Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Juanda Surya
1301103010077
Fiqi Caesar
1301103010010
Dwi Andika
1301103010006
Muftianda Kardawi
1301103010130
FAKULTAS EKONOMI
2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Audit Manajemen
tentang perilaku dalam organisasi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang perilaku dalam organisasi ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin ketatnya intensitas persaingan dalam merebut pasar mendorong perusahaan
untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya relatif dibandingkan dengan apa yang
diberikan pesaing. Usaha dan operasional perusahaan terfokuskan kepada keinginan, harapan dan
kebutuhan pelanggan (customer focus). Perusahaan berusaha meningkatkan nilai pelanggan
(customer value) sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasannya (customer satisfaction).
Memuaskan pelanggan berarti memenuhi semua (sebagian besar keinginan dan harapan
pelanggan) dari mengonsumsi (menggunakan) produk yang dihasilkan perusahaan. Pelanggan
selalu memperbandingkan antara manfaat yang diperoleh (customer realization) dengan
pengorbanan yang dilakukan (customer sacrifice) untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk
memenuhi keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan, perusahaan membangun suatu sistem
kepastian kualitas. Hal ini berkaitan dengan usaha untuk memastikan bahwa proses-proses yang
berjalan didalam perusahaan dapat menjamin dihasilkan dan diserahkannya produk (barang/jasa)
yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Didalam sistem kepastian kualitas, unsur-unsur
penting kepastian kualitas dibangun yang memungkinkan personalia dalam perusahaan untuk
mengidentifikasi, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim, dan mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sistem kepastian kualitas
merupakan sesuatu yang dinamis. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan berubah untuk
mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan.
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, secara periodik dilakukan
audit terhadap sistem kepastian kualitas yang dilakukan perusahaan.
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika
ditinjau berdasarkan kajian teoretis.
b. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika
ditinjau berdasarkan kajian praktis atas studi kasus dan pemberian rekomendasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit system kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
criteria audit telah terpenuhi audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan
perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.
2.2 Peranan Audit Sistem Kepastian Kualitas
Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain:
a. Perusahaan
Untuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem
manajemen kualitas yang telah ditetapkan.
b. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikomsumsi/digunakan telah sesuai
dengan standar kualitas yan disyaratkan.
c. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar telah
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah dan aman dikomsumsi/digunakan
oleh konsumen.
d. Asosiasi
Kelompok ini berkepentingan terhadap audit sistem kepastian kualitas untuk
mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola
manajemen kualitasnya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang
dipersyaratkan pelanggannya.
e. Lembaga sertifikasi
Lembaga ini membutuhkan hasil audit adlah untuk menilai kemampuan dari perusahaan
dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi ini.
2.3 Tujuan dan Manfaat Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk
menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang
telah ditetapkan dalam operasinya.
ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan
tujuan dari audit ini adalah untuk:
a. Menentukan ketidaksesuaian
b. Menentukan efektivitas sistem kualitas
c. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
d. Memenuhi persyaratan peraturan
e. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitas
f. Menilai pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnya
g. Menilai dan menverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri
g. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh waktu,
mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.
h. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
ii.
Manual kualitas
iii.
iv. Dokumen yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memastikan perencanaan operasi dan
pengendalian proses secara efektif.
v.
b) Manual Kualitas
i.
Lingkup dari sistem manajemen kualitas termasuk rincian dan pembenaran dari hal-hal
yang boleh dikecualikan
ii.
Prosedur terdokumentasi yang masih ditetapkan untuk sistem manajemen kualitas atau
acuan nya.
iii.
c. Pengendalian Dokumen
Sebuah prosedur terdokumentasi harus ditetapkan dalam menentukan kabutuhan pengendalian
untuk
a) Memberikan persetujuan terhadap kecukupan dokumen sebelum diterbitkan
b) Meninjau dan memperbarui jika perlukan dan menyetujui uraian dokumen
c) Memastikan bahwa perubahan daan status revisi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia
di tempat penggunaannya.
d) Memastikan dokumen tersebut sah dan mudah diidentifikasi
e) Memastikan dokumen asali eksternal teridetifikasi dan terkendali ditribusinya
f) Mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku, baik disengaja maupun tidak.
a. Komitmen manajemen
b. Fokus pada pelanggan
c. Kebijakan kualitas
d. Perencanaan
e. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
C. Klausul 6 Manajemen Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan.
Infrastuktur
Organisasi harus menetapkan, menyediakan, dan memelihara infrastuktur yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Infrastuktur mencakup halhal berikut ini:
a. Gedung, ruang kerja, dan peralatan penunjang
b. Peralatan yang dipakai dalam proses
c. Sarana pendukung
Lingkungan kerja
Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.
a) Informasi produk
b) Pertanyaan , penanganan kontrak/pesanan yang diambil termasuk perubahan
c) Umpan balik konsumen termasuk pelanggan
Pembelian
a. Proses pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan
pembelian. Organisasi harus mengevaluasi dan menyeleksi kemampuan pemasok dalam
memasok produk yang sesuai dengan yang dipersyaratkan organisasi.
b. Informasi pembelian
Informasi pembelian harus menggambarkan produk yang akan dibeli, termasuk bila
sesuai dengan:
a) Persyaratan untuk pengesahan produk, prosedur, proses, dan peralatan
b) Persyaratan untuk kualifikasi personal
c) Persyaratan sistem manajemen kualitas
c. Verifikasi produk yang dibeli
Organisasi harus melakukan inspeksi dan/atau berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan.
d. Properti pelanggan
Organisasi harus menandai, memverifikasi, melindungi,dan menjaga properti pelanggan
yang disediakan atau dipakai dalam produk.
e. Pemeliharaan produk
Organisasi harus memelihara kesesuaian produk sejak proses internal dan penyerahan ke
tempat tujuan. Pemeliharaan ini mencakup identifikasi, penanganan, pemaketan, penyimpanan,
dan pengawetan.
Peningkatan
a. Peningkatan berkelanjutan
Organisasi harus terus melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap efektivitas sistem
manajemen kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian
kebijakan kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan
kualitas, tujuan kualitas, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan, pencegahan, dan tinjauan
manajemen.
b. Tindakan perbaikan
Organisasi harus mengambil tindakan untuk mengurangi penyebab ketidaksesuaian
dalam rangka mencegah berulang terjadinya hal tersebut. Tindakan perbaikan harus sesuai
dengan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan.
c. Tindakan pencegahan
Organisasi harus menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah potensial.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit sistem kepastian kualitas merupakan audit yang dilakukan tehadap kinerja
perusahaan yang dalam hal ini untuk memastikan bahwa proses-proses yang berjalan didalam
perusahaan sudah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya baik
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan maupun struktur dan karyawan perusahaan guna
mencapai kualitas yang diharapkan. Audit ini dirasa perlu pada saat kinerja kualitas aktual
berbeda dengan standar yang telah di tetapkan. Peranan audit ini sendiri adalah seperti untuk
mengetahui apakah perusahaan telah mencapai tujuan kualitasnya dan untuk mengetahui apakah
perusahaan telah mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku. Dalam hal ini audit sistem
kepastian kualitas berfokus kepada pelanggan dan sistem manajemen kualitas. Temuan hasil
audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO
9001:2000. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2008.Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi Jakarta: Salemba Empat.
http://qualitysystem.wordpress.com/2007/08/06/ceklis-audit-sistem-manajemen-mutu-sales-danmarketing/
http://www.unsyiah.ac.id/file/Ringkasan%20Eksekutif%20AIMA%20Siklus%202%202010.pdf
http://www.google.co.id/search?q=Ringkasan%2520Eksekutif%2520AIMA%2520Siklus
%25202%25202010&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8&channel=suggest