Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh
Lola Illona Elfani Kausar
I4B111210
: Memberikan materi
2.
Observer
3.
Dokumentasi
: Mendokumentasikan kegiatan
F. Pengorganisasian
1. Penyuluh
2.
Observer
3.
Dokumentasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO.
1.
2.
WAKTU
KEGIATAN
PESERTA
KEGIATAN PENYULUHAN
5 menit
Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d. Menjelaskan topik yang akan diberikan.
30 menit Pelaksanaan:
Menggali
pengetahuan
peserta
penyuluhan mengenai materi yang akan
diberikan.
Menjelaskan mengenai:
Pentingnya kesehatan
Pengertian alergi
Pengertian penyakit asma
Penyebab penyakit asma
Faktor pencetus kekambuhan penyakit
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
Pertanyaan
Memperhatikan
asma
Tanda dan gejala penyakit asma
Cara pencegahan kekambuhan penyakit
asma
3.
4.
8 menit
2 menit
kepada
Evaluasi:
a. Menanyakan kepada peserta tentang materi
yang telah diberikan.
b. Memberikan reinforcement positif kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan.
c. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Terminasi:
a. Mengucapkan terimakasih atas peran serta
peserta.
b. Mengucapkan salam penutup
H. Materi Penyuluhan
G. Evaluasi
Memberikan
kesempatan
keluarga untuk bertanya.
: Terlampir
Bertanya tentang
materi yang belum
dimengerti
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Mendengarkan
Menjawab salam
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP, materi dan media yang akan digunakan
b. Kontrak tempat dengan pemilik rumah
c. Kontrak waktu dengan peserta
d. Semua peserta hadir dalam kegiatan
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai tepat waktu dan sasaran sesuai target
b. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana
c. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan
d. Peserta bertanya jika ada yang kurang dimengerti
e. Peserta memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan penyaji
f. Peserta tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
3. Evaluasi hasil
a. Jumlah peserta yang datang 100% hadir dari target yang diharapkan
b. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
- Menyebutkan pengertian penyakit asma
- Menyebutkan penyebab penyakit asma
- Menyebutkan faktor pencetus kekambuhan penyakit asma
- Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma
- Menyebutkan cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
c. Minimal 1 orang peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
penyaji.
d. Minimal 1 orang peserta mengajukan pertanyaan terkait materi yang
disampaikan.
Materi Penyuluhan :
Pengertian
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster. Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Gastritis
adalah peradangan lokal atau penyebaran pada
berkembang
dipenuhi
bakteri.
Gastritis
akut
mukosa
adalah
lambung
inflamasi
dan
mukosa
lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis
kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan
baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri
helicobacter
inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambung yang
dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
Klasifikasi
Gastritis akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia misalnya obatobatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang
mengalami stress akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus)
yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) dalam lambung. Adanya
HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muantah dan
anoreksia.
Gastritis Kronik
Gastritis Kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang menahun. Gastritis kronik disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori
Pola diet pada klien dengan penyakit gastritis
Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit
lambung bersifat add libitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung
dilaksanakan berdasarkan kehendak pasien. Prinsip diet diantaranya pasien
dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh
berpuasa. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein
(TKTP) namun kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus dikurangi.
Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat
makanan yang halus (soluble dietary fiber). Makanan tidak boleh mengandung
bahan yang merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/
lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak
boleh terlalu panas atau dingin.
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit Maag
Grup makanan
Susu
Minyak Sayur
Minyak
Buah
Dianjurkan
Susu, keju rendah
lemak, yogurt,
susu permentasi
Kacang walnut
Minyak sayur,
minyak zaitun
Apel, pepaya,
melon, pisang
Sayur
Wortel, kacang
hijau, bayam,
lobak, bawang
prei, tomat
Kacangkacangan
Buncis, kacang
kedelai
Daging
Daging tanpa
lemak (sapi, ayam
dan ikan)
Permen
Minuman
Makanan lain
Juice alami
Dengan Hatihati
Tidak dianjurkan
Keju dengan
lemak
Makanan di goreng
Jeruk, nanas,
markisa
Brokoli, kembang
kol, kubis,
mentimun,
bawang dan
paprika merah
Lemon
Lemak daging,
jeroan dan sosis
Permen
konsentrat
Jus buah yang
asam seperti jus
jeruk
Bumbu industry,
rempah-rempah,
kecap
cokelat
Kopi, teh hitam,
minuman bersoda
Santan
kental,kentang
goreng, dodol,
cuka
dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhtumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh
karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari - sendok
teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.
-
Sumber
Protein
hewani
Sumber Protein
Nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Bumbu-bumbu
Sayuran yangdiawet
dengan garam dapur dan
lain ikatan natrium, seperti:
sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan, acar, dsb nya
Buah-buahan yang diawet
dengan garam dapur dan
lain ikatan natrium.
Coklat.
Minuman
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna S., et al. 1995. Farmakologi & Terapi Edisi 4. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Geratosima, Salma 2004. Buku Ajar GERIATRI (ilmu kesehatan usia lanjut) edisi
3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.htmlhafifah
Kowalski, Robert E. 2010. Terapi Hipertensi. Bandung : Mizan Pustaka.
Kumar, Vinay.Et.al. 2007.Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7.Jakarta : EGC.
Nugroho, Wahjudi. 2000 . Keperawatan Gerontik . Jakarta : EGC.
Price, Sylvia Anderson. 2005. PatofisiologiKonsepKlinis Proses-proses
Penyakit.Jakarta : EGC.
Stanley, Mickey. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC.
Stocklager, Jaime L. 2008. Asuhan Keperawatan Geriatric Edisi 2. Jakarta : EGC.