Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
id
digilib.uns.ac.id
Disusun oleh:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN BENGAWAN SOLO RUAS
SERENAN-CEPU
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALYSIS OF BENGAWAN SOLOS SEDIMENT TRANSPORT
IN SERENAN-CEPU SEGMENT
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing II
Ir. Suyanto, MM
NIP. 19520317 198503 1 001
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN BENGAWAN SOLO RUAS
SERENAN-CEPU
ANALYSIS OF BENGAWAN SOLOS SEDIMENT TRANSPORT
IN SERENAN-CEPU SEGMENT
SKRIPSI
Disusun Oleh :
: Jumat
: 22 Maret 2013
.......................................
Ir. Suyanto, MM
NIP. 19520317 198503 1 001
.......................................
Ir. Solichin, MT
NIP. 19600110 198803 1 002
.......................................
.......................................
Mengesahkan,
Ketua Jurusan
Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
dom neng khpong khpuh min smer ukdom pheak rea year neung kon kattanyu
orang yang punya Kekuasaan yang tinggi itu tidak bagus atau tidak lebih baik dari
orng yang punya istri sholehah dan anak yang sholeh (Pepatah dari Kamboja-ss)
PERSEMBAHAN
Kedua orangtuaku dan semua keluarga, terimaksih atas semua doa dan
bantuannya Mbak Fatih, Ain, Yusron, dan Ida
Bapak/ibu guru dan dosen ku, terimakasih atas semua bantuan untuk
mendewasakan aku
Temen-temen BIKRO dan EEC, Joko, Wati, Uun, Mbak Nur, Arum, Hakim,
Visiyo, salman, vina
Tim sedimen Andimus, n Nur Hiday, + Joko lis
Teman-teman HMS, SIM, dan SKI, berbuatlah untk izzul Islam wal Muslimin
Semua sahabat mentor Rumah Zakat ICD jebres, Pengelola TPQ Juara, Pengurus
RSN, dan seluruh amil Rumah zakat
My angels without wings, adek-adek pembinaan ICD Jebres dan TPQ Juara,
terimakasih, yang membuat hari-hariku cerah, dan aku yakin kalianlah Juaranya
(^.^)v
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ahmad Ghufron Ismail.2013.Analisis Angkutan Sedimen Bengawan Solo
Ruas Serenean-Cepu. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Masalah sedimentasi yang terjadi pada Bengawan Solo cukup memprihatinkan
karena berpotensi menimbulkan banjir disepanjang alur sungai. oleh karenanya,
diperlukan kajian mengenai sedimentasi untuk mengetahui seberapa besar
angkutan sedimen yang terjadi di Bengawan Solo. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik angkutan sedimen yang terjadi serta mencari metode
pendekatan yang tepat untuk analisis angkutan sedimen pada Bengawan Solo.
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dan pengukuran
debit pada titik Serenan, Jurug, Kajangan, dan Cepu. Sampel sedimen dianalisis di
laboratorium untuk memperoleh karakteristik sedimen yang meliputi analisis berat
jenis, konsentrasi, serta gradasi butiran. metode pendekatan yang tepat untuk
analisis angkutan sedimen dilakukan dengan membandingkan hasil angkutan
sedimen pada obervasi lapangan dengan analisis menggunakan persamaan yang
diusulkan oleh Ackers-White, Engelund-Hansen, Tofalleti, Laursen, Meyer-Peter
Muller Toffaleti dan Yang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa butiran sedimen pada sungai berkisar antara
0,04-0,06 mm dan masuk dalam katagori Coarse silt. Berat jenis sedimen rata-rata
sebesar 3,05. Hasil observasi lapangan, angkutan sedimen pada ruas Serenan,
Jurug, Kajangan, dan Cepu berturut turut sebesar 1844,90 ton/hari, 3995,52
ton/hari, 3558,35 ton/hari dan 10190,55 ton/hari pada masing masing debit aktual.
Analisis metode perhitungan angkutan sedimen dengan metode Meyer-Peter
Muller menunjukan rasio kesesuaian 0,97 pada ruas Serenan. Metode Meyer Peter
Muller dapat dipakai untuk menganalisis angkutan sedimen dengan rasio
kesesuaian 5,80. Metode Engelund-Hansen bisa digunakan untuk menganalisis
daerah Kajangan dengan rasio kesesuaiannya sebesar 0,56. Analisis angkutan
sedimen dengan metode Meyer-Peter Muller pada ruas Cepu dengan rasio
kesesuaian sebesar 0,46.
Kata kunci : Angkutan Sedimen, Bengawan Solo, Serenan, Jurug, Cepu, dan
Kajangan.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Ahmad Ghufron Ismail.2013. Analysis Of Bengawan Solos Sediment
Transport In Serenan-CepuSegment. Final Assignment. Departement of Civil
Engineering. Engineering Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta.
The existence of sediment often brings harm and reduce the function of water
infrastructure that is built up. Therefore, the engineering is required to reduce
more of sediment deposition. This effort requires data of sediment transport.
purpose of this research is to investigate the characteristics of sediment transport
and to find the right approach for the analysis of sediment transport in Solo River
by comparing the formula of the approach used with the field observations
sediment samples was taken after measured discharge at the point Serenan, Jurug,
Kajangan, and Cepu. Sediment samples were analyzed in the laboratory include
analysis of density, concentration, and particle grading. Flow parameters obtained
by processing geometry data and flow data and then used as the variable
calculation. Sediment transport analysis methods used include Ackers-White,
Engelund-Hansen, Tofalleti, Laursen, Meyer-Peter Muller and Yang.
The results show that the grain of sediment in the river is ranged from 0,04 to
0,06 mm and included in the category Coarse silt. Sediment density average is
3,05. The results of field observations,sediment transport on Serenan, Jurug,
kajangan, and Cepu segmen is 1844,90 tons/day, 3995,52 tons/day, 3558,35
tons/day and 10190,55 tons/day on each actual discharge. sediment transport
calculations by the method of Meyer-Peter Muller showed the suitability ratio of
0,97 at Serenan segment. Meyer Peter Muller method can be used to analyze
sediment transport with a suitability ratio of 5,80. Engelund-Hansen method can
be used to analyze Kajangan area but need to be multiplied by the ratio of
compliance of 0,56. Analysis of sediment transport by the method of Meyer-Peter
Muller on segment Cepu also need to be multiplied by the ratio of compliance of
0,46.
Keywords: SedimentTransport, BengawanSolo,Serenean, Jurug, Cepu,
andKajangan.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan
judul Analisis Angkutan Sedimen Bengawan Solo Ruas Serenan-Cepu guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan lancar tidak lepas dari bimbingan,
dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dr.Ir. Mamok Suprapto, M.Eng selaku dosen pembimbing I.
4. Ir. Suyanto, MM selaku dosen pembimbing II.
5. Ir. Adi Yusuf Muttaqien, MT selaku dosen pembimbing akademik.
6. Dosen Penguji skripsi.
7. Segenap bapak dan ibu dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8. Segenap Direksi dan karyawan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Surakarta dan Balai Sungai surakarta yang telah memberikan banyak bantuan
sehingga terlaksananya penulisan ini.
9. Sahabat Tim Sedimen 2008 atas kerja tim yang kompak.
10. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknik Sipil
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
dengan tulus ikhlas.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan
di masa mendatang dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
MOTTO ................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
ABSTRAK.............................................................................................................. v
ABSTRACT........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ........................................................................ xii
GLOSSARY ........................................................................................................ xiv
BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
BAB 2
2.1
2.2
2.1.1
2.1.2
Sedimen ...................................................................................... 5
2.2.2
2.2.3
Sedimen ...................................................................................... 9
2.2.4
Angkutan Sedimen..................................................................... 11
BAB 3
3.1
3.2
3.3
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3.4
3.5
BAB 4
4.1
4.2
4.2.2
4.2.3
4.3
4.4
4.5
PEMBAHASAN .................................................................................... 29
BAB 5
5.1
KESIMPULAN ...................................................................................... 31
5.2
SARAN ................................................................................................. 31
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi rumus persamanaan energi pada aliran mantap ............................ 7
Gambar 3.1 Lokasi Pengambilan sampel .................................................................. 17
Gambar 3.2 Current meter dengan Nomer Kincir 4-277314 ...................................... 19
Gambar 3.3 Sediment Sampler jenis USDH-48 ......................................................... 19
Gambar 3.4 Sketsa Lokasi Pengambilan Sampel ....................................................... 20
Gambar 3.5 Diagram Penelitian ............................................................................... 22
Gambar 4.1 Profil Memanjang Bengawan Solo ........................................................ 27
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xii
perpustakaan.uns.ac.id
Y1, Y2
z
Z1, Z2
1, 2
s
c
o
digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
GLOSSARY
Wash load
Suspended load
tersuspensi
(suspended
sediment)
(bed
load)
yang
bergeser
atau
Total load
Point-integrated
sampling
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Bengawan Solo merupakan sungai yang terpanjang di Pulau Jawa yang melewati
dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang membentang dari
kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hingga bermuara di kabupaten Lamongan,
Jawa Timur. Pada hulu sungai terdapat bendungan Gajah Mungkur yang
digunakan untuk melayani kebutuhan irigasi di berbagai wilayah kabupaten.
Bengawan solo sekarang sedang mengalami masalah sedimentasi yang cukup
memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat secara visual bahwa air pada
bengawan Solo terlihat sangat keruh di sepanjang sungai dari hulu hingga hilir
sungai. Sedimentasi yang terjadi pada sungai tersebut diindikasikan merupakan
dampak erosi yang di sebabkan oleh adanya perubahan tata guna lahan yang
kurang memperhatikan aspek lingkungan.
Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sedimentasi sungai adalah perubahan
morfologi sungai misalnya pendangkalan pada dasar sungai. Pendangkalan ini
mengakibatkan berkurangnya daya tampung yang dapat meningkatkan potensi
terjadinya banjir disepanjang alur sungai.
Pengukuran angkutan sedimen biasanya diukur secara langsung dengan alat
sediment sampler. Sedangkan banyak teori maupun pendekatan metode yang
dapat digunakan untuk mengetahuiangkutan sedimen, beberapa diantaranya
Ackers-White, Engelund-Hansen, Laursen, Meyer-Peter Muller, Tofalleti dan
Yang. Pemilihan teori maupun pemilihan metode yang tepat untuk mengukur
angkutan sedimen di Bengawan Solo belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu,
metode pendekatan tersebut perlu commit
dicoba. to user
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.2
RUMUSAN MASALAH
b.
1.3
BATASAN MASALAH
Untuk membatasi permasalahan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas,
maka perlu adanya pembatasan sebagai berikut:
a. Lokasi penelitian adalah ruas Bengawan Solo dari Jembatan Serenan hingga
Jembatan Cepu.
b. Data geometri sungai yang berupa long profile dan crosssection diperoleh
dari Balai Sungai.
c. Sampel sedimen diambil Pada Bulan Desember 2012-Januari2013.
d. Sampel sedimen yang diambil adalah suspended sediment.
1.4
TUJUAN PENELITIAN
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.5
MANFAAT PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.1.1
Aliran Sungai
Sedimen
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Persamaan berdasarkan konsep energy dan kuat arus (stream power), seperti
Laursen, Bagnold, Engelund-Hansen, Ackers-White dan Yang.
3.
Persamaan berdasarkan analisis regresi dari data komprehensif, seperti ShenHung, Brownlie, Karim-Kennedy dan Karim.
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2
2.2.1
LANDASAN TEORI
Aliran Mantap (Steady Flow)
Aliran steady flow didasarkan pada persamaan energi yang dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut:
Y2 Z 2
dengan:
Y1, Y2
Z1, Z2
v1, v2
1, 2
g
he
2 v22
2g
Y1 Z1
1v12
2g
he
(2.1)
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B.
C.
commit to user
Kekasaran Manning
Min
normal
Maks
0,025
0,030
0,033
0,030
0,033
0,035
0,040
0,040
0,045
0,035
0,045
0,050
0,040
0,045
0,048
0,050
0,055
0,060
0,050
0,070
0,080
0,075
0,100
0,150
0,030
0,040
0,040
0,050
0,050
0,070
0,025
0,030
0,030
0,035
0,035
0,050
0,020
0,025
0,030
0,030
0,035
0,040
0,040
0,045
0,050
0,035
0,040
0,070
0,050
0,060
0,100
0,070
0,080
0,160
0,110
0,150
0,200
0,030
0,040
0,050
0,050
0,060
0,080
0,080
0,100
0,120
0,100
0,120
0,160
0,025
0,035
0,060
0,100
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.3
a.
Sedimen
Butiran sedimen
Bentuk butiran akan mempengaruhi kecepatan endap partikel. Butiran yang pipih
mempunyai kecepatan endap lebih kecil dan lebih sulit bergerak daripada butiran
yang berbentuk relatif bulat. Untuk menganalisis sedimen, diperlukan data-data
diameter sedimen yang mewakili. Diameter sedimen yang mewakili meliputi D50,
D84 dan D90. Angka indeks merupakan nilai prosentase diameter butiran pada
distribusi butiran sedimen. Ukuran kelas angka standar berdasarkan pada skala
klasifikasi American Geophysical Union (AGU) ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Klasifikasi Material Sedimen Berdasarkan Pada Skala Klasifikasi
American Geophysical Union (AGU)
Grain Diameter
Geometric Median
No Sediment Material
Range
Diameter
(mm)
(mm)
1
Clay
0,002 0,004
0,003
2
Very Fine Silt
0,004 0,008
0,006
3
Fine Silt
0,008 0,016
0,011
4
Medium Silt
0,016 0,032
0,023
5
Coarse Silt
0,032 0,0625
0,045
6
Very Fine Sand
0,0625 0,125
0,088
7
Fine Sand
0,125 0,25
0,177
8
Medium Sand
0,25 0,5
0,354
9
Coarse Sand
0,5 1
0,707
10 Very Coarse Sand
12
1,41
11 Very Fine Gravel
24
2,83
12 Fine Gravel
48
5,66
13 Medium Gravel
8 16
11,3
14 Coarse Gravel
16 32
22,6
15 Very Coarse Gravel
32 64
45,3
16 Small Cobbles
64 128
90,5
17 Large Cobbles
128 256
181
18 Small Boulders
256 512
362
19 Medium Boulders
512 1024
724
20 Large Boulders
1024 2048
1448
Sumber: Gary W Brunner, 2010
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Kerapatan Massa
Sedimen umumnya berasal dari peristiwa disintegrasi batuan. Rapat massa butiran
sedimen umumnya tidak banyak berbeda. Karena kondisi dominan dalam sedimen
alam, maka nilai rapat massa dianggap s= 2650 kg/m3. Untuk lempung s= 25002700 kg/m3.
c.
Ws
x10 6
Vas
(2.2)
dengan,
C
= Konsentrasi sedimen (mg/lt)
Ws
= Berat sedimen kering (gr)
Vas
= Volume air sampel (ml)
d. Angkutan Sedimen
Untuk menetukan angkutan sedimen pada saat pengukuran menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Qs = k.C.Q
dengan,
Qs = angkutan sedimen (ton/hari)
k = faktor konversi satuan (= 0,0864)
C = konsentrasi sedimen (mg/l)
Q = debit aliran sungai (m3/s)
e.
(2.3)
Kecepatan Endap
Kecepatan
endap
()
sangat
penting
dalam
masalah
suspensi
dan
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F1 g.d.( s 1)
(2.4)
dengan,
F1
2
36.v2
36.v2
3 g.d 3 . ( s 1)
g.d 3 . ( s 1)
(2.5)
dengan,
d
= diameter butiran (m)
s
= rapat massa butir
v
= Viskositas Kinematik (m2/s)
F1
= koefisien endap
2.2.4
Angkutan Sedimen
diameter
median
(mm)
specific
gravity
Kecepatan
(fps)
Kedalaman
(ft)
0,04-7,00
1,0-2,7
0,07-7,1
0,01-1,4
0,19-0,93
0,65-6,34
0,19-1,33
0,011-29
0,068-9,4
0,03-54
0,4-29
1,25-4,0
1,2-9,4
0,03-3,9
Toffaleti
0,062-4,0
0,0950,91
0,7-7,8
0,07-56,7
Yang
0,15-1,7
0,04-50
0,04-50
Metode
AckersWhite
EngelundHansen
Laursen
(Copeland)
Meyer-Peter
Muller
commit to user
gradien
energi
0,000060,037
0,000055
-0,019
0,000002
1-0,025
0,00040,02
0,000002
-0,019
0,000043
-0,029
lebar
saluran
(ft)
0,23-4
0,253640
0,5-6,6
0,83640
0,441750
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Ackers-White
Persamaan Ackers-White dikembangkan berdasarkan pada dimensi
partikel,
Ggr .s.d s
n
u
D. *
V
Fgr
Ggr C.
1
A
(2.6)
(2.7)
dengan,
X
= Konsentrasi sedimen (ppm)
Ggr
= Parameter angkutan sedimen
s
= Specific gravity sedimen
ds
= Diameter partikel rata-rata (m)
D
= Kedalaman efektif (m)
u*
= Kecepatan geser (m/s)
V
= Kecepatan aliran rata-rata untuk saluran (m/s)
n
= Eksponen transisi tergantung ukuran sedimen
C
= Koefisien fungsi angkutan sedimen
Fgr
= Parameter mobilitas sedimen
A
= Parameter mobilitas sedimen kritis
b. Engelund-Hansen
Persamaan Engelund-Hansen berdasarkan data saluran dengan ukuran sedimen
antara 0,19-0,93 mm. Rumus umum Engelund-Hansen sebagai berikut:
g s 0,05 sV
d 50
0
s s d 50
g 1
3/ 2
dengan,
gs
= Konsentrasi sedimen (ton/s)
w
= Berat jenis air (ton/m3) commit to user
(2.8)
perpustakaan.uns.ac.id
V
o
d50
13
digilib.uns.ac.id
c. Laursen (Coupeland)
Metode ini berasal dari kombinasi analisis kualitatif, percobaan asli, dan data
tambahan. Transportasi sedimen berdasarkan karakteristik hidrolik kecepatan ratarata saluran, kedalaman aliran, gradien energi, dan pada karakteristik gradasi
sedimen dan kecepatan jatuh. Kisaran penerapan diameter partikel rata-rata adalah
0,011-29 mm. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
7/6
u
d
Cm 0,01 s 0 1 f *
(2.9)
D c
dengan,
Cm
= Konsentrasi sedimen (ton/m3)
G
= Berat jenis air (ton/m3)
ds
= Diameter partikel rata-rata (m)
D
= Kedalaman efektif aliran (m)
o
= Tegangan geser butiran dasar (ton/m2)
c
= Tegangan geser dasar maksimum (ton/m2)
u
f *
=Perbandingan rasio kecepatan geser sampai kecepatan jatuh sesuai
definisi dari Laursen
d. Toffaleti
Metode Toffaleti adalah hasil modifikasi dari fungsi sedimen total Einstein yang
mememacahkan sedimen melayang menjadi zona vertikal, menggandakan 2
dimensi gerakan sedimen. Empat zona yang digunakan untuk distribusi sedimen
adalah zona atas, zona tengah, zona bawah, dan zona dasar. Transportasi sedimen
dihitung secara independen untuk setiap zona dan dijumlahkan untuk sampai pada
angkutan sedimen total.
Metode ini dikembangkan dengan menggunakan data lengkap dari data saluran
dan data lapangan. Percobaan saluran
partikel sedimen dengan
commit menggunakan
to user
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diameter rata-rata berkisar 0,3-0,93 mm, namun kesuksesan aplikasi dari metode
Toffaleti menunjukkan bahwa diameter partikel rata-rata serendah 0,095 mm
dapat diterima. Persamaan transportasi umum untuk fungsi Toffaleti untuk ukuran
butiran diwakili oleh:
g ssL
11,24
g ssM M
g ssU M
1 nv 0, 756z
1 nv 0, 756z
(2.10)
1 nv 0,765 z
11,24
11,24
2d m
0, 244z
0.244z
R 1nv z R 1nv z
11,24
2,5
1 nv z
1n 1,5 z R 1nv 1,5 z
R v
2,5
1 nv 1,5z
R
2,5
(2.11)
0,5 z
(2.12)
g sb M 2d m
(2.13)
M 43,2C L 1 nv VR 0,765z nv
(2.14)
(2.15)
1 nv 0, 756z
dengan,
gssL = Angkutan sedimen melayang di zona bawah (ton/hari/ft)
gssM = Angkutan sedimen melayang di zona tengah (ton/hari/ft)
gssU = Angkutan sedimen melayang di zona atas (ton/hari/ft)
gsb = Angkutan sedimen dasar (ton/hari/ft)
gs
= Angkutan sedimen total (ton/hari/ft)
M
= Parameter Konsentrasi sedimen
CL = Konsentrasi sedimen di zona bawah (ppm)
R
= Jari-jari hidrolis (ft)
dm = Diameter rerata butiran (ft)
z
= Koefisien hubungan antara sedimen dan karakteristik hidrolis
nv
= Koefisien suhu
e. Meyer-Peter-Muller
Persamaan Meyer-Peter Mller didasarkan pada data eksperimen telah diuji secara
luas dan digunakan untuk sungai
dengan
sedimen yang relatif kasar. Tingkat
commit
to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
angkutan sebanding dengan perbedaan antara tegangan geser rerata yang bekerja
pada butiran dan tegangan geser kritis. Persamaan angkutan umum untuk fungsi
Meyer-Peter Mller adalah:
3/2
1/3
kr
DS = 0.047( s - ) d m + 0.25
kr'
g
s -
2/3
2/3
gs
(2.16)
dengan:
gs = Satuan angkutan sedimen (ton/s/m)
kr = Koefisien kekasaran
kr = Koefisien kekasaran berdasarkan butiran
= Berat jenis air (ton/m3)
s = Berat jenis sedimen (ton/m3)
g = Percepatan grafitasi(m/s2)
dm = Diameter partikel rata-rata (m)
R = Radius hidrolik (m)
S = Energi gradien
f. Yang
Yang (Dalam Gary W. Brunner, 2010) mengusulkan konsentrasi sedimen dengan
ukuran butiran kurang dari 2 mm dapat dihitung dengan persamaan:
.d si
u
0,457. log *
5,435 0,286. log
.d si
u
log C t 1,799 0,409. log
0,314. log *
. log V .S Vcr .S
(2.17)
.d si
u
4,816. log *
6,681 0,633. log
.
d
u
si
log C t 2,784 0,305. log
0,282. log *
. log V .S Vcr .S
dengan,
commit to user
Ct = Konsentrasi sedimen (ppm)
(2.18)
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dm
v
ux
S
V
Vcr
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi pengambilan sampel sedimen terletak pada ruas Bengawan Solo Pada
empat titik, yaitu jembatan Serenan, Jembatan Jurug, Jembatan Kajangan, dan
Jembatan Cepu dengan panjang 220 km dan lebar berkisar 50 hingga 150 meter.
Lokasi pengambilan sampel ditentukan berdasarkan letak AWLR. Ruas SerenanCepu dipilih mengingat ruas tersebut dapat dikatakan mewakili Bengawan Solo
dari Hulu hingga hilir.Lokasi pengambilan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
commit to user
17
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.2
Untuk dapat menentukan kandungan sedimen dengan observasi dan analitis maka
diperlukan data sebagai berikut:
1. Data Sekunder, Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah data
geometri Sungai, Berupa peta dan data penampang melintang (Cross Section)
sungai hasil pengukuran. Data geometri diperoleh dari Balai Sungai
Surakarta.
2. Data Primer, data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
sampel sedimen yang telah diuji di Laboratorium Mekanika Tanah
Universitas Sebelas Maret untuk diteliti kandungan sedimen, berat jenis, serta
gradasi butiran sedimen.
Parameter-parameter yang nilainya belum diketahui ditentukan dengan beberapa
asumsi, diantaranya kekasaran maning, koefisien ekspansi dan koefisien
konstraksi dengan asumsi besaran berturut-turut 0,07, 0,3 dan 0,1.
3.3
commit to user
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan:
1. Nouzel
2. Lubang udara
3. Tongkat pemegang
4. Botol sampel
5. Pengunci pengait botl sampel
6. Lubang penempatan tongkat pemegang
Gambar 3.3 Sediment Sampler jenis USDH-48
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan:
qi = Debit pada setiap sub penampang ke i/n (m/s)
Sqi = Jarak antara titik pengambilan terhadap titik awal (m)
Gambar 3.4 Sketsa Lokasi Pengambilan Sampel
b. Meninjau TMA yang terjadi
c. Menyiapkan, memeriksa dan merakit alat ukur debit (current meter)
d. Mengisi formulir untuk pengukuran debit
e. Menghitung besar debit pada setiap penampang melintang
f. Menghitung debit total (Qtotal) dari setiap penampang melintang.
2. Mengambil Sampel Sedimen
Sampel sedimen diambil dengan sedimen sampler dengan penentuan lokasi
yang berada pada lokasi 1/6 Qtotal, 3/6 Qtotal dan 5/6 Qtotal.
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.4
PENGOLAHAN DATA
Pengambilan sampel dilakukan untuk mendapatkan data debit aktual dan sampel
sedimen. Data debit aktual dan geometri sungai diolah dengan analisis steady
flow untuk mendapatkan parameter sungai yang meliputi debit, elevasi muka air,
kecepatan, luas basah dan lebar permukaan.
Sampel sedimen diuji di laboratorium supaya diketahui karakeristik butiran yang
meliputi kandungan sedimen, berat jenis, serta gradasi butiran sedimen.
Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis kandungan sedimen pada ruas
Bengawan Solo dengan dengan bantuan program aplikasi HEC-RAS memakai
persamaan Ackers-White, Laursen-Copeland, Engelund-Hansen, Toffaleti,
Meyer-Peter-Muller, Yang dan kecepatan endap dihitung dengan teori Rubey.
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.5
TAHAPAN PENELITIAN
Geometri Sungai
Debit Aktual
Sampel Sedimen
Analisis Butiran
(Lab. Mekanika Tanah UNS)
Parameter Aliran
debit,elevasi muka air,
kecepatan, luas basah,
lebar permukaan
Parameter Sedimen
- Berat Jenis
- Konsentrasi
- Distribusi Ukuran
(D50, D84, D90)
Angkutan Sedimen
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
4.2
23
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.1
Konsentrasi Sedimen
Besarnya kandungan sedimen pada berbagai titik pengambilan dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Konsentrasi Sedimen (Ct)
Ct
Nama Sampel
(mg/l)
S-1/6Q
600
S-3/6Q
600
S-5/6Q
667
J-1/6Q
572
J-3/6Q
667
J-5/6Q
733
K-1/6Q
446
K-3/6Q
488
K-5/6Q
468
C-1/6Q
594
C-3/6Q
1011
C-5/6Q
627
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
4.2.2
Ctrerata
(mg/l)
622
657
467
744
Besarnya berat jenis sedimen untuk setiap titik lokasi pengambilan dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Berat Jenis Sedimen (Gs)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Nama Sampel
S-1/6Q
S-3/6Q
S-5/6Q
J-1/6Q
J-3/6Q
J-5/6Q
K-1/6Q
K-3/6Q
K-5/6Q
C-1/6Q
C-3/6Q
C-5/6Q
commit to user
Gs
2,805
4,207
3,005
3,205
3,005
2,235
2,001
2,880
2,235
1,953
2,280
Gsrerata
3,506
3,105
2,563
2,356
perpustakaan.uns.ac.id
25
digilib.uns.ac.id
Berat jenis butiran pada daerah hulu sungai menunjukkan butiran yang sangat
berat. Sedangkan pada daerah hilir, berat jenis material yang di bawa oleh aliran
menunjukkan berat jenis material yang lebih ringan dibandingkan dibagian hulu.
Dari Tabel 4.3, didapat rata-rata berat jenis sedimen sebesar 3,05.
4.2.3
Distribusi butiran
Butiran sedimen melayang pada semua sampel sedimen merupkan butiran yang
lolos saringan 0,075 mm sehingga dilakukan pengujian menggunakan hidrometer.
Hasil pengujian hidrometer ditunjukkan pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.
Tabel 4.4 Distribusi butiran Sedimen Serenan dan Jurug
persen lolos (%)
Diameter
butiran (mm) S-1/6Q
S-3/6Q
S-5/6Q
J-1/6Q
J-3/6Q
0,125
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,075
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,0393
18,65
20,99
22,15
21,27
24,16
0,0278
18,65
20,99
21,45
21,27
23,89
0,0176
17,49
18,65
20,99
21,01
23,37
0,0102
17,49
18,65
20,52
21,01
22,58
0,0072
16,32
18,65
19,35
21,01
22,58
0,0051
16,32
16,32
18,65
20,48
22,32
0,0026
16,32
16,32
18,65
20,48
22,32
0,0010
16,32
16,32
18,65
20,48
22,32
Tabel 4.5 Distribusi butiran Sedimen Kajangan dan Cepu
persen lolos (%)
Diameter
butiran(mm)
K-1/6Q
K-3/6Q
K-5/6Q
C-1/6Q
C-3/6Q
0,125
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,075
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,0393
24,87
24,60
24,87
26,06
25,77
0,0278
24,60
23,23
24,60
24,61
25,19
0,0176
23,78
22,14
23,23
23,46
23,17
0,0102
22,41
21,87
21,87
23,17
23,17
0,0072
21,87
21,87
21,87
23,17
23,17
0,0051
21,59
21,87
21,87
22,88
23,17
0,0026
21,32
21,59
21,32
22,30
23,17
0,0010
21,32
21,59
21,32
21,72
23,17
commit to user
J-5/6Q
100,00
100,00
23,63
23,63
23,63
23,11
21,79
21,01
21,01
21,01
C-5/6Q
100,00
100,00
23,46
23,17
22,88
22,88
22,59
22,59
22,30
22,30
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari pengujian gradasi tersebut, diperoleh nilai diameter butiran sedimen yang
mewakili yang akan digunakan untuk proses perhitungan selanjutnya. Diameter
butiran yang mewakili ditunjukkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Diameter Butiran yang Mewakili Perhitungan
Sampel
D90
D84
D50
S-1/6Q
S-3/6Q
S-5/6Q
J-1/6Q
J-3/6Q
J-5/6Q
K-1/6Q
K-3/6Q
K-5/6Q
C-1/6Q
C-3/6Q
C-5/6Q
0,0693
0,069
0,0689
0,0707
0,0705
0,0705
0,0709
0,0709
0,0709
0,0718
0,0718
0,0719
0,066
0,0657
0,0656
0,0683
0,0679
0,068
0,0686
0,0686
0,0686
0,0699
0,0699
0,0702
0,0504
0,0496
0,0493
0,0559
0,0551
0,0552
0,0568
0,0568
0,0568
0,0602
0,0603
0,0609
Dari perhitungan D50 diperoleh diameter median butiran berkisar 0,04-0,06 mm,
sehingga sedimen masuk dalam katagori Coarse Silt Berdasarkan Pada Skala
Klasifikasi American Geophysical Union (AGU) seperti pada Tabel 2.2.
4.3
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang ditampilkan pada Gambar 4.1. Hasil analisis steady flow berupa parameter
sungai yang akan digunakan dalam perhitungan angkutan sedimen ditampilkan
pada Tabel 4.7.
SERENAN-CEPU US met
Plan: Plan 01
01/02/2013
90
Legend
EG PF 1
80
WS PF 1
Elevation (m)
70
Crit PF 1
60
Ground
50
40
30
20
10
50000
100000
150000
200000
250000
Cepu
(STA 0)
313,93
16,29
19,17
20,02
0,03784
4,11
78,15
47,38
0,97
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melayang (C) tercantum pada Tabel 4.2 didapatkan besaran angkutan sedimen
melayang yang diperolehmelalui data observasi pada dapat dilihat padaTabel 4.8.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cepu (0)
Kajangan
(40)
Jurug (82)
Serenan (88)
STA
Metode
Total
Ackers-White
Engelund-Hansen
Laursen (Copeland)
Meyer-Peter Muller
Toffaleti
Yang
Ackers-White
Engelund-Hansen
Laursen (Copeland)
Meyer-Peter Muller
Toffaleti
Yang
Ackers-White
Engelund-Hansen
Laursen (Copeland)
Meyer-Peter Muller
Toffaleti
Yang
Ackers-White
Engelund-Hansen
Laursen (Copeland)
Meyer-Peter Muller
Toffaleti
Yang
1,7E+25
2340000
1,1E+09
1899
561000
8,7E+10
1E+24
503000
4,3E+08
689
993700
4,5E+09
1,7E+30
6306
5798000
36,89
209300
1598000
1,4E+26
1,9E+08
5,9E+11
22010
2058000
1,1E+14
Kelas 1,
Clay
Kelas 2,
VFS
Kelas 3,
FS
Kelas 4,
MS
Kelas 5,
CS
Kelas 6,
VFA
1565000
1,1E+09
333,9
525600
8,7E+10
71820
7018000
24,3
12030
1,3E+08
4763
5789000
11,79
202100
1596000
4605
721400
3,006
5845
2228000
1,7E+30
42,69
7032
0,1643
903,6
921,1
1,7E+25
22360
333300
13,08
2056
2391000
1E+24
4945
117800
5,56
3445
178100
4,8E+13
49,48
1208
0,3159
574,9
126,2
1,5E+08
5,9E+11
5003
2005000
1,1E+14
1142000
6,1E+08
59,65
7505
1,7E+10
447000
3,6E+07
40,48
1612
2,4E+08
1,2E+13
26020
62340
27,9
1392
287000
4,3E+11
1600
6092
3,275
648,4
7441
2546000
64,17
237,2
0,6883
433,7
33,62
1,4E+26
1012000
1,3E+07
169,1
2124
3,4E+07
3,1E+08
544200
225600
1089
17640
1093000
6,4E+07
86330
56010
325,2
21200
90810
19570
992,7
553,5
16,42
4064
185,7
4,6E+15
2,3E+07
5,3E+07
7418
29870
8,7E+07
143800
110500
9131
411,1
2211
69450
50510
28910
3527
196,8
4379
11430
170,4
393,8
30,08
7,504
1192
36,69
3,1E+09
1,5E+07
6328000
9319
12140
1,1E+07
376600
4,3E+08
155,2
958200
4,5E+09
Keterangan:
VFS =Very Fine Silt
FS
= Fine Silt
MS
= Medium Silt
CS
= Coarse Silt
VFA = Very Fine Sand
4.5
PEMBAHASAN
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
SARAN
commit to user
31