,
dep
resa
Kodein.
Ketamin
Bopeng, Boti, Mumbul.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA
BERDASARKAN HUKUM
UU No. 35/2009, PASAL 127
Golongan I: (dituntut 4
tahun)
Dilarang digunakan
untuk kepentingan
pelayanan kesehatan
Dalam jumlah
terbatas dapat
digunakan untuk
kepentingan
penelitian atas
rekomendasi
Kemenkes.
Termasuk narkotika
golongan I adalah
opium, heroin, kokain,
ganja, metakualon,
metamfetamin,
amfetamin, MDMA,
STP, fensiklidin.
New
Psychoactive Substances) yang belum masuk
golongan di atas: tercantum pada lampiran
Permenkes No.13 tahun 2014
Golongan I :
pengobatan/layanan
kesehatan.
untuk penelitian atas
rekomendasi Kemenkes.
Golongan II :
Digunakan dalam
pengobatan sebagai
pilihan terakhir.
Bisa menyebabkan
ketergantungan.
Sanksi pidana 2 tahun.
Golongan III :
Digunakan dalam
pengobatan.
Bisa menyebabkan
ketergantungan ringan.
Sanksi pidana 1 tahun.
BAGAIMANA SESEORANG
BISA MENJADI PENYALAH
GUNA NARKOTIKA/
KETERGANTUNGAN ?
Adanya keterkaitan dari
beberapa faktor yaitu :
Faktor keturunan (DNA):
Sifat genetik ketergantungan diturunkan dari orang tua
kepada anaknya (kembar identik/satu telur).
Faktor lingkungan: Keluarga, tetangga, sekolah dan sosial.
faktor keturunan
faktor lingkungan
faktor
kemudahan
mendapatkan
KATEGORI PENGGUNA
NARKOTIKA:
1. Penyalah guna: adalah orang
yang menggunakan narkotika
tanpa hak atau melawan
hukum.
2. Pecandu: adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaaan ketergantungan
pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
3. Korban penyalahgunaan: adalah seseorang yang tidak sengaja
menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa,
dan/atau diancam untuk menggunakan narkotika.
sst,
ada nih.
mau?
Korban penyalahgunaan:
Tidak sengaja memakai
narkotika karena dibujuk/
dipaksa.
Penyalah guna: Orang
yang menggunakan
narkotika tanpa hak/
melawan hukum.
BAGAIMANA MENGENALI
PENYALAH GUNA NARKOTIKA ?
FISIK
Jalan sempoyongan,
bicara pelo, apatis,
mengantuk.
Kebersihan dan
kesehatan tidak
terawat.
Banyak bekas
suntikan/sayatan.
Ditemukan alat bantu
penggunaan (jarum
suntik, bong, pipet,
aluminium foil, botol
minuman dll).
TINGKAH LAKU
Pola tidur berubah.
Suka berbohong dan
mencuri.
Sering mengurung
diri di kamar, kamar
mandi, menghindar
bertemu keluarga.
Sering bepergian, menerima
telepon atau didatangi orang
tidak dikenal.
Membelanjakan uang secara
tidak wajar.
EMOSI
Emosional/lebih agresif.
Sering curiga tanpa sebab
yang jelas.
Sulit konsentrasi, prestasi di
sekolah menurun.
Hilang minat pada hobi/
kegiatan yang disenangi.
mengantuk
kebersihan
dan kesehatan
tidak terawat
sering
mengurung
diri di kamar,
kamar mandi,
menghindar
bertemu
keluarga
ditemukan
alat bantu
penggunaan
narkotika
banyak bekas
sayatan/
suntikan
emosional/
agresif
sst,
ada nih.
mau?
A
penggunaan coba-coba:
ditawari/dipaksa teman
penggunaan sosial/rekreasi:
dipakai saat berkumpul
bersama teman
minta lagi.!
C
KETERGANTUNGAN
penggunaan situasional:
pelampiasan depresi, cemas,
kecewa
KONDISI AKIBAT
PENGGUNAAN DAN NARKOTIKA
Adaptasi tubuh (toleransi) : Dibutuhkan dosis
yang semakin meningkat untuk memperoleh efek
yang diinginkan.
Intoksikasi akut/Overdosis: Suatu kondisi yang
organ-organ tubuh terganggu yang mengancam
jiwa.
meningkat, tensi turun atau meningkat, kulit terasa dingin sampai syok, kematian.
Putus zat/sakaw: Kumpulan gejala yang timbul sebagai akibat berhenti atau mengurangi jumlah
Ciri-cirinya: mata & hidung berair, menguap terus menerus, diare, sakit seluruh tubuh (putaw),
kejang (pil koplo), lemas, murung berkepanjangan (stimulan).
Sugest/Craving:
tidak menggunakan karena ada pemicu orang/barang/tempat/situasi (yang mengingatkan
pemakaian terdahulu).
Penyakit Penyerta dan Komplikasi: Psikosis (paranoid, halusinasi, agitasi),
TBC, Hepatitis B/C, HIV/AIDS.
10
Sugest/Craving:
Dorongan yang
sangat kuat
untuk memakai
meskipun sudah
lama tidak
menggunakan.
11
harus
segera di
REHABILITASI
ayo kita
bawa
ke IPWL
IPWL
keluarga
U
KART IMA
R
PENE
B
WAJI
R
LAPO
petugas
IPWL
REHABILITASI
ketergantungan penyalahgunaan narkotika
(pecandu) secara komprehensif meliputi
aspek biopsikososial dan spiritual
sehingga memerlukan waktu lama,
kemauan keras, kesabaran, konsistensi
dan pembelajaran terus menerus.
SASARAN LAYANAN
REHABILITASI:
TUJUAN REHABILITASI:
dari masalah hukum.
12
SASARAN LAYANAN
REHABILITASI:
TUJUAN REHABILITASI:
Meningkatkan
kemampuan kontrol
emosi yang lebih baik.
METODE
REHABILITASI:
Rehabilitasi Rawat Inap:
Detoksifikasi dan pengobatan.
Pendekatan psikososial dan
spritual.
Jangka pendek.
Jangka panjang.
13
METODE REHABILITASI:
Terapi
obat-obatan
Detoksifikasi
Psikososial
dan
Spiritual
Konseling dan Edukasi
PROSES REHABILITASI:
Penjangkauan
ASSESMEN:
Pemeriksaan
Medis
Pemeriksaan
Psikologis
Tes Urin/Lab
Rencana
terapi
selama 2
minggu
(bila perlu)
RAWAT JALAN
( 3 bulan)
Konseling
KIE
VCT
RAWAT INAP
(6 bulan - 1 tahun)
Konseling individu
dan kelompok
KIE dan VCT
Psikoterapi
Cek Kesehatan rutin
Pasca
Rehabilitasi
14
PROSES REHABILITASI:
Program
Pasca
Rehabilitasi
Asesmen Medis
NA
A
C
N
RE
TASI
ILI
B
REHA
penyalahguna datang
sendiri/melalui
penjangkauan
Rehabilitasi
Rawat Inap atau
Rawat Jalan
ak)
id
(ya) (t
k)
ida
(ya) (t
ak)
id
(ya) (t
Rencana Rehabilitasi
JADWAL KEGIATAN
SEHARI-HARI
05.00 - 06.00
06.00 - 07.00
07.00 - 08.00
08.00 - 10.00
10.00 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
16.00 - 17.00
17.00 - 18.00
18.00 - 19.00
19.00 - 20.00
20.00 - 21.00
21.00 - 22.00
22.00 - 05.00
Ibadah
Mandi
Sarapan pagi
Bersih kamar dan lingkungan
Kelas (belajar)
Ibadah
Makan siang
Istirahat siang
Konseling
Waktu bebas/olahraga
Mandi
Ibadah
Makan malam
Curah pendapat/sharing
Renungan
Tidur
15
05.00 - 06.00 :
ibadah
13.00 - 14.00:
makan siang
18.00 - 19.00 :
ibadah
06.00 - 07.00 :
mandi
07.00 - 09.00:
sarapan pagi
14.00 - 15.00:
istirahat siang
19.00 -20.00:
makan
malam
08.00 - 10.00:
membersihkan
kamar dan lingkungan
15.00 - 16.00:
konseling
10.00-12.00:
kelas (belajar)
16.00 - 17.00:
olahraga/waktu bebas
17.00 - 18.00:
mandi
21.00 - 22.00:
renungan
20.00 - 21.00:
curah pendapat/
sharing
22.00 - 05.00:
tidur
PASCA REHABILITASI
1.
2.
Diawali oleh asesmen untuk mengetahui minatbakat dan menentukan penempatan program pasca
rehabilitasi sesuai kriteria yang terdiri dari:
a. Fase Awal/Live in-work in (lamanya 2 bulan).
Tinggal dan bekerja di tempat yang sama
dengan pengawasan penuh.
Melaksanakan kegiatan produktif sesuai
fasilitas yang tersedia,
Pembekalan tentang cara mengenali
diri, cara mengatasi masalah dan cara
menghindari godaan penggunaan narkoba.
Menyiapkan keluarga agar dapat menerima
kembali dalam lingkungannya.
b.
3.
16
PASCA REHABILITASI
Tujuan:
membantu
mantan
pecandu mampu
hidup normal,
berfungsi sosial
dan diterima
masyarakat.
Fase Menengah
(2 bulan)
Tempat tinggal
mantan pecandu.
Diawasi oleh
konselor adiksi.
ekerja di luar.
Melaksanakan
kegiatan produktif
yang dipilih (a.l.
peternakan,
pertanian,
perbengkelan, seni,
teknologi informasi,
dll).
Asesmen ulang:
Untuk mengetahui
minat-bakat dan
menentukan
penempatan program
pasca rehabilitasi
sesuai kriteria.
BAGAIMANA BILA
PENYALAH GUNA
TERTANGKAP ?
dibawa ke BNN/BNNP/BNNK/BNN Kab untuk
ditangani oleh Tim Asesmen Terpadu yang
akan melakukan asesmen (Tim Dokter dan Tim
Hukum) atas permintaan penyidik.
Asesmen Tim Dokter/Medis: Memeriksa
untuk menentukan status pengguna (apakah sebagai penyalah guna, pecandu, atau korban
penyalahgunaan), berat ringannya penggunaan dan rencana rehabilitasi.
Asesmen Tim Hukum: Memeriksa untuk menentukan ada tidaknya keterkaitan pidana, riwayat
kepemilikan dan jumlah barang bukti serta analisa alat komunikasi (apakah sebagai kurir/
pengedar/bandar).
berhak mendapatkan rehabilitasi selama menjalani proses hukum.
17
ditangani oleh
Tim Asesmen Terpadu di BNN/
BNNP/BNNK/BNN Kab
Penyalah guna/
pecandu tertangkap
PROSES HUKUM
Terbukti kurir,
pengedar, bandar:
Ditahan di Lapas
(tidak direhabilitasi).
Psl 103
Ayat 1
Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat:
- Memutus untuk memerintahkan ybs menjalani
pengobatan/perawatan melalui rehabilitasi jika
terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
- Menetapkan untuk memerintahkan ybs menjalani
pengobatan/perawatan jika tidak terbukti bersalah
melakukan tindak pidana Narkotika.
Ayat 2
Masa menjalani pengobatan/perawatan (pd huruf a)
diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman.
18
KLASIFIKASI
SUBJEK HUKUM
(UU 35 TH 2009)
WAJIB
LAPOR (IPWL)
Psl. 55 &
PP.25/2011
Korban
penyalah
gunaan
Pecandu
Penyalah
guna
Pasal 127
Gol I maks 4 th
Gol II maks 2 Tth
Gol III maks 3 Th
UU No.35
th. 2009
Penganiaya
dengan
Narkotika
Pengedar/
Kurir
Psl 103
Ayat 1
Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat:
- Memutus/memerintahkan rehabilitasi (pengobatan/perawatan)
jika terbukti bersalah.
- Menetapkan memerintahkan rehabilitasi (pengobatan/perawatan)
jika tidak terbukti bersalah.
Ayat 2
Masa menjalani pengobatan/perawatan diperhitungkan sebagai
masa menjalani hukuman.
ASESMEN HUKUM:
Analisa Barang
Bukti (Jumlah/
Jenis).
Analisa IT.
Data base
Jaringan
Pengedar/Bandar.
Riwayat
Kepemilikan
Barang Bukti.
ASESMEN MEDIS:
Analisa umur.
Pemeriksaan
Riwayat
penggunaan.
Riwayat wajib
lapor.
Analisa derajat
keparahan.
Rencana
rehabilitasi.
Pecandu:
Orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan
dalam keadaaan ketergantungan
maupun psikis.
19
Pengarah :
dr. Diah Setia Utami, Sp. KJ, MARS | BNN
Tim Penyusun :
dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM | BNN
dr. Susanti Lengkong, Sp.Rad | BNN
Sri Bardiyati, S.Sos, M.Si | BNN
dr. Heintje Polii | Kemenkes
Setio Nugroho, S. Sn | Kemenkes
Ahmad Subarkah, S. Sos | Kemensos
Itje Sandra Suminar | Kemendikbud
M. Retno Daru Dewi, S.Psi, M.Si | BNN
Mushlihah, S.Psi, M.Si | BNN
Mulyono, S.Sos | BNN
Suhartini Saragi, SKM | BNN
dr. Retno Dewi. W | BNN
Erika Royani .T, S. Pd | BNN
Elly Elmira, S.Psi | BNN
Ratih Keryde, Amd. Keb | BNN