Vous êtes sur la page 1sur 3

Penilaian dan Monitoring pada Sedasi dan Delirium

Meskipun ICU dikarakteristikkan dengan monitoring yang teliti dalam pemberian


perawatan, survey menununjukkan pada berbagai negara menunjukkan kedalaman
sedasi seringkali tidak termonitoring/terpantau. Penemuan ini mengejutkan dan
tidak diterima, sejak bukti menunjukkan monitoring rutin dari sedasi dapat
memperbaiki outcome pasien.
Skala Sedasi
Seperti skala sedasi yang telah dijelaskan sebelumnya, skala Riker SedationAgitation dan skala Richmond Agitation-Sedation merupakan skala yang paling
sering dilaporkan. Untuk mayoritas pasien yang menjalani ventilasi mekanik di
ICU, target yang tepat yaitu pada skor 3 atau 4 pada skala Riker SedationAgitation (rentang dari 1-7, dengan skor < 4 mengindikasikan sedasi lebih dalam,
skor 4 mengindikasikan pasien kurang kooperatif dan kurang tenang, dan skor 5
menunjukkan peningkatan agitasi) atau skor -2 hingga 0 dari skala Richmond
Agitation (rentang dari -5 hingga +4, dengan lebih negatif nilai skornya
menunjukkan sedasi yang lebih dalam dan lebih positif menunjukkan peningkatan
agitasi, dan nilai 0 menunjukkan kesan tenang dan tanda normal).

Identifikasi Delirium
Di ICU biasanya tidak mendiagnosis delirium pada sepertiga dari pasien yang
memiliki kondisi, dimana skrining aktif dari penelitian menunjukkan delirium
terjadi pada hingga 64% pasien yang digolongkan delirious oleh psikiatrik,
geriatrician, atau neurologis. Skala dengan dugaan delirium di ICU

Pencegahan dan Tatalaksana Delirium


Pencegahan
Terdapat beberapa bukti menunjukkan delirium dapat dicegah. Reorientasi
berulang, penurunan keributan, stimulasi kognitif, bantuan penglihatan dan
pendengaran, hidrasi yang adekuat, dan mobilisasi dini dapat menurunkan
insidensi delirium pada pasien yang dirawat. Profilaksis Haloperidol pada pasien
yang menjalani operasi pinggul menurunkan tingkat keparahan dan durasi
delirium. Sebagian besar pasien di ICU, durasi delirium menurun separuh dengan
mobilisasi dini selama pemberian sedasi.
Studi

farmakologi

tentang

pencegahan

delirium

meliputi

percobaan

membandingkan satu sedatif-regimen analgesik dengan lainnya dan studi


pemberian obat antipsikosis dengan spesific intent mencegah delirium. Empat
placebo-trial kontrol telah dievaluasi sebagai profilaksis delirium; haloperidol
dosis rendah dan risperidone dosis rendah keduanya menurunkan insidensi
delirium, sama halnya dengan dosis rendah tunggal pemberian ketamin selama
induksi anestesi. Bagaimanapun, percobaan ini dikonduksi pada pasien yang
menjalani tindakan pembedahan elektif, dan hal ini masih belum jelas apakah
hasilnya dapat di terapkan pada populasi ICU secara umum. Kebalikannya,
inhibitor kolinesterase rivastigmine tidak efektif dalam mencegah delirium.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Mediskus Foto Udah Berjawaban PDF
    Mediskus Foto Udah Berjawaban PDF
    Document21 pages
    Mediskus Foto Udah Berjawaban PDF
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Prinsip Tatalaksana CHF - Docx-1
    Prinsip Tatalaksana CHF - Docx-1
    Document5 pages
    Prinsip Tatalaksana CHF - Docx-1
    Sastra Wijaya
    Pas encore d'évaluation
  • Prinsip Tatalaksana IMA
    Prinsip Tatalaksana IMA
    Document2 pages
    Prinsip Tatalaksana IMA
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Bahan Atresia
    Bahan Atresia
    Document19 pages
    Bahan Atresia
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Contoh Jejaring Rujukan
    Contoh Jejaring Rujukan
    Document3 pages
    Contoh Jejaring Rujukan
    soeri oetami
    Pas encore d'évaluation
  • Jurnal
    Jurnal
    Document33 pages
    Jurnal
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Referat TB Made
    Referat TB Made
    Document30 pages
    Referat TB Made
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Refer at
    Refer at
    Document27 pages
    Refer at
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Referat
    Referat
    Document27 pages
    Referat
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Document14 pages
    Translate Jurnal
    made
    Pas encore d'évaluation
  • MR Semi
    MR Semi
    Document15 pages
    MR Semi
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Refer at
    Refer at
    Document17 pages
    Refer at
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Hep Kehamilan
    Hep Kehamilan
    Document8 pages
    Hep Kehamilan
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Bahan 3
    Bahan 3
    Document37 pages
    Bahan 3
    made
    Pas encore d'évaluation
  • 3
    3
    Document7 pages
    3
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Hep Kehamilan
    Hep Kehamilan
    Document8 pages
    Hep Kehamilan
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Gambar
    Gambar
    Document18 pages
    Gambar
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Hep Kehamilan
    Hep Kehamilan
    Document8 pages
    Hep Kehamilan
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Tindakan Bedah Sementara
    Tindakan Bedah Sementara
    Document8 pages
    Tindakan Bedah Sementara
    made
    Pas encore d'évaluation
  • BLM Fix
    BLM Fix
    Document36 pages
    BLM Fix
    made
    Pas encore d'évaluation
  • MR Osteomyelitis
    MR Osteomyelitis
    Document16 pages
    MR Osteomyelitis
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Chapter 3 Salter
    Chapter 3 Salter
    Document23 pages
    Chapter 3 Salter
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Pleksus Saraf Intrinsik
    Pleksus Saraf Intrinsik
    Document3 pages
    Pleksus Saraf Intrinsik
    made
    100% (1)
  • Jurnal Bedah
    Jurnal Bedah
    Document10 pages
    Jurnal Bedah
    made
    Pas encore d'évaluation
  • XXXX
    XXXX
    Document15 pages
    XXXX
    made
    Pas encore d'évaluation
  • MR Semi
    MR Semi
    Document15 pages
    MR Semi
    made
    Pas encore d'évaluation
  • Lapkas
    Lapkas
    Document28 pages
    Lapkas
    made
    Pas encore d'évaluation
  • SS
    SS
    Document17 pages
    SS
    made
    Pas encore d'évaluation