Vous êtes sur la page 1sur 19

AUDIT MANAJEMEN

AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS

Disusun oleh :

Juanda Surya

1301103010077

Fiqi Caesar

1301103010010

Dwi Andika

1301103010006

Muftianda Kardawi

1301103010130

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2015

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Audit Manajemen
tentang perilaku dalam organisasi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang perilaku dalam organisasi ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banda aceh, November 2015

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin ketatnya intensitas persaingan dalam merebut pasar mendorong perusahaan
untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya relatif dibandingkan dengan apa yang
diberikan pesaing. Usaha dan operasional perusahaan terfokuskan kepada keinginan, harapan dan
kebutuhan pelanggan (customer focus). Perusahaan berusaha meningkatkan nilai pelanggan
(customer value) sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasannya (customer satisfaction).
Memuaskan pelanggan berarti memenuhi semua (sebagian besar keinginan dan harapan
pelanggan) dari mengonsumsi (menggunakan) produk yang dihasilkan perusahaan. Pelanggan
selalu memperbandingkan antara manfaat yang diperoleh (customer realization) dengan
pengorbanan yang dilakukan (customer sacrifice) untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk
memenuhi keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan, perusahaan membangun suatu sistem
kepastian kualitas. Hal ini berkaitan dengan usaha untuk memastikan bahwa proses-proses yang
berjalan didalam perusahaan dapat menjamin dihasilkan dan diserahkannya produk (barang/jasa)
yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Didalam sistem kepastian kualitas, unsur-unsur
penting kepastian kualitas dibangun yang memungkinkan personalia dalam perusahaan untuk
mengidentifikasi, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim, dan mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sistem kepastian kualitas
merupakan sesuatu yang dinamis. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan berubah untuk
mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan.
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, secara periodik dilakukan
audit terhadap sistem kepastian kualitas yang dilakukan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan
kajian teoretis?
b. Bagaimana gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan
kajian praktis atas studi kasus dan pemberian rekomendasi?

1.3 TUJUAN
a. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika
ditinjau berdasarkan kajian teoretis.
b. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika
ditinjau berdasarkan kajian praktis atas studi kasus dan pemberian rekomendasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit system kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
criteria audit telah terpenuhi audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan
perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.
2.2 Peranan Audit Sistem Kepastian Kualitas
Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain:
a. Perusahaan
Untuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem
manajemen kualitas yang telah ditetapkan.
b. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikomsumsi/digunakan telah sesuai
dengan standar kualitas yan disyaratkan.
c. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar telah
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah dan aman dikomsumsi/digunakan
oleh konsumen.

d. Asosiasi
Kelompok ini berkepentingan terhadap audit sistem kepastian kualitas untuk
mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola
manajemen kualitasnya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang
dipersyaratkan pelanggannya.

e. Lembaga sertifikasi
Lembaga ini membutuhkan hasil audit adlah untuk menilai kemampuan dari perusahaan
dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi ini.
2.3 Tujuan dan Manfaat Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk
menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang
telah ditetapkan dalam operasinya.
ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan
tujuan dari audit ini adalah untuk:
a. Menentukan ketidaksesuaian
b. Menentukan efektivitas sistem kualitas
c. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
d. Memenuhi persyaratan peraturan
e. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitas
f. Menilai pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnya
g. Menilai dan menverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri

Sedangkan manfaat audit ini antara lain :


a. Membantu mengembangkan sistem manajeman kualitas terpadu yang efektif
b. Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen
c. Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal
d. Mencegah timbulnya masalah yang dapat menggangu
e. Memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktu
f. Mengurangi biaya-biaya tambahan koreksi yang tepat waktu
g. Meningkatkan produktivitas
h. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar

2.3 Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit


Audit memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajeman
kualitas, yaitu:
a. Sertifikasi organisasi
b. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk yang sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
c. Lembaga sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses sertifikasi.
d. Panduanauditor dalam melaksanakan tugas prefesionalnya:
e. Perencanaan audit
f. Teknik audit
g. Keputusan dan analisis
h. Laporan dan tindak lanjut

2.4 Panduan Umum Audit Sistem Kepastian Kualitas


Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang
ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian kualitas:
a. Pastikan audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang masih terjadi
dan peningkatan berkelanjutan
b. Audit harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan kualitas
baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan
c. Audit harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi individu, manajer,
maupun perusahaan secara keseluruhan
d. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan terhindar
dari kesan mengadili dalam audit
e. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan
terlebih dahulu
f. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan sstu tim untuk mengaudit
suatu area tertentu pada waktu tertentu

g. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh waktu,
mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.
h. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas

2.5 Manajemen Kualitas


ISO 9001:2001 mendasar manajemen kualitas pada 8 prinsip manajemen kualitas yang
terdiri dari:
a. Fokus pada pelanggan
b. Kepemimpinan
c. Keterlibatan SDM
d. Pendekatan proses
e. Pendekatan sistem dalam pengelolaan
f. Perbaikan yang terus menerus
g. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
h. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

2.6 Langkah-Langkah Audit


Audit system manajeman kualitas dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Perencanaan audit
b. Pelaksanaan audit
c. Mempelajari hasil audit
d. Tindakan perbaikan

2.7 Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas


Persyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001:2001 meliputi :
a. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen Kualitas

b. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen


c. Klausul 6 tentang Manajemen Sumber Daya
d. Klausul 7 tentang Realisasi Produk
e. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan

A. Klausul 4 Sistem Manajemen Kualitas


Beberapa Kriteria kualitas diuraikan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum
a) Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan untuk sistem manajemen kualitas dan aplikasinya
dalam organisasi
b) Menentukan tahapan dan interaksi proses-proses tersebut
c) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi
maupun proses-proses ini berjalan efektif.
d) Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan operasiona dan pemantauan proses-proses tersebut.
e) Memantau, mengukur dan menganalisis prose-proses tersebut.
f) Mengambil tindakan yang dperlukan agar mencapai hasil yang telah direncanakan dan
melakukan peningkatan berkesinambungan terhadap proses-proses tersebut.
b. Persyaratan Dokumen
a) Umum
Dokumen sistem manajemen kualitas harus mencakup :
i.

Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan dan tujuan kualitas.

ii.

Manual kualitas

iii.

Prosedur terdokumentasi yang diwajibkan oleh ISO 9001:2001

iv. Dokumen yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memastikan perencanaan operasi dan
pengendalian proses secara efektif.
v.

Rekaman/catatan yang diwajibkan oleh standar internasional

b) Manual Kualitas
i.
Lingkup dari sistem manajemen kualitas termasuk rincian dan pembenaran dari hal-hal
yang boleh dikecualikan
ii.
Prosedur terdokumentasi yang masih ditetapkan untuk sistem manajemen kualitas atau
acuan nya.
iii.

Penjelasan dari intraksi untuk setiap proses sistem manajemen kualitas

c. Pengendalian Dokumen
Sebuah prosedur terdokumentasi harus ditetapkan dalam menentukan kabutuhan pengendalian
untuk
a) Memberikan persetujuan terhadap kecukupan dokumen sebelum diterbitkan
b) Meninjau dan memperbarui jika perlukan dan menyetujui uraian dokumen
c) Memastikan bahwa perubahan daan status revisi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia
di tempat penggunaannya.
d) Memastikan dokumen tersebut sah dan mudah diidentifikasi
e) Memastikan dokumen asali eksternal teridetifikasi dan terkendali ditribusinya
f) Mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku, baik disengaja maupun tidak.

B. Klausul 5 Tanggung Jawab Manajemen

a. Komitmen manajemen
b. Fokus pada pelanggan
c. Kebijakan kualitas
d. Perencanaan
e. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
C. Klausul 6 Manajemen Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan.

a. Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen kualitas dan terus-menerus


mengembangkan efektivitasnya
b. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi persyaratan pelanggan

Sumber daya manusia


a. Umum
Personel yang bekerja, yang dapat memengaruhi kualitas produk harus memiliki
kompetensi yang berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian, dan pengalaman yang sesuai.
b.Kompetensi, pelatihan, dan kepedulian
Organisasi harus:
a) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk personel yang bekerja pada bagian yang dapat
memengaruhi kualitas produk
b) Menyediakan pelatihan atau tindakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.
c) Memastikan bahwa personel tersebut memiliki kepedulian yang relevan dan penting untuk
kegiatan-kegiatannya dan bagaimana mereka memberikan kontribusi untuk tercapainya tujuan
kualitas.

Infrastuktur
Organisasi harus menetapkan, menyediakan, dan memelihara infrastuktur yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Infrastuktur mencakup halhal berikut ini:
a. Gedung, ruang kerja, dan peralatan penunjang
b. Peralatan yang dipakai dalam proses
c. Sarana pendukung

Lingkungan kerja
Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

D. Klausul 7 Realisasi Produk


Perencanaan realisasi produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk
realisasi produk. Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan hal-hal
berikut:
a. Sasaran dan persyaratan kualitas bagi produk
b. Kebutuhan untuk mendapatkan proses, dokumentasi, dan penyediaan sumber daya untuk
produk
c. Dokumen yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan

Proses yang berhubungan dengan pelanggan


a. Identifikasi persyaratan yang berhubungan dengan produk
Organisasi harus menentukan:
a) Persyaratan yang telah ditentukan konsumen
b) Persyaratan yang tidak ditentukan oleh konsumen
c) Persyaratan dari UU dan peraturan yang berhubungan dengan produk
d) Persyaratan lainnya
b. Tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produk
Organisasi harus meninjau kembali persyaratan yang berhubungan dengan produk.

c. Komunikasi dengan pelanggan


Organisasi harus menentukan dan menerapkan peraturan yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen berkaitan dengan:

a) Informasi produk
b) Pertanyaan , penanganan kontrak/pesanan yang diambil termasuk perubahan
c) Umpan balik konsumen termasuk pelanggan

Desain dan pengembangan


a. Perencanaan desain dan pengembangan
Organisasi harus merencanakan dan mengendalikandesain dan pengembangan produk.
b. Input desain dan pengembangan
Input yang berhubungan dengan persyaratan produk harus ditentukan dan catatannya
harus disimpan.
c. Output desain dan pengembangan
Output desain dan pengembangan harus tercantum dalam sebuah bentuk untuk
diverifikasi terhadap input desain dan pengembangan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan.
d. Tinjauan desain dan pengembangan
Pada tahap yang sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada perancangan dan
pengembangan.
e. Verifikasi desain dan pengembangan
Verifikasi harus memperlihatkan kesesuaian dengan rencana yang disusun untuk
memastikan bahwa output desain dan pengembangan itu memenuhi persyaratan input desain dan
pengembangan.
f. Validasi desain dan pengembangan
Validasi dari hasil desain dan pengembangan harus memperlihatkan kesesuaian dengan
rencana yang disusun untuk memastikan bahwa hasil dari produk tersebut mampu dalam
memenuhi persyaratanpada penerapan dan penggunaan yang ditetapkan,jika diketahui.

g. Pengendalian perubahan desain dan pengembangan


Perubahan desain dan pengembangan harus ditentukan dan catatannya dipelihara.
Perubahan harus ditinjau, diverifikasi, divalidasi (jika sesuai), akan disahkan sebelum diterapkan.

Pembelian
a. Proses pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan
pembelian. Organisasi harus mengevaluasi dan menyeleksi kemampuan pemasok dalam
memasok produk yang sesuai dengan yang dipersyaratkan organisasi.
b. Informasi pembelian
Informasi pembelian harus menggambarkan produk yang akan dibeli, termasuk bila
sesuai dengan:
a) Persyaratan untuk pengesahan produk, prosedur, proses, dan peralatan
b) Persyaratan untuk kualifikasi personal
c) Persyaratan sistem manajemen kualitas
c. Verifikasi produk yang dibeli
Organisasi harus melakukan inspeksi dan/atau berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan.

Produksi dan penyediaan jasa


a. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dibawah
kondisi yang dikendalikan
b. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
Organisasi harus memvalidaasi berbagai proses produksi dan penyediaan jasa, terhadap
output yang dihasilkan yang tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran yang
berurutan

c. Indentifikasi dan mampu telusur


Jika diperlukan, organisasi harus mendefinisikan produk dengan cara yang sesuai
diseluruh realisasi produk

d. Properti pelanggan
Organisasi harus menandai, memverifikasi, melindungi,dan menjaga properti pelanggan
yang disediakan atau dipakai dalam produk.
e. Pemeliharaan produk
Organisasi harus memelihara kesesuaian produk sejak proses internal dan penyerahan ke
tempat tujuan. Pemeliharaan ini mencakup identifikasi, penanganan, pemaketan, penyimpanan,
dan pengawetan.

Pengendalian, pengukuran, dan pemantauan alat


Organisasi harus menentukan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan serta
pemantauan dan pengukuran sarana yang dibutuhkan untuk menyediakan bukti-bukti kesesuaian
produk pada persyaratan yang ditetapkan. Organisasi harus membuat proses untuk memastikan
bahwa pemantauan dan pengukuran dilakukan secara konsisten sesuai persyaratan pemantauan
dan pengukuran. Jika diperlukan, untuk memastikan validitas hasil, perlengkapan alat ukur
harus:
a. Dikablibrasikan atau diversifikasi pada selang waktu tertentu atau sebelum dipakai
b. Disetel atau disetel ulang seperlunya.
c. Teridentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi ditetapkan
d. Dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukuran yang tidak sah
e. Dilindungi dari kerusakan dan penurunan kualitas selama penanganan, pemeliharaan, dan
penyimpanan.
Selain itu organisasi harus menaksir dan merekam validasi hasil pengukuran sebelumnya
bila peralatan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi harus mengambil tindakan yang tepat
pada peralatan dan produk manapun yang berpengaruh. Catatan hasil kalibrasi dan verifikasi
harus dipelihara.

E. Klausul 8 Pengukuran Analisis dan Peningkatan


Umum
Organisasi harus merencenakan dan menetapkan proses pemantauan, pengukuran,
analisis dan pengembangan yang dibutuhkan untuk:
a. Memperlihatkan kesesuaian produk
b. Memastikan kesesuaian sistem manajemen kualitas
c. Meningkatkan peningkatan berkelanjutan yang efektif terhadap sistem manajemen kualitas.
Ini harus bergantung pada ketepatan metode yang berlaku termasuk teknik statistik dan
jangkauan pemakaiannya.

Pemantauan dan pengukuran


a. Kepuasan pelanggan
Sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja sistem manajemen kualitas, organisasi
harus memantau informasi yang berhubungan dengan pandangan pelanggan apakah organisasi
telah memenuhi persyaratan pelanggan
b. Audit internal
Organisasi harus menjadwalkan lingkup perencanaan audit internal untuk menentukan
apakah manajemen kualitas sudah:
a) Sesuai untuk perencanaan yang disusun pada persyaratan ISO 9001
b) Diterapkan dan dipelihara secara efektif
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran produk
e) Pengendalian produk yang tidak sesuai
c Analisis data
Organisasi harus menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data yang tepat untuk
memperlihatkan kesesuaian dan efektivitas sistem manajemen kualitas dan mengevaluasi sejauh
mana peningkatan berlanjut yang dibuat, efektif.

Peningkatan
a. Peningkatan berkelanjutan
Organisasi harus terus melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap efektivitas sistem
manajemen kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian
kebijakan kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan
kualitas, tujuan kualitas, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan, pencegahan, dan tinjauan
manajemen.
b. Tindakan perbaikan
Organisasi harus mengambil tindakan untuk mengurangi penyebab ketidaksesuaian
dalam rangka mencegah berulang terjadinya hal tersebut. Tindakan perbaikan harus sesuai
dengan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan.
c. Tindakan pencegahan
Organisasi harus menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah potensial.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit sistem kepastian kualitas merupakan audit yang dilakukan tehadap kinerja
perusahaan yang dalam hal ini untuk memastikan bahwa proses-proses yang berjalan didalam
perusahaan sudah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya baik
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan maupun struktur dan karyawan perusahaan guna
mencapai kualitas yang diharapkan. Audit ini dirasa perlu pada saat kinerja kualitas aktual
berbeda dengan standar yang telah di tetapkan. Peranan audit ini sendiri adalah seperti untuk
mengetahui apakah perusahaan telah mencapai tujuan kualitasnya dan untuk mengetahui apakah
perusahaan telah mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku. Dalam hal ini audit sistem
kepastian kualitas berfokus kepada pelanggan dan sistem manajemen kualitas. Temuan hasil
audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO
9001:2000. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.

DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2008.Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi Jakarta: Salemba Empat.
http://qualitysystem.wordpress.com/2007/08/06/ceklis-audit-sistem-manajemen-mutu-sales-danmarketing/
http://www.unsyiah.ac.id/file/Ringkasan%20Eksekutif%20AIMA%20Siklus%202%202010.pdf
http://www.google.co.id/search?q=Ringkasan%2520Eksekutif%2520AIMA%2520Siklus
%25202%25202010&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8&channel=suggest

Vous aimerez peut-être aussi