Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Universitas Alkhairaat
Laporan Tutorial
Palu, 20 November 2014
SISTEM NEUROPSIKIATRI
MODUL 3
SUSAH TIDUR
Disusun Oleh:
Nama
: Rahmatia Anwar
Stambuk
: 12 777 014
Kelompok
: II (Dua)
Pembimbing
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario 2
Seorang wanita 31 tahun, ibu rumah tangga datang ke poliklinik dengan
keluhan susah tidur. Selain itu ia juga mengeluh sesak nafas, jantung berdebardebar ,serta leher tegang. Ia juga mengeluhkan pada banyak hal walaupun
sudah berusaha mengontrolnya ini dialami sejak beberapa tahun terakhir.
B. Kata kunci
1. Wanita, 31 tahun
2. Susah tidur
3. Sesak napas
4. Jantung berdebar
5. Leher tegang
6. Sejak beberapa tahun terakhir
BAB II
PEMBAHASAN
5. Abnormalitas otak
Studi neuroimaging, menggunakan computerized tomography (CT)
scan, positron-emission tomography (PET), dan magnetic resonance
imaging (MRI) telah menemukan abnormalitas pada 4 area otak pada
individu dengan gangguan mood. Area-area tersebut adalah korteks
prefrontal, hippocampus, korteks cingulate anterior, dan amygdala.
Adanya reduksi dari aktivitas metabolik dan reduksi volume dari gray
matter pada korteks prefrontal, secara partikular pada bagian kiri,
ditemukan pada individu dengan depresi berat atau gangguan bipolar
(Kaplan, et al, 2010).
D. Faktor Resiko
1. Jenis Kelamin
Secara umum dikatakan bahwa gangguan depresi lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pada pria. Pendapat-pendapat yang
berkembang mengatakan bahwa perbedaan dari kadar hormonal wanita
dan pria, perbedaan faktor psikososial berperan penting dalam
gangguan depresi mayor ini (Kaplan, et al, 2010).
2. Umur
Depresi dapat terjadi dari berbagai kalangan umur. Serkitar 7,8% dari
setiap populasi mengalami gangguan mood dalam hidup mereka dan
3,7% mengalami gangguan mood sebelumnya. (Weissman et al, (1991)
dalam Barlow (1995)).
E. Diagnosis
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III
a. Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat) :
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurang energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan aktivitas
menurun.
b. Gejala lainnya :
Konsentrasi dan perhatian kurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Gangguan tidur
Nafsu makan berkurang
3. Terapi Interpersonal
Terapi ini didasari oleh hal-hal yang mempengaruhi hubungan
interpersonal seorang individu, yang dapat memicu terjadinya
gangguan mood (Barnett & Gotlib, 1998: Coyne, 1976).
Terapi ini berfungsi untuk mengetahui stressor pada pasien yang
mengalami gangguan, dan para terapis dan pasien saling bekerja
sama untuk menangani masalah interpersonal tersebut (Barlow,
1995).
neurotransmiter
serotonin.
Serotonin
berperan
dalam
stresor dan risiko penyakit yang berkaitan dengan stresor menjadi meningkat.
Salah satunya depresi pada saat dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Sadock BJ, Sadock VA, 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis edisi
2. EGC, Jakarta.
Elvira SD, Hadisukanto G, 2010, Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit FKUI,
Jakarta.
Ganong, W. F., 2000. Fisiologi Kedokteran, terjemahan Adrianto, P., Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Alih bahasa:
Setiawan, I. dan Santoso, A., Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta
Mardjono,M.2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat
Maslim R, 2001, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, Jakarta.
Japardi, Iskandar.2002. Gangguan Tidur. Fakultas USU.
Patlak, M. 2005. Your Guide to Healthy Sleep.U.S. Departement of health and
human Services
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4. Vol 1. Jakarta:EGC
Smith & Segal. 2010. Hoe Much Sleep do You Need? Sleep Cycles & stages, lack
of
Sleep,
and
Getting
The
Hours
You
http://helpguide.org/life/sleeping.htm.
Yosep, I, 2010, Keperawatan Jiwa, Refika Aditama, Bandung.
Amir N. Aspek Neurobiologi Molekuler Depresi. JIWA. 2004;XXXVII:2
Need.