Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Home Unlabelled ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PNEUMONIA APLIKASI NANDA, NOC, NIC
sering terjadi daripada pneumonia lobaris. (Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak RSUD Wates,
2001).
Banyak kasus pneumonia di dahului suatu infeksi pernapasan bagian atas. Pada bayi dan anak
kemungkinan terdapat konvulsi. Suhu tubuh meningkat dengan cepat dengan pernapasan dangkal, cepat
dan nadi meningkat. Batuk biasanya kering dan sangat mengganggu. Kemungkinan terdapat juga
ganggua gastrointestinal. Seringkali ditemukan sianosis dan berhubungan erat dengan keterlibatan paruparu. (Sacharin, R.M, 1996).
D. Manifestasi Klinik
1.
Manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel, gelisah,
malaise, anoreksia, keluhan gastrointestinal.
Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipneu, ekspektorasi sputum, cuping hidung,
sesak napas, merintih, dan sianosis. Anak yang lebih besar lebih suka berbaring pada sisi yang sakit
dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
3. Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas
bersama dengan peningkatan frekuensi napas)., perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas
melemah, dan ronkhi.
4. Tanda efusi pleura atau empiema berupa gerak dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus
melemah, suara napas melemah, friction rub, nyeri dada karena iritasi pleura, kaku kuduk/meningismus
(iritasi meningen tanpa inflamasi), nyeri abdomen (kadang terjadi bila iritasi mengenai diafragma pada
pneumonia lobus kanan bawah).
5. Tanda infeksi ekstrapulmonal
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
2.
E. Komplikasi
1. Meningitis
2. Encepalitis
3. Perikarditis
4. Otitis Media
5. Abses kulit
6. Sinusitis
7. Sepsis
8. Atelektasis
9. Syok
10. Gagal nafas
11. Pneumotorak
b.
c.
d.
e.
Infus .
Fisioterapi dada
Oksigenasi
Terapi inhalasi
(Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak RSUD Wates, 2001).
G.
1.
a.
b.
1)
2)
3)
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Identitas
Riwayat Kesehatan :
Keluhan utama : batuk, pilek, demam, sesak napas, gelisah
Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit)
Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh
pasien) : sesak napas, batuk lama, TBC, alergi
4) Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh
anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak) : sesak napas, batuk lama, TBC, alergi
5) Riwayat imunisasi : BCG
6) Riwayat tumbuh kembang
c. Pemeriksaan persistem :
1) Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status gizi (BB, TB)
2) Sistem persepsi sensori :
a) Sistem persyarafan : kesadaran, iritabel, kaku kuduk, kejang.
b) Sistem pernafasan : kusmaul, sianosis, pernapasan, cuping hidung, takipneu, ronkhi, produksi secret
meningkat
c) Sistem kardiovaskuler : takikardi, nyeri dada, nadi lemah dan cepat, kapilary refill lambat, akral
hangat/dingin, sianosis perifer
d) Sistem gastrointestinal : kadang diare
e) Sistem integumen : sianosis, bibir kering
f) Sistem perkemihan : bak 6 jam terakhir, oliguria/anuria
g) Sistem muskuloskeletal : tonus otot menurun, lemah secara umum
d. Pola Fungsi Kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : kebiasaan bab di wc/sungai/kebun, personal hygiene ?,
sanitasi ? Keluarga perokok ?
2) Pola nutrisi dan metabolisme : anoreksia, mual, muntah, maknan teakhir yang dimakan, alergi, baru saja
ganti susu, salah makan, makan berlebihan efek samping obat.
3) Pola eleminasi : bak terakhir, oliguria/anuri
4) Pola aktifitas dan latihan
5) Pola tidur dan istirahat : susah tidur
6) Pola kognitif dan perceptual
7) Pola toleransi dan koping stress
8) Pola nilai dan keyakinan
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola seksual dan reproduksi
11) Pola persepsi diri dan konsep diri
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produk mucus berlebihan dan kental, batuk tidak efektif
Perubahan pola nafas b.d perubahan membrane alveolar
Resiko perubahan nutrisi kurang b.d intake inadekuat
Resiko kebutuhan cairan kurang b.d intake inadekuat, hipertermi
Hipertermi b.d peningkatan metabolisme, proses inflamasi
Resiko aspirasi b.d akumulasi secret di trakheobronkheal, sesak nafas
Defisit self care b.d kelemahan, kelelahan
Cemas orang tua b.d perkembangan penyakit anaknya
Takut b.d hospitalisasi, tindakan invasive, terapi inhalasi
10. Kurang pengetahuan tentang pneumonia b.d kurang informasi, keter-batasan kognisi, tidak kooperatif
dengan sumber informasi
Rencana Perawatan
N
o
1
.
Diagnosa
Keperawata
n
Bersihan
jalan napas
tidak efektif
b.d obstruksi
jalan nafas /
peningkatan
sekresi
trakheobronk
heal.
Batasan
karakteristi
k:
Dispneu
Orthopneu
Sianosis
Ronkhi
/
krepitasi
Kesulitan
berbicara
Batuk tidak
efektif atau
tidak ada
Mata
melebar
Produksi
sputum meningkat
Gelisah
Perubahan
frekuensi dan
irama napas
Tujuan
Rencana Keperawatan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama x 24
jam jalan napas
klien
efektif,
dengan kriteria :
Status
Respirasi
:
Patensi Jalan
Nafas (0410) :
Suara
napas
bersih
1.
Tidak
ada
2.
sianosis
3.
Tidak
sesak
4.
napas / dispneu5.
Irama
napas
6.
dan
frekuensi
7.
napas
dalam
8.
rentang normal9.
Klien
tidak
merasa ter-cekik
Tidak
ada
sianosis
Tidak gelisah
Sputum
berkurang
Status
Respirasi
1.:
Ventilasi (0403)
2.
Mendemonstras
3.
ikan
ba-tuk
4.
efektif
5.
Suara
nafas
yang bersih
6.
Tidak
ada
7.
sianosis
8.
Tidak
ada
9.
dispneu (mampu
bernafas
10.
dengan mudah)11.
Tidak
ada
12.
pursed lips
1.
2.
Resiko
aspirasi
b.d akumulasi
sekret, sesak
nafas
Faktor
Resiko :
Penurunan
reflek ba-tuk
dan
gag
reflek
Ngt
Penurunan
kesadaran
Gangguan
menelan
Produksi
secret
meningkat
Dispneu
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan sel
ama x 24 jam
klien
tidak
mengalami
aspirasi, dengan
kriteria :
Respiratory
status
:
ventilation
(0403)
Respirasi dalam
rentang normal
Ritme
dalam
batas normal
Ekspansi dada
simetris
Tidak
ada
sputum
Tidak
ada
penggunaan
otot-otot
tambahan
1.
Tidak
ada
retraksi dada 2.
Tidak
3.
ditemukan
4.
dispneu
Dispneu
saat
5.
aktivitas ti-dak
6.
ditemukan
7.
Napas pendek8.
pendek
ti-dak
9.
ditemukan
10.
Tidak
11.
ditemukan taktil
12.
fremitus
13.
Tidak
14.
ditemukan suara
napas tambahan15.
16.
Respiratory 17.
status : gas
ekchange
(0402)
1.
Status mental
2.
dalam
batas
normal
Bernapas
1.
dengan mudah 2.
Gelisah tidak
ditemukan
3.
Tida
ada
4.
sianosis
5.
Tidak
ada
somnolent
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
3
.
Pola
nafas
tidak
efektif b.d
perubahan
membrane
alveoler
Batasan
karakteristi
k:
Penurunan
tekanan inspirasi
/
ekspirasi
Penurunan
ventilasi per
menit
Penggunaan
otot na-fas
tambahan
Pernafasan
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan
selama X
24 jam
pola
nafas
klien
efektif, dengan
kriteria :
Respiratory
status : Airway
patency
(0410) :
Suara
napas
bersih
Tidak
ada
sianosis
Tidak
sesak
napas
Irama
napas
4
.
nasal fla-ring
Dispneu
Ortopneu
Penyimpang
an dada
Nafas
pendek
Posisi tubuh
menunjukkan posisi
3 poin
Nafas
pursed-lip
(de-ngan
bibir)
Ekspirasi
memanjang
Peningkatan
diameter
anteriorposterior
Frekuensi
nafas
Bayi : < 25
atau > 60
1-4 th : < 20
atau > 30
5-14 th : < 14
atau > 25
> 14 th : < 11
atau > 24
Kedalaman
nafas
Volume tidal
de-wasa saat
istira-hat 500
ml
Volume tidal
ba-yi 6-8
ml/kg BB
Penurunan
kapasitas
vital
Timing rasio
Intoleransi
aktivitas b.d
ketidakseimb
angan suplai
dan
kebutuhan
dan
frekuensi
napas
dalam
rentang normal10
Klien
tidak
11
merasa ter-cekik
12
Tidak
ada
13
sianosis
14
Tidak gelisah 15
Sputum
berkurang
Respiratory
status
:
ventilation
(0403)
Respirasi dalam
rentang normal
13.
Ritme
dalam
batas normal 14.
15.
Ekspansi dada
16.
simetris
Tidak
ada
17.
sputum di jalan
napas
18.
Tidak
ada
19.
penggunaan 20.
otot-otot nafas
21.
tambahan
22.
Tidak
ada
23.
retraksi dada 24.
Tidak
ditemukan
dispneu
Dispneu
saat
aktivitas ti-dak
ditemukan
Napas pendekpendek
ti-dak
ditemukan
Tidak
ditemukan taktil
fremitus
Tidak
ditemukan suara
napas tambahan
Setelah
Terapi Aktivitas (4310)
dilakukan
Catat frekuensi jantung irama, perubahan tekanan darah sebelum,
tindakan
selama, setelah beraktivitas sesuai indikasi
keperawatan
Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas dan berikan aktivitas senggang
selama x 24 yang tidak berat
jam,
klien Batasi pengunjung
oksigen,
kelemahan
Batasan
Karakteristik
:
Laporan
kerja : kelelahan
dan
kelemahan
Respon
terhadap
akti-vitas
menunjukka
n na-di dan
tekanan
darah
abnormal
Perubahan
EKG
menunjukkan
aritmia
/
disritmia
Dispneu dan
ketidaknyamanan
yang sangat
Gelisah
5
.
Defisit
self
care b.d kelemahan, kele
lahan, sesak
nafas
Batasan
karakteristik :
mampu mencap
ai : activity
toleransi
,
dengan kriteria :
Activity tolera
nce (0005)
Saturasi
10
oksigen dalam
batas
normal
11
ketika
beraktivitas
12
HR dalam batas
13
normal
ketika
beraktivitas
14
Respirasi dalam
batas
normal
saat beraktivitas15
Tekanan darah
16
sistolik dalam
batas
normal
saat beraktivitas17
Tekanan darah
diastolik dalam
18
batas
normal
19
saat beraktivitas20
EKG
dalam
batas normal
Warna kulit 1.
Usaha
2.
bernafas saat
3.
beraktivitas
4.
Berjalan
di
5.
ruangan
Berjalan jauh 6.
Naik tangga 7.
Kekuatan ADL
Kemampuan
1.
berbicara
saat
latihan
2.
3.
4.
5.
6.
Kebutuhan ADL
klien terpenuhi
selama
perawatan
Indikator:
1.
Klien
tampak
bersih dan rapi 2.
Mengerti secara3.
sederhana
4.
6
.
Klien
tidak
mampu
mengambil
makanan
Klien
tidak
mampu
ke
toilet
Klien
tidak
mampu
ke
kamar mandi
Klien tiodak
mampu memakai
baju
sendiri
cara mandi,
makan, toileting,
dan berpakaian
serta
mau
mencoba secara1.
aman
tanpa2.
cemas
3.
Klien
mau4.
berpartisipasi
5.
dengan senang6.
hati tanpa keluhan
dalam memenuhi
ADL
1.
Kebutuhan
2.
makan
minum,3.
mandi, toileting,4.
dll terpenuhi
5.
Takut
b.d
hospitalisasi,
tindakan
invasife,
terapi
inhalasi,
pengalaman /
lingkungan
yang kurang
bersahabat.
(00148)
Setelah
dilakukan
1.
tindak-an
2.
keperawatan 3.
selama X 24
jam rasa takut
4.
klien berkurang
atau
hilang
5.
dengan
6.
kriteria :.
7.
8.
Fear
control (1404) :
Klien
tidak
1.
menyerang atau
menghindari 2.
sumber
yang
3.
menakutkan 4.
Klien
5.
menggunakan 6.
tek-nik
7.
relaksasi untuk8.
me-ngurangi
takut
9.
Klien mampu
mengontrol 10.
respon takut 11.
Klien
tidak
melarikan diri. 12.
Durasi
takut
13.
menurun
14.
Klien
kooperatif saat
dilakukan
perawatan dan
pengobatan
(terapi inha-lasi)
Batasan
karakteristi
k:
Panik
Teror
Perilaku
menghindar
atau
menyerang
Impulsif
Nadi, respir
asi, TD
sistolik
meningkat
Anoreksia
Mual,
muntah
Pucat
Stimulus
sebagai ancaman
Lelah
Otot tegang
Keringat
meningkat
Gempar
Ketegangan
mening-kat
Menyatakan
takut
Menangis
Protes
Melarikan
diri
7
.
Cemas orang
tua
b.d
perkembanga
n penyakit
anaknya
(sesak nafas,
gelisah)
Batasan
karakteristi
k:
Orang tua
sering
bertanya
Orang tua
mengungkapkan
perasaan
cemas
Khawatir
Kewaspadaa
n me-ningkat
Mudah
tersinggung
Gelisah
Wajah
tegang, memerah
Kecenderun
Anxiety control
(1402)
Tidur
pasien
adekuat
Tidak
ada
manifestasi fisik
Tidak
ada
manifestasi
perilaku
Klien
mau
berinteraksi
sosial
Setelah
dilakukan
1.
tindakan
2.
keperawatan 3.
selama X
4.
pertemuan
5.
kecemasan oran
g tua hilang atau
berkurang,
dengan kriteria :
gan
menyalahkan
orang lain
8
.
Kurang
pengetahuan
Aggression
Control (1401)
Menghindari
kata
yang
meledak-ledak
Menghindari
perilaku
yang
merusak
Mampu
mengontrol
verbal
Coping (1302)
Mampu
mengidentifikasi
pola
koping
yang efektif dan
tidak efektif
Mampu
mengontrol
verbal
Melaporkan
stress
/
cemasnya
berkurang
Mengungkapka
n
menerima
keadaan
Mencari
informasi berkaitan dengan
penyakit
dan
pengobatan
Memanfaatkan
dukungan sosial
Melaporkan
penurunan stres
fisik
Melaporkan
peningkatan
kenyamanan
psikisnya
Mengungkapka
n
membutuhkan bantuan
Melaporkan
perasaan
negatifnya
berkurang
Menggunakan
strategi ko-ping
efektif
Setelah
Teaching : Disease Process (5602)
dilakukan
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien / orang tua
klien / orang
tua tentang
pneu-monia
b.d kurang
infor-masi,
keterbatasan
kognisi, tak
familier
dengan
sumber info
rmasi.
Batasan
Karakteristi
k:
Mengungka
pkan
masalah
Tidak tepat
mengikuti
perintah
Tingkah
laku
yang
berlebihan
(histeris,
bermusuhan,
agitasi,
apatis)
penjelasan
selama X
2.
pertemuan
klien / orang tua
3.
mengetahui dan
memahami
4.
tentang
5.
penyakit-nya, 6.
dengan kriteria 7.
:
Knowledge 8.:
Disease Process
(1803) :
9.
Mengetahui je10.
nis
/
nama
penyakitnya
Mampu
11.
menjelaskan 12.
pro-ses penyakit
Mampu
13.
menjelaskan
fak-tor resiko 14.
Mampu
menjelaskan 15.
efek penyakit
Mampu
16.
menjelaskan
tan-da
dan
gejala penyakit
Teaching Procedur/Treatment (5618)
Mampu
1. Informasikan kepada klien dan orang tua kapan prosedur pengobatan
menjelaskan
akan dilaksa-nakan
komplikasi
2. Informasikan seberapa lama prosedur pengobatan akan dilakukan
Mampu
3. Informasikan tentang peralatan yang akan digunakan dalam
menjelaskan ba- pengobatan
gaimana
4. Informasikan kepada orang tua siapa yang akan melakukan prosedur
mencegah kom- pengobatan
plikasi
5. Jelaskan tujuan dan alasan dilakukan prosedur pengobatan
6. Anjurkan kepada klien untuk kooperatif saat dilakukan prosedur
Knowledge
: pengobatan
Health
7. Jelaskan tentang perasaan yang mungkin akan dialami selama dibehaviors
lakukan prosedur pengobatan
(1805)
Mampu
menjelaskan
pola nutrisi yang
sehat
Mampu
menjelaskan
akti-fitas yang
bermanfaat
Mampu
menjelaskan
efek tembakau /
merokok
Mampu
9
.
Resiko
kekurangan
volume
cairan
Faktor
resiko :
Kehilangan
melalui rute
normal
:
muntah,
diare
Sesak napas
sehingga
sehingga
mempengaruhi intake
menjadi
kurang
Peningkatan
metabolisme
Diaporesis
menjelaskan
tek-nik
manajemen
stress
Mampu
menjelaskan
efek zat kimia
Mampu
menjelaskan bagaimana
mengurangi
resiko sakit
Mampu
menjelaskan bagaimana
menghindari
lingkungan
yang berba-haya
(factor pencetus)
Mampu
menjelaskan pemakaian
obat
sesuai resep
Setelah
Monitor Cairan (4130)
dilakukan
1. Tentukan riwayat jenis dan ba-nyaknya intake cairan dan kebiasaan
tindakan kepera eleminasi
watan selama2. Tentukan faktor resiko yang meyebabkan ketidakseimbangan ca-iran
X 24 jam (hipertermi diuretic, ke-lainan ginjal, muntah, poliuri, diare, diapoklien
tidak resis, terpapar panas, infeksi)
3. Menimbang BB
mengalami
kekurangan 4. Monitor vital sign
5. Monitor intake dan output
cairan, dengan
6. Periksa serum, elektrolit dan mem-batasi cairan bila diperlukan
kriteria :
7. Jaga keakuratan catatan intake dan output
Hidrasi (0602)8. Monitor membrane mukosa, turgor kulit dan rasa haus
Kriteria hasil : 9. Monitor warna dan jumlah urin
Hidrasi
kulit
10. Monitor distensi vena leher, krakles di paru, odem perifer dan peadekuat
ningkatan berat badan.
Tekanan darah
11. Monitor akses intrvena
dalam ba-tas 12. Monitor tanda dan gejala asites
13. Catat adanya vertigo
normal
Nadi teraba 14. Berikan cairan
15. Pertahankan aliran infus sesuai advis
Membran
mukosa lembab
Turgor
kulit Manajemen Cairan (4120)
normal
1. Timbang berat badan sesuai ke-butuhan dan monitor kecenderungBerat
badan annya.
stabil dan dalam
2. Timbang popok
batas normal 3. Pertahankan keakuratan catatan in-take dan output
Kelopak mata
4. Pasang kateter bila perlu
tidak ce-kung 5. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, denyut nadi,
Urin out put tekanan darah)
normal
6. Monitor vital sign
Tidak demam 7. Monitor tanda-tanda overhidrasi / kelebihan cairan (crackles, edema
Tidak
asites, perifer, distensi vena leher, asites, edema pulmo)
edema pe-rifer 8.
Tidak ada rasa
9.
haus
yang
10.
sangat
11.
Tidak ada napas
12.
pendek
/
13.
kusmaul
14.
Balance
CairanManajemen Hipovolemia
(0601)
(4180)
Kriteria hasil
Monitor status cairan intake dan output
Tekanan darah Pertahankan patensi akses intravena
normal
Monitor Hb dan Hct
Nadi
perifer
Monitor kehilangan cairan (perda-rahan, muntah, diare)
teraba
Tidak
terjadi Monitor tanda vital
Monitor respon klien terhadap pe-rubahan cairan
ortostatik
Berikan cairan isotonic / kristaloid (NaCl, RL)
hypotension
Monitor tempat tusukan intravena dari tanda infiltrasi atau infeksi
Intake-output
seimbang dalam Monitor IWL (missal : diaporesis)
10 Anjurkan klien untuk menghindari mengubah posisi dengan cepat,
24 jam
Serum,
dari tidur ke duduk atau berdiri
elektrolit dalam
11 Monitor berat badan
batas normal. 12 Monitor tanda dehirasi ( turgor kulit menurun, pengisian kapiler
Hmt
dalam lambat, membrane mukosa kering, urin output menurun, hipotensi, rasa
batas normal
haus meningkat, nadi lemah
Tidak ada suara
13 Dorong intake oral (distribusikan cairan selama 24 jam dan beri canapas tambahan iran diantara waktu makan)
BB stabil
14 Pertahankan aliran infus
Tidak
ada
15 Atur posisi klien Trendelenburg / kaki elevasi lebih tinggi dari kepala
asites,
edema ketika hipotensi bila perlu
perifer
Tidak
ada
distensi
vena Monitoring Elektrolit (2020)
Monitor elektrolit serum
leher
Mata
tidak Laporkan jika ada ketidakseimbang-an elektrolit
Monitor tanda dan gejala ketidak-seimbangan elektrolit (kejang, kram
cekung
perut,
tremor, mual dan muntah, le-targi, cemas, bingung, disorientasi,
Tidak bingung
kram
otot, nyeri tulang, depresi pernapasan, gangguan irama
Rasa haus tidak
jantung,
penurunan kesadaran : apatis, coma)
ber-lebihan
/
rakus
Membrane
Manajemen Elektrolit (2000)
mukosa lem-bab
Pertahankan cairan infus yang me-ngandung elektrolit
Hidrasi
kulit Monitor kehilangan elektrolit lewat suction nasogastrik, diare,
adekuat
diaporesis
Bilas NGT dengan normal salin
Berikan diet makanan yang kaya kalium
Berikan lingkungan yang aman bagi klien yang mengalami gangguan
neurologis atau neuromuskuler
Ajari klien dan keluarga tentang tipe, penyebab, dan pengobatan ketidakseimbangan elektrolit
Kolaborasi dokter bila tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit
menetap.
Monitor respon klien terhadap terapi elektrolit
Monitor efek samping pemberian suplemen elektrolit.
1
0
.
Hipertermi
b.d dehidrasi,
peningkatan
metabolik,
proses
infeksi
Batasan
karakteristik
:
Suhu tubuh
> normal
Kejang
Menggigil
Iritabel
/
gragapan
Takikardi
Respirasi
meningkat
Diraba
hangat
/
panas
Kulit
memerah
10 Kolaborasi dokter pemberian obat yang mengandung elektrolit (aldakton, kalsium glukonas, Kcl).
11 Berikan suplemen elektrolit baik lewat oral, NGT, atau infus sesuai
advis dokter
Setelah
Pengaturan Panas (3900)
dilakukan
1. Monitor suhu sesuai kebutuhan
tindakan
2. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi
perawatan
3. Monitor suhu dan warna kulit
selama X 24
4. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermi
jam suhu badan
5. Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
klien
normal,
Ajarkan klien bagaimana mencegah panas yang tinggi
dengan criteria 6.
:
7. Berikan obat antipiretik
Termoregulasi8. Berikan obat untuk mencegah atau mengontrol menggigil
(0800)
Suhu
kulit Pengobatan Panas (3740)
normal
1. Monitor suhu sesuai kebutuhan
Suhu
badan
2. Monitor IWL
35,9C- 37,3C3. Monitor suhu dan warna kulit
4. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi
Tidak ada sakit
5. Monitor derajat penurunan kesadaran
kepala
6. Monitor kemampuan aktivitas
Tidak ada nyeri
7. Monitor leukosit, hematokrit
otot
8. Monitor intake dan output
Tidak
ada
9. Monitor adanya aritmia jantung
perubahan war10. Dorong peningkatan intake cairan
na kulit
11. Berikan cairan intravena
Nadi, respirasi
dalam batas 12. Tingkatkan sirkulasi udara dengan kipas angin
13. Dorong atau lakukan oral hygiene
normal
14. Berikan obat antipiretik untuk men-cegah pasien menggigil
Hidrasi
15. Berikan obat antibiotik untuk me-ngobati penyebab demam
adequate
16. Berikan oksigen bila perlu
Klien
menyatakan ny17. Kompres hangat diselangkangan dan aksila jika suhu kurang dari
39 C
a-man
18. Berikan kompres dingin jika suhu > 39C
Tidak
19. Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut
menggigil
Tidak iritabel 20.
/ Anjurkan klien memakai baju ber-bahan dingin, tipis dan menyerap
gragapan / keja keringat.
ng
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DAFTAR PUSTAKA
-
Arif Mansjoer, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI Jakarta, 2000
Budi Santosa, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006, Prima Medika
Helen Lewer, Learning to Care on the Paediatric Ward : terjemahan, EGC Jakarta, 1996
Joanne C. McCloskey, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby-Year Book, 1996
Judith M. Wilkinson, Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with NIC Intervention and NOC
Outcomes, Upper Saddle River, New Jersey, 2005
Joyce Engel, Pocket Guide to Pediatric Assesment : terjemahan, EGC, 1998
Marion Johnson, Nursing Outcomes Classification (NOC), Mosby-Year Book, 2000
Suriadi, Asuhan Keperawatan pada Anak, CV Agung Seto, Jakarta, 2001
Tri Atmadja DS, Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, RSUD Wates, 2001