Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KEPRIBADIAN
Kepribadian
dapat
didefinisikan
sebagai totalitas sifat emosional dan
perilaku yang menandai kehidupan
seseorang dari hari ke hari dalam
kondisi yang biasanya
Kepribadian relative lebih stabil dan
dapat diramalkan.
KLASIFIKASI
DSM IV membaginya dalam 3 cluster, yaitu :
A
B
C
ETIOLOGI
Faktor genetik
Faktor Tempramental
Faktor Biologis (hormon,
neutransmitter,elektro fisilogis)
Faktor Psikoanalitik
GANGGUAN KEPRIBADIAN
CLUSTER A
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN
PARANOID
Orang
dengan
gangguan
kepribadian
paranoid ditandai dengan adanya perasaan
curiga yang berlebihan pada orang lain.
Mereka seringkali bersikap bermusuhan,
mudah tersinggung dan marah termasuk
pasangan yang cemburu secara patolologis
Berdasarkan suatu penelitian menunjukkan
bahwa
paranoid
personality
disorder
banyak terdapat pada pasien dengan
skizofrenia dan gangguan delusi.
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap
sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa
awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti
ditunjukan oleh empat ( atau lebih ) berikut :
menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang
lain
memanfaatkan,
membahayakan,
atau
menghianati dirinya.
Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada
tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman
atau rekan kerja.
Enggan untuk menceritakan rahasia ke orang lain
karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi
akan digunakan secara jahat melawan dirinya.
Pada
umumnya
orang
dengan
kepribadian ini memiliki
masalah
seumur
hidupnya
dan
tinggal
bersama
orang
lain,
terutama
masalah pekerjaan dan perkawinan.
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
Farmakoterapi
berguna
dalam
menghadapi agitasi dan kecemasan.
obat antiansietas seperti diazepam
(Valium) .
Atau mungkin perlu untuk menggunakan
anti
psikotik,
seperti
thioridazine
(Mellaril) atau haloperidol (Haldol),
Obat anti psikotik pimozide (Orap) bisa
digunakan untuk menurunkan gagasan
paranoid
EPIDEMIOLOGI
Gangguan ini mungkin mengenai 7,5 %
populasi umum. Rasio jenis kelamin tidak
menunjukan hasil yang jelas.
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Pola pervasiv pelepasan dari hubungan sosial dan
rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam
lingkungan interpersonal, dimulai pada masa
dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai
konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau
lebih berikut :
Tidak memiliki minat atau menikmati hubungan
dekat.
Hampir selalu memilih aktifitas sendiri.
Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain.
Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada
berupa aktivitas.
PSIKOTERAPI
Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien
gangguan kepribadian skizoid mungkin diam
untuk jangka waktu yang lama, namun suatu
waktu mereka akan ikut terlibat
Pasien harus dilindungi dari serangan agresif
anggota
kelompok
lain
mengingat
kecenderungan mereka akan ketenangan.
Dengan
berjalannya
waktu,
anggota
kelompok menjadi penting bagi pasien
skizoid dan dapat memberikan kontak sosial.
FARMAKOTERAPI
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN
SIKZOTIPAL
Penderita gangguan kepribadian skizotipal
sering mengarah pada gejala psikosis
yang nyata bila mengalami stress. Idea of
reference bisa saja dihayati oleh
penderita, demikin juga pikiran magis
mistik yang sering ditemukan pada
penderita gangguan kepribaadian jenis ini.
Sering pula ditemukan berbagai campuran
kecemasan, depresi, dan afek disforik
lainnya
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Pola pervasiv defisit sosial dan interpersonal yang
ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan
penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga
oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan periku
eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat atau lebih berikut :
Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of
reference) ( kecuali waham yang menyangkut diri
sendiri.)
Keyakinan aneh atau pikiran magis yang
mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan
norma kultural.
Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk
ilusi tubuh.
Pikiran dan bicara yang aneh
Kecurigaan atau ide paranoid
Afek yang tidak sesuai atau terbatas.
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
Medikasi antipsikotik mungkin berguna
dalam menghadapi gagasan mengenai diri
sendiri, waham dan gejala lain dari
gangguan dan dapat digunakan bersamasama psikoterapi.
Penggunaan
haloperidol
dilaporkan
memberikan hasil positif pada beberapa
kasus.
antidepresan digunakan jika ditemukan
suatu komponen depresif dari kepribadian
GANGGUAN KEPRIBADIAN
CLUSTER B
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai &
melanggar hak orang lain yg tjd sejak usia 15 th,
seperti :
- gagal untuk mematuhi norma sosial
- Ketidakjujuran
- impulsivitas atau tidak dapat merencanakan
masa depan
- iritabilitas & agresivitas
- Secara sembrono mengabaikan keselamatan
diri sendiri atau orang lain
- Tidak adanya penyesalan, seperti yang
ditunjukkan oleh sikap acuh tak acuh atau
mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya, atau
dicuri oleh orang lain
GAMBARAN KLINIS
PERJALANAN PENYAKIT
PSIKOTERAPI
Jika pasien merasa bahwa mereka berada
diantara teman-teman sebayanya, tidak
adanya motivasi mereka untuk berubah bisa
menghilang, kemungkinan karena hal itulah
kelompok yang menolong diri sendiri
(selfhelp group) akan lebih berguna
dibandingkan
di
penjara
dalam
menghilangkan gangguan.
untuk mengatasi rasa takut pasien terhadap
keintiman, ahli terapi harus menggagalkan
usaha pasien untuk melarikan diri dari
perjumpaan dengan orang lain.
FARMAKOTERAPI
Farmakoterapi
digunakan
untuk
menghadapi gejala yang diperkirakan akan
timbul, seperti kecemasan, penyerangan
dan depresi.
karena
pasien
seringkali
merupakan
penyalahguna zat, obat harus digunakan
secara bijaksana.
Jika
pasien
menunjukkan
bukti-bukti
adanya
gangguan
defisit-atensi
/
hiperaktivitas,
psikostimulan
seperti
methylphenidate (Ritalin) bisa digunakan
EPIDEMIOLOGI
1-2% populasi
Wanita > laki-laki
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Sekurangnya 5 kriteria :
- Upaya dengan penuh ketakutan untuk
menghindari ketinggalan nyata atau
yang dibayangkan
- Pola hubungan interpersonal yg tidak
stabil
& kuat yang ditandai oleh
perubahan antara
ekstrim-ekstrim
idealisasi & devaluasi
- Gangguan identitas : citra diri atau
perasaan
diri sendiri yg tidak stabil
secara jelas & persisten.
GAMBARAN KLINIS
Pasien dapat bersikap argumentatif pada
suatu waktu dan terdepresi pada waktu
selanjutnya & selanjutnya mengeluh tidak
memiliki perasaan pada waktu lainnya.
Perilaku pasien gangguan kepribadian
ambang sangat tidak dapat diramalkan;
akibatnya
jarang
mencapai
tingkat
kemampuan mereka.
Sifat menyakitkan dari kehidupan mereka
dicerminkan oleh tindakan merusak diri
sendiri yang berulang.
PSIKOTERAPI
Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif
dibandingkan interpretasi bawah sadar secara
mendalam.
Terapi perilaku digunakan pada pasien
gangguan
kepribadian
ambang
untuk
mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan
dan untuk menurunkan kepekaan terhadap
kritik dan penolakan.
Latihan keterampilan sosial, khususnya dengan
video, membantu pasien untuk melihat
bagaimana tindakan mereka mempengaruhi
orang lain dan dengan demikian untuk
meningkatkan perilaku interpersonal mereka.
FARMAKOTERAPI
Antipsikotik
dapat
digunakan
untuk
mengendalikan kemarahan, permusuhan
dan episode psikotik yang singkat.
Anti depresan memperbaiki mood yang
terdepresi yang sering ditemukan pada
pasien.
Inhibitor monoamine oksidase (MAO) efektif
dalam memodulasi perilaku impulsive pada
beberapa pasien.
Benzodiazepine,
khususnya
alprazolam
(Xanax), membantu kecemasan dan depresi,
tetapi beberpa pasien menunjukkan disinhibisi
dengan obat tersebut.
Antikonvulsam,
seperti
Carbamazepine
(Tegretol), dapat meningkatkan fungsi global
pada beberapa pasien.
Obat serotoninergik seperti fluoxetine dapat
membantu pada beberapa kasus.
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN
HISTRIONIK
Labilitas emosi, bereaksi secara
berlebihan, dramatisasi diri sendiri
untuk
menarik
perhatian
dan
menggoda hati orang lain (dengan
sadar atau tidak sadar).
Kepribadian ini juga menunjukkan
infantilitas, sifat egosentris, sombong
dan
biasanya
disertai
banyak
tuntutan.
EPIDEMIOLOGI
2-3% populasi
Wanita > laki-laki
Beberapa penelitian ada
hubungan dengan gangguan
somatisasi & gangguan penggunaan
alkohol
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Pola pervasif emosionalitas & mencari
perhatian yang berlebihan, dimulai pada
masa dewasa muda,seperti :
-
- Memiliki
gaya
bicara
yg
sangat
impresionistik & tidak memiliki perincian
- Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal,
& ekspresi emosi yg berlebihan
- Mudah
disugesti,
yaitu
mudah
dipengaruhi oleh orang lain atau situasi
- Menganggap hubungan menjadi lebih
intim ketimbang keadaan sebenarnya
GAMBARAN KLINIS
Menunjukkan
perilaku
mencari
perhatian yang tinggi
Mereka
cenderung
memperbesar
pikiran & perasaan mereka, membuat
segalanya terdengar lebih penting
dibandingkan kenyataannya.
Mereka menunjukkan temper tantrum,
ketakutan
jika
mereka
bukan
merupakan pusat perhatian atau tidak
mendapat pujian atau penghargaan
Perilaku menggoda sering ditemukan
PERJALANAN PENYAKIT
Dengan
bertambahnya
usia
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN
NARSISISTIK
Ditandai oleh meningkatnya rasa kepentingan
diri & perasaan kebesaran yg unik.
Mereka menganggap dirinya sebagai orang
yang khusus dan penting. Mereka menanggapi
kritik secara buruk dan mungkin menjadi marah
sekali jika ada orang yang berani mengkritik
mereka, atau mereka mungkin tampak sama
sekali acuh tak acuh terhadap kritik
Mereka tidak mampu menunjukkan empati, dan
mereka berpura-pura simpati hanya untuk
mencapai kepentingan mereka sendiri.
Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan
rentan terhadap depresi.
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
GAMBARAN KLINIS
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
GANGGUAN KEPRIBADIAN
CLUSTER C
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
- Segan dalam situasi interpersonal yang baru
karena perasaan tidak adekuat
- Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau
lebih rendah dari orang lain
- Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan
penolakan dalam situasi sosial
- Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali
merasa yakin akan disukai
- Pembatasan dalam hubungan intim karena takut
dipermalukan atau diejek
- Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang
banyak melibatkan kontak interpersonal karena
takut dikritik, tidak didukung atau ditolak
GAMBARAN KLINIS
Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh
orang lain
Sifat kepribadian dasar merekamalu-malu
Penolakan
suatu
permohonan
menyebabkan mereka menarik diri dari
orang lain dan merasa terluka
Dari segi kejuruan, seringkali mengambil
pekerjaan di garis pinggir
Jarang mencapai kemajuan personal
Pasien
gangguan
kepribadian
menghindar tidak menuntut, tidak
mudah marah, atau tidak dapat
diramalkan seperti pasien gangguan
kepribadian ambang dan histrionik
PSIKOTERAPI
Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi
dengan pasien
saat
kepercayaan
berkembang,
ahli
terapi
meyampaikan menerima akan ketakutan pasien
khususnya rasa takut dan penolakan pasien.
Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia
untuk melakukan apa yang dirasakan mereka
memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan
kegagalan
Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku
yang
dapat
mengajarkan
pasien
untuk
mengekspresikan
kebutuhan
mereka
secara
terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka
FARMAKOTERAPI
KRITERIA DIAGNOSTIK
- Preokupasi dengan perincian, aturan, daftar,
urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat
dimana aktivitas usama hilang
- Menunjukkan
perfeksionisme
yang
mengganggu penyelesaian tugas (misalnya,
tidak mampu menyelesaikan suatu proyek
karena tidak memenuhi standarnya sendiri
yang terlalu ketat
- Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan
produktivitas sampai mengabaikan aktivitas
waktu
luang
dan
persahabatan
(tdak
disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang
besar)
PSIKOTERAPI
pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif
seringkali tahu bahwa mereka sakit dan
mencari pengobatan atas kemauan sendiri.
Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu
mengarahkan sangat dihargai oleh pasien
gangguan ini.
Terapi kelompok dan terapi perilaku biasanya
memberikan manfaat tertentu.
Melengkapi
perilaku
kebiasaan
mereka
mencegah meningkatkan kecemasan pasien
dan menyebabkan mereka mudah mempelajari
strategi baru
FARMAKOTERAPI
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEPENDEN
Orang dengan gangguan kepribadian dependen,
menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah
kebutuhan orang lain.
Meminta orang lain untuk mengambil tanggung
jawab untuk masalah besar dalam kehidupan
mereka
Tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin
mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika
sedang sendirian lebih dari suatu periode yang
singkata..
Orang dengan gangguan ini tidak mampu untuk
mengambil
keputusan
tanpa
nasehat
dan
pertimbangan yang banyak dari orang lain.
Menurut
teori
psikodinamika,
gangguan ini timbul karena adanya
regresi atau fiksasi pada masa oral
karena
orang
tua
yang
sangat
melindungi atau orang tua yang
mengabaikan kebutuhan tergantung.
Pendekatan
kognitif-behavioral
mengemukakan bahwa penyebabnya
adalah karena kurang asertif dan
kecemasan dalam membuat keputusan
EPIDEMIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSTIK
- Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan
tanpa sejumlah besar nasehat dan penentraman
dari orang lain.
- Membutuhkan orang lain untuk menerima
tanggung jawab dalam sebagian besar bidang
kehidupannya.
- Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidak
setujuan pada orang lain ( catatan : tidak
termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi).
- Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau
melakukan hal dengan dirinya sendiri ( karena
tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan
atau kemampuan ketimbang tidak memiliki
motivasi ).
- Berusaha
berlebihan
untuk
mendapatkan
asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai
pada titik secara sukarela melakukan hal yang
tidak menyenangkan.
- Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika
sendirian karena timbulnya rasa takut tidak
mampu merawat diri sendiri
- Segera mencari hubungan dengan orang lain
sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika
hubungan dekatnya berakhir.
- Secara relistik terpreokupasi dengan rasa takut
ditinggal untuk merawat dirinya sendirinya.
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
RETARDASI MENTAL
Terdapat gangguan fungsi intelektual umum : IQ
<70
keterbatasan fungsi adapatasi dalam hal :
komunikasi, perwatan diri, kemampuan
sosial/interpersonal, fungsi akademik, pekerjaan,
kesenangan, kesehatan dan keamanan,
menggunakan sumberdaya komunitas, self-direction
Onset terjadi dibawah usia 18 tahun
Multietiologi : proses patologis di CNS
Diagnosis harus dengan IQ rendah + defisit fungsi
adaptasi dan usia dibawah 18 thn
KRITERIA DIAGNOSIS
Nyata adanya fungsi intelektual yang efektif berfungsi
dengan IQ dibawah atau sama degan 70 secara IQ test
Adanya defisit pada fungsi adaptif ( terlambat dari
usianya ) 2 atau lebih :
Komunikasi
Perawatan diri
Home living
Social/interpersonal skills
Use of community resources
Self-direction
Fungsi akademis
Pekerjaan
Kesehatan
Keselamatan
Onset sebelum usia 18 tahun
DERAJAT
317 . : retardasi ringan: IQ (50-55)-70
Paling banyak : 85%
Educable group
Differential diagnosis
Learning disorder
Communication disorder
Pervasive developmental disorder
Dementia
Borderline intellectual functioning
THANK YOU